BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Meningkatnya masalah persampahan diberbagai kota di Indonesia tidak lepas dari laju urbanisasi yang cukup tinggi di berbagai wilayah perkotaan yang tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur persampahan yang memadai. Kondisi ini tidak membaik dari tahun ke tahun. Permasalahan persampahan yang mengemuka secara nasional secara umum didominasi oleh wilayah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan TPA sehingga dampaknya tidak saja terhadap pencermaran lingkungan tetapi juga terhadap kesehatan. Sampah merupakan suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.1 Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat. Peningkatan aktivitas manusia, lebih lanjut menyebabkan bertambahnya sampah. Penanganan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap memikirkan proses daur ulang atau menggunakan ulang sampah tersebut. Anonim 2012.C. Definisi Sampah. http://carapedia.com/ 2012/6/13/ Diakses pada tanggal 14 November 2015 pada pukul 19 : 42 wib 1
1
Sistem pengelolaan persampahan di daerah perkotaan perlu mendapatkan perhatian khusus, karena melihat dari timbulan sampah yang dihasilkan besar (kepadatan penduduk tinggi) dan tidak adanya lahan baik sebagai tempat pengolahan dimana akhirnya menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Persampahan merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan, karena di dalam semua aspek kehidupan selalu dihasilkan sampah. Sampah akan terus bertambah seiring dengan banyaknya aktifitas manusia yang disertai dengan semakin besarnya jumlah penduduk. Pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir. Syarat yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sampah ialah tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau, tidak menimbulkan kebakaran dan lain sebagainya. Sehingga jelas bahwa pentingnya dalam pengelolaan sampah, karena melihat perkembangan waktu yang senantiasa diiringi dengan pertambahan penduduk yang berdampak terhadap jumlah timbulan sampah yang semakin meningkat. Penanganan sampah yang selama ini dilakukan hanya mengangkutnya dari tempat sampah di permukiman kota dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir atau membakarnya. Cara seperti ini kurang bisa mengatasi masalah sampah karena masih dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Pencemaran Lingkungan berhubungan erat dengan sampah karena sampah merupakan sumber pencemaran. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin menurun daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Di satu pihak, jumlah sampah terus bertambah
2
dengan laju yang cukup cepat, sedangkan di lain pihak kemampuan pengolahan sampah masih belum memadai. Permasalahan lain yang muncul dalam kehudupan masyarakat yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah yaitu masih terdapat sampah rumah tangga yang berserakan di lingkungan sekitar. Sampah yang berasal dari rumah tangga merupakan konstribusi yang paling besar untuk timbulan sampah, disamping itu sampah rumah tangga merupakan sampah yang berbahaya karena dikategorikan sebagai sampah B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Kemudian masalah sampah yang menumpuk dan berserakan di TPS, hal ini disebabkan karena volume sampah yang melebihi daya tampung TPS. Apabila dibiarkan sampah tersebut akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini berdampak terhadap menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik dan ramah lingkungan. Upaya
pemerintah
dalam
meningkatkan
peran
masyarakat
dalam
pengelolaan sampah secara terpadu dilakukan dalam bentuk program 3R (reuse, reduce dan recycle). Program 3R merupakan jembatan untuk mewujudkan pengelolaan sampah secara terpadu karena selama ini pengelolaan sampah dilakukan secara konvensional yaitu pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah sehingga timbunan sampah yang dihasilkan belum dapat dikurangi. Dengan program 3R pengelolaan sampah yang dilakukan lebih difokuskan pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah, sehingga pengelolaan sampah secara terpadu dapat diwujudkan.
3
Program 3R merupakan suatu metode pengelolaan sampah, dimana penangannya dilakukan dengan pendekatan reduce, reuse dan recycle. Reduce yaitu segala aktifitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, reuse yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain, sedangkan recycle yaitu kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan produk baru. Program 3R merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan persampahan perkotaan karena dapat mengurangi timbulan sampah langsung dari sumbernya dan ramah terhadap lingkungan. Untuk itu diperlukan perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah mulai dari sekarang. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah salah satu faktor kunci untuk menanggulangi persoalan sampah pada wilayah perkotaan. Penerapan konsep 3R dalam mengelola sampah secara swakelola oleh masyarakat bukanlah hal baru dalam pengelolaan sampah. Namun pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan menggunakan konsep 3R harus diawali dengan mengubah perilaku.2 Bank Sampah Malang (BSM) yang telah dirintis sejak tahun 2011 ini tidak hanya bermanfaat bagi warga kota Malang dari aspek ekonomi dan lingkungan, namun juga mengundang prestasi tingkat regional hingga nasional. Berbagai dukungan berdatangan termasuk dari Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Baltazar Kambuaya ketika meresmikan salah satu unit BSM tahun 2012 silam. Beberapa kota di Indonesia juga melakukan studi banding di BSM dan [DPU] Dinas Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Umum 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Pemukiman. Jakarta (ID): Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. www.pu.go.id/uploads/2007/3/16/. Diakses pada tanggal 14, November 2015 pada pukul 9 : 13 wib.
