BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Kurikulum 2013 sudah dijalankan. Tantangan terberat yang harus dihadapi
adalah selalu mendukung keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagai bagian dari pembangunan pendidikan yang mencerdaskan semua. Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang berbasis kepada scientific approach kemudian menegaskan bahwa pembelajaran harus dimulai dan dilalui dengan pendekatan ilmiah. Setiap yang diajarkan kemudian harus membangun cara berpikir peserta yang memahami proses dan tahapan-tahapan. Pembangunan tahapan dan proses ini selanjutnya menegaskan bahwa dalam belajar memerlukan fase-fase yang harus dilalui dengan sedemikian rupa. Pembelajaran yang ilmiah adalah ketika peserta didik diajak dan diawali dari hal-hal mendasar tentang bagaimana sebuah hal tertentu terjadi dan bagaimana sebuah hal tersebut kemudian terjadi dengan sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan akhir. Penbelajaran dalam Kurikulum 2013, dengan demikian, menegaskan sebuah alur belajar yang penuh dengan cara berpikir yang berproses, dimulai dari kegiatan
pendahuluan
yang
mendorong
peserta
didik
untuk
berpikir,
mengaktifkan otaknya untuk bekerja dalam kerja pemahaman dan analisis, membuat para peserta didiknya bisa menerjemahkan setiap proses kejadian yang ada sehingga melahirkan satu tujuan akhir yang bernama kegiatan penamaan dan penerjemahan sesuatu hal. Dalam belajar dengan scientific approach, selanjutnya belajar itu sesungguhnya adalah kerja pemahaman dan analisis dimana setiap yang muncul dalam kegiatan pemahaman serta analisis adalah bagian tak terpisahkan dalam kerja menemukan sesuatu hal baru. Sesuatu hal baru dan tentunya menjadi akhir dari pembelajaran scientific approach menegaskan bahwa hal baru muncul karena kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah adalah bagian dari pembangunan kecerdasan peserta didik untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kerja otak agar kemudian dapat bekerja secara tepat sasaran. Sesuatu hal baru tersebut sesungguhnya merupakan hasil
1
kerja keras dari otak yang selalu memfungsikan dirinya secara tepat guna agar bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, Kurikulum 2013 yang menggunakan tematik integratif dalam konteks scientific approach menjadi penting untuk semakin dibangun sebuah pemahaman bersama bahwa belajar itu tidak hanya mengenal benda, menggambarkan benda, namun lebih dari itu adalah bagaimana memproses sebuah benda yang sebelumnya tidak ada dalam pikiran menjadi sesuatu yang riil atau nyata dalam kehidupan. Peserta didik dalam konteks ini diajak untuk bisa berpikir dan memikirkan hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terpikir sama sekali. Peserta didik berada dalam kerja pemahaman yang diharapkan terus memaksimalkan diri agar bisa mau bekerja dalam pendekatan scientific approach. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka mahasiswa di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unlam sebagai ujung tombak yang melaksanakan Kurikulum 2013 pasca mereka sudah lulus dan menjadi guru di sekolah diharapkan juga memiliki pandangan sama apa yang disebut Kurikulum 2013 dan bagaimana implimentasinya. Bahasa Inggris yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam Kurikulum 2013 pun harus menjadi bahan pengetahuan para mahasiswa.
Oleh
sebab
itu,
membangun
persepsi
mahasiswa
tentang
pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013 menjadi perlu dilakukan sebagai acuan dasar mengenai seberapa jauh mahasiswa bahasa Inggris sudah siap melaksanakan Kurikulum 2013.
1.2 Rumusan Penelitian 1. Bagaimana persepsi mahasiswa tentang pembelajaran bahasa Inggris di Kurikulum 2013? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan mahasiswa dalam menyiapkan diri tentang pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013?
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Kurikulum Menurut kamus Webster tahun 1856, kurikulum adalah: “1. a race course;
a place for running; a chariot. 2. a course in general; applied particulary to the course of study in a university”. Secara lebih ringkas, kurikulum adalah satu jarak yang ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan dari awal hingga akhir. Kurikulum juga bermakna “chariot”, seperti kereta pacu di zaman lampau, yaitu suatu alat yang membawa seserong dari “start” sampai “finish”. Selain dalam bidang olah raga, kurikulum juga digunakan dalam sektor pendidikan, yaitu sejumlah mata kuliah di perguruan tinggi. Dalam kamus Webster tahun 1955, kurikulum adalah 1. a course esp. a specified fixed course of study, as in a school courses, as one leading to degree. 2. the whole body of courses offered in an educational institution or department thereof. Berkaca pada pandangan tersebut, maka kurikulum kemudian dapat diilustrasikan sebagai kerangka yang menyiapkan pembelajaran, mulai dari persiapan awal hingga evaluasi. Dalam kurikulum pun, segalanya harus dipersiapkan dengan sedemikian matang untuk bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingannya. Oleh karenanya, Sukmadinata memiliki beberapa prinsip yang bisa dipegang guna memahami pemaknaan kurikulum sejatinya sehingga kurikulum betul-betul diletakkan sebagai pijakan dasar dalam melaksanakan pendidikan secara praksis dan konkret: 1) Kurikulum sebagai substansi, yakni ia adalah sebuah rencana kegiatan belajar para siswa di sekolah, mencakup rumusan-rumusan tujuan, bahan ajar, proses kegiatan pembelajaran, jadwal dan hasil evaluasi belajar. Kurikulum tersebut merupakan sebuah konsep yang telah disusun oleh para ahli dan disepakati oleh para pengambil kebijakan pendidikan serta oleh masyarakat sebagai user dari hasil pendidikan; 2) Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni ia merupakan rangkaian konsep tentang pelbagai kegiatan pembelajaran yang masing-masing 3
unit kegiatan memiliki keterkaitan secara koheren dengan lainnya dan kurikulum itu sendiri memiliki korelasi dengan semua unsur dalam sistem pendidikan secara keseluruhan; 3) Kurikulum merupakan sebuah konsep yang dinamis. Ia menjadi konsep yang terbuka dan membuka diri terhadap pelbagai gagasan perubahan serta penyesuaian-penyesuaian dengan tuntutan pasar atau tuntutan idealisme pengembangan peradaban umat manusia.
2.2
Kurikulum 2013 Berikut di bawah ini merupakan muatan penting yang ada dalam
Kurikulum 2013 baik untuk tingkat sekolah menengah pertama maupun sekolah menengan atas (SMA) atau sederajat untuk pembelajaran bahasa Inggris. 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) KELAS: VII KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
3.1
2.2
3.2
Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah dan sekolah Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi internal untuk pengembangan kemampuan berbahasa
Mengenal berbagai cara berbeda dalam membuka percakapan (menyapa, memperkenalkan diri, menginisiasi topik percakapan) Mengenal berbagai cara berbeda dalam 4
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait 3.3 fenomena dan kejadian tampak mata
3.4
3.5
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
mengakhiri percakapan (menutup percakapan, leave-taking) Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni budaya di sekitarnya (generic structure/language feature descriptive text) Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk menyampaikan informasi dan instruksi yang diperoleh dari pengumuman, undangan, pesan singkat, iklan, dan teks label pada obat/makanan/minuman Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk mengungkapkan kegiatan rutinnya (generic structure/language feature descriptive text) Membuka dan menutup percakapan interpersonal dengan ungkapan bervariasi melalui kegiatan menyimak dan berbicara Mengakhiri percakapan interpersonaldengan ungkapan bervariasi untuk tujuan menutup percakapan dan leave-taking melalui kegiatan menyimak dan berbicara Merangkai cara dan fakta yang diperlukan untuk mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni budaya di sekitarnya (generic structure/ language feature descriptive text) melalui kegiatan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara Menyampaikan informasi dan instruksi dengan ungkapan bervariasi tentang fakta dengan benar dalam bentuk short functional textberupa pengumuman, undangan, pesan singkat, iklan, dan teks label pada obat/ makanan/ minuman melalui kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis Menyampaikan fakta dengan ungkapan bervariasi tentang kegiatan rutin dalam bentuk recount textmelalui kegiatan menulis dan berbicara
5
KELAS: VIII KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1
2.2
3. Memahami dan 3.1 menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) 3.2 berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, 3.3 seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3.4
3.5
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
4.1
4.2
Menunjukkan perilaku jujur, ingin tahu, percaya diri, dan toleransi ketika melaksanakan komunikasi transaksional Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi internal dan tanggung jawab dalam belajar mandiri dan kerjasama dengan teman untuk pengembangan kemampuan berbahasa
Mengenal berbagai cara yang berbeda dalam menyela percakapan untuk tujuan meminta penjelasan dan atau mengkonfirmasi Memahami berbagai cara yang berbeda dalam menyela percakapan untuk tujuan mengganti topik percakapan Memahami berbagai cara yang berbeda dalam menunjukkan perhatian dalam bentuk penghargaan dan pujian terhadap isi pembicaraan lawan bicara Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam mengungkapkan kegiatannya yang telah lampau (recount text) Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam mengungkapkan langkah-langkah membuat suatu karya prakarya (procedure text) Menyela percakapan transactional dengan ungkapan bervariasi untuk tujuan mengklarifikasi, mengkonfirmasi melalui atau mengganti topik percakapan kegiatan menyimak dan berbicara Menyela percakapan dengan ungkapan bervariasi untuk tujuan mengganti topik percakapan melalui kegiatan menyimak dan 6
KOMPETENSI INTI membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR 4.3
4.4
4.5
KELAS: IX KOMPETENSI INTI
berbicara Menggunakan berbagai cara yang berbeda dalam menunjukkan perhatian dalam bentuk penghargaan dan pujian terhadap isi pembicaraan lawan bicara melalui kegiatan menyimak dan berbicara Menyampaikan fakta tentang kegiatan seseorang pada masa lampau (recount text) melalui kegiatan menulis dan berbicara Menyampaikan fakta melalui langkahlangkah pembuatan suatu produk atau karya (procedure text) melalui kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1
2.2
Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, percaya diri, tanggung jawab dengan menggunakan teks ilmiah tentang lingkungan alam Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi internal, tanggung jawab, kerja sama, cinta damai dengan melaksanakan belajar mandiri dan kerjasama dengan teman
7
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami dan 3.1 menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin 3.2 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3.3
3.4
3.5
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Memahami berbagai cara yang berbeda dalam mengungkapkan keingintahuannya tentang sesuatu yang terkait dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam tempat tinggalnya Memahami berbagai cara berbeda dalam mengungkapkan kesetujuan, ketidaksetujuan, atau setuju sebahagian terhadap isi pembicaraan lawan bicara dengan argumentasi Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam mengungkapkan pendapatnya tentang suatu fenomena sosial sederhana (generic structure/language feature analytical exposition text) Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam mengungkapkan terjadinya suatu fenomena alam sederhana (generic structure/language feature exposition text) Memahami berbagai cara berbeda dalam memberi penguatan dan tambahan informasi terhadap pendapat teman tentang kejadian suatu fenomena sosial dan alam sederhana Menanyakan fakta dan fenomena(asking for information) dengan ungkapan bervariasi yang terkait dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam tempat tinggal melalui kegiatan berbicara Menyampaikan argumentasi untuk menyatakan setuju, tidak setuju, setuju sebahagian terhadap pendapat lawan bicara melalui kegiatan berbicara dan menulis Menyampaikan pendapat atau opini sesuai retorika berdasarkan fakta tentang suatu fenomena sosial sederhana (generic structure/ language feature of analytical exposition text) melalui kegiatan berbicara dan menulis Menyampaikan pendapat atau opini sesuai retorika berdasarkan fakta tentang suatu fenomena alam sederhana (generic structure/ language feature of analytical exposition text) melalui kegiatan berbicara dan menulis Memberi penguatan dan tambahan 8
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR informasi atas pendapat teman (generic structure/ language feature of analytical exposition text) sesuai retorika berdasarkan fakta atas fenomena sosial dan alam sederhana melalui kegiatan berbicara dan menulis
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris (peminatan) Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Mengembangkan dan menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab, dalam melakukan komunikasi interpersonal dalam bentuk memberi dan merespon membujuk, mendorong semangat dan mengkritik 2.2. Mengembangkan dan menunjukkan perilaku kerjasama, responsif dan proaktif, dan motivasi internal dengan melakukan komunikasi transaksional dengan guru dan teman, dalam merespon pesan panjang dan iklan 2.3. Mengembangkan dan menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab, gotong royong, cinta damai, dan ramah lingkungan melalui mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis short stories dan explanation
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
3.1 Memahami perlunya memberi dorongan semangat dan mengkritik dan meresponnya dalam rangka membangun hubungan interpersonal dengan orang lain 9
KOMPETENSI INTI dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR Memahami perlunya mengetahui isi, pesan dan tujuan yang terdapat dalam pesan panjang, dan iklan sebagai alat untuk memberi informasi tentang barang, dan jasa dan perlu ditulis dengan jelas dan lugas Memahami bahwa short story adalah jenis teks naratif yang berfungsi untuk menghibur sekaligus mengajarkan nilai moral Memahami bahwa dalam menceritakan suatu short story perlu didahului dengan pembukaan dengan pengenalan tokoh, kemudian kemudian komplikasi, dan diakhiri dengan solusi Memahami bahwa tujuan orang melakukan explanation untuk memberi penjelasan ilmiah tentang suatu gejala alam atau proses terjadinya sesuatu Memahami bahwa explanation didahului oleh pernyataan umum tentang gejala alam, kemudian dilanjutkan dengan mengapa dan bagaimana hal itubisa terjadi Memahami penggunaan unsurunsur kebahasaan: modals, kalimat-kalimat efektif, present participle, ejaan, ucapan, intonasi, tekanan kata, tanda baca, dan tulisan tangan yang jelas dan rapi secara akurat dan berterima dalam melakukan tindakan komunikatif.
4.1. Mengungkapkan dan merespon ungkapan mendorong semangat dan mengkritik 4.2. Membaca, membacakan, menjelaskan, menanyakan, menjawab pesan panjang, dan iklan 4.3. Mendengarkan, membaca, membacakan, menanyakan, dan menyalin short story 4.4. Mendengarkan, membaca, membacakan, menjelaskan, 10
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR menanyakan, dan menulis explanation
KELAS XI KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
2. Mengembangkan perilaku 2.4. Mengembangkan dan (jujur, disiplin, tanggung menunjukkan perilaku jujur, jawab, peduli, santun, ramah peduli, santun, dan tanggung lingkungan, gotong royong, jawab, dalam melakukan kerjasama, cinta damai, komunikasi interpersonal dalam responsif dan proaktif) dan bentuk memberi dan merespon menunjukkan sikap sebagai mengutaraan rencana, tujuan dan bagian dari solusi atas maksud berbagai permasalahan bangsa 2.5. Mengembangkan dan dalam berinteraksi secara menunjukkan perilaku kerjasama, efektif dengan lingkungan responsif dan proaktif dengan sosial dan alam serta dalam melakukan komunikasi menempatkan diri sebagai transaksional dengan guru dan cerminan bangsa dalam teman, dalam merespon pergaulan dunia menyalahkan dan menuduh 2.1. Mengembangkan dan menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab, gotong royong, cinta damai, dan ramah lingkungan melalui mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis exposition, film 3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
3.1
3.2
Memahami perlunya mengutarakan dan merespon rencana, maksud dan tujuan dalam rangka menjaga hubungan interpersonal dengan orang lain Memahami perlunya memberitahu dan menanyakan tentang fakta, perasaan, sikap, pendapat dalam 11
KOMPETENSI INTI kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7 3.8
KOMPETENSI DASAR menyalahkan dan menuduh terkait dengan lingkungan sosial dan alam disekitar rumah, sekolah, masyarakat dan dunia Memahami perlunya mengetahui isi, pesan dan tujuan yang terdapat dalam , brosur dan leaflet sebagai alat untuk memberi informasi tentang barang, dan jasa dan perlu ditulis dengan jelas dan lugas Memahami perlunya mengetahui isi, pesan dan tujuan yang terdapat dalam banner dan pamplet sebagai alat untuk memberi informasi tentang barang, dan jasa dan perlu ditulis dengan jelas dan lugas Memahami bahwa exposition adalah teks yang berfungsi untuk menyatakan pendapat/keprihatinan sesorang akan permasalahan kontroversial Memahami bahwa suatu exposition didahului dengan (1) pengutaraan permasalahan yang menjadi fokus keprihatinan, (2) argumentasi mengenai permasalahan tersebut baik mendukung atau tidak mendukung hal tersebut dan diakhiri oleh (3) pernyataan ulang untuk dukungan / keberatan terhadap masalah tersebut atau pernyataan akan apa yang seharusnya/ tidak seharusnya terjadi Memahami perlunya mengetahui pesan moral pada film Memahami penggunaan unsurunsur kebahasaan: kalimat-kalimat persuasif, deklaratif dan question tags, kalimat majemuk: dengan noun clause, adjective clause, ejaan, ucapan, intonasi, tekanan kata, tanda baca, dan tulisan tangan yang jelas dan rapi secara akurat dan berterima dalam melakukan tindakan komunikatif
12
KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KELAS XII KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
4.1.
4.2.
4.3. 4.4.
KOMPETENSI DASAR Membaca, membacakan, menjelaskan, menanyakan, menjawab brosur dan leaflet Membaca, membacakan, menjelaskan, menanyakan, menjawab banner, dan pamphlet Menonton, menyimak dan membahas film Mendengarkan, membaca, membacakan, bertanya jawab dan menulis exposition
KOMPETENSI DASAR
2. Mengembangkan perilaku 2.1. Mengembangkan dan menunjukan (jujur, disiplin, tanggung perilaku jujur, peduli, santun, dan jawab, peduli, santun, ramah toleran, dalam melakukan lingkungan, gotong royong, komunikasi interpersonal dalam kerjasama, cinta damai, bentuk memberi dan merespon responsif dan proaktif), ungkapan mengakui kesalahan, menunjukkan sikap sebagai berjanji, membujuk. bagian dari solusi atas mengungkapkan harapan, dan berbagai permasalahan mencegah dengan guru dan teman bangsa, serta memosisikan diri selama proses pembelajaran sebagai agen transformasi 2.2. Mengembangkan dan menunjukan masyarakat dalam perilaku kerjasama, responsif dan membangun peradaban bangsa proaktif dengan melakukan dan dunia komunikasi transaksional dengan guru dan teman, dalam bentuk memberitahu dan menanyakan bermacam-macam informasi dan jasa terkait dengan pembelajaran teks fungsional 2.3. Mengembangkan dan menunjukan perilaku disiplin, tanggung jawab, gotong royong, cinta damai, dan ramah lingkungan melalui mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Surat bisnis (penawaran, promosi, complain), surat pembaca, Discussion, Review, Presentasi, novel popular, pendek 13
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR film yang terkait dengan kehidupan di sekolah, rumah, masyarakat, dan mata pelajaran lain
3.1 Memahami perlunya menunjukkan perhatian terhadap lawan bicara dengan menggunakan ungkapan mengakui kesalahan, berjanji, menyatakan berbagai sikap, membujuk, mengungkapkan harapan, dan mencegah dalam rangka menjaga hubungan interpersonal dengan guru dan teman 3.2 Memahami perlunya teks fungsional khusus berupa Surat bisnis (penawaran, promosi, complain), surat pembaca secara tertulis dengan jelas dan lugas agar maksud dan tujuan tercapai 3.3 Memahami bahwa discussion merupakan teks berfungsi untuk mempresentasikan pembahasan isu dengan mengetengahkan berbagai sudut pandang secara seimbang yang dimulai dengan pengenalan isu, kemudian argumentasi keberpihakan dan argumentasi penolakan, dan diakhiri dengan kesimpulan dan rekomendasi 14
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR 3.4 Memahami bahwa ulasan buku, film, dan novel adalah jenis teks review yang berfungsi untuk menilai sebuah karya seni yang berisi pengenalan karya secara umum, ringkasan buku/film/novel, penilaian penulis terhadap karya tersebut dan rekomendasi 3.5 Memahami bahwa novel popular pendek adalah jenis teks naratif yang berfungsi untuk menghibur sekaligus mengajarkan nilai moral yang didahului dengan pengenalan tokoh dan setting, kemudian urutan peristiwa, komplikasi dan resolusinya secara lengkap dan runtut, dan ditutup dengan klimaks cerita 3.6 Memahami bahwa film adalah jenis teks narative yang berfungsi untuk menghibur sekaligus mengajarkan nilai moral yang didahului dengan pengenalan tokoh dan setting, kemudian urutan peristiwa, komplikasi dan resolusinya secara lengkap dan runtut, dan ditutup dengan klimaks cerita 3.7 Memahami dan menerapkan unsurunsur kebahasaan: subjunctive dan causative, ejaan, ucapan, intonasi, word stress, tanda baca, tulisan tangan yang jelas dan rapi
