BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Penelitian yang dilakukan oleh Accenture sebuah lembaga konsultasi Bisnis dan Manajemen asal Amerika Serikat. Pada 8 Maret 2013, Accenture mengeluarkan hasil studi terbaru mereka. Studi yang mempelajari tingkat kepuasan kerja pada karyawan itu menunjukkan pekerja atau karyawan yang bekerja di Indonesia paling tidak bahagia di Dunia. Indonesia berada di urutan pertama Negara tempat orang-orang memiliki tingkat kepuasan dan kebahagiaan terendah di Dunia. Masalah insentif dan keseimbangan karier serta kehidupan personal dianggap menjadi penyebab utama indeks ini. Hanya 18% dari kelompok responden karyawan di Indonesia yang mengatakan puas dengan kualitas kehidupan serta kebahagiaannya di tempat kerja. Ini menempatkan Indonesia di posisi paling bawah tingkat kepuasan para pekerja. Dalam garis gender, para pekerja laki-laki lebih banyak mengeluhkan keseimbangan kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Orang-orang yang bekerja di kantor ingin pihak perusahaan menyadari bahwa tiap karyawan memiliki keluarga di rumah, memerlukan jam berkualitas bersama pasangan dan anak, serta kesempatan untuk mengaktualisasi diri lewat komunitas. Sementara itu, para pekerja perempuan lebih meminta penyesuaian preferensi mereka dalam hal gaji, tunjangan, serta bonus. Meski demikian, hampir separuh dari total responden mengeluhkan hal yang sama, yaitu keseimbangan waktu antara bekerja dan menikmati waktu bersama keluarga. Buruknya kualitas transportasi, pelayanan kesehatan, ketakutan-ketakutan terhadap keadaan rumah, serta beberapa masalah terkait rutinitas lainnya sering menjadi penghalang aktualitas dalam bekerja. Hal tesebutlah yang akhirnya mempengaruhi rendahnya tingkat kepuasan kerja di Indonesia (medanbisnisdaily.com). Pada Pasal 28D ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen IV), dengan tegas menyatakan, "Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja." Keberadaan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi, mereka yang berperan membuat keputusan
1
2
untuk semua fungsi dan mereka juga yang berperan dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Berbagai macam perlakuan yang diberikan pada karyawan atau pekerja hanya akan efektif bila mereka merasa puas pada pekerjaannya. Kepuasan dalam pekerjaan dapat mereka rasakan apabila mereka merasakan adanya keselarasan antara apa yang diharapkan dengan apa yang dapat diperoleh, atau adanya keseimbangan antara kebutuhan dan penghargaan. Apabila kepuasan kerja diabaikan oleh pihak manajemen, maka dampaknya dapat mengganggu performa kerja, seperti kebosanan, malas, gangguan fisik, kecemasan, depresi, dan perilaku kontraproduktif (www. psikologizone.com). Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk di jual (identrepreneurs.wordpress.com). Dalam proses produksi, tidak tanggung-tanggung manufaktur menghabiskan banyak sekali bahan baku untuk dijadikan barang jadi dalam skala yang cukup besar. Dalam ekonomi pasar bebas, manufacturing biasanya memproduksi barang secara masal untuk dijual ke pelanggan dan mendapatkan keuntungan. Meskipun di dalam proses produksi pada perusahaan manufaktur mengandalkan mesin-mesin, akan tetapi Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu pekerja tetap merupakan asset utama bagi perusahaan yang apabila dikelola secara maksimal tentunya akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang. Kepuasan Kerja merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan, dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Pada dasarnya, kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilainilai yang berlaku di dalam dirinya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan. Begitu juga sebaliknya, Kepuasan kerja dapat berpengaruh kepada Produktivitas Kerja, produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa apa yang telah dicapai perusahaan sesuai dengan apa yang mereka terima (gaji/upah), yaitu adil dan wajar, serta di asosiasikan dengan performa kerja yang unggul. dengan kata lain, performansi kerja menunjukan