2
4
mengundang tim BSM untuk presentasi di kotanya masing-masing, ingin belajar tentang konsep dan aplikasi BSM Malang. Bank Sampah Malang (BSM) adalah lembaga yang berbadan hukum koperasi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Malang dan CSR PT. PLN Distribusi Jawa Timur. BSM didirikan sebagai wadah untuk membina, melatih, mendampingi sekaligus membeli dan memasarkan hasil dari kegiatan pengelolaan sampah dari masyarakat Kota Malang dalam rangka pengurangan sampah di TPS/TPA. Program ini juga dimaksud untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sampah dengan program 3R (reduce, reuse dan recycle). BSM membeli sampah-sampah yang dikumpulkan warga untuk penghasilan sampingan warga.3 Bank Sampah Malang, sebagai sarana masyarakat dalam pemenuhan dan keberlangsungan hidup demi memenuhi ekonomi. Namun, Bank Sampah Malang juga mengutamakan pelayanan yang baik bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Sehingga mampu menciptakan kenyamanan dan kepuasan terhadap masyarakat yang menabung hasil penjualan sampahnya, serta mampu menjadi bank yang selalu diplih masyarakat sebagai bank alternative yang aman dan terpercaya. Dengan memberikan pelayanan dan kepuasan terhadap masyarakat merupakan pelayanan jasa dan merupakan strategi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Dengan begitu, Bank Sampah Malang juga mampu bersaing dengan Bank Sampah yang lain.
3
http://www.yipd.or.id//2012/9/Pengelolaan-Sampah-Kota-Malang-Melalui-Bank-Sampah. Diakses tanggal 4 November 2015 pada puku 15 : 22 wib
5
Kualitas pelayanan yang diberikan BSM tentunya memberi pengaruh besar terhadap kepuasan dan kepercayaan kepada masyarakat binaannya. Aspek pelayanan serta kepercayaan merupakan salah satu aspek yang terpenting. Tanpa hal tersebut, jumlah masyarakat yang ikut serta akan sangat terbatas dan dana yang dihimpun oleh Bank Sampah Malang juga akan terbatas sehingga sulit untuk tumbuh dan berkembang. Bank Sampah Malang melakukan sosialisasi dan memberikan asuransi yang bekerja sama dengan klinik, sehingga cukup intensif untuk beberapa bulan ini dan mampu membangun kembali kepercayan masyarakat atau nasabah terhadap Bank Sampah Malang ini. BSM (Bank Sampah Malang) memberikan kepuasan dan kepercayanan serta pelayanan yang baik kepada masyarakat yang menjual sampahnya, maka Stategi pelayanan yang diberikan BSM terhadap nasabah sangat banyak, antara lain: memberi kemudahan dengan penjemputan sampah pada kelompok masyarakat, tepat waktu dalam pengambilan, dapat memberi pinjaman dan tidak memberi suku bunga, nasabah dapat membeli sembako dan membayar listrik dengan sampah serta penimbangan sampah disaksikan langsung didepan nasabah. Sehingga dengan adanya strategi pelayanan yang diberikan, akan membantu menarik kepercayaan nasabah dan mengembangkan Bank Sampah itu sendiri. Namun, strategi pelayanan terhadap nasabah juga harus benar-benar diperhatikan oleh para anggota yang terlibat maupun oleh pimpinan sehingga ada kerjasama diantara semua yang terlibat di dalam Bank Sampah Malang.4
4
http://id-jurnal.blogspot.co.id/2008/04/Analisis-Strategi-kualitas-pelayanan.html. Diakses tangga 23 September 2015 pada pukul 13 : 48 wib
6
Berdasarkan realitas yang sudah di jelaskan di atas, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang Strategi Bank Sampah Malang dalam meningkatkan kesadaran dan pelayanan kepada kelompok binaan. B. Rumusan Masalah Sesuai penjelasan pada latar belakang di atas tentang STRATEGI BANK SAMPAH MALANG DALAM MENINGKATKAN KESADARAN DAN PELAYANAN KEPADA KELOMPOK BINAAN, maka penulis merumuskan masalah yaitu : a.
