BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Auxiliary Power Unit (APU) merupakan engine turbin gas cadangan yang terletak pada bagian ekor (tail section) pesawat. APU berfungsi sebagai penghasil cadangan daya listrik dan udara bertekanan (bleed air) pada sistem pesawat, dimana APU dapat dioperasikan ketika di darat atau udara. Pengoperasian APU di darat atau udara digunakan untuk menyuplai Air Conditioning (AC), listrik dan membantu engine starting. Namun pengoperasian APU di udara hanya untuk kondisi darurat seperti satu engine mati, membantu engine starting ketika terbang, penurunan performa dari sistem listrik dan AC pesawat. Kondisi APU tercatat dan terpantau dalam Aircraft Maintenance Log (AML). Di dalam AML, teknisi mencatat dan melaporkan kondisi APU pada saat kondisi normal, kegagalan potensial dan fungsional. Namun pencatatan kegagalan APU tidak diikuti parameter jam APU (APU hours) yang sebenarnya, karena APU telah dimodifikasi dengan melepas APU meter. Penghitungan APU hours dilakukan dengan pengalian nilai APU ratio factor terhadap lama terbang pesawat. Ratio factor merupakan perbandingan antara rata-rata lama pemakaian APU setiap hari (daily APU Hours) dan rata-rata lama penerbangan pesawat setiap hari (daily flying hours). Saat ini nilai ratio factor tidak sesuai lagi untuk perhitungan APU hours dengan mengacu kepada APU hours sesungguhnya. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan jadwal perawatan yang menggunakan parameter APU hours tidak sesuai lagi dengan jadwal perawatan sebenarnya, misalnya overhaul APU. Overhaul APU dilaksanakan setiap 3500 jam pengoperasian APU. Data perawatan APU menunjukkan ketika APU dilepaskan dan dilakukan overhaul, tidak ditemukan suatu komponen yang melebihi batas toleransi. Setelah APU dipasang dan dioperasikan kembali, APU terjadi kerusakan sebelum 7000 jam dan harus dilakukan overhaul lebih awal (premature) . 1
1
Referensi hasil pemeriksaan data di pencatatan data dan bengkel perawatan APU.
1
Kegagalan potensial APU dan komponennya dapat terjadi di setiap pengoperasian (lihat Lampiran D dan K). Pada Lampiran D ditunjukkan komponen-komponen yang mengalami kegagalan potensial setiap pengoperasian APU. Sedangkan pada Lampiran K ditunjukkan kegagalan fungsional APU, dimana APU tidak dapat menyuplai listrik dan/atau bleed air. Data menunjukkan 2473 kasus kegagalan potensial APU dan 253 kasus kegagalan fungsional APU selama tahun 2003-2004. Hasil observasi data kegagalan fungsional APU GTCP85 menunjukkan bahwa kegagalan fungsional memiliki kecenderungan naik (uptrend) sepanjang tahun 20032004. Bila APU gagal beroperasi di saat menyuplai bleed air untuk proses engine starting maka dapat mengakibatkan keterlambatan keberangkatan pesawat. Fungsi APU harus digantikan dengan Ground Turbine Compressor (GTC) sebagai penyuplai udara bertekanan dan Ground Power Unit (GPU) sebagai penyuplai listrik, sampai engine dipastikan pada self sustaining speed. Data juga menunjukkan 79 kasus kegagalan fungsional APU yang mengakibatkan keterlambatan keberangkatan pesawat (technical delay) selama tahun 2003-2004. 1.2 RUMUSAN MASALAH dan TUJUAN PENELITIAN Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah terjadinya jumlah kegagalan fungsional APU GTCP85 pesawat Boeing 737-300/400/500 milik Garuda Indonesia yang cenderung naik dan sangat mengganggu operasi serta berdampak finansial. Kegagalan fungsional dapat dicegah dengan mengidentifikasi dan memperbaiki kegagalan potensial atau disebut dengan troubleshooting. Proses troubleshooting dapat dipermudah dengan suatu teknik penentuan akar-akar penyebab kegagalan fungsional APU atau disebut dengan Fault Tree Analysis (FTA). Seluruh kondisi pengoperasian APU dicatat dengan disertai perhitungan parameter APU hours. Perhitungan APU hours saat ini tidak sesuai dengan lama pengoperasian sehingga dibutuhkan perhitungan ratio factor yang benar.
