BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Semakin
meningkatnya
tuntutan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam berdayaguna,
rangka
meningkatkan
pelaksanaan
berhasil
guna,
dan
bersih
pemerintah
bertanggung
yang
jawab,
telah
diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
adalah
perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai
tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan
melalui
alat
pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Antapani selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan
dan
sasaran
pembangunan
yang
dilakukan
tidak
hanya
mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
1
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur
legitimate
sehingga
penyelenggaraan
pemerintah
dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan
negara
meliputi
kepastian
hukum,
azas
tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan
dengan
hal
tersebut
Kecamatan
Antapani
Kota
Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
2
1.2
Gambaran Umum Kecamatan Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30
kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 12 April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan batas-batasnya sebagai berikut : Sebelah Utara
: Jl. Jend. A.H.
Nasution (Kec. Mandalajati); Sebelah Timur
: Kali Cikeley
(Kec. Arcamanik); Sebelah Selatan : Rel Kereta Api (Kec. Buah Batu); Sebelah Barat
: Kali Cidurian
(Kec. Kiaracondong) Secara
geografis
Kecamatan
Antapani terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 400,543 ha. dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa per ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 4 kelurahan, 62 rukun warga dan 315 rukun tetangga. Adapun
kelurahan-kelurahan
yang ada di wilayah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : 1) Kelurahan Antapani Wetan 2) Kelurahan Antapani Kulon 3) Kelurahan Antapani Tengah 4) Kelurahan Antapani Kidul
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
3
1. Keadaan Penduduk Jumlah Kepala Keluarga
: 16.688 umpi
Jumlah Penduduk : Laki-laki
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
: 35.988 jiwa (51,33%)
Perempuan : 34.122 jiwa (48,67%) Jumlah
: 70.110 jiwa 49%
51%
LAKI LAKI
PEREMPUAN
Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan : WNI Pribumi : 70.090 orang WNA
:
20 orang
WNI ASING
20
WNI PRIBUMI
70090 0
20000
40000
60000
80000
Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama : Islam
: 66.127 orang
Kristen
: 2.316 orang
Katholik
: 1.097 orang
Hindu
:
61 orang
Budha
:
40 orang
Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama 3,33% 0,09% 0,06% 1,58%
94,95%
ISLAM
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
4
1.3
Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 14 Tahun 2007
tentang (SOTK SKPD) Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung , Kecamatan mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Dalam menyelenggarakan
tugas
dan
kewajiban
tersebut
Kecamatan
memiliki
mempunyai fungsi : 1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Pembentukan
dan
Susunan
Organisasi
Kecamatan
dan
Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: a) Kecamatan kewenangan
mempunyai
Tugas
pemerintahan
Pokok
yang
melaksanakan
dilimpahkan
sebagian
Walikota
kepada
Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. b) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud angka (1), Kecamatan mempunyai fungsi: 1) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3) mengkoordinasikan
penerapan
dan
penegakan
peraturan
perundang-undangan; 4) mengkoordinasikan
pemeliharaan
prasarana
dan
fasilitas
pelayanan umum; 5) mengkoordinasikan
penyelenggaraan
pemerintahan
di
Tk.
Kecamatan; 6) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; 7) melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan. 2. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
5
dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut: a. Camat 1) Camat
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
sebagian
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Camat mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan
penerapan
dan
penegakan
peraturan
perundang-undangan; d) mengkoordinasikan
pemeliharaan
prasarana
dan
fasilitas
pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. b. Sekretariat Kecamatan 1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a) pelaksanaan
penyusunan
rencana
program
kegiatan
kecamatan; b) pelaksanaan
pelayanan
administrasi
kesekretariatan
kecamatan dan kelurahan; c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi; e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan antapani f)
pelaksanaan
monitoring,
evaluasi,
pelaporan
dan
pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
6
g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; b) pengelolaan meliputi
administrasi
pengelolaan
umum
naskah
dan
dinas,
kepegawaian penataan
yang
kearsipan
Kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan c) pelaporan
kegiatan
lingkup
administrasi
umum
dan
kepegawaian. d. Sub Bagian Program dan Keuangan 1. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan; b) pelaksanaan
pengendalian
program
meliputi
kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan;
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
7
c) pelaksanaan
pengelolaan
administrasi
keuangan
meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan e. Seksi Pemerintahan 1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan; b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ; d) pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan f)
pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan
f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban 1. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat d) pemberdayaan
masyarakat
dalam
pencegahan
dan
penanggulangan bencana; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
8
f)
pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban
g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan 1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan; c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal; d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f)
fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan
g) pelaporan
pelaksanaan
lingkup
bidang
pendidikan
dan
kemasyarakatan. h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup 1. Seksi
Ekonomi,
mempunyai
Pembangunan
tugas
pokok
dan
Lingkungan
melaksanakan
Hidup
sebagian
tugas
Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a) penyusunan
data
dan
bahan
materi
lingkup
ekonomi,
pembangunan dan lingkungan hidup;
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
9
b) fasilitasi
pembinaan
bidang
koperasi,
usaha
kecil
dan
menengah;; c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial; e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; f)
fasilitasi
dan
pengkoordinasian
kegiatan
ekonomi
dan
ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. i. Seksi Pelayanan 1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b) pelayanan data dan informasi Kecamatan; c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya; e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan f) 1.4
pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.
Isu Strategis
Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dituntut lebih responsif,
kreatif
dan
inovatif
dalam
menghadapi
perubahan-
perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan
hendaknya
selalu
memperhatikan
isu-isu
dan
permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
10
sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan
daerah.
Berkaitan
dengan
isu-isu
dan
masalah
pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2014 - 2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1)
Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima.
2)
Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan.
3)
Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya.
4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen. 5) Meningkatkan
komitmen
aparatur
dalam
menyelenggarakan
Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RT RW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Antapani Kota Bandung, sebagai berikut : 1) Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan. 2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
11
3) Meningkatkan
komitmen
aparatur
dalam
penyelenggaraan
Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. 4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat 5) Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota
Bandung
dalam
menetapkan
kebijakan
strategis
dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar
atau
sebaliknya,
dalam
hal
tidak
dimanfaatkan,
akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan
hasil
analisis
terhadap
Kecamatan Antapani Kota Bandung dapat
isu
strategis
Pemerintah
diidentifikasi beberapa hal
sebagai berikut : 1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah dan Penataan Organisasi Manajemen Publik (Pelayanan Publik) Birokrasi menentukan
Pemerintah berjalannya
Daerah
merupakan
penyelenggaraan
faktor
yang
pemerintahan
sangat daerah
sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat
serta
dinamika
global
yang
senantiasa
mempengaruhi
manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah membangun sistem dan budaya pelayanan publik yang prima.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
12
Perwujudan
penyelenggaraan
pemerintah
yang
baik
(good
governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi
menyangkut
pembenahan
seluruh
unsure
pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih
menekankan
langkah-langkah
efisiensi
dan
efektifitas
birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 2. Pendayagunaan
Sumber
Daya
Aparatur
Daerah,
Pengelolaan
Keuangan dan Barang
Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
13
lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguhsungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang
pada
penyempurnaan,
hakekatnya
penertiban,
merupakan pengawasan
upaya dan
pembinaan, pengendalian
manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama
secara
terkoordinasi
guna
mengambil
langkah
pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam rangka mewujudkan good governance, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
14
Tuntutan
pembaharuan
sistem
keuangan
tersebut
adalah
agar
pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan,
penganggaran,
pengadaan,
pendistribusian
(termasuk
penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan,
penghapusan
barang
daerah
dan
sistem
pelaporan;
(2)
Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah. 1.5
Landasan Hukum LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan
NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5.
Peraturan
Presiden
Nomor
29
Tahun
2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP}; 6.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
15
7.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.
1.6
Sistematika Penyusunan
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Kecamatan
Antapani Kota Bandung Tahun 2014 adalah : BAB I
PENDAHULUAN Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi
Capaian
IKU,
Pengukuran,
Evaluasi
dan
Analisis
Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan BAB IV
PENUTUP
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
16
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2.1. Perencanaan Strategis 2.1.1 Rencana Strategis Rencana merupakan
Strategis
dokumen
Kecamatan
yang
disusun
Antapani melalui
Kota proses
Bandung
adalah
sistimatis
dan
berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Antapani Kota Bandung. Rencana
Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung yang
ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Antapani Kota Bandung Nomor 800/026 – Kec. Atp Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
17
Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penyusunan Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Antapani Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Antapani Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Antapani Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 1. Visi Visi
adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Antapani Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”. Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah : “Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan,
Menciptakan Pemerintah Yang Kredibel ,
Professional Dalam Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat” 2. Misi Untuk
dapat
mewujudkan
Visi
tersebut,
Kecamatan
Antapani
mempunyai Misi sebagai Berikut :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
18
1.
Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil)
2.
Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan yang efektif, transparan, dan akuntabel
3. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Tabel 2.1 TUJUAN Misi
Tujuan
1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil)
1 Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayan Publik di Kecamatan dengan Membangun Sistem dan Budaya Pelyanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil)
2 Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan
2. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 sebanyak 2 (dua) sasaran strategis. Sasaran dari tujuan 1
a. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik b. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan. Sasaran dari tujuan 2 a. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
19
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Dalam
rangka
meningkatkan
akuntabilitas
kinerja
Kecamatan
dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar
penyusunan
Laporan
akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Kecamatan Antapani Tahun 2014.
Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Antapani Tahun 2013 - 2018. Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan
reviu
Rencana
strategis
Kecamatan
di
lingkungan
Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. 2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
20
Penggabungan
beberapa
indikator
menjadi
indicator
yang
dapat
menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masingmasing capaian kinerja. Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
21
Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja sebelum reviu dan setelah reviu Kecamatan Antapani Kota Bandung SEBELUM REVIU NO
TUJUAN
SETELAH REVIU
TARGET KINERJA PADA TAHUN
SASARAN INDIKATOR KINERJA
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
a Kepuasan Masyarakat Terhadap 1. Indeks Pelayanan Pelayanan / Indeks Publik Prima Kepuasan di Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan
2. Meningkatny a kinerja penyelengga raan Tugas Umum Pemerintaha n Kecamatan
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
B
1. Meningkatny
Meningka tkan Kepuasan Masyarak at Terhadap Pelayanan Publik Prima di Kecamata n dan Kelurahan
INDIKATOR KINERJA
-
-
B
-
-
B
-
-
A
-
-
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014
2015
2016
2017
2018
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai
71,25
82,2
82,7
83,5
84
-
2. Persentase Keluhan/ pengadu an pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
%
100
100
100
100
100
-
3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI
Nilai
850
875
900
925
950
%
60
75
80
85
90
%
60
75
80
85
90
A
1. Persentase
2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintahan, perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pendidikan dan kemasyarakatan,
SATUA N
-
-
-
-
pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
-
2. Persentase waktu
pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu
22
SEBELUM REVIU NO
TUJUAN
SETELAH REVIU
TARGET KINERJA PADA TAHUN
SASARAN INDIKATOR KINERJA
(1)
(2)
(3)
(4)
INDIKATOR KINERJA 2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
ketentraman dan ketertiban serta pelayanan
(10)
SATUA N
TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014
2015
2016
2017
2018
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
%
25
50
75
100
100
%
30,77
51,92
65,38
78,85
92,31
%
53,33
66,66
80
93,33
100
Rasio
1,2:1
1,3:1
1,5:1
1,6:1
1,8:1
50
60
70
75,1
78
100
100
100
100
100
3. Persentase
Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik 4. Persentase RW
Juara 5. Persentase Lembaga
kemasyarakatan Aktif 6. Rasio Anggota
Linmas 2
Meningkatk an Akuntabilita s Kinerja
3. Meningkatnya 3. Nilai AKIP akuntabilitas kinerja Kecamatan
Kecamatan
CC
CC
B
B
1. Nilai AKIP
A
Nilai
Kecamatan
4. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
5. Tertib administrasi barang/asset daerah
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
100% 100% 100% 100%
100%
2. Persentase temuan
BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%
100%
23
%
2.1.2 Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 050/Kep.966-Orpad/2013 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Kecamatan
serta menghasilkan
penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indicator kinerja agar berorientasi hasil. Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikator Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas Aktif, Nilai AKIP Kecamatan dan Persentase
temuan
BPK
/
Inspektorat
yang
ditindaklanjuti
karena
merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan Adapun Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut : 1. Indeks Kepuasan Masyarakat; 2. Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindak lanjuti; 3. Persen- tase pelayanan administrasi kepen-dudukan tepat waktu; 4. Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu;
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
24
5. Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik; 6. Persen tase RW Juara; 7. Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani Kota Bandung tahun 2015 terlampir dalam lampiran Dokumen LKIP 2015 ini. 2.1.3 Rencana Kinerja 2015 Untuk
merealisasikan
tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan
dikembangkan cara pencapaian tujuan dan sasaran secara optimal. Cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung masing-masing dikembangkan kedalam kebijakan dan program. Sementara itu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan dituangkan kedalam perencanaan dan perjanjian Kinerja, dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini. Tabel 2.4 Rencana Kinerja tahunan 2015 Kecamatan Antapani Sebelum Reviu Sasaran NO Strategis
Indikator Kinerja
PROGRAM / KEGIATAN
Indikator Kinerja
Target
Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan
1
Meningkat nya Kualitas Pelayanan Publik
1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masya rakat
B
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
PROGRAM / KEGIATAN
Setelah Reviu
1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat
Anggaran
Target
82
2. Prosentase Keluhan/peng aduan pelayanan administratif yang ditindaklanjut i
100
3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI
905
Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan
Rp. 1.013.654.129
25
2
3
2. Capaian Kinerja TUP Kecamatan: Bidang pemerintah an, Meningkat perekonomi nya kinerja an, penyelengg Pembangun araan an, Tugas Lingkungan Umum Hidup, Pemerintah Pendidikan an dan Kecamatan kemasyarak atan, ketentrama n dan ketertiban serta pelayanan
Meningkat nya Kapasitas dan akuntabilit as kinerja birokrasi
-
3. Nilai AKIP Kecamatan
CC
4. Prosen tase Temuan BPK/Inspek torat yang ditindaklanj uti
100%
5. Tertib administras i barang/ Aset Daerah
100%
Program Peningkatan Pengembang an Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
4. Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependuduka n tepat waktu
91,80
5. Rata-rata prosentase waktu pelayanan Adm. Umum lainnya tepat waktu
100
6. Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
50
7. Prosentase RW Juara
51,61
8. Prosentase Lembaga kemasyarakat an Aktif
70
9. Rasio Anggota Linmas
1:1
10. Nilai AKIP Kecamatan
60
11. Persentase temuan BPK/Inspekt orat yang ditindaklanj uti
Program Peningkatan Peran Kecamatan Dan Kelurahan
-
-
Program Fasilitasi Pemberdaya an
9.427.106.380
Program Peningkatan Pengembang an Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
41.580.000
100
2.1.4 Perjanjian Kinerja 2015 Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
26
memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Antapani Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.5
Perjanjian Kinerja Hasil Reviu Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO (1)
1.
2.
3.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
RENCANA ANGGARAN (Rp)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Nilai
82
Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Antapani
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
%
Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI
Nilai
905
Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
%
91,80
Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu
%
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
%
50
Persentase RW Juara
%
51,61
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
%
70
Rasio Anggota Linmas
Rasio
1:1
Nilai AKIP Kecamatan
nilai
60
Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
%
1.013.654.129
100
9.427.106.380
100
41.580.000
100
27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak
yang
berwenang
menerima
pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Antapani Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
(SAKIP),
Keputusan
Kepala
LAN
Nomor
239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 20132018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Kecamatan Antapani. 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
28
PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaranPredikat
nilai
capaian
kinerjanya
dikelompokan
dalam
skala
pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :
No
Capaian Kinerja
Interpretasi
1.
> 100 %
2.
=100 %
Melebihi/Melampaui Target
3.
< 100 %
Sesuai Target Tidak Mencapai Target
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab
tercapai
atau
tidak
tercapainya
kinerja
yang
diharapkan.
Dalam laporan ini, Kecamatan Antapani Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
29
2014 hasil reviu dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 090/341-Bag.Orpad/2014, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut : Sasaran 1
terdiri dari 3 indikator
Sasaran 2
terdiri dari 6 indikator
Sasaran 3
terdiri dari 2 indikator
1.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Antapani Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Kecamatan Antapani Melalui
Keputusan Camat Antapani Kota Bandung Nomor : 050/015Kec.Atp tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Antapani Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Antapani Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
30
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO
-1
IKU/ INDIKATOR KINERJA
-2
1.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2.
Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti
3.
4.
Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu
SATUAN
TARGET
REALISASI
CAPAI-AN (%)
-3
-4
-5
Nilai
82
%
%
%
REALISASI
RENSTRA (2018)
-2014
TARGE T
CAPAI-AN (%)
-6
-7
-8
-9
82,02
100,02%
80,02
82,9
98,94%
100
100
100,00%
100
100
100,00%
91,8
93,91
102,29%
91,78
92,08
101,98%
100
100,00%
100
100
100,00%
100
5.
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
%
75
75
100,00%
50
100
75,00%
6.
Persentase RW Juara
%
51,61
77,96
151,06%
40,33
67,77
115,04%
7.
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
%
70
71,43
102,04%
62,5
87,5
81,63%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat, dengan capaian kinerja 106,69%, pada indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu, dengan capaian kinerja 107,98%, pada indikator
Prosentase RW
Juara, dengan capaian kinerja 125,02%, dan pada indikator Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan capaian kinerja 111,11%. Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% ditunjukan pada indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti , dengan capaian kinerja 100%, pada indikator Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
31
100%, dan pada indikator Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya, dengan capaian kinerja 100%. Sedangkan untuk capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% pada tahun 2014 di Kecamatan Antapani tidak ada.
2.2
Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran
Strategis Secara
umum
Kecamatan
Antapani
Kota
Bandung
telah
dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 ( tiga ) sasaran. Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO
-1
1.
2.
3.
4.
IKU/ INDIKATOR KINERJA
-2
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
SATUAN
TARGET
REALISASI
CAPAI-AN (%)
-3
-4
-5
Nilai
82
%
REALISASI
RENSTRA (2018)
-2014
TARGE T
CAPAI-AN (%)
-6
-7
-8
-9
82,02
100,02%
80,02
82,9
98,94%
100
100
100,00%
100
100
100,00%
Nilai
905
906
100,11%
900
915
99,02%
%
91,8
93,91
102,29%
91,78
92,08
101,98%
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
32
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik Persentase RW Juara Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif Rasio Anggota Linmas Nilai AKIP Kecamatan Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
100
100
100,00%
100
100
100,00%
%
75
75
100,00%
50
100
75,00%
%
51,61
77,96
151,06%
40,33
67,77
115,04%
%
70
71,43
102,04%
62,5
87,5
81,63%
Rasio
`1:1
`1:1,09
109,25%
0,94:1
`1:1,09
100,00%
Nilai
60
62,88
104,80%
53,33
71
88,56%
%
100
100
100,00%
100
100
100,00%
Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut : Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO
SASARAN STRATEGIS
CAPAIAN
(2)
(3)
(1)
1.
Melebihi/ melampaui target
7 (Tujuh) Indikator sasaran/ 63,63%
2.
Sesuai target
4 (empat) Indikator sasaran/ 36,36%
3.
Tidak mencapai target
Tidak ada data / 00 %
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Dari 11 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
33
No. 1 2
Tabel 3.4 Pencapaian target Misi Tingkat Pencapaian Jumlah Melampaui Belum Sesuai Target Indikator target Mencapai (100%) Sasaran (>100%) Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 9 5 55 4 45 2 1 50 1 50 -
Misi Misi 1 Misi 2 Jumlah
11
6
54
5
46
Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Pencapaian Indikator Sasaran TINGKAT PENCAPAIAN NO
(1)
SASARAN
JUMLAH INDIKATOR SASARAN
(2)
MELAMPAUI TARGET (>100%)
SESUAI TARGET (=100%)
BELUM MENCAPAI TARGET (>100%)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1.
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Antapani
3
2
66,67
1
33,33
0
0
2.
Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
6
5
83,33
1
16,67
0
0
3.
Sasaran 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
2
1
50
1
50
0
0
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
34
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis. Dalam
melakukan
evaluasi
kinerja,
perlu
juga
digunakan
pembandingan-pembandingan antara lain : - kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. - kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional. Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana
telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Antapani Kota
Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik
No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2015
Tahun
%
2018 Target
%
100,02%
82,9
98,94%
Target Realisasi
1
Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
Nilai
82
82,02
35
2 3
Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Rata-rata Capaian Kinerja
% 100
100
100,00%
100
100,00%
905
906
100,11%
915
99,02%
Nilai 103,93
97,44
Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga ) indikator : Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat, Prosentase keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI. Capaian
kinerja
nyata
indikator
Indeks
Pelayanan/Indeks
Kepuasan
Masyarakat adalah sebesar 82,04 dari target sebesar 82 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,02% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 82,02 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yaitu sebesar 82,9 maka capaian kinerjanya mencapai 98,94%. Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Kasi pernilaian mandiri oleh Tim yang dilakukan tiap triwulan pada tahun 2015. Adapun hasil perhitungan dari 14 Indikator Pelyanan adalah sebaagai berikut : Tabel 3.7 Nilai Unsur Pelayanan Di Kecamatan Antapani Tahun 2015 dibandingkan dengan Tahun 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
UNSUR PELAYANAN
Prosedur Pelayanan Persyaratan pelayanan Kejelasan Petugas Pelayanan Kedisiplinan Petugas Pelayanan Tanggung Jawa Petugas Pelayanan Kemampuan Petugas Pelayanan Pelayanan Kecepatan Keadilan Mendapatkan Pelayanan dan Keramahan Kesopanan Petugas Pelayanan
Tahun 2014 NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
3,17 3,09 3,14 3,09 3,11 3,41 3,04 3,07 3,27
Tahun 2015
NILAI INDEKS UNIT 0,22 PELAYANAN
0,22 0,22 0,22 0,22 0,24 0,22 0,22 0,23
NILAI RATARATA UNSUR 3,48 PELAYANAN
NILAI INDEKS UNIT 0,25 PELAYANAN
3,42 3,3 3,16 3,18 3,44 3,14 3,3
0,24 0,23 0,22 0,23 0,24 0,22 0,23
3,16
0,22
36
10 11 12 13 14
Kewajaran Biaya Pelayanan Kepastian Biaya Pelayanan Kepastian Jadual pelayanan Kenyamanan Lingkungan Keamanan Pelayanan
3,05 4,00 3,22 3,26 3,27
45,18 IKM Unit Pelayanan Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan
0,22 0,28 0,23 0,23 0,23
3,21 80,20 B Baik
3,38 3,38 3,08 3,38 3,42 46,22
0,24 0,24 0,22 0,24 0,24 3,28 82,04 A Baik
Apabila dibandingkan dengan tahun 2014 secara keseluruhan indikator ini mengalami kenaikan, dan ada pula beberapa yang mengalami penurunan secarai penilaian diantaranya adalah Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kepastian Biaya Pelayanan dan Kepastian Jadual Pelayanan. Dari informasi yang dihimpun mengenai kepastian jadwal pelayanan itu disebabkan karena masyarakat yang datang sewaktu jam istirahat sehingga loket pelayanan sedang tutup ataupun masih melayani masyarakat sebelum jam pelayanan ditutup sementara. Adapun fluktuasi mengenai nilai nilai indikator pada Indeks Kepuasan Masyarakat bila dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
37
Grafik 3.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Kecamatan Antapani tahun 2015 dan 2014
3,48 3,17
4
3,42
3,09
3,3 3,14
3,16 3,09
3,18 3,11
3,44 3,41
3,14 3,04
3,3 3,27 3,16 3,07
3,38
3,22
3,05
3,263,38 3,27 3,42
3,08
3,38
Tahun 2014
Tahun 2015
Dari tabel dan grafik diatas dapat dianalisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai berikut :
Nilai IKM yang tinggi tersebut ada tahun 2015 ini adalah karena
dalam
meningkatkan Kualitas Pelayanan kami membuat motto dalam melakukan Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Publik yaitu JUARA ( Jujur, Unggul, Adil, Ramah dan Amanah) dan hasil perhitungan
survey
kepuasan
Masyarakat
yang
berpedoman
kepada
Permenpan. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata unsur pelayanan tertinggi diperoleh dari Prosedur pelayanan sebesar 3,48 dan yang terendah adalah Kepastian Jadual Pelayanan sebesar 3.08 hal tersebut sesuai dengan hasil Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan masyarakat Versi OMBUDSMAN RI yang diperoleh dari self assestment (Bagian Orpad Pemerintah Kota Bandung) Variabel Penilaian : 1. Sistem Pelayanan Terpadu yaitu pelayanan dilakukan dengan metode satu
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
38
pintu hal tersebut dilakukan untuk menghindari para calo-calo pelayanan, jadi masyarakat bias langsung bertemu dengan petugas pelayanan dan menyerahkan berkas pelayanan secara langsung; 2. Standar Pelayanan yaitu Dasar hukum jelas, persyaratan terpampang, kejelasan prosedur (SOP), kejelasan tariff (pelayanan gratis), sarana dan prasarana menunjang (ruang tunggu, AC, tempat duduk, sarana antrian, toilet, televise, loket / meja pelayanan, tempat parkir yang memadai), Tata tertib, koede etik. Kecamatan Antapani berusaha untuk Menjalankan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang merupakan merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. Walaupun belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008 Kecamatan Antapani masih dapat bersaing dengan beberapa kecamatn lain yang telah memiliki sertifakasi ISO dimana hasil survey mandiri yang dilakukan terhadap Aspek Pelayanan yang tercantum dalam Permenpan memiliki nilai yang BAIK yaitu sebesar
82,04 yang berada dalam Kategori Mutu
SANGAT BAIK (A) Capaian Kinerja nyata Nilai IKM Kecamatan Antapani selalu meningkat pada setiap triwulan, dan pada triwulan IV ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari nilai 81,26 pada triwulan III menjadi 82,04 pada triwulan IV. Apabila dilihat pada perkembangan tiap triwulan pada tahun 2015 nilai IKM ini mengalami trend yang positif seperti yang terlihat pada table berikut ini :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
39
Grafik 3.2 Grafik perkembangan Nilai IKM tiap Triwulan pada Tahun 2015
82,5
82,04 82
81,26
81,25
81,26
81,5 81 80,5
TW 1 Capaian
kinerja
TW 2 nyata
indikator
TW 3 Indeks
TW 4
Pelayanan/Indeks
Nilai IKM
Kepuasan
Masyarakat sebesar 82,04 bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung adalah sebagai berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
40
Grafik 3.3 Grafik Perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung Kec. Cibeunying Kaler Kec. Andir Kec. Cinambo Kec. Ujung Berung Kec. Bojongloa Kaler Kec. Regol Kec. Babakan Ciparay Kec. Buahbatu Kec. Rancasari Kec. Antapani Kec. Bandung Wetan Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Gedebage Kec. Cicendo Kec. Cibiru Kec. Coblong Kec. Mandalajati Kec. Panyileukan Kec. Astanaanyar Kec. Bojongloa Kidul Kec. Sukasari Kec. Arcamanik Kec. Cidadap Kec. Bandung Kidul Kec. Sukajadi Kec. Sumur Bandung Kec. Cibeunying Kidul Kec. Batununggal Kec. Bandung Kulon
86,6 85,99 84,75
83,19 83 82,64 82,55 82,3 82,21
82.04
81,75 81,72 81,33 81,03 80,66 80,36 80,25 80,14 80,05 80,03 80,03 79,5 79,5 78,53 78,32 78,15
76,08 75,77 75 68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di Kecamatan Antapani sudah Tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lainnya yang menempati peringkat ke 10, tetapi masih dibawah nilai IKM yang diperoleh oleh Kecamatan Rancasari, Kecamatan Buah Batu, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan Lengkong dan Kecamatan Cibeunying Kaler. Akan tetapi yang menjadi nilai posotif adalah Nilai IKM Kecamatan Antapani ini sudah melampaui nilai IKM beberapa Kecamatan yang sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2008. Walaupun belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008 Kecamatan Antapani masih dapat bersaing dengan beberapa kecamatn lain yang telah memiliki sertifakasi ISO dimana hasil survey mandiri yang dilakukan terhadap Aspek Pelayanan memiliki nilai yang SANGAT
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
41
BAIK yaitu sebesar 82,04 yang berada dalam Kategori Mutu SANGAT BAIK (A). Selanjutnya
adalah
Capaian
kinerja
nyata
indikator
Prosentase
Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00 dari target sebesar 100 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun Kedua pelaksanaan Renstra, capaian tahun 2015 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100,00%. Indikator ini merupakan indikator hasil reviu IKU dan pengukurann hanya bersumber dari data Aplikasi LAPOR dan Sarana Pengaduan lainnya seperti kotak saran, sosial media dan buku laporan Data penunjang capaian kinerja tahun 2015 ini memperhitungkan pengaduan yang terpublikasi dari www.LAPOR.go.id, twiter, Facebook dan kotak saran didapat bahwa pengaduan Data penunjang capaian kinerja indikator Prosentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 sebnesar 100%.
Kinerja nyata persentase keluhan/pengaduan
pelayanan administratif yang ditindaklanjuti pada triwulan IV adalah 100 %, pada triwulan IV jumlah pengaduan yang ditujukan ke Kecamatan Antapani sejumlah 7 (Tujuh yaitu) melalui account twitter sebanyak 2 (Dua) pengaduan dan
melalui
situs
LAPOR
5
(Lima)
pengaduan
dan
semuanya
telah
ditindaklanjuti sehingga capaian kinerja 100% tercapai sesuai target triwulan IV. Adapun total pengaduan melalui aplikasi LAPOR Pada tahun 2015 sebanyak 23 Pengaduan dan semuanya telah ditindaklanjuti. Adapun rekapitulasi Keluhaan dapat dilihat sebagaimana terlampir berikut : Tabel 3.8
NO 1 2 3 4 5
BIDANG Pemerintahan Trantib Ekbang LH Dikmas Pelayanan Jumlah
REKAPITULASI PENGADUAN KECAMATAN ANTAPANI TAHUN 2015 MEDIA PENGADUAN LANGSUNG FACEBOOK TWITTER LAPOR SMS 0 0 1 5 0 0 0 0 4 0 0 0 3 6 0 0 0 0 1 0 0 0 5 7 0 0 0 8 23 0
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
42
Adapun bukti otentik yang terpublikasi dalam aplikasi LAPOR dapat dilihat pada gambar berikut ini Gambar 3.1 Gambar pengaduan masyarakat dari aplikasi LAPOR
Sumber: https://www.lapor.go.id/statistik/baseonarea/statistik_area_laporan.html
Dari gambar diatas untuk periode keseluruhan pada tahun 2015 Prosentase Keluhan/Pengaduan Pelayanan Administratif Yang Ditindaklanjuti yang diperoleh dari LAPOR.go.id selama tahun 2015 dari 23 keluhan telah dijawab dan ditindaklanjuti sebanyak 23 Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00% dengan demikian capaian kinerja mencapai 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari Aplikasi LAPOR.go.id periode Januari sampai dengan Desember 2015 terlampir sebagai berikut : Apabila dibandingkan dengan Kecamatan lainya di Kota Bandung selama periode 01 Januari 2015 s.d 31 Desember 2015 mengenai jumlah keluhan yang ditanggani oleh Kecamatan Antapani sebanyak 23 Keluhan yang
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
43
merupakan
pengaduan
yang
cukup
banyak
dalam
menerima
keluhan
masyarakat, tetapi semuanya dapat di tindaklanjuti dengan baik. Untuk data jumlah keluhan dan keluhan yang ditangani
serta keluhan yang belum
ditangani dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.4 Grafik Perbandingan indikator Prosentase Keluhan/pengaduan administratif yang ditindaklanjuti Kecamatan se Kota Badung
Data
diatas
merupakan
dasar
bagi
Kecamatan
pelayanan
Antapani
untuk
melakukan perbaikan pelayanan kepada masyarakat, melakukan koordinasi dengan SKPD teknis terkait, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, RT, RW dan melakukan pembinaan kepada aparatur Kecamatan agar dapat menekan jumlah pengaduan pada tahun berikutnya. Capaian kinerja indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
44
administratif
yang
ditindaklanjuti
adalah
sebesar
100,00
bila
dibandingkan dengan Kecamatan lainnya Sekota Bandung adalah sebagai berikut. Grafik 3.5 Grafik Perbandingan indikator Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dengan Kecamatan Se Kota Bandung SUMUR BANDUNG KIARACONDONG COBLONG CIDADAP CIBEUNYING KIDUL CIBEUNYING KALER BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON BABAKAN CIPARAY BUAHBATU RANCASARI LENGKONG BATUNUNGGAL ARCAMANIK ANTAPANI CIBIRU ANDIR CICENDO ASTANA ANYAR UJUNGBERUNG PANYILEUKAN BOJONGLOA KIDUL BANDUNG WETAN SUKASARI REGOL SUKAJADI CINAMBO BANDUNG KIDUL MANDALAJATI GEDEBAGE
0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 32
30
21 20 19 19 18 18
23
28 27
16 16 15
13 11 4 3 0 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari Tabel tersebut diatas diketahui bahwa semua Kecamatan di Kota Bandung telah menindalanjuti keluhan dan permasalahan yang ditujukan kepada
kecamatan
terkait.
