BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah Pulaunya mencapai 17.506 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kurang lebih 60% penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir memiliki mata pencaharian utama sebagai nelayan. Luasnya laut yang dimiliki Indonesia dengan disertai kekayaan sumber daya alam yang begitu besar, seharusnya Indonesia sudah mampu menjadi negara yang makmur dan maju. Akan tetapi, pada kenyataannya Indonesia belum mampu menjadi negara yang maju (Satria 2002) Sumber daya perikanan sebenarnya secara potensial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan, namun pada kenyataannya
masih cukup banyak nelayan belum dapat meningkatkan hasil
tangkapannya, sehingga tingkat pendapatan nelayan tidak meningkat. Tingkat kesejahteraan nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Banyaknya tangkapan tercermin pula besarnya pendapatan yang diterima dan pendapatan tersebut sebagian besar untuk keperluan konsumsi keluarga. Dengan demikian tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga atau kebutuhan fisik minimum (KFM) sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterimanya (Sujarno 2008). Salim (1999) faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan meliputi faktor sosial dan ekonomi yang terdiri dari besarnya modal, jumlah perahu, jumlah tenaga kerja, jarak tempuh melaut dan pengalaman. Dengan demikian pendapatan nelayan berdasarkan besar kecilnya volume tangkapan, masih terdapat beberapa faktor-faktor lain yang ikut menentukannya yaitu faktor sosial dan ekonomi selain di atas. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki panjang pantai 117 km yang memiliki potensi cukup besar dalam perikanan dan kelautan. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi tahun 2011 Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o57’ - 7o25’ Lintang Selatan dan 106049’ - 107000’ Bujur Timur. Wilayah ini 1
2
mempunyai luas daerah 4.161 km2 atau 11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas seluruh Pulau Jawa. Dengan wilayah seluas itu maka Kabupaten Sukabumi mempunyai predikat sebagai kabupaten terluas Se-Jawa dan Bali. Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi adalah Kecamatan Palabuhanratu yang merupakan salah satu basis perikanan tangkap untuk wilayah penangkapan di Laut Selatan Jawa dan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) di Perairan Samudera Hindia, Sehingga Masyarakat di Palabuhanratu sebagian besar penduduknya hidup dari menangkap ikan di laut untuk kebutuhan keluarganya. Imron (2001) masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir dengan cara mengelola sumber daya alam yang tersedia di lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Nelayan merupakan bagian dari masyarakat pesisir yang kehidupannya tergantung pada hasil laut. Nelayan ini umumnya tinggal di pinggir pantai yang dekat dengan lokasi kegiatan menangkap ikan. Sastrawidjaya (2002) yang dimaksud dengan nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Sedangkan Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan tinggal di desa-desa pantai atau pesisir. Berdasarkan data statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (2011), alat tangkap yang paling banyak digunakan oleh nelayan yang menggunakan perahu motor tempel di Palabuhanratu adalah pancing ulur. Dari uraian diatas penulis akan mengkaji lebih jauh tentang tingkat pendapatan nelayan buruh pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat yang erat kaitannya dengan kesejahteraan nelayan buruh pancing ulur dengan beberapa parameter seperti hasil tangkapan, modal, pembagian hasil, musim penangkapan, curahan kerja, pendapatan rumah tangga nelayan, pengeluaran rumah tangga, kontribusi kegiatan penangkapan dan analisis usaha.
3
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana tingkat pendapatan nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dari kegiatan Penangkapan ikan. 2. Bagaimana pola pengeluaran rumah tangga nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa barat. 3. Sejauh mana kontribusi pendapatan nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, yang terdiri dari sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis tingkat pendapatan nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat 2. Menganalisis pola pengeluaran rumah tangga nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat 3. Menganalisis kontribusi pendapatan nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu terhadap pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, yang terdiri dari sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah yang merupakan pengambil kebijakan, dalam upaya mencari pendekatan dan strategi terbaik dalam melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan nelayan buruh pancing ulur. 2. Untuk memberikan informasi mengenai seberapa besar kontribusi pendapatan kegiatan penangkapan ikan terhadap kebutuhan dasar nelayan buruh pancing ulur yang terdiri dari sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
4
3. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan tentang kehidupan nelayan buruh pancing ulur terutama mengenai tingkat pendapatan nelayan buruh pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu.
1.5 Pendekatan Masalah Sebagian besar penduduk di pesisir pantai Kecamatan Palabuhanratu bekerja sebagai nelayan. Nelayan tersebut melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut untuk memperoleh pendapatan. Mereka memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian terutama dari sektor perikanan tangkap. Namun, para nelayan tersebut sebagian besar hanya sebagai buruh nelayan saja. Mereka hanya melakukan penangkapan ikan di laut dan memperoleh pendapatan dengan cara membagi hasilnya dengan nelayan pemilik. Kegiatan nelayan di Palabuhanratu tidak hanya menangkap ikan di laut, tetapi mereka memiliki pendapatan yang lain, misalnya dari hasil berjualan ikan dan berdagang. Kegiatan yang mereka lakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga nelayan sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan rumah tangga mereka. Alokasi pendapatan rumah tangga terhadap pemenuhan kebutuhan suatu rumah tangga akan membentuk suatu pola pengeluaran rumah tangga. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh suatu rumah tangga akan berdampak pula terhadap jumlah pengeluaran rumah tangga tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan nelayan dari kegiatan penangkapan ikan, dari kegiatan non penangkapan ikan, peran istri dan anak nelayan terhadap pendapatan rumah tangga, serta kontribusi pendapatan rumah tangga dari kegiatan penangkapan ikan terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga nelayan yang terdiri dari sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Sehingga perlu adanya penelitian mengenai hal tersebut. Secara garis besar pendekatan masalah tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Rumah tangga nelayan di Kecamatan Palabuhanratu
Perikanan tangkap - Alat tangkap (Pancing Ulur) - Ukuran Armada (11-15 pk) - Nelayan Buruh
-
Bukan Perikanan tangkap Memiliki kios makanan ringan - Berjualan cindramata - Buruh tani - Buruh bangunan - Dan lain-lain
Pendapatan 1. 2. 3. 4. 5.
Curahan kerja, Pendapatan nelayan, Pendapatan rumah tangga, Pengeluaran rumah tangga dan Analisis usaha
KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR RUMAH TANGGA Gambar 1. Bagan Alir Pendekatan Masalah