BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Menelusuri kota Yogyakarta tidak lengkap
rasanya
jika tidak
mengunjungi Kampung Kauman. Kampung Kauman terletak di sebelah barat alun-alun utara kota Yogyakarta, Berada di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kampung Kauman berkembang menjadi permukiman pendukung jasa pendidikan dan pariwisata yang tumbuh di Yogyakarta. Kampung Kauman pada masa kini menghadapi dua tantangan nyata. Di satu sisi, berkaitan dengan perkembangan kehidupan agama Islam yang cukup pesat. Sementara itu di sisi lain, Kauman menghadapi tantangan terkait dengan letaknya yang berada di pusat kota, yang secara langsung berhadapan dengan masalah urbanisasi dan pembangunan fisik kota yang progresif. Alasan pengambilan wilayah ini menjadi setting dalam penulisan tugas akhir ini karena kampung ini mempunyai lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk dijadikan sebagai bahan perencanaan. Kampung Kauman mempunyai keunikan dan ciri khas yang jarang dipunyai oleh kampung-kampung lain karena kampung yang berfungsi sebagai tempat pemukiman penduduk juga berfungsi sebagai tempat wisata, dan pendidikan. Keunikan Kampung Kauman ini yang mempunyai banyak potensi salah satunya yaitu terdapat bangunan bersejarah Masjid Gedhe Kauman dan Langgar KH Ahmad Dahlan. Tujuan pengembangan Kampung Kauman sebagai Kampung Wisata Sejarah dan Religi tercantum dalam Rencana Induk Pariwisata Kota Yogyakarta (Bappeda Kota Yogyakarta,2010) , yaitu sebagai kawasan pengembangan produk wisata yang berbasis pada wisata budaya peninggalan sejarah dan pengembangan wisata religius pekampungan sebagai pendukung. Permukiman Kauman di kota-kota tradisional Jawa pada masa sekarang telah mengalami banyak perubahan sejalan dengan pembangunan kota yang
BAB I PENDAHULUAN1
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Beberapa permukiman Kauman di Jawa sudah banyak yang berubah bahkan hilang (Surakarta, Semarang), namun banyak pula yang masih dapat bertahan (Rahmawati, 2010). Permukiman Kauman Yogyakarta adalah salah satu area yang masih dapat bertahan dari gempuran pembangunan modern, dan tetap utuh menjadi permukiman muslim. 1.2
Permasalahan Perencanaan Letak Kampung Kauman yang dekat dengan pusat Kota Yogyakarta,
terutama dalam bidang perdagangan dan pariwisata membuat kawasan kampung Kauman menjadi semakin padat dengan permukimannya maupun perdagangan dan jasa dari penduduk asli maupun pendatang, sehingga mengalami penurunan kualitas lingkungan maupun budaya. Keberadaannya yang dekat dengan pusat kota membuat kampung Kauman maupun kawasan sekitarnya mengalami perubahan kultur yang awalnya kawasan tersebut memiliki nilai budaya tradisional untuk Kota Yogyakarta, sedikit demi sedikit kawasan tersebut berubah mengikuti perkembangan zaman akibat arus moderenisasi yang terjadi akibat budaya kapitalisme. Namun, aktivitas yang terjadi di kampung Kauman masih dominan dengan aktivitas yang islami dan aktivitas tersebut yang masih sangat kuat bertahan pada kampung Kauman, oleh karena itu perlu penghidupan kembali lingkungan pada kampung kauman untuk lebih merasakan nilai historisnya. Permasalahan yang dihadapi oleh kampung kota yang lain selain kampung Kauman di Yogyakarta mengalami hal yang sama, yaitu mengalami perubahan perkembangan yang mengikuti budaya kapitalisme. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil dari beberapa rumusan masalah yang terkait dengan pelestarian kampung Kauman, antara lain: 1.Penurunan citra kawasan sebagai kawasan bersejarah disebabkan adanya pembangunan bangunan modern, sehingga rasa atau nilai historis dari kawasan kampung kauman tersebut hilang. 2. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga nilai budaya yang bersejarah di kawasan Kampung Kauman.
BAB I PENDAHULUAN2
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pertanyaan perencanaan adalah “Bagaimana Strategi Pengembangan Kampung Kauman Kota Yogyakarta Sebagai Kawasan Wisata Budaya Religi dan Sejarah?”. 1.3
Tujuan Perencanaan Target hasil (luaran) perencanaan ini adalah berupa konsep tata ruang
rencana pengembangan Kampung Kauman sebagai kampung wisata Sejarah dan Religi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan binaan kampung wisata. Secara terinci target luaran perencanaan ini adalah untuk memperoleh konsep dan informasi dasar tentang: 1. Gambaran konsep desain dan rekayasa lingkungan (pembentukan lingkungan) kampung wisata Sejarah dan Religi. 2. Rumusan model konsep pengelolaan lingkungan binaan dan kampung wisata Sejarah dan Religi. 1.4
Manfaat Perencanaan Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi
3 bagian, yaitu manfaat bagi ilmu pengetahuan pada khususnya Perencanaan Wilayah dan Kota, manfaat bagi Pemerintah setempat Kota Yogyakarta, dan manfaat bagi masyarakat Kampung Kauman itu sendiri, untuk lebih jelasnya sebagai berikut : 1. Manfaat bagi Perencanaan Wilayah dan Kota adalah memberikan referensi ilmu dan konsep pengembangan dari sebuah kampung wisata di kawasan perkotaan. 2. Manfaat bagi Pemerintah Kota a.