2
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : a) mengidentifikasi semua basic event penyebab kegagalan fungsional APU, b) menganalisis keandalan APU berdasarkan data basic event, c) menganalisis dampak pengoperasian APU pada keandalan APU dan d) menganalisis keabsahan perhitungan APU hours menggunakan APU ratio factor. Penelitian ini akan menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan keandalan APU. Sehingga hal-hal yang menyebabkan kegagalan fungsional APU dapat ditekan dengan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi sebagai hasil penelitian ini. 1.3 BATASAN MASALAH Penelitian ini menggunakan data APU GTCP85 pesawat Boeing 737-300/400/500 milik Garuda Indonesia yang diambil dan diolah di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF). Data yang digunakan adalah data kegagalan APU dan data penggantian komponen APU yang tercatat mulai Januari 2003 sampai dengan Desember 2004. Data yang tercatat mulai Januari 2003 sampai dengan Desember 2004 dipilih dengan melihat validasi data terhadap beberapa parameter pengukuran, seperti validasi perhitungan jumlah jam operasi APU, pemilihan kegagalan potensial dan fungsional APU. Sehingga data yang tercatat sejak tahun 2003 dan 2004 dijadikan referensi dalam penelitian ini. Data kegagalan APU didapatkan dari laporan pilot yang menunjukkan APU tidak beroperasi dan tindakan perbaikan teknisi dalam menyelesaikan kegagalan APU pada jam operasi tertentu. Sedangkan data penggantian komponen merupakan data yang menunjukkan penggantian komponen yang tidak bekerja sesuai dengan fungsi yang disyaratkan.
3
1.4 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. Data operasi dan perawatan APU GTCP85 pesawat Boeing 737-300/400/500 milik Garuda Indonesia menunjukkan adanya permasalahan. Permasalahan tersebut yaitu terjadinya peningkatan kegagalan fungsi APU sepanjang tahun 2003-2004 dan kesalahan perhitungan APU hours yang menggunakan ratio factor yang tidak sesuai lagi dengan jam pengoperasian APU. Output dari identifikasi permasalahan ini dijadikan suatu rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menganalisis penyebab penurunan keandalan APU. Bahan studi literatur yang digunakan berupa maintenance manual, wiring diagram manual, schematic manual APU dan teori-teori analisis keandalan yang mendukung dalam penyelesaian masalah ini. Studi literatur dilakukan dengan tujuan menentukan penyelesaian terhadap permasalahan yang ada hingga tercapai seluruh tujuan penelitian ini. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap kecenderungan laporan kegagalan APU, pengoperasian, perawatan dan pencatatan APU. Evaluasi ini diharapkan dapat mengetahui penyebab kegagalan APU yang mengacu pada hasil studi literatur. Data yang mendukung evaluasi keandalan ini adalah maintenance reports, pilot reports, unsceduled removals dan aircraft utilization. Pada keluaran evaluasi keandalan dilakukan analisis keandalan, analisis sistem dan Fault Tree Analysis (FTA) APU. Analisis keandalan merupakan analisis peluang suatu item atau sistem bekerja sesuai dengan fungsinya tanpa mengalami kegagalan selama periode waktu (2003-2004). Analisis sistem merupakan analisis cara kerja dari sistem-sitem APU untuk mendukung FTA. FTA merupakan metode untuk mengurutkan penyebab kegagalan fungsi suatu sistem sehingga diketahui basic event. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah suatu kesimpulan yang menjabarkan hal-hal yang menyebabkan kegagalan fungsi APU dan rekomendasi kepada Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk meningkatkan keandalan APU, sehingga hal-hal yang menyebabkan kegagalan fungsional APU dapat ditekan dengan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi hasil penelitian ini.
4
Bab III
Bab I Data operasi dan perawatan APU GTCP85 pesawat Boeing 737 300/400/500
Identifikasi permasalahan -
Kegagalan Fungsi APU Penghitungan APU hours yang tidak sesuai dengan jam pengoperasian APU
Evaluasi Keandalan -
Bab II Studi Literatur -
Maintenance Manual Wiring Diagram Manual Schematic Manual Regulasi (MEL) Teori analisis keandalan
Kecenderungan laporan kegagalan APU Pengoperasian APU Pencatatan operasi APU
Maintenance reports, Pilot reports, Unscheduled removals, Aircraft Utilization
Bab IV Bab V
Analisis Hasil Evaluasi
Kesimpulan dan Saran
-
Analisis keandalan APU Analisis sistem APU Fault tree analysis APU
Gambar 1.1. Metodologi Penelitian
5
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Bab 1 membahas latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 menguraikan studi literatur sistem-sistem APU GTCP85, prosedur pengoperasian APU, regulasi dan dijabarkan pula beberapa metode analisis keandalan. Bab 3 menguraikan evaluasi keandalan terhadap kecenderungan laporan kegagalan APU, pengoperasian dan pencatatan jam operasi APU. Bab 4 membahas analisis hasil evaluasi. Analisis ini membahas lebih detail dalam analisis keandalan, analisis sistem, pembuatan fault tree APU. Bab 5 merupakan ringkasan hasil evaluasi dan analisis APU dengan memberikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi untuk peningkatan keandalan APU GTCP85.
6