Data
tersebut
diperoleh
dari
aplikasi
https://www.lapor.go.id yang pada tahun 2015 merupakan salah satu aplikasi yang
digunakan
untuk
mengukur
atau
menilai
prosentase
keluhan
masyarakat atas pelayanan administratif dan lainnya di tingkat kecamatan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
45
disamping data penunjang lainnya yaitu Buku Pengaduan, papan saran dan sumber lainnya seperti sosial media twiter dan facebook
yang pada tahun
2015 ini dijadikan dasar untuk perhitungan pengukurannya. Hal tersebut dikarenakan adanya media tersebut digunakan untuk sarana informasi program dan kegiatan pemerintah dan sekaligus dijadikan sarana untuk
menanggapi
dan
menerima
pengaduan
ataupun
keluhan
dari
masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tagline Kota Bandung yaitu “SMART CITY” dan menjaadikan pemerintahan yang responsif dan juga aspiratif terhadap masyarakat. Hasil dari interview kepada narasumber bahwa media sosial seperti Twiter dan Facebook menjadi sarana pengaduan maasyarakat dan kontrol masyarakat dalam
menilai
kinerja Pelayanan dan kinerja
aparatur pada Kecamatan Antapani, selain itu masyarakat sangat senang dengan adanya media sosial yang digunakan oleh pemerintah karena dapat menyampaikan aspirasi dan juga berbagai permasalahan lingkungan hidup, pengairan, kemasyarakatan dan juga bidang ketentraman dan ketertiban, sehingga pemerintah kecamatan lebih responsif dalam menindaklanjuti semua laporan dari masyarakat. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 906 dari target sebesar 905 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,11% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 906 bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yang sebesar 915 maka capaian kinerjanya mencapai 99,02%, namun perlu dijadikan catatan perolehan nilai sebesar 906 tersebut adalah merupakan akumulasi dengan 4 (empat) Kelurahan yang ada di Kecamatan Antapani.
Kinerja Nyata Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI diperoleh rata-rata nilai self assesment Kecamatan Antapani dan 4 (empat) Kelurahan dengan hasil sebagai berikut :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
46
Grafik 3.6 Grafik nilai standar kepatuhan pelayanan publik
875 Kel. Ant Kidul
905 Kel. Ant Tengah
875
Kel. Ant Wetan
920 Kel. Ant Kulon
955 KEC. ANTAPANI
820
840
860
880
900
920
940
- Kecamatan Antapani 955 - Kelurahan Antapani Kulon 920 - Kelurahan Antapani Wetan 875 - Kelurahan Antapani Kidul 905 - Kelurahan Antapani Kidul 875 *) Maka diperoleh rata-rata nilai 906 Penilaian ini dilakukan pada triwulan IV untuk memproyeksikan kekurangan dan kendala yang bisa ditanggulangi sehingga pada tahun mendatang didapat nilai yang optimal, walaupun pada pengukuran triwulan IV ini sudah dapat mencapai target akhir tahun sesuai perjanjian kinerja tahun 2015. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pelayanan dapat dilihat berikut ini.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
47
960
Tabel 3.9 Tabel Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Kecamatan Antapani NO
1
2
VARIABEL PENILAIAN
Sistem Pelayanan Terpadu
Standar Pelayanan
BOBOT NILAI VARIABEL
NILAI
Satu Atap/ Satu Pintu
60
60
1) Dasar hukum
50
50
2)
50
50
50
50
KOMPONEN INDIKATOR
KATEGORI
Utama
Persyaratan
PHOTO
Utama
3) Sistem mekanisme dan prosedur
a. SOP
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
48
b. Bagan Alur
50
50
4) Produk pelayanan
50
50
5) Jangka waktu penyelesaian
100
100
6)
100
100
Biaya/ tarif
7) Sarana, prasarana, atau fasilitas,
Ruang Tunggu
20
20
Pendingin Ruangan/ AC
10
10
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
49
Tempat duduk
20
20
Sarana Antrian (tiket)
10
10
Toilet
10
10
Televisi
10
10
Loket/Meja Pelayanan
10
10
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
50
Tempat Parkir yang memadai
10
10
8) Profile Pelaksana/ Jumlah pelaksana
20
20
9. A) Tata Tertib
10
10
10
10
B) Kode Etik
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
51
3
4
Maklumat Layanan
Sistem Informasi Pelayanan masyarakat
Utama
Ketersediaan Maklumat Pelayanan
Utama
Ketersediaan Sistem Informasi Pelayanan masyarakat secara manual atau elektronik (Booklet/Pamflet/B anner/Website, dsb)
50
50
100
100
Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus :
5
6
Pelayanan Khusus
Pengelolaan Pengaduan
Utama
Utama
Ram
5
5
Jalur pemandu
5
0
Pegangan rambatan
5
5
Tombol Lift timbul & suara
5
0
Toilet khusus
5
5
Ruang khusus ibu menyusui dan anak
5
5
Loket khusus
5
5
1. Mempunyai unit pengaduan khusus yang mengelola unit pengaduan?
10
10
2. Pejabat Pengelola Pengaduan
20
20
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
52
7
8
9
Penilaian Kinerja
Visi Misi dan Moto
ISO 9001:2008
Utama
3. Loket Pengaduan / Ruangan Pengaduan
10
10
4. Sarana Pengaduan (SMS/ Telpon/Fax/ email/ dll) pengaduan
20
20
5. Informasi prosedur/tata cara pengaduan
10
10
6. Informasi pengelolaan pengaduan yang dipajang di ruang pengelola pengaduan dan atau di ruang pelayanan
10
10
20
20
Sarana pengukuran kepuasan pelanggan
•
Visi dan Misi
20
20
•
Motto
10
10
•
Adopsi ISO 9001:2008
20
20
Tambahan
Tambahan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
53
10
Atribut
1. Petugas penyelenggara layanan menggunakan pakaian seragam?
10
10
2. Petugas penyelenggara layanan menggunakan ID card?
10
10
1000
955
Tambahan
TOTAL
Dari penilaian mandiri diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kriteria yang belum dapat dipenuhi sehingga tidak memiliki nilai tetapi banyak pula kriteria yang sudah meningkat khususnya di Kantor Kecamatan Antapani, yaitu sebagian besar terdapat pada kriteria pelayanan Khusus yaitu Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus seperti terlihat berikut pada table penilaian pada tahun 2014 Tabel. 3.10 Tabel perbandingan Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus tahun 2014 Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus :
Pelayanan Khusus
Utama
Ram
5
0
Jalur pemandu
5
0
Pegangan rambatan
5
0
Tombol Lift timbul & suara
5
0
Toilet khusus
5
0
Ruang khusus ibu menyusui dan anak
5
0
Loket khusus
5
0
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
54
Sumber : LKIP Kec. Antapani Tahun 2014
Tabel. 3.11 Tabel Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus tahun 2015 Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus :
Pelayanan Khusus
Utama
Ram
5
5
Jalur pemandu
5
0
Pegangan rambatan
5
5
Tombol Lift timbul & suara
5
0
Toilet khusus
5
5
Ruang khusus ibu menyusui dan anak
5
5
Loket khusus
5
5
Yang menjadi perhatian pada tahun yang akan datang adalah standar pelayanan publik versi ombudsman yang di kelurahan karena nilai nya masih relatif kurang untuk mendukung pencapaian target akhir Renstra Kecamatan Antapani pada Tahun 2018 nanti.
Dari beberapa point tersebut diharapkan
pada waktu yang akan datang kami dapat menfasilitasi kegiatan di Kelurahankelurahan agar dapat melengkapi dan menyempurnakan standar pelayanan yang
telah
dipublikasikan
diantaranya adalah
Pemasangan
Ram, Jalur
Pemandu, Pegangan rambatan, Toilet Khusus, Ruang Khusus Ibu menyusui dan Loket Khusus yang dapat direalisasikan melalui Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor. Tetapi untuk Tombol Lift timbul dan suara masih belum
dapat
direalisasikan
karena
secara
eksisting
ataupun
rencana
pembangunan gedung kantor Kecamatan Antapani belum ada rencana untuk penambahan ruangan gedung kantor pada lantai atas, dan pelayanan Administratif serta kependudukan masih dilakukan di lantai dasar Gedung Kantor Kecamatan Antapani. Penilaian Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI ini telah dilakukan pada tahun 2014, tetapi belum dapat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 karena pada tahun 2015 ini penilaian dilakukan menyeluruh terhadap 4 (empat) Kelurahan dan Kantor Kecamatan untuk dicari
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
55
rata rata nilai ombudsmannya. sehingga apabila dibandingkan antara tahun 2014 dan tahun 2015 hanya dapat dibandingkan nilai ombudsman Kantor Kecamatan saja. Dan sebagai informasi Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI ini merupakan nilai rata rata bersama 4 (empat) Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Antapani. Pengukuran dilakukan terhadap masing-masing unit kerja agar memperoleh hasil yang relevan karena setiap unit di Kecamatan memiliki Gedung Kantor serta sarana dan prasarana pelayanan masing-masing. Untuk Kelurahan dilakukan penilaian dengan metode self assesment. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Kecamatan Antapani. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 906 bila dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung adalah sebagai berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
56
Grafik 3.7 Grafik Perbandingan indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung Kec. Coblong Kec. Sukajadi Kec. Gedebage Kec. Bandung Kulon Kec. Sukasari Kec. Lengkong Kec. Bojongloa Kidul Kec. Cinambo Kec. Cibiru Kec. Sumur Bandung Kec. Cidadap Kec. Bandung Wetan Kec. Andir Kec. Cibeunying… Kec. Bandung Kidul Kec. Arcamanik Kec. Astanaanyar Kec. Kiaracondong Kec. Babakan… Kec. Mandalajati Kec. Buahbatu Kec. Ujung Berung Kec. Cibeunying… Kec. Antapani Kec. Rancasari Kec. Batununggal Kec. Regol Kec. Panyileukan Kec. Cicendo Kec. Bojongloa Kaler
750
995 990 990 990 980 980 980 975 975
970 965 965 964 950 950 950 940 940 940 940 938 925 920
906 904 892 890
865 850 850 800
850
900
950
1000
1050
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Kecamatan Antapani berada memiliki nilai yang cukup tinggi. Tetapi hal ini baru dapat dibandingkan dengan beberapa Kecamatan saja, karena baru beberapa Kecamatan yang telah melakukan penilaian Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI secara menyeluruh (nilai rata rata) terhadap kelurahan kelurahan yang ada di
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
57
lingkungannya
diantaramya
adalah
Kecamatan
Rancasari,
Regol
dan
Kecamatan Panyileukan. Dari penilaian rata-rata ombudsman ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombusdman, nilai
rata-rata
kecamatan
antapani
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
kecamatan lainnya, walaupun Kecamatan Antapani belum memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat didukung oleh Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan dengan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan
dan
Kelurahan,
Fasilitasi
Peningkatan
Kualitas
Kehidupan
Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat. Output program dan kegiatan tersebut antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang,
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
58
Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh,
Kebinamargaan,
Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk
operasional
SATPOL
PP
Kecamatan,
Pembinaan
LINMAS,
SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT),
(termasuk operasional Pelayanan
masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan)dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran. Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat didukung oleh Program : No.
PROGRAM
URAIAN/ PENJELASAN
(1)
(2)
(3)
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (program penunjang)
Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah tersedianya (jasa komunikasi, sumber daya air, kebutuhan listrik dan internet), jasa kebersihan kantor, jasa perbaikan peralatan kerja, Alat Tulis Kantor (ATK), barang cetakan dan penggandaan, peralatan dan perlengkapan kantor, Bahan bacaan dan Peraturan Perundang- undangan, makanan dan minuman dan Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (program penunjang)
Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Gedung Kantor yang memadai, Kendaran dinas operasional yang memadai, Terpeliharanya gedung kantor dan Terpeliharanya kendaraan dinas operasional
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur (program penunjang)
Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Tersedianya Pakaian Dinas Lengkap beserta atribut, Tersedianya pakaian batik dan pakaian olahraga
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (program penunjang)
Output dari Program beserta kegiatan-kegiatan didalamnya adalah Meningkatnya kinerja pegawai kecamatan panyileukan dengan terlaksananya kegiatan pembinaan kinerja aparatur
Gambaran tentang program, kegiatan, pagu, realisasi anggaran, output serta dampak terhadap capaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
59
Tabel 3.12 Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Pertama “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik” NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Program dan Kegiatan
Anggaran
Program Pelayanan 858.826.110 Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, 67.373.670 sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan 7.899.050 dinas/operasional Penyediaan jasa kebersihan 15.000.000 kantor Penyediaan alat tulis kantor 51.700.000 Penyediaan barang cetakan dan 77.128.140 penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan 14.600.000 kantor Penyediaan peralatan dan 412.834.250 perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah 15.095.000 tangga Penyediaan makanan dan 71.215.000 minuman Rapat-rapat koordinasi dan 125.981.000 konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Sarana 2.981.008.680 dan Prasarana Aparatur Pembangunan gedung kantor
Pengadaan Kendaraan dinas/operasional 3 Pengadaan Mebeulair Pemeliharaan rutin/berkala 4 rumah dinas Pemeliharaan rutin/berkala 5 gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala 6 kendaraan dinas/operasional 2
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
Realisasi Anggaran (Rp.)
%
818.805.301
95,34%
60.369.240
89,60%
6.073.100
76,88%
15.000.000 100,00% 51.699.600 100,00% 77.049.300
99,90%
14.600.000 100,00% 412.724.250
99,97%
15.083.000
99,92%
71.210.011
99,99%
94.996.800
75,41%
1.467.674.965
49,23%
1.500.000.000
-
0,00%
132.800.000
132.800.000 100,00%
135.613.400
126.165.260
93,03%
175.345.000
174.849.500
99,72%
610.159.560
608.219.028
99,68%
427.090.720
425.641.177
99,66%
60
7
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur
2.981.008.680
1.467.674.965
49,23%
110.765.150
110.671.900
99,92%
1
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
47.782.700
47.693.450
99,81%
2
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
62.982.450
62.978.450
99,99%
66.095.000
62.095.000
93,95%
66.095.000
62.095.000
93,95%
Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1 Pembinaan Kinerja Aparatur
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan
masyarakat
disebabkan
faktor
pendukung
dan
penghambat sebagai berikut : Faktor Pendukung Capaian Kinerja a.
SOP Pelayanan Telah dilaksanakan dengan baik oleh petugas pelayanan
b. Persyaratan dan prosedur Pelayanan Publik sudah dipublikasikan sehingga masyarakat dapat mengontrol setiap pelayanan yang diberikan c.
Sudah adanya Motto Pelayanan dan Ikrar Pelayanan Publik di Kecamatan Antapani
d. Anggaran
yang
memadai
ditunjang
oleh
swadaya
murni
masyarakat e.
Peran aktif masyarakat Kecamatan Antapani
f.
Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Kecamatan Antapani Faktor Penghambat Capaian Kinerja
a.
Penyerapan anggaran yang besar di akhir tahun anggaran, dikarenakan regulasi mengenai Honorarium Non PNS dan Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber yang terlambat dan belum maksimal sehingga peyerapan anggaran terhambat.
b. Kurang Pahamnya warga masyarakat mengenai SOP Pelayanan dan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
61
persyaratan dalam pelayanan public c.
Masih adanya masyarakat yang menggunakan jasa perantara dalam mengurus dokumen kependudukan dan pelayanan lainnya.
d. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah e.
Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat
f.
Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani
g.
Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Pelayanan masyarakat, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : Solusi/Rekomendasi perbaikan kinerja Triwulan / Tahun yang akan datang a.
Mengajukan tambahan SDM kepada BKD di Kecamatan Antapani
b. Penguatan Regulasi dan atau aturan ditetapkan lebih cepat dan dan lebih jelas sehingga tidak menimbulkan multi tafsir SOP, Prosedur dan regulasi mengenai pelayanan public akan dipublikasikan lebih luas kepada masyarakat c.
Penetapanan peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal.
d. Koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani lebih ditingkatkan.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
62
Sasaran 2
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani No 1.
Indikator Kinerja Sasaran
Satuan
93,91
102,29%
92,08
101,98%
100
100,00%
100
100,00%
75
75
100,00%
100
75,00%
51,61
77,96
151,06%
67,77
115,04%
70
71,43
102,04%
87,5
81,63%
`1:1
`1:1,09
109,25%
`1:1,09
100,00%
Rata-rata Capaian Indikator
117,85
-
%
Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
%
4.
Prosentase RW Juara
%
5.
Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
%
6.
