BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini membahas tentang gambaran umum dari keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta cara/metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong semakin bertambahnya kebutuhan manusia. Pengaruh arus Globalisasi dan semakin majunya dunia teknologi memunculkan sebuah keefisiensian dalam melakukan segala aktifitas, seperti dalam moda transportasi yang dimana kemajuan jaman mempengaruhi kemudahan pelayanan, kenyamanan
1
dan keselamatan. Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya, dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Suatu kegiatan perekonomian tak dapat di lepaskan dari sarana dan prasarana transportasi. Transportasi laut sebagai salah satu bagian sistem transportasi yang mempunyai banyak ke unggulan dari transportasi lainya. Penggunaan transportasi laut dari tahun ke tahun samakin meningkat, ini dapat di lihat dari jumlah penumpang (datang dan berangkat) pada tahun 2014 sebesar 6.362.469 menjadi 7.296.063 pada tahun 2015 dapat di katakan bahwa keinginan masyarakat untuk menggunakan sarana transpotasi ini semakin menigkat. Dari tiga pelabuhan yang ada di Bali, Pelabuhan Padangbai merupakan dermaga bagi kapal fery dan merupakan tempat penyeberangan dari Bali ke Pelabuhan Lembar (Lombok). Pelabuhan ini terletak di Desa Padangbai Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Apabila menggunakan jalan laut, perjalanan Bali-Lombok pasti melalui penyeberangan pada lintasan ini sehingga menjadikannya penyeberangan terpadat kedua di Bali setelah lintasan Ketapang (Jawa)-Gilimanuk
(Bali). Data
yang diperoleh, ada sekitar 800 orang
meninggalkan Bali menuju Lombok melalui pelabuhan ini, setiap hari. Begitu juga sebaliknya, mereka yang dari Lombok ke Bali, tercatat sekitar 800 orang juga. Jadi, ada sekitar 1.600 orang yang datang dan pergi melalui pelabuhan bersangkutan tiap hari. (Badan Pusat Statistik Propinsi Bali,2014/2015) Pelabuhan Padangbai juga merupakan pelabuhan penumpang yang dimana pelabuhan ini mewadahi bergagai aktifitas penyebrangan. Menurut Prof. Bambang Triatmodjo pelabuhan khusus penumpang harus memiliki fasilitas yang memadai seperti bangunan stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang berpergian seperti kantor imigrasi, duane, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran, dan sebagainya. Dan untuk kelancaran masuk keluarnya penumpang dan barang, sebaiknya jalan masuk atau keluar di pisahkan. (Triadmojo, 2008: 12).
2
Seiring perkembangan jaman, Pelabuhan Padangbai mau tidak mau harus mengalami perubahan yang di picu dari perkembangan teknologi/jaman
dan
nantinya mempengaruhi dari segi pelayanan yang modern, kenyamanan dan keamanan sehingga berpengaruh pada kapasitas gedung terminal dan desain terminal pelabuhan, yang memerlukan perencanaan serta tampilan bangunan untuk 20 tahun kedepan yang dimana teknologi sudah memiliki pengaruh besar dalam perancangan. Dari data observasi tahun 2015, keadaan Pelabuhan Padangbai saat ini masih dirasakan kurang memadai baik dalam sirkulasi maupun daya tampung serta untuk memenuhi kebutuhan akan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalamnya. Dampak dari kurang memadainya daya tampung dan fasilitas juga merembet pada keadaan sirkulasi, dimana sirkulasi penumpang dan kendaraan keberangkatan menjadi satu dengan kedatangan sehingga mengurangi tingkat kenyamanan civitas. Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan perancangan ulang untuk memberikan peningkatan kualitas ruang publik, peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah pelabuhan Padangbai, membuat sirkulasi pelabuhan yang nyaman bagi para pengunjung, serta tampilan bangunan yang menarik agar dapat menciptakan pelabuhan yang tidak hanya berfungsi baik namun memiliki dampak positif pada lingkungan sekitarnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, timbulah beberapa rumusan masalah yang menjadi pertimbangan yang terkait dengan Re-Desain Terminal Pelabuhan Padangbai ini, yaitu : 1.
Bagaimana cara menciptakan sirkulasi yang lancar serta berdampak positif pada lingkungan sekitar pelabuhan padangbai ?
2. Apa konsep yang sesuai untuk Re-desain terminal pelabuhan Padangbai, di Manggis Kabupaten Karangasem ?
3
3. Bagaimana pemerograman secara fungsional, perfromansi, dan arsitektural dari pelabuhan Padangbai, di Manggis Kabupaten Karangasem? 4. Jenis setruktur apa yang cocok di pakai pada Terminal Pelabuhan Padangbai ? 5. Jenis pondasi apa yang cocok diterapkan pada terminal pelabuhan padangbai di Desa Manggis Kabupaten Karangasem ? 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan sebagai acuan desain dari “ Re-Desain Terminal Pelabuhan Padangbai, di Manggis Kabupaten Karangasem” ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menfasilitasi sebuah Pelabuhan yang nantinya akan mewadahi semua aktivitas didalamnya. 2. Untuk menyusun pemrograman secara fungsional, performansi dan arsitektural dari Re-desain Pelabuhan Padangbai, di Manggis Kabupaten Karangasem. 3. Untuk merencanakan tema dan konsep yang sesuai untuk mendesain sebuah Pelabuhan untuk 20 tahun kedepan. 1.4 Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam memecahkan permasalahan ini digunakan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data seperti mencari data mengenai studi banding dengan objek terkait dengan perancangan, studi literatur seperti kepustakaan, data instansi terkait dan melalui internet.
