BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesejahteraan pada suatu daerah adalah pendapatan daerah. Pendapatan daerah yang berasal dari berbagai sektor seperti pajak, retribusi, pengelolaan sumber daya alam, dana investasi, dana perimbangan dan dana pembangunan mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) serta tingkat kemajuan di suatu daerah. Dalam memperoleh pendapatan suatu daerah berhak mengatur sendiri bagaimana cara mendapatkannya sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 [1]. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 telah menyatakan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk mengatur bagaimana suatu daerah tersebut dapat meningkat kesejahteraannya. Adapun indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan daerah adalah total pendapatan daerah, tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemajuan daerah. Indikator ekonomi tersebut bergantung pada besarnya pemasukan daerah dari pajak, retribusi, pengelolaan sumber daya alam, dana investasi, dana pembangunan, serta dana perimbangan [1]. Besar pemasukan dari berbagai sektor yang mempengaruhi indikator perekonomian daerah yang menentukan tingkat kesejahteraan masing-masing daerah menimbulkan adanya kompetisi antar wilayah. Kabupaten dan kotamadya yang memiliki sumber daya alam, keadaan demografi dan geografis yang mendukung dengan mudah meningkatkan pendapatannya dari sektor-sektor yang strategis. Kompetisi ini membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif dari kompetisi peningkatan kesejahteraan daerah adalah semakin memacu daya 1
2 inovasi, kreasi, dan kreativitas pemerintah daerah beserta masyarakatnya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar sektor – sektor pendapatan daerah, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan daerahnya meningkat. Untuk dampak negatifnya adalah terjadi kesenjangan daerah. Pemerintah Provinsi sebagai pengontrol kebijakan daerah kabupaten dan kota serta penghubung antara Pemerintah Daerah Tingkat-II dengan Pemerintah Pusat seharusnya memberikan solusi atas permasalahan tersebut tanpa mematikan pembangunan ekonomi, daya inovasi, kreasi, dan kreativitas Pemerintah Daerah beserta masyarakatnya untuk kesejahteraan daerahnya. Selain solusi dengan memberikan dana bantuan kepada kabupaten dan kota yang tingkat pendapatan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan daerahnya rendah, diperlukan solusi berupa model matematika yang dapat digunakan untuk mengontrol dan mempredikisikan variabel – variabel yang perlu dikendalikan sebagai gambaran atas kesejahteraan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Adapun model matematika yang sesuai adalah model regresi multivariat yang memuat dari lebih dari satu variabel bergantung atau respon yang saling berkorelasi dan satu atau lebih variabel bebas yang disebut juga variabel prediktor [2]. Penelitian tentang regresi multivariat yang pernah dilakukan antara lain Analisis Regresi Multivariat berdasarkan FaktorFaktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan di Provinsi Jawa Timur (Rosy Riskiyanti, 2010)[3]. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model regresi multivariat sebagai gambaran kesehatan masyarakat di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan derajat kesehatan di Provinsi Jawa Timur. Dalam model regresi multivariat yang dikerjakan dalam penelitian sebelumnya ini tidak menggunakan KICC (Kullback’s Information Criterion Corrected) untuk menentukan variabel bebas apa saja yang dapat dijadikan indikator dalam model regresi multivariat yang terbentuk. Dalam jurnal tentang Application in Time Series, Multiple and Multivariate Regression, Computational and Data
3 Analysis 50 tahun 2006 Hal. 1524 – 1550 yang berjudul A Corrected Akaike Criterion Based on Kullback’s Symetric Divergence menjelaskan tentang bagaimana kriteria koreksi AICC (Akaike Information Criterion Corrected) yang lebih rendah jika dibandingkan KICC (Kullback’s Information Criterion Corrected) dalam suatu model regresi multivariat pada pelelehan pelat besi pada tangki [4]. Berdasarkan jurnal tersebut maka dalam melakukan analisis regresi multivariat digunakan kriteria koreksi KICC untuk mendapatkan model terbaik dengan variabel bebas terpilih yang dijadikan indikator kesejahteraan kabupaten dan kota di Jawa Timur. Oleh sebab itu sesuai dengan latar belakang dan acuan dari peneliti sebelumnya dalam Tugas Akhir ini penulis mengajukan judul “Model Regresi Multivariat untuk Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur”. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagaimana model regresi multivariat untuk kesejahteraan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. 2. Berdasarkan model regresi multivariat, variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator untuk memprediksikan tingkat kesejahteraan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. 1.3 Batasan Masalah Permasalahan yang di bahas dalam Tugas Akhir ini akan dibatasi ruang lingkupnya, yaitu : 1. Data yang diambil adalah data sekunder pendapatan daerah, tingkat kemajuan kabupaten dan kotamadya di Provinsi Jawa Timur tahun 2012 dari situs resmi Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia dan Data Pertumbuhan Ekonomi serta Data Tingkat Kemajuan kabupaten dan kotamadya di Provinsi Jawa Timur tahun 2012 dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2. Penelitian yang dikerjakan nanti hanya dibatasi pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesejahteraan suatu daerah dalam
4 hal tingkat pendapatan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan angka kemajuan suatu daerah. 3. Variabel bebas yang digunakan adalah persentase penerimaan pajak, retribusi, hasil pengelolaan sumber daya alam, hasil investasi, dana perimbangan, dan dana pembangunan dari suatu kabupaten dan kotamadya atas jumlah total penerimaan semua daerah di Provinsi Jawa Timur. 4. Dalam melakukan analisis regresi multivariat digunakan software Matlab 2007 sebagai penunjang. 1.4 Tujuan Tujuan dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Mendapatkan model matematika dari proses analisis regresi multivariat yang sesuai untuk kesejahteraan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. 2. Mengetahui variabel – variabel yang dapat dijadikan indikator untuk memprediksikan tingkat kesejahteraan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. 1.5 Manfaat Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengaplikasikan metode analisis regresi yang digunakan untuk mendapatkan suatu model dari data multivariat. 2. Adanya solusi yang dapat dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan yaitu Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kotamadya berupa model matematika sebagai perencanaan, prediktor dan penentuan kebijakan yang sesuai. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika tulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan dan batasan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 Memaparkan dasar teori yang digunakan penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan alur kerja dan metode yang digunakan penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menyajikan data dalam bentuk diagram, dan análisis sampai mendapatkan model regresi multivariat yang sesuai dengan data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil analisis dan pembahasan yang sesuai dengan permasalahan.
6
Halaman ini sengaja dikosongkan