BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan memiliki barcode. Hal ini sangat membantu dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah diprogram. Dari waktu ke waktu barcode mengalami perubahan, mulai dari pengaturan digit, jenis barcode dan dimensi yang digunakan. Perubahan tersebut mempunyai tujuan yaitu proses input data lebih cepat karena barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual. Proses input data lebih tepat, karena teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data. Proses input lebih akurat mencari data, karena teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi. Mengurangi biaya, karena dapat menghindari kerugian dari kesalahan pencatatan data dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang. Peningkatan kinerja manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan. Serta kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan akan lebih terjaga. Dalam perkembangan barcode, dimensi yang digunakan ada dua yaitu 1D dan 2D. Barcode 1D dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan kodenya. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matrix 2D barcode yang berupa kombinasi kode matrix
1
2
bujursangkar. 2D barcode ini diantaranya adalah PDF Code, QR Code, Matrix Code, dll. QR Code adalah suatu jenis kode matriks atau barcode dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu simbol dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR, tujuannya untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan barcode, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, QR Code mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis QR Code dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada barcode. Awalnya QR Code digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di manufaktur, namun kini QR Code digunakan dalam konteks yang lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang ditujukan untuk pengguna telepon selular. Di Jepang, penggunaan QR Code sangat populer, hampir semua jenis ponsel di Jepang bisa membaca QR Code sebab sebagian besar pengusaha di sana telah memilih QR Code sebagai alat tambahan dalam program promosi produknya, baik yang bergerak dalam perdagangan maupun dalam bidang jasa. Kelebihan QR Code dibandingkan jenis barcode 2D lain adalah mampu menyimpan banyak informasi. QR Code memiliki tampilan yang lebih kecil daripada barcode. Hal ini dikarenakan QR Code mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar QR Code bisa hanya sepersepuluh dari ukuran sebuah barcode. Tidak hanya itu QR Code juga tahan terhadap kerusakan, sebab QR Code mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol QR Code kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat. Perkembangan pelayanan reservasi perusahaan penerbangan semakin hari semakin cepat dan canggih. Demikian juga dengan masalah pelayanan pembelian
3
tiket. Saat ini hampir semua perusahaan maskapai penerbangan menyediakan online website untuk melakukan pembelian tiket bagi pelanggannya. Ini merupakan bagian dari layanan yang diberikan pengelola terhadap pelanggannya. Pada maskapai penerbangan XYZ saat ini, model sistem online reservasi tiket pesawat dimana pengguna yang sudah selesai melalukan transaksi pemesanan tiket, data pemesanan tiket pesawat tersebut akan dikirm melalui email. Setelah itu data tersebut dicetak yang nantinya akan digunakan pada saat akan melakukan perjalanan. Pada dasarnya sistem ini tidak bermasalah hanya saja memiliki beberapa kelemahan antara lain penggunaan kertas untuk mencetak data pemesanan tiket sehingga kurang ramah lingkungan, kurang efisiensi jika pelanggan memiliki banyak rute perjalanan sehingga cukup banyak membawa kertas yang berisi data pemesanan tiket, mudah rusaknya kertas data pemesanan tiket dan rawan akan hilang. Dengan
memanfaatkan
kemajuan
teknologi
untuk
meningkatkan
keamanan dan efisiensi pada maskapai penerbangan XYZ ini, maka dapat mengembangkan sistem online reservasi tiket pesawat dengan meggunakan Quick Response Code (QR Code) untuk men-generate kode pemesanan tiket pesawat dan data pemesanan tersebut disimpan juga ke dalam dokumen XML yang ada di server. Hasil QR Code yang telah terbentuk kemudian dikirim ke mobile phone pengguna dalam bentuk email. Pada saat proses check in QR Code yang sudah berisi data kode pemesanan tiket akan di cek oleh QR Code Reader yang dapat membaca data dari citra QR Code hasil tangkapan kamera yang terintegrasi pada perangkat mobile berbasis sistem operasi Android. Proses pembacaan dimulai dengan penangkapan citra QR Code menggunakan kamera yang terintegrasi pada mobile phone kemudian dilakukan proses binerisasi citra, dilanjutkan dengan proses pembacaan QR Code dari citra biner tersebut dan pengecekan code yang terhubung dengan dokumen XML di server.
4
1.2
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang dapat ditarik dari penjelasan latar belakang dibuatnya sistem, yaitu: 1.
Bagaimana merancang dan membuat sistem online reservasi tiket pesawat pada maskapai penerbangan XYZ, dimana data pemesanan tiket disimpan dalam database dan men-generate kode pemesanan tiket dalam bentuk QR Code dan dokumen XML.
2.
Bagaimana merancang dan membuat engine yang dapat mengirimkan kode pemesanan tiket yang sudah dalam bentuk QR Code ke mobile phone pengguna dalam bentuk email.
3.
Bagaimana merancang dan membuat aplikasi QR Code Reader pada perangkat mobile phone berbasis sistem operasi Android untuk membaca Image QR Code dengan memanfaatkan fasilitas kamera digital yang terintegrasi dan dapat mengakses dokumen XML di server.
1.3
Tujuan
Mengacu pada perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1.
Merancang dan membuat QR Code Generator berbasis web untuk mengenerate kode pemesanan tiket yang dapat dibaca oleh aplikasi QR Code Reader.
2.