Memberikan acuan dan motivasi kepada Pemerintah Kota untuk merealisasikan sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN3
rencana
tata
ruang
yang
sudah
dicanangkan
b.
Menambahkan satu jenis pariwisata baru di Kota Yogyakarta.
3. Manfaat bagi masyarakat Kampung Kauman dan kampung itu sendiri a.
Menyadarkan masyarakat bahwa Kampung Kauman memiliki potensi dalam bidang religi dan sejarah.
b.
Memberikan
motivasi
tambahan
untuk
masyarakat
terhadap
pentingnya menjaga kelestarian objek-objek budaya dan sejarah. 1.5
Ruang Lingkup Analisis
1.3.1
Ruang Lingkup Areal Lingkup spasial yaitu batasan wilayah perencanaan dilaksanakan. Ruang
lingkup spasial dalam tugas akhir ini dibatasi pada Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan. 1.3.2
Ruang Lingkup Temporal Lingkup temporal atau pembatasan waktu pembahasan dalam tugas akhir
ini yaitu mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2024. Ibarat sungai, Kampung Kauman merupakan salah satu mata air yang mengaliri sungai tersebut, sehingga air mengalir terus sampai ke hilir dan akhirnya bermuara di laut membentuk lautan yang luas dengan segala kekayaaan alamnya. Begitupun dengan Kampung Kauman, merupakan bagian yang sangat penting dari perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Alasan pembatasan sampai tahun 2024 yaitu penyesuaian dengan kesepakatan nasional yang disampaikan pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. jangka waktu pengerjaan suatu proyek dibagi 3, yaitu : 1. Jangka pendek
: 0 – 5 tahun.
2. Jangka menengah
: 5 – 10 tahun.
3. Jangka panjang
: lebih dari 10 tahun.
Oleh karena itu, dengan pertimbangan dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, konsentrasi pengembangan, skala prioritas, dan lokus wilayah perencanaan, maka
BAB I PENDAHULUAN4
rencana pengembangan ini dimasukkan ke dalam rencana pengembangan jangka menengah dengan 10 tahun sebagai batasan akhir pengembangan. 1.3.3
Ruang Lingkup Substansi Penulis memilih tema ini sesuai dengan bidang keilmuan yaitu Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pokok kajian pariwisata sejarah, sosial, dan agama dan manajemen permukiman dengan konsentrasi pada keberadaan kawasan Kraton khususnya Kampung Kauman yang telah membawa perubahan dan peningkatan dalam pembangunan desanya bahkan pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Penulis berharap karya ini bermanfaat bagi pengetahuan masyarakat yang ingin mengetahui keunikan dan potensi yang dimiliki Kampung Kauman sehingga menjadi terkenal akan kepariwisataannya karena terdapat berbagai macam potensi kepariwisataan di dalamnya.
1.6
Sistematika Laporan 1. Bab 1 Pendahuluan Meliputi
pembahasan
mengenai
latar
belakang,
permasalahan
perencanaan, ruang lingkup analisis, tujuan dan manfaat perencanaan, , dan uraian mengenai sistematika laporan. 2. Bab 2 Tinjauan pustaka Berisi tinjauan-tinjauan konsep pengembangan di kampung wisata lain, norma dan standar-standar perencanaan, serta landasan-landasan teori sehubungan pengembangan kampung wisata. 3. Bab 3 Metodologi perencanaan Penjelasan mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan tugas akhir ini, dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data, hingga kerangka pemikiran. 4. Bab 4 Deskripsi wilayah perencanaan Penjabaran mengenai kondisi eksisting dari wilayah perencanaan tugas akhir ini yaitu Kampung Kauman.
BAB I PENDAHULUAN5
5. Bab 5 Analisis kawasan perencanaan Penelitian berupa analisis-analisis dari data-data yang telah dikumpulkan dan potensi masalah yang ditemukan sehingga dapat menghasilkan konsep-konsep pengembangan. 6. Bab 6 Konsep dan rumusan rencana Menguraikan secara detail mengenai rencana strategis pengembangan kawasan yang disusun secara bertahap dan sesuai alur konsep.
BAB I PENDAHULUAN6