Rasio Anggota Linmas
100
Rasio
meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
Target
%
91,8
Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu
Sasaran
Tahun 2018
Realisasi
%
3.
%
Target
Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
2.
Tahun 2015
Realisasi
-
Tugas
-
Umum
Pemerintahan Kecamatan Antapani dapat dilihat dari 6 (enam) indikator: Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu, Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu, Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, Prosentase RW Juara, Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif dan Rasio Anggota Linmas. Berikut ini akan dilakukan pembahasan dari masing masing indikator.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
63
Capaian kinerja nyata indikator Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 7.083 pelayanan KTP Tepat waktu dari 7.529 Pelayanan KTP yang ditangani selama bulan Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 dan 5.435 Pelayanan Permohonan KK tepat waktu dari total 5.797 Jumlah Permohonan KK yang dilayani selama periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, atau dengan kata lain Kinerja pelayanan KK dan KTP Tepat Waktu di Kecamatan Antapani sebesar 93,91% dari target sebesar 91,80 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015, adapun persentase capaian kinerjanya adalah 102,29 % atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2015
adalah
kedua
dibandingkan
renstra, dengan
capaian target
tahun
akhir
kinerjanya mencapai 101,98%.
2015
renstra
sebesar
92,08
%
bila
kecamatan
maka
capaian
Adapun rekapitulasi pelayan administrasi
kependudukan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.14 Data Prosentase Pelayanan Administrasi Kependudukan Tepat Waktu KARTU KELUARGA NO
BULAN
KARTU TANDA PENDUDUK
JUMLAH TEPAT WAKTU
JUMLAH TIDAK TEPAT WAKTU
JML PELAYAN AN KK
1
JANUARI
600
55
655
2
FEBRUARI
522
33
555
3
MARET
633
37
670
4
APRIL
500
50
550
5
MEI
559
23
582
6
JUNI
686
36
722
7
JULI
542
31
573
8
AGUSTUS
288
18
306
9
SEPTEMBER
263
20
283
10
OKTOBER
282
22
304
11
NOVEMBER
270
26
296
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
%
91,60% 94,05% 94,48% 90,91% 96,05% 95,01% 94,59% 94,12% 92,93% 92,76% 91,22%
JUMLAH TEPAT WAKTU
JUMLAH TIDAK TEPAT WAKTU
JML PELAYAN KTP
800
80
880
855
53
908
942
52
994
497
42
539
865
33
898
619
36
655
590
36
626
675
29
704
369
25
394
304
19
323
230
21
251
64
%
90,91% 94,16% 94,77% 92,21% 96,33% 94,50% 94,25% 95,88% 93,65% 94,12% 91,63%
12
DESEMBER JUMLAH
96,35%
290
11
301
5435
362
5797
93,76%
337
20
357
7083
446
7529
Sumber : Register dari KAsi Pelayanan Kec. Antapani Perhitungan tersebut bersumber dari data yang diperoleh dari Buku Register Pelayanan KK dan KTP Kecamatan Antapani dari Kepala Seksi Pelayanan Kecamatan Antapani seperti terlampir berikut ini : Capaian Kinerja indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu = ( 93,76% + 94,08% ) / 2 = 93,91%
Permasalahan jumlah pelayanan administrasi kependudukan (KK/ KTP) tidak tepat waktu dapat diidentifikasi dari 2 (dua) permasalahan, yaitu faktor perangkat pendukung (tools) dan manusia (human error). Faktor tools yaitu perangakat komputer penunjang yang sering mengalami gangguan. Sedangkan faktor manusia (human error) yaitu sering terjadinya kesalahan entry data oleh operator.
Solusi untuk mengatasi faktor tools dapat dilakukan dengan perbaikan SOP penerbitan
KTP/
KK
untuk
Kelurahan
dan
penambahan
anggaran
pemeliharaan peralatan komputer beserta jaringannya. Sedangkan untuk mengatasi faktor human error dapat dilakukan dengan penambahan operator atau SDM yang dapat membantu. Capaian sebesar 93,91% tersebut masih dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang, karena apabila dilihat dari 6,09 % yaitu terdiri dari 446 permohonan KTP yang terlambat dan 362 permohonan KK yang terlambat tersebut setelah ditelusuri lebih lannjut, ternyata terjadi karena adanya kesalahan cetak pada KK dan adanya gangguan teknis dari jaringan atau system yang digunakan. Dari hasil penelusuran tersebut didapat bahwa apabila kesalahan cetak (human error) yaitu sebanyak 89 permohonan dapat ditanggulangi maka akan meningkatkan capaian kinerja pelayanan KK di Kecamatan Antapani, dan permasalahan system sebanyak 273 permohonan.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
65
94,40% 94,08%
Grafik. 3.8 Persentase Penyebab Keterlambatan Permohonan KK
Penyebab Keterlambatan Human ErrorKK Permohonan 21%
System 82%
Dan untuk keterlambatan permohonan KTP didapat permasalahan yang ada adalah kesalahan cetak (human error) yaitu sebanyak 101 permohonan dapat ditanggulangi maka akan meningkatkan capaian kinerja pelayanan KTP di Kecamatan Antapani, dan permasalahan system sebanyak 345 permohonan. Grafik. 3.9 Persentase Penyebab Keterlambatan Permohonan KTP
Human Error Penyebab Keterlambatan Permohonan 23% KTP System 77%
Waktu pelayanan yang ditentukan untuk pelayanan KTP sesuai SOP pelayan yang ada di Kecamatan Antapani adalah adalah 7 (tujuh) hari dan Kartu Keluarga selama 14 hari. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
66
Pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut. Capaian
kinerja
nyata
indikator
Prosentase
pelayanan
administrasi
kependudukan tepat waktu adalah sebesar 93,91% bila dibandingkan dengan Kecamatan lain di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. Grafik 3.10 Grafik Perbandingan indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI dengan Kecamatan Lainnya 100
Kec. Astanaanyar Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibeunying Kidul Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bandung Wetan Kec. Babakan Ciparay Kec. Gedebage Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Kidul Kec. Panyileukan Kec. Kiaracondong Kec. Sumur Bandung Kec. Sukajadi Kec. Sukasari Kec. Lengkong Kec. Mandalajati Kec. Ujung Berung Kec. Rancasari Kec. Antapani Kec. Coblong Kec. Regol Kec. Buahbatu Kec. Cicendo Kec. Arcamanik Kec. Batununggal Kec. Cibeunying Kaler Kec. Cibiru Kec. Andir Kec. Bojongloa Kaler
100 100 100 100 100 100 100 99,82 91,78 99,24 98,8 98,34 97,91 97,14 96,06 96 95,21 94,87
93,91
93,61 92,73 90,84 89,68 89,48 88,51 86,13 83,56 80,04 70,3
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas terdapat hanya beberapa Kecamatan yang memiliki persentase ketepatan waktu pelayanan administrasi kependudukan diatas 90 %. Capaian kinerja Kecamatan Antapani dinilai sudah cukup baik karena mampu mencapai ketepatan waktu diatas 90%. Tetapi capaian kinerja
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
67
kecamatan antapani ini masih dapat ditingkatkan melalui pembinaan pegawai dan pelatihan lainnya sehingga pegawai menjadi lebih cermat dan teliti dalam memeriksa berkas permohonan Kartu Keluarga dan KTP, sehingga mampu mencapai nilai yang sepurna seperti beberapa Kecamatan yang dapat mencapai nilai ketepatan 100% yaitu Kec. Babakan Ciparay, Kec. Cibeunying Kidul, Kec. Cinambo dan Kec. Astanaanyar. Tetapi melihat potensi permasalahan yang ada yaitu karena masih adanya keterlambatan yang diakibatkan karena salah cetak atau karena Human Eror, tentunya masih bisa diatasi dengan meningkatkan ketelitian dalam verifikasi data permohonan sehingga pencapaian kinerja ketepatan waktu pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan Antapani dapat ditingkatkan. Untuk Capaian kinerja
indikator Prosentase pelayanan administrasi
umum lainnya tepat waktu adalah sebesar 100% dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2014, sehingga perhitungan dilakukan pada periode Bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Adapun hasil perhitungan persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau mencapai target yang diperjanjikan. Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Pelayanan bahwa lamanya layanan administrasi umum rata rata harus diselesaikan 10 menit atau 1 (Satu) hari kecuali untuk pelayanan Domisili Perusahaan dan Surat Keterangan Ahli waris waktu penyelesaiannya selama 30 menit atau 1 (satu) hari. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari para kepala seksi dikecamatan sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
68
Tabel 3.15
NO 1 2 3 4 5 6
Data Prosentase Waktu Pelayanan Administrasi Umum Lainnya Tepat Waktu Jangka Pelayanan Pelayanan Pro waktu Jumlah Sentase Jenis pelayanan tepat tidak tepat sesuai pelayanan (%) waktu waktu SOP Legalisasi
7 hari
Keterangan Tidak mampu Surat Keterangan Miskin
7 hari
SKCK Domisili Perusahaan Domisili kelembagaan Total
1523
1523
-
100
485
485
-
100
2350
2350
-
100
7 hari
1363
1363
-
100
14 hari
68
68
-
100
14 hari
6
6
5.795
5.795
7 hari
100
Cat : Data per triwulan IV(oktober s.d Desember)
Capaian kinerja nyata indikator Prosentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu adalah 5.795 pelayanan diselesaikan tepat waktu atau sebesar 100% data tersebut didapat dari buku register pelayanan Legalisasi, Keterangan tidak mampu, Surat Keterangan Miskin, SKCK, Domisili Perusahaan dan Domisili Kelembagaan dari jumlah pelayanan administrasi lainnya pada tahun 2015 sebanyak 5.795. Apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya capaian kinerja ini sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 100%. Indokator kinerja ini memiliki trend yang positif yaitu 100% pelayanan administratif dapat diselesaikan tepat waktu pada Tahun 2015. Pelayanan administrasi umum lainnya dilakukan secara manual belum menggunakan
sistem
(tools),
sehingga
permasalahan
jumlah
pelayanan
administrasi lainnya tidak tepat waktu lebih kepada faktor manusia (human) seperti pejabat yang memiliki otoritas penandatanganan tidak ada di tempat hingga pada keterbatasan jumlah SDM. Persentase capaian terendah ada pada layanan penerbitan Domisili Perusahaan yang memerlukan survey lapangan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
69
untuk mengetahui kondisi sesungguhnya. Solusi untuk mengatasi faktor human yaitu dengan mengajukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Kecamatan dan Kelurahan. Solusi lainnya adalah dengan membuat tools yang tepat sebagai alat bantu pelayanan, contoh : membuat aplikasi layanan berbasis web.
Grafik 3.11 Grafik persentase pelayanan administrasi umum lainnya di Kecamatan Antapani
Persentase Administrasi lainnya tepat waktu Domisili Domisili Perusahaan Kelembagaan 0,10% 1% Surat Keterangan 24%
Legalisir 26%
Ket. Miskin 41%
Ket. Tidak Mampu 8%
Capaian Kinerja ini bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
70
Grafik 3.12 Grafik Perbandingan indikator Prosentase pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dengan Kecamatan Lainnya 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Kec. Astanaanyar Kec. Sukasari
Kec. Sukajadi Kec. Regol Kec. Rancasari Kec. Mandalajati Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibiru Kec. Cibeunying Kidul Kec. Cibeunying Kaler Kec. Buahbatu Kec. Bojongloa Kidul Kec. Batununggal Kec. Bandung Wetan Kec. Bandung Kidul Kec. Babakan Ciparay Kec. Ujung Berung Kec. Antapani
100
Kec. Arcamanik
99,88 99,38 97,72 97,72 97,45 93,19 86,75 81,03
Kec. Cicendo Kec. Panyileukan Kec. Bandung Kulon Kec. Sumur Bandung Kec. Coblong Kec. Andir Kec. Gedebage
73,1
Kec. Bojongloa Kaler
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa Kecamatan Antapani adalah merupakan salah satu dari 21 30 Kecamatan di Kota Bandung yang mampu mencapai kinerja pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu sebesar 100%. Hal tersebut cukup menggembirakan karena Kecamatan Antapani dapat
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
71
mensejajarkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah sebesar 75 % dari target sebesar 50% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra, capaian tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 50%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pemerintahan dan Kasi Ebang LH terlampir berikut ini. Tabel 3.16 Data Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik NO 1
2
KRITERIA Menyampaikan minimal 75% dari seluruh laporan rutin tepat waktu Menuntaskan dan atau turut serta membantu penuntasan minimal 75% dari keluhan masyarakat dalam pelayanan administratif
Antapani Kulon
KELURAHAN Antapani Antapani Wetan tengah
Antapani Kidul
V
v
v
v
V
-
v
v
3
Rasio Sumur Resapan min 1 : 1 baik
V
v
v
v
4
Rasio Lubang Biopori min 1:1 baik (per KK)
V
-
v
v
5
Kerb telah dicat warna hitam dan putih tidak pudar pada triwulan ke 3 setiap tahun
V
v
v
v
6
Terpelihara / tidak ada rumput liar / gulma yang mencolok setiap triwulan
V
v
v
v
6 (baik)
3 (belum)
6 (baik)
6 (baik)
JUMLAH KELURAHAN YANG MEMENUHI KRITERIA BAIK
Dari tabel diatas tadi dapat diketahui bahwa indikator yang belum dapat dicapai
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
72
oleh Kelurahan adalah Menyampaikan minimal 75% dari seluruh laporan rutin tepat waktu dan Menuntaskan dan atau turut serta membantu penuntasan minimal 75% dari keluhan masyarakat dalam pelayanan administratif. Hal tersebut pada periode yang akan datang
dapat ditingkatkan dan diperbaiki,
sehingga dpat memenuhi kriteria Kelurahan JUARA. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena dapat diperbaiki secara internal organisasi karena menyangkut dengan budaya kerja organisasi Kelurahan itu sendiri untuk memperbaiki kinerja nya. Data Sumur Resapan di Kecamatan Antapani ini masih dapat bertambah cukup signifikan karena data yang ditterima adalah data sumur resapan yang masih bersumber dari PNPM, DPA Kecamatan dan Kelurahan, sedangkann untuk Sumur Resapan yang dibuat oleh swadaya warga masyarakat dan persyaratan CPNS masih beum akurat datanya. Sedangkan untuk memenuhi kriteria jumlah Biofori dan Sumur Resapan itu sendiri dapat ditingkatkan dengan melakukan pengadaan barang dan jasa dari DPA Kelurahan atau mengeluarkan kebijakan atau anjuran kepada warga masyarakat untuk membuat sumur resapan dan Biofori, yang menjadi kendala disini adalah masih kurangnya pendokumentasian dan pendataan yang sering tidak akurat. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan pendataan kembali dan mendokumentasikannya sehingga data jumlah biofori dan sumur resapan dapat diperbaharui kembali. Karena data sumur resapan dan biofori pada akhir tahun 2014 dinilai masih kurang akurat. Sehingga untuk periode masa yang akan datang diharapkan data tersebut bisa menjadi akurat dan dapat meningkatkan Capaian Kinerja Kelurahan di Kecamatan Antapani. Capaian kinerja nyata indikator Kelurahan memenuhi standar kriteria baik adalah 3 (Tiga) Kelurahan telah memenuhi kriteria baik dari 4 (empat) Kelurahan atau dapat dikatakan capaian kinerja Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik adalah sebesar 75%. Apabila
dibandingkan dengan
Kecamatan lainny di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
73
Grafik 3.13 Grafik Perbandingan indikator Kelurahan memenuhi standar kriteria baik dengan Kecamatan Lainnya
SUMUR BANDUNG COBLONG
CIDADAP CIBIRU CIBEUNYING KALER BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
KIARACONDONG
50,00% 50,00%
BANDUNG KIDUL
50
BABAKAN CIPARAY ASTANA ANYAR
50,00%
REGOL
50
SUKAJADI
60,00% 66,67% 66,67% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00%
CICENDO BANDUNG WETAN RANCASARI PANYILEUKAN GEDEBAGE CINAMBO BATUNUNGGAL ARCAMANIK
75,00%
ANTAPANI UJUNGBERUNG
80,00% 83,33%
BOJONGLOA KIDUL SUKASARI
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
MANDALAJATI LENGKONG CIBEUNYING KIDUL BUAHBATU ANDIR
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Selanjutnya dalah perhitungan Capaian kinerja nyata indikator Prosentase RW Juara adalah sebesar 77,96%, dari target sebesar 51,61% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 151,06% atau melampaui dengan target yang diperjanjikan. Tahun 2015
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
74
adalah tahun Kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 77,96% bila dibandingkan dengan target akhir renstra yitu sebesar 67,77 % maka capaian kinerjanya mencapai 115,04%, yang berarti sudah melebihi target akhir RENSTRA pada tahun 2018 nanti, dengan demikian maka perlu di reviu atau dilakukan lagi revisi mengenai target pada Perjanjian Kinerja tahun 2016 sehingga lebih rasional. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Pemerintahan dan Kasi Ebang LH terlampir. Tabel 3.17 Prosentase RW Juara di Kecamatan Antapani Tahun 2014 RW KELURAHAN DI KECAMATAN ANTAPANI NO
1
2
3
PROSENTASE RW JUARA
KRITERIA
Antapani Kulon
Antapani wetan
Antapani Tengah
Antapani Kidul
JUMLAH
Jumlah RW
7
12
24
19
62
6
4
6
5
21
33,87 %
7
12
24
19
62
100 %
7
12
24
19
62
100 %
Memiliki metode pengelolaan sampah berbasis masyarakat Menyampaik an laporan administratif RW Memiliki Kriteria RW Juara
JUMLAH
233,87 %
PERSENTASE RW JUARA = 233,85% : 3 KRITERIA = 77,96 % Dari tabulasi diatas diketahui bahwa kriteria yang rendah adalah kriteria mengenai adanya metode pengolahan sampah berbasis masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bahwa kriteria ini terhambat oleh keperluan lahan yang cukup luas. Karena rata rata lahan yang ada tidak cukup luas untuk melakukan pengolahan sampah di lingkungan RW.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
75
Grafik 3.14 Grafik Peningkatan Prosentase RW Juara
90,00%
Grafik Prosentase RW Juara
80,00%
77,96%
70,00% 60,00% 50,00% 40,00%
51,61%
30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
2014
2015
Prosentase RW Juara
51,61%
77,96%
Target Renstra
32,22%
51,61%
2016
2017
2018
58,00%
65,00%
67,77%
Dari Grafik diatas dapat dilihat pencapaian sebesar 77,96% pada tahun 2015 menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 51,61 %. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukan bahwa peran pemerintah Kecamatan dan Kelurahan cukup baik dalam mensosialisasikan Roadmap Walikota dan menjadikan katalisator dalam program dan kegiatan di tingkat RW sehingga dapat sesuai dengan Janji Walikota dan Roadmap Walikota Bandung. Nilai kemajuan yang cukup besar ini didorong pula oleh Program Inovasi Pemberdayaan
Pembangunan
Kewilayahan,
dimana
program
tersebut
menunjang pembangunan di tingkat RW yang proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya langsung dilakukan oleh RT dan RW setempat serta
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
76
berkoordinasi dengan pemerintah Kelurahan dan Kecamatan. Dengan adanya koordinasi inilah pembangunan di tingkat RW dan RT menjadi lebih terprogram dan terarah sesuai dengan Roadmap Bandung Juara serta disesuaikan juga dengan kriteria RW Juara. Dengan demikian kriteria RW Juara di Kecamatan Antapani meningkat dengan cepat, hal ini membuktikan adanya sinergitas antara pemerintah Kelurahan dan Kecamatan dengan para ketua RW dan RT. Solusi
untuk
pemenuhan
kriteria
ini
memang
diperlukan
peningkatan
partisipasi dari masyarakat, untuk itu pada tahun 2015 perlu adanya program dan kegiatan yang bersifat rangsangan, seperti pengadaan alat biodigester untuk RW agar di tiap RW ada pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Diharapkan dengan adanya program dan kegiatan yang bersifat rangsangan partisipasi dan peran aktif masyarakat akan lebih meningkat. Untuk meningkatkan nilai indikator tersebut pada periode yang akan datang, kami akan bekerja sama dengan instasi terkait untuk mempermudah akselerasi pencapaian RW Juara, yaitu dengan melakukan sosialisasi dan menawarkan kepada RW untuk menerima bantuan program pengolahan sampah berbasis RW dari Pemerintah Kota Bandung. Capaian kinerja indikator Prosentase RW Juara adalah sebesar 77,96% bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat sebagai berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
77
Grafik 3.15 Grafik Perbandingan indikator Prosentase RW Juara dengan Kecamatan Se Kota Bandung
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator Prosentase RW juara ini sangat beragam karena sangat tergantung pada jumlah RW di tiap Kecamatan. Perbedaan Jumlah RW antar kecamatan pun cukup signifikan, hal tersebut tentu saja menjadikan nilai capaian yang rendah dan beragam. Untuk di Kecamatan Antapani sendiri dari 62 RW terdapat ± 48 RW sudah memiliki kriteria JUARA. Selanjutnya
adalah
Capaian
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
kinerja
indikator
Prosentase
Lembaga
78
Kemasyarakatan aktif adalah sebesar 71,43% dari target yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yaitu sebesar 70%, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 102,04% atau melampaui dengan target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2014 sebesar 56,25% dan pada tahun 2015 ini mencapai 71,43 % bila diperhatikan hal ini mengalami trend yang meningkat. Rumus Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif : Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan yang memenuhi kriteria aktif Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan
X
100%
Adapun perbadingan dengan capaian pada tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 3. 16 Grafik Perbandingan capaian tahun tahun sebelumnya 100,00% Prosentas e Lembaga Kemasyar akatan Aktif
92,31%
90,00%
78,85%
80,00% 70,00%
71,43% 65,38%
62,50%
60,00%
51,92%
50,00% 40,00% Target Renstra
30,77%
30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
2014
2015
Prosentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif
62,50%
71,43%
Target Renstra
30,77%
51,92%
2016
2017
2018
65,38%
78,85%
92,31%
Dari Grafik diatas dapat dilihat pencapaian sebesar 71,43% pada tahun 2015
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
79
menunjukan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 30,77 %. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukan bahwa peran pemerintah Kecamatan dan Kelurahan cukup baik dalam mensosialisasikan Roadmap Walikota dan menjadikan katalisator dalam program dan kegiatan di Karang Taruna Kelurahan, PKK Kelurahan dan LPM Kelurahan sehingga dapat sesuai dengan Janji Walikota dan Roadmap Walikota Bandung. Nilai kemajuan yang cukup besar ini didorong pula oleh Program Inovasi Pemberdayaan
Pembangunan
Kewilayahan,
dimana
program
tersebut
menunjang pembangunan Fisik dan Non fisik ( ekonomi, social, budaya) yang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya langsung dilakukan oleh Lembaga Kemasyarakatan setempat serta berkoordinasi dengan pemerintah Kelurahan dan Kecamatan. Dengan adanya koordinasi inilah pembangunan di Lembaga Kemasyarakatan yang menjadi mitra pemerintah menjadi lebih terprogram dan terarah sesuai dengan Roadmap Bandung Juara serta disesuaikan juga dengan kriteria Lembaga Kemasyarakatan Aktif. Dengan demikian kriteria Lembaga Kemasyarakatan Aktif di Kecamatan Antapani meningkat dengan cepat, hal ini membuktikan adanya keseriusan dari lembaga kemasyarakatan dalam membuat program kerja dengan menyelaraaskan program kerja antara pemerintah Kelurahan dan Kecamatan dengan program PKK, LPM dan Karang Taruna Kelurahan. Dalam
rangka
melaksanakan
Program
Inovasi
Pembangunan
dan
Pemberdayaan Kewilayahan ada 4 (empat) kegiatan untuk setiap LKK, yaitu kegiatan fasilitasi pemberdayaan lingkup RW, LPM, PKK, dan Karang Taruna. Indikator keberhasilan PIPPK merupakan salah satu indicator kinerja sasaran yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, termasuk pada misi ketiga yaitu Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas, dan berdaya saing. Indikator kinerjanya adalah Tingkat Pelaksanaan Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan Kewilayahan dengan target kinerja per tahunnya kriteria sedang pada Tahun 2015 dan 2016, kriteria tinggi pada Tahun 2017 dan 2018. Indikator tersebut menggambarkan political will Walikota untuk meningkatkan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
80
pemberdayaan LKK sebagai bagian dari desentralisasi kewenangan dan percepatan pelaksanaan pembangunan kewilayahan. Rencananya Target kinerja tahunan PIPPK akan diukur dengan melakukan evaluasi keberhasilan penyelenggaraan program berbasis kewilayahan dengan menghubungkan kinerja 4 (empat) kelompok LKK dalam memberikan dukungan terhadap keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) urusan dasar
seperti
pendidikan,
kesehatan,
pekerjaan
umum,
pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak serta SPM bidang sosial. Dan apabila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan yaitu sebesar 87,5% maka capaian kinerjanya mencapai 81,63%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Dikmas terlampir Pada tabel berikut
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
81
Tabel 3.18 Tabel Cheklist Kemasyarakatan Aktif di Kecamatan Antapani Tahun 2015 LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF NO
1
2
3
KRITERIA AKTIF
Seluruh Lembaga kemasyarakatan Kecamatan/ kelurahan mempunyai rencana/ agenda/ program kerja tahunan yang menunjang pembangunan dan pemberdayaan sesuai ruang lingkup (Kecamatan/Kelurahan) Minimal 60% Ketua Lembaga kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan hadir dalam pembahasan musrenbang Kecamatan Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan/ kelurahan melaksanakan minimal 60% dari seluruh agenda/ program kerja yang direncanakan pada tahun berjalan
LPM KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH
KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I KULON
TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I WETAN
TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I TENGAH
TP PKK KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL
LPM KECAMAT AN
LPM KELURAH AN ANTAPAN I KULON
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
LPM KELURAH AN ANTAPAN I WETAN
KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I WETAN
TP PKK KECAMATAN
LPM KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL
KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I KULON
v
KARANG TARUNA KELURAH AN ANTAPAN I KIDUL
4
Ketua Lembaga Kemasyarakatan aktif mengikuti kegiatan / lomba /kejuaraan di tingkat Kota minimal 2 kegiatan
5
Lembaga kemasyarakatan Kecamatan/ Kelurahan memenuhi kriteria/ cek list dari BKBPM dan Dinsos minimal 50%
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
JUMLAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
TIDAK
BAIK
TIDAK
TIDAK
BAIK
BAIK
TIDAK
KERITERIA BAIK ( NILAI > 3 ATAU MEMENUHI MINIMAL 4 KRITERIA)
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
82
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Capaian kinerja nyata indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan aktif
Lembaga Kemasyarakatan
yang memenuhi kriteria aktif adalah 10 Lembaga Kemasyrakatan dari 14 Lembaga Kemasyarakatan pada tahun 2015 yang ada di Kecamatan Antapani. Dan dari tabel tersebut dapat diketahui sebagian besar tidak aktifnya Lembaga Kemasyarakatan ini adalah pada kriteria keaktifan dalam mengikuti Lomba Kejuaraan Tingkat Kota Bandung yang Hanya diikuti oleh PKK saja. Sedangkan sisanya adalah karena tidak berjalannya program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, hal tersebut disebabkan karena program kerja yang belum bersinergi dengan program kerja pemerintah untuk tahun anggaran 2015. Dana anggaran Rp. 100.000.000,00- dari Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan yang dialokasaikan masing masing bagi LPM, PKK, dan Karang Taruna Kelurahan berhasil menjadi stimulan bagi lembaga kemasyarakatan untuk menyusun program kerja dan melaksanakannya, serta menjadi perangsang bagi lembaga kemasyarakatan untuk berperan aktif dalam menunjang program pemerintah. Pada periode tahun yang akan datang diharapkan Lembaga Kemasyarakatan seperti LPM, PKK dan Karang taruna dapat berperan lebih banyak sehubungan
akan
bergulirnya
Program
Inovasi
Pemberdayaan
dan
Pembangunan (PIPPK), dimana untuk setiap Lembaga Kemasyarakatan tersebut akan dianggarkan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00- berupa program dan kegiatan yang di anggarkan dalam DPA masing masing kelurahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran masingmasing lembaga. Sehingga diharapkan akan meningkatkan capaian kinerja Kecamatan Antapani secara keseluruhan. Karena indikator yang menjadi titik lemah pada tahun anggaran 2014 yaitu Lembaga Kemasyarakatan memiliki program kerja dan minimal 60% program kerja dapat direalisasikan oleh Lembaga Kemasyarakatan dapat tercapai pada tahun yang akan datang. Solusi Untuk peingkatan pencapaian indikator lembaga kemsyarakatan aktif memang diperlukan peningkatan partisipasi aktif dari setiap kelompok masyarakat baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kelurahan, untuk
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
83
itu pada tahun 2015 perlu adanya program dan kegiatan yang bersifat menunjang
terhadap
aktivitas
setiap
kelompok
masyarakat,
seperti
penunjang pelaksanaan administrasi setiap lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM), anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan rutin lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) dan anggaran penunjang kegiatan lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) yang bersifat inovatif. Diharapkan dengan adanya program dan kegiatan yang menunjang aktivitas lembaga masyarakat (PKK, Karang Taruna dan LPM) lembaga masyarakat ini dapat berperan lebih aktif. Dengan adanya anggaran tersebut diharapkan Lembaga Kemasyarakatan memiliki program kerja yang dapat tersingkronisasi dan terdokumentasikan dengan jelas dengan program kerja dan rencana kerja Kecamatan Antapani. Capaian
kinerja
nyata
indikator
indikator
Prosentase
Lembaga
Kemasyarakatan aktif adalah sebesar 71,43%, adapun jika dibandingkan capaian kinerja Kecamatan Antapani dengan Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
84
Grafik 3.17 Grafik indikator Prosentase Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan Kecamatan Se Kota Bandung 100 100 100 93,33 93,3 90,48 90,47 90,44 83,33
UJUNGBERUNG SUMUR BANDUNG LENGKONG RANCASARI SUKASARI ASTANA ANYAR COBLONG KIARACONDONG CIDADAP
83,33
BANDUNG WETAN
80,95
BOJONGLOA KIDUL ARCAMANIK
80
CIBEUNYING KIDUL
76,19 73,33 73,33 73,33 71,66
PANYILEUKAN CIBIRU CIBEUNYING KALER BUAHBATU
71,43
ANTAPANI
71,42 70,37 70 69,23 67 66,67 66,67 66,67 66,67
SUKAJADI BATUNUNGGAL BOJONGLOA KALER GEDEBAGE
BANDUNG KULON MANDALAJATI CINAMBO CICENDO ANDIR
50
BABAKAN CIPARAY
40 38,1
BANDUNG KIDUL REGOL
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas diketahui bahwa capaian kinerja Kecamatan Antapani sudah cukup tinggi dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kota Bandung, capaian kinerja ini lebih baik dibandingkan dengan Capaian kinerja Kecamatan Regol, Bandung Kidul, Babakan Ciparay, Andir, Cicendo,
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
85
dsn Kecamatan Sukajadi yang memiliki prosentase lebih kecil dari capaian kinerja Kecamatan Antapani pada indikator ini. Tetapi capain kinerja yang diperoleh oleh Kecamatan Antapani maasih belum bisa mencapai 100% seperti capaian kinerja Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Ujung Berung yang berarti semua lembaga kemasyarakatan di kecamatan tersebut sudah maasuk kriteria aktif. Hal tersebut membuktikan bahwa Kecamatan Antapani sudah cukup baik dalam
melakukan
pembinaan
dan
bermitra
dengan
Lembaga
Kemasyarakatan seperti LPM, PKK dan Karang Taruna yang berada di wilayah kerja Kecamatan Antapani, tetapi masih harus tetap ditingkatkan karena masih jauh dari nilai sempurna. Selanjutnya adalah analisis Capaian kinerja indikator Rasio Anggota Linmas adalah sebesar 1:0,94 dari target sebesar 1:0,5 yang direncanakan dalam
Perjanjian
Kinerja
Tahun
2015,
sehingga
persentase
capaian
kinerjanya adalah 188,00% atau melebihi target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 1:1,09 bila dibandingkan
dengan
target
akhir
renstra
kecamatan
maka
capaian
kinerjanya mencapai 78,33%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kasi Trantib terlampir pada tabel berikut ini Tabel 3.19 Rasio Anggota LINMAS di Kecamatan Antapani Tahun 2014 KELURAHAN NO
KRITERIA
Antapani Kulon
Antapani wetan
Antapani Tengah
Antapani Kidul
JUMLAH
1
Jumlah LINMAS
36
113
107
110
366
2
Jumlah RT
41
69
113
112
335
JUMLAH RT : RASIO LINMAS
1,09 : 1
Sumber : Kasi Trantib Kecamatan Antapani
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa rasio RT : Anggota Linmas di Kecamatan Antapani sudah melebihi rasio ideal 1 : 1, yang mana rasio 1:1 tersebut merupakan sebuah kondisi minimal yang ideal dalam melakukan pengamanan lingkungan. Dari data diatas terlihat untuk memenuhi kondisi ideal tersebut
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
86
diperlukan penambahan anggota linmas yang relatif sedikit, sedangkan Rasio yang telah dicapai Kecamatan Antapani adalah 1,09 :1 dengan demikian capaian kinerjanya mencapai 109,25% terhadap targetyang telah diperjanjikan dalam penetapan kinerja tahun 2015 yaitu sebesar 1:1. Akan tetapi menjadi perhatian selanjutnya adalah msih kurangnya kondisi ideal rasio linmas ini di Kelurahan Antapani Kulon, dimana hanya ada 36 anggota Linmas dari 41 RT yang ada di Kelurahan Antapani Kulon atau dengan kata lain Rasio nya sebesar 0,88 : 1. Kondisi tersebut mengakibatkan kurangnya anggota Linmas yang berada dilapangan. Selain itu kondisi lain yang menghambat adalah karena masih kurangnya swadaya masyarakat di tingkat RT ataupun RW, karena selama ini untuk honor ataupun gaji Linmas di RW dan RT dibayarkan melaui Kas yang bersumber dari iuran warga yang dikelola oleh Ketua RT dan RW setempat. Rasio Linmas terbesar di Kecamatan Antapani ada di Kelurahan Antapani Wetan dimana terdapat 113 Anggota Linmas dari 69 RT, dengan demikian rasionya adalah 1,64 : 1. Adapun untuk rasio Linmas di Kecamatan Antapani dapat dilihat pada Grafik berikut ini Grafik 3.18 Grafik Perbandingan indikator indikator Rasio Anggota Linmas di Kecamatan Antapani
Rasio Anggota Linmas per Kelurahan di Kecamatan Antapani Tahun 2015 1,64: 1 1,20
Rasio
1,00
0,88 : 1
0,95:1
0,80
0,98:1
0,60
0,40 0,20 0,00
Kel. Ankul
Kel. Anwet
Kel. Anteng
Kel. Ankid
Sumber : Kasi Tramtib Kecamatan Antapani Untuk Mengetahui fluktuasi peningkatan atau penurunan capaian kinerja indikator
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
87
ini dapat dilihat pada grafik berikut ini yang menggambarkan capaian kinerja tiap tahunnya.
Grafik 3.19 Grafik fluktuasi perbandingan capaian tahun tahun sebelumnya 1,4 Rasio Anggota Linmas
1,2 1
1,09
1,2
1,2
2016
2017
2018
1,08
1,2
1,2
1,08
0,94 1
0,8 0,6 Target Renstra
0,5
0,4 0,2 0
2014
2015
Rasio Anggota Linmas
0,94
1,09
Target Renstra
0,5
1
Capaian kinerja indikator Rasio Anggota Linmas adalah sebesar 1,09 : 1 bila dibandingkan dengan Kecamatan lainya di Kota Bandung dapat dilihat sebagai berikut.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
88
Grafik 3.20 Grafik Perbandingan indikator indikator Rasio Anggota Linmas dengan Kecamatan Se Kota Bandung 1,9
Kec. Gedebage Kec. Cinambo Kec. Cidadap Kec. Cibeunying Kaler Kec. Buahbatu Kec. Bojongloa Kidul Kec. Andir Kec. Arcamanik Kec. Rancasari Kec. Ujung Berung Kec. Bandung Wetan Kec. Bandung Kidul Kec. Mandalajati Kec. Cibiru Kec. Sukajadi Kec. Lengkong Kec. Kiaracondong Kec. Antapani Kec. Astanaanyar Kec. Batununggal Kec. Bandung Kulon Kec. Panyileukan Kec. Cicendo Kec. Bojongloa Kaler Kec. Babakan Ciparay Kec. Regol Kec. Coblong Kec. Cibeunying Kidul Kec. Sumur Bandung Kec. Sukasari
1,64 1,6 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4 1,31 1.2 1,2 1,2 1,19 1,14 1,1 1,1 1,1
1,09 1,07 1,06 1,05 1,01 1,01 1,01 1,01 1 1 1 0,94 0,71 0
0,5
1
1,5
2
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas diketahui bahwa hampir seluruh Kecamatan yang telah memenuhi kondisi ideal 1 RT : 1 Anggota Linmas bahkan sudah melebihi ratio 1:1 termasuk Kecamatan Antapani. Kecamatan dengan rasio linmas tertinggi adalah Kecamatan Gede bage yaitu 1,9:1. Kondisi tersebut menjadi pemicu agar pada tahun yang akan datang untuk dapat meningkatkan jumlah linmas di Kecamatan Antapani. Kecamatan Antapani telah memiliki strategi yaitu melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis dalam melakukan penganggaran Program PIPPK di tingkat RW. Sehingga swadaya murni (kas RW) dapat digunakan untuk membayar Honor/ gaji bulanan Linmas di
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
89
tingkat RW dan RT sehingga jumlah anggota linmas di RT dan RW dapat bertambah yang akan berdampak pula pada keamanan dan ketertiban lingkungan di RW dan RT.
Tabel 3.20 Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Antapani Tahun 2014 dibandingkan Target Akhir Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018 NO
-1
IKU/ INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI 2015
CAPAI-AN (%)
-2
-3
-4
-5
91,8
REALISASI
RENSTRA (2018)
-2014
TARGET
CAPAIAN (%)
-6
-7
-8
-9
93,91
102,29%
91,78
92,08
101,98%
100
100,00%
100
100
100,00%
1.
Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu
%
2.
Persentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu
%
3.
Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik
%
75
75
100,00%
50
100
75,00%
4.
Persentase RW Juara
%
51,61
77,96
151,06%
40,33
67,77
115,04%
5.
Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif
%
70
71,43
102,04%
62,5
87,5
81,63%
6.
Rasio Anggota Linmas
Rasio
`1:1
`1:1,09
109,25%
0,94:1
`1:1,20
90,83%
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2018 menunjukkan capaian kinerja rata-rata 94,08% yang berarti masih harus ada peningkatan kinerja sesuai target akhir Renstra. Realisasi pencapaian kinerja pada tahun 2015 ini dapat dibandingkan dengan kinerja pada tahun sebelumnya Tahun 2014, hal ini dikarenakan pada tahun 2013 belum dilaksanakan pengukuran mengenai sasaran ini. Capaian
kinerja
sasaran
Terwujudnya
Meningkatnya
Kinerja
Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Astanaanyar didukung oleh Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan dengan kegiatan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
90
Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan, Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat. Output program dan kegiatan tersebut antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Satu Kecamatan Satu Lapangan Bola, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh,
Kebinamargaan,
Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP Kecamatan, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan) dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
91
Kecamatan Antapani berusaha untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas dan fungsi Kecamatan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. OUTPUT dari kegiatan Ini adalah Terlaksananya pembinaan dan pelayanan dalam yang menjadi tupoksi Kecamatan sesuai dengan bidang masing-masing
diantaranya
Ekonomi,
Pendidikan
dan
Kemasyarakatan,
Lingkungan Hidup, Pemerintahan, Keamanan dan Ketertiban dan Pelayanan Umum. OUT COME dari Program ini adalah terlaksananya Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan secara maksimal sesuai kewenangannya.
Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 2 Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Panyileukan didukung oleh Program : No.
PROGRAM
URAIAN/ PENJELASAN
(1)
(2)
(3)
1.
Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan
Output program beserta kegiatan didalamnya antara lain Simpul Space Kecamatan, 30 kampung Kreatif Wisata, Creative District Project, (termasuk pembinaan KUKM, Profil Potensi Ekonomi), Rumah Sehat, Satu Taman Satu Komunitas, Satu Kampung Satu Taman, Forum Jaga Budaya di Kelurahan, Forum RW Juara, Forum Karang Taruna Juara, Forum LPM Juara, Kampung Berkebun, Bedah Rumah Warga Miskin (termasuk Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan, Profil masalah Sosial), Rumah Sehat, Kampung Berkebun, Bike Sharing, Jum'at Bersepeda, Gerakan Zero Waste Home, Bank Sampah, Motor Sampah Kelurahan, Supermarket Sampah, Tempat Sampah RW/ Jalan Utama, Sejuta Biopori/ Sumur Resapan, Mesin Pencacah Sampah, Pengajuan Mobil Pembersih, Bendungan Sampah, Septic Tank Communal, Hemat Air dan Daur Ulang, River Green Wall, Gerakan Atap Hijau, Gerakan Pagar Hijau, Gerakan Satu Rumah Satu Pohon, Gerakan Bandung Green N Clean, Gerakan Bandung Bersih, Jalan Caang Baranang, Media Kampanye Bandung Bebas, Banjir,Perkerasan paving Kotak, Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh, Kebinamargaan, Pasukan Gorong Gorong (termasuk MUSRENBANG), Penanganan Pasar Tumpah, Satpol PP Kecamatan, Forum PKL, Media Brosur Tertib PKL (termasuk operasional SATPOL PP Kecamatan, Pembinaan LINMAS, SATWANKAR) SATGASUS PKL, Balai RW/ Markas Karang Taruna, Safari Aspirasi Walikota Dengan Warga Level RW Setiap RW Setiap Minggu, Honor RW RT (termasuk pembinaan RW RT), (termasuk operasional Pelayanan masyarakat di Kecamatan dan Kelurahan)
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
92
2.
Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan
Penyerapan Anggaran berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kecamatan pada program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahanserta 6 (enam) Kegiatan didalamnya dengan realisasi penyerapan pada akhir tahun sebesar Rp. 3.329.767.023,- dari Anggaran sebesar Rp. 3.359.305.060 dengan prosentase sebesar 99,12 %. Adapun rincian penyerapan anggaran sasaran ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.21
Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani No. (1) 1.
Program (2) Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan
Kegiatan
Pagu Anggaran
(3) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
(Rp) (4) 77,863,250
Realisasi Anggaran
Output
Dampak (baik/ kurang)
(6)
(7)
(Rp) (5) 69,018,150
Terbinanya (UKM, Koperasi/ Pra Koperasi), Tersedianya Produk Unggulan Kecamatan, Tersedianya data perekonomian masyarakat yang akurat, Meningkatnya wawasan warga akan peluang usaha, Tersedianya data laporan pelaksanaan Bawaku Makmur
93
Baik
Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan
638,216,500
610,139,700
Terbinanya Lembaga Kemasyarakat-an (PKK, PMI, Karang Taruna, LPM, Posyandu), Terlaksananya kegiatan peringatan hari jadi dan hari besar keagamaan, Meningkatnya koordinasi dan Kerjasama dengan DKM Se- Kecamatan Panyileukan, Tersedianya data valid Bidang Pendidikan dan Kemasyarakatan, Terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan dan pola hidup sehat
Baik
Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
979,139,200
929,872,825
Tersedianya dokumen laporan musrenbang tingkat kecamatan, Tersedianya bibit tanaman hias, pelindung dan produktif, Terjaganya kebersihan wilayah kecamatan, Tertatanya ligkungan kecamatan danKelurahan, Terpeliharanya saluran air dan jalan di lingkungan Kecamatan, Terlaksananya monitoring hasil pembangunan sadaya murni dan bantuan pemerintah
Baik
Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
180,599,600
159,205,600
meningkatnya pemahaman warga tentang Perda K3, Terbinanya anggota LINMAS Kecamatan, Meningkatnya wawasan satwankar akan penanggulangan bencana kebakaran, Meningkatnya wawasan warga akan penanggulangan bencana alam, Tertibnya PKL di Lingkungan Kecamatan
Baik
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
94
1.
Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan
Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan
740,172,000
728,056,550
Tersedianya data valid bidang kependudukan, Tersedianya data monografi dan profil Kecamatan dan Kelurahan, Terpilihnya kelurahan terbaik tingkat Kecamatan (lomba kelurahan), Meningkatnya wawasan warga mengenai PBB dan BPHTB, Meningkatnya Kualitas Administrasi RW dan RT, Meningkatnya wawasan warga mengenai Perda Administrasi Pertanahan
Baik
Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat
118,434,500
113,479,400
Meningkatnya wawasan warga mengenai mekanisme pelayanan dan perijinan yang diselenggarakan Kecamatan, Tersedianya Data valid pemohon KK dan KTP, Tersedianya Data valid WNA dan Penduduk Urban, Meningkatnya Kinerja RT/RW atas pelayanan kepada masyarakat
Baik
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW
0
0
n/a
Kurang Baik
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK
0
0
n/a
Kurang Baik
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang Taruna
0
0
n/a
Kurang Baik
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM
0
0
n/a
Kurang Baik
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Terwujudnya Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut: Faktor pendukung : 1. Anggaran yang tidak memadai, namun ditunjang oleh swadaya murni masyarakat 2. Peran aktif masyarakat Kecamatan Antapani
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
95
Faktor Penghambat 1. Peraturan yang mengatur pelaksanaan teknis berubah-rubah 2. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani 3. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Terwujudnya Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Antapani, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Penetapan peraturan dan penganggaran yang mengatur pelaksanaan teknis secara pasti dan lebih awal. 2. Koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani lebih ditingkatkan. 3. Permohonan penambahan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian
Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Secara garis besar pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.22 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi NO
-1
10.
IKU/ INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
CAPAI-AN (%)
-2
-3
-4
-5
Nilai
60
62,88
Nilai AKIP Kecamatan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
REALISASI
RENSTRA (2018)
-2014
TARGET
CAPAIAN (%)
-6
-7
-8
-9
104,80%
53,33
71
88,56%
96
11.
Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
100
100
Rata-rata Capaian Indikator
100,00%
100
102,40
100,98
100
100,00%
94,28
Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi dapat dilihat dari 2 (dua) indikator: Nilai evaluasi AKIP dan Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Berikut ini adalah analisis pencapaian kinerja dua indikator tersebut. Capaian kinerja nyata indikator Nilai Evaluasi AKIP adalah sebesar 62,88 dari target sebesar 60 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah
104,80% atau
melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. LKIP Tahun 2014 (penilaian tahun 2015) mengalami peningkatan dalam segi Nilai dibandingkan LKIP tahun 2014, dimana LKIP tahun 2015 Kecamatan Antapani memiliki Nilai Mutu
53,33.
Terdapat
peningkatan
pada
LKIP
Tahun
2015
yaitu
mendapatkan nilai mutu 62,88 tetapi masih dalam kategori mutu nilai CC. Adanya peningkatan dari nilai mutu LKIP tahun sebelumnya adalah karena adanya perbaikan dari sisi evaluasi kinerja tahun berjalan. Rendahnya nilai evaluasi AKIP ini disebabkan nilai perencanaan yang relatif kecil, yang artinya kurang sinkronnya perencanaan kinerja khususnya pada RENSTRA 2008-2013 dengan program kerja yang dilaksanakan pada tahun berjalan. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani berdasarkan laporan hasil evaluasi terbatas atas Lakip Kecamatan Antapani tahun anggaran 2015 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel 3.23 Nilai Evaluasi AKIP Kecamatan Antapani Tahun 2015 NO 1
KOMPONEN PENGUKURAN LKIP PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Strategis Pemenuhan RENSTRA Kualitas RENSTRA
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
NILAI 2014
BOBOT
% CAPAIAN 2014
16,00 4,84 0,83 2,60
35
45,71
NILAI 2015
24,58 9,43 2,50 4,43
%
BOBOT
CAPAIAN 2015
30
81,93
97
2
3
4
Implementasi RENSTRA Perencanaan Kinerja Tahunan Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan PENGUKURAN KINERJA Pemenuhan Pengukuran Kinerja Kualitas Pengukuran Kinerja Implementasi Pengukuran Kinerja PELAPORAN KINERJA Pemenuhan Pelaporan Kinerja Penyampaian Informasi Pelaporan Kinerja Pemanfaatan Informasi Pelaporan Kinerja EVALUASI INTERNAL Pemenuhan Evaluasi Kualitas Evaluasi
Pemanfaatan Evaluasi PENCAPAIAN SASARAN/ KINERJA 5 ORGANISASI NILAI HASIL EVALUASI TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA
1,41 11,16 3,19 5,16 2,81
2,50 15,15 4,28 7,50 3,38
9,28
12,54
3,13 4,15 2,00
20
46,40
10,71 3,75 3,21 3,75
3,00 6,54 3,00
25
50,16
15
65,47
10
44,20
20
57,65
9,82 15
71,40
2,75 4,82 2,25
4,42 17,33
10 71,40 20
53,33 CC
100
4,82 2,25 0,75
11,53 62,88 CC
100
Sumber : Kecamatran Antapani
Dari paparan diatas dapat diuraikan sebagai berikut : Perencanaan Kinerja -
Komponen perencanaan kinerja ini mendapatkan nilai 24,58 dari maksimal nilai 30 yang berarti hanya memenuhi 81,93 % dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Terdapat peningkatan yang signifikan dari tahun 2014 dimana capaian tahun 2014 sebesar 16,00 menjadi 24,58 pada tahun 2015. Ini membuktikan bahwa telah adanya perbaikan dari segi perencanaan sehingga selaras antara RENSTRA Kecamatan dengan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan, yang juga merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kota Bandung yang terkandung dalam RPJMD Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 Kecamatan Antapani melakukan Reviu Renstra sehingga dokumen perencanaaan strategis selaras dengan RPJMD Kota Bandung sehingga nilai yang diperoleh pada Kualitas Renstra mengalami kenaikan. Selain itu program kerja yang dilaksanakan pada tahun berjalan merupakan penjabaran dari
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
98
RENSTRA Kecamatan yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yang pada tahun 2014 ini menjadi selaras dengan Renstra dan RPJMD setelah dilakukannya Reviu terhadap IKU dan Renstra Kecamatan Antapani. -
Solusi untuk menaikan nilai komponen Perencanaan Kinerja yaitu dengan cara melakukan reviu terhadap Renstra 2013 – 2018 dan Penetapan Kinerja Kecamatan agar selaras dengan RPJMD, melakukan reviu terhadap Rencana Kinerja Tahunan 2015 dan menyelaraskan antara dokumen perencanaan dengan dokumen pelaksanaan anggaran.
