BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung periode 2012-2017 telah selesai dilaksanakan. Seiring dengan hal itu Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih sudah tentu memiliki cita-cita, atau keadaan yang diinginkan pada akhir periode 5 (lima) tahun kepemimpinan. Keadaan tersebut dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 5 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional “RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah, yang
penyusunannya
berpedoman
pada
RPJP
daerah-daerah
dan
memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayaan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi
dan
kerangka
pendanaan
yang
bersifat
indikatif”
untuk
memenuhi amanat undang-undang diatas Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menetapkan Perda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017. Dengan berpedoman perda diatas, sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 7 berbunyi “Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas
dan
fungsi
Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah,
serta
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif”. Bunyi pasal diatas secara jelas mengamanatkan SKPD untuk memiliki Renstra SKPD. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Berdasarkan tahapan penyusunannya Renstra SKPD terdiri dari,
pertama,
persiapan
penyusunan
Renstra
SKPD,
meliputi
penyusunan agenda kerja tim dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Kedua, penyusunan rancangan Renstra SKPD, meliputi perumusan rancangan Renstra SKPD, dan
penyajian rancangan Renstra SKPD. Ketiga, penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD, dan keempat adalah penetapan Renstra SKPD. Selain berpedoman pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menjamin keharmonisasi Renstra SKPD dengan pihak terkait, maka dalam penyusunannya juga perlu memperhatikan dari Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang sudah tentu berpedoman dengan RPJM Nasional, RPJMD Kabupaten atau Kota seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dipedomani dalam penyusunan Renstra SKPD kabupaten/kota. Setelah Renstra SKPD ditetapkan, untuk melaksanakan program kegiatan setiap tahun, maka ditetapkan Rencana Kerja (Renja) SKPD, yaitu dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. 1.2
Landasan Hukum Dasar hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah: a. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; f. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional; g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; h. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan; i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; j. Peraturan
Presiden
Nomor
5
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014; k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; m.
Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; n. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20122017. o. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 1.3
Maksud dan Tujuan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012-2017 merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun mendatang yang merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan. Tujuan dari Renstra SKPD ini adalah menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD, yaitu dokumen perencanaan periode 1 (satu) tahun, menjadi panduan bagi seluruh unit yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melangkah dan bertindak untuk mencapai visi dan misi, tujuan, dan sasaran, melalui program dan kegiatan yang jelas dan telah ditetapkan, serta sebagai dokumen yang akan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam hal perencanaan SKPD. Lebih jauh lagi Renstra SKPD ini dijadikan pedoman bagi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah atau Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tertuang dalam RPJMD. 1.4
Sistematika Penulisan Sistematika Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 disusun sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan, serta sistematika penulisan. Bab II
Gambaran Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menguraikan tugas, fungsi, dan struktur organisasi SKPD, gambaran umum pemuda dan olahraga, sumber daya SKPD, dan kinerja pelayanan SKPD.
Bab III
Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Menguraikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan telaahan Renstra Kabupaten/Kota
Bab IV
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menguraikan terdiri Visi, Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, dan Strategi dan Kebijakan SKPD.
Bab V
Rencana
Program
dan
Kegiatan,
Indikator
Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bab VI
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII
Penutup
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibentuk pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan perda diatas, bagian keempat pasal 62 Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga terdiri dari: a. Kepala Dinas, yang membawahi: 1. Sekretariat 2. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi 3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda 4. Bidang Kewirausahaan Pemuda b. Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas, yang membawahi: 1. Sub Bagian Perencanaan 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum c. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang membawahi: 1. Seksi Olahraga Prestasi 2. Seksi Olahraga Rekreasi dan Tradisional d. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang membawahi: 1. Seksi Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda; 2. Seksi Kaderisasi Kepemimpinan Pemuda; e. Bidang Kewirausahaan Pemuda, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang membawahi: 1. Seksi Kaderisasi Kewirausahaan Pemuda; 2. Seksi Kelembagaan Kewirausahaan Pemuda f. Unit Pelaksana Teknis Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala Unit; g. Kelompok Jabatan Fungsional Tugas pokok Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga, dan
dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi: a. pemberian kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga; b. pemberian perizinan dan pelaksanaan tugas lintas kabupaten/kota dibidang pemuda dan olahraga; c. pemberian pelaksanaan tugas dibidang pemuda dan olahraga; d. pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD); e. Pelaksanaan urusan kesekretariatan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, uraian tugas dan fungsi organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai berikut: 1. Sekretariat
mempunyai
perlengkapan, masyarakat,
hukum,
tugas organisasi
kepegawaian,
melaksanakan
melaksanakan dan
pendidikan
tugasnya,
sekretariat
tata
urusan
laksana,
dan
umum,
hubungan
keuangan.
mempunyai
Untuk fungsi:
pengkoordinasian urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, hukum, organisasi, dan tata laksana serta hubungan masyarakat, pelaksanaan urusan kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan, urusan tata usaha keuangan, dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 2. Bidang
Olahraga
Masyarakat
dan
Rekreasi
mempunyai
tugas
merencanakan pemassalan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi dan tradisional. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai fungsi: pemasyarakatan dan pembibitan olahraga prestasi bagi pelajar, mahasiswa dan pemuda, pemasyarakatan olahraga rekreasi atau tradisional bagi pelajar, mahasiswa dan pemuda, penyelenggaraan pelatihan olahraga, penyelenggaraan perlombaan dan pertandingan olahraga, pelaksanaan studi banding keolahragaan, penataran pelatih olahraga dan peningkatan mutu tenaga pembina dan pelatih olahraga, pembinaan olahraga unggulan, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan, serta pelaksanaan kerjasama dengan mitra olahraga dan pihak ke III. 3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda mempunyai
tugas
merencanakan
pembinan
dan
pemberdayaan
organisasi kepemudaan. Untuk melaksanakan tugasnya, bidang ini mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
organisasi
kepemudaan,
penyiapan
pelaksanaan
pengendalian
dan
penilaian
kegiatan
pemberdayaan
organisasi
kepemudaan, pelaksanaan kegiatan pelatihan kepemimpinan dan manajemen pengurus organisasi kepemudaan, pelaksanaan kerjasama lembaga kepemudaan, pembinaan, pemberdayaan lembaga Organisasi Kepemudaan (OKP), serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 4. Bidang Kewirausahaan Pemuda mempunyai tugas merencanakan pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta produktivitas pemuda. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan,
pengembangan
kewirausahaan
dan
produktivitas
pemuda, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan pemuda dan tugastugas lain yang diberikan oleh atasan.
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BERDASARKAN PERDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG No. 6/2008 KEPALA DINAS H. SAVIAT S, SH, MH NIP. 19540505 198101 1 003
SEKRETARIS DINAS Hj. JAMILAH, SH NIP. 19580824 198203 2 005
KELOMPOK JAB. FUNGSIONAL
SUB. BAG. PERENCANAAN
SUB. BAG. KEUANGAN
SUB. BAG. UMUM
ALDI OCTAVIAN, SE
ANDETA ASMARA, SE
DARMAWAN, S.Pd
NIP. 19811013 20012 1 004
NIP. 19770421 200212 2 003
NIP. 19660808 199412 1 001
KABID. OLAHRAGA, MASYARAKAT
KABID. PEMBERDAYAAN DAN
DAN REKREASI
PENGEM. KEMP. PEMUDA
KABID. KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
ABDURRANI, SH
ZUARDI, SH
JON TUAHDI SARAGIH, SE
NIP. 19611110 198603 1 017
NIP. 19611110 198603 1 017
NIP. 19630729 198403 1 002
KASI. OLAHRAGA
KASI. PENG. DAN WAWASAN
KASI. KADERISASI
PRESTASI
KREATIVITAS PEMUDA
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
PANJI UTAMA, SH
M. TRINANDA, S. Si
REJAB
NIP. 19780926 200212 1 006
NIP. 19730725 200701 1 036
NIP. 19660503 198703 1 009
KASI. OLAHRAGA REKREASI
KASI. KADERISASI
KASI. KELEMBAGAAN
DAN TRADISIONAL
KEPEMIMPINAN PEMUDA
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
SAMSUL BAHRI, S.Pd
NIRWANSYAH, SE
ARHANDIS, A.Md
NIP. 19691108 1998021 1 001
NIP. 19671109 198103 1 011
NIP. 19631209 199003 1 004
UPTD
2.2
GAMBARAN UMUM PEMUDA DAN OLAHRAGA
2.2.1
Demografi Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Penduduk merupakan titik sentral pembangunan, karena selain
sebagai sasaran pembangunan, juga sebagai pelaku pembangunan. Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada penduduk. Penduduk yang berkualitas menjadi potensi pembangunan. Salah satu potensi penduduk adalah generasi muda atau pemuda. BerdasarkanUndangUndang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (pasal 1 ayat 1), pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Pemuda merupakan sumber daya manusia (SDM) potensial dari sisi kuantitas maupun produktivitas yang mendukung keberhasilan pembangunan. Potensial tersebut dapat menjadi beban bila sebagian besar pemuda tidak turut serta dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan program dan kebijakan yang tepat
dalam
kependudukan
meningkatkan diperlukan
kualitas dalam
pemuda.
setiap
Untuk
kegiatan
itu,
data
perencanaan
pembangunan. (BPS Indonseia, 2010) Data dasar kependudukan yang banyak digunakan adalah jumlah dan struktur penduduk. Data ini digunakan sebagai input dalam perencanan pembangunan untuk rujukan dalam memperkirakan jumlah SDM atau tenaga kerja yang dapat diserap dalam kegiatan pembangunan. Sedangkan perencanaan output pembangunan, data jumlah dan struktur penduduk digunakan untuk menentukan kelompok sasaran (target groups)
pembangunan.
Sejalan
dengan
itu,
arah
dan
kebijakan
pembangunan bidang kepemudaan baik sektoral maupun lintas sektoral harus didukung oleh ketersediaan data mengenai jumlah, distribusi dan struktur pemuda. (BPS Indonesia, 2010) Bab ini memberikan gambaran mengenai jumlah dan distribusi pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang meliputi jenis kelamin, kelompok umur, status perkawinan, serta partisipasi pemuda Keluarga Berencana (KB). 2.2.1.1 Jumlah Pemuda Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional (humancapital). Pemuda merupakan kelompok penduduk usia produktif yang sangat potensial sebagai penunjang kegiatan ekonomi.
Jumlah pemuda yang relatif banyak, merupakan aset yang dapat diandalkan strategis,
dalam baik
pembangunan.
sebagai
pelaku
Pemuda
akan
pembangunan
menempati maupun
posisi
penerus
pembangunan di masa datang. (Kemenpora, 2010) Perkembangan jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1, pada tahun 2009 jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 296.080 jiwa, pada tahun 2010 meningkat menjadi 357.288 jiwa, dan terakhir pada tahun 2011 meningkat lagi 361.070 jiwa atau sekitar 28,61 persen dari total penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 sebesar 1.261.737 jiwa. Jika dirinci menurut tipe daerah, terlihat tahun 2009-2011 pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih banyak bertempat tinggal di daerah perdesaan daripada perkotaan, sebanyak 162.920 jiwa berbanding 133.160 jiwa pada tahun 2009, 185.843 jiwa berbanding 171.445 jiwa pada tahun 2010, dan 181.340 jiwa berbanding 179.730 jiwa pada tahun 2011. Konsep dan definisi BPS Indonesia, tipe daerah menggambarkan kelompok
desa/kelurahan
yang
termasuk
daerah
perkotaan
atau
perdesaan. Penentuan suatu desa/kelurahan termasuk perkotaan atau perdesaan menggunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke fertilitas perkotaan. Gambar 2.2.1.1.1 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
357.288
361.070
296.080 162.920 133.160
185.843 171.445
181.340 179.730
2009
2010
2011
Perkotaan (K)
133.160
171.445
179.730
Perdesaan (D)
162.920
185.843
181.340
K+D
296.080
357.288
361.070
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
2.2.1.1.1 Komposisi Pemuda Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 2.2.1.1.1 yaitu komposisi pemuda menurut jenis kelamin, terlihat bahawa pada tahun 2011 komposisi pemuda laki-laki lebih tinggi dibandingkan pemuda perempuan. Jumlah pemuda laki-laki sebanyak 187.460 jiwa, sedangkan jumlah pemuda perempuan sebanyak 173.610 jiwa. Pola yang sama terjadi baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Komposisi pemuda di daerah perkotaan terdiri dari 94.990 jiwa pemuda laki-laki, dan 84.740 jiwa pemuda perempuan.Sedangkan di daerah perdesaan, terdapat 92.470 jiwa pemuda laki-laki, dan 88.870 jiwa pemuda perempuan. Komposisi jenis kelamin pemuda dapat juga dilihat dari angka rasio jenis kelamin (sex ratio), Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Dari tabel yang sama nampak angka rasio jenis kelamin
pemuda
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
sebesar
107,97,angka rasio jenis kelamin pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan lebih dari 100, yaitu 112,09 dan 104,05. Angka tersebut menunjukkan baik di daerah perkotaan maupun perdesaan pemuda jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Tabel 2.2.1.2 Jumlah dan Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2011 Laki-laki Perempuan Sex Ratio Tipe Daerah L+P (L) (P) Pemuda Perkotaan (K) 94.990 84.740 179.730 112,09 Perdesaan (D) 92.470 88.870 181.340 104,05 K+D 187.460 173.610 361.080 107,97 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011 2.2.1.2
Komposisi Pemuda Menurut Kelompok Umur
Jika dirinci menurut kelompok umur, pada tahun 2011 pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak berada pada kelompok umur 26-30 tahun sebesar 39.550 jiwa, disusul kelompok umur 21-25 tahun sebesar 33.060 jiwa, dan kelompok umur 16-20 tahun sebesar 27.390 jiwa. Pola yang sama juga terjadi apabila dirinci menurut tipe daerah, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan kelompok umur paling banyak berada pada kelompok umur 26-30 tahun, kemudian kelompok umur 21-25 tahun, dan kelompok umur 16-20 tahun.
Tabel 2.2.1.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Kelompok Umur, Tahun 2011 Kelompok Perkotaan (K) Perdesaan (D) Perkotaan+Perdesaan 16-20 28.010 26.780 27.390 Umur 21-25 31.670 34.440 33.060 26-30 40.320 38.790 39.550 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011 2.2.1.4
Komposisi Pemuda Menurut Status Perkawinan
Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. BPS Indonesia mendefinisikan kawin adalah mempunyai istri (bagi pria) atau suami (bagi wanita) pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.4, sebesar 52,63 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berstatus kawin, 46,05 persen berstatus belum kawin, 1,05 persen cerai hidup, dan 0,28 persen cerai mati. Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda berstatus kawin di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan(56,30 persen berbanding 48,92 persen), status pemuda belum kawin di daerah perkotaanlebih tinggi daripada perdesaan (49,90 persen berbanding 42,23 persen). Sedang pemuda berstatus cerai, baik cerai hidup dan cerai mati di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, cerai hidup di perkotaan 1,01 persen, sedangkan daerah perdesaan sebesar 1,08 persen, cerai mati di daerah perkotaan hanya 0,17 persen, sedangkan daerah perdesaan sebesar 0,39 persen. Tabel 2.2.1.4 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Status Perkawinan, Tahun 2011 Belum Tipe Daerah Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Kawin Perkotaan (K) 49,90 48,92 1,01 0,17 Perdesaan (D) 42,23 56,30 1,08 0,39 K+D 46,05 52,63 1,05 0,28 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.1.5
Partisipasi Pemuda Dalam Keluarga Berencana (KB)
Pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penduduk penting diperhatikan untuk menciptakan penduduk tumbuh seimbang dalam rangka mendukung terjadinya bonus demografi atau lebih tepat dengan istilah jendela kesempatan yang ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non produktif. Kondisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas SDM daya saing, dan kesejahteraan rakyat. (Kemenpora, 2009) Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu bentuk komitmen
pemerintah
Indonesia
dalam
rangka
menekan
jumlah
penduduk. Program yang mulai diluncurkan pada tanggal 29 Juni 1970 ini telah menunjukkan keberhasilan yang ditandai dengan penurunan tingkat fertilitas, yaitu mulai dari 5,61 anak per wanitapada tahun 1968 menjadi 4,68 pada tahun 1977 dan mencapai 2,27 anak per wanita pada tahun 2000. (Kemenpora, 2009) Salah satu isu penting bagi kelangsungan pembangunan KB adalah desentralisasi. Sesuai dengan Kepres Nomor 103/2001, yang kemudian diubah menjadi Kepres Nomor 9/2004, bahwa sebagian kewenangan di bidang
keluarga
berencana
diserahkan
kepada
pemerintah
kabupaten/kota. Dengan adanya peraturan tersebut, masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan KB sampai saat ini adalah belum seluruh pemerintah kabupaten/kota menetapkan KB sebagai isu strategis dalam pengendalian
pertumbuhan
penduduk
dan
pemenuhan
hak-hak
reproduksi penduduk. (Kemenpora, 2009) Pelaku KB adalah pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun. Dengan melihat batasan umur ini, maka sebagai pemuda masuk sebagai salah satu kategori pelaku KB dan terkategori pula sebagai pasangan usia subur. Oleh karena itu, peran pemuda dalam upaya pengendalian jumlah dan kualitas penduduk menjadi bagian yang terpenting. (Kemenpora, 2009) Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.5, jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sedang ikut KB sebesar 66,10 persen, belum pernah ikut KB sebesar 18,75 persen, dan tidak ikut KB lagi sebesar 15,15 persen. Jika dirinci menurut tipe daerah, jumlah pemuda yang sedang ikut KB di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, 68,35 persen berbanding 63,50 persen. Jumlah pemuda yang belum pernah ikut KB di daerah perkotaan lebih tinggi daripada
perdesaan, 21,81 persen berbanding 16,11 persen, sedangkan pemuda yang tidak ikut KB lagi di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, 15,15 persen berbanding 14,69 persen. Tabel 2.2.1.5 Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2011 Belum Sedang ikut Tidak Ikut Tipe Daerah Pernah Ikut Jumlah KB KB Lagi KB Perkotaan (K) 21,81 63,50 14,69 100 Perdesaan (D) 16,11 68,35 15,55 100 K+D 18,75 66,10 15,15 100 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011 TABEL LAMPIRAN BAB II.1 Tabel Lampiran 1 Bab II.1 Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 557.769 584.178 592.612 600.400 635.094 655.051
517.006 522.479 529.914 537.729 588.202 606.686
Jumlah 1.074.775 1.106.657 1.122.526 1.138.129 1.223.296 1.261.737
Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel Lampiran 2 Bab II.1 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 225.240 226.590 194.800 152.070 187.034 187.460
206.590 211.280 183.510 144.010 170.254 173.610
Jumlah 431.820 437.880 378.310 296.080 357.288 361.640
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 3 Bab II.1 Sex Rasio Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2006-2011 Tahun
Perkotaan (K)
2006 2007 2008 2009 2010 2011
112,17 101,59 103,92 97,62 107,17 112,09
Perdesaan (D)
K+D
106,97 111,10 108,10 112,59 112,39 104,05
109,02 107,25 106,15 105,59 109,86 107,97
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 4 Bab II.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Kelompok Umur, Tahun 2009-2011 Tahun 2009 2010 2011
16-20 32,13 29,29 27,39
Kelompok Umur 21-25 32,42 34,05 33,06
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
26-30 35,44 36,66 39,55
Jumlah 100 100 100
Tabel Lampiran 5 Bab II.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Status Perkawinan, Tahun 2006-2011 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Belum Kawin 48,90 46,11 45,01 50,75 46,44 46,05
Kawin 49,99 52,31 53,13 47,54 51,12 52,63
Cerai Hidup 0,91 1,35 1,48 1,27 1,59 1,05
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Cerai Mati 0,20 0,23 0,39 0,44 0,22 0,28
Jumlah 100 100 100 100 99,37 100
Tabel Lampiran 6 Bab II.1 Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2006-2011 Belum Pernah Ikut KB
Tahun 2006 2007 2008 2009 2011
Sedang Ikut KB
Tidak Ikut KB Lagi
Jumlah
68,19 69,04 67,17 60,78 66,10
12,59 14,24 14,73 16,45 15,15
100 100 100 100 100
19,22 16,72 18,10 22,77 18,75
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
2.2.2
Pendidikan Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, tentu harus ditunjjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu proses untuk menciptakan SDM yang berkualitas adalah dengan penyelenggaraan pendidikan yang baik. UUD 1945 padal 20, pasal 21, pasal 28 C ayat 1, pasal 31, dan pasal 32, mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem
pendidikan
nasional
menjamin
pemerataan
kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan dantuntutan
perubahan
kehidupan
lokal,
nasional,
dan
global.
(Kemenpora, 2010) Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) yang akan mendorong tegaknya pembangunan. (Kemenpora, 2010) Pemuda sebagai pewaris bangsa harus berkualitas, kualitas pemuda salah satunya dilihat dari sisi pendidikan. Pendidikan bagi pemuda mempunyai
pengaruh
terhadap
produktivitas
kerja.
Perhatian
dan
pembinaan pendidikan pemuda harus terus ditingkatkan agar pemuda yang merupakan potensi bangsa dapat memberikan konstribusi efektif terhadap
pertumbuhan
ekonomi
melalui
penyediaan
tenaga
kerja
potensial yang pada akhirnya mendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan. (Kemenpora, 2010) Untuk melihat gambaran pendidikan pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada bab ini akan dibahas indikator pendidikan pemuda diantaranya partisipasi pendidikan, angka buta huruf, rata-rata lama sekolah, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. 2.2.2.1
Partispasi Pendidikan Pemuda
Faktor
utama
keberhasilan
pembangunan
di
suatu
negara
diantaranya adalah ketersediaan sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas terutama generasi muda. Pendidikan merupakan salah satu jalan bagi peningkatan kualitas SDM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dimulai dengan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada penduduk khususnya generasi muda sebagai penerus kepemimpinan untuk mengecap pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. (Kemenpora, 2010) Indikator partisipasi pendidikan, memberikan indikasi peran serta dan konstribusi pemuda dalam kegiatan pendidikan. Besarnya akses pemuda pada kegiatan sekolah ditunjukan oleh persentase pemuda yang tidak pernah sekolah terhadap populasi pemudasecara keseluruhan. Semakin
tinggi
persentase
pemuda
yang
tidak
pernah
sekolah
menunjukkan akses pemuda pada kegiatan sekolah yang semakin rendah, dan sebaliknya. Sementara itu, persentase pemuda yang masih sekolah meniunjukkan
tingkat
perluasan
kesempatan
bagi
pemuda
untuk
memperoleh pendidikan di sekolah. Semakin tinggi persentase pemuda yang masih bersekolah menunjukkan semakin luasnya kesempatan bagi para pemuda untuk memperoleh pendidikan. (Kemenpora, 2010) Hasil susenas tahun 2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1, terdapat 1,14 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tidak/belum pernah sekolah, 12,36 persen yang masih sekolah, dan 86,50 persen yang tidak sekolah lagi. Dari keseluhan pemuda yang masih sekolah, sebanyak 62,62 persen yang duduk pada tingkat SMA/sederajat, dan 27,29 persen yang duduk di PT, 0,81 persen yang masih duduk pada tingkat SD/sederajat, dan 9,28 persen masih duduk pada tingkat SMP/sederajat. Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada pemuda (umur 16-30 tahun) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang duduk
pada tingkat SD dan SMP, padahal normalnya yang duduk pada tingkat SD adalah mereka yang berumur 6-12 tahun, dan SMP berumur 12-15 tahun. Jika dirinci menurut tipe daerah, seperti yang ditunjukkan pada tabel yang sama, persentase pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tidak/belum pernah sekolah di daerah perdesaan lebih besar daripada perkotaan, 1,65 persen berbanding 0,62 persen. Persentase pemuda yang masih sekolah di daerah perkotaan lebih besar daripada perdesaaan, 15,15 persen berbanding 9,6 persen. Sedangkan pemuda yang tidak sekolah lagi di daerah perdesaan lebih besar daripada perkotaan, 88,75 persen berbanding 84,23 persen. Tabel 2.2.2.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Status Pendidikan, Tahun 2011 Tipe Daerah
Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,62
SMA/Sederajat
PT
0,00
7,38
62,81
29,81
2,07
12,24
62,34
23,35
88,75
0,81
9,28
62,62
27,29
86,50
SD/Sederajat
Perkotaan (K) Perdesaan 1,65 (D) K+D 1,14 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.2.2
SMP/Sederajat
Tidak Sekolah Lagi 84,23
Masih Sekolah
Angka Buta Huruf
Buku adalah gudang ilmu yang menjadi solusi memecahkan suatu kebodohan, jadi tepat dikatakan buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya. Kegiatan membaca merupakan kunci memasuki dunia pengetahuan yang maha luas. Membaca merupakan proses awal dalam sebuah perubahan menuju masyarakat bangsa yang maju dan madani. (Kemenpora, 2010) Buta
aksara
atau
buta
huruf
dapat
didefinisikan
sebagai
ketidakmampuan membaca, lawan katanya adalah melek aksara (juga disebut dengan melek huruf) yaitu kemampuan membaca. Biasanya, tingkat melek aksara diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam masyarakat yang mampu baca tulis. (Kemenpora, 2010) Kemampuan
baca
tulis
dianggap
penting
karena
melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat
mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana seseorang
mendapatkan
pengetahuan,
menggali
potensinya,
dan
berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. (Kemenpora, 2010) Tingkat buta aksara di Indonesia masih tinggi. Lima penyebab utama, yakni 1) tingginya angka putus Sekolah Dasar (SD), 2) beratnya kondisi geografis Indonesia, 3) munculnya penyandang buta aksara baru, 4) pengaruh faktor sosilogis masyarakat, 5) serta kembalinya seseorang menjadi
penderita
buta
aksara.
Hal
ini
memperlihatkan
bahwa
pemebrantasan buta aksara merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Berbagai upaya dalam pemberantasan buta aksara telah dilakukan oleh pemerintah. Keseriusan dan komitmen pemerintah terhadap buta aksara atau kemelekaksaraan tertuang dalam PP No. 7 Tahun 2005 tentang RPJM 2004-2009 bahwa salah satu target pembangunan pendidikan adalah menurunkan angka buta aksara penduduk 15 tahun ke atas menjadi 5 persen pada tahun 2009. (Kemenpora, 2010) Secara
operasional
perhatian
khusus
mengenai
buta
kasara
ditindaklanjuti dalam Inpres RI No. 5 Tahun 2006 tentang Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara serta berbagai program yang telah dijalankan, diantaranya adalah kursus A-BC, program pemberantasa buta Huruf Fungsional, Kejar Paket A, dan saat ini yang paling populer yaitu program Keaksaraan Fungsional (KF) yang dijalankan oleh pemerintah sejak tahun 1995. Program ini dimaksudkan untuk memberatas kebutaaksaraan dengan fokus kegiatan melalui diskusi, membaca, menulis, berhitung dan pemecahan masalah yang dihadapai dalam aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan keseharian. Bentuk penghargaan atas mereka yang mengikuti kegiatan keaksaraan dan dinyatakan lulus, diberikan sertifikat “SUKMA” (Surat Keterangan Melek Aksara). (Kemenpora, 2010) Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2, persentase pemuda yang buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2009-2011 berfluktuasi. Terdapat 0,60 persen pemuda Provinsi KepulauanBangka Belitung yang buta huruf pada tahun 2009, meningkat menjadi 1,73 persen pada tahun 2010, dan terahir menurun menjadi 1,23 pada tahun 2011. Dari tabel itu juga, terlihat bahwa selama periode 2009-2011, ternyata pemuda yang buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
lebih banyak berada di daerah perdesaan daripada perkotaan, 0,84 persen berbanding 0,81 persen pada tahun 2009, 2,58 persen berbanding 0,81 persen pada tahun 2010, dan 1,60 persen berbanding 0,86 persen pada tahun 2011. Sedangkan menurut jenis kelamin, pada tahun 2011 pemuda yang buta huruf berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki, 1,41 persen berbanding 1,06. Tabel 2.2.2.2.1 Persentase Pemuda yang Buta Huruf Menurut Tipe Daerah dan Jenis KelaminTahun 2009 dan 2011 Tahun Perkotaan Perdesaan (K) K+D (D)
L
0,57 0,63 0.60
2009 P 0,07 1,08 0,61
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
2.2.2.3
L+P
0,32 0,84 0,60
2010 L+P 0,81 2,58 1,73
L
0,86 1,27 1,06
2011 P 0,86 1,94 1,41
L+P
0,86 1,60 1,23
Rata – Rata Lama Sekolah
Salah satu indikator tunggal lainnya untuk menggambarkan tingkat pendidikan masyarakat adalah rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah merupakan cerminan tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan. Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) merupakan indikator yang menunjukkan rata-rata jumlah tahun efektif untuk bersekolah yang dicapai penduduk. Jumlah tahun efektif adalah jumlah tahun standar yang harus dijalani oleh seseorang untuk menamatkan suatu jenjang pendidikan, misalnya tamat SD adalah 6 tahun, tamat SMP adalah 9 tahun dan seterusnya. Perhitungan lama sekolah dilakukan tanpa memperhatikan apakah seseorang menamatkan sekolah lebih cepat atau lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan. Rata-rata lama sekolah merupakan indikator pendidikan yang diformulasikan oleh UNDP pada tahun 1990 untuk penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (Kemenpora, 2010) Sesuai dengan target pemerintah melalui program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan sejak tahun 1994, rata-rata lama sekolah penduduk diharapkan dapat mencapai sebesar 9 tahun (pendidikan dasar), yaitu minimal tamat jenjang pendidikan dasar atau tamat SMP. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.3 rata-rata lama sekolah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2009 sebesar 8,61 tahun atau masih dibawah 9 tahun. Jika dirinci menurut tipe daerah, seperti yang ditunjukkan tabel yang sama, terlihat rata-rata lama
sekolah pemuda di daerah perdesaan jauh lebih rendah daripada perkotaan, jika pemuda di daerah perkotaan sudah melebih 9 tahun, yakni sebesar 10,29 tahun, maka pemuda di daerah perdesaan hanya sebesar 7,23 tahun. Sedangkan menurut jenis kelamin, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin perempuan lebih baik dibanding laki-laki. Rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin perempuan di daerah perkotaan sebesar 10,40 tahun, sedangkan pemuda berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 10,17 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin perempuan di daerah perdesaan sebesar 8,77 tahun, sedangkan pemuda berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 8,45 tahun. Tabel 2.2.2.3.1 Rata-rata Lama Sekolah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (dalam tahun) Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2009 Jenis Kelamin Tipe Daerah Perempuan Laki-laki (L) L+P (P) Perkotaan (K) Perdesaan (D) K+D
10,17 7,14 8,45
10,40 7,34 8,77
10,29 7,23 8,61
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.2.4
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Pendidikan yang ditamatkan merupakan salah satu ukuran kualitas Sumber
Daya
Manusia
(SDM).