Bagaimana strategi Bank Sampah Malang dalam meningkatkan kesadaran kepada kelompok binaan?
b.
Bagaimana strategi Bank Sampah Malang dalam memberikan pelayanan kepada kelompok binaan?
c.
Bagaimana dampak dari penerapan strategi Bank Samapah Malang terhadap kelompok bbinaannya?
C. Tujuan Sesuai dengan rumusan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui strategi Bank Sampah Malang dalam meningkatkan kesadaran kepada kelompok binaan. b. Untuk mengetahui bagaimana strategi Bank Sampah Malang dalam memberikan pelayanan kepada kelompok binaan c. Untuk mengetahui dampak dari penerapan strategi Bank Samapah Malang terhadap kelompok binaannya.
7
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk kalangan akademisi dan untuk masyarakat pada umumnya, adapun manfaat diperoleh dalam penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis, yaitu :
a. Manfaat Praktis a) Untuk menambah wawasan dan skill atau keterampilan secara langsung kepada mahasiswa tentang dunia kerja, khususnya yang berhubungan dengan industri. b) Sebagai bentuk tanggung jawab sosial Bank Sampah Malang terhadap pengembangan pengetahuan masyarakat terhadap sampah. b. Manfaat Teoritis a) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk
mengaplikasikan
teori
yang
diperolehnya
selama
perkuliahan. b) Sebagai tambahan refrensi sosiologi di lingkungan akademisi, terutama jurusan Sosiologi Industri, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.
8
E. Definisi Konsep a. Strategi Strategi adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijakan telah diimplementasikan.5 strategi dapat didefiinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengemplmentasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peran yang aktif, sadar dan rasional dalam merumusakan strategi organisasi. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.6 Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Strategi merupakan suatu rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Jenisjenis strategi dintaranya: Pertama, strategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi
Stoner, Freeman dan Gilbert Jr (1995), Pengertian dan Konsep strategi. https:/www.apa pengertianahli.com/2014/12/12/ Diakses pada tanggal 5 februari 2016 pada pukul 8 : 54. wib 6 Darus1987. pengertian-dan-konsep-strategi. https:// wordpress. com/2012/10/15/ Diakses tanggal 4 Februari 2016, pada pukul 14:40 wib
5
9
vertikal.Strategi
integrasi
vertikal
memungkinkan
perusahaan
dapat
mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing. Kedua, strategi intensif penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. Ketiga, strategi diversifikasi, terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsestrik, horizontal dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut divesifikasi konglomerat.7 b. Bank Sampah Malang Bank Sampah Malang (BSM) adalah Suatu Lembaga Badan Hukum yang dibentuk dengan fasilitasi Pemerintah Kota Malang sebagai mitra dari Pemerintah Kota Malang untuk melaksanakan Pengelolaan Sampah dari Sumber atau Rumah Tangga, dimana pada pelaksanaannya BSM akan membeli sampah dari rumah tangga yang ditransaksikan melalui menabung dengan membentuk kelompok binaan. Bank Sampah Malang (BSM) yang telah dirintis sejak tahun 2011 ini tidak hanya bermanfaat bagi warga kota Malang dari aspek ekonomi dan lingkungan, namun juga mengundang prestasi tingkat regional hingga nasional. Berbagai dukungan berdatangan termasuk dari Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Baltazar Kambuaya ketika meresmikan salah satu unit BSM tahun 2012 silam. Beberapa kota di Indonesia juga melakukan studi banding di Bank Sampah Malang.8
David, 2004, Definisi Strategi, Perumusan, dan Tingkatan Jenis Strategi.jurnal-sdm. blogspot.com/.2009/8/6/. Diakses pada tanggal 5 Februari 2016 pada pukul 9 : 15 wib 8 http://www.jurnalmalang.com/2013/12/Bank-Sampah-Malang-BSM-.html. Diakses pada tanggal 14 Mei 2015 pada pukul 19 : 12 wib 7
10