4
1. Observasi/studi banding, dilakukan untuk mencari data primer dengan cara mengamati proyek sejenis dan informasi yang diperoleh direkam melalui kamera dan alat tulis. Studi banding dilakukan pada objek yang bergerak di bidang Transportasi laut, lokasi dari studi banding tersebut, antara lain : a. Pelabuhan Benoa, di Badung. b. Pelabuhan Gilimanuk, di Jembrana c. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya 2. Studi Literatur, dilakukan untuk mencari data sekunder dan teori yang berkaitan dengan judul tugas pada literatur, berupa buku, artikel, data instansional dan video. Artikel dan video didapat melalui browsing internet. a. Literarur Teknik pengumpulan data melalui literatur-literatur atau buku-buku yang terkait dengan judul. Dalam hal ini, penulis mencari bahan literatur dari buku
Data
Arsitek,
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Pembangunan Pelabuhan (Chafid Fandeli), Perencanaan Pelabuhan (Soedjono
Kramadibrata),
Pelabuhan
(Bambang
Triatmodjo),
Arsittektur Modern akhir abad XIX dan XX edisi 2 (Yulianto Sumalyo) dan sumber-sumber lainnya. b. Data instansional Data instansional ini diperoleh dari instansi-instansi yang berkaitan dengan regulasi, data acuan dan lain-lain. Misalnya data jumlah Pengguna
Transportasi
Laut,
jumlah
kunjungan
wisatawan
di
Karangasem dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Karangasem, Dinas Pekerjaan umum, mencakup Tata Ruang, Bappeda, dan lain-lain.
5
c. Internet Teknik pengumpulan data melalui internet dengan mencari data-data yang terkait misalnya mencari ulasan mengenai transportasi laut, sehingga data menjadi lebih lengkap. 1.4.2 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data berkaitan dengan analisis dari data dan teknik komperatif. Seperti yang akan dijelaskan dibawah ini : 1. Analisis data, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis dilakukan dengan dua cara yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu menganalisis data mengenai pengertian, fungsi, tujuan, aktivitas serta fasilitas studi banding yang sudah ada dengan cara mendeskripsikan data, sedangkan kuantitatif yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis. Metode kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam pemilihan lokasi tapak yang dievaluasi dengan memberikan bobot (nilai) dan analisis tapak
yang dievaluasi dengan
menentukan kelebihan dan kekurangan pada tapak yaitu tapak yang terletak di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis tersebut. 2. Teknik komparatif, yaitu membandingkan studi kasus yang satu dengan studi kasus yang lain, sehingga didapat studi yang ideal untuk proyek perancangan Pelabuhan. Teknik komparatif ini digunakan pada Bab II, dimana pada Bab ini memuat tentang studi banding pada proyek sejenis atau yang mendekati proyek sejenis. Hasil dari studi banding itu kemudian disimpulkan menjadi spesifikasi umum proyek. Data-data yang diperoleh dari metode penelitian di atas digunakan untuk mendukung proses perancangan. Metode yang digunakan dalam menyusun landasan konseptual adalah pemograman dan konsep sebagai berikut : 1. Pemograman,
yaitu
penyusunan
program
fungsional,
perfomansi,
arsitektural dan program tapak. Terlebih dahulu dilakukan identifikasi
6
pelaku (civitas), identifikasi kegiatan (aktivitas) yang akan mempengaruhi kebutuhan ruang. Untuk program tapak, yaitu dimulai dari kebutuhan luas tapak, kriteria lokasi tapak, pembobotan kriteria lokasi tapak, alternatif tapak dan menganalisis tapak terpilih. Dalam menganalisis tapak dilakukan evaluasi terhadap tapak dan rekomendasi untuk pemecahan permasalahan yang ada di dalam tapak. 2. Konsep, yaitu terdiri dari konsep perancangan tapak seperti konsep entrance, konsep zoning, konsep sirkulasi, konsep bentuk massa, pola massa dan orientasi massa, konsep parkir, konsep ruang luar dan konsep utilitas pada tapak. Dan konsep perancangan bangunan seperti konsep entrance, konsep zoning, konsep sirkulasi, konsep tampilan, konsep ruang dalam, konsep struktur dan konsep utilitas pada bangunan. Konsep ini merupakan transformasi dari pemrograman dan analisis tapak yang dilakukan sebelumnya.
7