Semakin
tinggi
tingkat
pendidikan
masyarakat, semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Daya saing sebuah bangsa tidak bisa dipisahkan dari mutu dan kualitas SDM nya. Pemuda merupakan kelompok usia produktif yang merupakan komponen modal dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas menjadi tujuan utama pembangunan seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. (Kemenpora, 2010) Seperti yang ditunjukkan pada tebel 2.2.2.4.1, tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbesar adalah jenjang SMA/sederajat sebesar 28,27 persen, disusul SD/sederajat sebesar 26,48 persen, SMP/sederajat 24,28 persen, dan hanya 6,11 persen yang menamatkan PT. Dari tabel itu juga terlihat, ternyata masih ada pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
tidak atau belum pernah sekolah sebesar 1,14 persen, dari hasil susenas 2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.2.4.1, alasan mereka tidak/belum pernah sekolah adalah tidak ada biaya sebesar 32,38 persen, bekerja/mencari nafkah sebesar 22,80 persen, menikah/mengurus RT sebesar 10,21 persen dan selebihnya beralasan merasa pendidikan cukup, malu karena ekonomi, sekolah jauh, cacat dan alasan lainnya. Tabel 2.2.2.4.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2011 Tipe Daerah Perkotaan (K) Perdesaan (D) K+D
Tidak/Bel umPerna hSekolah 0,62 1,65 1,14
Tidak/ Belum Tamat SD
SD/ Sederaja t
SMP/ sederaja t
SMA/ sederaja t
PT
Jumlah
6,93 20,45
18,82 34,07
25,42 23,16
38,39 18,24
9,82 2,44
100 100
13,72
26,48
24,28
28,27
6,11
100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
Dilihat menurut tipe daerah, terdapat perbedaan antara persentase tingkat pendidikan tertinggi yang ditamakan pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan. Jika di daerah perkotaan pendidikan tertinggi yang ditamatkan terbesar adalah SMA/sederajat sebesar 38,39 persen, diikuti SMP/sederajat sebesar 25,42 persen, dan SD/sederajat sebesar 18,82 persen. Sedangkan di daerah perdesaan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pemuda adalah SD/sederajat sebesar 34,07 persen, diikuti SMP/sederajat 23,16 persen, dan tidak/belum tamat SD sebesar 20,45 persen. Dari hasil Susenas 2011, terdapat perbedaan alasan tidak/belum pernah sekolahantara pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan, jika pemuda di daerah perkotaan paling banyak beralasan karena bekerja atau mencari pekerjaan sebesar 31,31 persen, maka pemuda perdesaan beralasan karena tidak biaya sebesar 36,46 persen.
Tabel 2.2.2.4.2 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Alasan Tidak/Belum Pernah Sekolah atau Tidak Bersekolah Lagi, Tahun 2011 Tipe Daerah
Tidak Ada Biaya 27,67
Bekerja/ Mencari Nafkah 31,31
Perkotaan (K) Perdesaan 36,46 15,44 (D) K+D 32,38 22,80 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
Menikah/ Mengurus RT 10,82
Merasa Pendidikan Cukup 8,61
Malu karena Ekonomi 0,20
9,67
5,98
10,21
7,20
Sekolah Jauh
Cacat
Lainnya
0,41
0,74
20,24
1,39
4,48
0,38
26,19
0,84
2,59
0,54
23,43
TABEL LAMPIRAN BAB II.2 Tabel Lampiran 1 Bab II.2 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Status Pendidikan, Tahun 2007-2011 Tidak/Belum Masih Sekolah Pernah SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Sekolah 2007 1,34 4,80 23,31 59,32 2008 1,19 4,75 17,33 61,26 2009 1,64 3,18 11,96 65,11 2010 2,24 2011 1,14 0,81 9,28 62,62 Sumber: BPS-RI, Susenas 2007-2011 Ket: pencatatan pemuda 2007-2008, masih berumur 15-35 tahun Tahun
PT 12,57 16,65 19,74 27,29
Tidak Sekolah Lagi 85,86 86,21 85,85 86,62 86,50
Tabel Lampiran 2 Bab II.2 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Tipe Daerah, Tahun 2006-2011
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tidak/Belum Pernah Sekolah dan Tidak Tamat SD
16,46 16,21 10,40 17,46 10,80 14,86
SD/ Sederajat
SMP/ Sederajat
SMA/ Sederajat
33,73 32,41 35,83 24,32 31,37 26,48
24,02 21,72 23,77 23,82 23,33 24,28
21,98 24,03 29,30 28,24 28,93 28,27
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, masih berumur 15-35 tahun
PT 3,81 5,63 0,70 6,16 5,57 6,11
Jumlah 100 100 100 100 100 100
2.2.3
Ketenagakerjaan
Pemuda
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung Perencanaan dan pembangunan di bidang ketenagakerjaan tidak dapat terlepas dari isu tentang pemuda karena pemuda merupakan kelompok yang penting dan mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi. Pemuda merupakan kelompok Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dibandingkan dengan kelompok penduduk lainnya. Sumber daya pemuda merupakan komponen cukup besar dari populasi
penduduk
merefleksikan
secara
gambaran
keseluruhan.
kuantitatif potensi
Hal
tersebut
sumber
sekaligus
daya
pemuda.
(Kemenpora, 2010) Tingkat produktivitas sumber daya pemuda secara umum lebih tinggi dari kelompok penduduk lainnya. Ini merupakan potensi lain yang dimiliki sumber daya pemuda. Sebagian besar penduduk yang berusia pemuda (usia < 15 tahun) umumnya masih sekolah. Walaupun ada yang memasuki angkatan kerja namun karena faktor usia yang masih terlampau muda, keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki masih sangat terbatas sehingga produktivitasnya cenderung rendah. Sementara itu, penduduk yang lebih tua dari pemuda (usia > 30 tahun) mencakup lansia, umumnya memiliki kemampuan fisik maupun mental yang semakin berkurang karena faktor usia. (Kemenpora, 2010) Sejalan
dengan
kenyataan
di
atas,
arah
dan
kebijakan
pembangunan ketenagakerjaan khususnya upaya perluasan kesempatan kerja
dan
penciptaan
lapangan
pekerjaan
baru
seyogyanya
lebih
diprioritaskan pada upaya pemberdayaan pemuda. Hal ini sejalan dengan peranan sumber daya pemuda sebagai tenaga pelaksana pembangunan yang
turut
menentukan
langkah
dan
keberhasilan
pembangunan.
(Kemenpora, 2010) Pada bab ini akan dijelaskan gambaran secara makro mengenai potensi, peranan, dan kontribusi pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kegiatan ekonomi, yang meliputi jenis kegiatan utama, partisipasi pemuda dalam angkatan kerja, tingkat pengangguran pemuda, lapang usaha pemuda, status pekerjaan,dan jumlah jam kerja pemuda. 2.2.3.1
Kegiatan Utama Pemuda
Berdasarkan
kegiatan
sehari-harinya,
penduduk
usia
kerja
termasuk juga pemuda secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan kelompok penduduk usia kerja yang aktif melakukan kegiatan
ekonomi,
mencakup
mereka
yang
melakukan
kegiatan
bekerja/berusaha dan mereka yang aktif mencari pekerjaan/usaha. Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja mencakup mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan mereka yang melakukan kegiatan lainnya yang tidak tergolong sebagai kegiatan bekerja, mencari pekerjaan, sekolah dan mengurus rumah tangga. (Kemenpora, 2010) Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.1.1, lebih serparuh atau 60,67 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja, 4,64 persen mencari pekerjaan atau menganggur, 12,17 persen sekolah, 20,96 persen mengurus rumah tangga, dan 1,57 persen memiliki kegiatan lainnya. Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda yang bekerja lebih banyak di daerah perdesaan di banding daerah perkotaan, 61,91 persen berbanding 59,42 persen. Kemudian, pemuda mencari pekerjaan atau menggangur lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan daerah perdesaan, 5,97 persen berbanding 3,32 persen. Pemuda yang memiliki kegiatan sekolah lebih banyak di daerah perkotaan dibanding daerah perdesaan, 14,99 persen berbanding 9,38 persen, sedangkan pemuda yang memiliki kegiatan mengurus rumah tangga lebih banyak di daerah perdesaan dibanding daerah perkotaan, 24,50 persen berbanding 17,39 persen. Tabel 2.2.3.1.1 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir, Tahun 2011 Tipe Daerah Perkotaan (K) Perdesaan (D) K+D
Bekerja
Mencari Pekerjaan
Sekolah
59,42 61,91 60,67
5,97 3,32 4,64
14,99 9,38 12,17
Mengurus Rumah Tangga 17,39 24,50 20,96
Lainnya
Jumlah
2,23 0,90 1,56
100 100 100
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.3.2
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda
Salah satu indikator ketenagakerjaan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK merupakan salah satu ukuran untuk melihat fluktuasi partisipasi penduduk usia kerja dalam kegiatan
ekonomi. TPAK didefinisikan sebagai perbandingan penduduk yang terlibat dalam kegiatan ekonomi atau disebut angkatan kerja (bekerja atau mencari
pekerjaan)
terhadap
seluruh
penduduk
usia
kerja.
Pada
kelompok pemuda, TPAK merupakan proporsi pemuda (penduduk usia 16-30 tahun) yang terlibat dalam kegiatan ekonomi terhadap pemuda itu sendiri. (BPS-RI, 2010) TPAK pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.3.2.1, dari 64,11 persen pada tahun 2009, menjadi 65,23 persen pada tahun
2010,
dan
meningkat
menjadi
65,31
persen
pada
tahun
2011.Angka 65,31 persen menunjukkan bahwa dari 100 pemuda, sekitar 65 orang di antaranya aktif melakukan kegiatan ekonomi. Jika dilihat menurut tipe daerah, ternyata TPAK pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan pada tahun 2011 lebih tinggi daripada daerah perdesaan, TPAK pemuda di daerah perkotaan 65,39 persen, sedangkan di daerah perdesaan 65,23 persen. Besarnya TPAK tersebut menggambarkan partispasi pemuda dalam kegiatan ekonomi di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perdesaan. Pola berbeda terjadi pada 2 tahun sebelumnya, dimana TPAK pemuda di daerah perdesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. TPAK di daerah perdesaan pada tahun 2009 sebesar 65,53 persen, sedangkan daerah perkotaan hanya sebesar 65,23 persen. TPAK di daerah perdesaan pada tahun 2010 sebesar 67,62 persen, sedangkan daerah perkotaan hanya sebesar 63,90 persen. Gambar 2.2.3.2.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011 67,62 68 67 66 65 64
65,53 64,95 64,11
65,23
65,39 65,23 65,31
63,9
63 62
2009
2010
2011
Perkotaan (K)
64,95
63,9
65,39
Perdesaan (D)
65,53
67,62
65,23
K+D
64,11
65,23
65,31
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-201
2.2.3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Pengangguran merupakan akibat dari ketidakmampuan lapangan kerja menyerap angkatan kerja yang tersedia. Hal ini disebabkan terbatasnya lapangan kerja serta pertambahan jumlah penduduk yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam menyediakan lapangan kerja baru disinyalir juga menjadi penyebab timbulnya masalah pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran. Indikator ini merupakan perbandingan antara banyaknya pemuda yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan termasuk putus asa, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja terhadap jumlah pemuda angkatan kerja. (BPS-RI, 2010) Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2 TPT pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 sebesar 7,11 persen, menurun dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yakni 11,14 persen pada tahun 2009, dan 14,74 persen pada tahun 2010. Angka 7,11 menunjukkan bahwa secara rata-rata dari setiap 100 angkatan kerja pemuda sebanyak 7 pemuda belum mempunyai pekerjaan dan masih mencari pekerjaan. Jika dilihat menurut tipe daerah, TPT pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah perdesaan cenderung lebih tinggi dibandingkan di daerah perkotaan, TPT pemuda di daerah perdesaan sebesar 14,74 persen, sedangkan di daerah perkotaan hanya 9,13 persen. Kondisi berbeda terjadi pada tahun 2011, dimana PT pemuda di daerah perkotaan pada tahun 2009 dan 2010 justru lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perdesaan. TPT pemuda pada tahun 2009 di daerah perkotaan sebesar 15,06, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 8,36 persen. TPT pemuda pada tahun 2010 di daerah perkotaan sebesar 16,47 persen, sedangkan di daerah perdesaan hanya sebesar 13,24 persen.
Gambar 2.2.3.3.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011
persentase
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
16,47
15,06 11,14
14,74 13,24
14,74 9,13
8,36
7,11
2009
2010
2011
Perkotaan (K)
15,06
16,47
9,13
Perdesaan (D)
8,36
13,24
14,74
K+D
11,14
14,74
7,11
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-2011
2.2.3.4
Pemuda Bekerja Menurut Lapang Usaha
Lapang usaha menunjukkan bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha dimana seseorang bekerja. Komposisi pemuda yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu indikator untuk mengetahui potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja pemuda. Selain itu, indikator ini juga digunakan untuk melihat gambaran makro struktur perekonomian suatu wilayah serta perkembangannya. (BPS-RI, 2010) Lapang usaha pertambangan dan penggalian, perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa dan lainnya, serta pertanian, perkebunan, dan kehutanan merupakan lapang usaha yang memegang peran penting bagi ketenagakerjaan pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.2, dimana dari jumlah pemuda yang bekerja, terdapat 30,74 persen bekerja pada lapang usaha pertambangan dan penggalian, 20,43 persen bekerja pada lapang usaha perdagangan, hotel dan restoran, dan 17,73 persen bekerja pada lapang usaha jasa-jasa dan lainnya, dan 17,47 persen bekerja pada lapang usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan, dan selebihnya bekerja pada lapang usaha industri pengolahan, konstruksi, keuangan, transportasi dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih. Bila dilihat menurut tipe daerah, ternyata lapang usaha yang banyak menyerap tenaga kerja pemuda di daerah perkotaan berbeda dengan di daerah perdesaan. Jika di daerah perkotaan lapang usaha yang banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah sektor perdagangan, hotel
dan restoran sebesar 27,63 persen, sektor jasa-jasa lainnya sebesar 27,32 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 19,56 persen, dan selebihnya bekerja pada lapang usaha indsutri pengolahan, konstruksi, pertanian, perkebunan dan kehutanan, keuangan, transportasi dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih, sedangkan di daerah perdesaan lapang usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah lapang usaha pertambangan dan penggalian sebesar 41,35 persen, pertanian,
perkebunan,
dan
kehutanan
sebesar
30,12
persen,
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,60 persen, dan selebihnya bekerja pada lapang usaha jasa-jasa lainnya, industri pengolahan, konstruksi, transportasi dan komunikasi, keuangan, dan listrik, gas, dan air bersih. Tabel 2.2.3.4.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja Menurut Tipe Daerah dan Lapang Usaha, Tahun 2011
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapang Usaha
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan restoran Transportasi dan Komunikasi Keuangan Jasa-jasa dan lainnya
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
19,56
41,35
30,74
9,10 0,77
2,34 0,12
5,64 0,44
5,27 27,63
1,83 13,60
3,50 20,43
2,46
1,31
1,87
3,75 27,32
0,69 8,64
2,18 17,73
4,14
30,12
17,47
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.2.5
Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Pola penyebaran tenaga kerja sangat tergantung dari kualitas sumberdaya manusianya. SDM yang berkualitas dari sisi kesehatan, pendidikan,
keahlian
dan
keterampilan
akan
mempunyai
tingkat
produktivitas yang jauh lebih baik. Distribusi pemuda yang bekerja menurut status pekerjaan memberikan gambaran tentang kedudukan seseorang dalam pekerjaan (BPS-RI, 2010). Status pekerjaan dibagi menjadi lima, yaitu berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap/buruh tetap, buruh/karyawan, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tidak dibayar. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.5.1, status pekerjaan utama pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbesar adalah
buruh/karyawan sebesar 58,65 persen, kemudian berusaha sendiri sebesar 17,28 persen, berusaha dengan buruh sebesar 9,08 persen, pekerja keluarga sebesar 8,60 persen, dan pekerja bebas sebesar 6,38 persen. Bila dilihat menurut tipe daerah, status pekerjaan utama pemuda provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan terbesar adalah buruh/karyawan sebesar 73,31 persen, kemudian berusaha sendiri sebesar 13,16 persen, berusaha dengan buruh sebesar 5,20 persen, pekerja keluarga sebesar 4,20 persen, dan pekerja bebas sebesar 4,13 persen. Sedangkan status pekerjaan utama di daerah perdesaan terbesar adalah buruh/karyawan sebesar 44,74 persen, kemudian berusaha sendiri sebesar 21,20 persen, berusaha dengan buruh dan pekerja keluarga sebesar 12,77 persen, dan pekerja bebas sebesar 8,52 persen. Tabel 2.2.3.5.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Status Pekerjaan Utama, Tahun 2011 Status Pekerjaan
Berusaha Sendiri Berusaha dengan Buruh Buruh/Karyawan Pekerja Bebas Pekerja Keluarga (tidak dibayar)
Perkotaan 13,16 5,20 73,31 4,13 4,20
Perdesaan 21,20 12,77 44,74 8,52 12,77
Perkotaan+Perdesaan 17,28 9,08 58,65 6,38 8,60
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.3.6
Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Produktivitas seseorang dalam bekerja salah satunya dapat dilihat melalui jumlah jam kerja. Jumlah jam kerja normal sesuai standar yang ditentukan International Labour Organization (ILO) adalah 35 jam selama seminggu. (Kemenpora, 2010) Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.6.1, sebanyak 71,59 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki jam kerja penuh atau jumlah jam kerja minimal 35 jam selama seminggu. Sementara itu, pemuda yang memiliki jumlah jam kerja dibawah normal yaitu antara 14-35 jam seminggu sebesar 23,02 persen, dan mereka yang memiliki jumlah jam kerja 1-14 jam sebesar 3,40 persen. Jika dirinci menurut tipe daerah, persentase pemuda yang memiliki jam kerja penuh (minimal 35 jam selama seminggu) di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan daerah perdesaan, 80,16 persen berbanding 63,46 persen. Hal ini sesuai dengan lapang usaha dominan di daerah perdesaan yakni
pertambangan dan penggalian, serta pertanian dan perkebunan yang tidak mempunyai target waktu kerja per hari, seperti lapang usaha perdagangan,
hotel,
restoran
serta jasa
yang
dominan
di daerah
perkotaan. Tabel 2.2.3.6.1 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja Menurut Tipe Daerah dan Jumlah Jam Kerja, Tahun 2011 Jumlah Jam Kerja
Perkotaan
0*) 1-14 14-34 35+
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2,28 2,35 15,21 80,16
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
1,72 4,39 30,43 63,46
1,99 3,40 23,02 71,59
TABEL LAMPIRAN BAB II.3 Tabel Lampiran 1 Bab II.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir, Tahun 2006-2011
Tahun
Bekerja
Mencari Pekerjaan
Sekolah
2006 2007 2008 2009 2010 2011
53,68 59,02 57,03 56,97 56,13 60,67
8,72 6,59 6,11 7,14 9,70 4,64
12,03 12,80 11,57 11,84 12,17
Mengurus Rumah Tangga
Lainnya
Jumlah
2,16 1,82 2,44 3,08 1,56
100 100 100 100 100
23,41 19,77 22,84 20,97 20,96
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 2 Bab II.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2010
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Tamat SD SD/sederajat SMP/sederajat SM/sederajat PT Jumlah
Perkotaan (K)
Perdesaan (D) 9,60
11,03
18,06 16,79 16,26 18,63 8,37 16,47
11,74 12,62 14,32 16,78 5,82 13,24
13,03 13,81 15,24 18,04 7,83 14,74
18,90
K+D
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2010
Tabel Lampiran 3 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006-2011
Lapang Usaha
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan PertambangandanPengga lian IndustriPengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, danRestoran Transportasi dan Komunikasi Keuangan Jasa-jasadanLainnya Jumlah
2006
2007
2008
2009
2010
2011
27,52
24,71
27,33
28,07
27,31
30,74
5,24 0,26
3,63 0,44
4,05 0,15
4,15 0,18
2,61 0,32
5,64 0,44
5,71 16,02
4,41 18,75
5,40 18,10
4,03 17,93
5,11 16,40
3,50 20,43
3,35
3,84
3,25
3,07
2,79
1,87
0,47 10,97 100
1,40 8,93 100
0,74 10,62 100
1,41 14,40 100
1,23 16,75 100
2,18 17,73 100
30,46
33,88
30,35
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
26,76
27,48
17,47
Tabel Lampiran 4 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Status Pekerjaan Utama, Tahun 2006-2011 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BerusahaSendiri
BerusahadenganBuruh
Buruh/ Karyawan 44,94 42,23 38,54 42,30 51,75 58,65
PekerjaBebas
25,33 10,55 20,95 10,96 24,43 13,68 21,61 10,96 20,08 9,62 17,28 9,08 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
8,70 5,83 10,07 12,39 8,27 6,38
PekerjaKeluarga (TidakDibayar) 10,48 20,03 13,28 12,74 10,28 8,60
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Tabel Lampiran 5 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja, Tahun 2006-2011 Tahun
0*) 1,21 2,19 2,47 2,28 1,99
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Jam Kerja (Jam) 1 - 14 14 - 34 5,23 22,58 3,40 23,02
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 *) sementara tidak bekerja Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
35+ 71,27 63,73 68,13 69,91 71,59
Jumlah 72,48 65,92 70,60 100 100
Tabel Lampiran 6 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja dan Berusaha atau Dibayar Menurut Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan, Tahun 2006-2011 Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan 300.000 500.000 750.000 1.000.000 1.500.000 Tahun < 300.000 499.999 749.999 999.999 1.499.999 2.499.999 2006 0,03 0,64 5,20 12,24 36,69 32,21 2007 8,68 13,71 26,21 25,29 19,52 5,48 2008 8,71 10,83 18,13 17,77 24,90 15,46 2009 5,68 15,08 21,71 15,71 24,19 14,48 2010 2011 4,10 4,74 12,31 15,64 25,83 25,30 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
2.2.4
2.500.000 + 12,99 1,11 4,20 3,16 12,08
Fasilitas Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam rangka pemassalan dan pembudayaan olahraga, untuk
mendorong meningkatkan
pencapaian kualitas
tujuan sumber
keolahragaan manusia
nasional,
Indonesia,
sehat,
yakni dan
berprestasi,
maka
diperlukan
ketersediaan
fasilitas
olahraga
yang
memadai di berbagai daerah. Fasilitas olahraga merupakan sumber daya pendukung olahraga yang secara keseluruhan mencakup fasilitas fisik dan non fisik. Fasilitas fisik mencakup prasarana dan sarana fisik antara lain berupa stadion, gelanggang, dan lapangan olahraga. Sementara itu fasilitas non fisik mencakup prasarana dan sarana non fisik seperti sasana/perkumpulan olahraga, tenaga pelatih dan guru olahraga (Kemenpora, 2010). Pada bab ini akan menjelaskan beberapa fasilitas olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baik fasilitas olahraga fisik dan non fisik. Fasilitas olahraga fisik dimaksud, berupa prasarana olaharaga, sedangkan fasilitas non fisik dimaksud, berupa perkumpulan atau club olahraga, tenaga keolahragaan berupa guru olahraga, pelatih dan wasit, serta menjelaskan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain fasilitas olahraga, pada bab ini juga menjelaskan jumlah kegiatan urusan keolahragaan (urusan wajib) yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang menangani olahraga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2.2.4.1
Prasarana Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang dimaksud dengan prasarana olahraga adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan atau penyelenggaraan keolahragaan. Peraturan perundang-undangan
tersebut,
mengamanatkan
pemerintah
dan
pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan prasarana olahraga sesuai standar dan kebutuhannya. Data prasarana olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari SKPD yang menangani pemuda dan olahraga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, secara keseluruhan dari 24 prasarana olahraga yang di data, dapat klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yang pertama kelompok prasarana olahraga yang ada di seluruh daerah kabupaten dan kota, kedua kelompok prasarana olahraga yang hanya ada di beberapa daerah kabupaten dan kota, dan ketiga kelompok prasarana olahraga yang tidak ada sama sekali di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.1.1, terdapat 8 (delapan) prasarana olahraga yang termasuk dalam kelompok pertama (ada diseluruh daerah
kabupaten dan kota), kedelapan prasarana itu merupakan prasarana cabang olahraga massa atau cabang olahraga yang banyak diminati masyarakat luas, antara lain stadion sepakbola, lapangan sepakbola, lapangan
basket,
lapangan
tenis,
lapangan
bola
voli,
lapangan
bulutangkis, lapangan voli pantai, dan lapangan futsal. Terdapat 13 prasarana olahraga yang termasuk dalam kelompok kedua(hanya ada di beberapa daerah kabupaten dan kota), antara lain asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, GOR, lapangan track atletik, lapangan panjat tebing, lapangan tembak, lapangan golf, arena senam, arena tinju, kolam renang, GOR mini, hall fitnes, dan arena gasing, dan terdapat 3 (tiga) prasarana olahraga yang termasuk dalam kelompok ketiga (tidak ada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), antara lain lapangan panahan, veldrome (balap sepeda), dan arena dayung. Jika prasarana olahraga dirinci menurutdaerah kabupaten dan kota, maka dari 24 prasarana olahraga itu, terdapat 7 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka, yakni asrama PPLP/PPLPD, GOR, lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena dayung, dan arena gasing, terdapat 10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Belitung, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan panahan, veldrome, arena senam, arena tinju, arena dayung, hall fitnes, dan arena gasing, terdapat 11 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka Barat, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, GOR, lapangan tembak, lapangan panahan, veldrome, arena senam, arena tinju, arena dayung, GOR mini, dan arena gasing, terdapat 10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka Tengah, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan tembak, lapangan panahan, veldrome, arena tinju, arena dayung, kolam renang, dan arena gasing. Ada 10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka Selatan, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena senam, arena dayung, kolam renang, dan arena gasing, terdapat 13 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Belitung Timur, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan track atletik, lapangan panjat tebing, lapangan tembak, lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena senam, arena tinju, arena dayung, hall fitness, dan arena gasing, dan hanya 3 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kota Pangkalpinang, yakni lapangan panahan, veldrome, dan arena dayung.
Berdasarkan tabel itu juga, maka jumlah prasarana olahraga yang paling banyak terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah lapangan bola voli dengan 526 lapangan, kemudian secara berurutan, lapangan sepakbola (456 lapangan), lapangan bulutangkis (287 lapangan), lapangan tenis (171 lapangan), lapangan basket (108 lapangan), lapangan futsal (79 lapangan), hall fitnes (21 hall), lapangan voli pantai (13 lapangan), stadion sepakbola (12 lapangan), GOR (10 GOR), dan kolam renang (9 tempat) Tabel 2.2.4.1.1 Jumlah Prasarana Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2012 No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-
Bangka Barat -
Bangka Tengah -
Bangka Selatan -
Belitun g Timur -
Pangkal pinang 1
-
1
-
1
1
5
2
10
2 76
1 131
1 62
1 70
1 60
5 47
1 10
12 456
1
1
1
1
1
-
1
6
33 85 94 73
12 8 201 108
16 54 40 24
7 2 68 55
9 5 70 6
6 4 50 15
25 13 3 6
108 171 526 287
2
1
2
1
1
-
1
8
2 2
2 3
2
1
2
2
1
4 13
-
-
-
-
-
-
-
-
PrasaranaOlahraga
Bangka
Belitung
AsramaAtlet Asrama PPLP/PPLPD Gedung Olahraga (GOR) Stadion Sepakbola Lapangan Sepakbola Lapangan Track Atletik Lapangan Basket LapanganTenis Lapangan Voli Lapangan Bulutangkis Lapangan Panjat Tebing Lapangan Tembak Lapangan Panahan Lapangan Voli Pantai Lapangan Balap Sepeda (Veldrome) Lapangan Golf Arena Senam Arena Tinju Arena Dayung KolamRenang Hall/GOR Mini Hall Fitness Lapangan Futsal Arena Gasing
1 -
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 1 2 1 1 2 1 1 5 6 2 4 4 9 30 13 3 12 5 7 1 390 502 224 214 175 144 81 Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda danOlahraga Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
Jumlah 1 1
4 3 2 9 8 21 79 1 1.730
2.4.2 Perkumpulan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Perkumpulan
olahraga
merupakan
perkumpulan
yang
dibuat
sebagai sarana untuk menyalurkan, megembangkan, dan meningkatkan keterampilan seseorang dibidang olahraga sesuai dengan minat dan
bakatnya (Kemenpora, 2010). Terbentuknya perkumpulan olahraga ini tidak terlepas dari ketersediaan fasilitas dan minat dari masyarakat. Semakin banyak fasilitas yang disediakan, semakin besar pula minat dari masyarakat untuk berolahraga. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi yang dilakukan induk organisasi cabang olahraga tidak terlepas dari pemberdayaan perkumpulan olahraga. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
16
Tahun
2007
tentang
Penyelenggaraan
Keolahragaan,
pemberdayaan perkumpulan olahraga oleh induk organisasi cabang olahraga dilakukan melalui pemberian fasilitas, pendampingan program, dan bantuan keuangan. Data yang diperoleh dari SKPD yang menangani pemuda dan olahraga, serta Organisasi Cabang Olahraga KONI Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.2.1, jumlah perkumpulan olahraga pada tahun 2013 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk 6 (enam) cabang olahraga, atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, dan pencak silat, sebanyak 595 perkumpulan, terdapat 68 perkumpulan di Kabupaten Bangka, 103 perkumpulan di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka Barat, 82 perkumpulan di Kabupaten Bangka Tengah, 102 perkumpulan di Kabupaten Bangka Selatan, 77 perkumpulan di Kabupaten Belitung Timur, dan 60 perkumpulan di Kota Pangkalpinang. Perkumpulan olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak terdapat pada cabang sepakbola (335perkumpulan), kemudian bola voli (84 perkumpulan),
bulutangkis
perkumpulan),
bola
(67
basket
(42
perkumpulan), perkumpulan),
pencak dan
silat
(52
atletik
(15
perkumpulan). Tabel 2.2.4.2.1 Jumlah Perkumpulan 6 (Enam) Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6
Cabang Olahraga
Atletik Sepakbola Bola Voli Bola Basket Bulutangkis Pencak silat Jumlah
Bangka
Belitung
2 33 4 10 10 9 68
1 66 15 3 12 6 103
Bangka Barat
1 64 19 14 4 1 103
Bangka Tengah
1 36 16 19 10 82
Bangka Selatan
7 58 23 3 5 6 102
Belitung Timur
1 65 4 2 3 2 77
Pangkal pinang
2 13 3 10 14 18 60
Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda dan Olahraga Provinsi Kep. Babel dan Organisasi Cabang Olahraga Kabupaten dan Kota
Jumla h
15 335 84 42 67 52 595
Jika dirinci per cabang olahraga menurut daerah kabupaten dan kota, maka jumlah perkumpulanolahraga cabang atletik paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka Selatan (7 perkumpulan), perkumpulan sepakbola
paling
perkumpulan),
banyak
terdapat
perkumpulan
bola
di
voli
Kabupaten paling
Belitung
banyak
(66
terdapat
di
kabupaten Bangka Selatan (23 perkumpulan), perkumpulan bola basket paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka Barat (14 Perkumpulan), perkumpulan bulutangkis paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka Tengah (19 perkumpulan), sedangkan perkumpulan pencak silat paling banyak terdapat di Kota Pangkalpinang (18 perkumpulan). Secara keseluruhan dari 6 (enam) cabang olahraga itu, perkumpulan cabang sepakbola merupakan perkumpulan olahraga yang paling banyak, dan terdapat hampir di seluruh kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung,
kecuali
Kota
Pangkalpinang,
dimana
perkumpulan olahraga yang paling banyaknya justru berasal dari cabang pencak silat (18 perkumpulan). 2.4.3 Tenaga Keolahragaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pengertian tenaga keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga. Kualifikasi dan sertifikat kompetensi dimaksud diperoleh dari induk
organisasi
berwenang
setelah
cabang tenaga
olahraga
atau
keolahragaan
instansi mengikuti
pemerintah
yang
penataran
atau
pelatihan. Tugas tenaga keolahragaan adalah menyelenggarakan atau melakukan kegiatan keolahragaan sesuai dengan bidang keahlian dan kewenangannya. Tenaga keolahragaan terdiri dari berbagai profesi, seperti pelatih, guru atau dosen,wasit, juri, manajer, promotor, administrator, pemandu, penyuluh, instruktur, tenaga medisdan para medis, ahli gizi, ahli biomekanika, psikolog dan profesi lainnya yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga. Pada sub bab ini hanya menjelaskan 3 (tiga) tenaga keolahragaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni guru olahraga, pelatih, dan wasit.
