BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran. Era sekarang ini perbankan memegang peranan yang penting. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan produk dan jasa perbankan setiap tahunnya. Data statistik Bank Indonesia menunjukkan bahwa sumber dana pihak ketiga yang terdapat di bank konvensional selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dari Rp 3.225.198 ditahun 2012, Rp 3.663.968 ditahun 2013, menjadi Rp 4.114.420 ditahun 2014. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunnya masyarakat yang menggunakan produk dan jasa bank semakin bertambah. Selain itu, produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank juga mengalami perkembangan setiap periodenya, dibuktikan dengan adanya produk dan jasa terbaru yang diluncurkan oleh bank. Tidak hanya berupa produk tabungan saja akan tetapi bank juga menawarkan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Salah satu dari bentuk jasa yang diberikan oleh bank kepada masyarakat adalah melalui pengiriman uang atau transfer. Transfer (pengiriman uang) merupakan salah satu produk dan jasa bank yang paling diminati oleh masyarakat. Kegiatan ini sering dilakukan karena sangat menunjang dalam berbagai kegiatan masyarakat, mulai dalam hal bisnis sampai pada kebutuhan secara pribadi. Pengiriman uang melalui bank ini dirasa sangat praktis dan efisien mengingat biaya yang dibutuhkan
1
2
sangat murah, yaitu sebesar Rp 6.500 untuk pengiriman melalui bank yang berbeda dan Rp 500 untuk pengiriman uang dengan bank yang sama. Kegiatan ini juga dapat dilakukan tanpa harus pergi ke Bank yang bersangkutan, cukup dengan mengunjungi outlet mesin ATM terdekat dan mentransaksikan pengiriman uang secara mandiri atau dengan menggunakan fasilitas E-Banking yang memungkinkan pengguna layanan (nasabah) dapat mentransaksikan pengiriman tersebut secara mandiri melalui ponsel (sms banking) dan atau menggunakan koneksi internet. Hal ini dirasa lebih mudah dari pada harus membawa sejumlah uang yang tidak terjamin keamanannya. Selain praktis dan efisien, nasabah juga dapat memilih jenis transfer apa yang akan digunakan apakah menggunakan transfer biasa atau menggunakan transfer lainnya yang lebih cepat yaitu menggunakan transfer BI-RTGS (Real Time Gross Settlement). Penerapan sistem BI-RTGS ini telah dimulai sejak tanggal 17 November 2000 yang dikenal dengan nama sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI- RTGS). Di Asia-Pasifik, Indonesia merupakan negara ke-8 yang menerapkan sistem BI-RTGS setelah Hongkong, Korea, Australia, China, New Zealand, Singapura, dan Thailand. Adapun mengenai biaya transfer BI-RTGS itu sendiri lebih mahal dibandingkan dengan transfer biasa disebabkan karena proses transfer yang cepat (real time) serta biaya transaksi yang diperhitungkan secara individual. Pada saat ini Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral membatasi nilai transfer pada nasabah yang ingin menggunakan RTGS, seperti jumlah uang yang ditransferkan harus dalam nominal yang besar. Nasabah yang
3
menggunakan jasa transfer bank baik transfer biasa ataupun transfer BIRTGS akan dikenakan biaya administrasi yang besaran nominalnya berbeda, tergantung dari sarana atau jenis transfer yang digunakannya. Pihak bank akan memperoleh pendapatan dari biaya administrasi tersebut berupa pendapatan non bunga (fee base income) sehingga semakin tinggi volume pengiriman uang yang dilakukan oleh nasabah maka semakin bertambah pendapatan yang diterima oleh bank tersebut. Biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah besaran nominalnya tidak sama tergantung dari kebijakan masing-masing bank. Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk mengulas dan melakukan penelitian mengenai mekanisme dan penetapan biaya pada transfer RTGS serta kendala-kendala yang dihadapai pada transfer BI-RTGS di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dari penulisan tugas akhir yang bisa dikemukakan adalah : 1. Bagaimana mekanisme transfer BI-RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep? 2. Bagaimana penetapan biaya transfer BI-RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep? 3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi pada transfer BI-RTGS di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Sumenep?
4
C. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan tidak terjadi penyimpangan dan salah pengertian terhadap pemecahan masalah disebabkan
luasnya ruang
permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Mekanisme transfer yang diteliti hanya pada transfer BI-RTGS yang terdapat di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumenep, dimana transfer RTGS merupakan transfer dengan sarana tercepat. 2. Menitikberatkan pada penetapan biaya yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep kepada para nasabah yang menggunakan transfer BI-RTGS pada tahun 2015. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penulisan tugas akhir dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui mekanisme transfer BI-RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep. 2. Mengetahui penetapan biaya transfer BI-RTGS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep. 3. Mengetahui kendala yang dihadapi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep pada saat melakukan transfer BI-RTGS.
5
E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini penulis berharap agar hasil penelitian yang dilakukan berguna bagi : 1. Perusahaan / Instansi Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sumenep untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam transfer BI-RTGS. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan bahan acuan dan perbandingan pada penelitian selanjutnya dalam tema yang sama.