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menggunakan dan merespon dan mencipta dalam ranah ungkapan mengakui kesalahan, konkret dan ranah abstrak berjanji, menyatakan berbagai sikap, terkait dengan pengembangan membujuk. mengungkapkan harapan, dari yang dipelajarinya di dan mencegah sekolah secara mandiri serta 4.2 Mendengarkan, membaca, bertindak secara efektif dan membacakan, menyebutkan, kreatif, dan mampu menanyakan, dan menuliskan surat menggunakan metoda sesuai Surat bisnis (penawaran, promosi, kaidah keilmuan complain) dan surat pembaca 4.3 Membaca, menanyakan, dan menyalin novel popular pendek 4.4 Mendengarkan, membaca, 15
KOMPETENSI INTI
2. 3
KOMPETENSI DASAR membacakan, menguraikan, menanyakan, dan menuliskan tentang Review 4.5 Menonton, membahas, menanyakan, dan menuliskan tentang film
Persepsi Menurut Sunaryo (2004), persepsi adalah proses akhir dari pengamatan
yang dimulai dari pengindraan dimana indra mata memulai menerima stimulus dan kemudian diteruskan ke dalam otak untuk kemudian diproses dengan sedemikian rupa. Hasil akhir dari proses tersebut adalah bahwa individu kemudian memiliki persepsi atas sesuatu hal yang dipandangnya. Sementara menurut Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang obyek sesuatu hal yang dirasakannya secara internal sehingga kemudian berakhir dengan pemerolehan informasi
dan
selanjutnya
melahirkan
pesan-pesan
tertentu
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31782/4/Chapter%20II.pdf,
24
Juni 2014). Untuk kemudian melahirkan persepsi, maka memang ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebagaimana berikut: 1) Adanya obyek yang akan dipersepsikan. 2) Adanya perhatian untuk mempersepsikan objek. 3) Adanya alat indera sebagai reseptor penerima stimulus yakni saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak dan dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respons. Selanjutnya Siagian menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi timbulnya persepsi sebagaimana berikut: 1) Diri seseorang memiliki sikap, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapan terhadap sesuatu hal. Dalam konteks ini, seseorang memiliki sebuah keinginan terhadap sesuatu hal sehingga kemudian berusaha melibatkan diri dan terlibat dalam hal tersebut. Oleh sebab itu, inilah yang kemudian menimbulkan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal.
16
2) Target yang akan menjadi persepsi. Target tersebut bisa berbentuk orang, benda, peristiwa dan lain sejenisnya yang tentunya akan membuat seseorang tersebut masuk dalam hal tersebut. Tanpa target yang akan diraih, tentunya tidak akan ada yang bernama persepsi atau obyek persepsi yang akan dituju. 3) Situasi tentunya juga menjadi penentu bagaimana seseorang kemudian akan tertarik untuk mengamati sesuatu hal. Momen kebaruan, sesuatu yang unik, sesuatu yang menantang dan mungkin hal-hal lain akan memicu seseorang untuk mau melakukan persepsi (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31782/4/Chapter %20II.pdf, 24 Juni 2014). Oleh karenanya, persepsi sesungguhnya dapat diukur. Mengukur persepsi hampir
sama
dengan
mengukur
sikap.
Azzahy
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31782/4/Chapter%20II.pdf,
24
Juni 2014) mengatakan bahwa ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi: 1) Self Report Metode ini didasarkan kepada sikap sebagai indikator untuk mengukur persepsi seseorang. Umumnya, item pertanyaan dalam angket lebih kepada pertanyaan tertutup. 2) Involuntary Behaviour Metode ini menggunakan basis kerelaan responden dalam menjawab setiap item pertanyaan sehingga dimungkinkan pertanyaan-pertanyaan terbuka akan muncul sebab dalam item pertanyaan tersebut juga diajukan pertanyaan terbuka dalam rangka menggali dan mendalam data. Terlepas dua metode tersebut memiliki sisi kelemahan, namun menjadi penting untuk digabung sebagai bagian dari memperkuat data. Skala pengukuran persepsi kemudian digunakan dalam metode ini. Penelitian ini menggunakan kedua metode tersebut untuk mengukur persepsi mahasiswa terkait pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013 dengan menggunakan skala likert (1-5).
17
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang pembelajaran bahasa Inggris di Kurikulum 2013. 2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan mahasiswa dalam menyiapkan diri tentang pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013.
3.2
Manfaat Penelitian Kebermanfaatan penelitian ini setidaknya mencakup dua aspek baik dalam
konteks teoritis maupun praktis: 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sebuah pandangan tentang persepsi mahasiswa tentang pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini memberikan sumbangan konkret tentang kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan Kurikulum 2013 baik di Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) maupun modal mereka untuk menjadi guru. Selain itu, penelitian ini juga menjadi bahan pertimbangan Fakultas dan Program Studi untuk menyiapkan mahasiswa Bahasa Inggris menjadi siap dalam implimentasi Kurikulum 2013.
18
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah survey sehingga dapat disebut sebagai penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian survey bertujuan untuk melihat seberapa jauh persepsi mahasiswa terkait pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013 dan kesiapan dalam implimentasinya.
4.2
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris FKIP Unlam angkatan 2010/2011.
4.3
Populasi dan Sampel Populasi yang diambil berasal dari mahasiswa Bahasa Inggris FKIP Unlam
angkatan 2010/2011 yang sudah hampir menyelesaikan tugas akhir dengan pertimbangan bahwa mereka sudah siap menjadi guru. Sampelnya menggunakan total sampling. Karena jumlah mahasiswa angkatan 2010/2011 berjumlah 150, maka
semuanya
kemudian
dijadikan
sampel
dalam
penelitian
untuk
menggambarkan totalitas persepsi mahasiswa itu sendiri terkait pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013.
4.4
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
1)
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.
Kuesioner Instrumen ini digunakan untuk memetakan persepsi mahasiswa tentang
pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013. b.
Wawancara Instrumen ini digunakan untuk melakukan konfirmasi data dari temuan
kuesioner dalam rangka mendalami persepsi mahasiswa terkait pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013. 19
2)
Teknik Analisis Data Data dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis
deskriptif
kualitatif
dan
kuantitatif.
Arahan
strategi
dianalisis
menggunakan teknik analisis SWOT yang selanjutnya digunakan dalam rangka menyusun strategi arahan untuk menyiapkan mahasiswa bahasa Inggris dalam implimentasi Kurikulum 2013. Di bawah ini adalah alir penelitian dalam bentuk fishbone diagram: Alir Penelitian
Pengumpulan berbagai informasi/berita tentang persepsi mahasiswa terkait pembelajaran bahasa Inggris dalam Kurikulum 2013 Penyusunan konsep penelitian (proposal penelitian)
Perizinan penelitian ke FKIP Unlam
Pengolahan data penelitian
Pembentukan tim penelitian
Pengajuan proposal penelitian
Pelaksanaan penelitian: 1. Survei subyek penelitian dari setiap angkatan; 2. Identifikasi mahasiswa per angkatan sebagai subyek penelitian.
Laporan akhir data penelitian: terjawabnya permasalahan yang diajukan dalam penelitian Luaran penelitian: 1. Artikel jurnal ilmiah nasional; 2. Rekomendasi kebijakan Fakultas terkait kesiapan mahasiswa dalam implimentasi Kurikulum 2013
20
BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Persepsi Mahasiswa tentang Pembelajaran Bahasa Inggris di Kurikulum 2013 Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut:
Dari 81 orang sample, responden yang mengetahui tentang Kurikulum 2013 berjumlah sekitar 95%, sedangkan yang belum mengetahui tentang Kurikulum 2013 berjumlah sekitar 5%. Ini kemudian menunjukkan bahwa ternyata sebagian besar dari responden tidak mengetahui Kurikulum 2013. Besarnya jumlah responden yang tidak mengenal Kurikulum 2013 kemudian dapat dianalogikan sebagai bentuk asal usul mengapa Kurikulum 2013 masih menjadi mahluk asing bagi kebanyakan guru di banyak daerah, termasuk di dalamnya mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris. Kurikulum 2013 merupakan sebuah benda yang tidak banyak orang mengenalnya sehingga kondisi inilah yang menyebabkan Kurikulum 2013 masih menjadi benda asing. Dengan demikian, Kurikulum 2013 masih tidak banyak dikenal banyak orang. Banyak orang tidak tahu apakah yang disebut Kurilulum 2013. Banyak responden dimana mahasiswa sebagai respondennya tidak mengenal mahluk itu. Seharusnya mahasiswa lebih awal mendapatkan pengetahuan tentang kurikulum tersebut, itu tidak terjadi sama sekali. Ini menjadi awal mengapa Kurikulum 2013 masih menjadi teka-teki bagi banyak guru selama ini.
21
Selanjutnya, 53% persen responden menyatakan bahwa Kurikulum 2013 mudah untuk dipahami, sedangkan 47% responden menyatakan sebaliknya. Hal ini terjadi karena Kurikulum 2013 sangat rumit dibandingkan dengan KTSP. Responden menyatakan masih bingung saat sedang membuat RPP yang berkaitan dengan 5M. Alasan lainnya adalah karena belum pernah mengikuti pelatihan tentang Kurikulum 2013 secara khusus, guru harus menjadikan siswa aktif di dalam kelas, sementara kenyataan yang terjadi adalah siswa lebih memilih untuk pasif dan menunggu 'disuapi' guru, ada beberapa perubahan yang sangat tidak dimengerti dari kurikulum 2006, dalam setiap KI terdapat banyak hal yang harus dipahami dengan teliti, kurangnya penjelasan tentang Kurikulum 2013 membuat sulit untuk memahaminya, serta karena terlalu banyak kompetensi yang harus dipenuhi. Berikut di bawah ini merupakan alasan-alasan mendasar secara lebih terperinci yang menyebutkan bahwa sebagian responden mengatakan mengenai sulitnya pelaksanaaan Kurikulum 2013. 1) Kurikulum 2013 sulit dipahami karena sangat rumit dibandingkan KTSP. Tingkat kerumitan tersebut terkait dengan diharuskannya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang harus didasarkan
pada
5
M,
yakni
mengamati,
mempertanyakan,
mengeksperimenkan, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Pengetahuan semacam inilah yang kemudian belum dan tidak dimiliki oleh kebanyakan responden.
22
2) Pengetahuan tentang Kurikulum 2013 masih dirasa kurang sehingga untuk
melaksanakannya
masih
ditemukan
kesulitan-kesulitan.
Kurangnya pengetahuan kemudian dipengaruhi banyak faktor. Di antaranya adalah mereka tidak begitu mengikuti wacana tentang Kurikulum 2013 sehingga kondisi ini berakibat terhadap lemahnya pengetahuan tentang Kurikulum 2013. 3) Sebagian besar yang lain menjawab bahwa mereka tidak pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 secara khusus sehingga hal demikian membuat mereka masih kurang pengetahuan tentang Kurikulum 2013. 4) Sementara beberapa lain yang mengatakan bahwa akibat adanya beberapa perubahan yang konon sudah ada di KTSP dan itu kemudian lebih disempurnakan di Kurikulum 2013, maka ini yang membuat pemahaman tentang Kurikulum 2013 menjadi kurang. 5) Sebagian yang lain mengatakan bahwa pengetahuan tentang Kurikulum 2013 secara mendalam tidak dipunya dan ini tentunya mengakibatkan banyak responden menjadi kurang pengetahuan tentang Kurikulum 2013. Semakin rumitnya penilaian atas hasil belajar siswa sebagaimana yang diatur dalam Kurikulum 2013 menjadi hal lain yang menyebabkan sebagian besar mahasiswa semakin tidak tahu apa yang disebut Kurikulum 2013. Semakin banyak elemen yang harus dinilai telah menyebabkan responden tidak bisa mempelajari setiap item yang termaktub dalam Kurikulum 2013. 6) Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang Kurikulum 2013. 7) Implementasi yang belum menyeluruh kepada setiap elemen pelaksana Kurikulum 2013 serta masih kurangnya penjelasan tertulis tingkat definisi umum untuk sebagaimana KTSP dilaksanakan.
23
Kemudian, 58% responden menyatakan bahwa mereka tidak dapat menguasai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dengan baik. Hal ini dikarenakan terlalu banyak kriteria atau standar dalam kompetensi dasar dan kompetensi inti dan bagian-bagian pengajaran lainnya. Sementara itu, 42% responden menyatakan bahwa mereka dapat menguasai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dengan baik. Baik bagi yang mengatakan menguasai Kompetensi dan Kompetensi Dasar maupun tidak, sesungguhnya penguasaan Kompetensi Inti dan Dasar menjadi pintu masuk dalam rangka bisa melakukan implimentasi Kurikulum 2013. Akibat masih belum sepenuhnya menguasai terhadap substansi Kurikulum 2013, menjadi wajar banyak responden tidak bisa menguasai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Untuk data berikutnya, 24% responden menyatakan bahwa Kurikulum 2013 mudah diimplementasikan sementara 76% responden menganggap bahwa 24
Kurikulum 2013 tidak mudah untuk diimplementasikan. Responden menyatakan alasan-alasan mengapa Kurikulum 2013 tidak mudah untuk diimplementasikan sebagai berikut; karena ini berhubungan dengan jam pulang sekolah. Ini akan membuat siswa menjadi malas belajar di rumah karena mereka sudah terlalu berat belajar di sekolah, dari faktor pengajaran sangat sulit untuk membiasakan murid belajar sesuai Kurikulum 2013 yang notabene murid lebih aktif, sementara kurikulum sebelumnya meminta guru aktif, dalam satu kelas bisa terdapat satu mata pelajaran tetapi ada 2 jenis, yaitu wajib dan peminatan, dan siswa-siswi cukup berat untuk menerima satu pelajaran dalam 2 jenis tersebut, banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas untuk mendukung berjalannya Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 meminta pengimplementasian dari 5M (mengamati, menanya, mengasosiasi, mengekplorasi, dan mengkomunikasikan) sedangkan waktu yang hanya sedikit menjadi batasan untuk mengimplementasikan semuanya, Kurikulum 2013 menuntut atau memberikan ekspektasi kepada guru agar berfokus pada penilaian sikap, sangatlah sulit untuk menilai sikap setiap individu karena terlalu banyak murid, juga di dalam RPP ada poin questioning (bertanya), membuat murid bertanya adalah hal yang lumayan sulit, siswa dituntut menggunakan Bahasa Inggris secara full saat pelajaran sementara guru hanya sebagai fasilitator.
Responden sebanyak 68% menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat. Hal ini dikarenakan penggunaan Kurikulum 2013 ini baru saja diterapkan, jadi implementasinya masih kurang efektif dan perlu waktu yang lebih banyak untuk meningkatkannya; secara umum apa konsep yang dituangkan di silabus Kurikulum 2013 terlau umum dan 25
tidak terperinci; pemerintah belum cukup siap untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013dimana buku pegangan untuk siswa sampai sekarang belum ada, serta pelatihan untuk guru pun dalam mengaplikasikan Kurikulum 2013 masih kurang. Sementara itu, 32% responden menyatakan bahwa mereka dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat.
Dalam indikator berikutnya, 66% responden menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dapat membantu siswa dalam memahami dan mengaplikasikan pembelajaran Bahasa Inggris secara lebih baik. Sementara 34% responden menyatakan hal sebaliknya, yaitu mereka beranggapan bahwa Kurikulum 2013 tidak membantu siswa dalam memahami dan mengaplikasikan pembelajaran Bahasa Inggris.
Selanjutnya, 70% responden berpendapat bahwa Kurikulum 2013 dapat menghasilkan pribadi siswa yang lebih baik sementara 30% responden menyatakan sebaliknya. Dalam pandangan responden yang menjawab iya,
26
Kurikulum 2013 dapat menggunakan project based learning dan strategi belajar tersebut dapat mempermudah siswa, selain strategi belajar lainnya.
Mengenai kesiapan dalam melaksanakan Kurikulum 2013 di sekolah, 59% responden menyatakan siap, sedangkan 41% responden berpendapat mereka belum siap dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah. Hal ini dikarenakan terlalu banyak siswa yang diobservasi dan terlalu banyak penilaian yang harus dinilai
serta
responden
memerlukan
ilmu
lebih
banyak
mengenai
pengimplementasian Kurikulum 2013 ini agar tujuan dari pembelajaran bisa dicapai seperti yang diharapkan. Sebagian besar dari responden yang menyatakan belum siap beralasan mereka masih dalam tahap pengertian lebih mendalam tentang Kurikulum 2013 dan belum terlalu mengerti tentang Kurikulum 2013.
27
Dalam penguasaan scientific approach pada Kurikulum 2013, 74% responden menyatakan belum menguasai sepenuhnya, sementara 26% responden menyatakan sudah menguasai scientific approach. Para responden beralasan mereka hanya sekedar mengetahui secara garis besar apa scientific approach itu tanpa menguasai secara detail tentang cara implementasinya dalam pengajaran dan pembelajaran. Yang lebih penting lagi, ternyata sebagian besar dari responden masih berada dalam kondisi bingung apa yang disebut scientific itu sendiri. Para responden masih berada dalam tahap pencarian tentang istilah tersebut. Scientific approach bagi kebanyakan responden adalah suatu istilah baru dan ini tentunya masih merupakan sebuah hal baru. Akibat merupakan hal baru, maka para responden selanjutnya masih perlu mempelajarinya. Mempelajari tentu kemudian harus kembali melihat kembali apa yang disebut Kurikulum 2013 beserta istilah dan komponen di dalamnya.
Dalam proses pengimplementasian authentic assessment dengan tepat, 65% responden menyatakan bahwa mereka telah mampu melaksanakan penilaian autentik secara tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris, sementara 35% responden menyatakan sebaliknya. Bagi responden yang berpendapat belum mampu, hal ini disebabkan oleh keterbatasannya waktu dan siswa yang masih terpaku dengan assessment yang lama, terlalu banyak siswa yang diobservasi dan terlalu banyak penilaian yang harus dinilai, serta jumlah siswa yang terlalu banyak di dalam kelas dan bentuk penilaian yang rumit dibandingkan kurikulum KTSP.
28
4.2
Upaya Penyiapan diri dalam Kurikulum 2013
Persiapan menuju pelaksanaan Kurikulum 2013 tentunya mengharuskan banyak pihak untuk terlibat di dalamnya. Data responden sebesar 14% selanjutnya mengatakan bahwa kreativitas guru diperlukan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 13. Responden sebesar 4% kemudian mengatakan bahwa langkah untuk menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah dengan berbasis kepada siswa, namun itu sesungguhnya bukanlah sebuah hal baru sebab yang kemudian dituntut adalah bagaimana kemampuan guru itu sendiri memperlakukan siswa sebagai subyek belajar. Responden sebesar 59% menunjukkan pendapatnya bahwa dengan penguasaan guru tentang Kurikulum 2013, ini dapat menjadi jalan bagi akselarasi pelaksanaan Kurikulum 2013 secara tepat. Cara penguasaannya pun bisa berasal dari banyak sumber, namun pada prinsipnya adalah guru dituntut untuk dapat belajar dari banyak sumber agar mereka kemudian bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang Kurikulum 2013. Selanjutnya sebesar 14% mengadakan pelatihan Kurikulum 2013 sebab ini dapat mempermudah jalan implimentasi Kurikulum 2013. Pertimbangannya adalah guru selanjutnya akan lebih mudah setelah mendapatkan pelatihan dan pendidikan terkait Kurikulum 2013. Terakhir adalah dengan cara penguasaan materi yang akan diajar dimana ada sebesar 9% responden yang mengatakan demikian. Dengan demikian, dari sekian banyak pendapat responden, maka sesungguhnya yang perlu segera dilakukan dalam rangka membangun
29
pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013 adalah dengan cara penguasaan Kurikulum 2013. Bagaimana harus menguasai Kurikulum 2013, ini kemudian tidak terlepas dari usaha dan upaya diri guru itu sendiri dengan melakukan banyak jalan.
Tentunya, setelah membaca langkah dan upaya apa saja yang harus dilakukan guru, termasuk di dalamnya para mahasiswa sebelum mereka terjun ke sekolah, banyak harapan atas pelaksanaan Kurikulum 2013. Responden sebesar 23% berharap bahwa Kurikulum 2013 dapat membentuk karakter siswa. Responden sebesar 54% berkata bahwa ini mempermudah siswa dalam menerima pelajaran. Responden sebesar 23% kemudian mengatakan Kurikulum 2013 dapat membantu siswa dalam meningkatkan minat belajarnya.
30
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkan persepsi responden terhadap
Kurikulum 2013 sebagai berikut: 1.
Mayoritas responden (95%) mengetahui tentang Kurikulum 2013.
2.
Sebagian besar responden (53%) berpendapat bahwa Kurikulum 2013 sulit untuk dipahami.
3.