2.2.4.3.1 Guru Olahraga Salah satu tujuan keolahragaan nasional adalah meningkatkan kesehatan dan kebugaran manusia Indonesia. Dalam rangka peningkatan kesehatan dan kebugaran itu, maka diperlukan suatu pendidikan jasmani dan kesehatan sejak dini kepada anak, dan lembaga yang paling tepat untuk
memberikan
pendidikan
jasmani
dan
kesehatan
sejak
dini
dimaksud adalah sekolah. Selain memberi pengetahuan yang baik mengenai pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah, guru olahraga juga berperan penting dalam pembinaan prestasi melalui pembibitan olahragawan nasional. Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa dari guru olahraga akan mendorong minat dan bakat dalam berolahraga. Selanjutnya bakat yang timbul,
dapat
dipandu
dan
dikembangkan
oleh
guru
olahraga.
Pemanduan bakat dan pengembangan bakat siswa tersebut merupakan tahap awal dari pola pembibitan olahragawan nasional. Data guru olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.1, jumlah guru olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 923 orang, pada jenjang pendidikan SD (634 orang), SMP (186 orang), dan SMA (112 orang). Jika dirinci menurut daerah kabupaten dan kota, maka jumlah guru olahraga paling banyak ada di Kabupaten Bangka dengan jumlah 227 orang, disusul Kabupaten Belitung (131 orang), Kabupaten Bangka Barat (130 orang), Kota Pangkalpinang (129 orang), Kabupaten Bangka Selatan (128 orang), Kabupaten Bangka Tengah (98 orang), dan paling sedikit ada di Kabupaten Belitung Timur (89 orang). Tabel 2.2.4.3.1.1 Jumlah Guru Olahraga yang Mengajar Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012(Swasta dan Negeri) No .
Kabupaten dan Kota
SD
1
Bangka
166
2
Belitung
3
Jenjang Pendidikan SMP SMA
Jumlah
36
25
227
92
24
15
131
Bangka Barat
85
28
17
130
4
Bangka Tengah
71
13
14
98
5
Bangka Selatan
76
35
17
128
6
Belitung Timur
58
22
9
89
7
Pangkalpinang
86
28
15
129
634
186
112
932
Provinsi
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung
Jumlah guru olahraga yang banyak belum tentu efektif, karena bisa jadi jumlah sekolahnya juga banyak, dan sebaliknya jumlah guru olahraga yang sedikit belum tentu tidak efektif, karena bisa jadi jumlah sekolahnyamemang sedikit. Oleh karena itu, untuk melihat apakah suatu daerah kabupaten, kota atau kecamatan kelebihan atau kekurangan guru olahraga, maka perlu dibuat angka rasio, yang membandingkan jumlah guru
olahraga
terhadap
jumlah
sekolah.
Walaupun
masih
harus
memperhatikan jumlah siswa, idealnya ada 1 (satu) guru olahraga disetiap sekolah, artinya rasio minimal harus sebesar 1 (satu). Dari data guru olahraga dan jumlah sekolah tahun 2012, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kekurangan guru olahraga (mengabaikan jenjang pendidikan). Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.2, rasio hanya sebesar 0,87, yang artinya dari 100 sekolah, hanya ada 87 guru olahraga. Sedangkan jika dirinci menurut jenjang pendidikan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih kekurangan guru olahraga untuk jenjang pendidikan SD dan SMP, pada kedua jenjang pendidikan itu angka rasio masih dibawah 1 (satu), SD hanya sebesar 0,84, yang artinya dari 100 sekolah SD hanya tersedia 84 guru olaharaga, dan SMP hanya sebesar 0,89, yang artinya dari 100 sekolah SMP hanya tersedia 89 guru olahraga. Rasio paling baik berada pada jenjang pendidikan SMA (1,07), yang artinya dari 100 sekolah SMA, sudah ada 107 guru olahraga. Apabila rasio dirinci menurut kabupaten dan kota, maka rasio tertinggiberada di Kota Pangkalpinang, rasio pada seluruh jenjang pendidikan lebih dari 1 (satu), SD (1,06), SMP (1,22), dan SMA (1,50), disusul Kabupaten Belitung Timur, yang memiliki rasio sebesar 1 untuk seluruh jenjang pendidikan, artinya setiap sekolah di sana sudah memiliki 1 guru olahraga, sedangkan rasio paling rendah berada di Kabupaten Bangka Barat, SD (0,64) yang artinya dari 100 sekolah SD, hanya ada 64 guru olahraga, SMP (0,72) yang artinya dari 100 sekolah SMP disana, hanya ada
72 guru olahraga, dan SMA (0,89) yang artinya dari 100
sekolah SMA disana, hanya ada 89 guru olahraga. Kecuali Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur, kekurangan guru olahraga pada jenjang pendidikan SD dan SMP dialami Kabupaten Bangka,
Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan, rasio kelima kabupaten tersebut masih dibawah 1 (satu). Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA, hampir seluruh kabupaten dan kota memiliki rasio minimal 1, kecuali Kabupaten Bangka Barat hanya sebesar 0,89. Tabel 2.2.4.3.1.2 Rasio Guru Olahraga Terhadap Jumlah Sekolah Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 No .
Kabupaten dan Kota
1
Bangka
2
Belitung
3
Bangka Barat
4
Bangka Tengah
5
Bangka Selatan
6
Belitung Timur
7
Pangkalpinang Provinsi
Jenjang Pendidikan SD SMP SMA
Jumlah
0,95
0,95
1,00
0,95
0,73
0,83
1,00
0,77
0,64
0,72
0,89
0,68
0,77
0,57
1,27
0,78
0,87
0,97
1,06
0,92
1,00
1,00
1,00
1,00
1,06
1,22
1,50
1,13
0,84
0,89
1,07
0,87
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung
2.2.4.3.2
Pelatih Olahraga
Pelatih adalah orang memiliki kualifikasi dan sertifikasi kompetensi yang bertugas dalam melatih atlet (membimbing, merencanakan program latihan, meningkatkan prestasi, dan mengevaluasi proses dan hasil latihan). Data yang diperoleh dari Organiasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.2, jumlah pelatih olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013 untuk 5 (lima) cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, dan pencak silat, sebanyak 205 orang, yang terdiri dari 15 pelatih atletik, 75 pelatih sepakbola, 44 pelatih bola voli, 16 pelatih bola basket, dan 55 pelatih pencak silat. Idealnya dalam pembinaan prestasi olahraga setiap perkumpulan atau klub olahraga minimal memiliki 1 pelatih. Jika jumlah pelatih yang tersedia untuk 5 cabang olahraga tersebut dibandingkan dengan jumlah perkumpulan olahraga yang ada, maka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
masih
kekurangan
tenaga
pelatih.
Pada
tahun
2013,
perkumpulan olahraga atletik sebanyak 15 perkumpulan, sepakbola
sebanyak 277 perkumpulan, bola voli sebanyak 84 perkumpulan, bola basket
sebanyak
42
perkumpulan,
bulutangkis
sebanyak
62
perkumpulan, dan pencak silat sebanyak 52 perkumpulan. Mengingat pentingnya peran pelatih dalam pembinaan prestasi olahraga, sudah seharusnya pemerintah daerah, KONI Provinsi Kepuluan Bangka Belitung, dan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan peningkatkan jumlah dan kualitas pelatih olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tabel 2.2.4.3.2 Jumlah Pelatih 5 (Lima) Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
1 2
Cabang Olahraga Atletik Sepakbola
3
Bola Voli
4 5
Bola Basket Pencak Silat Jumlah
No.
Jumlah
Keterangan
15 75
4 orang berlisensi nasional 7 orang berlisensi B nasional 5 orang yang juga pelatih voli pantai 9 orang berlisensi nasional -
44 16 55 205
Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.4.3.3
Wasit
Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang dan tugas untuk mengatur dan memimpin jalannya suatu pertandingan olahragaagar berjalan dengan lancar. Untuk melaksanakan wewenang dan tugasnya wasit memiliki hak penuh selama pertandingan terhadap seluruh pemain dan pelatih dan ofisial sebuah tim. Ada bermacam-macam istilah wasit, dalam bahasa Inggris kita mengenal refree, umpire, judge atau linesman. Selain harus memiliki ketelitian dalam mengambil keputusan, memiliki kepercayaan diri, dan memiliki kepemimpinan yang baik, untuk menjadi seorang wasit harus memiliki linsensi yang diperoleh dari pelatihan atau penataran
melaluiinduk
organisasi
cabang
olahraga
nasional
dan
internasional. Data yang diperoleh dari Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.3.1, jumlah wasit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013 untuk 4 (empat) cabang olahraga, yakni sepakbola, bola voli, bola basket, dan pencak silat, sebanyak 365 orang, yang terdiri dari 258 orang wasit sepakbola, 12 orang diantaranya lisensi C1 nasional, 56 orang
wasit bola voli, 12 orang wasit bola basket, dan 39 orang wasit pencak silat. Berdasarkan
data
tersebut,
seiring
dengan
bertambahnya
penyelenggaraan kejuaraan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 12 wasit yang ada masih kurang memadai untuk memimpin pertandingan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pemerintah Daerah, KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan PERBASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus meningkatkan jumlah dan kualitas wasit bola basket, dan kemungkinan untuk wasit pada cabang olahraga lainnya. Tabel 2.2.4.3.3.1 Jumlah Wasit (Empat) Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Cabang No. Jumlah Keterangan Olahraga 1
Sepakbola
258
2
Bola Voli
56
3
Bola Basket
12
4
Pencak silat
39
Jumlah
12 orang berlisensi C1 nasional 31 orang juga sebagai wasit voli pantai 1 orang berlisensi B1 3 orang berlisensi nasional
365
Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.4.3.4 Organisasi
Cabang
Olahraga
Koni
Wilayah
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Dalam pengelolaan keolahragaan, masyarakat dapat membentuk Induk Organisasi Cabang Olahraga, dan Induk Organisasi Olahraga Fungsional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelengggaraan Keolahragaan, yang dimaksud dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, mengoordinasikan salah satu cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan.Sedangkan Induk Organisasi Olahraga Fungsional adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan satu atau lebih cabang olahraga amatir dan/atau profesional
dalam
lingkup
olahraga
pendidikan,
olahraga
rekreasi,
dan/atau olahraga prestasi berdasarkan fungsi pengolahragaan atau olahragawan.
Dalam rangka pembinaan dan pengembangan prestasi untuk meningkat harkat dan martabat bangsa, induk organisasi cabang olahraga, organisasi cabang olahraga tingkat provinsi, kabupaten dan kota diberikan tanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi. Untuk memenuhi tanggungjawabnya, induk organisasi cabang olahraga
memiliki
tugas
melaksanakan
pemassalan,
pembibitan,
pembinaan dan pengembangan prestasi olahragawan, pemberdayaan perkumpulan olahraga, pengembangan sentra pembinaan olahraga, dan penyelenggaraan
kompetisi
dan
kejuaraan
secara
berjenjang
dan
berkelanjutan. Karena induk organisasi cabang olahraga terdapat di berbagai cabang olahraga, maka untuk pengkordinasiannya, induk organisasi cabang olahraga dimaksud dapat membentuk sebuah komite olahraga nasional. Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk dan tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang ada pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.4.1, terdapat 29 Organisasi Cabang Olahraga yang terdaftar di KONI Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni PASI atletik, PSSI sepakbola, POBSI bilyar, PABBSI angkat besi dan angkat berat, PERBASI bola basket, PBVSI bola voli, GABSI bridge, PBSI bulutangkis, PERCASI catur, PODSI dayung, PDBI drum band, PGI golf, PGSI gulat, PJSI judo, FORKI karate, PERBAKIN menembak, IMI motor, FPTI panjat tebing, PRSI renang, POSSI selam, PERSANI senam, PSTI sepak takraw, FASI aerosport, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI tenis lapangan, PERTINA tinju, dan WI wushu. Terdapat 6 (enam) Induk Organisasi
Olahraga
Fungsional
yang
terdaftar
di
KONI
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yakni Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), National Olahraga
Paralympic Pelajar
Commite
Seluruh
(NPC)
Indonesia,
Badan
Pembinaan
Indonesia
(BAPOPSI),
Badan
Pembinaan
Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI), Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI), dan Badan Pembinaan Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (BAPOR KORPRI). Organisasi cabang olahraga juga terdapat pada KONI kabupaten dan kota, namun tidak semua organisasi cabang olaharaga yang terdaftar di KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdaftar di KONI kabupaten dan kota. Dari 29 organisasi cabang olahraga yang terdaftar di KONI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut, hanya ada 14 organisasi cabang olahraga yang terdaftar di seluruh KONI kabupaten dan kota, yakni PASI Atletik, PSSI sepakbola, PERBASI bola basket, PBVSI bola voli, PBSI bulutangkis, PERCASI catur, FORKI karate, FPTI panjat tebing, PSTI sepak takraw, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI tenis lapangan, dan PERTINA tinju. Secara keseluruhan KONI Kabupaten Bangka hanya memiliki 22 organisasi cabang olahraga, KONI Kabupaten Belitung dan Bangka Tengah hanya memiliki 21 organisasi cabang olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan hanya memiliki 20 organisasi cabang olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinangmemiliki 20 organisasi cabang olaharga, sedangkan Kabupaten Bangka Barat hanya memiliki 16 organisasi cabang olahraga. Pada KONI kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum banyak dibentuk Organisasi Fungsional Cabang Olahraga. Salah satunya BAPOPSI, walaupun demikian pada tingkat provinsi dan seluruh daerah kabupaten dan kota sudah dibentuk SKPD yang menangani olahraga. Sesuai dengan Anggaran Dasar BAPOPSI, pejabat eselon II dan III pada instansi teknis yang bertanggungjawab dalam pembinaan olahraga pelajar ditunjuk sebagai ketua BAPOPSI provinsi, kabupaten dan kota.
Tabel 2.2.4.3.4.1 Organisasi Induk Cabang Olahraga KONI Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No.
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Induk Cabor
A. INDUK CABOR Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia (POBSI) Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Perstuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Perstuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Persatuan Golf Indonesia (PGI) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI)
Provinsi
Bangka
Belitung
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkal pinang
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
×
×
√
×
×
×
√
×
×
×
×
×
×
×
√
×
×
×
×
×
×
×
√
√
×
×
√
×
×
×
√
×
×
×
×
×
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkal pinang
√
×
×
√
×
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
√
√
√
√
√
×
×
√
√
√
√
√
√
×
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
√
×
×
×
×
×
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
×
×
×
√
×
×
29
22
21
16
21
20
20
20
√
×
×
×
×
×
×
×
√
×
×
×
×
×
×
√
√
×
√
×
×
√
×
×
√
×
×
×
×
×
×
×
√
×
×
×
×
×
×
×
√
×
√
×
×
×
×
√
No.
Nama Induk Cabor
Provinsi
Bangka
Belitung
16
Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Persatuan Renang Seluruh Indonesi (PRSI) Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Persatuan Senam Indonesia (PERSANI) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Taekwondo Indonesia (TI) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) Persatuan Tinju Nasional Amatir (PERTINA) Wushu Indonesia (WI) JUMLAH S.D. CABOR B. FUNGSIONAL Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) National Paralympic Committe (NPC) Indonesia Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Badan Pembinaan Olahraga Korps Pegawai Republik
√
×
×
√
×
√
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
30 31 32
33 34 35
×
√
×
×
×
Indonesia (BAPOR Korpri) JUMLAH SELURUH
35
22
23
16
21
21
Sumber: KONI Tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
20
2.2.5 Kejuaraan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kejuaraan olahraga adalah sebuah kompetisi untuk mengukur pencapaian dari proses pembinaan yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk latihan. Pada umumnya kejuaraan olahraga Indonesia ditujukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, meningkatkan prestasi, dan ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet yang akan bertanding pada kejuaraan olahraga lainnya. Sebagaimana amanat undang-undang Sistem
Keolahragaan
Nasional,
salah
satu
kebijakan
nasional
keolahragaan adalah penyelenggaraan kejuaraan olahraga, pada tingkat daerah, wilayah, nasional dan internasional. Kejuaraan olahraga bisa diselenggarakan dalam bentuk single even, yaitu penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mempertandingkan 1 (satu) cabang olahraga, atau multi even, yaitu penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Pada bab ini akan menjelaskan khusus penyelenggaraan kejuaraan olahraga multi even tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan partisipasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada berbagai kejuaraan olahraga multi even, dalam wilayah regional dan nasional, dalam ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Penjelasan dimaksud diatas meliputi waktu dan tempat pertandingan, jumlah atlet dan pelatih, cabang olahraga, prestasi atau peringkat, jenis dan jumlah medali yang diperoleh. 2.2.5.1
PENYELENGGARAAN
KEJUARAAN
OLAHRAGA
TINGKAT
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Salah
satu
kebijakan
nasional
keolahragaan
adalah
penyelenggaraan kejuaraan olahraga. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sesuai amanat undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional
mempunyai
tugas
melaksanakan
kebijakan
nasional
keolahragaan yang ada di daerah, dan diberikan salah satu wewenang terkait dengan penyelenggaraan kejuaraan olahraga. Kejuaraan
olahraga
multi
even
yang
diselenggarakan
oleh
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencakup pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga
22
rekreasi. Pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada ruang lingkup kegiatan olahraga prestasi
Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan pada ruang lingkup kegiatan olahraga rekreasi diselenggarakannya Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional dan SKJ Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2.2.5.1.1
Pekan
Olahraga
Pelajar
Daerah
(POPDA)
VI
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan kejuaraan olahraga yang diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun bagi atlet pelajar yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi olahraga fungsional Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI). Penyelenggaraan POPDA bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pelajar, meningkatkan prestasi olahraga pelajar, dan salah satu ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera. Dalam perkembangannya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas yang menangani pemuda dan olahraga sudah menyelenggarakan 6 (enam) kali POPDA tingkat provinsi. Terakhir, POPDA VI diselengggarakan di Sungailiat Kabupaten Bangka pada tanggal 14-18 Mei 2012. Pada POPDA VI ada 9 (sembilan) cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni atletik, sepakbola, sepak takraw, bola voli, bola basket, tenis lapangan, tenis meja, pencak silat, dan bulutangkis. Tidak semua
cabang
dikarenakan
olahraga
sarana
dan
dipertandingkan prasarana
yang
di
Kabupaten
lebih
Bangka,
memadai,
serta
pertimbangan jarak yang tidak terlalu jauh, maka cabang atletik dan bola voli disepakati untuk dipertandingkan di Kota Pangkalpinang.
Tabel 2.2.5.1.1.1 Cabang Olahraga dan Tempat Pertandingan POPDA Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 No .
Cabang Olahraga
1 2
Atletik Sepakbola
3 4 5 6 7 8 9
Sepak Takraw Bola Voli Bola Basket Tenis Lapangan Tenis Meja Pencak silat Bulutangkis
Tempat Pertandingan Stadion Depati Amir Pangkalpinang Lapangan Sepakbola Rinding Panjang, dan Stadion Orom Sungailiat Gedung POLMAN Timah, Air Kantung Sungailiat GOR Sahabudin, Air Itam Pangkalpinang Lapangan Basket YPK Kenanga Sungailiat Lapangan Tenis Binas Satria Sungailiat Gedung Serba Guna SMKN 1 Sungailiat Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat GOR Orom Sungailiat
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
POPDA VI tahun 2013 tingkat provinsi diikuti seluruh daerah kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah atlet yang bertanding pada kejuaraan itu sebanyak 790 atlet, yang terdiri dari 482 atlet laki-laki dan 308 atlet perempuan. Jumlah atlet terbanyak berasal dari kontingan tuan rumah Kabupaten Bangka dengan 136 atlet, sedangkan jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten Belitung Timur dengan 72 atlet. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2 dengan, perolehan 51 medali, yang terdiri dari 26 emas, 11 perak, dan 14 perunggu, kontingen Kabupaten Bangka keluar sebagai juara umum POPDA VI Provinsi Kepulauan Bangka tahun 2012, disusul Kota Pangkalpinang di peringkat kedua dengan perolehan 54 medali yang terdiri 16 emas, 22 perak, dan 16 perunggu, Kabupaten Bangka Tengah di peringkat ketiga, Belitung di peringkat keempat, Bangka Selatan di peringkat kelima, Bangka Barat di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Belitung Timur berada pada peringkat ketujuh atau terakhir, dengan perolehan 9 medali, yang terdiri dari 2 emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
Tabel 2.2.5.1.1.2 Klasemen Akhir POPDA VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Kabupaten dan Kota
Peringkat
Jenis Medali Emas
Perak
Perunggu
Jumlah Medali
1
Bangka
26
11
14
51
2
Pangkalpinang
16
22
16
54
3
Bangka Tengah
10
12
6
28
4
Belitung
10
10
11
31
5
Bangka Selatan
5
9
18
32
6
Bangka Barat
2
5
14
21
7
Belitung Timur
2
2
5
9
71
71
84
226
Jumlah
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.5.1.1
Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Kejuaraan Daerah (Kejurda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan
kejuaraan
olahraga
multi
even
bagi
pelajar
yang
diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Berbeda dengan POPDA
yang
diselenggarakan
pada
tahun
genap,
kejurda
pelajar
diselenggarakan pada tahun ganjil. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan tujuan penyelenggaraan POPDA, apabila POPDA merupakan salah satu ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, maka kejurda pelajar tingkat provinsi merupakan salah satu ajang seleksi bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah diselenggarakan sebanyak 6 (enam) kali, dimulai pada tahun 2003 dan terakhir diselenggarakan di Kabupaten Belitung Timur pada tnggal 20-26 Mei 2013. Kejurda pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 mempertandingkan 5 (lima) cabang olahraga, yakni atletik, renang, senam, taekwondo, dan voli pantai. Dari tabel 2.2.5.1.1.1 terlihat, bahwa tidak semua cabang olahraga dipertandingkan di Kabupaten Belitung Timur, dikarenakan stadion atletik di Kabupaten
Belitung Timur masih dalam proses pengerjaan, maka cabang atletik disepakati untuk dipertandingkan di Tanjungpandan Kabupaten Belitung. Tabel 2.2.5.1.1.1 Tempat Pertandingan Cab. Olahraga Kejuaraan Daerah Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 No.
Cabang Olahraga
1
Atletik
2
Renang
3 4 5
Senam Taekwondo Voli Pantai
Tempat Pertandingan Stadion Pangkal Lalang Tanjungpandan Belitung Kolam Renang Hotel OASIS, Jl. Raya Gantung Manggar Gedung Serba Guna SMA PERGIB Manggar Gedung Serba Guna Manggar Pantai Serdang Manggar
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Perwakilan atlet pelajar yang bertanding pada kejurda pelajar tingkat provinsi merupakan hasil seleksi kabupaten dan kota dari kejuaraan olahraga pelajar daerah masing-masing. Jumlah atlet pelajar yang berpartisipasi pada Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 sebanyak 385 orang, yang terdiri 187 atlet laki-laki dan 198 atlet perempuan. Pada kejurda pelajar ini jumlah atlet terbanyak berasal dari kontingen Kabupaten Belitung dengan 62 atlet, sedangkan jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten Bangka Selatan dengan 42 atlet. Perbedaan ini disebabkan oleh kuota atlet dan jumlah cabang olahraga yang diikuti. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2, dengan perolehan 47 medali, yang terdiri dari 20 medali emas, 14 medali perak, dan 13 medali perunggu Kota Pangkalpinang berhasil keluar sebagai juara umum Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013. Peringkat kedua diraih oleh kontingen tuan rumah Kabupaten Belitung Timur, dengan perolehan 35 medali, yang terdiri, dari 16 medali emas, 9 medali perunggu, dan 10 medali perunggu, Kabupaten Belitung berada di peringkat ketiga, Kabupaten Bangka berada di peringkat keempat, Kabupaten Bangka Tengah berada di peringkat kelima, Kabupaten Bangka Selatan berada di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Bangka Barat berada di peringkat ketujuh atau terakhir, dengan perolehan 11 medali, yang terdiri dari 3 medali perak dan 8 medali perunggu.
Tabel 2.2.5.1.1.2 Klasemen Akhir Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Peringk at
Jenis Medali
Kabupaten Atau Kota
Emas
Perak
Perungg u
Total Medali
1
Pangkalpinang
20
14
13
47
2
Belitung Timur
16
9
10
35
3
Belitung
15
14
15
44
4
Bangka
14
13
21
48
5
Bangka Tengah
7
8
11
26
6
Bangka Selatan
2
13
3
18
7
Bangka Barat
0
3
8
11
74
74
81
229
Jumlah
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel 2.2.5.1.1.3 Klasemen Akhir Kejurda Pelajar V Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Tahun 2011 Peringk at
Kabupaten Atau Kota
Jenis Medali Emas
Perak
Perungg u
Total Medali
1
Bangka
26
14
8
48
2
Belitung
20
12
10
42
3
Pangkalpinang
18
16
9
43
4
Bangka Tengah
10
5
5
20
5
Bangka Selatan
3
4
4
11
6
Belitung Timur
2
5
7
14
7
Bangka Barat
0
2
6
8
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kesuksesan kontingen Kota Pangkalpinang tidak terlepas dari dominasinya pada cabang atletik, cabang olahraga yang paling banyak menyediakan medali, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.4, dari 30 medali emas yang tersedia, Kota Pangkalpinang berhasil merebut 15 medali emas, sedangkan Kabupaten Belitung Timur mendominasi cabang senam, dengan perolehan 10 medali emas, dari 16 medali emas yang tersedia.
Jika dibandingkan pencapaian peringkat pada kejurda pelajar VI tahun 2013 dengan kejuaraan yang sama pada tahun 2011, maka terjadi perubahan yang signifikan pada susunan peringkat pertama dan kedua. Tabel 2.2.5.1.1.3 memperlihatkan kontingen Kabupaten Bangka keluar sebagai juara umum pada kejurda pelajar V tingkat provinsi tahun 2011, namun pada tahun 2013 harus turun ke peringkat empat. Peningkatan prestasi
yang
sangat
berarti
dicapai
oleh
kontingen
tuan
rumah
Kabupaten Belitung Timur yang berhasil menduduki peringkat kedua, padahal sebelumnya mereka menduduki peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Bangka Barat dalam 2 (dua) kali keikutsertaannya pada kejuaraan ini belum beranjak dari peringkat ketujuh atau terakhir. Tabel 2.2.5.1.1.4 Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.5.1.3
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka Belitung merupakan kejuaraan olahraga multi even terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berada pada ruang lingkup kegiatan olahraga prestasi. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang pelaksanaan penyelenggaraannya menjadi tugas Komite Olahraga Provinsi dan Komite Olahraga Kabupaten dan Kota, dalam hal ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kejuaraan olahraga ini diselenggarakan secara periodik setiap 4 (empat) tahun, di salah satu wilayah kabupaten atau kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Penunjukkan tuan rumah
atau tempat penyelenggaraan PORPROV menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memperhatikan usulan KONI Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung.
Selain
untuk
meningkatkan
persatuan dan kesatuan, dan meningkatkan prestasi olahraga, kejuaraan ini dijadikan salah satu ajang seleksi bagi atlet yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera. KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melaksanakan penyelenggaraan PORPROV Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 3 (tiga) kali, yang pertama pada tahun 2002, kedua pada tahun 2006, dan terakhir pada tahun 2010. PORPROV III tahun 2010 dilaksanakan di Toboali Kabupaten Bangka Selatan pada tanggal 16-26 Juli 2010, dengan mempertandingkan 15 cabang olahraga, yakni atletik, pencak silat, panjat tebing, tenis meja, catur, karate, bulutangkis, bola voli, sepak takraw, taekwondo, tenis, bola basket, sepakbola, tinju dan bridge.
Seperti
yang
ditunjukkan dalam tabel 2.2.5.1.3.1, dengan perolehan 142 medali, yang terdiri 58 medali emas, 41 medali perak, dan 43 medali perunggu, Kota Pangkalpinang keluar sebagai juara umum PORPROV III Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010. Tuan rumah Kabupaten Bangka Selatan berada di peringkat kedua, dengan perolehan 84 medali, yang terdiri dari 28 medali emas, 23 medali perak, dan 33 medali perunggu, Kabupaten Bangka berada pada peringkat ketiga, Kabupaten Belitung berada pada peringkat keempat, Kabupaten Bangka Barat berada pada peringkat kelima, Kabupaten Belitung Timur berada pada peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Bangka Tengah menduduki peringkat ketujuh atau terakhir. Tabel 2.2.5.1.3.1 Klasemen Akhir PORPROV III Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 di Toboali Bangka Selatan Peringkat 1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten dan Kota
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Belitung Bangka Barat Belitung Timur Bangka Tengah Jumlah
Emas 58 28 22 21 17 4 3 153
Medali Perak Perunggu 41 23 35 18 14 13 7 151
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
43 33 27 29 27 22 22 203
Jumlah 142 84 84 68 58 39 32 507
2.2.5.1.4
Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Bangsa Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki suku, adat istiadat yang mewarisi beragam kebudayaan. Salah satu upaya untuk menggali, melestarikan, menumbuhkembangkan dan menghayati dari nilai-nilai kebudayaan yang ada, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan festival atau invitasi olahraga tradisional. Dikarenakan muncul dari kebiasaan sehari-hari dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat, yang bertujuan untuk membangun hubungan sosial masyarakat dan memperoleh kebugaran jasmani, maka olahraga tradisional ini termasuk dalam ruang lingkup kegiatan olahraga rekreasi. Festival
atau
invitasi
olahraga
tradisional
tingkat
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung diselenggarakan sejak tahun 2008, dan terakhir diselenggarakan pada tanggal 2-3 Juli 2013 di Gedung Olahraga (GOR) Sahabudin Pangkalpinang. Invitasi olahraga tradisional tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013 diikuti 6 (enam) kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, minus
Kabupaten
Bangka,
dengan
mempertandingkan
olahraga
tradisional seperti bakiak, hadang, dagongan, egrang, dan SKJ. Tabel 2.2.5.1.4.1 Jumlah Atlet Menurut Daerah dan Cabang Olahraga Tradisional Invitasi Olahraga Tradisional dan SKJ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 No . 1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten dan Kota
Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Pangkalpinan g Jumlah
Hadan g
Dagong an
Egrang
SKJ
Jumlah
5 5 12
3 6 6
7 -
0 20 30 23
7
7
5
5
7
31
5
7
5
3
7
27
5
6
-
5
14
30
32
34
32
28
35
161
Bakiak 5 5 5
7 7 -
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada
penyelenggaraan
invitasi
olahraga
tradisional
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.4.1 kontingen Kota Pangkalpinang berhasil menjuarai cabang olahraga tradisional hadang, bakiak, dan SKJ, kabupaten Bangka Tengah menjuarai cabang dagongan, sedangkan Kabupaten Belitung Timur menjuarai cabang egrang. Para atlet yang menjuarai kejuaraan olahraga ini akan menjadi nominasi untuk mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional. Tabel 2.2.5.1.4.2 Tim Pemenang Invitasi Olahraga Tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 No. 1
Nama Olahraga
Nomor Pertandingan
Bakiak
Putri
Hadang
Putri
3
Dagongan
Putra
4
Egrang
Putra
5
Senam SKJ
Campuran
2
Tim Pemenang • • • • • • • • • • • • • • •
Pangkalpinang B Pangkalpinang A Belitung Timur Pangkalpinang Bangka Selatan Belitung Bangka Tengah Belitung Belitung Timur Belitung Timur Bangka Tengah 1 Bangka Tengah 2 Pangkalpinang B Pangkalpinang A Belitung Timur
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6 PARTISIPASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA KEJUARAAN REGIONAL DAN NASIONAL Kejuaraan olahraga di Indonesia di design berdasarkan batasan daerah dan wilayah dalam negara, seperti pekan dan kejuaraan olahraga daerah, wilayah, nasional dan internasional. Oleh karena itu sebagai provinsi yang dibentuk pada tahun 2000, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkewajiban dan berhak dalam melaksanakan salah satu kebijakan nasional keolahragaan, yakni penyelenggaraan dan partisipasi pada kejuaraan olahraga di daerah, wilayah regional, dan nasional. Kejuaraan olahraga multi even yang diikuti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencakup pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Pada kegiatan
olahraga pendidikan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), dan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS). Pada ruang lingkup kegiatan olahraga prestasi, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera, Pekan Olahraga Nasional (PON), dan Pekan Olahraga Penyandang Cacat Nasional (PEPARNAS), sedangkan pada ruang lingkup kegiatan olahraga rekreasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional. 2.2.6.1
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera Tahun 2012
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera merupakan kejuaraan olahraga
multi
even
bagi
pelajar
di
wilayah
I
Sumatera,
yang
diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Ada 7 (tujuh) provinsi yang tergabung dalam POPWIL I Sumatera, yakni NAD Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu tujuan kejuaraan ini adalah sebagai ajang seleksi (kelolosan) bagi atlet pelajar untuk dapat berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). Sejak
terbentuk,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
selalu
berpartisipasi pada kejuaraan olahraga ini, terakhir pada POPWIL I Sumatera tahun 2012 di Medan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikutsertakan
atletnya
pada
seluruh
cabang
olahraga,
yakni
sepakbola, sepak takraw, pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, dan bola basket. Tabel 2.2.3.8.2.1.1 menunjukkan jumlah atlet dan pelatih Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berpartisipasi ketika itu sebanyak 140 orang, yang terdiri 118 atlet dan 22 orang pelatih. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin dan cabang olahraga, maka jumlah atlet laki-laki lebih banyak dibandingkan atlet perempuan, jumlah atlet laki-laki sebanyak 73 orang, sedangkan atlet perempuan berjumlah 45 orang. Jumlah atlet terbanyak berasal dari cabang bola voli dan bola basket dengan jumlah 28 orang, hal ini dikarenakan karena kuota dan jumlah nomor pertandingan yang diikuti.
Tabel 2.2.6.1.1 Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPWIL I Sumatera Tahun 2012 No . 1 2 3 4 5 6 7 8
Cabang Olahraga Sepakbola Sepak Takraw Pencak silat Bulutangkis Tenis Meja Tenis Lapangan Bola Voli Bola Basket Jumlah
Atlet
Pelatih
Atlet+Pela tih
18 9
2 2
20 11
9 4 4 4
19 8 8 8
4 2 2 2
23 10 10 10
12 12 45
24 24 118
4 4 22
28 28 140
Laki-laki
Perempu an
18 9
-
10 4 4 4 12 12 73
Lakilaki+Perempu an
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.2.6.1.2, pada POPWIL I Sumatera tahun 2012 ada 6 (enam) cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, dan sepakbola, sedangkan cabang sepak takraw dan bola basket gagal menyumbangkan medali. Tabel 2.2.6.1.2 Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung POPWIL I Sumatera Tahun 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Medali
Cabang Olahraga
Emas
Perak
Sepakbola Sepak Takraw Pencak silat Bulutangkis Tenis Meja Tenis Lapangan Bola Voli Bola Basket Jumlah
0 0 1 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 0 3
Perung gu 1 0 6 1 1 1 1 0 11
Jumlah Medali 1 0 8 1 2 2 1 0 15
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Selama 3 (tiga) kali partisipasi terakhir, prestasi yang dicapai belumlah memuaskan, tabel 2.2.6.1.3 memperlihatkan, prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2008-2012 selalu menduduki peringkat 5 atau 6, yang berarti peringkat kedua terakhir, dan selalu memperoleh 1 medali emas. POPWIL I Sumatera tahun 2010 yang di selenggarakan di Provinsi Bangka Belitung hanya dikuti 6 provinsi peserta, tanpa partisipasi Provinsi Riau yang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan POPNAS XI tahun 2011. Tabel 2.2.6.1.3 Peringkat dan Perolehan Medali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012 Tahun 2008 2010 2012
Provinsi Tuan Rumah
Jenis Medali
Peringk at
Emas
Perak
Perunggu
Jumlah Medali
6
1
3
2
6
5
1
4
13
18
6
1
3
11
15
Kepulauan Riau Kep. Bangka Belitung Sumatera Utara
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
2.2.6.2
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XII Tahun 2013
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) adalah rangkaian kegiatan pembinaan olahraga pelajar dalam naungan Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) dan merupakan kejuaraan olahraga multi even pelajar terbesar dan paling bergengsi di Indonesia. Kejuaraan ini diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun, dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia. POPNAS pertama kali diselenggarakan pada tahun
1989
di
Bandung
Jawa
Barat,
dan
terakhir
POPNAS
XII
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-20 September 2013. Tujuan penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini adalah sebagai salah satu ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet pelajar yang akan membela Indonesia pada kejuaraan internasional, dengan POPNAS diharapkan muncul generasi harapan yang akan mengharumkan Indonesia dimasa yang akan datang. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi sebanyak 6 (enam) kali dalam penyelenggaraan POPNAS, yakni tahun 2003, 2005, 2007,
2009,
2011
dan
2013.
Ada
20
Cabang
olahraga
yang
dipertandingkan pada POPNAS XII Tahun 2013, dengan kekuatan 96 atlet, yang terdiri 48 atlet laki-laki dan 48 atlet perempuan, dan 24 pelatih, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.1.1 Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mengikutsertakan atletnya pada 12 cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, bola voli, voli pantai, sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, senam, renang, judo dan gulat. Ada 8 cabang olahraga yang tidak diikuti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni dayung, bulutangkis, taekwondo, karate, bola basket, angkat besi, panahan, dan tinju. Jika dirinci menurut cabang olahraga, dengan jumlah 33 orang, yang terdiri dari 28 atlet dan 5 pelatih, maka cabang atletik merupakan kontingen terbanyak. Tabel 2.2.6.2.1 Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun 2013 No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Atlet
Pelatih
Atlet+Pela tih
28 18 2 12 4 4
5 2 2 2 2 1
33 20 4 14 6 5
-
1 1
1 1
2 2
7 3 3 48
11 6 5 4 96
3 2 2 1 24
14 8 7 5 120
Cabor
Lakilaki
Perempu an
Atletik Sepakbola Pencak silat Bola Voli Voli Pantai Sepak Takraw Tenis Meja Tenis Lapangan Senam Renang Judo Gulat Jumlah
13 18 2 -
15 2 12 2 4
1 1 4 3 2 4 48
Lakilaki+Perempu an
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung
Tabel 2.2.6.2.2 memperlihatkan catatan prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS tahun 2009-2013 berfluktuasi dan cenderung menurun. Dengan perolehan 10 medali, yang terdiri 3 medali emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu, provinsi ini pernah menduduki peringkat 17 pada POPNAS XI tahun 2011, yang merupakan prestasi terbaik selama periode 2009-2013. Ketika itu cabang atletik dan pencak silat merupakan sumber perolehan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, cabang atletik meraih 10 medali yang terdiri 3 medali emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu, yang berarti memperoleh 90 persen dari total medali, sedangkan cabang pencak silat meraih 1 perunggu.
Prestasi
yang
diraih
pada
POPNAS
XI
tahun
2011
gagal
dipertahankan pada POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus turun ke peringkat 32, dan hanya memperoleh 5 medali perunggu. Tidak ada medali emas dan perak seperti yang diperoleh pada 2 periode penyelenggaraan POPNAS sebelumnya. Cabang atletik yang diharapkan, seperti beberapa periode POPNAS sebelumnya, yang tidak pernah absen menyumbangkan medali emas, ternyata
tidak
berhasil
menyumbangkan
medali
emas
dan
hanya
memperoleh 3 medali perunggu. Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu mengevaluasi kegagalan ini, padahal pada saat Kejurnas Antar PPLP Atletik yang diselenggarakan 15 hari sebelum POPNAS, 10 atlet PPLP mampu meraih 4 medali
emas,
pertanyaannya
2
medali
adalah
perak, apakah
dan
1
medali
perunggu.
Menjadi
mereka
sudah
mencapai
puncak
penampilannya pada kejurnas PPLP atletik, sehingga waktu 15 hari sulit bagi mereka untuk mengembalikan kebugarannya?, dan apakah hal ini berhubungnya dengan cedera yang dialami beberapa atlet andalan?. Tabel 2.2.6.2.2 Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS Tahun 2009-2011 Tahun 2009 2011 2013
Provinsi Tuan Rumah
Peringk at
DIY Yogyakarta Riau DKI Jakarta
24 17 32
Jenis Medali Perung Emas Perak gu 1 2 4 3 0
3 0
Jumlah Medali
4 5
7 10 5
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Ditengah-tengah kegagalan, dan menurunnya prestasi yang dicapai, namun terdapat beberapa catatan positif yang dicapai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun 2013, diantaranya adalah: •
Jumlah cabang olahraga lolos ke POPNAS XII tahun 2013, dari hasil POPWIL I Sumatera 2012 berjumlah 5 cabang olahraga, yakni sepakbola, bola voli, pencak silat, tenis meja, dan tenis lapangan. Jumlah ini berarti lebih banyak jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, yang hanya meloloskan 2 cabang olahraga, yakni pencak silat dan tenis lapangan.
•
Kelolosan cabang sepakbola dan bola voli pada POPNAS XII. Untuk pertama kali dalam sejarah keikutsertaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, cabang sepakbola dapat lolos di POPNAS, demikian juga dengan kelolosan cabang bola voli ke POPNAS XII bukan hal yang mudah raih, cabang bola voli Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah lama absen pada POPNAS.
•
Munculnya cabang olahraga baru sebagai sumber perolehan medali, untuk pertama kali dalam sejarah cabang senam dan gulat mampu meraih medali (medali perunggu) bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2.2.6.3
Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) Tahun 2011
Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional adalah kejuaraan multi even olahraga bagi pelajar penyandang cacat pada tingkat nasional, yang diselenggarakan
setiap
2
(dua)
tahun
sekali.
Pemerintah
sudah
menyelenggarakan kejuaraan ini sebanyak 5 (lima) kali. Selain untuk meningkatkan prestasi atlet penyandang cacat nasional, kejuaraan olahraga ini merupakan fasilitas pengembangan kepercayaan diri bagi penyandang disabilitas, sebagaimana amanat dari undang-undang setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan olahraga, termasuk di dalamnya
penyandang
disabilitas,
dalam
hal
ini
fasilitasi
wadah
berkompetisi. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada beberapa kali penyelenggaraan POPCANAS. Terakhir, ketika POPCANAS V tahun 2011 provinsi ini mengikutsertakan atletnya pada 4 (empat) cabang olahraga, yakni atletik, bulutangkis, renang, dan tenis meja. Jika dirinci menurut jenis kelamin dan cabang olahraga, jumlah atlet Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berpartisipasi pada saat itu sebanyak 15 atlet, yang terdiri dari 14 atlet laki-laki, dan 1 atlet perempuan, dan jumlah atlet terbanyak berasal dari cabang atletik, yang mengirimkan 11 atlet. Prestasi
yang
dicapai
Kontingen
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung pada POPCANAS V tahun 2011 adalah raihan 1 medali perak dan 1 medali perunggu, serta menduduki peringkat 29 dari 33 provinsi. Kedua medali dimaksud diperoleh dari cabang olahraga atletik, atlet atas nama Ari Aprinsyah berhasil merebut medali perak pada nomor pertandingan
tolak peluru F+54, dan atlet atas nama Masrudi meraih medali perunggu pada nomor pertandingan tolak peluruh F20. 2.2.6.4
Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera Tahun 2011
Secara historis dan letak gegrafis wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan bagian dari pulau Sumatera, oleh karena itu, sesuai dengan prinsip penyelenggaraan kejuaraan olahraga efisiensi dan efektivitas, termasuk di dalamnya menyangkut anggaran dan waktu, maka dalam setiap keikutsertaannya pada kejuaraan olahraga wilayah atau regional, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu tergabung dalam wilayah Sumatera. Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera merupakan ajang pertandingan olahraga multi even yang diselenggarakan secara periodik setiap 4 (empat) tahun. Tujuan dari PORWIL Sumatera adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga, menjaring bibit atlet potensial, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya wilayah Sumatera, serta sebagai ajang seleksi bagi atlet wilayah Sumatera untuk dapat berpartisipasi pada PON, atau ajang pra PON. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada PORWIL Sumatera tahun 2003, 2007, dan terakhir berpartispasi pada PORWIL VIII tahun 2011 yang diselenggarakan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dengan kekuatan 76 atlet dan 22 pelatih atau ofisial, pada PORWIL Sumatera tahun 2011, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikutsertakan atletnya pada 6 (enam) cabang olaharaga, yakni atletik, pencak silat, catur, bulutangkis, sepak takraw, dan bola basket. Tabel 2.2.6.4.1 Peringkat dan Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kep. Babel pada PORWIL Sumatera Tahun 2007-2011 Tahun
Peringkat
2007 2011
8 2
Emas 3 15
Jenis Medali Perak Perunggu 6 13
13 12
Jumlah Medali 22 40
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Capaian prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL Sumatera
tahun
2011
sangatlah
membanggakan,
seperti
yang
ditunjukkan pada tabel 2.2.6.4.1, dengan perolehan 40 medali, yang terdiri 15 medali emas, 13 medali perak, dan 12 medali perunggu, provinsi ini
berhasil
menduduki
peringkat
kedua
dari
sembilan
provinsi,
sedangkan pada PORWIL sebelumnya menduduki peringkat kedelapan, dengan rincian 3 medali emas, 6 medali perak, dan 13 medali perunggu.
Pada PORWIL Sumatera tahun 2011, seperti yang ditunjukkan tabel 2.2.6.4.2, dari 6 (enam) cabang olahraga yang diikuti, hanya ada 3 (tiga) cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan
medali, yakni atletik,
pencak silat, dan catur, sedangkan cabang bulutangkis, sepak takraw, dan bola basket belum berhasil menyumbangkan medali. Cabang atletik merupakan sumber utama perolehan medali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dari 15 medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh dari cabang atletik, dan 2 medali emas dari cabang pencak silat. Tabel 2.2.6.4.2 Perolehan Medali Menurut Cabang Olaharaga Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL Sumatera Tahun 2011 Cabang Olahraga
No 1 2 3 4 5 6
Atletik Pencak Silat Catur Bulutangkis Sepak Takraw Bola Basket Jumlah
Jenis Medali Emas Perak Perungg u 13 2 15
10 2 1 13
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6.5 Pekan
Jumlah
9 2 1 12
32 6 2 40
Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012 Olahraga
Nasional
(PON) diselenggarakan
oleh
Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan kejuaraan olahraga multi even kegiatan olahraga prestasi terbesar dan paling bergengsi di Indonesia. PON yang diselenggarakan secara periodik setiap 4 (empat) tahun merupakan muara dari semua daya pembinaan prestasi oleh induk organisasi cabang olahraga tingkat kabupaten, kota dan tingkat provinsi. Tuan rumah dari pelaksanaan PON merupakan salah satu provinsi yang ditetapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, dengan terlebih dahulu memperhatikan usulan dari KONI. Sebagaimana tujuan dari penyelenggaran kejuaraan olahraga lainnya, PON juga merupakan sarana strategis dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan prestasi olahraga, dan sebagai salah satu ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet yang akan membela Indonesia pada kejuaraan olahraga internasional seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade. Setelah melakukan serangkaian pembinaan, dan seleksi atlet melalui penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat kabupaten, kota dan
tingkat provinsi, lalu berpartisipasi pada Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera, selanjutnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada PON. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpatisipasi dalam 3 (tiga) kali penyelenggaraan PON, yakni tahun 2004, 2008, dan terakhir pada tahun 2012. Tabel 2.2.6.5.1 memperlihatkan prestasi yang diraih berada antara peringkat 26-29 dari 33 provinsi. Walaupun pada PON tahun 2004 hanya memperoleh 2 medali emas, 4 medali perak, dan 6 medali perunggu, dan lebih sedikit jika dibandingkan dengan 3 medali emas yang diperoleh pada PON tahun 2012, namun pencapaian peringkat 26 pada PON 2004, merupakan peringkat terbaik yang pernah di raih. Tabel 2.2.6.5.1 Peringkat, dan Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kep. Bangka Belitung pada PON Tahun 2004-2012 Provinsi Tuan Rumah
PON 2004 2008
Sumsel Kalimantan Timur Riau
2012
Peringkat 26 29
Emas 2 1
27 Jumlah
3 6
Jenis Medali
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Perak 4 1
Perunggu 6 4
2 7
4 14
Jumlah Medali 12 6
9 27
Dari tabel itu juga terlihat, bahwa pencapaian peringkat Provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung
pada
PON
tahun
2012
lebih
baik
dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Namun demikian, jika hasil pada PON tahun 2012 dibuat sebuah klasemen akhir khusus untuk wilayah Sumatera, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.6.5.2, ternyata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat kesembilan dari sepuluh provinsi. Provinsi Riau menduduki peringkat pertama,
Sumatera
Utara
menduduki
peringkat
kedua,
Lampung
menduduki peringkat ketiga, sedangkan Bengkulu menduduki peringkat kesepuluh atau terakhir. Berdasarkan
data
fakta
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
pencapaian prestasi pada PORWIL Sumatera tidak memberikan gambaran konkret terhadap pencapaian prestasi provinsi-provinsi wilayah Sumatera pada PON tahun 2012. Pada PORWIL Sumatera tahun 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat kedua, dan berada diatas Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, NAD, Kepulauan Riau, Lampung dan Jambi, namun pada PON tahun 2012 pencapaian peringkat
keenam
provinsi
tersebut,
justru
lebih
tinggi
dibanding
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selain berkaitan dengan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya sumbangan medali dari cabang olahraga selain atletik. Pada saat PORWIL Sumatera tahun 2011, dari 15 medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh dari cabang atletik, sehingga dapat disimpulkan ketika itu provinsi ini merupakan salah satu kekuatan utama di cabang atletik untuk wilayah Sumatera. Kondisi berbeda, ketika PON tahun 2012 atlet cabang atletik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghadapi persaingan yang ketat dari atlet provinsi pulau Jawa dan DKI, sehingga hanya mampu memperoleh 2 medali emas. Dengan perolehan 2 medali emas dari puluhan medali emas yang disediakan, dapat disimpulkan pada tingkat nasional persaingan untuk cabang atletik lebih merata, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukan kekuatan utama. Berdasarkan kondisi diatas, sudah seharusnya pemerintah daerah bersama KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar lebih serius dalam pembinaan prestasi cabang olahraga lain, untuk mendukung pencapaian yang telah diraih oleh cabang atletik. Tabel 2.2.6.5.2 Klasemen Akhir Peringkat Provinsi Wilayah Sumatera pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012 No.
Peringk at
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 8 10 11 13 22 24 25 27
10
31
Provinsi
Emas
Riau Sumatera Utara Lampung Sumatera Barat Sumatera Selatan Kepulauan Riau Jambi NAD Aceh Kep. Bangka Belitung Bengkulu
43 15 15 12 10 4 3 3 3 0
Jenis Medali Perak Perungg u
Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia
Jumlah
39 19 9 12 14 1 8 5 2
51 23 10 25 29 5 20 18 4
133 57 34 49 53 10 31 26 9
2
4
6
Berdasarkan tabel 2.2.6.5.3, pada 3 (tiga) kali partisipasinya pada penyelenggaraan PON tahun 2004-2012, ada 5 (lima) cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni atletik, angkatberat dan binaraga, judo, taekwondo, dan selam, dan hanya ada 2 (dua) cabang olahraga yang konsisten selalu menyumbangkan medali pada setiap kali penyelenggaraan PON, yakni
atletik dan angkatberat dan binaraga. Kedua cabang olahraga tersebut, terutama atletik merupakan andalan sumber perolehan medali, dari 6 medali emas yang diperoleh dari PON 2004-2012, 4 medali emas diperoleh dari cabang atletik, dan 2 medali emas diperoleh dari cabang angkat berat dan binaraga. Secara keseluruhan cabang atletik menyumbangkan 14 medali, dari 27 medali yang diperoleh. Tabel 2.2.6.5.3 Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PON Tahun 2004-2012
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6.6
Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) Tahun 2012
Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) adalah kejuaraan olahraga multi
even
bagi
atlet
penyandang
cacat
yang
pelaksanaan
penyelenggaraannya ditugaskan kepada KONI dan organisasi olahraga penyandang cacat. PEPARNAS merupakan bagian dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), yang artinya provinsi tuan rumah penyelenggaraan
PON
sekaligus
penyelenggaraan
PEPARNAS.
bertindak
Selain
untuk
sebagai
tuan
meningkatkan
rumah prestasi
olahraga, sebagai ajang seleksi bagi atlet penyandang cacat yang akan membela Indonesia di tingkat internasional, PEPARNAS bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri bagi atlet penyandang cacat atau disabilitas. Dilaksanakan PEPARNAS berarti pemerintah sudah memenuhi salah satu hak warga negara yang memiliki keterbatasan fisik dan mental dalam memperoleh pelayanan kegiatan olahraga, dalam hal ini wadah dalam berkompetisi. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi dalam beberapa kali penyelenggaraan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS). Pada PEPARNAS XIV tahun 2012 yang diselenggarakan di Provinsi Riau, Provinsi Kepulau Bangka Belitung berhasil merebut 1 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu, dan menduduki peringkat 26 dari 33 provinsi. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.6.1, jumlah
medali yang diperoleh berasal dari cabang olahraga catur, bulutangkis, dan tenis meja, sedangkan medali emas dan sekaligus medali terbanyak diperoleh dari cabang catur, atlet atas nama Nurdianti berhasil meraih medali emas dan perak, dan atlet atas nama Devita Sari berhasil meraih 2 medali perak. Tabel 2.2.6.6.1 Atlet Berprestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Even Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) XIV Tahun 2012 di Riau No .
Tempat dan Tanggal Lahir
Nama Atlet
1
Nurdianti
Pangkalpinang, 7 Agustus 1975
2
Devita Sari
Pangkalniur, 16 Desember 1992
3
Okta Riski
4
Andi
Padang, 20 Oktober 1994 Lampur, 28 Oktober 1980
Nomor Pertandingan Cabang Olahraga
Jenis Medali
Catur Klasik, Tuna daksa Catur Cepat, Tunadaksa Catur Klasik, Tuna Netra Catur Cepat, Tuna Netra Bulutangkis, Single Putra Tenis Meja, Single Putra
Emas Perak Perak Perak Perunggu Perunggu
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6.7
Festival/Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional Tahun 2008-2012
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam membina olahraga rekreasi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia menyelenggarakan festival atau invitasi olahraga
tradisional
tingkat
nasional.