Merancang dan membuat aplikasi QR Code Reader pada mobile phone berbasis sistem operasi Android untuk membaca image QR Code.
3.
Merancang dan membuat suatu program yang mendukung cara kerja sistem online reservasi tiket pesawat pada maskapai penerbangan XYZ untuk mengurangi penggunaan kertas sehingga lebih ramah lingkungan.
5
1.4
Batasan Masalah
Selama dalam pengerjaan
hingga
pada
akhir
skripsi
ini,
penulis
membatasi pokok permasalahan yang akan dibahas dan diharapkan tetap berorientasi pada hal berikut: 1.
Penelitian studi kasus pada maskapai penerbangan XYZ ini dikhususkan pada proses registrasi user, pemesanan tiket pesawat, men-generate kode pemesanan tiket ke dalam bentuk QR Code dan pengiriman QR Code ke user melalui email sedangkan proses pembayaran tidak dibahas dalam penelitian ini.
2.
Dalam studi kasus ini, QR Code Generator berbasis web yang dirancang dan dibangun adalah untuk meng-generate data kode pemesanan hasil dari pemesanan tiket pesawat yang dilakukan oleh pengguna.
3.
Dalam studi kasus ini, QR Code Reader berbasis sistem operasi Android yang dirancang dan dibangun adalah untuk membaca data kode pemesanan hasil dari pemesanan tiket pesawat yang dilakukan oleh pengguna.
1.5
Metodologi Penyelesaian Masalah
Pada skripsi ini peneliti menggunakan metode studi kasus, dimana kasus dapat berupa keputusan, kebijakan atau proses. Pendekatan studi kasus membuat peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai interrelasi berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus tersebut. Dalam pendekatan atau tipe penelitian studi kasus, metode pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber dengan beragam cara berupa observasi, studi dokumen, karya atau produk tertentu yang terkait dengan kasus. Selain itu, metode yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah metode Waterfall. Metode penyelesaian masalah tugas akhir ini adalah:
6
1. Studi Literatur Proses pertama adalah pengumpulan referensi mengenai teori–teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan seperti teori pencitraan, bahasa pemrograman C#, Java serta buku–buku pendukung dan literatur lainnya. Pencarian informasi sehubungan dengan aplikasi yang akan dibangun. Literatur yang digunakan meliputi buku, jurnal, dokumentasi internet yang berbentuk softcopy, serta tanya jawab melalui forum baik di internet maupun non-internet.
2. Analisis dan Perancangan Sistem Perencanaan dan pembuatan aplikasi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu: a. Analisis Pada tahap ini, yaitu menganalisa dan mendefinisikan semua kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna. Maka digunakan metode analisa terstruktur dengan bantuan alat analisa UML (Unified Markup Language), dimana UML merupakan alat yang dapat menggambarkan arus data di dalam sistem yang baik. Alat ini dapat memperlihatkan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih komponen sistem. b. Perancangan Sistem Memahami
rancangan
sistem
sesuai
data
yang
ada
dan
mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pemakai. Pemodelan sistem ini berupa pembuatan use case diagram, sequence diagram, class diagram, statechart diagram dan desain layout guna mempermudah dalam proses-proses selanjutnya.
3. Implementasi Sistem Tahap implementasi, disesuaikan dengan desain yang telah ditentukan pada tahap perancangan. Tahapan ini meliputi, coding, implementasi algoritma, serta implementasi terhadap hasil-hasil yang diperoleh dari referensi. Pembuatan aplikasi ini akan dikerjakan menggunakan bahasa pemrograman C# untuk Sistem Online Reservasi Tiket Pesawat beserta generate QR Code
7
dan Java untuk pembacaan QR Code dibantu dengan perangkat mobile phone berbasis sistem operasi Andorid yang memiliki kamera digital terintegrasi.
4. Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan meng-generate data dari pemesanan tiket pesawat berupa kode reservasi tiket menjadi QR Code, lalu image QR Code tersebut dikirimkan melalui email pengguna yang sudah teregistrasi. Kemudian untuk membaca image QR Code tersebut menggunakan perangkat mobile phone berbasis sistem operasi Android dengan kamera digital terintegrasi dan akan terhubung dengan mengakses dokumen XML yang ada di server.
5. Analisis dan Perancangan Aplikasi Dari hasil studi literatur akan dibuat deskripsi umum sistem serta dilakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan desain antarmuka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.
6. Penyusunan Laporan Skripsi Membuat dokumentasi dari semua tahapan proses diatas berupa laporan yang berisi tentang dasar teori, hasil proyek akhir, serta hasil analisa.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab
ini
menjelaskan
latar
belakang,
perumusan
masalah,
batasan
masalah, tujuan, metode penyelesaian masalah dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan konsep dasar dan landasan teori QR Code yang akan menunjang dalam pembuatan tugas akhir ini.
8
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis permasalahan, serta strategi pemecahan permasalahan, juga perancangan perangkat lunak yang akan dikembangkan seperti diagram UML, algortima dari program dan rancangan antarmuka (interface). BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menguraikan tahap pembuatan Perangkat Lunak meliputi kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras, ujicoba dan evaluasi perangkat lunak. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang bisa ditarik dari penyelesaian masalah dan pembuatan program juga beberapa saran yang bisa diberikan untuk dapat memperbaiki kekurangan pada program yang dibuat. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN