BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis.Tumbuhan merangkum semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel. Indonesia memiliki berbagai macam vegetasi seperti hutan, kebun, padang rumput, dan tundra. Dilihat dari jenisnya tumbuhan ini dibagi menjadi tumbuhan liar dan tumbuhan yang di budidayakan. Tumbuhan liar misalnya hutan. Hutan di Indonesia sangat beragam, seperti hutan tropis dan hutan bakau. Tumbuhan yang di budidayakan misalnya jenis tumbuhan untuk kebun dan toga. Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di dunia ini karena tumbuhan sebagai produsen pertama pada rantai makanan dan juga memiliki peranan penting sebagai penghasil oksigen terbesar bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup. Manfaat tumbuhan sangatlah banyak seperti sebagai paru-paru dunia, tanaman sebagai elemen hijau, pada tumbuhan menghasilkan oksigen(O2) yang sangat diperlukan bagi mahkluk hidup untuk pernafasan, sebagai pengatur lingkungan, pencipta lingkungan hidup (ekologis), penyeimbangan alam, perlindungan terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahri, gas dan debu-debu, kebisingan suara dan kendaran bermotor), keindahan (estetika), kesehatan, rekreasi dan pendidikan (edukatif), sosial politik ekonomi, dan pencegahan banjir. Selain itu,
1
saat ini tumbuhan sangat bermanfaat untuk dunia medis sebagai obat herbal. Tumbuhan yang paling berperan pada dunia medis adalah jenis tanaman toga. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Selain di budidayakan di rumah tangga, tanaman toga juga dibudidayakan untuk sekolah-sekolah yang digunakan untuk memacu siswa agar dapat mengenal dan memanfaatkan tanaman toga sebagai obat. Tanaman toga ada berbagai macam contohnya, seperti kumis kucing, mahkota dewa, mengkudu, binahong, jahe, belimbing wuluh, kayu manis, patah tulang, beluntas dan masih banyak lagi. Salah satu toga yang memiliki manfaat paling banyak adalah beluntas. Beluntas merupakan tanaman yang biasa digunakan untuk pagar rumah. Tanaman ini bisa juga tumbuh liar dan juga bisa tumbuh di daerah yang kering dan berbatu. Jika tidak di pangkas, tinggi tanaman ini bisa mencapai 3 meter. Dari daun hingga akar beluntas memiliki fungsi yang berbagai macam. Manfaat beluntas misalnya untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakkan demam, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat terdorong untuk meneliti tanaman beluntas untuk mengetahui manfaat dan segala hal tentang tanaman beluntas serta menyusun sebuah paper dengan judul “ Tanaman Beluntas sebagai Tanaman Obat ’’.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa kandungan yang terdapat dalam tanaman beluntas ? 2. Apa manfaat tanaman beluntas bagi kehidupan manusia ? 3. Bagaimana cara pemanfaatan tanaman beluntas bagi kehidupan manusia ?
2
1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa kandungan yang terdapat dalam tanaman beluntas. 2. Untuk mengetahui apa manfaat tanaman beluntas bagi kehidupan manusia. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan tanaman beluntas bagi kehidupan manusia.
1.4 Manfaat Penulisan 1. Manfaat bagi penulis Penulis mempunyai pengetahuan/wawasan tentang tanaman beluntas seperti, habitat tanaman beluntas, manfaat tanaman beluntas, cara pemanfaatan tanaman beluntas dan pembudidayaan tanaman beluntas. 2. Manfaat bagi masyarakat Selain bermanfaat bagi penulis, penulisan ini jga bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan adanya tanaman beluntas ini masyarakat dapat menggunakan tanaman beluntas ini sebagai alternative seperti untuk obat-obatan. 3. Manfaat bagi pengguna obat herbal Dan yang terakhir, penulisan ini sangat bermanfaat bagi pengguna obat alternatif karena dengan adanya tanaman beluntas ini, bertambahlah jenis obat-obatan alternatif yang juga memiliki berbagai macam manfaat.