Dalam hal penguasaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, mayoritas responden (58%) tidak dapat menguasai dengan baik.
4.
Kurikulum 2013 sulit untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah dikarenakan kurangnya pemahaman responden dan kurangnya sosialisasi Kurikulum 2013
5.
Pengimplementasian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sulit dilakukan dengan tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris
6.
Namun, Kurikulum 2013 dirasa tepat untuk membantu meningkatkan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan meningkatkan kualitas peserta didik untuk menciptakan kualitas siswa yang lebih baik.
7.
Mayoritas
responden
menyatakan
siap
dalam
mengimplementasi
Kurikulum 2013 di sekolah. 8.
Penguasaan Scientific Approach oleh responden sangat minim.
9.
Authentic Assessment dapat dilaksanakan dengan baik oleh mayoritas responden (65%).
5.2
Rekomendasi
5.2.1
Rekomendasi untuk Umum Dengan adanya kesimpulan di atas, dapat diberikan saran terhadap
persepsi Kurikulum 2013 sebagai berikut: 1. Sebaiknya para tenaga pendidik lebih memahami Kurikulum 2013 dengan baik serta mengaplikasikannya dengan tepat.
31
2. Adanya koreksi dalam hal penilaian, serta sosialisasi Kurikulum 2013 yang lebih sering dan merata agar didapat pemahaman tentang pelaksanaan Kurikulum 2013. 3. Adanya implementasi Kurikulum 2013 dengan maksimal diharapkan dapat membentuk karakter siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. 4. Dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 diharapkan tidak tergesagesa sehingga output yang dihasilkan akan menjadi matang dan berkualitas. 5.2.1
Rekomendasi untuk Mahasiswa
1. Mahasiswa yang kini sedang berada di semester akhir tentu diharapkan mendapatkan pemahaman dan pengetahuan Kurikulum 2013 sebagai bekal mereka untuk menjadi guru yang berperspektif Kurikulum 2013. 2. Mahasiswa di semester akhir perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang Kurikulum 2013 sebagai bekal untuk melakukan PPL 2. Oleh karenanya, PPL 1 menjadi wahana yang tepat dalam memberikan pendidikan dan pelatihan tentang Kurikulum 2013. 3. Ketidakpahaman mahasiswa terkait Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan pengetahuan Scientific Approach perlu menjadi catatan penting yang kemudian perlu diperkuat dalam PPL 1 sehingga ketika mereka memasuki PPL 2, para mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam implimentasinya atau setidaknya dapat mengurangi ketidapahamannya tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Scientific Approach. 5.2.2
Rekomendasi untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
1. Perlu dilakukan revisi silabus untuk mata kuliah Curriculum dan Material Development (CMD) dan PPL 1 dalam rangka mendukung tujuan kurikulum nasional. 2. Lokakarya terkait dua silabus tersebut selanjutnya dilaksanakan dalam rangka menyamakan persepsi serta agar Kurikulum 2013 menjadi bagian tak terpisahkan dari apa yang diajarkan dalam CMD dan PPL 1.
32
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Doll. Ronald C. 1964. Curriculum Improvement, Decision Making and Process. Boston: Alyyn and Bacon. Moleong, LJ. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. http://id.scribd.com/doc/149490199/Isi-Laporan-Eksekutif-Kajian-Kurikulum2013, diakses tanggal 24 Juni 2014. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31782/4/Chapter%20II.pdf, diakses tanggal 24 Juni 2014. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.
33
LAMPIRAN 1 BIODATA KETUA PENELITIAN A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Jabatan Fungsional 4. NIP 5. NIDN 6. Tempat dan Tanggal Lahir 7. Alamat Email 8. Nomor Telepon/HP 9. Alamat Kantor 10. Nomor Telepon/Faks 11. Lulusan yang telah dihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampu
Drs. Fatchul Mu’in, M.Hum Laki-laki Lektor Kepala 196110304 198903 1 003 0004036108 Blitar, 4 Maret 1961
[email protected] 087814148222 Jl. Brigjend. H. Hasan Basry kotak pos 87 Banjarmasin 70123 0511-4310307/0511-3300660 S1= 500 1. 2. 3. 4.
Introduction to Literature Introduction to Linguistics Syntax Sociolinguistics
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk/lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing/promotor
S-1 Universitas Dipenogoro Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris 1982/1987 A Socio-cultural Study on Bilingualism in Novel BurungBurung Manyar Istiati Soetomo
S-2 Universitas Gadjah Mada Kesusastraan Amerika 1998/2001 Richard Wright’s Native Son: White Domination and Its Effects on AfricanAmericans Djoko Murdiyanto
C. Pengalaman Penelitian dalam dalam 5 tahun terakhir (bukan skripsi, tesis maupun disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber* Jml (juta Rp) 1. 2011 Kinerja Dosen Prodi DIPA FKIP 2.500.000 Pendidikan Bahasa Unlam Inggris FKIP Unlam Banjarmasin 34
2.
2010
3.
2006
The Black American’s Protest as It is reflected in Richard Wright’s Native Son Black American in American Literature
DIPA FKIP Unlam
DIPA FKIP Unlam
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan kepada Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp) 1. 2011 Model-Model Lembaga 3.000.000 Pembelajaran Pendidikan Swasta 2. 2010 Penelitian Tindakan Lembaga 3.000.000 Kelas Pendidikan Swasta 3. – – – – 4. – – – – E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal 1. – – – 2. – – – 3. – – – F. Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam Lima Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1. Konferensi Racism in Literature 2011/UB Malang 2. Konferensi TEFLIN Literature as media for 2011/IKIP PGRI Charactar Building Semarang 3. Seminar Bilingualism and Its 2010/UNDIP aspects Semarang 4. Seminar Dominasi Budaya 2010/Kantor NTB dalam Sastra Mataram Indonesia G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit Halaman 1. White Racism in Native 2010 70 Scripta Son Cendekia/Banjarbaru 2. Maungkai Budaya, Esai- 2009 270 Scripta esai kontemplatif tentang Cendekia/Banjarbaru 35
3. 4.
Bahasa, Sastra, Seni, Pendidikan, dan Budaya Introduction to Linguistics Sociolinguistics: an Introduction
2007
183
2006
110
PT LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta PBS FKIP Unlam Banjarmasin
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respons Sosial Lainnya yang Telah Penerapan Masyarakat Diterapkan 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – 4. – – – – J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi lainnya No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. – – – 2. – – – 3. – – – 4. – – – Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan akhir Penelitian BOPTN
Banjarmasin, 20 Oktober 2014
Drs. Fatchul Mu’in, M.Hum NIP: 196110304 198903 1 003
36
BIODATA ANGGOTA (2) A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Identitas Diri Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Nomor Telepon/Faks/Hp Alamat Kantor
9. Nomor Telepon/Faks 10. Alamat Email 11. Lulusan yang Telah Dihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampu
Sirajuddin Kamal, S.S, M.Ed Laki-laki Lektor 19730813 199903 1 001 13087302 Ujung Pandang, 13 Agustus 1973 081521971885 Jl. Brigjend. H. Hasan Basry kotak pos 87 Banjarmasin 0511-4310307/0511-3300660
[email protected] S-1= 350 orang 1. Writing 2. Translation 3. Sociolinguistics
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk/lulus Judul Skripsi/Tesis Nama Pembimbing/promoter
S-1 Universitas Hasanuddin Bahasa Inggris Sastra 1996
S-2 Monash University TESOL
C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Topik/Judul Penelitian Sumber Anggaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan kepada Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp) 1. 2012 Sosialisasi dan BOPTN 2.000.000,Pelatihan Penulisan 37
2.