c. Kesadaran Secara harafiah kata ''kesadaraan'' brasal dari kata ''sadar'', yang berarti insyaf; merasa; tahu dan mengerti. Jadi, kesadaran adalah keinsyafan atau merasa memahami segala sesuatu. Berbicara mengenai masalah kesadaran berarti tidak akan terlepas dari masalah psikis. Adapun yang dimaksud psikis ini adalah totalitas segala peristiwa kejiwaan baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Kehidupan kejiwaan manusia itu terdiri dari dua bagian yaitu alam sadar dan tidak sadar. Kedua alam tersebut tidak hanya saling mengisi akan tetapi akan saling berhubungan secara konvensatoris. Fungsi kedua alam tersebut adalah untuk penyesuaian. Alam sadar berfungsi untuk menyesuaikan terhadap dunia luar, sedangkan alam tidak sadar berfungsi untuk menyesuaikan terhadap dunia dalam atau diri sendiri. Kesadaran mempunyai dua komponen yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi terhadap dunianya. Adapun yang dimaksud yaitu suatu aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda. Sedangkan sikap jiwa merupakan arah daripada energi psikis yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dirinya.9 Manusia dalam kehidupannya dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yng berlaku di masyarakat. Manusia yang dapat bertindak sesuai dengan normanorma yang berlaku dapat dikatakan memiliki kesadaran moral, yaitu adanya keinsyafan dalam diri manusia bahwa segala anggota masyarakat dapat melakukan kewajiabannya. 9
Jung Wiarawan, 1993. Konsep Kesadarn, Fungsi Jiwa dan Sikap. https:// fadhlifara. wordpress. com/2010/2/8. Diakses pada tanggal 4 februari 2016 pada pukul 9 : 26 wib.
11
Kesadaran moral merupakan faktor pentinguntuk memungkinkan tindakan manusia selalu bermoral, berprilaku susila, lagipula tindakan akan sesuai norma yang berlaku. Kesadaran moral didasarkan atas nilai-nilai yang benar-benar esensial yang fundamental. Kesadaran moral merupakan pangkal otonomi manusia yang timbul dari hati sanubari. Oleh karena itu tidak ada yang dapat secara mutlak mewajibkan suatu hal kepada manusia kecuali atas dasar kesadarannya, sehingga kwajiban tersebut dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh serta penuh tanggung jawab. Kesadaran moral terdapat tiga unsur pokok, yaitu: a) Perasaan wajib dan keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral itu ada dan terjadi terjadi di dalam setiap sanubari manusia, siapapun, dimanapun dan kapanpun. b) Rasional, kesadaran moral dapat dikatakan rasional karena berlaku umum, lagipula terbuka bagi pembenaran atau penyangkalan. Dinyatakan pula sebagai hal objektif yang dapat diuniversalkan, artinya dapat disetujui, berlaku pada setiap waktu dan tempatbagi setiap orang yang berada yang berada dalam situasi sejenis. c) Kebebasan, atas kesadaran moralnya seseorang bebas untuk menaatinya.10 d. Pelayanan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar yang disebut pelayanan, baik itu pelayanan di rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, bahkan di tempattempat perbelanjaan sekalipun. Pengertian pelayanan adalah 1. Perihal atau cara melayani 2.usaha melayani kebutuhan orang lain dengan mengharapkan imbalan (uang atau jasa) 3. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan barang dan 10
Zubair. 1995. Kesadaran Moral. www. hukumpedia. com/ sifauzi174/2014/9/30/ Diakses pada tanggal 4 Februari 2016 pada pukul 11 : 21 wib
12
jasa. Pelayanan meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi terhadap kasus yang muncul dan dilaksanaan secara individu, kelompok dan masyarakat serta memiliki tujuan untuk membantu individu, kelompok, dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan keberfungsian yang baik dalam segala bidang kehidupan di masyarakat, yang terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan adanya kegiatan-kegiatan yang memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka. Pelayanan itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untuk membantu individu, kelompok, ataupun kesatuan masyarakat agar mereka mampu memenuhi kebutuhankebutuhannya, yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan kerjasama ataupun melalui pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.11
e. Kelompok Binaan Kelompok binaan adalah masyarakat yang dibina oleh Bank Sampah Malang dalam memanfaatkan sampah atau mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, diantaranya: kelompok kampung doro, jln jombang yang beranggotankan 28 orang , dan kelompok di Desa pandang landu, Kecamatan Sukun dan beranggotakan 34 orang, pada setiap kelompok yang dibentuk tersebut menjadi fokus Bank Sampah Malang untuk diberikan pemaahaman bagaimana cara pengelolaan sampah dengan menggunakan konsep 3R (reuse, reduce dan recycle). Program 3R merupakan jembatan untuk mewujudkan pengelolaan 11