Untuk
berpartisipasi
pada
kejuaraan olahraga ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya
sudah
melaksanakan
festival
atau
invitasi
olahraga
tradisional tingkat provinsi, tim atau atlet pemenang pada kejuaraan tingkat provinsi ini akan dijadikan nominasi untuk mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada kejuaraan tingkat nasional. Sejak tahun 2008, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional. Tidak hanya berpartisipasi, bahkan pada tahun 2011 provinsi ini pernah ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia
sebagai
tuan
rumah
penyelenggaraan
invitasi
olahraga
tradisional tingkat nasional. Tabel 2.2.6.7.1 memperlihatkan catatan prestasi Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada beberapa periode penyelenggaraan festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional cukup membanggakan. Pada tahun 2008 di Manado, permainan “main bola pakai sarung sahang” berasal dari Kota Pangkalpinang berhasil menduduki peringkat ketujuh, pada tahun 2010 di Ambon, permainan “bola
tampah”
berasal
dari
Kabupaten
Bangka
Tengah
berhasil
menduduki peringkat kesepuluh, dan pada tahun 2012 di Ternate, permaianan “adu kerito surong” yang juga berasal dari Kabupaten Bangka Tengah berhasil menduduki peringkat ketujuh. Tabel 2.2.6.7.1 Partisipasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional Tahun 2008-2012 Tahun 2008
2009
2010
Tempat Pertandingan Manado, Sulawesi Utara
-
Nomor Pertandingan
Borobudur, • Egrang dan Magelang, Jawa Dagongan Tengah Putra • Bakiak dan Hadang Putri Ambon, Maluku -
2011
Pangkalpinang, Bangka Belitung
2012
Ternate, Maluku Utara
•
Egrang dan Bakiak Putra • Dagongan dan Hadang Putri -
Peringkat
Ket
7
Permainan “Main Bola Pakai Karung Sahang” diwakili Pangkalpinang -
-
10 -
7
Permaianan “Bola Tampah” diwakili Bangka Tengah -
Permaianan “Adu Kerito Surong” diwakili Bangka Tengah
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7 Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar/Daerah (PPLP/D) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Prestasi atlet Indonesia di berbagai kejuaraan internasional tidak stabil dan cenderung menurun. Indonesia pernah menjadi juara Sea Games pada tahun 1997, namun perkembangan peringkat Indonesia sampai dengan tahun 2009 umumnya cenderung menurun, bahkan pada
tahun 2005 Indonesia menduduki di peringkat 7, yang merupakan peringkat
terendah
dalam
sejarah partisipasi
Indonesia
pada
Sea
Games.Hal yang sama juga terjadi dalam ajang Olimpiade, setelah Olimpiade XXV tahun 1992, perkembangan peringkat Indonesiaumumnya menurun. Kondisi diatas harus disikapi pemerintah dengan terus meningkatkan pembinaan prestasi atlet yang dimulai dari usia dini. Menurut Agus Edy Suharto, Asiten Deputi Pembibitan Olahragwan, ada
5
(lima)
pertamaadalah
tahap
pola
pembibitan
pemanduan
bakat,
olahraga yaitu
nasional,
proses
awal
tahap untuk
mengindentifikasi keberbakatan anakpada usia 10-12 tahun. Langkah kedua
adalah
pengembangan
bakat,
yaitu
proses
mengidentifikasi
kecocokan anak terhadap cabang olahraga tertentu, untuk dikembangkan menjadi potensi berprestasi di masa depan, proses ini dirancang untuk anak berusia 10-13 tahun. Langkahketiga adalah sentra pembibitan, yakni proses pembinaan atlet pertama pada cabang olahraga potensial, proses ini di rancang untuk anak berusia 14-16 tahun. Langkah keempat adalah PPLP atau SKO, yakni wadah untuk membina anak dengan bakat olahraga potensialnya, untuk anak yang berusia 15-19 tahun. Langkah kelima adalah kompetisi, yakni wadah untuk mengukur pencapaian prestasi terhadap latihan yang dilakukan. Berdasarkan tahapan pola pembibitan diatas, PPLP merupakan salah satu bagian pembibitan olahragawan Indonesia, yang diharapkan menjadi generasi harapan, mampu menciptakan prestasi olahraga di masa yang
akan
datang,
dan
sekaligus
menjawab
atas
permasalahanketidakstabilan prestasi Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Awalnya kegiatan PPLP merupakan kebijakan nasional, namun seiring waktu mengingat kebutuhan pembinaan prestasi atlet yang lebih luas, beberapa pemerintah daerah membentuk PPLPD, dengan sumber pendanaan APBD tingkat kabupaten atau provinsi. Konsep pembinaan PPLP adalah mengkombinasikan antara pendidikan formal di sekolah dengan pelatihan olahraga olahraga, jadi atlet PPLP dididik tidak hanya berprestasi pada olahraga, namun tidak melupakan kewajiban akan belajar atau sekolah. Pada bab ini akan mengulas mengenai atlet, pelatih PPLP dan PPLPD, sarana dan prasarana PPLP, dan prestasi atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, prestasi dimaksud diperoleh dari berbagai kejuaraan
olahraga multi even dan single even, kejuaraan nasional (kejurnas) antar PPLP Indonesia untuk setiap cabang olahraga. 2.2.7.1
ATLET PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Subjek pembinaan di PPLP adalah atlet yang telah melalui tahapan pola pembibitan olahragawan, atau atlet yang sudah memiliki kecocokan dengan salah satu cabang olahraga untuk dikembangkan menjadi suatu prestasi dimasa yang akan datang. Atas dasar kepentingan pembinaan prestasi melalui pembibitan olahragawan, pemerintahpusat, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telahmembentuk PPLP di seluruh Indonesia. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki PPLPsejak tahun 2002, dan awalnya hanya membina cabang olahraga atletik, kemudian pada tahun 2005, mendapatkan tambahan alokasi cabang pencak silat. Jumlah cabang olahraga dan atlet yang dibina di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat tergantung dari pendanaan APBN melalui dekonsentrasi kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dikarenakan keterbatasan anggaran, serta pertimbangan
efisiensi
dan
efektifitas,
Kemenpora
membuat
skala
prioritas terhadap pembinaan cabang olahraga di PPLPsetiap provinsi, sehingga cabang olahraga yang dibina pada satu provinsi belum tentu sama dengan provinsi lainnya. Tabel 2.2.7.1.1 tahun 2009-2012, alokasi
memperlihatkan sejak
atlet di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berjumlah 15 atlet, yang terdiri 10 atlet atletik dan 5 atlet pencak silat. Penambahkan pembinaan cabangvoli pantai pada tahun 2013, mengakibatkan jumlah atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah, yang sebelumnya berjumlah 15 atlet, bertambah menjadi 19 atlet, dengan rincian 10 atlet atletik, 5 atlet pencak silat, dan 4 atlet voli pantai. Tabel 2.2.7.1.1 Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Cabang Olahraga Tahun 2009-2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Atletik 10 10 10 10 10
Pencak silat 5 5 5 5 5
Voli Pantai 0 0 0 0 4
Jumlah 15 15 15 15 19
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jika dirinci berdasarkan cabang olahraga dan jenis kelamin, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.3.9.1.1, dari 19 atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2013/2014, terdapat 9 atlet laki-laki, dan 10 atlet perempuan. Pada cabang atletik terdapat 5 atlet laki-laki dan 5 atlet perempuan, pencak silat terdapat 2 atlet lakilaki, dan 3 atlet perempuan, dan voli pantai terdapat atlet laki-laki dan 2 atlet perempuan. Gambar 2.2.7.1.1 Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Cabang Olahraga dan Jenis Kelamin Tahun 2013/2014 20 15 10 5 0
10 5 5
2 3
19
9 10
5
2 2
4
Atletik
Pencak Silat
Voli Pantai
Jumlah
Laki-laki
5
2
2
9
Perempuan
5
3
2
10
Laki-laki+Perempuan
10
5
4
19
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Keberhasilan kegiatan PPLP sudah dapat dirasakan, keterbatasan anggaran pemerintah pusat berakibat minimnya jumlah atlet dan jumlah cabang olahraga yang bisa dibina. Menyikapi permasalahan itu, melalui pendanaan
APBD,
Dispora
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
membentuk Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan PPLPD Provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung
sudah
dikarenakan keterbatasan dana APBD,
di
mulai
sejak
tahun
2009,
tahun 2010-2012 PPLPD hanya
membina cabang atletik, yang didanai oleh KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada tahun 2013 proses pembinaan prestasimelalui PPLPD kembali digalakkan. Berbeda dengan atlet PPLP, atlet PPLPD tidak diasramakan, oleh karena itu Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu menetapkan skala prioritas cabang olahraga yang akan dibina pada masing-masing daerah kabupaten dan kota. Berdasarkan tabel 2.2.7.1.2, pada tahun 2013 PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membina 5 (lima) cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai dan selam, Jumlah atlet yang
dibina di PPLPD sebanyak 47 orang, yang dialokasikan 12 atlet untuk cabang atletik, 18 atletuntuk cabang sepakbola, 8 atlet untuk cabang pencak silat, 4 atlet untuk cabang voli pantai, dan5 atlet untuk cabang selam. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, maka PPLPDmemiliki 35 atletlaki-laki, dan 12 atlet perempuan. Tabel 2.2.7.1.2 Jumlah Atlet PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Cabang Olahraga dan Jenis Kelamin Tahun 2013 No. Cabang Olahraga 1 2 3 4 5
Atletik Sepakbola Pencak silat Voli Pantai Selam Jumlah
Laki-laki
Perempuan
6 18 7 2 2 35
6 0 1 2 3 12
Lakilaki+Perempuan 12 18 8 4 5 47
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.2 PELATIH PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Keberhasilan prestasi seorang atlettidak hanya ditentukan oleh bakat dan kemauan atlet itu sendiri, namun keberhasilan itu juga ditentukan oleh kemampuan seorang pelatih. Pelatih yang baik tidak hanya mengajarkan teknik dan strategi bertanding saja, namun bagi atlet PPLP yang merupakan atlet muda, dan sebagian tinggal jauh dari orang tua, pelatih diharapkan mampu memberikan panutan dan bimbingan untuk membentuk sikap dan mental mereka. Banyaknya jumlah pelatih PPLP dipengaruhi oleh jumlah cabang olahraga yang dibina di PPLP itu sendiri. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.2.1, dari tahun 2009-2013 ada 2 (dua) cabang olahraga yang dibina di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sepanjang rentang waktu itu jumlah pelatih di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak mengalami perubahan, yakni sebanyak 4 pelatih, yang terdiri dari 3 pelatihatletik dan 1 pelatih pencak silat. Penambahan cabang voli pantai di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013, diikuti pula dengan penambahanpelatih, sehingga jumlah pelatih PPLPmenjadi 5 orang,
yang terdiri dari 3 pelatihatletik, 1pelatih pencak silat, dan 1
pelatih voli pantai.
Tabel 2.2.7.2.1 Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009-2013 Tahun
Atletik
2009 2010 2011 2012 2013
Pencak 1 Silat
3 3 3 3 3
Voli Pantai 0 0 0 0 1
1 1 1 1
Jumlah 4 4 4 4 5
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Disadari
bahwa
PPLP
merupakan
wadah
yang
baik
untuk
pembibitan olahragawan dalam rangka pembinaan prestasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk PPLPD. Untuk melatih para
atlet
PPLPD,
Dispora
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
bekerjasama dengan organisasi induk cabang olahraga tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menunjuk beberapa orang pelatih. Jumlah pelatih PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 sebanyak 10 orang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.7.2.1, kelima cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai, dan selam masing-masing memiliki 2 pelatih. Gambar 2.2.7.2.1 Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 12
10
10 8 6 4
2
2
2
2
2
2
0 Atletik
Sepakbola Pencak Silat Voli Pantai
Selam
Jumlah
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.3
SARANA DAN PRASARANA PPLP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Dalam rangka pembinaan prestasi, PPLP membutuhkan sarana dan prasarana yang baik untuk menunjang program latihan yang telah ditetapkan.
Sesuai
dengan
konsep
dari
PPLP
itu
sendiri
yang
menggabungkan antar pendidikan dengan pelatihan olahraga, maka idealnya PPLP memiliki asrama, tempat berlatih, dan kelas untuk belajar. Pemerintah sudah menyediakan berbagai sarana dan prasarana di PPLP seluruh Indonesia. Pada PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah dilengkapi dengan asrama atlet dengan luas bangunan sekitar 1575m2, yang dilengkapi dengan 14 kamar tidur bagi atlet dan pelatih, 7 WC, ruang rapat, ruang tamu, dapur, ruang makan, mushola, ruang latihan, ruang fitnes, dan 2 gudang untuk menyimpan sarana olahraga, serta tempat parkir bagi kendaraan roda 2 (dua). Selain itu PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki rumah jaga yang dilengkapi 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur. Gambar 2.2.7.3.1 Asrama PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Komplek Perkantoran Pemprov Kep. Babel, Air Itam Pangkalpinang
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki sarana olahraga berupa
peralatan dan perlengkapan latihan cabang olahraga
yang dibina, seperti peralatan dan perlengkapan cabang atletik, pencak silat, dan voli pantai. 2.2.7.4
PRESTASI ATLET PPLP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melahirkan beberapa atlet yang telah mengharumkan nama Bangka Belitung pada berbagai kejuaraan regional dan nasional. Terutama atlet dari cabang atletik, nama-nama seperti Rofiansyah, Nova Aprilia, Edi Ariansyah, Ferdi Irianto, Asril dan Rohimayati merupakan sederet nama mantan atlet PPLP Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
yang
telah
berprestasi
dan
menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada beberapa periode penyelenggaraan PON, dan sebagian dari merekasudah membela Indonesia pada Sea Games.
Untuk mengukurpencapaian prestasi atlet, maka atlet PPLP difasilitasi untuk berkompetisi pada berbagai kejuaraan olahraga. Menjadi agenda
rutin,
setiap
tahun
Kementerian
Pemuda
dan
Olahraga
menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar Atlet PPLP seluruh Indonesia, yang merupakan kejuaraan olahraga single even cabang olahraga.Selain itu, atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga bertanding pada kejuaraan olahraga daerah, regional dan nasional lainnya, pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, maupun kegiatan olahraga prestasi. 2.2.7.4.1
Prestasi Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kejurnas Antar PPLP Atletik dan Pencak silat
Perkembangan
prestasiatlet
atletik
PPLP
Provinsi
Kepulauan
Bangka Belitung pada Kejurnas Antara PPLP Atletik dari tahun 2011-2013 terus meningkat, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.1.1, dari peringkat 15 yang dicapai pada tahun 2011, lalu meningkat peringkat 11 pada tahun 2012, dan
terakhir, padatahun 2013 berhasil menduduki
peringkat 4 dari 32 PPLP di seluruh Indonesia. Pencapaian prestasi pada tahun 2013 merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah partisipasi atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ketika itu mereka berhasil merebut 7 medali, dengan rincian 4 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Tabel 2.2.7.4.1.1 Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Prov. Kep. Babel Kejuaraan Nasional Antar PPLP Atletik Tahun 2011-2013 Tahun
Peringkat
2011 2012 2013
15 11 4
Emas 0 1 4
Jenis Medali Perak Perunggu 5 2 2
3 1 1
Jumlah 8 4 7
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pemerintah juga memfasilitasi atlet cabang pencak silat untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar PPLP Pencak silat. Tabel 2.2.7.4.1.2 memperlihatkan catatan pencapaian prestasi atlet pencaksilat PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada kejurnas antar PPLP pencak silat dari tahun 2010-2012 belum memuaskan. Pada tahun 2010 menduduki peringkat 19, namun pada tahun 2011 gagal memperoleh medali dan menduduki peringkat 26. Pencapaian terbaik terbaik terjadi
pada kejurnas tahun 2012, ketika itu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menduduki peringkat 13, dan satu-satunya medali, yang merupakan medali emas, disumbangkan oleh Rindu Amelia yang turun pada kelas F putri. Tabel 2.2.7.4.1.2 Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kejuaraan Nasional Antar PPLP Pencak silatTahun 2010-2012 Tahun
Peringkat
2010 2011 2012
19 26 13
Emas 0 0 1
Jenis Medali Perak Perunggu 0 0 0
Jumlah
1 0 0
1 0 1
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.4.2 Prestasi Atlet Cabang Atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tidak hanya berpartisipasi pada kejurnas antar PPLP, atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga berpartisipasi pada kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional lainnya. Pada kejuaraan daerah mereka bertanding dengan membela nama kabupaten dan kota asal. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.1, pada tahun ajaran 2011/2012 mereka mengikuti POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2012, Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2011, dan POPNAS XI tahun 2011 di Riau. Secara keseluruhan dari ketiga kejuaraanitu, atlet atletik meraih 15 medali, dengan rincian 1 medali emas, 8 medali perak, dan 6 medali perunggu. Tabel 2.2.7.4.2.1 Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2011/2012 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Nama
1
Rikat Hardi
2
Sulistiani
3
Alisia Kartini Mariyah
4
Kejuaraan dan Jenis Medali Kejurnas POPDA Antar POPNAS Pelajar VI PPLP XI 2011 Provinsi Atletik Riau 2012 2011
-
Dwi Perak Al -
Perunggu
Perak
Perak
Emas
-
Perak
2
Medali
Nomor Pertandingan Lari 1.500 m
Ket
Tidak ikut POPDA 2012 Lempar Tidak ikut Lembing POPDA 2012 5.000 m Jalan Cepat Lompat Tinggi Tidak ikut
Qibtiyah 5
Perak
6
Zahra Ilmi M. Fikri
7
Dea Natalia
-
Perak
8
Suwandi Wijaya
-
Perak dan Perunggu Perunggu
9
Sastra Pratama
-
-
-
Dwi -
-
-
10
Nurul -
Fitriyani Lestari
Perunggu
-
-
-
2 Perunggu
dan Lompat POPDA 2012 Jangkit Lari 1.500 m Tidak ikut POPDA 2012 Tidak ikut POPDA 2012 Lompat Jauh Tidak ikut dan Lari POPDA 2012 Estafet 4 x 100 m (PONAS) Lompat Tidak ikut Jangkit dan POPDA 2012 Lompat Jauh (POPNAS) Tidak ikut POPDA 2012 Tidak ikut POPDA 2012
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2012/2013 tidak hanya bertanding pada kejuaraan daerah dan nasional, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.2, walaupun belum berhasil merebut medali, atlet Suwandi Wijaya sudah tampil membela nama Indonesia di ASEAN School Games tahun 2013 di Vietnam,
yang
merupakan
kejuaraan
pelajar
tingkat
ASEAN.
Dibandingkan periode sebelumnya, prestasi atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2012/2013 lebih baik, berpartisipasi pada 3 (tiga) kejuaraan olahraga, seperti Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2012, Kejurda Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2013, danASEAN School Games tahun 2013, mereka berhasil meraih 9 medali, dengan rincian 4 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu. Tabel 2.2.7.4.2.2 Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2012/2013 PPLPProvinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Nama
1
Rikat Hardi
-
2
Rama Juniati Alisia Dwi Kartini Mariyah Al. Qibtiyah
3 4
Kejuaraan dan Jenis Medali Kejurda Kejurnas ASEAN Pelajar VI Antar School Provinsi PPLP 2012 Games 2013 NTB 2013
Nomor Pertandingan
Ket
-
-
-
Tidak Kejurda Pelajar -
Perak
-
-
Perak
-
-
-
-
-
Lompat Jangkit 5.000 m Jalan Cepat Tidak Kejurda
ikut
ikut
5
Zahra Nurul Ilmi
-
6
M. Ardianto
-
7
Henni Ulandari
2 Medali Perunggu Emas -
8
Suwandi Wijaya
-
Emas
-
9
Euis Suratia
Emas
-
-
Chandra Agustin
-
Perak
-
10
Perak
Pelajar Tidak ikut Kejurda Pelajar Lari 5.000 m dan 1.500 m Tidak ikut Kejurda Pelajar Lompat Jauh Berpartisipasi ASEAN School Games 5.000 m Jalan Cepat Lompat Tinggi Tidak ikut Kejurda Pelajar
-
Lari 400 m
-
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2013/2014 berpartisipasi pada 3(tiga) kejuaraan olahraga, yakni kejurda atletik tingkat provinsi tahun 2013 di Pangkalpinang, dan Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2013, dan POPNAS XII tahun 2013. Secara keseluruhan, seperti yang ditunjukkan tabel 2.2.7.4.2.3, dari ketiga kejuaraan itu mereka berhasil meraih 14 medali, dengan rincian 5 medali emas, 3 medali perak, dan 8 medali perunggu. Walaupun di pengaruhi oleh banyaknya kejuraaan yang diikuti, namun pencapaian atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun ajaran 2013/2014 merupakan pencapaian terbaik dibandingkan 2 (dua) periode sebelumnya. Tabel 2.2.7.4.2.3 Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2013/2014 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Nama
Even dan Jenis Medali Kejurda Kejurnas POPNAS Nomor Atletik Antar PPLP Tahun Pertandingan Provinsi 2013Semarang 2013 di 2013 Jakarta
1
Dedi Faren
-
-
-
-
2
Rama Juniati
-
-
-
-
Ket Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi pada POPNAS Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi
3 4 5 6 7 8 9
10
Alisia Dwi Kartini Sufura Al Humairah Depi Susanti M. Ardianto M. Firhand Euis Suratia Sholeh
Perunggu -
Wahyu Budi S.
pada POPNAS Berpartisipasi pada POPNAS Berpartisipasi pada POPNAS Berpartisipasi pada POPNAS dan Perunggu Lari 5.000 m dan 3000 m Perunggu Lompat Tinggi -
Jl. Cepat 10.000 m Lompat Tinggi Putri Lari 5.000 m
Emas
-
Emas Emas dan Perunggu
-
Perunggu Perak
-
10.000 m Jalan Cepat Lompat Jauh dan Lari 100 m pada kejurda atletik provinsi, dan lompat jauh pada kejurnas PPLP Jalan Cepat 10.000 m
Perunggu Perak
-
Perunggu Perak Perunggu Emas Emas
Berpartisipasi pada POPNAS Berpartisipasi pada POPNAS
Berpartisipasi pada POPNAS
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.4.3 Prestasi Atlet Cabang Pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Seperti atlet cabang atletik, atlet pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada berbagai kejuaraan olahraga. Tabel 2.2.7.4.3.1 menunjukkan, atlet pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2011/2012 berpartisipasi pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011, dan POPNAS XI tahun 2011 di Riau. Hasil yang dicapai dari kedua kejuaraan itu, mereka berhasil meraih 1 medali perunggu, yang didapat pada POPNAS XI tahun 2011, sedangkan pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011 mereka belum berhasil meraih medali.
Tabel 2.2.7.4.3.1 Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2011/2012 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Nama
1 2 3 4 5
Nurhasanah Edo Wahyudi Sutrisno Indra Kurniawan Ade Dwi Putra
Even dan Jenis Medali Kejurnas Nomor Antar PPLP POPNAS XI Pertandingan 2011 2011 Riau Jambi
-
Perunggu
Kelas I
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet pencak silat PPLP Provinsi KepulauanBangkaBelitung pada tahun ajaran 2012/2013 berpartisipasi pada 4(empat)
kejuaraan
olahraga, yakni POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2012, POPWIL I Sumateratahun 2012 di Medan, Kejurnas Antar PPLP Pencak Silat tahun 2012, serta ASEAN School Games tahun 2013. Seperti yang ditunjukkan tabel 2.2.3.9.4.3.2, dari keempat kejuaraan olahraga itu mereka berhasil meraih 7 medali, dengan rincian 5 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu, dan yang turut membanggakan1 dari 5 medali emas tersebut, diraih atlet atas nama Rindu Amelia pada kejuaraan ASEAN School Games,yang turun pada kelas G cabang pencak silat. Tabel 2.2.7.4.3.2 Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2012/2013 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Even dan Jenis Medali No. 1 2
Nama Fridha Nurfitriani Fitra Hadi Pratama
POPDA Pelajar 2012
POPWIL I Medan
Kejurnas PPLP 2012
Emas
Perak
-
-
-
ASEAN School Games 2013
Ket
-
Kelas E
-
-
Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012 Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012 Kelas F dan G pada ASEAN School Games Kelas F
3
Reza Saputra
-
-
-
-
4
Rindu Amelia
Emas
-
Emas
Emas
5
Yoka Septioni
Emas
Perunggu
-
-
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sampai dengan bulan September, atlet pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung
tahun
ajaran
2013/2014
hanya
berpartisipasi pada 1 (satu) kejuaraan olahraga, yakni POPNAS XII Tahun 2013. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.3.3, dari 5 (lima) atlet pencak silat PPLP, hanya Fridha Nurfitriani yang berpartisipasi pada kejuaraan tersebut, hal ini merupakan kelanjutan dari hasil seleksi POPWIL I Sumatera Tahun 2012 di Medan. Pada POPNAS XII Tahun 2013 di Jakarta Fridha Nurfitriani belum berhasil menyumbangkan medalinya bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tabel 2.2.7.4.3.3 Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2013/2014 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun 2013 di Jakarta No.
Nama
Jenis Medali
1
Fridha Nurfitriani
-
2 3 4 5
Fitra Hadi Pratama Reza Saputra Rindu Amelia Yoka Septioni
-
Ket Berpartisipasi pada POPNAS XII Tahun 2013 -
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.4.4 Prestasi Atlet Cabang Voli Pantai PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sebagai cabang olahraga yang baru dibina pada awal tahun 2013 di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atlet cabang voli pantaibelum banyak mengikuti kejuaraan olahraga. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.4.1,selama tahun 2013 mereka berpartisipasi pada 2 (dua) kejuaraan olahraga, yakni Kejuaraan Daerah (Kejurda) pelajar tingkat provinsi tahun 2013 dan POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta.
Tabel 2.2.7.4.4.1 PrestasiAtletCabang Voli PantaiTahun 2013 PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Even dan Jenis Medali Kejurda POPNAS XII Pelajar Tahun 2013 Provinsi
Nama
1
Aji Saputra
Emas
-
2
Igbal Pathur Rahman
Emas
-
3
Nadia Khairani
Perak
-
4
Rosmawati
Perak
-
Keterangan Perdelapan Final POPNAS Perdelapan Finas POPNAS Tidak Berpartisipasi pada POPNAS Tidak Berpartisipasi pada POPNAS
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada Kejuda pelajar VI tingkat provinsi keempat atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membela kontingen Kota Pangkalpinang. Pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman berhasil meraih medali emas pada nomor putra, dan pasangan Nadia Khairani dan Rosmawati meraih medali perak pada nomor putri. Sedangkan pada POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman belum berhasil meraih medali, ketika itu mereka dikalahkan oleh pasangan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat pada babak perdelapan final. 2.3
Sumber Daya SKPD Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dukung oleh beberapa sumber daya yang ada. 1. Pegawai, dapat dilihat pada tabel 2.1 jumlah pegawai Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 1 September 2012 sebanyak 49 orang, yang ditempatkan unit kerja Sekretariat sebanyak 20 orang, Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi
sebanyak 15 orang, Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sebanyak 7 orang,
dan
Bidang
Kewirausahan
Pemuda
sebanyak
7
orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 46 persen atau 23 orang pegawai merupakan tamatan Strata-1 (S1). Berdasarkan formasi eselon jabatan struktural, dari 14 jabatan yang ada, 13 formasi jabatan struktural sudah terisi, yang terdiri dari 1 orang jabatan eselon II a, 4 orang jabatan eselon III a, 8 orang jabatan eselon IV a. Berdasarkan
pangkat dan golongan, pangkat golongan terendah Peñata Muda/ II. a, dan tertinggi Peñata Tk. I/ IV. b. Jumlah pangkat dan golongan terbanyak adalah Penata Muda/ III. a sebanyak 13 orang. Tabel 2.1 Distribusi Penempatan, Tingkat Pendidikan, Eselon, Pangkat dan Golongan Pegawai Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Per September 2012 No.
Distribusi Penempatan Pegawai Unit Kerja
Jumlah
1
Sekretariat
20
2
Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi
15
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan
7
3 4
Kepemimpinan Pemuda Bidang Kewirausahaan Pemuda Jumlah
7 49
No.
Tingkat Pendidikan Pegawai
Jumlah
1
Strata- 2 (S2)
5
2
Strata-1 (S1)
23
3
D. III
4
4
SLTA/ Sederajat
17
5
SLTP/ Sederajat
0
Jumlah
49
No.
Eselon
Jumlah
1
Eselon II
1
2
Eselon III
4
3
Eselon IV
8
Jumlah
13
No
Pangkat dan Golongan
Jumlah
1
Pengatur Muda/ II. a
3
2
Pengatur Muda Tk. I/ II. b
8
3
Pengatur/ II. c
3
4
Pengatur Tk. I/ II. d
1
5
Penata Muda/ III. a
13
6
Penata Muda Tk. I/ III. b
5
7
Penata/ III. c
5
8
Penata Tk. I/ III. d
4
9
Pembina/ IV. a
4
10
Pembina Tk. I/ IV. b
3
Jumlah
49
2. Pada lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah dibangun
GOR
Sahabudin,
selain
sebagai
tempat
pertandingan
olahraga, untuk sementara GOR itu digunakan sebagai Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Ada 3 (tiga) kendaraan dinas, dengan rincian 2 (dua) minibus, dan 1 (satu) bus yang merupakan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia pada tahun 2010. 4. Peralatan dan perlengkapan kantor, komputer, meubelair, peralatan dapur, alat-alat komunikasi dan lain-lain. 5. Peralatan olahraga, seperti peralatan cabang olahraga atletik, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, bola voli, bola basket, judo, pencak silat, tekwondo, sepakbola dan sepak takraw. 6. Asrama Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang membina 2 (dua) cabang olahraga, atletik, dan pencak silat. 2.4 Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan beberapa program kegiatan pelayanan, dalam tabel 2.1 terdapat 11 (sebelas) program kegiatan pelayanan, sampai dengan tahun 2012 yang merupakan tahun berakhirnya renstra 2008-2012 ada berapa indikator kinerja yang telah dipenuhi targetnya, namun demikian ada juga indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi
belum
dipenuhi
target
dari
indikator
kinerja
pelayanan, diantaranya pertama, ketidaksesuaian antara perencanaan dengan anggaran atau keuangan, kuranganya keuangan dalam hal ini keuangan Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung dapat menyebabkan penundaan bahkan tidak dilaksanakannya program kegiatan. Kedua, kurang optimalnya perencanaan program dan kegiatan yang ada dalam Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2008-2012, ada beberapa kegiatan penting tidak tercover dalam renstra. Program pelayanan administrasi kantor yang merupakan pelayanan internal kantor untuk mendukung langsung maupun tidak langsung teknis kegiatan, melaksanakan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Sampai dengan tahun 2012 ketiga belas indikator kinerja itu dapat dipenuhi targetnya 100 persen.
Program pelayanan peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang juga merupakan program pelayanan untuk mendukung tenis kegiatan yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 6 (enam) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya 100 persen, indikator itu adalah jumlah paket dokumen DED, paket kegiatan perlengkapan gedung, paket kegiatan peralatan gedung, jumlah bulan pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional, jumlah bulan terpeliharanya gedung kantor, jumlah bulan terpeliharanya gedung PPLP. Ada 5 (lima) yang belum memenuhi target dari indikator kinerja, indikator itu adalah jumlah gedung kantor yang dibangun, jumlah kendaraan dinas/operasional, 5 (lima) mobil dan 5 (lima) sepeda motor, sampai saat ini baru terealisasi 2 (dua) minibus, paket meubelair, jumlah genset, dan paket kegiatan penghias ruang rumah tangga. Gambar 2.2 Keandaraan Roda Empat dari Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Tahun 2008
Gambar 2.3 Furniture Kantor dari Pengadaan Meubelair Tahun 2008
Gambar 2.4 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Tahun 2009
Gambar 2.5 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung PPLP Tahun 2009
Program pelayanan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja, kedua-duanya secara kegiatan belum dilaksanakan. Kedua indikator itu adalah jumlah orang yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, 10 orang per tahun, dan jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi, 10 orang per tahun. Program pelayanan peningkatan disiplin pegawai, melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu jumlah pakaian dinas PNS dan PHL sebanyak 200 pakaian, sampai dengan tahun 2012 sudah merealisasikan 172 pakaian dinas, jika dibandingkan dengan target kinerja sebanyak 200 pakaian dinas, ini tidak memenuhi target, namun demikian hal ini disesuaikan dengan jumlah pegawai yang ada, yang sifatnya fleksibel. Indikator kinerja jumlah alat absensi sisik jari dapat dipenuhi targetnya pada tahun 2008. Gambar 2.6 Mesin Absensi Sidik Jari Tahun 2008
Program pelayanan peningkatan peran serta kepemudaan, pada program pelayaan ini melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya, yakni paket kegiatan tuan rumah Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dari Australia, jumlah siswa dan siswi yang mengikuti seleksi paskibraka tingkat provinsi dan nasional, 32 orang per tahun, jumlah siswa dan siswi sebagai pelaksana paskibraka tingkat provinsi, sebanyak 32 orang per tahun. Ada 8 (delapan) indikator kinerja yang belum berhasil memenuhi
target, indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan kemah karya pemuda, jumlah paket kegiatan deklarasi pemuda, jumlah pemuda yang mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), 5 orang per tahun, jumlah pembina/pelatih yang mengikuti pelatihan paskibraka tingkat provinsi dan nasional, 56 orang per tahun, jumlah pemuda yang mengikuti mengikuti kegiatan KPA dan KPN, 10 orang per tahun, jumlah paket kegiatan lintas nusantara remaja dan pemuda bahari, jumlah siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan seleksi pertukaran siswa Indonesia Jepang (JENESYS), 10 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang mengikuti seleki pemuda pelopor tingkat nasional, 20 orang per tahun Gambar 2.7 Kegiatan Deklarasi Pemuda di Mentok Tahun 2008
Gambar 2.8 Keg. Seleksi dan Pelaksanaan KPA dan KPN Tahun 2009
Gambar 2.9 Kegiatan Kemah Karya Pemuda (KKP) Tahun 2009
Gambar 2.10 Keg. Seleksi Paskibraka TK Prov. dan Nasional 2010
Gambar 2.11 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2010
Gambar 2.12 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2011
Gambar 2.13 Tuan Rumah Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia pada Tahun 2009
Program
pelayanan
pengembangan
dan
keserasian
kebijakan
pemuda, program pelayaan ini melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja, kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2012 belum memenuhi target, kedua indikator ini adalah jumlah paket dokumen pendataan
potensi pemuda di 7 kabupaten/kota, dan jumlah pemuda yang mengikuti peningkatan keimanan dan ketaqwaan. Program
pelayanan
peningkatan
upaya
penumbuhan
kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, program pelayanan ini melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 3 (tiga) indikator kinerja yang telah memenuhi target sampai dengan akhir tahun renstra, ketiga indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI), jumlah paket kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP), serta jumlah pemuda yang mengikuti SP-3, 34 orang per tahun. Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum memenuhi target, yakni jumlah paket
kegiatan
JPD,
jumlah
pemuda
yang
mengikuti
pelatihan
kewirausahaan, 50 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan keterampilan, 50 orang per tahun. Gambar 2.14 Sosialisasi Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3) Tahun 2010
Gambar 2.15 Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan BPAP Tahun 2010
Program pencegahan penyalagunaan narkoba, melaksanakan 1 (satu) indikator kinerja, yakni jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi penyuluhan tentang bahaya narkoba, 50 orang per tahun, sampai dengan akhir tahun renstra 2012 target indikator kinerja ini belum bisa dipenuhi. Program pelayanan pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga, program pelayanan ini melaksanakan 4 (empat) indikator kinerja. Ada 1 (satu) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya, yakni indikator kinerja jumlah dokumen kegiatan monitoring dan
evaluasi, dan ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya, yakni jumlah paket kegiatan rakor dispora, jumlah orang yang mengikuti pelatihan pembinaan manajemen organisasi olahraga, 20 orang per tahun, dan jumlah orang yang mengikuti raker BAPOPSI, 30 orang per tahun. Gambar 2.16 Rakor Dispora Se Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2010 dan 2011
Program pelayanan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, melaksanakan 18 (delapan belas) indikator kinerja. Ada 13 (tiga belas) indikator yang berhasil dipenuhi targetnya sampai dengan akhir tahun renstra. Ketiga belas indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan penyelenggaraan tuan rumah POPWIL I Sumatera tahun 2010, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan TC POPWIL, jumlah paket kegiatan pemberangkatan kontingen POPWIL, jumlah paket kegiatan TC POPNAS, jumlah paket kegiatan pemberangkatan kontingen POPNAS, jumlah paket kegiatan pemberangkatan kontingen POPCANAS, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan
POPDA,
jumlah
paket
kegiatan
pemberangkatan
kontingen PPLP, jumlah paket kegiatan Kejurda Olahraga Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket dokumen DED pembangunan GOR, jumlah paket kegiatan seleksi olahraga tradisional tingkat provinsi, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan HAORNAS, dan jumlah atlet pelajar daerah yang tergabung dalam PPLP, 20 orang per tahun. Ada 5 (lima) indikator kinerja yang belum memenuhi target kinerja, yaitu jumlah paket kegiatan TC POPCANAS, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan POPCADA, jumlah paket kegiatan kompetisi futsal antar instansi HUT Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket kegiatan pembibitan olahragawan berbakat, dan jumlah orang yang mengikuti peningkatan mutu SDM atau pelatihan pelatih, 25 orang per tahun.