2012
3. 4.
– –
Artikel Populer di Media Massa Sosialisasi dan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal – –
BOPTN
2.000.000,-
– –
– –
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Tahun Judul Nama Volume Status Penulis Terbit Artikel Berkala dan Terakredit Halaman asi 1. 2. F. Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam Lima Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1. 2. G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Judul Buku Tahun Penerbit 1. 2. 3. 4. 5. 6.
ISBN
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respons Sosial Lainnya yang Telah Penerapan Masyarakat Diterapkan 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – 4. – – – – 38
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi lainnya No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. – – – 2. – – – 3. – – – 4. – – – Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan akhir Penelitian BOPTN
Banjarmasin, 20 Oktober 2014
Sirajuddin Kamal, S.S, M.Ed NIP: 19730813 199903 1 001
39
BIODATA ANGGOTA (3) A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Identitas Diri Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Nomor Telepon/Faks/Hp Alamat Kantor
9. Nomor Telepon/Faks 10. Alamat Email 11. Lulusan yang Telah Dihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampu
Moh. Yamin, S.Pd., M.Pd Laki-laki Asisten Ahli 19800716 201012 1 003 0716078005 Sumenep, 16 Juli 1980 08123283995 Jl. Brigjend. H. Hasan Basry kotak pos 87 Banjarmasin 0511-4310307/0511-3300660
[email protected] S-1= 30 orang 1. 2. 3. 4. 5.
Intensive English Writing Structure Translation Speaking
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk/lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing/promoter
S-1 Universitas Islam Malang Pendidikan Bahasa Inggris 2002-2006 Analysis of Theosentric Aspects in Al-Insan Using Hermeneutic Advisors 1: Sukono, M.Ed, 2: Ikawati S.Pd.
S-2 Universitas Islam Malang Pendidikan Bahasa Inggris 2008-2010 Characters’ Personality Analysis on “A Grave in Gaza” by Matt Beynon Rees. Advisor (I): Prof. Dr. H. Zuchridin Suryawinata., (II): Dra. Hj. Mutmainnah Mustofa M.Pd.
C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Topik/Judul Penelitian Sumber Anggaran 1. 2013 Mencari Hubungan Positif antara DIKTI Peningkatan Kesejahteraan Guru Bahasa Inggris Bagi Yang Bersertifikasi terhadap Peningkatan 40
2.
2013
3.
2013
4.
2013
5.
2013
6.
2013
7.
2012
8.
2012
9.
2012
Mutu Pembelajaran dalam Kelas Se-Kota Banjarbaru Pemetaan Uji Kompetensi Guru (UKG) Jenjang Pendidikan SMPN dan SMAN di Kota Banjarmasin Pemetaan Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Banjarmasin Pengembangan Kurikulum Bermuatan Lokal di Kabupaten Banjar Kesiapan Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Universal (PMU) di Kabupaten Banjar Pemetaan Daerah Rawan Bencana Sosial di Kabupaten Banjar Students’ Errors in Paragraph Writing Pemetaan Kompetensi Guru SD di Kabupaten Banjar Improving Writing Example Essays of the Fifth Semester Students in the English Department of FKIP Unlam Through ProcessWriting Technique
APBD Kota Banjarmasin Puslitjak Balitbang Kemdikbud
APBD Kabupaten Banjar Puslitjak Balitbang Kemdikbud Departemen Sosial DIPA Unlam Puslitjak Balitbang Kemdikbud Dana Mandiri
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan kepada Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp) 1. 2012 Sosialisasi dan BOPTN 2.000.000,Pelatihan Penulisan Artikel Populer di Media Massa 2. 2012 Sosialisasi dan BOPTN 2.000.000,Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal 3. – – – – 4. – – – – E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Tahun Judul Nama Volume Status Penulis Terbit Artikel Berkala dan Terakredit Halaman asi 1. Moh. 2013 Improving Cendekia: Vol. 11 – 41
Yamin
2.
Rina Listia, Fatchul Mu’in, dan Moh. Yamin
2013
Writing Example Essays of the Fifth Semester Students in the English Department of FKIP Unlam through ProcessWriting Technique Mencari Hubungan Positif antara Peningkatan Kesejahtera an Guru Bahasa Inggris bagi Yang Bersertifika si terhadap Peningkatan Mutu Pembelajara n dalam Kelas seKota Banjarbaru
Jurnal Pendidika n Islam
No. Juli – Desember 2013 ISSN: 1693 – 1505
Vidya Karya: Jurnal Kependidi kan
Jilid 27, Nomor 3, Oktober 2013 ISSN: 0215 – 9619
F. Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam Lima Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1. NELTAL English With Indonesian 2011, Univ. Negeri CONFERENCE Taste: Dominant Culture Malang Shift to Local Culture 2. Implimentasi Kurikulum 2013 dan 3-4 Mei 2013, Univ. Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Lambung Mangkurat dan Aktualisasi yang Berkarakter di Pendidikan Ilmu PIPS Pengetahuan Sosial dalam Upaya Memantapkan 42
Insan Berkarakter G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Judul Buku Tahun Penerbit 1. Moh. Yamin Ideologi & 2013 Madani Kebijakan Pendidikan: Menuju Pendidikan Berideologis dan Berkarakter 2. Moh. Yamin Sekolah yang 2012 Madani Membebaskan: Perspektif Teori dan Praktik Membangun Pendidikan yang Berkarakter dan Humanis 3. Moh. Yamin Meretas 2011 Madani dan Vivi Pendidikan Aulia Toleransi: Pluralisme dan Multikulturalisme Keniscayaan Peradaban 4. Moh. Yamin Nahdlatul Ulama: 2010 Kompas (kontributor) Dinamika Ideologi dan Politik Kenegaraan 5. Moh. Yamin Manajemen Mutu 2009 Diva Kurikulum Press Pendidikan: Panduan Menciptakan Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis Kurikulum yang Progresif dan Inspiratif 6. Moh. Yamin Menggugat 2009 Arruzz Pendidikan Media Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara
ISBN 978-60219308-4-7
978–602– 95805–7–0
978–602– 95805–4–9
978–979– 709–476–8
979–963– 893–3
979–25– 4530–1
43
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respons Sosial Lainnya yang Telah Penerapan Masyarakat Diterapkan 1. – – – – 2. – – – – 3. – – – – 4. – – – – J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi lainnya No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1. – – – 2. – – – 3. – – – 4. – – – Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan akhir Penelitian BOPTN
Banjarmasin, 20 Oktober 2014
Moh. Yamin, S.Pd., M.Pd NIP: 19800716 201012 1 003
44