Dwi Heru Sukoco, 1991. Pengertian Pelayanan. https: //bocahbancar.files. wordpress.com/2010/10/4/. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015 pada pukul 17 : 31 wib
13
sampah secara terpadu karena selama ini pengelolaan sampah dilakukan secara konvensional yaitu pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah sehingga timbunan sampah yang dihasilkan belum dapat dikurangi. Dengan program 3R pengelolaan sampah yang dilakukan lebih difokuskan pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah, sehingga pengelolaan sampah secara terpadu dapat diwujudkan.12 E. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis, mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan metode yang tepat, dimana data yang dikumpulkan harus ada relevansinya dengan masalah yang dihadapi. Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan. Metode penelitian mempunyai peran yang penting dalam pengumpulan data, merumuskan masalah, analisis dan interpretasi data, sedangkan metode penelitian dalam penulisan penelitian adalah :
a.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah sebuah metode penelitian yang secara khusus menyelidiki fenomena kontemporer yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata yang dilaksanakan ketika batasan-batasan antara fenomena dan konteksnya belum jelas, dengan menggunakan berbagai sumber
12
Lutfiafifah.2011. Analisis-Kelompok-Binaan. https://wordpress.com/2011/03/02/ Diakses pada tanggal 2 Agustus 2015 pada pukul 17 : 32 wib
14
data. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu).13 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif yang meliputi aspek fisik dan psikologis individu, dengan tujuan memperoleh pemahaman secara mendalam.
b. Lokasi Penelitian Mengemukakan lokasi penelitian pertama adalah menyebutkan tempat penelitian, kedua mengemukakan fenomena sosial terakhir adanya kekhasan lokasi itu yang tidak dimiliki oleh lokasi lain sehubungan dengan atau yang terkait dengan permasalahan penelitian.14 Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti menangkap keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini lokasi yang diambil di Bank Sampah Malang. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut yaitu karena Kecamatan Sukun merupakan tempat dimana kantor Bank Sampah Malang ditempatkan.
c.
Teknik Penentuan Subyek Penelitian dalam memperoleh data harus sesuai fakta dan sesuai dengan
gejala-gejala sosial yang sedang terjadi, sangat diperlukan guna menunjang keberhasilan sebuah penelitian diamana data merupakan inti dari sebuah penelitian dengan kumpulan data lengkap dan valid dapat dijadikan sebagai kekuatan dan penunjang kevaliditasan dari hasil penelitian. Penelitian ini dalam upaya penggalian data menggunakan berbagai sumber baik yang berasal dari 13 14
Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga. Hamidi,2004. Metode Penelitian Sosial. Malang: UMM Press: Hlm 55
15
sumber data yang bersifat primer yaitu keterangan yang diberikan oleh para subyek penelitian yang kompeten dengan judul penelitian ini, dengan menggunakan teknik pengumpulan sample yaitu purposive sampling. Melalui teknik purposive sampling ini subyek atau informan dipilih secara sengaja sesuai dengan persyaratan subyek yang diperlukan. Adapun syarat yang diperlukan untuk informan adalah pegawai Bank Sampah Malang yang terlibat langsung dalam menerapkan strategi nya. Pertimbangan peneliti memilih pendapat direktur Bank Sampah Malang, untuk memastikan strategi yang terapkan untuk meningkatkan kesadaran dan pelayanaan kepada kelompok binaan. Alasan kedua memilih pegawai BSM yang ada pada divisi pemberdayaan adalah untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pemberdayaan. Alasan ketiga memilih pegawai BSM yang ada pada divisi admistrasi adalah untuk mengetahui bentuk pelayanan yang diberikan kepada kelompok binaan atau nasabah yang datang langsung pada kantor Bank Sampah Malang. Alasan keempat memilih kelompok binaan adalah untuk mengetahui secara langsung kepada kelompok binaan mengenai langkah awal yang diterapkan serta bentuk pelayanan yang diberikan selama ini kepada kelompok binaan.
d. Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data atau sumber informasi yang menjadi perhatian atau kunci informasi untuk memeroleh data yang diperlukan, maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi terdapat dua sumber yaitu:
16
a)
Data Primer Sumber data primer yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti
dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dan observasi langsung di lokasi penelitian. Data-data diperoleh dari keterangan informan atau narasumber yaitu pegawai Bank Sampah Malang, dan kelompok binaan. b) Data Sekunder Sumber data sekunder diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen yang ada di Bank Sampah Malang tersebut. Sumber-sumber data sekunder yaitu dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui informasi secara tertulis atau gambar-gambar yang berhubungan dengan fakta dan kondisi dilapangan.
e.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan, maka peneliti
menggunakan beberapa teknik diantaranya : a)
Observasi Langsung Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung dengan
membuat kunjungan lapangan terhadap situs studi kasus dan peneliti menciptakan kesempatan untuk observasi langsung. Dengan asumsi bahwa fenomena yang diminati tidak asli historis, beberapa pelaku atau kondisi lingkungan sosial yang relevan akan tersedia untuk observasi. Observasi semacam ini berperan sebagai sumber bukti lain bagi suatu studi kasus.15 Alasan peneliti menggunakan metode ini karena selain peneliti terjun langsung ke obyek yang diteliti agar mendapatkan
15
Yin, Robert K. 2011. “Studi Kasus: Desain dan Metode”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
17
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian secara lengkap dan obyek sendiri menyadari bahwa sedang ada penelitian di tempatnya. b)
Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua atau
lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu, teknik pengumpulan data dengan berdialog atau bertanya pada informan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunkan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Pedoman wawancara yang dilakukan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan sehingga bisa berkembang sesuai dengan jawaban informan.16 c)
Dokumentasi Dalam teknik dokumentasi data-data yang diperoleh adalah berupa
pengambilan foto-foto dari lokasi penelitian seperti pada saat melakukan wawancara. Data dokumentasi ini digali dengan maksud untuk melengkapi data yang diperoleh sebelumnya. Alasan menggunakan teknik dokumentasi adalah sebagai pelengkap data yang tidak didapat dari teknik sebelumnya.
f.
Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisa kualitatif model analisis sistem sosial
yang dikemukakan oleh Talcot Parsons yang terdiri atas :
16
Burhan Bungin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
18
a)
Pengumpulan Data Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari
obyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan masalah. Untuk pengumpulan data peneliti melakukan observasi terbuka dan pengamatan dilakukan secara langsung kepada objek yang bersangkutan mengenai Strategi Bank Sampah Malang dalam Meningkatkan Kesadaran dan Pelayanan Kepada Kelompok Binaan. b) Reduksi Data Berkaitan dengan proses pemilihan atau penyederhanaan, mentrasformasikan data awal yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan pengumpulan data. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian mana yang dikode, data mana yang dipakai, data mana yang diringkas, data mana yang dimasukkan dalam suatu kategori dan lain sebagainya. c)
Penyajian Data Sekumpulan
data
yang
diorganisasikan
sehingga
dapat
memberi
kemungkinan adanya proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang sekuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan dapat dijadikan secara sistematis. d) Penarikan Kesimpulan Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian dan merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisisnya, mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema, pola hubungan ataupun preposisi-
19
preposisi. Dalam reduksi data ini akan diperoleh validitas dari penelitian tersebut dengan cara membandingkan sumber data yang digunakan dalam penelitian itu sendiri.
g.
Uji Keabsahan Data Pembuktian validitas data penelitian ini ditentukan oleh kredibilitas temuan
dan interpretasinya dengan mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang senyatanya dan disetujui oleh subjek penelitian. Kondisi di atas dapat dipenuhi dengan cara memperpanjang observasi, pengamatan yang terus-menerus, triangulasi, dan membicarakan hasil temuan dengan orang lain, dan menggunakan bahan referensi. Sedangkan reabilitas dapat dilakukan dengan pengamatan sistematis, berulang, dan dalam situasi yang berbeda.17 Pada penelitian ini digunakan triangulasi sumber yang artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan :
a)
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. c)
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
17
Moleong, Lexy.2004.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
20
d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.18
Moleong, L.J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Remaja Rosdakarya: Bandung. Hlm 330
18
21