3
tingkat kepuasan kerja seseorang, karena perusahaan dapat mengetahui aspek-aspek pekerjaan dari tingkat keberhasilan yang diharapkan. PT. Cosmo Makmur Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta Nasional di Indonesia yang bergerak dalam industri plastik kemasan selama kurun waktu 12 tahun terakhir, dengan spesialisasi produksi kemasan plastik food grade dan yang lainnya. PT Cosmo Makmur Indonesia, merupakan salah satu perusahaan yang didirikan dengan perencanaan matang dan memperhatikan berbagai aspek bagi perkembangan industri plastik masa depan. PT. Cosmo Makmur Indonesia saat ini telah banyak mensuplai kebutuhan kemasan plastik untuk industri makananminuman, sparepart mesin elektronik, botol, galon, industri house hold dan masih banyak yang lainnya. Banyaknya permintaan pelanggan setiap harinya membuat PT. Cosmo Makmur Indonesia dihadapkan dengan target-target Produksi yang harus dicapai. Untuk dapat memproduksi produk sesuai dengan target tersebut Perusahaan tidak hanya mengandalkan Peralatan dan mesin-mesin untuk produksi saja. Akan tetapi, Perusahaan sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan juga cekatan yang bisa menyelesaikan produksi dengan target yang telah ditentukan setiap harinya. Untuk dapat menyelesaikan target-target produksi sudah tentu produktivitas dari setiap pekerja sangatlah penting. Sementara itu, untuk membuat para pekerja produktiv, maka perusahaan haruslah memperhatikan kepuasan kerja para pekerjanya. Karena kepuasan kerja yang tinggi akan melahirkan Produktivitas kerja karyawan, dengan begitu perusahaan dapat dengan mudah untuk mencapai tujuannya baik tujuan dalam jangka pendek maupun tujuan dalam jangka panjang. Menurut Hasibuan (dalam Hartatik 2014;p224) salah satu hal yang dapat mencerminkan kepuasan kerja seorang karyawan adalah dengan kedisiplinan. Sikap disiplin seorang pekerja dapat terlihat dari tingginya absensi atau kehadiran. Simamora juga mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya tingkat absensi dari pegawai akan langsung berpengaruh terhadap produktivitas, karena pegawai yang tidak masuk kerja tidak akan produktiv. Dengan demikian, hasil produksinya rendah. Akibatnya, target produksi yang telah ditetapkan tidak tercapai. Untuk dapat menciptakan kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja berbagai cara telah dilakukan oleh PT. Cosmo Makmur Indonesia. Salah satunya adalah dengan menetapkan standar absensi atau toleransi
4
ketidakhadiran terhadap para pekerja. Hal ini semata-mata untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan, karena kedisiplinan merupakan salah satu hal yang mencerminkan kepuasan kerja karyawan. PT. Cosmo Makmur Indonesia telah menetapkan standar absensi atau ketidakhadiran sebanyak satu hari selama 25 hari kerja atau setara dengan satu bulan. Akan tetapi batas ketidakhadiran tersebut seperti diacuhkan oleh para pekerja karena masih banyak pekerja yang tidak hadir melebihi batas toleransi tersebut. Ketidak disiplinan para pekerja di PT. Cosmo Makmur Indonesia mencerminkan rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan yang sudah seharusnya diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan. Karena, apabila diabaikan hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yang menyebabkan terhambatnya pencapaian tujuan perusahaan. Berikut merupakan daftar absensi karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia pada tahun 2012 selama satu tahun atau setara dengan 12bulan.
