BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Teknologi jaringan komputer mengalami perkembangan sangat cepat, dimana sisi
security menjadi bagian yang sangat vital, maka dari itu dibutuhkan sistem yang dapat menjamin keamanan suatu teknologi tersebut. Virtual
Private Network adalah suatu teknologi yang
membangun sebuah koneksi jaringan yang aman untuk melewati jaringan publik seperti internet. Komunikasi suara juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia telekomunikasi. Dengan berkembangnya teknologi Internet, maka di temukannya layanan VoIP. Untuk kemudahan dan melepaskan ketergantungan akan fisik server, telah berkembang juga teknologi Cloud Computing, yang dapat memungkinkan untuk membangun server VoIP berbasis Cloud Computing. Disisi lain komunikasi menggunakan VoIP tidak memiliki jaminan terhadap data paket di setiap komunikasi suara yang dilakukan, sehingga memungkinkan ada pihak yang tidak mempunyai wewenang untuk melakukan penyadapan komunikasi yang sedang dilakukan[1]. Pada sistem Cloud Computing juga sangat rentan akan penyadapan karena sistem Cloud dapat digunakan oleh banyak orang dalam satu sistem Cloud. Maka di perlukan metode pengamanan yang mencakup keamanan komunikasi VoIP berbasis Cloud dan juga termasuk keamanan komunikasi dengan sistem Cloud itu sendiri. Ada beberapa sistem yang dapat digunakan untuk mengamankan komunikasi VoIP, misalnya dengan teknik Virtual Private Network berbasis PPTP, L2TP, OpenVPN, SSTP dan IKEv2/IPSec. PPTP yang menggunakan MSCHAPv2 untuk untuk otentikasi dan MPPE untuk enkripsi, MSCHAPv2 sangat rentan karena hanya menggunakan fungsi hash untuk menyembunyikan username dan password[21]. Sistem enkripsi dari PPTP dinamakan MPPE dan menggunakan teknik RSA 128bit yang mana tidak cukup aman disbanding AES 256bit [22]. Berbeda dengan PPTP, OpenVPN , SSTP and IPSec menggunakan TLS untuk Authentication dan AES untuk enkripsi data yang belum ditemukan kelemahan siknifikan sampai saat ini [17][18] sebagai teknik enkripsi yang mana akan menyediakan fitur enkripsi untuk menjaga otentikasi dan integritas pesan termasuk pengamanan dalam proses signalling, sehingga jika
diimplementasikannya Virtual Private Network berbasis OpenVPN, SSTP dan IKEv2 akan memberikan keamanan dalam komunikasi VoIP. Selain itu OpenVPN bersifat open source dan dapat di modifikasi menggukan teknik enkripsi lain sesuai kebutuhan. SSTP dapat dikatakan adalah upgrade yang jauh lebih baik dari Microsoft sebagai pengganti PPTP. IKEv2/IPSec akan memberikan waktu koneksi yang lebih baik dibanding sistem VPN lain. Dengan segala kelebihan OpenVPN, SSTP dam IKEv2/IPSec maka dalam tugas akhir ini dibuatlah sebuah implementasi keamanan komunikasi VoIP based on Cloud menggunakan Virtual Private Network berbasis OpenVPN, SSTP dan IKEv2 untuk mengamankan payload yang dikirim dan proses signaling yang dilakukan agar komunikasi VoIP ini menjadi tidak dapat di sadap. Dan juga akan dilakukan pengukuran dan perbandingan performansi antar protokol tersebut. 1.2
Penelitian Terkait Pada sisi security VoIP di penelitian sebelumnya [11] menggunakan SRTP dan TLS,
kedua protokol tersebut sudah dapat mengamankan komunikasi VoIP dengan baik, namun jika server VoIP diletakan pada sistem atau jaringan Cloud, akan sangat rentan diserang server-nya. Pada penelitian [12], dijelaskan telah mengimplementasikan sistem VPN untuk mengamankan komunikasi VoIP, tetapi karena server VoIP itu sendiri tidak di letakan pada sistem atau jaringan Cloud maka manfaat dari sistem VPN tadi belum tercapai maksimal. Juga dijelaskan pada penelitian [13], keuntungan dari sistem virtual , dalam hal ini adalah Cloud Computing, yang digabungkan dengan teknologi VoIP yang klasik untuk bisnis skala besar. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi latar belakang dan penelitian terkait, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah di tugas akhir ini yaitu :
Adanya masalah keamanan dalam komunikasi VoIP dalam hal ini keamanan signaling dan payload yang terkirim pada jaringan internet.
Adanya teknologi VPN yang dapat mengamankan komunikasi data yang dikirim pada jaringan Internet, namun belum dimanfaatkan untuk mengamankan komunikasi VoIP.
Adanya teknologi Virtualisasi Cloud Computing yang dapat melepas ketergantungan fisik akan server, namun belum di gabungkan dengan layanan VoIP.
Bagaimana Aspek keamanan VoIP pada jaringan Cloud jika diamankan dengan sistem VPN berbasis OpenVPN, SSTP dan IKEv2.
Bagaimana performansi layanan VoIP yang berjalan pada sistem Cloud Computing dan diamankan oleh teknologi VPN.
