BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Akan tetapi, dewasa ini masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun mereka yang gagal dalam sekolah (droup out). Sesuai dengan amanat UUD 1945 (amandemen) pasal 31 ayat 1, “setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan”, dan ayat 2 mengamanatkan pula bahwa “pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan untuk setiap warga negara”. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan sarana pendidikan berupa pendidikan nonformal yang memfasilitasi masyarakat untuk menuntaskan jenjang pendidikannya melalui program pendidikan kesetaraan, diantaranya adalah Pendidikan Paket A setara SD/MI, Pendidikan Paket B setara SMP/MTs, dan Pendidikan Paket C setara SMA/SMK/MA. Semenjak pemerintah mencanangkan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, yaitu kewajiban bagi masyarakat untuk minimal mengenyam pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Pertama. Tujuan dari wajar 9 tahun ini, adalah untuk meningkatkan mutu manusia Indonesia, agar tidak terpuruk di tengah kehidupan bangsa-bangsa. Pendidikan
dilaksanakan
bertujuan
untuk
meningkatkan
serta
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasibuan (1994 : 1) bahwa “Pendidikan sebagai upaya atau kegiatan yang meningkatkan kemampuan seseorang dalam segala bidang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Dengan demikian pendidikan merupakan
Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas tinggi. Salah satu proses pendidikan guna mengembangkan potensi peserta didik yaitu bidang studi matematika. Matematika merupakan suatu ilmu yang sangat penting peranannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang turut memberikan sumbangan signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia. Sebagaimana yang disampaikan oleh Buchori (2001: 122), bahwa: Akan tetapi, suatu masyarakat hanya akan berhasil mengembangkan kemampuan teknologi yang cukup tinggi kalau dalam masyarakat tadi terdapat lapisan-lapisan penduduk dengan tingkat pemahaman tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang beragam, dari kemampuan yang bersifat keahlian sampai ke pemahaman yang bersifat apresiatif. Pernyataan Buchori tersebut mengindikasikan bahwa matematika memiliki peranan strategis untuk meningkatkan kualitas kehidupan suatu masyarakat khususnya dalam pengembangan teknologi. Matematika merupakan suatu bidang yang sangat penting bagi setiap individu termasuk peserta didik program kesetaraan. Peran matematika dalam kehidupan manusia tidak dapat diragukan lagi. Oleh karena itu efektivitas pendidikan matematika pada program kesetaraan sangat diperlukan. Jadi pendidikan matematika merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas tinggi. Sebagaimana yang diungkapkan Hudojo (1998 : 20) bahwa “ Dalam perkembangan modern, matematika memegang peranan penting karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan sempurna”. Khusus untuk proses pembelajaran matematika pada Pendidikan kesetaraan Paket B perlu mendapat perhatian tersendiri oleh karena ilmu dan prosedur matematika sangat membantu peserta didik. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja-sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Di samping itu Sujono (1988: 20) mengemukakan bahwa: Dalam perkembangan peradaban modern matematika memegang peranan yang sangat penting, karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan menjadi lebih sempurna. Matematika merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan, dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan mendapat kemajuan yang berarti. Dari pernyataan di atas nampak bahwa matematika dapat membantu peserta didik baik dalam kehidupan sehari-hari, membantu mempelajari dalam mata pelajaran lain, untuk mengikuti pendidikan lebih tinggi, bahkan membantu dalam mengembangkan aspek psikologi peserta didik. Namun kenyataan yang terjadi di sekolah menunjukkan bahwa banyak warga belajar yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai bidang studi yang paling sulit, sehingga mengakibatkan rendahnya nilai matematika. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor internal, eksternal, maupun pendekatan belajar yang digunakan oleh peserta didik. Hal ini senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh Syah (2008: 132) secara global, faktorfaktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam. 1. Faktor internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik. 2. Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya warga belajar yang tidak mau berusaha dengan keras untuk memahami matematika cederung malas-malasan atau tidak mau belajar, usia tidak produktif lagi sehingga mereka terkesan lambat dalam menerima informasi belajar, kondisi lingkungan yang kurang nyaman untuk proses pembelajaran dapat menurunkan motivasi belajar peserta didik, masalah dengan teman sekelas yang berbeda latar belakang mengakibatkan berbeda pula dalam cara pandang, atau motivasi belajar yang mengikuti program ini karena hanya ingin memperoleh ijazah setara SMP. Saat ini keadaan yang terjadi di PKBM Citra Sarana Bahasa dan Informatika (CSBI) adalah warga belajar kurang menguasai perhitungan dan penalaran matematis. Karena warga belajar mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang ditandai dengan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan warga belajar dalam menjawab atau mengerjakan soal-soal. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal (Utomo dan Ruijhter , 1994:86) yaitu : 1. Warga belajar kurang menganalisa soal yang dihadapinya * Mereka tidak mengetahui apa yang diketahui * Mereka tidak membaca soal secara seksama * Mereka terlalu cepat memulai perhitungan * Mereka tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi 2. Warga belajar tidak merencanakan jalan penyelesaian * Mereka tidak mulai dengan yang ditanyakan * Mereka tidak mengetahui persamaan-persamaan yang terpenting * Mereka tidak menghubungkan teori umum dengan soal yang khusus yang dihadapinya 3. Warga belajar tidak menyelesaikan soal-soal secara terperinci * Mereka mengabaikan satuan – satuan yang dihadapinya * Perhitungan mereka dimulai terlalu dini 4. Warga belajar tidak menilai lagi kebenaran perhitungannya * Mereka tidak memeriksa lagi apakah jawaban yang diperoleh itu betul, realistis sesuai dengan yang ditanya Permasalahan dalam pembelajaran matematika khususnya di program kesetaraan paket B adalah ketidakmampuan warga belajar menyelesaikan soalsoal matematika secara sistematis. Padahal melalui kegiatan pemecahan soal secara sistematis, aspek-aspek kemampuan warga belajar dalam matematika Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
seperti penyelesaian soal, penemuan pola penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain-lain, dapat dikembangkan secara lebih baik disekolah. Metode ekspositori sendiri juga membantu tutor dan warga belajar dalam proses kegiatan belajar mengajar. Karena metode ini merupakan metode dengan penyampaian materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat dikuasai warga belajar dengan baik dan warga belajar dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan oleh tutor. Dalam hal ini untuk memecahkan masalah yang dihadapi warga belajar paket B di PKBM CSBI adalah salah satunya dengan penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3). Dengan PS3, warga belajar Paket B di PKBM CSBI diharapkan mampu dan terampil dalam penyelesaian soal dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini warga belajar terpancing berpikir, menganalisa, bertanya dan mengevaluasinya kembali, sehingga dengan demikian warga belajar tersebut aktif berpartisipasi di dalam pembelajaran. Lingkaran merupakan salah satu pokok bahasan matematika yang dipelajari warga belajar paket B di PKBM CSBI. Pada pokok bahasan lingkaran ini akan diaplikasikan PS3 sehingga diharapkan mampu memberikan pengaruh positif dalam proses pembelajaran matematika dan meningkatkan hasil belajarnya. Berlandaskan atas paparan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B pada Pokok Bahasan Lingkaran di PKBM Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI)”.
1.2. Identifikasi Masalah Dalam uraian pada latar belakang, masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Warga belajar paket B mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa-soal matematika secara sistematis.
Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
2. Banyaknya hambatan atau faktor yang mempengaruhi warga belajar, sehingga warga belajar paket B sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal. 3. Warga belajar paket B sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal, sehingga hasil belajar yang diperolehnya masih rendah.
1.3. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini terfokus dan dikarenakan keterbatasan peneliti, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian itu terbatas pada penentuan tingkat hasil belajar dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis. Tingkat hasil belajar siswa yaitu seberapa besar persentase secara klasikal penguasaan siswa terhadap materi ditinjau dari hasil belajar dengan menggunakan metode
Ekspositori
dan
ketercapaian
tujuan
pembelajaran.
Sedangkan
kemampuan siswa dalam PS3 ditinjau dari 4 kemampuan, yaitu: 1. Kemampuan siswa memahami masalah. 2. Kemampuan siswa merencanakan pemecahan masalah. 3. Kemampuan siswa menyelesaikan/melaksanakan pemecahan masalah. 4. Kemampuan siswa mengevaluasi kembali hasil pemecahan masalah
1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana efektivitas penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) terhadap hasil belajar peserta didik Paket B pada pokok bahasan Lingkaran di PKBM CSBI? 2. Bagaimana tingkat kemampuan warga belajar dalam menyelesaikan soal dengan menggunakan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3)?
Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan pokok di atas yaitu: 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) terhadap hasil belajar peserta didik Paket B pada pokok bahasan Lingkaran di PKBM CSBI. 2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan warga belajar dalam menyelesaikan soal dengan menggunakan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3). 1.6. Manfaat Penelitian Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Memberdayakan warga belajar paket B di PKBM CSBI dalam meningkatkan kemampuan matematisnya melalui penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3). 2. Sebagai pertimbangan bagi tutor untuk menerapkan metode PS3 pada pokok bahasan yang lain. 3. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di PKBM khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran.
1.7. Definisi Operasional Definisi operasional penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan penelitian dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda mengenai judul penelitian ini, maka diperlukan gambaran atau batasan-batasan sebagai berikut: 1. Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Penyelesaian Soal Secara Sistematis adalah pendekatan pembelajaran yang prosesnya meliputi: (1) analisis soal, yaitu memperoleh gambaran lengkap dari apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Dengan demikian peserta didik terhindar dari memecahkan soal sebelum dia mengerti betul apa yang Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
diketahuinya dan yang ditanyakan oleh soal, (2) rencana, yaitu mengubah soal yang diberikan menjadi soal baku artinya penyelesaian soalnya secara prinsip telah diketahui dan menyusun rencana untuk menyelesaikan soalberdasarkan konsep yang telah dipelajari, (3) penyelesaian, yaitu mengerjakan penyelesaian soal menurut pemecahan sesuai dengan konsep dan rumus yang telah diketahui, (4) penilaian kembali, yaitu memeriksa apakah soal yang diberikan telah dipecahkan dengan tuntas. Dengan memeriksa kembali soal dan menelaah jalan yang dikerjakan, dapat ditemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin telah dibuat sehingga kesalahan tersebut bisa diperbaiki. Dengan kata lain bahwa dalam langkah yang keempat ini merupakan hasil kesimpulan dari langkah pertama sampai langkah yang ketiga. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Kategori hasil belajar tersebut terkhusus pada pengerjaan soal yang dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3. Karena siswa dituntut dapat menganalisa, berpikir logis, menggunakan prinsip-prinsip dalam menyelesaikan soal bahkan mengevaluasi kembali hasil soal yang telah dikerjakan. 3. Warga Belajar Paket B Warga belajar adalah istilah bagi peserta didik nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Adapun selanjutnya warga belajar akan disebut juga sebagai siswa. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa paket B di PKBM Citra Sarana Bahasa dan Informatika (CSBI) cabang Setiabudi. 4. Pokok Bahasan Lingkaran Materi yang diajarkan terbatas pada pokok bahasan Lingkaran dengan submateri unsur-unsur lingkaran, keliling, dan luas lingkaran.
Suhendi, 2014 Efektivitas Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Paket B Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Citra Sarana Bahasa Dan Informatika (CSBI) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu