BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari tanaman obat? 2. Pisang yang dapat digunakan sebagai tanaman
herbal, bagaimana cara
membudidayakannya? 3. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari pisang?
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian tanaman obat 2. Mengetahui cara budidaya pisang sebagai tanaman herbal 3. Memberikan contoh hasil olahan berupa makanan / minuman dari pisang.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tanaman Obat / Herbal Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upayaupaya kesehatan masyarakat. Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuhtumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat.
B. Pisang Sebagai Tanaman Herbal
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, 2
yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.
Kandungan Kimia Menurut penelitian pisang mengandung kadar antara lain : - titid A, B1, C Lemak - Mineral (Kalium, chlor, natrium, magnesium, posfor ) - Karbohidrat Dextrose - Air - Sucrose - Levulose - Zat Putih telut - Zat Tepung
Penyakit Yang Dapat Diobati Pendarahan rahim, Sariawan usus, Ambeien; Cacar air, Telinga dan Tenggorokan bengkak, Disentri, Amandel; Kanker perut, Sakit kuning (lever), Pendarahan usus besar, Diare; Pemanfaatan : 1. Kanker Perut Bahan: Tunas / anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan secara teratur.. 2. Pendarahan Usus Besar Bahan: tunas/ anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diperas untuk di ambil airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
3
3. Pendarahan Rahim Bahan: tunas / anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2 gelas. Kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari 1/2 gelas. 4. Mencegah Pendarahan Sehabis Melahirkan Bahan: batang pohon pisang Cara membuat: batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas. 5. Cacar Air Bahan: bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari Cara membuat: bonggol pisang diparut untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata. Cara menggunakan: disaring dan diminum. 6. Disentri Bahan: Bonggol pisang kluthuk Cara membuat: diparut untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas Cara menggunakan: diminum 3 hari sekali 7. Amandel Bahan: bonggol batang pisang Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum. 8. Mencegah Infeksi Bahan: getah pelepah daun pisang
C. Budidaya Tanaman Pisang SYARAT TUMBUH 1. Iklim •
Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
•
Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
4
•
Curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
2. Media Tanam •
Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
•
Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
•
Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
3. Ketinggian Tempat •
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl.
D. Pedoman Teknis Budidaya 1. Pembibitan •
Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
•
Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
•
Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
•
Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
2. Penyiapan Bibit •
Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m.
•
Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam •
Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
•
Simpan bibit di tempat teduh 1 – 2 hari sebelum tanam.
•
Buang daun yang lebar.
•
Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 – 2 tutup), HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 – 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
•
Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.
4. Pengolahan Media Tanam •
Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
•
Gemburkan tanah yang masih padat. 5
•
Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
•
Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.
5. Teknik Penanaman •
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
•
Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
•
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September – Oktober).
•
Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram Natural GLIO dengan 25 – 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 – 2 minggu.
•
Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
•
Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 – 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 – 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 – 20 kg/lubang tanam.
•
Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan SUPERNASA.
•
Siram dengan larutan POC NASA (1 – 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
6. Pemeliharaan Tanaman •
Satu rumpun hanya 3 – 4 batang.
•
Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
•
Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
6
•
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
•
Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
•
Pangkas daun kering.
•
Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.
•
Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
7. Pemeliharaan Buah •
Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
•
Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
•
Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
E. Hama dan Penyakit 1. Hama a) Ulat daun (Erienota thrax.) Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. b) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA. c) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis) Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
7
d) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. 2. Penyakit a) Penyakit darah Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. b) Panama Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. c) Bintik daun Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. d) Layu Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman e) Daun pucuk Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
F. PANEN Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 – 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari
8
pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
9
BAB III HASIL OLAHAN Kita mengetahui bahwa terdapat berbagai ragam kreasi mengolah dan memasak makanan yang enak dari olahan buah pisang, baik yang mentah maupun yang matang, baik sebagai bahan utama maupun sebagai bahan pelengkap. Dalam makalah ini terdapat beberapa kreasi resep sederhana yang telah akrab sebagai makanan enak yang biasa menemani di waktu santai dengan buah pisang sebagai bahan utamanya. 1. Makanan RESEP PISANG AROMA
Bahan : •
10 lembar spring roll/kulit lumpia
•
5 buah pisang raja, belah dua
•
4 sendok makan meses cokelat
•
minyak goreng secukupnya
Cara bikin pisang aroma : •
Siapkan kulit lumpia, letakkan satu potong pisang, tambahkan meses. Gulung hingga padat dan rapi.
•
Goreng pisang hingga matang, angkat dan tiriskan. Siap hidangkan.
RESEP KERIPIK PISANG Bahan : •
1 sisir pisang yang belum matang, kupas, iris tipis menyerong
•
1 sdt kapur + 1 liter air 10
•
garam secukupnya
•
minyak goreng secukupnya
Cara membuat keripik pisang : •
Rendam irisan pisang ke dalam larutan air kapur selama 1 jam. Angkat lalu cuci sampai bersih, tiriskan. Masukkan ke dalam wadah, beri garam halus kemudian aduk-aduk sampai rata. Diamkan selama 5 menit.
•
Panaskan minyak, goreng irisan pisang sampai kering dan renyah. Angkat dan tiriskan, tunggu sampai dingin lalu hidangkan.
Tips untuk variasi : •
keripik pisang manis : campurkan gula pasir halus pada keripik yang sudah digoreng.
•
keripik pisang coklat : Campurkan coklat yang dilelehkan.