1.4
Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah layanan VoIP dapat berjalan pada
jaringan Virtualisasi Cloud Computing dan berjalan pada sistem VPN yang dibuat. Pengujian kualitas layanan VoIP dilakukan pada sebelum dan sesudah di implementasikan teknologi VPN. Teknologi VPN yang akan digunakan seperti pada judul hanya OpenVPN, SSTP dan IKEv2/IPSec. Sistem akan dibangun pada jaringan lokal Laboratorium Teknik Switching dengan koneksi wired. Konfigurasi jaringan hanya akan menggunakan Topologi Star dan terisolasi dari jaringan luar. Spesifikasi server hanya akan menggunakan spesifikasi PC rumahan tanpa menggunakan spesifikasi Server enterprise. Batasan dalam pengujian sistem ini adalah hanya di uji kualitas layanan VoIP dengan parameter MOS, Delay, Jitter, Packet Loss dan diuji dengan teknik serangan man in the middle, sniffing. Pengujian performansi VPN menggunakan pengujian waktu koneksi, pengukuran panjang paket rata-rata, dan pengukuran CPU Usage. 1.5
Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu dapat merancang VPN berbasis
OpenVPN. Yang mana teknologi VPN berbasis OpenVPN, SSTP dan IKEv2 dapat diimplementasikan untuk kemudian digunakan menunjang sisi security dari komunikasi VoIP. Pada penelitian ini serdiri server VPN dan server VoIP akan dirancang dan diimplementasikan pada sistem Cloud Computing dengan metode IaaS. Pada akhir penelitian akan diukur dan diaanalisis performansi dan aspek keamanan dari layanan VoIP tersebut. Juga akan dilakukan pemilihan sistem yang paling optimal dengan memperhitungkan trade off yang terjadi antara kualitas dan keamanan komunikasi VoIP. 1.6
Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka penggunaan sistem
keamanan VPN akan lebih mengamankan komunikasi VoIP yang berjalan pada jaringan Cloud.
Dengan menggunakan dasar tersebut, maka dapat dibuat hipotesis bahwa sistem yang dikembangan dan diusulkan dalam penelitian ini memenuhi jaminan keamanan pada komunikasi VoIP. Namun dengan bertambah amannya komunikasi VoIP maka akan terjadi trade off pada penurunan performansi atau QoS komunikasi VoIP. QoS disini akan menggunakan parameter Delay, Jitter, Packet Loss, dan MOS. 1.7
Metode Penelitian Metodologi dalam proses penyelesaian penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu
1. Identifikasi masalah penelitian Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan state of the art dari permasalahan yang ada menggunakan studi literatur. Literatur yang diambil berasal dari hasil penelitian-penelitian terbaru baik paper journal atau paper conference internasional serta textbook yang berkaitan dengan tema penelitian. 2. Desain model dan formulasi masalah Pada tahap ini didesain model dari permasalahan yang akan dipecahkan. Model yang digunakan adalah model topologi jaringan dan dimasukan juga parameter performansi. 3. Desain model pemecahan masalah dan kuantifikasi kompleksitas Pada tahap ini didesain skema pemecahan masalah security berdasarkan hasil penelusuran secara empiris berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian tentang security VoIP sebelumnya. Skema Security VoIP yang baru pada penelitian ini dibangun dari pengembangan yang didasari pada penelusuran studi literatur terkait pada penelitian sebelumnya. Metode VPN digunakan untuk mengamankan layanan komunikasi VoIP dengan membuat sebuah tunnel pada jaringan Internet. Penggunaan metoda VPN, bertujuan untuk menyediakan sistem keamanan yang baik untuk layanan VoIP yang berbasis Virtualisasi Cloud Computing. 4. Pengujian model pemecahan masalah dan validasi penelitian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap teknik pemecahan masalah implementasi langsung pada jaringan lokal Topologi jaringan yang digunakan adalah topologi Star. Untuk menjamin validitas hasil penelitian, maka beberapa parameter digunakan untuk mengetahuni performansi layanan VoIP yang berbasis Virtualisasi Cloud Computing yaitu MOS, Jitter, Delay dan Packet Loss. 5. Pengumpulan data dan analisis data
Data yang digunakan merupakan data primer kuantitatif dari hasil percobaan simulasi. Pengumpulan dan pengklasifikasian data hasil percobaan mengacu pada skenario yang dibuat untuk melihat kaitan antara variabel pengamatan dengan parameter kinerja yang diamati. Metoda analisis yang digunakan adalah metoda analisis data kuantitatif yang terdiri dari beberapa langkah : o Verifikasi data, berisi proses verifikasi data apakah sudah sesuai dengan skenario percobaan. o Pengelompokkan data, berisi proses pengklasifikasian dan pengelompokkan data dalam bentuk grafik berdasarkan tujuan skenario dan parameter performansi yang diamati. o Analisis masing – masing kelompok data, berisi tahap analisis secara kuantitatif untuk mengkuantifikasi dan trend capaian performansi. o Analisis kaitan antar kelompok data, berisi analisis kaitan dan konsistensi antar kelompok data yang berhubungan dengan capaian performansi. 6. Penyimpulan hasil Tahap penentuan kesimpulan penelitian berdasarkan data-data hasil percobaan dan capaian performansi untuk menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian. 1.8
Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: a. BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, maksud, tujuan pembuatan tugas akhir,pembatasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir.
b. BAB II
LANDASAN TEORI Berisi tentang penjelasan teoritis dalam berbagai aspek yang akan mendukung ke arah analisis tugas akhir yang dibuat.
c. BAB III
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berisi penjelasan mulai dari proses desain hingga konfigurasi untuk implementasi sistem, serta skenario yang digunakan untuk melakukan pengujian.
d. BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Berisi analisis dari implementasi sistem sesuai skenario yang telah
ditetapkan. e. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN