BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan di bidang refrigerasi dan tata udara telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sejalan dengan perkembangan IPTEK yang semakin lama semakin maju. Dalam penerapannya pun bidang refrigerasi dan tata udara telah banyak sekali dipergunakan dalam kehidupan sehari – hari dalam bidang refrigerasi domestik (rumah tangga) sampai dengan refrigerasi industri. Penerapan refrigerasi yang paling dasar adalah pembuatan es, misal dalam bidang domestik (rumah tangga) seperti kulkas, freezer, showcase dan AC split yang belakangan ini semakin banyak dikonsumsi sebagai salah satu kebutuhan rumah tangga sedangkan di bidang industri lebih luas lagi penggunaannya salah satunya pembuatan es balok. Es balok yang dihasilkan selanjutnya dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya di bidang makanan dan minuman contohnya es balok dipergunakan untuk mengawetkan makanan seperti ikan hasil tangkapan nelayan agar tetap segar, tahan lama untuk waktu yang panjang dan tidak membusuk. Akan tetapi ketersediaan es balok sebagai sarana pengawet ikan hasil tangkapan nelayan masih sulit didapatkan oleh masyarakat nelayan yang tinggal di pelosok terutama daerah terpencil dikarenakan biaya mesin es balok yang tergolong mahal, keterbelakangan IPTEK serta keterbatasan energi listrik. Keterbelakangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat nelayan daerah terpencil sulit memenuhi kebutuhan akan es balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Hal ini semakin diperparah oleh kemiskinan dan pembangunan yang tidak merata. Di sisi lain, peralatan pembuat es 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
balok yang ada saat ini terasa masih sangat mahal. Keterbatasan energi listrik di daerah terpencil pun menjadi kondisi yang tidak menguntungkan untuk berbisnis dalam pembuatan es balok. Informasi mengenai jumlah kebutuhan es balok sebagai pengawet ikan maupun produk makanan lainnya di daerah pesisir pantai khusunya di pesisir pantai Meulaboh Aceh dan sekitarnya tidak diketahui secara pasti. Pada umumnya nelayan mendapatkan es dari freezer atau kulkas rumah tangga yang harganya Rp. 3500,-/kg. Kondisi demikian ini memaksa para nelayan untuk tidak menangkap ikan dalam jumlah yang besar. Mengingat kondisi tersebut, kemudian dilakukan penelitian pengembangan dan penerapan peralatan mesin pembuat es balok yang akan membantu memecahkan masalah keterbatasan es balok. Agar efisiensi mesin pembuat es balok dirancang dengan metode kompresi uap dimana didalamnya juga tersedia sumber tenaga dengan harga yang murah, mudah di buat dan dioperasikan, serta dapat dengan mudah dipindahkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH Mesin pembuat es balok dengan kapasitas kecil merupakan solusi yang cocok untuk mengatasi ketersediaan es yang sulit diperoleh masyarakat nelayan kecil yang tinggal di pelosok, terutama daerah terpencil yang tersebar di kawasan barat Indonesia. Membangun pabrik es dengan kapasitas besar di daerah tersebut tentunya tidak
mudah
karena
jumlah
kebutuhan
es
yang
tidak
terlalu
besar.
Mempertimbangkan hal tersebut dirancang satu unit mesin pembuat es balok dengan kapasitas 2 ton perhari dengan dimensi tangki es balok 2 m x 3 m 1 m mendinginkan 2000 kg air dengan temperatur awal 25°C ke temperatur -10°C. Sebelum menginstalasi suatu sistem refrigerasi terlebih dahulu merancang sistem yang akan dibuat dalam hal ini mesin pembuat es balok, adapun pertama kali dilakukan adalah 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menghitung beban total pendinginan. Hasil perhitungan beban pendinginan total ini yang akan menentukan kapasitas serta komponen alat yang digunakan.
1.3 BATASAN MASALAH Adapun dalam laporan tugas akhir ini hanya dibatasi pada : 1. Unit yang digunakan ialah sistem refrigerasi kompresi uap pada mesin pendingin es balok. 2. Refrigeran yang digunakan ialah R-22. 3. Pembahasan hanya pada perhitungan beban pendinginan dan kapasitas mesin pembuat es balok.
1.4 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini ialah : 1. Mahasiswa dapat menghitung beban pendinginan total dari mesin pembuat es balok. 2. Mahasiswa dapat menentukan komponen dan kapasitas dari mesin pembuat es balok. 3. Sebagai bahan acuan dan pembelajaran sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem brine cooling atau mesin pembuat es balok. 1.5 METODE PENULISAN Metode penelitian yang dipakai pada perancangan mesin pembuat es balok ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur
yaitu berupa buku – buku dan karya ilmiah yang
berhubungan dengan materi yang dibahas.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Observasi yaitu dengan mengamati dan mengumpulkan data dan informasi secara langsung yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3. Interview yaitu dengan cara tanya jawab atau diskusi secara langsung dengan pembimbing, karyawan, dosen, maupun mahasiswa yang mengetahui masalah yang sedang kita bahas. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan tugas akhir ini digunakan sistem penulisan yang terbagi dalam beberapa bab dan sub bab yang paling berkaitan. Sistem penulisan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang hal – hal yang meliputi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI DASAR MESIN PEMBUAT ES BALOK Pada bab ini membahas tentang prinsip dasar dari sistem refrigerasi kompresi uap dan keterkaitannya tentang mesin pembuat es balok.
BAB III PROSES PERHITUNGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK Pada bab ini membahas secara umum proses perancangan mesin pembuat es balok dengan hasil sebanyak dua ton perhari.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV PENUTUP Pada bab ini akan dilakukan analisa dan pembahasan terhadap perhitungan dan perencanaan yang dilakukan sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA Berisikan sumber – sumber pustaka dari laporan tugas akhir.
LAMPIRAN Berisikan data – data pendukung lainnya.
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/