BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam setiap organisasi atau perusahaan, perencanaan sangatlah dibutuhkan, sebab perencanaan merupakan dasar dan prasyarat pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan (Siagian, 1994). Tenaga kerja atau sumber daya manusia juga merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan perencanaan. Tenaga kerja memegang peranan penting karena merupakan ujung tombak jalannya suatu organisasi atau perusahaan. Apabila jumlah tenaga kerja di suatu perusahaan kurang, dapat dipastikan akan terjadi penumpukan tugas atau overload, sedangkan apabila jumlah tenaga kerja berlebih, hal ini akan menurunkan produktivitas tenaga kerja dan akan menjadi pemborosan biaya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (7), Perencanaan tenaga kerja adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Perencanaan tenaga kerja pun berlaku untuk sebuah Universitas. Setiap Universitas mempunyai target yang harus diselesaikan dengan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja tertentu yaitu dosen dan karyawan. Salah satu hal yang penting adalah perencanaan jumlah kebutuhan tenaga pengajar (dosen). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (2), dosen adalah pendidik profesional
dan
ilmuwan
dengan
tugas
utama
mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini menjadi penting karena salah satu kriteria universitas yang baik adalah rasio jumlah dosen dan mahasiswa yang baik. Menurut Surat Edaran Dirjen Dikti no. 2920/DT/2007, rasio dosen tetap terhadap mahasiswa adalah 1:25. Sedangkan menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT, 2010) untuk jurusan sosial, jika rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang Program Studi (RMD) adalah 27 ≤ RMD ≤ 33, maka termasuk kriteria “sangat baik”. Kemudian jika Jika 33 < RMD< 70, maka termasuk kriteria “cukup”. Kemudian jika RMD ≥ 70, maka skor = 0 atau masuk kriteria “kurang”. Sedangkan untuk jurusan eksakta, jika rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS (RMD) adalah 17 ≤ RMD ≤ 23, maka termasuk kriteria “sangat baik”. Kemudian jika Jika 23 < RMD < 60, maka termasuk kriteria “cukup”. Kemudian jika RMD ≥ 6 0, maka skor = 0 atau masuk kriteria “kurang”. Dan untuk rata-rata mahasiswa per dosen bimbingan tugas akhir yang mendapatkan nilai 4 adalah saat Jika 0 < RMTA ≤ 4, jika 4 < RMTA < 20, maka skor = 5 – (RMTA / 4). Kemudian jika Jika RMTA = 0, atau RMTA ≥ 20, maka skor = 0. Standar RMTA sama untuk jurusan eksakta maupun sosial. Apabila perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa tidak sesuai, maka hal ini dapat menyebabkan penumpukan tugas atau overload bagi para dosen sehingga kegiatan akademik menjadi kurang optimal. Pada kenyataannya kegiatan para dosen tidak hanya mengajar saja, mereka juga melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (2)). Seluruh kegiatan tersebut juga mempunyai beban SKS, sehingga dapat disimpulkan rata–rata beban kerja (SKS) cukup tinggi. Apabila Universitas tidak mempunyai panduan dasar yang formal dan tepat
untuk merencanakan jumlah dosen dan karyawannya, dapat
menimbulkan kemungkinan ketidaktepatan sasaran yang diinginkan akibat kesalahan dalam perencanaan dosen dan karyawan dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan (Agustina dan Hamidah 2010). Kesulitan dalam menentukan jumlah kebutuhan dosen di sebuah universitas adalah banyaknya faktor ketidakpastian, seperti :
1. Ketidakpastian jumlah mahasiswa aktif yang selalu berubah-ubah setiap tahun; 2. Ketidakpastian jumlah dosen yang tersedia karena banyak dosen yang meninggalkan kampus (dapat bersifat sementara seperti menjalani tugas studi lanjut dan juga yang bersifat tetap seperti pensiun, mutasi, bahkan meninggal dunia). Pada tahun 2014,
Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah
Mada memiliki jumlah mahasiswa aktif sebesar 628 mahasiswa. Sedangkan jumlah dosen tersedia di kampus hanya 20 dosen (23 dosen aktif, 3 dosen sedang menjalani studi lanjut). Hal ini membuat rasio mahasiswa dan dosen menjadi kurang seimbang, yaitu 1:32,2. Tentu saja hal ini patut menjadi perhatian tersendiri untuk Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah Mada dalam tujuannya untuk meningkatkan performa organisasi secara keseluruhan. Melihat kompleks dan pentingnya perencanaan kebutuhan jumlah dosen ini bagi dunia perkuliahan, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai hal tersebut di Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah Mada. Penulis akan membuat model probabilistik untuk melakukan analisa ketidakpastian jumlah mahasiswa aktif dan dosen yang tersedia sehingga akan dapat menentukan skenario perekrutan dosen yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah yang akan ditampilkan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan skenario perekrutan dosen yang optimal berdasarkan penilaian RMD dan RMTA dari BAN-PT dengan mempertimbangkan faktor-faktor ketidakpastian yang telah dijelaskan di atas.
1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian pada masalah perekrutan dosen, maka asumsi dan batasan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Biaya rekrutmen, pensiun dan keluar masuk dosen tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini meliputi : a) Data mahasiswa Data mahasiswa yang dimaksud adalah data jumlah mahasiswa aktif dalam beberapa tahun terakhir dan pola kelulusan tiap tahunnya. b) Data dosen Data dosen adalah data historis dosen yang pernah mengajar di Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, meliputi data : Tahun
saat dosen direkrut; Tahun dimana dosen
meninggalkan kampus (dapat bersifat sementara dan permanen) dihitung dari tahun 1998 hingga tahun 2014. 3. Penilaian kebutuhan jumlah dosen hanya menggunakan penilaian rasio mahasiswa aktif dan dosen (RMD) dan rasio mahasiswa per bimbingan tugas akhir (RMTA) pada Buku VI Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana (2008) yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 4. Untuk peramalan jumlah mahasiswa, penambahan mahasiswa baru adalah tetap setiap tahunnya adalah tetap sesuai kapasitas Program Studi yaitu sebesar 120 mahasiswa. 5. Probabilitas perpindahan status dosen berdasarkan data historis dosen dari tahun 1998-2014. Untuk memodelkan perpindahan status dosen selama 40 tahun ke depan menggunakan matriks probabilitas transisi dan nilainya tetap. 6. Semua dosen yang belum keluar akan melanjutkan statusnya sesuai probabilitas yang sudah ditentukan hingga state yang paling akhir yaitu post doctoral dan pensiun / keluar. 7. Karena belum ada dosen pensiun, maka diasumsikan pada akhir periode data historis yang digunakan (tahun 2014) sudah terdapat 1 dosen yang pensiun dari state terakhir yaitu state post-doctoral.
8. Jumlah mahasiswa yang telah mengambil tugas akhir didapatkan dengan menjumlahkan setengah dari mahasiswa yang aktif di tahun ke 3 dan semua mahasiswa yang aktif di tahun ke 4, 5 dan 6 di tiap tahunnya.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun
model
peramalan
kebutuhan
jumlah
dosen
dengan
pendekatan probabilitas dan rantai Markov berdasarkan standar Buku VI Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana (2008) yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2. Menentukan skenario perekrutan dosen yang optimal.
1.5
Manfaat Penelitian 1. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui jumlah dosen yang dibutuhkan setiap tahunnya, sehingga dapat menentukan waktu perekrutan dan jumlah dosen yang ideal yang akan direkrut di Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah Mada. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Program Studi Teknik Industri Universitas Gadjah Mada dalam melakukan pengambilan keputusan terkait dengan perekrutan dosen baru yang akan dilakukan di kemudian hari.