BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Dunia telah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dengan sangat pesat. Penemuan-penemuan teknologi baru terus berkembang dari masa ke masa demi kesejahteraan manusia dan memenuhi keingin tahuannya. Manusia terus melakukan berbagai penelitian untuk mengetahui potensi-potensi lain yang ada di dunia dan memeilihara poternsi tersebut demi kesinambungan hidup manusia. Salah satu perkembangan yang cukup menyita perhatian adalah penemuan di bidang astronomi. Astronomi merupakan ilmu pengetahuan yang paling tua dalam peradaban manusia dan memiliki peran yang penting dalam perkembangannya. Pada
awalnya,
astronomi
sangat
mempengaruhi
aktivitas
manusia
seperti
kegunaannya dalam menentukan waktu, penanggalan, pelayaran, teori-teori fisika, dan lainnya. Dengan mempelajari astronomi, kita dapat mengamati benda-benda langit, seperti bintang, galaksi, keadaan angkasa, dan lainnya. Astronomi berusaha untuk mengenalkan fungsi-fungsi benda langit dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Keberadaan
benda-benda
langit
juga
memberi
perspektif
untuk
mengenal
bagaimana kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta ini. Melalui astronomi pun manusia bisa lebih mengenal planet Bumi sebagai sesuatu yang istimewa dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Kekayaan kandungan bumi merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa bagi kelangsungan hidup umat manusia. Adanya air yang mengalir, udara, dan kandungan lainnya, hendaknya membuat manusia sadar atas anugerah yang ada di dalam biosfer planet Bumi dan menumbuhkan kesadaran untuk mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya. Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, dan mendapat pengakuan di tingkat Internasional, seiring dengan semakin banyaknya pakar astronomi asal Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia, serta banyaknya siswa SMU yang memenangi Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasific.
1
Sejarah
perkembangan
astronomi
di
Indonesia
tidak
terlepas
dari
perkembangan sejarah negeri ini. Pada awalnya astronomi berguna dalam menentukan waktu, pelayaran, navigasi, dan prediksi iklim. Saat ini, pengetahuan astronomi dan kehadiran astronomi modern telah berkembang di dalam tradisi kehidupan keseharian manusia. Banyak fenomena astronomi yang menarik dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan praktis maupun memperluas pengetahuan manusia. Planetarium adalah salah satu cara untuk mengenalkan astronomi kepada masyarakat yaitu dengan adanya fasilitas yang mewadahi segala jenis informasi yang berhubungan dengan bidang astronomi tersebut. Kota Bandung memiliki peranan penting dalam kebangkitan ilmu astronomi di Indonesia karena sebagai pionir lahirnya fasilitas astronomi di Indonesia dengan keberadaan Boscha dan Jurusan Astronomi (pada Institut Teknologi Bandung) pertama di Indonesia. Selain itu juga, kota Bandung kini berkembang sebagai kota pendidikan, perdagangan, industri, dan pariwisata. Namun kegiatan-kegiatan tersebut kurang didukung dengan fasilitas yang memadai, terutama fasilitas hiburan dan pendidikan yang terkait dengan astronomi modern/populer. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk membangun planetarium sebagai sarana pendidikan, rekreasi, dan budaya, serta untuk memperkenalkan ilmu astronomi kepada masyarakat umum dengan pendekatan yang berbeda, di Kota Bandung. Sehingga hal tersebut akan mencitrakan Kota Bandung sebagai kota Pendidikan, Wisata, dan Rekreatif.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN PERANCANGAN Maksud perancangan ini yaitu membangun planetarium sebuah sarana dan fasilitas yang mampu untuk memperkenalkan ilmu astronomi kepada masyarakat luas secara mudah, menarik, dan berkesan dengan menyajikan peragaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana ilmu tersebut digali dan dimanfaatkan untuk kehidupan. Selain itu, sebagai tempat peragaan ilmu astronomi untuk masyarakat umum secara partisipatif, objek wisata, sekaligus rekreasi. Memperkenalkan ilmu kepada masyarakat umum tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh jenjang pendidikan masyarakat berbeda-beda, untuk itu diperlukan sarana yang bersifat
2
informal dan rekreatif akan tetapi bersifat edukatif. Sehingga berbagai lapisan masyarakat dapat diperkenalkan kepada ilmu astronomi tersebut. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara yang menghibur dan menarik. Hal ini untuk memberikan stimulus agar masyarakat antusias mempelajari ilmu pengetahuan. Selain itu, tujuan perancangan planetarium juga untuk meningkatkan minat dan wawasan masyarakat masyarakat, sebagai media pembelajaran non formal, serta meningkatkan citra Kota Bandung sebagai kota pendidikan.
1.3
LINGKUP PERANCANGAN Merencanakan fasilitas fisik planetarium dengan fungsi utama beserta fungsifungsi penunjang Planetarium. Membuat desain yang menjadi tengaran kawasan tersebut. Perancangan meliputi tahap studi banding, programming, hingga tahap pra rancangan bangunan Planetarium Bandung.
1.4
PENDEKATAN PERANCANGAN Pendekatan perancangan adalah salah satu tahapan perancangan yang akan mengikuti urutan sebagai berikut :
1.4.1 STUDI LITERATUR Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah terkait perancangan planetarium dengan memahami ilmu astronomi dan definisi
museum/planetarium
melalui
studi
pustaka,
mempelajari
perkembangan jenis bangunan, teknologi planetarium, standar-standar serta persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam merancang bangunan planetarium.
1.4.2 PENGAMATAN LAPANGAN Pengamatan
lapangan
dilakukan
untuk
mengetahui
kebutuhan
masyarakat akan sarana dan prasarana fasilitas pendukung yang telah ada
3
dan fasilitas yang memiliki kesamaan fungsi, jenis planetarium yang telah ada di indonesia, dan berbagai masalah yang terkait dengan fungsi planetarium.
1.4.3 STUDI BANDING Mempelajari perencanaan museum dan planetarium yang ada di Indonesia maupun di luar negeri untuk mengetahui perkembangan planetarium, baik secara fisik seperti jenis-jenis material selubung bangunan dan karakteristik bangunan, maupun non fisik seperti fungsi komersial dan edukasi serta program-program yang ditawarkan oleh pihak manajemen planetarium.
1.5
ASUMSI Pendanaan proyek diasumsikan dipenuhi oleh pengusaha swasta. Lokasi termasuk dalam kawasan pengembangan fungsi komersial secara terbatas, seni budaya,
dan pendidikan. Studi kelayakan diasumsikan telah dilaksanakan untuk
menunjang perencanaan dan pembangunan planetarium ini.
1.6
KERANGKA PEMIKIRAN Latar belakang Masalah
- Studi literatur - Pengamatan lapangan - Studi banding
Pengolahan data/ analisis Kriteria perancangan Konsep perancangan
Evaluasi
Pengembangan rancangan Hasil rancangan
4
1.7
SISTEMATIKA LAPORAN BAB I
PENDAHULUAN merupakan penjelasan tentang Latar Belakang;
Maksud dan Tujuan Perancangan; Lingkup Perancangan; Pendekatan Perancangan meliputi: Studi Literatur, Pengamatan Lapangan, Studi Banding; Asumsi; Kerangka Pemikiran; dan Sistematika Laporan. BAB II
TINJAUAN UMUM memaparkan Pemahaman Planetarium; dan Studi
Banding, meliputi : Planetarium Dalam Negeri dan Luar Negeri. BAB III DESKRIPSI PROYEK menguraikan Interpretasi kasus; Program Kegiatan, Sasaran Pengguna; Kebutuhan Ruang; Persyaratan Teknis; dan Program Ruang BAB IV ANALISIS menjelaskan analisis mengenai Kondisi Tapak dan Lingkungan menyangkut lokasi, alasan pemilihan lokasi, permasalahan tapak, pencapaian; Kebisingan; Vegetasi, dan Drainase BAB IV KONSEP PERANCANGAN menjelaskan Konsep Pemintakatan Tapak dan Bangunan; Konsep Tata Ruang Luar; Kosep Pencapaian, Sirkulasi, dan Parkir; Konsep Massa, Konsep Struktur; Konsep Fasad dan Selubung Bangunan; Konsep Ruang Pamer; Konsep Sirkulasi Bangunan; Konsep Utilitas; dan Metode Membangun
5