2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan terkait struktur bangunan gedung yang berlaku di Indonesia dibukukan dalam dokumen standar yang disebut Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan adanya peraturan SNI maka diharapkan perancangan dan analisis struktur gedung di seluruh wilayah Indonesia harus mengacu pada pedoman SNI. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan masalah-masalah baru yang dihadapi menjadi tantangan untuk selalu memperbaiki dan merefresh peraturan yang dijadikan pedoman. Berdasarkan uraian di atas maka peraturan Standar Nasional Indonesia juga harus selalu direvisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masalahmasalah baru yang muncul di lapangan. Sebagai contoh dalam hal ini rancangan gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM sebelumnya menggunakan pedoman peraturan SNI 03-2847-2002 tentang Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung dan SNI 1726-2002 tentang Standar perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung. Namun kemudian Badan Standarisasi Nasional Indonesia melakukan revisi terhadap SNI tersebut baik dari segi konten maupun inputnya yaitu SNI 2847:2013 tentang Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung sebagai revisi dari SNI 03-2847-2002 dan SNI 1726:2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung sebagai revisi dari SNI 1726-2002. Mengenai standar pembebanan sudah diterbitkan SNI 1727:2013 tentang Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Oleh karena itu rancangan gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM penting untuk ditinjau kembali sebelum dibangun untuk mengevaluasi apakah sistem struktur dan elemenelemen struktural gedung masih aman dalam memikul beban-beban yang bekerja atau perlu dilakukan perubahan-perubahan. Gambar 1.1 sampai 1.5 berikut menunjukkan model 3D dan gambar tampak gedung.
3
Gambar 1.1 Model 3D gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM (Laporan desain arsitektural, 2012)
Gambar 1.2 Tampak selatan gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM (Laporan desain arsitektural, 2012)
4
Gambar 1.3 Tampak utara gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM (Laporan desain arsitektural, 2012)
Gambar 1.4 Tampak timur gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM (Laporan desain arsitektural, 2012)
5
Gambar 1.5 Tampak barat gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM (Laporan desain arsitektural, 2012) 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang menjadi fokus utama penelitian pada tugas akhir ini adalah meninjau ulang rencana struktur gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM menggunakan standar terbaru. Standar tersebut yaitu SNI 2847:2013 tentang Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung sebagai revisi dari SNI 032847-1992 dan SNI 1726: 2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung sebagai revisi dari SNI 1726: 2002. Mengenai standar pembebanan digunakan SNI 1727: 2013 tentang Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain.
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah: 1. Menganalisis kemampuan komponen struktural gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM dalam menahan gaya-gaya dalam yang terjadi dengan merujuk pada SNI 2847:2013, SNI 1726:2012, dan SNI 1727:2013;
6
2. Melakukan perbandingan hasil desain struktur gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM berdasarkan peraturan SNI terbaru (SNI 2847:2013, SNI 1726:2012, dan SNI 1727:2013) terhadap desain sebelumnya yang merujuk pada peraturan lama (SNI 03-2847-1992 dan SNI 1726-2002).
1.4 Manfaat Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari tugas akhir ini adalah: 1. Mengetahui kemampuan komponen struktural gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM dalam mendukung beban-beban yang ada dengan merujuk pada peraturan terbaru yang berlaku di Indonesia; 2. Sebagai bahan pertimbangan review design sebelum gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM dibangun.
1.5 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Denah dan potongan bangunan mengikuti gambar rencana bangunan Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM tahun 2012; 2. Tipe struktur rangka terbuka beton bertulang dan atap pelat beton bertulang; 3. Analisis struktur dievaluasi dengan lingkup struktur atas dan struktur bawah (jumlah kebutuhan fondasi, dimensi dan penulangan pilecap). Gedung diasumsikan terjepit pada pertemuan pilecap dengan ujung bawah kolom; 4. Pengaruh P-Δ tidak diperhitungkan; 5. Tidak dilakukan analisis Rencana Anggaran Biaya; 6. Hasil penyelidikan tanah mengikuti laporan desain sebelumnya.
1.6 Keaslian Penelitian Pada tugas akhir ini, lingkup pembahasan adalah mengenai tinjauan struktural rencana gedung Laboratorium Bahan Bangunan JTSL FT UGM dengan merujuk
7
pada peraturan terbaru, yaitu SNI 2847:2013 tentang Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung sebagai revisi dari SNI 03-2847-1992 dan SNI 1726:2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung sebagai revisi dari SNI 1726-2002. Untuk standar pembebanan digunakan SNI 1727:2013 tentang Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Penelusuran yang dilakukan penulis tidak ditemukan judul atau pembahasan pada karya lain yang sama dengan tugas akhir ini. Dengan demikian tugas akhir ini dikatakan asli.