Gambar 1.1 Absensi Karyawan PT.Cosmo Makmur Indonesia Pada gambar diatas standar artinya ialah toleransi ketidakhadiran (satu hari dalam 25 hari kerja) yang diberikan perusahaan dan dilambangkan dengan 4.00%. jelas terlihat bahwa diagram pada grafik diatas melebihi standar (toleransi ketidak hadiran). Dalam 12 bulan hanya ada satu bulan yaitu pada bulan September dimana ketidak hadiran karyawan sesuai dengan standar atau toleransi ketidak hadiran yang diberikan oleh perusahaan, selain itu 11bulan lainnya tingkat absensi pegawai
5
melebihi standar atau toleransi ketidak hadiran. Menurut Hasibuan
rendahnya
tingkat Kedisiplinan merupakan salah satu aspek yang mencerminkan rendahnya Kepuasan kerja karyawan. Selain rendahnya Kepuasan kerja yang tercermin melalui tingginya absensi, rendahnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga dapat menyebabkan terganggunya produktivitas karyawan. Di PT.Cosmo Makmur Indonesia dalam kurun waktu 3 bulan terdapat kurang lebih sebanyak 6 kejadian kecelakan pada saat bekerja, Kecelakaan pada saat bekerja secara langsung dapat menghambat produktivitas karyawan, karena dengan begitu karyawan lainnya akan berbondongbondong melihat kejadian tersebut untuk membantu ataupun sekedar menyaksikan kejadian tersebut, hal tersebut tentunya memakan waktu yang seharusnya digunakan untuk proses produksi. Menurut Mutiara S. Panggabean Faktor internal yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam bekerja ialah karyawan bertindak sembrono, terlalu menggampangkan pekerjaan, cenderung lalai dalam melakukan tugas dan malas untuk menggunakan peralatan keselamatan yang sudah diberikan oleh perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan performansi seseorang di dalam bekerja. Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar para karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.Dengan diberikannya Pelatihan yang efektif maka akan berdampak langsung terhadap meningkatknya produktivitas karyawan. PT. Cosmo Makmur Indonesia telah melakukan pelatihan setiap 6bulan sekali yang diberikan kepada karyawan baru di perusahaan tersebut, akan tetapi dengan pelatihan yang diberikan kecelakaan dalam bekerja masih sering terjadi dan juga rendahnya produktivitas masih tercermin melalui tingginya absensi. Sehingga pelatihan di dalam perusahaan perlu dievaluasi sejauh mana akan efektif dalam melahirkan produktivitas karyawan maupun kepuasan kerja. Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka penulis akan mengambil judul penelitian ini dengan “ Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelatihan terhadap Produktivitas Karyawan dan dampaknya terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
6
1. Seberapa besar pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 2. Seberapa besar pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 3. Seberapa besar pengaruh Produktivitas Karyawan terhadap Kepuasan kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia ? 4. Seberapa besar pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 5. Seberapa besar pengaruh Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 6. Seberapa besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat mempengaruhi Kepuasan kerja melalui Produtivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 7. Seberapa besar Pelatihan dapat mempengaruhi Kepuasan kerja melalui Produtivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia? 1.3 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian dengan menitik beratkan permasalahan yang dibahas, yaitu mengenai Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelatihan Terhadap Produktivita Karyawan Dan dampakya pada Kepuasan Kerja di PT. Cosmo Makmur Indonesia dengan mengukur 4 variabel tersebut melalui penyebaran keusioner. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia 2. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh Produktivitas Karyawan terhadap Kepuasan kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia. 5. Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Cosmo Makmur Indonesia.
7
6. Untuk
mengetahui
mempengaruhi
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(K3)
dapat
Kepuasan kerja melalui Produtivitas Karyawan pada PT.
Cosmo Makmur Indonesia. 7. Untuk mengetahui Pelatihan dapat mempengaruhi Kepuasan kerja melalui Produtivitas Karyawan pada PT. Cosmo Makmur Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan manfaat penelitian ini adalah 1. Manfaat Bagi Penulis a. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Pelatihan terhadap produktivitas karyawan. b. Untuk menambahn pengetahuan dan wawasan, terutama dalam bidang manajemen sumber daya manusia. c. Dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan bagi para peneliti lain yang berminat pada bidang ini. 2. Manfaat Bagi Perusahaan a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan. b. Sebagai acuan untuk menentukan skala prioritas dalam memberikan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelatihan untuk meningkatkan Produktivitas Karyawan dan Kepuasan kerja. 3. Bagi Universitas a. sebagai masukan yang memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelatihan terhadap Produktivitas Karyawan serta dampaknya terhadap Kepuasan Kerja.
8