Pengukuran Kinerja -
Komponen pengukuran kinerja ini mendapatkan nilai 12,54 dari maksimal nilai 25 yang berarti memenuhi 50,16% dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Nilai tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 9,28 yang berarti meningkat sebanyak 3,26 point
dari
tahun
sebelumnya.
Nilai
yang
relatif
kecil
tersebut
dikarenakan tidak selarasnya indikator kinerja SKPD dengan indikator kinerja kota ddan tidak selarasnya pengumpulan data realisasi berupa output dan outcome yang telah diraih dengan data kinerja antara Penetapan Kinerja dan RKA. -
Masih rendahnya nilai pengukuran kinerja pada LKIP tahun 2014 (pengukuran 2015) ini karena instrument pengukuran masih ada beberapa indikator yang belum jelas dan belum terlampir instrument pengukurannya dalam dokumen LKIP. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 masih ada indikator kinerja sasaran belum seluruhnya dapat diukur realisasinya ketika penilaian dilakukan oleh inspektorat dikarenakan adanya reviu pada indikator kinerja sasaran.
-
Solusi untuk meningkatkan nilai pengukuran kinerja adalah melakukan pengukuran kinerja tepat pada waktunya dengan disahkannya IKU Kecamatan oleh Walikota dan melakukan Reviu IKU secara berkala yang disahkan dengan Surat Keputusan Camat.
Pelaporan Kinerja
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
99
-
Komponen Pelaporan kinerja ini mendapatkan nilai 9,82 dari maksimal nilai 15 yang berarti memenuhi 65,47% dari nilai maksimal yang bisa diperoleh. Nilai ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang telah mencapai nilai 10,71 yang berarti menurun 0,89 point.
-
Nilai yang cukup besar tersebut membuktikan bahwa informasi yang disajikan dalam LAKIP telah selaras dengan Perjanjian Kinerja, serta informasi yang disajikan telah memuat analisis mengenai pencapaian Kinerja dan perbandingan antara realisasi sampai dengan target kinerja jangka
menengah.
kualitasnya
lebih
Tetapi rendah
secara
kualitas
daripada
tahun
pelaporan
kinerja
sebelumnya.
Hal
ini ini
disebabkan karena pada tahun 2014 masih ada indikator kinerja sasaran
belum
seluruhnya
dapat
diukur
realisasinya
sehingga
instrument pengukurannya belum dapat disajikan secara jelas dalam dokumen LKIP ketika penilaian dilakukan oleh inspektorat dikarenakan adanya reviu pada indikator kinerja sasaran. -
Hal ini diharapkan dapat terus dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan sehingga nilai evaluasi AKIP dapat ditingkatkan dengan cukup signifikan, mengingat instrument perhitungan indikatornya sudah dapat diformulasikan dan disempurnakan.
-
Solusi untuk meningkatkan nilai pelaporan kinerja yaitu penyajiannya harus dapat menggambarkan capaian kinerja yang dicapai oleh unit kerja dibawahnya (Kelurahan-Kelurahan)
Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran Kinerja Organisasi -
Komponen Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran Kinerja Organisasi ini mendapatkan nilai 15,95 dari maksimal nilai 30 yang berarti memenuhi 53,17% dari nilai maksimal yang bias diperoleh. Nilai yang relatif kecil tersebut dikarenakan informasi kinerja yang dihasilkan memaparkan basis data yang kurang valid, kurang memadai dan kurang up to date. Serta tidak mengukur peningkatan pada tahun sebelumnya
-
Hasil evaluasi diatas menjadi catatan penting bagi Kecamatan Antapani untuk memperbaiki pelaporan pencapaian sasaran kinerja organisasi
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
100
agar lebih terukur dan berkelanjutan, sehingga peningkatan dan penurunan pencapaian sasaran kinerja Kecamatan Antapani akan lebih terukur dan lebih up to date, pada periode selanjutnya. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya secara secara keseluruhan fluktuasi nilai capaian AKIP dapat dilihat pada grafik berikut ini Grafik 3.21 Perbandingan Capaian Nilai AKIP tahun 2015 dan tahun 2014
25
24,58 20
16,00
15
9,28
10
13,11
10,71
12,59
4,31
9,82
5
11,53
0 Perencanaan Strategis
2015
2014
4,42 Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
2015 Evaluasi Internal Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi
2014
Dari tabel diatas dapat dilihat diuraikan permasalahan sebagai berikut: Komponen perencanaan kinerja nilai terendah ada pada implementasinya, yang
artinya
perencanaan
kinerja
di
Kecamatan
Antapani
belum
sepenuhnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Keselarasan antara rencana dan implementasi belum menunjukan keterkaitan yang disebabkan kurang baiknya dalam menyusun perencanaan, terutama Perncanaan Strategis (RENSTRA).
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
101
Komponen pengukuran kinerja walaupun sudah ada tetapi belum diukur secara
tepat
baik
pengukurannya,
dalam
sehingga
penggunaan hasil
alat
ukur
pengukuran
maupun
kinerja
metode
menjadi
bias.
Indikator kinerja yang diukur juga tidak bersifat kuantitatif sehingga sulit untuk dilakukan penhgukuran. Komponen pelaporan kinerja walaupun sudah ada tapi tidak menunjukan gambaran
kinerja
yang
sesungguhnya
yang
disebabkan
oleh
ketidakselarasan tahap perencanaan dan implementasi, Alat ukur dan metode pengukuran yang kurang sesuai dan Indikator Kinerja yang tidak bersifat kuantitatif.
Solusi dari permsalahan diatas adalah dengan melakukan perbaikan dalam
penyusunan
perencanaan
pelaporan
serta
pemanfaatan
dokumen tersebut berupa implementasi dalam program dan kegiatan Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 104,80% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 88,56%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani terlampir. Capaian kinerja indikator Nilai Evaluasi AKIP adalah sebesar 62,88 apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Kecamatan lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
102
Grafik 3.22 Grafik Perbandingan indikator Nilai Evaluasi AKIP dengan Kecamatan Se Kota Bandung Kec. Cibeunying Kaler Kec. Coblong Kec. Gedebage Kec. Rancasari Kec. Bandung Kidul Kec. Kiaracondong Kec. Ujung Berung Kec. Bojongloa Kidul Kec. Astanaanyar Kec. Arcamanik Kec. Babakan Ciparay Kec. Cicendo Kec. Sukasari Kec. Panyileukan Kec. Cidadap Kec. Antapani Kec. Cinambo Kec. Andir Kec. Sumur Bandung Kec. Lengkong Kec. Regol Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Wetan Kec. Cibeunying Kidul Kec. Sukajadi Kec. Buahbatu Kec. Batununggal Kec. Bojongloa Kaler Kec. Cibiru Kec. Mandalajati
73,06 72,7 69,5 69,07 65,47 65,4 65,16 65,16 64,98 60.00 64,76 64,54 64,24 63,88 63,87
62,88 62,86 62,42 61,48 61,37 61,06 60,95 60,78 60,77 60,75 60,56 60,23 60 58,46 50,18
0
10
20
30
40
50
60
70
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai evaluasi AKIP Kecamatan Antapani masih berada di tengah tengah atau rata rata capaian kinerja yang diperoleh oleh kecamatan lainnya di Kota Bandung. Nilai evaluasi AKIP Kecamatan Antapani ini masih berada jauh lebih kecil dari nilai yang dicapai oleh Kecamatan Coblong yang telah memiliki nilai yang cukup besar yaitu 68,69 dengan huruf mutu B. Akan tetapi dengan trend nilai evaluasi AKIP yang terus meningkat dari Kecamatan Antapani dari tahun – tahun sebelumnya, dan karena tahun 2014 ini merupakan tahun awal pelaksanaan Renstra 2014-2018, dimana perencanaan strategis telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
103
80
dibandingkan dengan Renstra 2008-2013 dengan menselaraskan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan indikator sasaran dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Kecamatan Antapani, sehingga diharapkan target kinerja dapat dicapai dengan baik dan lebih terukur. Capaian kinerja nyata indikator Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti adalah 16 temuan dan ditindaklanjuti sebanyak 16 temuan, adapun 16 temuan tersebut terdiri dari : Temuan dari Irban I
: 3 (tiga) Temuan
Temuan dari Irban III
: 4 (empat) Temuan
Temuan dari Irban IV
: 9 (sembilan) Temuan
Semua temuan tersebut yang tertuang dalam Naskah Hasil Pemeriksaan, keseluruhan telah ditindak lanjuti oleh Kecamatan Antapani. Atau dengan kata lain capaian kinerjanya mencapai sebesar 100,00
dari target sebesar
100,00 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100,00% atau sesuai target yang diperjanjikan. Tahun 2015 adalah tahun kedua renstra, capaian tahun 2015 sebesar 100,00% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100,00% dikarenakan target tiap tahun adalah sama. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Kesekretariatan Kecamatan Antapani sebagai berikut
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
104
Gambar 3.2 Daftar Hasil Temuan dan Rekomendasi dari Irban III Inspektorat Kota Bandung
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
105
Gambar 3.3 Daftar Hasil Temuan dan Rekomendasi dari Irban IV Inspektorat Kota Bandung
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
106
Tabel 3.24 Persentase Temuan Inspektorat/BPK Yang Telah Ditindaklanjuti Kecamatan Antapani Tahun 2014 dan 2013 NO 1 2 3 4 5
UNSUR PEMERIKSAAN
Kebijakan Daerah Kelembagaan Pengelolaan Pegawai Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah Pengelolaan Barang Daerah IRBAN I IRBAN III IRBAN IV JUMLAH
2013
2015
2014
TEMUAN
REKOMEN DASI
DITINDAK LANJUTI
TEMUAN
REKOMEN DASI
DITINDAK LANJUTI
1
1
1
1
1
1
2 0
2 0
2 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
1
1
1
2
2
2
1
1
1
5
5
5
3
3
3
TEMUAN
REKOMEN DASI
DITINDAK LANJUTI
3 4 9 16
3 4 9 16
3 4 9 16
Sumber : Kecamatran Antapani
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014 capaian kinerja ini sama yaitu sebesar 100%. Tetapai apabila secara kuantitas jumlah temuan maka diketahui bahwa terdapat peningkatan kinerja, dimana pada tahun 2013 didapat ada 5 (lima) temuan dari Inspektorat sedangkan pada tahun 2014 ada penurunan jumlah temuan menjadi 3 (Tiga) temuan. Tetapi dari pendahuluan diatas dapat diketahui bahwa terjadi penambahan jumlah temuan pada tahun 2015, hal ini disebabkan dengan adanya perubahan metode pemeriksaan dan pengawasan dalam hal pemeriksaan rutin tahunan. Dimana pada tahun 2015 ini pemeriksaan terhadap SKPD dilakukan dengan menyertakan 3 (tiga) Irban sekaligus, sehingga metode pemeriksaannya menjadi lebih berbeda. Tetapi walaupun demikian kondisi yang ideal adalah pada tiap tahun hasil temuan Inspektorat/BPK seharusnya berkurang, karena dengan berkurangnya jumlah temuan Inspektorat berarti kinerja Kecamatan menjadi semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil
temuan
Inspektorat/
BPK
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
pada
tahun
2015
ini
tidak
dapat
107
dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, karena pada tahun 2015 ini pemeriksaan dari Inspektorat menggunakan sistem yang berbeda, sehingga Naskah Hasil Pemeriksaan nya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan tidak mengelompokan ke dalam 5 (lima) unsur yang diperiksa, tetapi lebih kepada laporan Naskah Hasil Pemeriksaan dari masing-masing Irban. Tetapi yang dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah capaian kinerja tindak lanjut atau rekomendasi hasil pemeriksaan telah di tindak lanjuti semuanya. Untuk menyesuaikan dengan situasi yang ada dewasa ini maka agar dapat dibandingkan capaian kinerja secara kuantitas dan kualitas maka perlu adanya reviu terhadap indikator ini sehingga dapat diukur dengan instrumen yang relevan Capaian kinerja nyata indikator
Prosentase temuan BPK/ Inspektorat
yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100,00
bila dibandingkan dengan
Kecamatan Lainnya di Kota Bandung dapat dilihat pada grafik berikut ini.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
108
Grafik 3.23 Grafik Perbandingan indikator Prosentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti Kecamatan Se Kota Bandung 10
Kec. Bandung Wetan Kec. Rancasari Kec. Kiaracondong Kec. Regol Kec. Babakan Ciparay Kec. Astanaanyar Kec. Bandung Kidul Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bojongloa Kaler Kec. Buahbatu Kec. Cibiru Kec. Cibeunying Kaler Kec. Cibeunying Kidul Kec. Batununggal Kec. Lengkong Kec. Bandung Kulon Kec. Panyileukan Kec. Gedebage Kec. Ujung Berung Kec. Arcamanik Kec. Sumur Bandung Kec. Antapani Kec. Coblong Kec. Cidadap Kec. Sukasari Kec. Mandalajati Kec. Sukajadi Kec. Cicendo
9 8
6 6 6 5
5
5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3
3 3 3 3 2 2 0
2
4
6
8
10
12
Sumber : http://lakip.bandung.go.id
Bila dilihat pada grafik diatas, dapat diketahui bahwa Jumlah temuan Inspektorat di Kecamatan Antapani merupakan salah satu temuan yang paling sedikit, hal tersebut membuktikan kinerja Kecamatan Antapani sudah cukup baik dilihat dari 5 (lima) aspek penilaian yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Bandung. Temuan terbanyak pada tahun 2014 adalah kecamatan Bandung Wetan dengan 20 Temuan dan paling sedikit dengan 2 (dua) temuan adalah Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Cicendo. Dari aplikasi SILAKIP, dapat diketahui pula bahwa semua Kecamatan
Di Kota
Bandung telah melakukan tindak lanjut ataupun Rekomendasi perbaikan dari temuan yang dilakukan oleh inspektorat dengan capaian 100%.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
109
Bila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun terakhir
sebagaimana
telah
direncanakan
dalam
Renstra
Kecamatan
Antapani Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 3.25 Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan Antapani Tahun 2015 dibandingkan Target Akhir Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2018 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2018
Persentase Capaian Kinerja (%)
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi Akumulasi s/d. Tahun 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
62,88
71
88,56
100
100 %
100,00
1 2
Nilai Evaluasi AKIP Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
Nilai Persentase
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2018 menunjukkan rata-rata capaian kinerja 94,28% yang berarti masih harus ada peningkatan kinerja sesuai target akhir Renstra. Solusi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal melalui monitoring dan evaluasi (monev) berkala yang efektif dengan menggunakan tools yang tepat serta SDM yang memiliki kompetensi.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
110
Program dan Kegiatan Capaian Kinerja Sasaran 3 Capaian kinerja sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi Kecamatan Antapani Tahun 2015 didukung oleh Program : No.
PROGRAM
(1)
1.
URAIAN/ PENJELASAN
(2)
(3)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Output program dan kegiatan tersebut antara lain laporan Renja, Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Tapkin, Lkip, Laporan Realisasi Anggaran Semesteran, Laporan Prognosis, dan Laporan Keuangan dimana output tersebut menunjang pencapaian kinerja sasaran. Program ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realiasasi Kinerja SKPD dan (2) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Tabel 3.26
Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi No. 1.
Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan
Pagu Anggaran
Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
(Rp) 4,892,000
Realisasi Anggaran
Dampak (baik/ kurang)
Output
(Rp) 4,892,000
Tersedianya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD yang memadai, berupa:
Baik
Renja, Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Perjanjian Kinerja , LKIP. 46,359,000
46,359,000
Tersedianya laporan keuangan akhir tahun SKPD yang memadai, berupa:
Baik
Laporan Keuangan Semesteran dan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Keberhasilan pencapaian kinerja Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi disebabkan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut : Faktor pendukung :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
111
1. Tersedianya Anggaran yang mendukung tersusunnya Dokumen LKIP, Renja, Renstra, laporan Semesteran dan Laporan Akhir Tahun 2. Tersedianya format baku dan Sistematika yang jelas dalam penyusunan dokumen tersebut 3. Adanya Bimbingan teknis dan Asistansi dengan Bagian Organisasi dan Perangkat Daerah Kota Bandung 4. Dibentuknya Tim Penyusunan dengan SK Camat 5. Program dan kegiatan yang terarah dari RPJMD sampai dengan PK Kecamatan Antapani Faktor Penghambat 1. Pengesahan APBD dan APBDP Kota Bandung yang lambat 2. Kurangnya koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani 3. Kurangnya kebutuhan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian Untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis tersebut diatas, maka dimasa yang akan datang direkomendasikan/solusi perbaikan sebagai berikut : 1. Koordinasi SKPD terkait dalam pelaksanaan yang beririsan dengan Kecamatan Antapani lebih ditingkatkan. 2. Permohonan penambahan jumlah SDM aparatur dalam pengorganisasian kegiatan dan pendokumentasian 3.4
Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Kecamatan Antapani Kota Bandung dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Kecamatan Antapani Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan sampai dengan 31 Desember 2014, diketahui realisasi Belanja sebesar Rp. 10.026.023.137,00 atau 83,70%, dari anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 11.979.226.900,23 sehingga terdapat sisa
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
112
sebesar Rp. 1.953.203.763,23 atau sebesar 16,30%. Sedangkan mengenai posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014. Neraca Kecamatan Antapani Kota Bandung per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah akhir sebesar Rp. 6.838.145.973,00 atau naik sebesar 27,74% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 5.353.140.428,00. Nilai aset sebesar Rp. 6.838.145.973,00 tersebut, terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 118.003.963,33,
aset tetap Rp. 6.742.663.437,00
dan
aset tidak berwujud sebesar Rp. 4.886.906,00 sedangkan nilai Ekuitas Dana sebesar 6.838.145.973,00 terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 90.595.630,00, ekuitas dana investasi sebesar Rp. 6.747.550.343,00. Realisasi anggaran yangbelum optimal dikarenakan adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan Kegiatan Pembangunan gedung kantor. Kegiatan Pembangunan Kantor ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gedung kantor kelurahan Antapani Wetan yang sejak tahun 2007 masih belum memiliki gedung kantor sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kelurahan Antapani Wetan menyewa rumah tinggal warga. Tahun Anggaran 2014 telah disediakan kembali anggaran sebesar 1,5
milyar
guna
membangun
gedung
kantor
tersebut
yang
terdiri
dari
pelaksanaan, pengawasan dan penunjang pengadaan melalui lelang. Namun, Kegiatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena sampai Surat Penetapan Lokasi baru diterbitkan pada Bulan Juli 2014 dan diterima oleh Kecamatan Antapani pada Bulan Agustus 2014. Mengingat proses lelang pengadaan dan proses pembangunan gedung kantor memerlukan waktu yang relatif cukup lama, Kecamatan Antapani memutuskan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut. Adapun untuk realisasi belanja langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
113
Tabel 3.27 Realisasi Anggaran BTL, BL dan Belanja Pemeliharaan Kantor Kecamatan Antapani Tahun Anggaran 2014 Belanja Lansung Belanja Total Relisasi Belanja Tidak Belanja Belanja Belanja Belanja Barang Langsung Pegawai Modal dan Jasa
No .
Urusan Wajib
20
KECAMAT AN ANTAPANI
4.578.026. 900
Adapun
1.424.290. 000
rincian
3.046.725. 790
pagu
dan
2.930.184. 210
realisasi
11.979.226. 900
anggaran
yang
10.026.023 .137
terkait
Belanja Pemelih araan
%
334.517. 838
83,7 0%
dengan
pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.28 Pagu dan Realisasi Anggaran Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 NO
1 2 3 4
Program dan Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa kebersihan kantor
5
Penyediaan alat tulis kantor
6
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
7 8 9 10
Penyediaan makanan dan minuman
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
Anggaran
Realisasi Anggaran (Rp.)
858.826.110
818.805.301
67.373.670
60.369.240
-
-
7.899.050
6.073.100
15.000.000
15.000.000
51.700.000
51.699.600
77.128.140
77.049.300
14.600.000
14.600.000
% 95,34% 89,60%
76,88% 100,00% 100,00% 99,90% 100,00% 99,97%
412.834.250
412.724.250
15.095.000
15.083.000
99,92% 99,99%
114
11
1 2 3
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan gedung kantor Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Pengadaan Mebeulair
4
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas 5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 6 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur 1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 2 Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1 Pembinaan Kinerja Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 3 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 1 Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 2 Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 3 Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
71.215.000
71.210.011
125.981.000
94.996.800
75,41% 49,23% 2.981.008.680 1.467.674.965 1.500.000.000
-
132.800.000
132.800.000
135.613.400
126.165.260
175.345.000
174.849.500
0,00% 100,00% 93,03% 99,72% 99,68%
610.159.560
608.219.028
427.090.720
425.641.177
2.981.008.680
1.467.674.965
110.765.150
110.671.900
47.782.700
47.693.450
62.982.450
62.978.450
66.095.000
62.095.000
99,66% 49,23% 99,92% 99,81% 99,99% 93,95%
66.095.000
62.095.000
25.200.000
25.086.550
7.800.000
7.800.000
4.725.000
4.611.550
12.675.000
12.675.000
93,95% 99,55% 100,00% 97,60% 100,00%
3.359.305.060 3.329.767.023
99,12% 99,94%
104.461.000
104.394.800
783.943.850
774.563.360
1.147.121.710
1.135.374.313
98,80% 98,98%
115
Kecamatan dan Kelurahan 4 5 6
Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat JUMLAH
83,19% 46.000.000
38.267.050
1.110.782.500
1.110.621.400
166.996.000
166.546.100
99,99% 99,73% 78,56% 7.401.200.000 5.814.100.739
Pencapaian realisasi sebesar 78,56 % ini dianggap kurang, hal ini disebabkan karena adanya program dan kegiatan yang tidak direalisasikan pada anggaran Tahun 2014 Yaitu : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan Kegiatan Pembangunan gedung kantor. Kegiatan Pembangunan Kantor ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gedung kantor kelurahan Antapani Wetan yang sejak tahun 2007 masih belum memiliki gedung kantor sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kelurahan Antapani Wetan menyewa rumah tinggal warga. Tahun Anggaran 2014 telah disediakan kembali anggaran sebesar 1,5 milyar guna membangun gedung kantor tersebut yang terdiri dari pelaksanaan, pengawasan dan penunjang pengadaan melalui lelang. Namun, Kegiatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena sampai Surat Penetapan Lokasi baru diterbitkan pada Bulan Juli 2014 dan diterima oleh Kecamatan Antapani pada Bulan
Agustus
2014.
Mengingat
proses
lelang
pengadaan
dan
proses
pembangunan gedung kantor memerlukan waktu yang relatif cukup lama, Kecamatan Antapani memutuskan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut. Usulan penganggaran kembali Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan sudah diajukan, sehingga diharapkan dapat masuk di dalam DPA Kecamatan
Antapani
tahun
Anggaran
2015
sehngga
diharapkan
dapat
dilaksanakan lelang pengadaan Gedung Kantor Kelurahan Antapani Wetan dan proses pembangunan gedung hingga akhir tahun 2015. Adapun Pagu dan realisasi anggaran Kecamatan Antapani per sasaran dapat dilihat pada table dibawah ini :
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
116
Tabel 3.29 Pagu dan Realisasi Anggaran Kecamatan Antapani Kota Bandung persasaran Tahun 2014 No. 1.
2.
3.
Sasaran
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
%
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
4.016.694.940
2.459.247.166
61,23%
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan
3.359.305.060
3.329.767.023
99,12%
25.200.000 7.401.200.000
25.086.550 5.814.100.739
99,55% 78,56%
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kecamatan Antapani Jumlah
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian sasaran organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2014. Dan untuk melihat Realisasi Pencapaian Misi pada Kantor Kecamatan Antapani dapat dilihat dari table dibawah ini
No. 1
2
Tabel 3.30 Pagu dan Realisasi Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2014 Realisasi Misi Pagu Anggaran % Anggaran Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, 7.376.000.000 5.789.014.189 78,48% Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan Jumlah
25.200.000
25.086.550
99,55 %
7.401.200.000
5.814.100.739
78,56%
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung pada tahun 2014.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
117
Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2015 sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.31 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015 Presentase Anggaran Jumlah No. Kategori Capaian Realisasi (Rp.) % Indikator Kinerja A. Misi 1, 1 1 5 55 Melebihi/Melampaui 2 3
B. 1 2 3
Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target Misi 2,
Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target Tidak Mencapai Target
4 -
45 -
3 1
50
1 -
50 -
5.789.014.189
78,48 %
25.086.550
99,55 %
Pencapaian Misi pada Tahun 2015 merupakan akumulasi pencapaian kinerja tahun terakhir Renstra 2013-2018, dengan demikian diuraikan pula capaian misi berdasarkan realisasi anggaran selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai berikut : Tabel 3.32 Penyerapan Anggaran pada setiap Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung 2013-2018 Realisasi Anggaran tahun keNo
Pagu Indikatif Renstra (Rp.)
Misi
A.
MISI 1
B.
MISI 2
1
7.376.000.000
5.789.014.189
25.200.000
25.086.550
2
3
4
% (dari
5
Jumlah
Pagu Indikatif)
5.789.014.189
78,48%
25.086.550
99,55%
Secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Kecamatan Antapani Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
118
sudah cukup efektif terhadap capaian kinerja misi organisasi. Analisa Efisiensi Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa mayoritas dari 3 sasaran, menunjukkan pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 3 sasaran dan 11 Indikator Kinerja, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Sebagai contoh, untuk sasaran 1 yaitu Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik telah mencapai target sebesar 103,93 % namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak 61,23 % dari total anggaran yang dialokasikan. Capaian serupa juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan ,dengan pencapaian kinerja sebanyak 111,11 %, namun dengan realisasi anggaran sebanyak 99,12 %, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari table 3.27.
Banyaknya sasaran yang berhasil
dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran publik dan lebih jauh, juga sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Tabel 3.33 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
NO
Sasaran Strategis
Tingkat % Capaian Kinerja (≥100%)
% Penyerapan Anggaran
Efisiensi (%)
1
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
103,93
61,23
38,77
2
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan
111,11
99,12
0,88
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
119
Kecamatan
3
3.5
Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
99,55
100,98
0,45
Prestasi dan Penghargaan Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Antapani Kota
Bandung dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki, sehingga Kecamatan Antapani Kota Bandung telah memperoleh penghargaan yang diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 2 (Dua) tahun tersebut, sebagai berikut : Tabel 3.34 Daftar Prestasi dan Penghargaan yang diperoleh oleh Kecamatan Antapani PRESTASI
NO
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
TAHUN 2013
1
BGC
Kota
Juara 2
RW 02 Kel. Antapani Tengah
2
UP2K
Kota Bandung
Juara 2
TP PKK Kel. Antapani Tengah
3
Posbindu
Kota Bandung
Juara 2
TP PKK Kel. Antapani Tengah
4
HKGB PKK-KBKes
5
UP2K
Kota Bandung
TAHUN 2014
TP PKK Kel. Antapani Tengah
Juara 2
Kota Bandung
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
KETERANGAN
Juara 1
TP PKK Kel. Antapani Kulon
120
Lomba Pengolahan Sampah dengan Tehknik 3R
Provinsi
7
BKB
Kota Bandung
8
Posbindu
Kota Bandung
6
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
Juara 1
RW 05 Kel. Antapani Kidul
Juara 2
TP PKK Kel. Antapani Kulon
Juara 2
TP PKK Kel. Antapani Kulon
121
BAB IV PENUTUP
Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan
Antapani Kota Bandung Tahun 2014 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis
atas
Kecamatan
penyelenggaraan
Antapani
Kota
pemerintah
Bandung
yang
Tahun
baik
2014.
(Good
Governance)
Pembuatan
LKIP
ini
merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP
Kecamatan
Antapani
Kota
Bandung
Tahun
2014
ini
dapat
menggambarkan kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja
sasaran,
juga
dilaporkan
analisis
kinerja
yang
mencerminkan
keberhasilan dan kegagalan. Dalam tahun 2014 Kecamatan Antapani Kota Bandung menetapkan sebanyak 2 (Dua ) sasaran dengan 4 (Empat) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2014 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator dengan rata-rata capaian indicator sebesar 103,93%, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.329.767.023 atau sebesar 99,12 % Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator dengan rata-rata capaian indicator sebesar 117,85%, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 0. Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator dengan rata-rata capaian indicator sebesar 100,98%, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 25.086.550 atau sebesar 99,55 % Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 3 (tiga) sasaran
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
122
tersebut, secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 85 – 100 yang termasuk dalam Interpretasi Memuaskan. Dalam Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp. 10.026.023.137,00 atau 83,70% dari
anggaran
sebesar Rp. 11.979.226.900,00. Dalam tahun 2014 tersebut telah menggunakan anggaran sebesar Rp. 10.026.023.137
(meliputi belanja langsung dan belanja tidak langsung) secara
efektif telah mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang pencapaian Misi dan Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif Renstra jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah digunakan oleh Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah 83,70 % % dari anggaran indikatif yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 11.979.226.900,00, hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan Kecamatan Antapani Kota Bandung perlu dioptimal kembali agar lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Kecamatan Antapani Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders
ataupun
fihak
lain
yang
telah
mengambil
bagian
dengan
berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung. Bandung, 20 Pebruari 2015 CAMAT ANTAPANI
Drs. ACA HERWANSYAH Pembina Tk. I NIP. 19580216 198101 1 003
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
123
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2012. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada pada kami, namun demikian kekurangan dan kelemahan yang masih terdapat dalam dokumen pelaporan ini tidak berarti bahwa kami tidak akan dapat mencapai kinerja yang diharapkan, tetapi dari keadaan ini kami mempunyai keyakinan dan optimis, bahwa segala kekurangan dan permasalahan akan dapat diatasi dengan bekerja lebih keras lagi, yang pada gilirannya akan tercipta kinerja organisasi yang tinggi. Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT. selalu melindungi dan memberikan petunjuk pada jalan yang diridoiNya serta memberikan kesehatan pada kita semua, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Bandung, 20 Februari 2015 CAMAT ANTAPANI
Drs. ACA HERWANSYAH NIP. 19580216 198101 1 003
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
124
RINGKASAN EKSEKUTIF Perubahan paradigma dari stering kepada empowerment seperti kondisi dewasa ini, telah menuntut aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara prima. Kondisi demikian tidak hanya dipengaruhi oleh semangat desentralisasi dan otonomi daerah semata, terutama pasca pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun lebih dari itu, dipacu
pula
oleh
tuntutan
eksternal
yang
mengharuskan
aparatur
pemerintah memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dalam mendorong peningkatan pelayanan masyarakat baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Arah kebijakan desentralisasi dan demokratisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta tuntutan era global yang semakin dominan memerlukan tersedianyan aparat pemerintah yang kuat dan berdaya saing tinggi. Sementara itu kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai representasi pembuat buah karyanya. Pada sisi pemerintah yang kompetitif tersebut, pemberian otonomi luas
kepada
Kabupaten/Kota
dimaksudkan
agar
masing-masing
Kabupaten/Kota secara otonom mampu mengemas diri untuk memasuki era kompetisi. Dalam kontek kompetisi itulah kemampuan kompetitif pemerintah ditentukan oleh tersedianya sumberdaya manuasia aparatur yang profesional dan berkualitas. Untuk itu Kecamatan Antapani harus memiliki Visi dan Misi karena dengan adanya visi diharapkan langkah operasional selanjutnya dapat dibuat dengan mengacu pada Visi Organisasi yang telah disusun, dalam upaya mendukung terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Kota Bandung yang akan datang, adapun Visi Kecamatan Antapani adalah : Visi Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah : “Mewujudkan Kecamatan Antapani Sebagai Wilayah Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan,
Menciptakan Pemerintah Yang Kredibel ,
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
125
Professional
Dalam
Memberikan
Pelayanan
Prima
Kepada
tersebut, Kecamatan
Antapani
Masyarakat” Untuk dapat mewujudkan
Visi
mempunyai Misi sebagai Berikut : 1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil) 2. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kecamatan Penyampaian LKIP ini merupakan salah satu pertanggung jawaban tahunan, guna menindaklanjuti instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LKIP Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2015
126