3
Bab II Isi
2.1 Klasifikasi Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Astelares
Family
: Asteraceae
Genus
: Pluchea
Species
: Pluchea indica (L.) Less
Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut. Tumbuhan Beluntas merupakan tumbuhan liar yang dapat hidup di sembarang tempat kecuali tempat berair, yang tidak banyak orang kenal dan tahu apa kegunaannya. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan. Tumbuhan beluntas biasa dijadikan sebagai pembatas pagar pekarangan, sebagai pembatas petakan sawah-sawah, bahkan tidak terurus dan hanya sebagai semak belukar yang dapat ditemukan di tempat-tempat lapang dan tanah kosong, padahal
4
tumbuhan beluntas jika dimanfaatkan dengan baik akan banyak memberi keuntungan, karena tumbuhan beluntas merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai begitu banyak khasiat khususnya dalam bidang kesehatan. (Dalimartha, 1999) 2.2
Kandungan Kimia pada Tanaman Beluntas
Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan. Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau dikukus. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli. ( iptek.net.id, 2011)
2.3
Pemanfaatan Tanaman Beluntas 1. Demam 15 helai daun beluntas diseduh dengan segelas air panas. Setelah agak dingin, disaring. Diminum sekaligus 1x sehari. 2. Bau badan dan bau mulut Beberapa helai daun beluntas nuda dikukus lalu dimakan sebagai lalap. 3. Pegal – linu Beberapa helai daun beluntas diseduh dengan segelas air panas. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari. 4. Keputihan 20 helai daun beluntas, 1 akar tapak liman direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum sekaligus, 1x sehari.
5
5. Nyeri pinggang dan pinggul 1 akar beluntas, 1 ibu jari kencur, 1 ibu jari temulawak, i ibu jari kunyit direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum 1x sehari, sekaligus. 6. Rematik Akar beluntas direbus dengan segelas air. Saring, minum 1x sehari sekaligus. 7. Sakit perut 20 helai daun beluntas dicuci bersih lalu diremas-remas sampai hancur. Seduh dengan segelas air panas sambil diberi sedikit asam dan garam, lalu disaring. Diminum selagi masih hangat. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari. 8. Nyeri haid 20 helai daun beluntas dicuci bersih lalu diremas-remas sampai hancur. Seduh dengan segelas air panas sambil diberi sedikit asam dan garam, lalu disaring. Diminum selagi masih hangat. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari. 9. Gangguan pencernaan pada anak 8 helai daun beluntas dicuci bersih, lalu ditaruh di nasi yang akan ditim. (Hariana, 2006)
6
Bab III Penutup 3.1
Kesimpulan
Dari rumusan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tumbuhan beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan. 2. Manfaat dari tanaman beluntas adalah sebagai obat demam, penghilang bau badan dan bau mulut, nyeri saat haid, keputihan, gangguan pencernaan pada anak, pegal linu, rematik, sakit perut, nyeri pingang dan pinggul. 3. Cara pemanfaatan tanaman beluntas dapat dilakukan dengan cara merebus daun dan airnya diminum ada juga yang menjadikannya sebagai lalapan. 4. Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin. 3.2 Saran-Saran Dari kesimpulan di atas penulis menyarankan sebagai berikut 3.2.1
Saran untuk Masyarakat Dalam mengatasi penyakit seperti yang di sebutkan diatas, diderita anggota kjeluarga atau siapapun yang mengalaminya sebaiknya dalam mengatasi tidak perlu gegabah atau panic, kita bias melakukan pertolongan pertama bagi penderita sakit seperti memberikan rebusan air daun beluntas atau menjadikan daunnya sebagai lalapan. berhubung tanaman beluntas merupakan tanaman liar yang dapat tumbuh dimana saja sehingga masyarakat dimanapun berada dapat mengkonsumsi atau menikmati khasiat dari tanaman belutas.
7
3.2.1
Saran untuk Siswa Pengobatan secara alternative atau treaditional banyak mempunyai keunggulan selain bahannya mudah untuk didapat dan banyak pula memiliki khasiat dan tentunya lebih murah. Mengetahui tentang khasiat dari tanaman obat dapat membantu kita atau para siswa memberikan pertolongan pertama bagi penderita . Dan dengan demikian
para
siswa
hendaknya
lebih
banyak
memperoleh
pengetahuan tentang bahan – bahan obat di sekitar kita sehingga dapat membantu keluarga dan masyarakat,
8
Daftar Pustaka
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Trubus Agriwidya. Jakarta. iptek.net.id, 2011. Tanaman Obat. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 1. Penebar Swadaya. Jakarta.
9