Gambar 2.17 TC POPWIL I Sumatera Tahun 2008 dan 2010
Gambar 2.18 Kontingen Babel pada POPWIL I Sumatera 2008 dan 2010
Gambar 2.19 TC POPNAS X Tahun 2009 dan XI Tahun 2011
Gambar 2.20 Kontingen Babel pada POPNAS 2009 di Yogyakarta dan 2011 di Riau
Gambar 2.21 Kejurda Pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2011
Gambar 2.22 POPDA V Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010
Gambar 2.23 Invitasi Olahraga Tradsional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011
Gambar 2.24 Tuan Rumah Kejurnas Atletik PPLP di Bangka Belitung Tahun 2009
Program
peningkatan
sarana
dan
prasarana
olahraga,
melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 4 (empat) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya, keempat indikator itu adalah jumlah paket kegiatan pengadaan peralatan cabor POPWIL 2010, jumlah paket
dokumen DED stadion terbuka, jumlah bangunan GOR, dan jumlah paket dokumen Amdal sport center. Ada 2 (dua) indikator kinerja yang belum berhasil dipenuhi targetnya, keduanya adalah jumlah paket kegiatan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan manajemen konstruksi stadion terbuka, yang merupakan pembangunan stadion terbuka. Gambar 2.25 Pembangunan GOR Sahabudin di Sport Center Provinsi Kep. Babel Tahun 2010
Gambar 2.26 Pengadaan Peralatan Olahraga Keperluan POPWIL I Sumatera Tahun 2010
Anggaran dan realisasi pendanaaan pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam tabel 2.2 terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Tren anggaran belanja tidak langsung meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2008 anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 920.936.873,4 meningkat menjadi Rp. 3.915.869.459 pada tahun 2012, hal ini disebabkan oleh adanya penambahan pegawai dan kenaikan tunjangan daerah. Anggaran belanja tidak
langsung
3.915.869.459
terbesar dan
terjadi
terkecil
pada
terjadi
tahun
pada
2012
tahun
sebesar 2008
Rp.
sebesar
Rp. 920.936.873.4 dimana pada saat itu Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru terbentuk, sehingga jumlah pegawai yang ada masih sedikit dibandingkan sekarang. Realisasi anggaran belanja tidak langsung terbesar pada tahun 2011 sebesar Rp.
2.675.512.194 sedangkan terkecil terjadi pada tahun 2008. Rasio antara realisasi dan anggaran terbaik terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 80 persen dan terburuk terjadi pada tahun 2010 sebesar 70 persen, dan ratarata pertumbuhan anggaran belanja tidak langsung sebesar 57,32 persen dan realisasi sebesar 17,32 persen. Anggaran belanja langsung terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar Rp. 57.583.224.566, dari total anggaran itu Rp. 50.000.000.000 digunakan untuk pembangunan gedung olahraga GOR yang merupakan proyek multiyear, sebelumnya pada tahun 2009 telah terlebih dulu dianggarkan Rp. 4.500.000.000, jadi total anggaran pembangunan GOR sebesar
Rp. 54.500.000.000. Realisasi anggaran belanja langsung
terbesar juga terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar Rp. 56.994.860.806, dan rasio antara realisasi dan anggaran untuk belanja langsung terbaik terjadi pada tahun 2010 sebesar 98,97 persen, dan terburuk terjadi pada tahun 2011 sebesar 66,8 persen. Rata-rata pertumbuhan anggaran belanja langsung sebesar 117 persen.
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No
Indikator Kinerja
(1)
(2)
A
Administrasi Perkantoran
1
Jumlah bulan ketersediaan jasa
komunikasi,
daya
air,
dan
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
-
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
95
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
35
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
100%
100%
100%
100%
100%
Lainnya (5)
sumber
listrik,
12
bulan per tahun 2
Jumlah petugas kebersihan kantor 19 orang per tahun
3
Jumlah bulan ketersediaan Alat Tulis Kantor (ATK), 12 bulan per tahun
4
Jumlah
makanan
dan
minuman tamu dan rapat pegawai, 12 bulan per tahun 5
Jumlah
bulan
rapat
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, 12 bulan per tahun 6
Jumlah
bulan
surat
menyurat yang terkirim, 12 bulan per tahun 7
Jumlah administrasi
tenaga
jasa
keuangan,
orang per tahun
7
No
Indikator Kinerja
Target
Target
SPM
IKK
Target Indikator Lainnya
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(1)
(2)
(3)
(4)
8
Jumlah bulan ketersediaan
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
50
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
100%
100%
100%
100%
100%
-
35
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
45
15
-
15
-
15
15
-
15
-
15
100%
-
100%
-
100%
-
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
barang
cetakan
(5)
Target Renstra SKPD Tahun
dan
penggandaan, 12 bulan per tahun 9
Jumlah
tenaga
penunjang
jasa pengelola
administrasi perkantoran, 10 orang per tahun 10
Jumlah peralatan kerja yang diperbaiki, 7 alat per tahun
11
Jumlah bulan ketersediaan bahan bacaan bagi pegawai, 12 bulan per tahun
12
Jumlah
bulan
penerangan
kebutuhan
gedung
PPLP
dan gedung kantor, 12 bulan per tahun 13
Jumlah unit peralatan dan perlangkapan kantor, 45 unit 3 kali penyediaan
B
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur 1
Jumlah paket dokumen DED
No (1) 2
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
yang
-
kendaraan
Indikator Kinerja (2) Jumlah
kantor
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0%
-
-
-
-
10
2
5
-
3
2
0
-
0
-
-
100%
0%
-
0%
-
-
2
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100%
-
100%
-
-
-
2
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100%
-
100%
-
-
-
2
1
-
-
1
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
0%
-
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
100
100%
Lainnya (5)
dibangun 3
Jumlah
dinas/operasional, 5 mobil, 5 sepeda motor 4
Paket kegiatan perlengkapan gedung kantor
5
Paket
kegiatan
peralatan
gedung kantor 6
Paket meubelair
7
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan
%
dinas/operasional, 12 bulan per tahun 8
Jumlah bulan terpeliharanya
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
gedung kantor, 12 bulan per
100
100%
%
tahun 9
Jumlah bulan terpeliharanya
-
60
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100%
100%
100%
gedung PPLP, 12 bulan per
100
100%
%
tahun 10
Jumlah genset
11
Paket
kegiatan
ruang rumah tangga
penghias
-
1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0%
-
-
-
2
1
-
-
1
-
0
-
-
0
-
0%
-
-
0%
-
No
Indikator Kinerja
(1) C
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
-
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
50
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
50
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
200
-
100
-
-
100
-
75
-
-
97
-
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
-
5
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
100%
0%
100%
0%
0%
kegiatan
-
5
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
100%
0%
0%
0%
0%
yang
-
25
5
5
5
5
5
0
5
5
0
0
0%
100%
100%
0%
0%
(2) Peningkatan
Target
Lainnya (5)
Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 1
Jumlah orang yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, 10 orang per tahun
2
Jumlah
pegawai
yang
mengikuti sosialisasi, 10 orang per tahun D
Peningkatan Disiplin Pegawai
1
Jumlah
pakaian
dinas
PNS
75%
97%
dan PHL 2
Jumlah alat absensi sidik jari
E
Peningkatan
Peran
Serta
Kepemudaan 1
Jumlah paket kegiatan kemah karya pemuda
2
Jumlah
paket
deklarasi pemuda 3
Jumlah
pemuda
mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), 5 orang per tahun
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
rumah
-
Jumlah siswa dan siswi yang
No
Indikator Kinerja
(1) 4
(2) Paket
kegiatan
tuan
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
1
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
160
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
100%
100%
100%
100%
100%
-
280
56
56
56
56
56
0
0
0
0
56
0%
0%
0%
0%
100%
-
160
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
100%
100%
100%
100%
100%
-
50
10
10
10
10
10
0
10
0
0
0
0%
100%
0%
0%
0%
-
5
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0%
0%
0%
100%
0%
-
50
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
Lainnya (5)
PPAN dari Australia 5
mengikuti seleksi paskibraka tingkat provinsi dan tingkat nasional, 32 orang per tahun 6
Jumlah pembina/pelatih yang mengikuti
pelatihan
paskibraka
tingkat
provinsi
dan tingkat nasional, 56 orang per tahun 7
Jumlah
siswa
dan
siswi
sebagai pelaksana paskibraka tingkat provinsi, 32 orang per tahun 8
Jumlah
pemuda
ynag
mengikuti kegiatan KPA dan KPN, 10 orang per tahun 9
Jumlah paket kegiatan lintas nusantara remaja dan pemuda bahari
10
Jumlah siswa dan siswi yang mengikuti
kegiatan
seleksi
pertukaran siswa Ina- Jpan (JENESYS), tahun
10
orang
per
No
Indikator Kinerja
(1) 11
(2) Jumlah
pemuda
yang
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
-
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
8
-
2
2
2
2
-
2
2
2
2
-
100%
100%
100%
100%
-
1
-
1
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0%
-
-
-
-
250
50
50
50
50
50
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
Lainnya (5)
mengikuti seleksi dan terpilih kegiatan pemuda pelopor ke tingkat nasional F
Pengembangan
dan
Keserasian
Kebijakan
Pemuda 1
Jumlah
paket
dokumen
pendataan potensi pemuda di 7 kabupaten/kota 2
Jumlah
pemuda
mengikuti
yang
peningkatan
keimanan dan ketaqwaan, 50 orang per tahun G
Pengkatan
Upaya
Penumbuhan dan
Kewirausahan
Kecakapan
Hidup
Pemuda 1
Jumlah
paket
kegiatan
Jambore
Pemuda
Indonesia
(JPI) 2
Jumlah paket kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)
No
Indikator Kinerja
(1) 3
(2) Jumlah
pemuda
yang
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
-
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
170
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
100%
100%
100%
100%
100%
-
5
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0%
0%
0%
0%
100%
-
250
50
50
50
50
50
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
250
50
50
50
50
50
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
250
50
50
50
50
50
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
Lainnya (5)
mengikuti SP-3, 34 pemuda per tahun 4
Jumlah
paket
kegiatan
Jambore Pemuda Daerah (JPD) 5
Jumlah
pemuda
yang
mengikuti
pelatihan
kewirausahaan, 50 orang per tahun 6
Jumlah
pemuda
yang
mengikuti
pelatihan
keterampilan,
50
orang
per
tahun H
Upaya
Pencegahan
Penyalagunaan Narkoba 1
Jumlah
pemuda
mengikuti
yang sosialisasi
penyuluhan
tentang
bahaya
narkoba, 50 orang per tahun. I
Pengembangan
Kebijakan
dan Manajemen Olahraga 1
Jumlah
dokumen
kegiatan
monitoring dan evaluasi
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
rakor
-
Jumlah orang yang mengikuti
No
Indikator Kinerja
(1) 2
(2) Jumlah
paket
kegiatan
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
5
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0%
0%
100%
100%
100%
-
100
20
20
20
20
20
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
150
30
30
30
30
30
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
1
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
3
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
100%
-
100%
-
100%
-
3
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
100%
-
100%
-
100%
-
2
-
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100
-
100%
-
-
100%
-
Lainnya (5)
Dispora 3
pelatihan
pembinaan
manajemen organisasi olahraga, 20 orang per tahun 4
Jumlah
orang yang mengkuti
raker BAPOPSI, 30 orang per tahun J
Pembinaan dan Pemasarakatan Olahraga
1
Jumlah
paket
penyelenggaran
kegiatan
tuan
rumah
POPWIL I Sumatera tahun 2010 2
Jumlah
paket
kegiatan
penyelenggaraan Training Camp (TC) POPWIL 3
Jumlah
paket
pemberangkatan
kegiatan kontingen
POPWIL 4
Jumlah
paket
kegiatan
TC
POPNAS, 5
Jumlah
% paket
pemberangkatan POPNAS
kegiatan kontingen
-
2
-
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100 %
No (1) 6
Target
Target
SPM
IKK
(3)
(4)
TC
-
kegiatan
Indikator Kinerja (2) Jumlah
paket
kegiatan
Target Indikator
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
2
-
1
-
1
-
-
0
-
0
-
-
0%
-
0%
-
-
2
-
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100%
-
100%
-
-
2
-
1
-
1
-
-
0
-
0
-
-
0%
-
0%
-
-
3
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
100%
-
100%
-
100%
-
5
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
100%
0%
0%
0%
0%
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
-
5
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0%
100%
0%
0%
0%
-
2
-
1
-
1
-
-
1
-
1
-
-
100%
-
100%
-
-
1
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
Lainnya (5)
POPCANAS 7
Jumlah
paket
pemberangkatan
kontingen
POPCANAS 8
Jumlah
paket
kegiatan
penyelenggaraan POPCADA 9
Jumlah
paket
kegiatan
penyelenggaraan POPDA 10
Jumlah
paket
kegiatan
kompetisi futsal antar instansi (HUT
Provinsi
Kep.
Bangka
Belitung) 11
Jumlah
paket
kegiatan
pemberangkatan
kontingen
PPLP 12
Jumlah pembibitan
paket
kegiatan olahragawan
berbakat 13
Jumlah paket kegiatan Kejurda Olahraga
Pelajar
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung 14
Jumlah paket dokumen DED pembangunan GOR
No
Indikator Kinerja
Target
Target
SPM
IKK
Target Indikator Lainnya
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(1)
(2)
(3)
(4)
15
Jumlah paket kegiatan seleksi
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
-
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
-
100
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
100%
100%
100%
100%
100%
-
125
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0%
-
2
1
-
1
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
0%
-
-
-
1
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
0%
-
100%
-
1
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
olahraga
rekreasi
(5)
Target Renstra SKPD Tahun
dan
tradisional tingkat provinsi 16
Jumlah
paket
kegiatan
penyelenggaraan HAORNAS 17
Jumlah pelajar daerah yang tergabung
dalam
PPLP,
20
orang per tahun 18
Jumlah orang yang mengikuti peningkatan
mutu
SDM/pelatihan
pelatih,
25
orang per tahun K
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana Olahraga 1
Jumlah paket kegiatan land clearing
lahan
sport
Provinsi
Kepulauan
center Bangka
Belitung 2
Jumlah pengadaan
paket
kegiatan
peralatan
cabor
POPWIL 2010 3
Jumlah paket dokumen DED stadion terbuka
4
Jumlah GOR yang dibangun
No
Indikator Kinerja
Target
Target
SPM
IKK
Target Indikator Lainnya (5)
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(1)
(2)
(3)
(4)
5
Jumlah paket dokumen amdal
-
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0%
-
sport center 6
Manajemen
Konstruksi
stadion terbuka
(MK)
Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Anggaran pada Tahun
Uraian (1) Belanja
Realisasi Anggaran pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Rata-rata
Tahun
Pertumbuhan
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
Anggaran
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
Realisasi (18)
920.936.873,4
2.714.907.090
3.034.270.432
3.351.545.102
3.915.869.459
-
1.951.479.309
2.145.543.575
2.675.512.194
-
71%
70%
80%
57,32%
17,32%
5.049.366.500
11.773.103.848
57.583.224.566
7.833.167.225
10.354.661.625
4.429.406.515
11.314.975.359
56.994.860.806
5.234.416.344
87,7%
96%
98,97%
66,8%
157,68%
216,65%
Tidak Langsung (Gaji,
dan
Tunjangan) Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa,
dan serta
Belanja Modal)
Sumber: CALK dan Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Indentifikasi Permasalahan Tugas dan Fungsi Pelayanan Indentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: 1. Minimnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Pada tabel 3.1 dapat dilihat jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2010 sebanyak 357.288 orang, dengan rincian 171.445 orang bertempat tinggal di kota, dan 185.843 orang bertempat tinggal di desa, 187.034 orang pemuda laki-laki, dan 170.254 orang pemuda perempuan. Dari jumlah pemuda diatas, berdasarkan data BPS Indonesia pada tabel 3.2 terjadi penggguran pemuda sebesar 14,74 persen, umumnya mereka berjenis kelamin perempuan sebesar 32,74 persen. Tabel 3.1 Jumlah Distribusi, dan Komposisi Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 Pemuda Berdasarkan Daerah
Komposisi Pemuda di Kota dan Desa Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemuda Berdasarkan Jenis Kelamin
Kota
Desa
Total
Laki
Perempuan
171.445
185.843
357.288
187.034
170.254
Total
Kota
Desa
357.28 8
Laki = 88.691 Perempuan = 82.754
Laki = 98.343 Perempuan = 87.500
Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia
Tabel 3.2 Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2010 Kota
Desa
Kota + Desa
Laki
Perempuan
Total
Laki
Perempuan
Total
Laki
Perempuan
Total
8,1
32,45
5,91
4,08
33
32,74
5,91
32,74
14,74
Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia
3. Masalah pengguna narkoba kalangan pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 4. Masih rendahnya prestasi olahraga pelajar daerah dalam even POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I Sumatera yang diikuti dari Provinsi Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Sumbar, Jambi, dan Bangka Belitung. Dari tabel 3.1 dapat dilihat peringkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even POPWIL I Sumatera 2008-2012 masih menduduki peringkat 6 dari 7 provinsi. Tabel 3.3 Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pada Even POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012 No
Nama Even
Jumlah Medali
Peringkat
Cabor
1
POPWIL I Sumatera di Batam Kepri, Tahun 2008
1 emas 3 perak 2 perunggu
6
- Emas dari pencaksilat - Perak dari tenis lapangan, pencaksilat, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat
2
POPWIL I Sumatera di Bangka Belitung, Tahun 2010
1 emas 2 perak 6 perunggu
6
- Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat tenis lapangan - Perunggu semua pencaksilat
POPWIL I Sumatera di Medan Sumut, Tahun 2012
1 emas 3 perak 11 perunggu
6
3
dan dari
- Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat, tenis lapangan, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat, tenis lapangan, tenis meja, sepakbola, bola voli, dan bulutangkis
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung
Tabel 3.4 Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pada Even POPNAS Tahun 2009-2011 No 1
2
Nama Even POPNAS X Yogyakarta, Tahun 2009 POPNAS Riau, 2011
di
XI di Tahun
Jumlah Medali
Peringkat
1 emas 2 perak 2 perunggu
22
3 emas 3 perak 4 perunggu
15
Cabor - Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu dari atletik, pencaksilat
- Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu 3 dari atletik dan 1 pencaksilat
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung
dan
5. Pada tabel 3.3 dan 3.4 dapat dilihat bahwa Provinsi Bangka Belitung masih sangat tergantung cabang olahraga pencaksilat dan atletik. Disatu sisi sebagai kekuatan, di sisi lain ketergantungan ini juga dapat dipandang sebagai kelemahan. Pada even POPWIL I Sumatera 66 persen
dari
total
medali
yang
diperoleh,
berasal
dari
cabang
pencaksilat. Hal yang sama terjadi juga pada even POPNAS, hampir 90 persen dari total medali yang diperoleh berasal dari cabang atletik, dan sisanya berasal dari cabang pencaksilat, Cabang olahraga atletik tidak di pertandingkan pada even POPWIL I Sumatera,. 6. Minimnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun 2015 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera, kondisi saat ini di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru merealisasikan 1 (satu) GORprasarana lainnya seperti kolam renang, stadion atletik, volley indoor, lapangan tenis, stadion utama sepakbola lainnya belum dibangun. 7. Minimnya pembinaan pelatih olahraga atau guru olahraga sebagai salah satu faktor keberhasilan atlet pelajar. 8. Minimnya cabang olahraga yang dibina di PPLP, saat ini PPLP hanya membina 2 (dua) cabang olahraga yakni pencaksilat dan atletik. 9. Minimnya data tentang pemuda dan olahraga (OKP, atlet, pelatih, wasit, juri, sarana dan prasarana pemuda dan olahraga). 10. Belum optimalnya koordinasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan. Dispora melaksanakan rapat koordinasi sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
3.2 Telaahan Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 20122017 merupakan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2012 yang terdapat dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengertian visi adalah rumusan umum citacita yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, sedangkan misi
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi. Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:
“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Mandiri, Maju, Berkeadilan dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal Melalui Pengembangan Sinergitas dan Konektivitas Perkotaan dan Pedesaan” Makna pernyataan visi itu adalah: 1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, adalah wilayah administratif yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 yang didalamnya terdapat masyarakat yang harus dilayani Pemerintah. 2. Mandiri, menunjukan bahwa pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlandaskan atas kemampuan sendiri masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memungkinkan dapat bekerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan. 3. Maju, adalah keinginan masyarakat
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang terus membangun, berpikir jauh ke depan dan kreatif bukan hanya setara dengan daerah lain di Indonesia tetapi juga sejajar dengan daerah di negara-negara maju. 4. Berkeadilan, adalah konsep pembangunan yang mengedepankan azas pemerataan dan memiliki kesempatan yang sama bagi seluruh untuk maju dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. 5. Sinergitas dan Konektivitas, dimaknai sebagai upaya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pembangunan dan adanya keterkaitan yang erat, intensif dan menyeluruh antar level pemerintahan. 6. Berdaya
Saing,
dimaknai
sebagai
kapasitas
dan
kemampuan
berkompetisi yang dihasilkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menghadapi segala tantangan pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung. Dalam upaya mencapai visi pembangunan, maka ada 5 (lima) Misi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017. 1. Pengembangan lembaga
ekonomi
ekonomi
kerakyatan melalui
rakyat
untuk
penguatan
menciptakan
kapasitas
sentra-sentra
pembangunan
produk
unggulan
pedesaan/kecamatan/kabupaten/kota
sesuai
potensi
keseimbangan
wilayah
bagi
mewujudkan
wilayah
dengan
kultur
dan
pembangunan
antarwilayah dan antarsektoral. 2. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (Society Empowerment) melalui keterlibatan secara aktif masyarakat melalui kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan pemenuhan terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian tata ruang dengan memperhatikan keseimbangan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, pemanfaatan SDA pembanguna sarana dan prasarana serta melakukan upaya rehabilitasi, reklamasi dan fungsionalisasi terhadap lahan-lahan kritis menjadi lahan produktif melalui penataan tata
ruang
yang
harmonis
sesuai
dengan
peruntukan
dengan
melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat secara terpadu dan bersinergi. 4. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk meningkatkan daya saing daerah dan memperkuat pondasi ekonomi daerah dalam rangka menghadapi era globalisasi dan keterbukaan persaingan global. 5. Perwujudan good governance dan clean governance melalui penciptaan etos
kerja
dan
kualitas
pelayanan
birokrasi
dengan
penguatan
kelembagaan dan penyusunan peraturan daerah yang berkualitas bagi pelayanan masyarakat Bangka Belitung. Terkait dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, tugas pokok, uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: 1. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga. 2. Pemassalan olahraga prestasi dan olahraga tradisional bagi pelajar, mahasiswa, dan pemuda. 3. Pembinaan dan pemberdayaan organisasi kepemudaan, dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen pengurus organisasi kepemudaan. 4. Pembinaan pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta produktivitas pemuda.
Uraian tugas dan fungsi diatas bertujuan untuk mewujudkan makna pernyataan Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mandiri, maju, dan daya saing dibidang pemuda dan olahraga. 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia Sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia Tahun 2010-2014 adalah: 1. Meningkatkan revitalisasi
peningkatan
dan
konsolidasi
character gerakan
building
melalui
kepemudaan,
gerakan
yang
ditandai
dengan: a. Meningkatnya
fasilitasi
peningkatan
wawasan
kebangsaan,
perdamaian, dan lingkungan hidup bagi pemuda. b. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepemimpinan pemuda. c. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kewirausahaan pemuda. d. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, serta e. Terlaksananya fasilitasi pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program bagi pengelola organisasi kepemudaan 2. Meningkatkan revitalisasi gerakan pramuka, yang ditandai dengan meningkatkan fasilitasi pendidikan kepanduan. 3. Meningkatkan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda. 4. Meningkatnya budaya olahraga, yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga. 5. Meningkatkan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional. 6. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam rangka peningkatan tata kepemerintaan yang baik. 7. Meningkatnya
peningkatan
sarana
dan
prasarana
aparatur
Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang ditandai dengan terlaksananya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur. Faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia adalah: 1. Sebagian kecil sasaran startegis Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan pelaksanaan tugas pokok dan uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
bertugas
mengembangkan
Kewirausahaan
Pemuda
kepemimpinan
mempunyai
tugas
pemuda.
Bidang
pemberdayaan
dan
pengembangan kewirausahaan serta produktivitas pemuda. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi mempunyai mempunyai tugas memassalkan olahraga, baik olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi atau tradisional. 2. Kebijakan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mendukung peningkatan tata kepemerintahan yang baik. Misi 5 (lima) Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perwujudan good government dan clean government. 3. Sumber daya yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baik pegawai maupun aset yang dimiliki, akan sangat membantu dari pencapaian sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia. Faktor-faktor
penghambat
dari
pelayanan
SKPD
yang
mempengaruhi permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia adalah: 1. Beberapa sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti revitalisasi gerakan pramuka, pengembangan penguasaan teknologi, dan meningkatkan fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, tidak didukung oleh oganisasi dan tata laksana Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Idealnya unit kerja atau bidang pemuda pada SKPD Dispora merangkum sebagian besar pelayanan kepemudaan seperti yang diamanatkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, seperti penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan. Kondisi saat ini organisasi dan tata laksana Dispora hanya mengakomodir pengembangan kepemimpinan dan pengembangan kewirausahaan pemuda. 2. Kurangnya pendanaan, baik APBD maupun APBN dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemuda dan olahraga. 3. Belum optimalnya koordinasi dalam hal perencanaan, pengganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan dengan kabaputen, kota, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia. 4. Kurangnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mendukung penciptaan pemassalan olahraga dan prestasi olahraga.
3.4 Telaahan Renstra Kabupaten/Kota Dalam renstra Kabupaten/Kota ditetapakan anggaran yang bersifat indikatif
dengan
kerangka
pengeluaran
jangka
menengah
yaitu
penetepana penganggaran berdasarkan kebijakan. Ketika melakukan penetapan kebijakan tersebut, dilakukan perspektif dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan tersebut dalam prakiraan maju atau anggrana thaun berikutnya dengan mempertimbangkan keseimbangan antara program – program. Hubungan antara Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 – 2017 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 – 2017 adalah bahwa Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupkan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2012 – 2017 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan dan indikasi rencana program lima tahunan meliputi program lintas SKPD dan program lintas wilayah. Untuk dapat memudahkan pengembangan potensi kepemudaan, keolahragaan san sarana dan prasarana pemuda maupun olahraga, maka dibutuhkan adanya Peraturan Daerah yang mengatur dalam lingkup Pemuda dan Olahraga serta sarana dan prasarananya. Demi kemajuan pemuda dan olahraga akan sangat dibutuhkan adanya inventarisasi data kepemudaan serta keolahragaan
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 4.1 Visi dan Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Berdasarkan struktur organisasi, uraian tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Visi dan Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, maka Visi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:
“Terwujudnya Jiwa Kepemimpinan, dan Kewirausahaan Pemuda, serta Prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” Makna yang terkandung dalam visi itu adalah: 1. Keinginan untuk mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan pemuda, yakni pengembangan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerak pemuda, melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan OKP. 2. Keinginan untuk mewujudkan kewirausahaan pemuda yang memiliki keterampilan dan kemandirian dalam berusaha, serta menciptakan peluang pekerjaan. 3. Keinginan untuk mewujudkan prestasi olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama prestasi olahraga bagi pelajar yang mampu bersaing wilayah regional Sumatera dan Nasional. Dalam upaya untuk mencapai visinya, Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: 1. Meningkatkan
pengembangan
kepemimpinan
dan
kewirausahaan
pemuda. 2. Meningkatkan pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga. 3. Meningkatkan pemberdayaan fungsi administrasi umum, keuangan dan perencanaan, untuk mendukung kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tujuan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah: 1. Meningkatkan
kepemimpinan
pemuda,
melalui
pendidikan
dan
pelatihan kepemimpinan. 2. Meningkatkan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP). 3. Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan, dan bantuan akses modal. 4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda. 5. Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional 6. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 7. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 8. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga 10. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD kabupaten dan kota yang membidangi pemuda dan olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan. Sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti terdapat dalam tabel 4.1 adalah: 1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda, dengan indikator sasaran jumlah pemuda kader kepemimpinan. 2. Meningkatnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP), dengan indikator sasaran jumlah organisasi kepemudaan yang dibina. 3. Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam berusaha,
dengan
indikator
sasaran
jumlah
pemuda
kader
kewirausahaan. 4. Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba, dengan indikator
sasaran
jumlah
pemuda
pemahaman tentang bahaya narkoba.
yang
mengikuti
sosialisasi
5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I Sumatera dan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), dengan indikator
sasaran
peringkat
yang
dicapai
kontingen
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. 6. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator sasaran jumlah sarana dan prasarana yang dibangun. 7. Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan olahraga prestasi bagi pelajar, dengan indikator sasaran jumlah pelatih olahraga yang mengikuti pelatihan atau kursus. 8. Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan PPLPD, dengan indikator sasaran jumlah cabang olahraga (cabor) yang dibina. 9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator jumlah dokumen data. 10. Meningkatnya
koordinasi
dengan
SKPD
kabupaten
kota
dalam
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan, dengan indikator jumlah rapat koordinasi yang dilaksanakan. 11. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas.