RESEP PISANG GORENG KEJU
Bahan : •
pisang (pisang raja) matang
•
keju parut sesuai selera 11
•
margarin untuk menggoreng
Cara membuat pisang goreng keju : •
Panaskan margarin, goreng pisang dengan agak ditekan sambil dibalik hingga matang merata dan berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
•
Taburi keju parut, hidangkan panas-panas.
RESEP PISANG MOLEN
Bahan : •
am tepung terigu serba guna
•
100 gram mentega tawar
•
50 gram gula bubuk
•
¼ sdt vanili bubuk
•
¼ sdt garam
•
100 ml air
•
10 buah pisang matang (pisang raja), kupas, potong 2
•
minyak untuk menggoreng secukupnya
CARA MEMBUAT PISANG MOLEN : •
Campurkan terigu, mentega, gula bubuk, vanili, dan garam. Aduk dengan pisau pastry atau ujung jari hingga adonan berbutir-butir.
•
Masukkan air sedikit demi sedikit sambil uleni adonan agar tidak melekat di tangan. Gilas adonan hingga ketebalan 3 mm. Potong bentuk pita ukuran 2 x 55 cm.
•
Ambil 1 bagian adonan, lilitkan pada satu bagian pisang hingga tertutup rapat. Goreng dengan minyak banyak dan panas hingga kuning kecokelatan, angkat, tiriskan. Sajikan segera.
12
RESEP PUDING PISANG
Bahan : •
buah pisang (pisang raja), kupas, tumbuk halus
•
3 butir telur ayam
•
2½ sdm gula pasir
•
1 potong roti
•
200 cc santan kental
•
garam dan vanili secukupnya
CARA MEMBUAT PUDING PISANG : •
Campurkan telur dengan gula, pisang halus, roti, santan, garam vanili. Aduk rata.
•
Tuangkan dalam piring tahan api, kukus atau dioven sampai matang. Sajikan.
2. Minuman ES PISANG IJO
13
Bahan 1 : •
10 lembar daun suji
•
10 lembar daun pandan
•
100 ml air putih
•
350 gram tepung beras
•
400 ml santan sedang
•
50 gram gula pasir / gula putih
•
1/2 sendok teh garam halus
•
4 buah pisang raja yang sudah tua (dikukus)
•
daun pisang atau alumunium foil
•
minyak goreng sebagai olesan
•
es batu secukupnya
•
sirup cocopandan secukupnya atau dapat menggunakan alternatif lain
Bahan 2 (saus) : •
1 liter santan cair
•
60 gram tepung beras
•
100 gram gula pasir
•
1/2 sendok teh garam
•
1 lembar daun pandan dipotong-potong
Cara Membuat : •
tumbuk daun suji dan daun pandan, lalu berikan sedikit air kemudian peras dan saring, setelah itu campurkan hasil saringan tadi dengan tepung beras, santan, gula dan garam. Masak diatas api kecil sambil diaduk sampai kental dan matang, angkat dan dinginkan.
•
ambil selembar daun pisang atau alumunium foil, olesi dengan minyak pada permukaannya lalu taruh beberapa sendok adonan tepung kemudian pipihkan. setelah itu letakan sebuah pisang raja diatasnya dan lapisi pula diatas pisang raja adonan yang sama kemudian gulung seperti lontong (hasilnya adalah pisang raja dibungkus adonan) kemudian kukus sampai matang, lalu angkat dan dinginkan.
•
campur semua bahan saus, aduk sampai rata kemudian masak sambil diaduk hingga mengental setelah itu angkat lalu dinginkan.
•
potong-potong pisang hijaunya lalu sajikan dengan saus santan, sirup cocopandan atau yang lain dan tambahan es batu. 14
KOLAK PISANG
Bahan bahan untuk membuat kolak pisang •
1 kg pisang yang sudang matang (bisa memakai pisang tanduk, pisang kepok, pisang raja, dsb)
•
1 ons gula pasir/gula putih
•
1 ons gula merah
•
1 ons kolang-kaling, dibersihkan dan dibelah dua
•
2 lembar daun pandan, dicuci bersih
•
65 ml santan instan
•
3 gelas air (720 ml), untuk kuah kolaknya
Cara Membuat Kolak Pisang •
Pertama-tama potong pisang bentuk miring atau sesuai selera, sisihkan.
•
Kemudian rebus gula merah hingga mencair, saring.
•
Rebus saringan gula merah tadi bersama dengan gula pasir/gula putih, aduk-aduk hingga tercampur.
•
Masukkan air, pisang tanduk, rebus hingga pisangnya berubah warna.
•
Masukkan juga santan, daun pandan, kolang-kaling, kemudian adukaduk.
•
Masak hingga matang, kemudian angkat.
•
Kolak Pisang siap disajikan.
Tentunya resep-resep berbahan dasar pisang tersebut di atas hanyalah beberapa referensi sederhana dari banyaknya resep berbahan pisang yang kami lampirkan dalam makalah ini. 15
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita. Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
B. Saran Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.
16
DAFTAR PUSTAKA http://www.duniaflora.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=44 http://putramaja.tripod.com/Tanaman/Pengobatan.htm http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/ http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/ http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/panduan-carabudidaya-pisang/ http://resepmasakankreatif.blogspot.com/2012/12/resep-aneka-olahan-buah-pisang.html http://indonesianfoods313.blogspot.com/2013/07/cara-membuat-es-pisang-ijo.html http://resepmasakan.web.id/resep-kolak-pisang
17