BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan Penggunaan Anggaran merupakan bagian dari siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kinerja APBN adalah dengan mengukur tingkat penyerapan anggaran dalam pelaksanaan anggaran. Besaran pagu anggaran yang dapat direalisasikan dapat mencerminkan berjalannya fungsi-fungsi pemerintahan antara lain mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi yang semakin merata dan stabilitas perekonomian yang makin terjaga. Mengingat pentingnya penyerapan anggaran dalam menggerakkan perekonomian bangsa, maka perlu dilakukan berbagai langkah untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran, serta pengawasan terhadap penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) . Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang bertanggung jawab didalam penyediaan data statistik dasar dan sektoral memiliki visi, antara lain sebagai Pelopor Data Statistik Terpecaya Untuk Semua dengan slogan Professional, Integritas dan amanah (PIA). Peranan BPS sebagai lembaga Pemerintah penyedia data statistik yang akan digunakan sebagai sumber data dan analisis penentu arah kebijakan nasional. Mengakibatkan
data
yang
dikumpulkan
memiliki
cakupan
yang
luas.
Pengumpulan data dilakukan melalui survei dan sensus yang dilakukan mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat kabupaten/kota. Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan sebagai penanggung jawab ditingkat
kabupaten/kota
bertugas
penyediaan
data
statistik
di
tingkat
kabupaten/kota. Sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan kegiatan statistik. Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan dapat melakukan pencairan dana APBN sesuai dengan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sesuai Tahun Anggaran yang berlaku.
1
2
Dalam rangka optimalisasi penggunaan dana APBN, perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi atas realiasi penggunaan APBN yang sifatnya rutin. Karena dalam praktiknya, banyak hambatan dan masalah yang terjadi dalam penggunaan dana APBN ini. Salah satu permasalahan yang timbul adalah penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan proporsi perencanaan di awal tahun, mengakibatkan terjadinya pagu (anggaran yang sudah ditetapkan) minus pada detail kegiatan per akun belanja. Pagu minus ini jika tidak segera dilakukan revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) akan membuat Satuan Kerja (Satker) tidak dapat melakukan pencairan dana lagi. Awalnya mungkin tidak bermasalah karena di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sementara ini hanya melihat 2 dijit akun pada Surat Perintah Membayar (SPM), yaitu 51 (Belanja Modal), 52 (Belanja Barang), 53 (Belanja Modal), dan lain sebagainnya, namun masalah tersebut muncul ketika mendekati akhir tahun karena terjadi minus di beberapa akun di sub komponen, contohnya 521111 (Belanja Keperluan Perkantoran), 521115 (Honor Operasional Satuan Kerja), dan lain sebagainnya, sehingga Satker (Satuan Kerja) tidak dapat melakukan pencairan dana selama DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) belum direvisi di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahaan Negara. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam tugas akhir ini antara lain berikut: 1. Bagaimana membuat rincian realiasasi yang dibuat detail sampai per detail akun? 2. Bagaimana caranya membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) segera mengetahui pagu minus yang terjadi? 3. Bagaimana membuat monitoring realiasasi penggunaan APBN secara terkomputerisasai? 4. Bagaimana membuat Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) secara terkomputerisasi?
5. Bagaimana membuat Pelaporan lebih interaktif dan mudah dipahami? 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan Aplikasi Monitoring Realisasi Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN), antara lain: 1. Agar dapat dijadikan solusi masalah atas terjadinya pagu minus yang kemungkinan terjadi pada akun di detail akun sehingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat segera mengetahui dan mengambil tindakan perbaikan atas pagu (anggaran yang sudah ditetapkan) minus tersebut. 2. Dapat memberikan gambaran menyeluruh atas realiasi penggunaan APBN di setiap detail akun. Sehingga mempermudah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melakukan pengawasan dan evaluasi. 3. Dapat memberikan reminder kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar melakukan rencana penarikan dana APBN melalui fasilitas push email pada aplikasi ini. 4. Dapat membuat pelaporan menjadi lebih mudah dan interaktif dengan menggunakan dashboard. 1.4. BATASAN MASALAH Batasan masalah yang dijabarkan pada skripsi ini, antara lain: 1. Data yang digunakan dalam pembahasan aplikasi ini merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) 2. Rencana pencairan anggaran merupakan rencana yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 3. Realiasi penggunaan anggaran didapatkan dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tangerang berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diterbitkan Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar (PPSPM), Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP).
4
4. Aplikasi ini memiliki fungsi monitoring yang dapat melihat ketersediaan dana berdasarkan warna, seperti Warna Merah Jika Sisa Pagu ≤ 0, Warna Kuning jika Sisa Pagu ≤ 10% dari Pagu Awal dan warna Hijau jika sisa pagu ≥ 11% dari Pagu awal, sehingga mempercepat penyampaian informasi. 5. Reminder rencana penarikan anggaran dikirimkan melalui email. 6. Aplikasi ini memiliki beberapa tools pelaporan seperti laporan rencana penarikan, laporan daftar rincian permintaan pembayaran, dan laporan realisasi penggunaan anggaran yang menampilkan informasi berupa tabel dan dashboard untuk laporan realisasi penggunaan anggaran. 1.5. METODOLOGI PENELITIAN Dalam
penyusunan
laporan
Tugas
Akhir
ini,
penulis
mengadakan
observasi/penelitian di Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan secara langsung. Hal ini digunakan untuk bisa mendapatkan data-data dengan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang ada di dalam instansi tersebut. Metode yang digunakan penulis adalah Metode Prototyping. Dengan Prototyping Model ini pengembangan dan pelanggan/pengguna aplikasi dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Gambar 1.1 Metode Prototipe (Roger R. Pressman, 2002) Contohnya:
report generator, windows manager, dan lain-lain yang
memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat.
Proses pada prototyping antara lain sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan kebutuhan Pengembang dan pengguna aplikasi bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.
2. Proses perancangan Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili aspek software yang diketahui. Dengan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
3. Tahap evaluasi prototype Pengguna aplikasi mengevaluasi prototype yang dibuat dan dipergunakan untuk menjelaskan kebutuhan software. 1.6. JENIS PENELITIAN Penelitian yang di lakukkan oleh penulis ini termasuk dalam jenis penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif ini merupakan penelitian yang menjelaskan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian. 1.7. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dokumen skripsi ini adalah sebagai berikut :
6
Bab 1. Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab 2. Landasan Teori Pada bab landasan teori ini akan dipaparkan mengenai teori-teori dan literatur yang digunakan sebagai dasar atau dalam pelaksanaan penelitian.
Bab 3. Analisis dan Perancangan Pada bab Analisis dan Perancangan ini berisikan tentang proses analisis dan pelaksanaan penelitian serta pembahasan dalam penelitian.
Bab 4. Implementasi dan Pengujian Pada bab ini berisikan mengenai proses implementasi dari hasil analisis dan proses pengujian aplikasi yang telah dirancang dan dihasilkan.
Bab 5. Penutup Bab ini menjelaskan mengenai kata-kata penutup serta kesimpulan yang diperoleh dari penelitian. Bab ini juga berisi saran-saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi di masa yang akan datang.