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No
Tujuan
Sasaran
(1)
(2)
(3)
1
Indikator Sasaran
2013
2014
2015
2016
2017
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
5 OKP
5 OKP
5 OKP
5 OKP
5 OKP
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
Peringkat
Peringkat
Peringkat
Peringkat
Peringkat
16
5
15
5
14
POPNAS
POPWIL I
POPNAS
POPWIL I
POPNAS
Meningkatkan
Meningkatnya
Jumlah
kepemimpinan
karakter
pemuda
pemuda
kepemimpinan
jiwa
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
kader
kepemimpinan
pemuda 2
Meningkatkan
Meningkatnya
Jumlah
OKP
pembinaan
pembinaan OKP
yang dibina
Meningkatkan
Meningkatnya
Jumlah
kewirausahaan
jumlah
pemuda
pemuda
pemuda
yang
memiliki
kewirausahaan
terhadap OKP 3
kader
keterampilan dalam berusaha 4
Meningkatkan
Meningkatnya
Jumlah
sosialisasi
pemahaman
pemuda
tentang bahaya
pemuda
narkoba
bahaya narkoba
bagi
akan
yang
mengikuti sosialisasi
kalangan
pemahaman
pemuda
tentang bahaya narkoba
5
Meningkatkan
Meningkatnya
Peringkat yang
prestasi
prestasi olahraga
dicapai
olahraga pelajar
pelajar
kontingen
daerah
Kep. Babel dalam
Provinsi
tingkat regional
even
Babel
maupun
dan
nasional
(Pekan Olahraga
Sumatera
Pelajar Nasional)
POPNAS
pada
Provinsi
POPWIL
I
POPNAS
Kep. dalam
even POPWIL I dan
Sumatera
Sumatera
No
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1)
(2)
(3)
(4)
6
Meningkatkan
2014
2015
2016
2017
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Jumlah prasarana
1
4 prasarana
2
2
2
olahraga
Stadion
yang teridiri
prasarana
prasara
prasaran
prasarana
di sport center provinsi
dibangun
Utama
dari: 1 lap.
yang
na yang
a
olahraga di sport
Kepulauan
Sepakbola
terdiri
terdiri
terdiri
center
Belitung
dan
Provinsi
sarana
2013
dan prasarana olahraga
sarana
Meningkatnya
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
yang
Bangka
pendamping,
dari:
Kepulauan
1
lapangan
lapanga
track
Bangka Belitung
renang,
tembak,
n
road
kolam
GOR
1 mini,
dan
1
pondokan
1
dan
1
dari:
1
yang
dari:
olahraga
race, dan
lapangan
air, dan
1
tenis
1
pemuda
atlet
mall
lapanga n atletik
7
Meningkatkan
Meningkatnya
kualitas guru atau
pelatih
pelatih
pelajar
olahraga
pendidikan olahraga bagi
kualitas
olahraga
bagi
pelatih
olahraga
20 orang
20 orang
20 orang
yang
20
20 orang
orang
mengikuti
dan
pelatihan
prestasi
pelajar
Jumlah
dan
kursus
di
Provinsi
Kep.
Babel 8
Meningkatkan
Meningkatnya
Jumlah
pembinaan
pembinaan cabor dan
olahraga
cabang
atlet melalui PPLP dan
dibina
olahraga
melalui PPLP dan PPLPD
cabang
3 cabang
5 cabang
5 cabang
6
6 cabang
yang
olahraga
olahraga
olahraga
cabang
olahraga
olahraga
PPLPD
Provinsi
Kep. Babel 9
Meningkatkan
Meningkatnya
pendataan
pendataan
dibidang
pemuda
dibidang
Jumlah dokumen
1
1
data
dokumen
data
data
olahraga
pemuda dan olahraga
dan olahraga 10
-
-
-
2 kali
2 kali
12
12 bulan
pemuda
Meningkatkan
Meningkatnya
koordinasi dengan
koordinasi
SKPD
SKPD kabupaten kota
kabupaten
kota
dokumen
yang
mebidangi
dalam
dengan
Jumlah
rapat
koordinasi
yang
2 kali
2 kali
2 kali
12 bulan
12 bulan
12 bulan
dilaksanakan
rangka
perencanaan,
pemuda
dan
olahraga
dalam
rangka
penganggaran pelaksanaan
dan program
dan kegiatan
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program
dan
kegiatan 11
Meningkatkan
Meningkatnya berbagai
Jumlah
pelayanan
kegaitan jasa layanan
ketersediaan
administrasi
dinas
layanan
perkantoran
administrasi
untuk
perkantoran
mendukung teknis dinas
kegiatan
bulan
bulan
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pengertian strategi adalah langkahlangkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah darah untuk mencapai tujuan. Pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017, misi kedua, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (societye empowerment) melalui keterlibatan secara aktif
masyarakat melalui
kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan pemenuhan terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan misi yang berkaitan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satu strateginya adalah harmonisasi dan integrasi program-program yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat,
dilakukan
agar
meningkatkan
Indeks
Pembangunan Manuasi (IPM) Bangka Belitung, dilaksanakan melalui arah kebijakan: 1. Pemberdayaan,
pengembangan
kepemimpinan
dan
kewirausahaan
pemuda yang mendukung tumbuhnya partisipasi masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan pariwisata daerah. 2. Pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga. Berdasarkan
arah
strategi
dan
kebijakan
RPJMD
2012-2017
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, arah strategi dan kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: 1. Peningkatan peran serta kepemudaan, untuk melaksanakan strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka pelaksanaan
program
dan
kegiatan
peningkatan
peran
serta
kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda. b. Penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan meningkatan peran serta kepemudaan, dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda. c. Pendataan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP), kemahasiswaan, dan kepelajaran. d. Pembinaan terhadap OKP, kemahasiswaan, dan kepelajaran.
e. Pemberian informasi kepada pemuda terhadap program dan kegiatan kepemudaan. 2. Peningkatan pembinaan generasi muda, untuk melaksanakan strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka pembinaan generasi muda. b. Pelaksanaan
paskibraka
tingkat
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung. c. Koordinasi
dan
kerjasama
dengan
dinas
yang
membidangi
kabupaten/kota dalam rangka seleksi peserta paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Pemetaan potensi usaha dan sektor usaha bagi pemuda. b. Koordinasi
dan
melaksanakan
kerjasama kegiatan
dengan
instansi
pemberdayaan,
lainnya
atau
yang
pelatihan
kewirausahaan atau keterampilan bagi masyarakat. c. Pelatihan kewirausahan dan keterampilan usaha bagi pemuda. d. Melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk berusaha. 4. Pencegahan
penyalagunaan
narkoba
bagi
pemuda,
strategi
ini
dilaksanakan kebijakan: a. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi dan LSM yang terlibat dalam usaha pencegahan, pengawasan, pemberantasan, penindakan, serta penggiat anti narkoba. b. Penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda. c. Penentuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi. 5. Pengembangan
kebijakan
dan
manajemen
olahraga,
strategi
ini
dilaksanakan dengan kebijakan: a. Melakukan
rapat
koordinasi
dengan
SKPD
yang
membidangi
pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan. b. Melakukan workshop keolahragaan. c. Melakukan rapat koordinasi BAPOPSI pusat dan daerah.
6. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan olahraga prestasi bagi pelajar melalui PPLP dan PPLPD. b. Peningkatan kualitas pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar. c. Penyelenggaraan pertandingan olahraga pendidikan pelajar secara berkala, Kejurda pelajar dan Pekan Olahraga Pelajar. d. Partispasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga pelajar wilayah atau nasional seperti POPWIL, POPNAS, dan POPCANAS. e. Pembinaan dan penyelenggarakan even olahraga tradisional dan rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional. f. Koordinasi dan kerjasama dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga. g. Pemassalan olahraga bagi masyarakat dengan menyelenggaran kejuaraan olahraga, sosialiasi mengenai olahraga, sosialisasi standar sarana dan prasarana olahraga. 7. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
di
sport
center
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. b. Pendataan sarana dan prasarana yang ada di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. c. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 8. Peningkatan
pelayanan
administrasi
perkantoran,
sarana
dan
prasarana aparatur, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung teknis kegiatan. b. Peningkatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. c. Peningkatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. d. Inventarisasi
peningkatan
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
aparatur. e. Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas/operasional.
9. Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya apartur, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Inventarisasi perihal yang perlu dilakukan peningkatan disiplin. b. Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas pegawai melalui sosialisasi dan bimtek. c. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan narasumber terkait pelaksanaan sosialisasi dan bimtek. d. Mengikutsertakan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai. 10. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan: a. Meningkatkan koordinasi sub bagian perencanaan, sub bagian keuangan, dan sub bagian umum terkait penyusunan program kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan dan kegiatan. b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sub bagian keuangan, sub bagian
perencanaan
Kepulauan
Bangka
dengan
bidang
Belitung
teknis
Dispora
menyangkut
Provinsi
penyusunan,
pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerjanya. c. Menyusun dokumen perencanaan SKPD dan catatan laporan atas keuangan.
Tabel 4.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Terwujudnya jiwa kepemimpinan, dan kewirausahaan pemuda, serta prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(1) Meningkatkan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan pemuda
(1) Meningkatkan kepemimpinan pemuda
(1) Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda
(1) Peningkatan peran serta kepemudaan
(a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka pelaksanaan program kegiatan peningkatan peran serta kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda (b) Penyelanggaraan kegiatan bertujuan meningkatkan peran kepemudaan
yang serta
(c) Pendataan terhadap OKP (d) Pembinaan terhadap OKP (e) pemberian informasi kepada masyarakat dan pemuda terhadap program dan kegiatan kepemudaan. (2) Meningkatkan pembinaan terhadap OKP
(2) Meningkatnya pembinaan OKP
(2) Peningkatan pembinaan generasi muda
(a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olaharga dalam rangka pembinaan generasi muda (b) Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (c) Koordinasi dan kerjasama dengan SKPD yang membidangi pemuda dalam rangka seleksi paskibraka tingkat nasiuonal dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(3) Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan, dan bantuan akses modal
(3) Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam berusaha.
(3) peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
(a) Pemetaan potensi usaha dan sector usaha bagi pemuda (b) koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya yang melaksanakan kegiatan pemberdayaan, atau pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi masyarakat (c) Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi pemuda (d) melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk berusaha.
(4) Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda
(4) Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba
(4) Pencegahan penyalagunaan narkoba bagi pemuda
(a) koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi, LSM, dan orang yang terlibat dalam pencegahan, pengawasan, pemberantasan, dan penggiat anti narkoba. (b) penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda (c) penetuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi
(5) Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional
(5) Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung pada even POPWIL I Sumatera dan POPNAS
(5) Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
(a) Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD kabupaten/kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung yang membidangi pemuda dan olahraga dalam hal perencanaan, pengggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (b) melakukan waorkshop olahraga (c) melakukan rakor BAPOPSI pusat dan daerah
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6) Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(6) Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center
(6) Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
(a) Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar, melalui PPLP dan PPLPD
(7) Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar
(7) Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar
(8) Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD
(8) Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet yang dibina pada PPLP dan PPLPD
(b) Peningkatan kualitas dan pelatih olahraga pendidikan (7) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
kapasitas
(c) penyelenggaraan pertandinagn olahraga pendidikan pelajar secara berkala melalui Kejurda pelajar dan pekan olahraga pelajar. (d) Partisipasi kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga pelajar wilayah dan nasional. (e) Pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga tradisional dan rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional. (f) Koordinasi dan kerjasama dengan KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga. (a) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (b)Pendataan sarana dan prasarana olahraga yang ada di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(9) Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga
(9) Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga
(8) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur.
(a) Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung teknis kegiatan.
(10) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan
(10) Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, pengangaran dan pelaksanaan program dan kegiatan
(11) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas
(11) Meningkatnya berbagai kegaitan jasa layanan dinas
(b) peningkatan penyediana perlengkapan kantor. (c) peningkatan rapat konsultasi ke luar daerah.
peralatan
koordinasi
(d) Inventarisasi peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
dan dan
kebutuhan
(e) Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas operasional.
(9) Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya aparatur
(a) Inventarisasi objek pningkatan disiplin pegawai. (b) Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas melalui sosialisasi dan bimtek. (c) Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga terkait dengan pelaksanaan sosialisasi dan bimtek. (d) Mengikutsertkan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang bertujuan meningkatkan kemampuan pegawai
(10) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
(a) Meningkatkan koordinasi subbag perencanaan, subbag keuangan, dan subbag umum terkait penyusunan program kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan.
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6) (b) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sekretariat dengan bidang teknis Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerja. (c)
Menyusun
dokumen
perencanaan
SKPD dan catatan laporan atas keuangan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program dan kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
tahun
2012-2017
disusun
berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD, dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran. Program dan kegiatan yang telah disusun juga telah disesuaikan dengan program bidang pemuda dan olahraga yang terdapat pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 20122017. Program dan kegiatan dimaksud adalah: A. PROGRAM ADA DI SETIAP SKPD (URUSAN RUTIN): 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (1.18.01.01) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik c. Penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan
perizinan
kendaraan
dinas/operasional d. Penyediaan jasa administrasi keuangan e. Penyediaan jasa kebersihan kantor f.
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
g. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK) h. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan i.
Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor
j.
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
k. Penyediaan peralatan rumah tangga l.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
m. Penyediaan makanan dan minuman rapat dan tamu n. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur(1.18.01.02) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pembangunan gedung kantor b. Pengadaan kendaraan dinas dan operasional c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor d. Pengadaan peralatan gedung kantor
e. Pengadaan meubelair f.
Pengadaan rambu/plang petunjuk
g. Pengadaan alat-alat bengkel h. Pengadaan konstruksi jaringan air i.
Pengadaan penghias ruang rumah
j.
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (GOR)
k. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional l.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
m. Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLPD n. DED gedung kantor 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (1.18.01.03) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pengadaan mesin/kartu absensi b. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya c. Pengadaan pakaian korpri dan hari-hari tertentu 4. Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
(1.18.01.05) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan b. Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan c. Analisa Jabatan (Anjab) d. Analisa Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan SKPD 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (1.18.01.06) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP, LKPJ, dan LPPD) b. Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD c. Penyusunan dokumen perencanaan SKPD B. PROGRAM URUSAN WAJIB 1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan (1.18.01.16) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
b. Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP c. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda d. Fasilitasi bakti sosial pemuda e. Seleksi dan pertukaran siswa f.
Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)
g. Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) h. Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) i.
Temu/pameran prestasi hasil karya pemuda
j.
Kemah Karya Pemuda (KKP)
k. Jambore Pemuda Daerah (JPD) l.
Jambore Pemuda Indonesai (JPI)
m. Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor n. Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2. Program Pembinaan Generasi Muda (1.18.01.29) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung b. Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung c. Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung d. Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda 3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecapakapan Hidup Pemuda (1.18.01.17) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pendidikan kewirausahaan pemuda b. Pelatihan keterampilan pemuda c. Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3) d. Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan e. Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda 4. Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba (1.18.01.18) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
5. Program
Pengembangan
Kebijakan
dan
Manajemen
Olahraga
(1.18.01.19) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Rapat koordinasi teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung b. Workshop
manajemen
keolahragaan
tingkat
Provinsi
Kepulauan
Bangka Belitung c. Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung d. Penyusunan profil Dispora e. Monitoring dan evaluasi (Monev)
6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga (1.18.01.20) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD b. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi untuk pelajar) c. Peningkatan kualitas pelatih atau guru olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar d. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung e. Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera f.
Pemberangkatan kontingen POPWIL I Sumatera
g. TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) h. Pemberangkatan kontingen POPNAS i.
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
j.
TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
k. Pemberangkatan kontingen POPCANAS l.
Penyelenggaraan
Kejuaraan
Daerah
(Kejurda)
Pelajar
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung m. Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung n. Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke tingkat nasional o. Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
p. Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bagi pelajar q. Sosialisasi
Senam
Kesegaran
Jasmani
(SKJ)
tingkat
Provinsi
(SKJ)
tingkat
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung r.
Perlombaan
Senam
Kesehatan
Jasmani
Kepulauan Bangka Belitung s. Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga (1.18.01.21) Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung b. Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga c. DED sarana dan prasarana olahraga d. Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga e. MK (Manajemen Konstruksi) pembangunan sarana dan prasarana olahraga f.
Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
g. Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin h. Pengadaan peralatan olahraga i.
Indentifikasi
peralatan
olahraga
untuk
penyandang
cacat.
Tabel 5.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Rencana Program dan Kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) 1. Meningkatkan kepemimpinan pemuda
(2) 1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda
(3) 1. Jumlah pemuda kepemimpinan
2. Meningkatan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP)
2. Meningkatnya pembinaan OKP
2. Jumlah OKP yang dibina
kader
Kode
Program dan Kegiatan
(4) 1.18.01.16 1.18.01.16.01
(5) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan - Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
1.18.01.16.11
- Peningkatan Manajemen bagi Pengurus OKP
1.18.01.16.02
- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda
1.18.01.16.03
- Fasilitasi bakti sosial pemuda
1.18.01.16.12
- Seleksi dan pertukaran siswa
1.18.01.16.13
- Seleksi dan pertukaran pemuda antar Negara (PPAN)
1.18.01.16.14
- Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
1.18.01.16.15
- Bakti pemuda antar Provinsi (BPAP)
1.18.01.16.08
- Temu/pameran hasil karya pemuda
1.18.01.16.16
- Kemah Karya Pemuda (KKP)
1.18.01.16.17
- Jambore Pemuda Daerah (JPD)
1.18.01.16.18
- Jambore Pemuda Indonesia (JPI)
1.18.01.16.19
- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1)
(2)
(3)
Kode (4) 1.18.01.16.20 1.18.01.29 1.18.01.29.2201
3. Meningkatkan kewirausahaan pemuda 4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda
3. Meningkatnya jumlah pemuda kader kewirausahaan 4. Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba
3. Jumlah pemuda kewirausahaan
kader
4. Jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba
Program dan Kegiatan
-
(5) Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
Program Pembinaan Generasi Muda - Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.29.2202 -
Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.29.2203 -
Pelaksanaan Paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.29.2204 -
Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda
1.18.01.17 1.18.01.17.01
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda - Pendidikan kewirausahaan pemuda
1.18.01.17.02
-
Pelatihan keterampilan pemuda
1.18.01.17.03 -
Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)
1.18.01.17.04 -
Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan
1.18.01.17.04 -
Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda
1.18.01.18
Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba - Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi 1.18.01.18.01 pemuda
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) 5. Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional
(2) 5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
(3) 5. Peringkat yang dicapai kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan POPNAS
6. Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga bagi pelajar
6. Jumlah guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar yang mengikuti pelatihan atau kursus
6. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 7. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
7. Meningkatnya pembinaan atlet melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
7. Jumlah cabang olahraga dan atlet yang dibina di PPLP dan PPLPD
Kode (4) 1.18.01.19 1.18.01.19.09
Program dan Kegiatan (5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga - Rapat koordinasi SKPD/dinas yang membidangi pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.19.10
-
Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.19.11
-
Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.19.12
-
Penyusunan profil Dispora
1.18.01.19.08
-
Monitoring dan evaluasi (Monev)
1.18.01.20 1.18.01.20.03
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga - Pembibitan dan pembinaan olahragwan berbakat PPLP dan PPLPD
1.18.01.20.08
-
Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)
1.18.01.20.13
-
Peningkatan kualitas pelatih atau pendidikan dan prestasi bagi pelajar
1.18.01.20.17
-
1.18.01.20.18
-
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera
1.18.01.20.19
-
Pemberangkatan kontingen POPWIL I
olahraga
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4) 1.18.01.20.20
-
(5) TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
1.18.01.20.21
-
Pemberangkatan kontingen POPNAS
1.18.01.20.22
-
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
1.18.01.20.23
-
TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
-
Pemberangkatan kontingen POPCANAS
-
Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
-
Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.20.27
-
Pemberangkatan kontingen olahraga tradisional ke tingkat nasional
1.18.01.20.28
-
Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Bangka Belitung
1.18.01.20.29
-
Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar
1.18.01.20.30
-
Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmanai (SKJ) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.20.31
-
Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.20.24 1.18.01.20.25 1.18.01.20.26
Program dan Kegiatan
rekreasi
dan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
(1)
(2)
(3)
(4) 1.18.01.20.32
8. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga
8. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga
8. Jumlah prasarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
9. Jumlah dokumen data
1.18.01.21
Program dan Kegiatan
-
(5) Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)
1.18.01.21.10
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga - Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.21.07
-
Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
1.18.01.21.11
-
DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga
1.18.01.21.12
-
Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga
1.18.01.21.13
-
Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan prasarana olahraga
1.18.01.21.14
-
Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.21.15
-
Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin
1.18.01.21.16
-
Pengadaan peralatan olahraga
1.18.01.21.17
-
Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang cacat
1.18.01.01 1.18.01.01.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan jasa surat menyurat
1.18.01.01.02
-
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1) 10. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD kabupaten kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program dan kegiatan
(2) 10.Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan
(3) 10. Jumlah rapat koordinasi teknis yang dilaksanakan
11.Meningkatnya berbagai kegiatan jasa pelayanan dinas
11. Jumlah ketersedian administrasi
11. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas
bulan layanan
Kode
Program Kegiatan
(4) 1.18.01.01.06
-
1.18.01.01.07
-
(5) Penyediaan jasa pemeliharaan dan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.18.01.01.08
-
Penyediaan jasa kebersihan kantor
1.18.01.01.09
-
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
1.18.01.01.10
-
Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
1.18.01.01.11
-
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
1.18.01.01.12
-
Penyediaan komponen bangunan kantor
1.18.01.01.13
-
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
1.18.01.01.14
-
Penyediaan peralatan rumah tangga
1.18.01.01.15
-
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
1.18.01.01.17
-
Penyediaan makanan dan minuman rapat & tamu
1.18.01.01.18 1.18.01.02 1.18.01.02.03
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur - Pembangunan gedung kantor
1.18.01.02.05
-
Pengadaan kendaraan dinas dan operasional
1.18.01.02.07
-
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
perizinan
instalasi/penerangan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1)
(2)
(3)
Kode
Program Kegiatan
(4) 1.18.01.02.09 1.18.01.02.10
-
(5) Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan meubelair
1.18.01.02.11
-
Pengadaan rambu/plang petunjuk
1.18.01.02.12
-
Pengadaan alat-alat bengkel
1.18.01.02.13
-
Pengadaan konstruksi jaringan air
1.18.01.02.14
-
Pengadaan penghias ruang rumah
1.18.01.02.22
-
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1.18.01.02.24
-
Pemeliharaan rutin/berkala dinas/ operasional
1.18.01.02.28
-
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
1.18.01.02.31
-
Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP
1.18.01.02.50
-
DED gedung kantor
1.18.01.03 1.18.01.03.01
Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan mesin/kartu absensi
1.18.01.03.02
-
1.18.01.03.04
-
1.18.01.05 1.18.01.05.01
kendaraan
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(1)
(2)
(3)
Kode
Program Kegiatan
(4) 1.18.01.05.02
-
(5) Bimtek implementasi peraturan perundangundangan
1.18.01.05.10
-
Analisis jabatan (Anjab)
1.18.01.05.11
-
Analisis Beban Kerja (ABK) dan Penyusunan Peta Jabatan
1.18.01.06 1.18.01.06.01
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP, LKPJ, dan LPPD)
1.18.01.06.04
-
Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD
1.18.01.06.10
-
Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Tabel 5.2 Rencana Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2013-2017
Kode
(1) 1.18.01.16
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan
(2) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan *
(3) - Jumlah kader kepemimpinan dan fasilitasi pelayanan pemuda - Jumlah OKP yang dibina
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 11
(5) 278 org
-
5 OKP
2013 target
2014 Rp (juta Rp) (6) 2.050 ,-
2015
2016
2017 Rp (juta Rp) (12) 2.050 ,-
target
Rp (juta Rp)
target
Rp (juta Rp)
target
(7) 278 org
(8) 2.050,-
(9) 278 org
(10) 2.050,-
(11) 278 org
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
target (13) 278 org
Rp (juta Rp) (14) 2.050, -
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD
Unit SKPD
Lok
target
Rp (juta Rp)
(15) 1390 org
(16) 10.250, -
(17) Kepem dan Kewira
(18) Disesuaikan
200,-
25 OKP
1000,-
Kepem
Disesuaikan
**1.18.01.16.01
- Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
- Jumlah OKP yang dibina
-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
5 OKP
200,-
25 OKP
1.000,-
Kepem
Disesuaikan
**1.18.01.16.11
- Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP
- Jumlah pengurus OKP
-
20 org
150,-
20 org
150,-
20 org
150,-
20 org .
150,-
20 org
150,-
100 org
750,-
Kepem
Disesuaikan
**1.18.01.16.02
- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda
- Jumlah pemuda kader kepemimpinan
5 org
40 org
200,-
40 org
200,-
40 org
200,-
40 org
200,-
40 org
200,-
200 org
1000,-
Kepem
Pangkalpinang
**1.18.01.16.03
- Fasilitasi bakti sosial pemuda
- Jumlah pemuda fasilitasi bakti sosial pemuda
-
50 org
200,-
50 org
200,-
50 org
200,-
50 org
200,-
50 org
200,-
250 org
1.000,-
Kepem
Pangkalpinang
**1.18.01.16.12
- Seleksi dan pertukaran siswa
- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan
6 org
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
15 org
500,-
Kepem
Pangkalpinang
**1.18.01.16.13
- Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)
-
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
3 org
100,-
15 org
500,-
Kepem
Pangkalpinang
* REVISI
Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan seleksi dan terpilih
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 8 org
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
2015
2016
2017
target
Rp (juta Rp)
target
Rp (juta Rp)
target
Rp (juta Rp)
target
Rp (juta Rp)
target
(5) 4 org
(6) 150,-
(7) 4 org
(8) 150,-
(9) 4 org
(10) 150,-
(11) 4 org
(12) 150,-
(13) 4 org
Rp (juta Rp) (14) 150,-
128 org
32 org
250,-
32 org
250,-
32 org
250,-
32 org
250,-
32 org
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD
Unit SKPD
Lok
target
Rp (juta Rp)
(15) 20 org
(16) 750,-
(17) Kepem
(18) Disesuaikan
250,-
160 org
1.250,-
Kepem
Provinsi Kep. Babel
(1) **1.18.01.16.14
(2) - Seleksi dan Pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal Pemuda Nusantara(KPN)
(3) - Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih
**1.18.01.16.15
- Bakti Antar (BPAP)
- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan
**1.18.01.16.08
- Temu/pameran karya pemuda
- Jumlah kegiatan
paket
1 pkt
1 pkt
200
1 pkt
200,-
1 pkt
200,-
1 pkt
200,-
1 pkt
200,-
5 pkt
1.000,-
Kepem
Provinsi Kep. Babel
**1.18.01.16.16
- Kemah Karya Pemuda (KKP)
- Jumlah pemuda yang mengikuti KKP
70 org
35 org
200,-
35 org
200 org
35 org
200,-
35 org
200,-
35 org
200,-
175 org
1.000,-
Kepem
Provinsi Kep. Babel
**1.18.01.16.17
- Jambore Pemuda Daerah (JPD)
70 org
70 org
300,-
70 org
300,-
70 org
300,-
70 org
300,-
70 org
300,-
350 org
1.500,-
Kewira
Provinsi Kep. Babel
**1.18.01.16.18
- Jambore Pemuda Indonesia (JPI)
21 org
21 org
200,-
21 org
200,-
21 org
200,-
21 org
200,-
21 org
200,-
105 org
1.000,-
Kewira
Provinsi Kep. Babel
**1.18.01.16.19
- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor
- Jumlah pemuda yang mengikuti JPD - Jumlah pemuda yang mengikuti JPI - Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih
8 org
2 org
100,-
2 org
100,-
2 org
100,-
2 org
100,-
2 org
100,-
10 org
500,-
Kepem
Pangkalpinang
- Jumlah kegiatan
2 pkt
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
5 pkt
500,-
Kepem
Provinsi Kep. Babel
160 org
67 org
600,-
67 org
600,-
67 org
600,-
67 org
600,-
67 org
600,-
335 org
3.000,-
Kepem
Pangkalpinang
**1.18.01.16.20
1.18.01.29
* REVISI
Pemuda Provinsi
- Pelaksanaan hari sumpah pemuda tingkat Provinsi Kep. Babel Program Pembinaan Generasi Muda *
paket
- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan pembinaan generasi muda
.
** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
2013
56 org
32 org
280,-
5 pkt
1 pkt
- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan
-
- Jumlah pemuda kader kewirausahaan
-
**1.18.01.29.2201
- Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan tingkat Prov. Kepulauan Bangka Belitung - Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah pelatih/pembina yang mengikuti kegiatan - Jumlah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan dan terpilih
**1.18.01.29.2203
- Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Paket kegiatan
**1.18.01.29.2204
- Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda *
(5) 1 pkt
56 org
56 org
160 org
2015
120,-
(3) - Terselenggaranya Paskibraka Provinsi Kep. Babel
Rp (juta Rp) (6) 920,-
2014
(7) 1 pkt
(2)
1.18.01.17
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Rp (juta Rp) (8) 920,-
(1)
**1.18.01.29.2202
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 5 pkt
* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
(9) 1 pkt
Rp (juta Rp) (10) 920,-
120,-
56 org
32 org
280,-
800,-
1 pkt
35 org
200,-
70 org
450,-
target
2016
(11) 1 pkt
Rp (juta Rp) (12) 920,-
120,-
56 org
32 org
280,-
800,-
1 pkt
35 org
200,-
70 org
450,-
target
2017
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 5 pkt 4.600,-
Unit SKPD
Lok
(17) Kepem
(18) Pangkalpinang
(13) 1 pkt
Rp (juta Rp) (14) 920,-
120,-
56 org
120,-
280 org
600,-
Kepem
Pangkalpinang
32 org
280,-
32 org
280,-
160 org
1.400,-
Kepm
Pangkalpinang
800,-
1 pkt
800,-
1 pkt
800,-
5 pkt
4.000,-
Kepem
Pangkalpinang
35 org
200,-
35 org
200,-
35 org
200,-
175 org
1.000,-
Kepem
Pangkalpinang
70 org
450,-
70 org
450,-
70 org
450,-
320 org
2.050,-
Kewira
Pangkalpinang
target
target
target
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 -
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
(5) 40 org
Rp (juta Rp) (6) 250,-
-
30 org
136 org
dokumen
- Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda
1.18.01.18
2015
(7) 40 org
Rp (juta Rp) (8) 250,-
200,-
30 org
34 org
150,-
-
1 dok
- Jumlah dokumen informasi akses modal
-
Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba *
Jumlah pemuda yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba
**1.18.01.18.01
- Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
1.18.01.19
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga*
2016
(9) 40 org
Rp (juta Rp) (10) 250,-
200,-
30 org
34 org
150,-
250,-
-
-
-
-
-
- Jumlah pemuda yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba
-
- Jumlah rakor teknis SKPD
4 kali
(1) **1.18.01.17.01
(2) - Pendidikan kewirausahaan pemuda
(3) - Jumlah pemuda yang mengikuti pendidikan kewirausahaan
**1.18.01.17.02
- Pelatihan keterampilan pemuda
- Jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan keterampilan
**1.18.01.17.03
- Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)
- Jumlah SP-3
1.18.01.17.04
- Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan
- Jumlah RAD
**1.18.01.17.05
* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
2017
(11) 40 org
Rp (juta Rp) (12) 250,-
200 org
30 org
34 org
150,-
-
-
1 dok
150,-
-
50 org
-
-
1 kali
150,-
target
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 200 1.250,org
Unit SKPD
Lok
(17) Kewira
(18) Pangkalpinang
(13) 40 org
Rp (juta Rp) (14) 250,-
200,-
30 org
200,-
150 org
1.000,-
Kewira
Provinsi Kep. Babel
34 org
150,-
34 org
150,-
170 org
750,-
Kewira
Pangkalpinang
-
-
-
-
-
1 dok
250,-
Kewira
Pangkalpinang
-
-
-
-
-
-
1 dok
250,-
Kewira
Pangkalpinang
200,-
50 org
200,-
50 org
200,-
50 org
200,-
200 org
800,-
Kepem dan Kewira
Pangkalpinang
50 org
200,-
50 org
200,-
200,-
200,-
50 org
200,-
200 org
800,-
Kepem dan Kewira
Pangkalpinang
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
9 kali
1.350,-
Sekre
Disesuaikan
target
target
target
target
Kode
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan (3) - Jumlah orang yang mengikuti workshop
1.18.01.19.09
- Rakor teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah kegiatan teknis
1.18.01.19.10
- Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi. Kep. Bangka Belitung
- Jumlah orang yang mengikuti workshop
1.18.01.19.11
- Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kep. Babel
- Jumlah kegiatan
1.18.01.19.12
- Penyusunan Dispora
- Jumlah kegiatan
1.18.01.19.08
- Monitoring dan evaluasi (Monev)
- Jumlah monev
1.18.01.20
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahtaga *
- Penyelenggaraan & partisipasi even olahraga (POPDA, Kejurda, POPWIL, POPNAS, POPCANAS, Olahra. Rekreasi dan Tradsional)
* REVISI
profil
paket rakor
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 70 org
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target (5) 70 org
Rp (juta Rp) (6) 250,-
2014
2015
2016
(7) -
Rp (juta Rp) (8) -
(9) 70 org
Rp (juta Rp) (10) 250,-
target
target
2017
(11) -
Rp (juta Rp) (12) -
(13) 70 org
Rp (juta Rp) (14) 250,-
target
target
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 210 750,org
Unit SKPD
Lok
(17) olahrag
(18) Pangkalpinang
4 kali
1 kali
150,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2kali
300,-
9 kali
1.130,-
Sekre
Disesuaikan
-
70 org
250,-
-
-
70 org
250,-
-
-
70 org
250,-
210 org
750,-
Olahrag
Pangkalpinang
paket
1 pkt
1 pkt
120,-
1 pkt
120,-
1 pkt
120,-
1 pkt
120,-
1 pkt
120,-
600,-
Olahrag
Pangkalpinang
paket
-
1 pkt
100,-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 pkt
100,-
Sekre
Pangkalpinang
4 dok
1 dok
100,-
1 dok
100,-
1 dok
100,-
1 dok
100,-
1 dok
100,-
5 dok
500,-
Sekre
Pangkalpinang
17 kali
4 kali (POPN AS, POPC ANAS Kejur da, Olah Rekre dan Tradsi onal)
5.000,-
3 kali (POPDA , POPWIL Olah. Rekreas i dan tradsio nal)
4.350,-
4 kali (POPNA S, POPCA NAS Kejurda , Olah Rekre dan Tradsio nal)
5.700,-
3 kali (POPD A, POPW IL Olah. Rekre asi dan Tradsi onal)
4.200,-
4 kali (POPNA S, POPCA NAS Kejurda , Olah Rekre dan Tradsio nal)
5.700,-
18 kali
24.950, -
olahrag
Provinsi Kep Babel dan Indonesia
dokumen
5 pkt
Kode
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan (3) - Jumlah cabang olahraga yang dibina di PPLP dan PPLPD - Jumlah guru/pelatih olahraga bagi pelajar yang mengikuti peningkatan kualitas
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 2 cbor
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target (5) 3 cabor
2014
Rp (juta Rp) (6) 750,-
2015
2016
(7) 5 cabor
Rp (juta Rp) (8) 1.250,-
(9) 5 cabor
Rp (juta Rp) (10) 1.250,-
target
target
target (11) 6 cabor
2017
Rp (juta Rp) (12) 1.500,-
(13) 6 cabor
Rp (juta Rp) (14) 1.500,-
target
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 6 6.250,cabor th 2017
Unit SKPD
Lok
(17) olahrag
(18) Pangkalpinang
-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
100 org
1.000,-
olahrag
Disesuaikan
2 cabor
3 cabor
750,-
5 cabor
1.250,-
5 cabor
1.250,-
6 cabor
1.500,-
6 cabor
1.500,-
6 cabor th 2017
6.250,-
Olahrag
Pangkalpinang
1.18.01.20.03
- Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD
- Jumlah cabor yang dibina
1.18.01.20.08
- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)
- Jumlah insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi pada olahraga pelajar
-
-
-
7 org
150,-
7 org
150,-
7 org
150,-
7 org
150,-
28 org
600,-
Olahrag
Pangkalpinang
1.18.01.20.13
- Peningkatan kualitas pelatih atau guru olahraga pelajar
- Jumlah guru dan pelatih olahraga pelajar (pendidikan dan prestasi)
-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
20 org
200,-
100 org
1.000,-
Olahrag
Pangkalpinang
1.18.01.20.17
- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah paket kegiatan
3 pkt
-
-
1 pkt
750,-
-
-
1 pkt
750,-
-
-
2 pkt
1.500,-
Olahrag
Disesuaikan
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 45 hari
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
(5) -
Rp (juta Rp) (6) -
(7) 20 hari
Rp (juta Rp) (8) 1.000,-
-
-
130 org
target
2017
(9) -
1.200,-
-
-
130 org
1.200,-
-
-
30 hari
1.300,-
-
-
1.000,-
-
-
90 org
1.000,-
-
-
-
-
1 pkt
450,-
500,-
-
-
15 hari
600,-
-
-
(2) - Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera
(3) - Jumlah hari POPWIL I
1.18.01.20.19
- Pemberangkatan kontingen POPWIL I - TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
- Jumlah kontingen POPWIL I
270 org
- Jumlah hari POPNAS
TC
45 hari
30 hari
1.300,-
- Jumlah kontingen POPNAS
180 org
90 org -
1.18.01.20.20
2016
Rp (juta Rp) (10) -
(1) 1.18.01.20.18
TC
2015
target
Unit SKPD
Lok
(17) Olahrag
(18) Pangkalpinang
(13) -
Rp (juta Rp) (14) -
-
-
260 org
2.400,-
Olahrag
Disesuaikan
30 hari
1.300,-
90 hari
3.900,-
Olahrag
Pangkalpinang
-
90 org
1.000,-
270 org
3.000,-
Olahrag
Disesuaikan
-
-
1 pkt
450,-
2 pkt
900,-
Olahrag
Provinsi Kep. Babel
500,-
-
-
15 hari
500,-
45 hari
1.500,-
Olahrag
Pangkalpinang
30 org
600,-
-
-
30 org
600,-
90 org
1.800,-
Olahrag
Disesuaikan
target
target (11) 20 hari
Rp (juta Rp) (12) 1.000,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 40 2.000,hari
target
1.18.01.20.21
- Pemberangkatan kontingen POPNAS
1.18.01.20.22
- Penyelenggaraan Pekan Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
- Jumlah paket kegiatan POPCADA
-
1.18.01.20.23
- TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
- Jumlah hari POPCANAS
-
1.18.01.20.24
- Pemberangkatan kontingen POPCANAS
- Jumlah kontingen POPCANAS
60 org
1.18.01.20.25
- Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (kejurda) Pelajar Provinsi Kep. Babel
- Jumlah kegiatan Pelajar
paket Kejurda
3 pkt
1 pkt
600,-
-
-
1 pkt
600,-
-
-
1 pkt
600,-
3 pkt
1.800,-
Olahrag
Provinsi Kep. Babel
1.18.01.20.26
- Penyelenggaraan perlombaan olah. rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kep. Babel
- Jumlah kegiatan
paket
4 pkt
1 pkt
250,-
1 pkt
250,-
1 pkt
250,-
1 pkt
250,-
1 pkt
250,-
5 pkt
1.250,-
Olahrag
Pangkalpinang
TC
15 hari
30 org
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 80 org
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
(7) 20 org
Rp (juta Rp) (8) 400,-
-
1 dok
-
-
-
1 pkt
- Jumlah perlombaan SKJ
4 pkt
- Jumlah kegiatan
5 pkt
2017
(9) 20 org
150,-
-
-
-
-
-
-
1 dok
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
100,-
1 pkt
150,-
1 pkt
150,-
1 pkt
150,-
1 pkt
150,-
(1) 1.18.01.20.27
(2) - Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke tingkat nasional
(3) - Jumlah kontingen olahraga rekreasi dan tradisional
1.18.01.20.28
- Penyusunan buku dokumentasi olah. rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Babel
- Jumlah buku dokumentasi
-
-
1.18.01.20.29
- Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar
- Jumlah kegiatan yang dilaksanakan
-
1.18.01.20.30
- Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi Kep. Babel
- Jumlah kegiatan sosialisasi SKJ
1.18.01.20.31
- Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
1.18.01.20.32
- Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)
paket
2016
Rp (juta Rp) (10) 400,-
target (5) 20 org
Rp (juta Rp) (6) 400,-
2015
target
target
target (11) 20 org
Rp (juta Rp) (12) 400,-
target (13) 20 org
Rp (juta Rp) (14) 400,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 100 2.000,org
Unit SKPD
Lok
(17) Olahrag
(18) Disesuaikan
150,-
Olahrag
Pangkalpinang
4 pkt
400,-
Olahrag
Provinsi Kep. Babel
100,-
5 pkt
500,-
Olahrag
Provinsi Kep. Babel
1 pkt
100,-
5 pkt
500,-
Olahrag
Pangkalpinang
1 pkt
150,-
5 pkt
750,-
Olahrag
Pangkalpinang
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 1 GOR
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target
Rp (juta Rp) (6) 450.00 0,-
target (7) 4 sapras (lap.sep akbola pendam ping, kolam renang, GOR mini, dan pondok an atlet)
2015
Rp (juta Rp) (8) 205.000,-
target (9) 2 sapras (lap. tembak, dan lap tenis)
2016
Rp (juta Rp) (10) 115.00 0,-
(1) 1.18.01.21
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga *
(3) Jumlah sarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
1.18.01.21.10
- Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Jumlah sarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
1 GOR
1 stadio n
450.000 ,-
4 sapras (lap.sep akbola pendam ping, kolam renang, GOR mini, dan pondoka n atlet)
205.000,-
2 sapras (lap. tembak, dan lap tenis)
115.000 ,-
1.18.01.21.07
- Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
1 GOR
-
-
3 sapras
150,-
3 sapras
150,-
1.18.01.21.11
- DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Jumlah sarana olahraga yang dipelihara - Jumlah pkt dokumen DED
2 pkt dok DED
6 pkt dok DED
6.000,-
2 pkt dok DED
1.150,-
2 pkt dok DED
1.750,-
* REVISI
(5) 1 stadio n
2014
target (11) 2 sapra s (lap. olahra ga air, dan lap atleti k)
2 sapras (lap. olahra ga air, dan lap atletik )
3 sapras
2 pkt dok DED
Rp (juta Rp) (12) 170.00 0,-
2017 target (13) 2 sapra s (track road race, dan mall pemu da)
Rp (juta Rp) (14) 490.000,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 11 1.430.0 sapra 00 s
Unit SKPD
Lok
(17) olahrag
(18) Pangkalpinang
170.000 ,-
2 sapras (track road race, dan mall pemu da)
490.000,-
11 sapras
1.430.0 00
Olahrag
Pangkalpinang
150,-
3 sapras
150,-
12 sapras
600,-
Olahrag
Provinsi Kep. Babel
4.250,-
-
-
12 pkt dok DED
13.400,-
Olahrag
Pangkalpinang
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
(1) 1.18.01.21.12
(2) - Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga
(3) - Jumlah kegiatan
1.18.01.21.13
- Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Jumlah paket kegiatan MK
1.18.01.21.14
- Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung - Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin - Pengadaan peralatan olahraga
- Jumlah kegiatan
paket
- Jumlah kegiatan
paket
1.18.01.21.15 1.18.01.21.16 1.18.01.21.17
- Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang cacat
paket
- Jumlah paket pengadaan peralatan olahraga - Jumlah dokumen indentifikasi peralatan olahraga cacat
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 -
-
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target (5) -
2014
Rp (juta Rp) (6) -
target (7) 3 pkt (supervi si lap. sepakbo la pendam ping, kolam renang, dan GOR mini)
2015
Rp (juta Rp) (8) 2.000,-
target (9) 2 pkt (supervi si lap. tenis, lapanga n atletik dan turunan nya)
2016
Rp (juta Rp) (10) 1.650,-
target (11) -
2017
Rp (juta Rp) (12) -
target (13) 1 pkt super visi track road race
Rp (juta Rp) (14) 2.500,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 6 pkt 6.150,keg
Unit SKPD
Lok
(17) Olahrag
(18) Pangkalpinang
3.500,-
2 pkt (MK stadion dan lap. tembak)
1.500,-
1 pkt MK olahrag a air terbuka
250,-
1 pkt MK mall pemu da
1.750,-
-
-
6 pkt MK
7.000,-
Olahrag
Pangkalpinang
1 pkt
2 pkt (MK pondo kan atlet, landsc ape dan parkir stadio n 1 pkt
100,-
-
-
1 pkt
100,-
-
-
-
-
2 pkt
200,-
Olahrag
Pangkalpinang
-
-
-
1 pkt
1.000,-
-
-
-
-
-
-
1 pkt
1.000,-
Olahrag
Pangkalpinang
1 pkt
-
-
1 pkt
1.000,-
-
-
-
-
-
-
1 pkt
1.000,-
Olahrag
Pangkalpinang
-
-
-
1 dok
150,-
-
-
-
-
-
-
1 dok
150,-
Olahrag
Pangkalpinang
Kode
(1) 1.18.01.01
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 12 bulan/t h 60 bulan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target
Rp (juta Rp) (6) 2.585,-
target
Rp (juta Rp) (8) 2.985,-
target
Rp (juta Rp) (10) 2.585,-
target
Rp (juta Rp) (12) 3.085,-
- Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Jumlah bulan ketesediaan dalam setahun
60 bulan
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
1.18.01.01.06
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional
- Jumlah bulan ketersediaan jasa pemeliharaan dalam setahun
60 bulan
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
12 bulan
1.18.01.01.07
- Penyediaan administrasi keuangan
jasa
- Jumlah tenaga administrasi keuangan setahun
35 org
7 org
110,-
7 org
110,-
7 org
110,-
1.18.01.01.08
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Jumlah tenaga petugas kebersihan dalam setahun
60 org
19 org
400,-
19 org
400,-
19 org
1.18.01.01.09
- Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
- Jumlah bulan ketersediaan jasa perbaikan dalam setahun
60 bulan
12 bulan
80,-
12 bulan
80,-
1.18.01.01.10
- Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
60 bulan
12 bulan
120,-
12 bulan
1.18.01.01.11
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Jumlah bulan ketersediaan ATK setahun - Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
60 bulan
12 bulan
80,-
12 bulan
* REVISI
130,-
(11) 12 bulan /th 12 bulan
2017
1.18.01.01.02
130,-
(9) 12 bulan/t h 12 bulan
2016
(3) Jumlah bulan ketersedian jasa pelayanan kantor - Jumlah bulan surat menyurat yang terkirim
130,-
(7) 12 bulan/t h 12 bulan
2015
(2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran * - Penyediaan jasa surat menyurat
1.18.01.01.01
(5) 12 bulan /th 12 bulan
2014
130,-
target (13) 12 bulan /th 12 bulan
Rp (juta Rp) (14) 2.585,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 60 13.825, bulan -
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
130,-
60 bulan
650,-
Sekre
Pangkalpinang
12 bulan
600,
60 bulan
3.000,-
Sekre
Pangkalpinang
300,-
12 bulan
300,-
60 bulan
1.500,-
Sekre
Pangkalpinang
7 org
110,-
7 org
110,-
35 org
550,-
Sekre
Pangkalpinang
400,-
19 org
400,-
19 org
400,-
95 org
2.000,-
Sekre
Pangkalpinang
12 bulan
80,-
12 bulan
80,-
12 bulan
80,-
60 bulan
400,-
Sekre
Pangkalpinang
120,-
12 bulan
120,-
12 bulan
120,-
12 bulan
120,-
60 bulan
600,-
Sekre
Pangkalpinang
80,-
12 bulan
80,-
12 bulan
80,-
12 bulan
80,-
60 bulan
400,-
Sekre
Pangkalpinang
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
(1) 1.18.01.01.12
(2) - Penyediaan komponen instalasi/penerang an bangunan kantor
(3) - Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
1.18.01.01.13
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor - Penyediaan peralatan rumah tangga
- Jumlah paket peralatan dan perlengkapan kantor - Jumlah paket peralatan RT
1.18.01.01.15
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
1.18.01.01.17
- Penyediaan makanan minuman dan tamu
1.18.01.01.18
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
1.18.01.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur*
1.18.01.01.14
* REVISI
dan rapat
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 60 bln
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target (5) 12 bulan
2014
Rp (juta Rp) (6) 50,-
target (7) 12 bulan
2015
Rp (juta Rp) (8) 50,-
target (9) 12 bulan
2016
Rp (juta Rp) (10) 50,-
target (11) 12 bulan
2017
Rp (juta Rp) (12) 50,-
target (13) 12 bulan
Rp (juta Rp) (14) 50,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 60 250,bulan
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
-
-
-
1 pkt
200,-
-
-
1 pkt
300,-
-
-
2 pkt
500,-
Sekre
Pangkalpinang
60 bln
-
-
1 pkt
200,-
-
-
1 pkt
200,-
-
-
2 pkt
400,-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah bulan ketersediaan bahan bacaan dalam setahun
60 bln
12 bulan
40,-
12 bulan
40,-
12 bulan
40,-
12 bulan
40,-
12 bulan
40,-
60 bulan
200,-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
60 bln
12 bulan
75,-
12 bulan
75,-
12 bulan
75,-
12 bulan
75,-
12 bulan
75,-
60 bulan
375,-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah bulan terlaksananya rakor dan konsultasi ke luar daerah dalam setahun - Jumlah bulan pemeliharaan gedung kantor dan kendaraan dnas/operasional
60 bln
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
12 bulan
600,-
60 bulan
3.000,-
Sekre
Pangkalpinang
60 bulan
12 bulan
900,-
12 bulan
900,-
12 bulan
900,-
12 bulan
900,-
12 bulan
900,-
60 bulan
4.500,-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah kndaraan dinas/operasional
2 mobil
3 motor
60,-
2 mobil
400,-
3 motor
60,-
2 mobil
400,-
2 motor
40,-
12 kend
960,-
Sekre
Pangkalpinang
Kode
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan (3) - Jumlah kantor
gedung
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
2015
2016
(5) -
Rp (juta Rp) (6) -
-
-
-
-
-
-
-
target
(7) -
Rp (juta Rp) (8) -
(9) 1 DED
Rp (juta Rp) (10) 2.000,-
target
target
target (11) 1 gedun g 1 gedun g
2017
Rp (juta Rp) (12) 27.000, -
(13) -
Rp (juta Rp) (14) -
27.000,-
-
-
target
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 1 29.000, gedun g 1 27.000,gedun g
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.03
- Pembangunan gedung kantor
- Jumlah kantor dibangun
1.18.01.02.05
- Pengadaan kendaraan dinas/operasional
- Jumlah kendaraan dinas, 4 mobil, 8 motor
2 mobil
3 motor
60,-
2 mobil
400,-
3 motor
60,-
2 mobil
400,-
2 motor
40,-
12 kend
960,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.07
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
- Jumlah paket perlengkapan gedung kantor
-
1 pkt
100,-
-
-
-
-
1 pkt
100,-
-
-
2 pkt
200,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.09
- Pengadaan peralatan gedung kantor
- Jumlah peralatan kantor
paket gedung
1 pkt
1 pkt
100,-
-
-
-
-
1 pkt
100,-
-
-
2 pkt
200,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.10
- Pengadaan meubelair
- Jumlah meubelair
paket
1 pkt
-
-
1 pkt
150,-
-
-
1 pkt
150,-
-
-
2 pkt
300,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.11
- Pengadaan rambu/plang petunjuk
- Tersedianya rambu/plang petunjuk
-
1 pkt
100,-
-
-
1 pkt
100,-
-
-
-
-
2 pkt
200,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.12
- Pengadaan alat bengkel
-
1 pkt
200,-
-
-
-
-
1 pkt
200,-
-
-
2 pkt
400,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.13
- Pengadaan konstruksi jaringan air
- Tersedianya saluran air
-
1 pkt
500,-
-
-
-
-
-
-
1 pkt
500,-
2 pkt
1.000,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.14
- Pengadaan penghias ruang rumah - Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Jumlah kegiatan
-
1 pkt
100,-
-
-
1 pkt
100,-
-
-
-
-
2 pkt
200,-
Sekre
Pangkalpinang
12 bulan
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
12 bulan
300,-
60 bulan
1.500,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.02.22
alat-
- Tersedianya alat bengkel
gedung yang
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 -
alat-
paket
- Jumlah bulan terpeliharanya Gedung kantor (GOR) dalam setahun
* REVISI Kode
Program dan Kegiatan
(1) 1.18.01.02.24
(2) - Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional
1.18.01.02.28
- Pemeliharaan rutin berkala peralatan kantor
1.18.01.02.31
1.18.01.02.50
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
target
2014
Rp (juta Rp)
target
2015
Rp (juta Rp)
target
2016
Rp (juta Rp)
target
2017
Rp (juta Rp)
target
Rp (juta Rp)
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp target (juta Rp) (15) (16) 60 1.500, bulan -
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
(3) - Jumlah bulan pemeliharaan kendaraan dinas/operasional dalam setahun - Jumlah bulan pemeliharaan peralatan kantor
(4 60 bln
(5) 12 bulan
(6) 300,-
(7) 12 bulan
(8) 300,-
(9) 12 bulan
(10) 300,-
(11) 12 bulan
(12) 300,-
(13) 12 bulan
(14) 300,-
-
12 bulan
100,-
12 bulan
100,-
12 bulan
100,-
12 bulan
100,-
12 bulan
100,-
60 bulan
500,-
Sekre
Pangkalpinang
- Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP
- Jumlah bulan terpelihanya asrama PPLP dalam setahun
60 bln -
12 bulan
200,-
12 bulan
200,-
12 bulan
200,-
12 bulan
200,-
12 bulan
200,-
60 bulan
1.000, -
Sekre
Pangkalpinang
- DED kantor
-
-
-
-
-
1 dok
2.000,-
-
-
-
-
1 dok
2.000, -
Sekre
Pangkalpinang
Program Peningkatan Disiplin Aparatur*
- Jumlah paket dokumen DED gedung kantor - Jumlah pengadaan pkaian dinas
231 pakaian
-
-
93 pkaian
80,-
-
-
-
-
138 pkaian
120,-
231 pkaian
200,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.03.01
- Pengadaan mesin/kartu absensi
- Jumlah mesin/kartu absensi
1 mesin
-
-
-
-
1 mesin
50,-
-
-
-
-
1 mesin
50,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.03.02
- Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya - Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu
- Jumlah pengadaan pakaian dinas
93 pakaian
-
-
80,-
-
-
-
-
-
-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah pakaian korpri dan hari tertentu
138 pakaian
-
-
93 pakaian linmas -
-
-
-
-
-
120,-
120,-
Sekre
Pangkalpinang
Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur*
- Jumlah pegawai yang mengikuti sosialiasi dan bimtek setahun
-
-
-
20 org
140,-
20 org
140,-
20 org
140,-
138 pakaian (korpri dan batik) 20 org
560,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.03
1.18.01.03.04
1.18.01.05
gedung
140,-
93 pakaian linmas 138 pakaian 80 org
80,-
V* REVISIISI Kode
(1)
Program dan Kegiatan
(2)
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan (3) - Jumlah dokumen Anjab, ABK, & peta jabatan - Jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 3 dok
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013
2014
(5) -
Rp (juta Rp) (6) -
-
-
-
10 org
target
target (7) 1 dok anjab
2015
Rp (juta Rp) (8) 70,-
2016
(9) 2 dok
Rp (juta Rp) (10) 100,-
70,-
10 org
target
2017
(11) -
Rp (juta Rp) (12) -
70,-
10 org
target
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 3 dok 170,-
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
(13) -
Rp (juta Rp) (14) -
70,-
10 org
70,-
40 org
280,-
Sekre
Pangkalpinang
target
1.18.01.05.01
- Sosialisasi peraturan perundangundangan
1.18.01.05.02
- Bimtek implementasi peraturan perundangundangan
- Jumlah yang bimtek
pegawai mengikuti
-
-
-
10 org
70,-
10 org
70,-
10 org
70,-
20 org
70,-
40 org
280,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.05.10
- Analisis Jabatan (Anjab)
- Jumlah Anjab
dokumen
1 dok
-
-
1 dok
70,-
-
-
-
-
-
-
1 dok
70,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.05.11
- Analisisi Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan
- Jumlah dokumen ABK dan peta jabatan SKPD
2 dok
-
-
-
-
2 dok
100,-
-
-
-
-
2 dok
100,-
Sekre
Pangkalpinang
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan* - Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikthiar kinerja SKPD (Lakip, LKPJ, dan LPPD) - Penyusunan Catatan Atas Keuangan (CLAK) SKPD
- Jumlah dok. Lakip, LKPJ, LPPD, CLAK, dan dok perencanaan SKPD
22 dok
5 dok
150,-
5 dok
150,-
5 dok
150,-
5 dok
150,-
6 dok
170,-
26 dok
770,-
Sekre
Pangkalpinang
- Jumlah dokumen Lakip, LKPJ, dan LPPD
12 dok
3 dok
90,-
3 dok
90,-
3 dok
90,-
3 dok
90,-
3 dok
90,-
15 dok
450,-
Sekre
Pangkalpinang
4 dok
1 dok
30,-
1 dok
30,-
1 dok
30,-
1 dok
30,-
1 dok
30,-
5 dok
150,-
Sekre
Pangkalpinang
1.18.01.06
1.18.01.06.01
1.18.01.06.04
- Jumlah CLAK
dokumen
* REVISI Kode
(1) 1.18.01.06.10
Program dan Kegiatan
(2) - Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan (3) - Jumlah dokumen perencanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan (4 2 dok
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2013 target (5) 1 dok
Rp (juta Rp) (6) 30,-
2014 target (7) 1 dok
Keterangan: 1. 2. 3. 4.
Sekre adalah Sekretariat Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kepem adalah Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kewira adalah Bidang Kewirausahaan Pemuda Olahrag adalah Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi
Rp (juta Rp) (8) 30,-
2015 target (9) 1 dok
Rp (juta Rp) (10) 30,-
2016 target (11) 1 dok
Rp (juta Rp) (12) 30,-
2017 target (13) 2 dok
Rp (juta Rp) (14) 50,-
Kondisi Kinerja Pada akhir peride Renstra SKPD Rp (juta target Rp) (15) (16) 6 dok 170,-
Unit SKPD
Lok
(17) Sekre
(18) Pangkalpinang
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disusun untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017. Pada RPJMD
tujuan
dan
sasaran
yang
akan
dicapai
adalah
cakupan
pembinaan lembaga atau Organisasi Kepemudaan (OKP) dan cakupan pembinaan cabang olahraga. Selain mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, indikator kinerja SKPD ini disusun dengan memperhatikan isuisu strategis, tugas pokok dan fungsi SKPD yang menjadi tujuan dan sasaran SKPD. Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada tabel 6.1. Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
(4) 5 OKP
(5) 5 OKP
(6) 5 OKP
(7) 5 OKP
(8) 5 OKP
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (9) 25 OKP
-
40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
250 orang
Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pelayanan pemuda, selain pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan*
476 orang
238 orang
238 orang
238 orang
238 orang
238 orang
1190 orang
4
Terselenggaranya pelaksanaan Paskibraka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung*
5 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
5 kali
5
Jumlah pemuda kader kewirausahaan*
-
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
350 orang
No.
Indikator
(1) 1
(2) Jumlah OKP yang dibina*
2
Jumlah pemuda kader kepemimpinan*
3
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (3) -
Target Capaian Setiap Tahun
No.
Indikator
(1) 6
(2) Terselenggaranya dan partisipasi Provinsi Kep. Bangka Belitung, penyelenggaraan Popda, Kejurda pelajar, dan Olah. rekreasi dan tradisional, serta partisipasi pada even Popwil, Popnas, dan Popcanas)*
7
Jumlah cabang olahraga (cabor) yang dibina di PPLP dan PPLPD*
8
9
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (3) 17 even
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (9) 18 even
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
(4) 4 (Popnas , Pocana s, Kejurda , Ola. rekreas i dan trad.)
(5) 3 (Popda, Popwil, Ola. rekreas i dan trad.)
(6) 4 (Popnas , Popcan as, Kejurda , Ola. rekreas i dan trad.)
(7) 3 (Popda, Popwil, Ola. rekreas i dan trad.)
(8) 4 (Popnas , Popcan as, Kejurda , Ola. rekreas i dan trad.)
2 cabor pada tahun 2012
3 cabor
5 cabor
5 cabor
6 cabor
6 cabor
6 cabor pada tahun 2017
Jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba*
-
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
250 orang
Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even POPWIL I dan POPNAS*
Peringka t 6 POPWIL I 2012, dan peringka t 16 POPNAS 2011
Peringk at 16 pada POPNA S2013
Peringk at 5 POPWI L I 2014
Peringk at 15 POPNA S2015
Peringk at 5 POPWI L I 2016
Peringk at 14 POPNA S2017
Peringka t 5 POPWIL I, dan peringka t 14 POPNAS
*REVISI
BAB VII PENUTUP Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012-2017 disusun untuk memenuhi amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional,
dengan
mengacu
pada
RPJMD
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 yang memuat visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2012-2017. Selain mengacu pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017, Renstra ini juga telah disusun dan disesuaikan dengan struktur organisasi dan uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang terhimpun pada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Peraturan Gubernur (Pergub) Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Renstra
ini
diharapkan
mampu
dijadikan
pedoman
dalam
penyusunan dokumen perencanaan Renja SKPD, dan sekaligus menjadi dokumen penting bagi seluruh unit yang ada di Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan program kegiatan dengan indikator sasaran yang telah ditentukan untuk mencapai visi misi yang telah ditetapkan.
KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
H. SAVIAT S., S.H., M.H. NIP. 19540505 198101 1 003