BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Saat ini industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan
tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut sumber harian kompas (11 Juli 2014). Setiap perusahaan akan berupaya untuk bisa meningkatkan produktifitas dan mengefisiensikan segala jenis biaya untuk memenangkan persaingan tersebut. Dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini, banyak perusahaan mempertimbangkan kegiatan yang lebih strategis untuk memaksimalkan keuntungan dalam perusahaan mereka. Dalam sebuah perusahaan juga harus mengetahui dengan pengetahuan manajemen dimana sebuah jurnal Stella Ify Anumnu (2014) yang menjelaskan bahwa dalam pengetahuan manajemen harus melibatkan analisis pengetahuan yang ada sebagai sumber daya, serta mendefinisikan tujuan mengenai generasi, perlindungan dan penerapan pengetahuan baru, kemudian mentransfer, pertukaran dan penyebaran pengetahuan, penggunaan yang efektif pengetahuan dan pengukuran kinerja. Seperti yang dapat kita ketahui bahwa saat ini sepeda motor dianggap kendaraan yang paling mudah untuk mencapai tujuan dan mendukung aktivitas individu sehari-hari. Tingginya kemacetan yang ada dijalan raya membuat sepeda motor merupakan pilihan yang tepat untuk mempermudah dan mempercepat melewati kemacetan di setiap menempuh perjalanan dan dapat menghemat waktu. Sepeda motor sekarang ini tidaklah sulit untuk dimiliki karena masyarakat dapat memiliki sepeda motor tersebut dengan cara kredit dan tunai. Data penjualan motor Honda selama total di tahun 2015 sudah terima langsung dari AHM (Astra Honda Motor) oleh AISI. Dan menurut data Assosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) selama tahun 2015 tercatat semua penjualan motor di Indonesia mengalami penurunan menjadi total 6.480.155 unit, atau turun sekitar 17,6% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 7.867.195 unit. Tetapi di tahun 2015, dari total 6.480.000 unit itu, AHM (Astra Honda Motor) menguasai sekitar 68,7% penjualan nasional, 1
2 dengan total penjualan sebanyak 4.453.888 unit dan ini artinya tumbuh 4,5% dibanding tahun sebelumnya. Di segmen motor bebek/cub AHM (Astra Honda Motor) tercatat memimpin pasar sebanyak 52%, dengan total 445.893 unit dengan rinciannya sebagai berikut : •
Honda Supra X 125 : 191.531 unit
•
Honda Revo: 180.416 unit
•
Honda Sonic 150R : 41.021 unit
•
Honda Blade 2016 : 32.925 unit
Maka pertumbuhan suku cadang sepeda motor juga berdampak terus mengalami peningkatan. Suku cadang sepeda motor, rata-rata dikonsumsi untuk
keperluan
Produsen
Peralatan
Asli
/
Original
Equipment
Manufacturing (OEM) adalah pasar komponen untuk industri perakitan kendaraan bermotor. Perusahaan yang memproduksi produk itu sendiri lalu produk tersebut akan dibeli oleh perusahaan lain dengan memakai merek perusahaan pembeli tersebut. Setiap perusahaan perlu menjaga kelancaran proses produktifitas dimana salah satu penopangnya adalah kegiatan pemeliharaan produk. Kegiatan tersebut akan lancar manakala persediaan suku cadang selalu mencukupi setiap saat. Menyediakan suku cadang dalam jumlah banyak berarti memperbesar investasi persediaan, sementara memperkecil
atau
meniadakan
persediaan
suku
cadang
berarti
membahayakan kelangsungan distribusi. Oleh karena itu, perusahaan dalam bidang mendistribusikan suku cadang sepeda motor atau yang biasanya disebut spareparts motor saat ini bisa mengambil keuntungan yang banyak karena pengguna sepeda motor Supra X125 khususnya di Indonesia semakin banyak. Tetapi disisi lain perusahaan pasti akan menghadapi permasalahan yang selalu datang dan pergi sehingga cukup sulit untuk perusahaan mendapat solusi dalam permasalahan yang ada. Salah satu perusahaan suku cadang sepeda motor yang terdapat di Indonesia yaitu PT. Fukumeru Indonesia. PT. Fukumeru Indonesia adalah perusahaan yang mendistribusikan suku cadang sepeda motor sejak tahun 2012 yang berlokasi di Jalan Bilal Ujung No. 36/168 C Lingkungan XI Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Kode Pos 20239
3 Medan – Sumatra Utara dengan kegiatan memasarkan produk suku cadang sepeda motor yang diperoleh dari beberapa perusahaan besar di Jakarta. Daerah pemasaran PT. Fukumeru Indonesia saat ini juga mulai meluas ke daerah Aceh, Palembang hingga seluruh Kepulauan Sumatera serta beberapa kota di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu, sebagian besar produk yang dipasarkan juga sudah diimpor sendiri melalui pengiriman laut di pelabuhan Tanjung Balai yang membutuhkan waktu 3 sampai 4 minggu dan kemudian dikirim ke gudang yang berlokasi di daerah KIM II Mabar, Medan tepatnya Medan Mas Karimun melalui jalur darat. Ada 21 jenis suku cadang sepeda motor Supra X125 yang di distribusikan oleh PT. Fukumeru Indonesia yaitu : 1. CDI
12. Lahar 6201
2. Carburator
13. Lahar 6301
3. Flaser
14. Plat kopling
4. Gir paket
15. Rantai roda
5. Injakankaki depan
16. Regulator
6. Kabel gas
17. Shock belakang
7. Kaca spion HTM
18. Supply assy
8. Kaca spion MRH
19. Standar samping
9. Kampas rem
20. Standar tengah
10. Klakson
21. Stang seher.
11. Kunci kontak + kunci sadel
4
Dibawah ini adalah ke 21 data persediaan suku cadang sepeda motor Supra X125 pada Januari 2016.
Tabel 1.1 Persediaan Suku Cadang Sepeda Motor Supra X125
Untuk mendapatkan solusi dalam permasalahan yang ada dalam perusahaan maka dapat menggunakan teori Manajemen Persediaan yang memiliki sasaran untuk mengendalikan jumlah barang agar memiliki nilai investasi yang tinggi, mencoba memisahkan yang penting dari yang tidak penting, kapan jadwal produksi, ketersediaan persediaan, pesanan pembelian yang belum dipenuhi. Pengendalian persediaan suku cadang sepeda motor yang dilakukan PT. Fukumeru Indonesia, telah menerapkan beberapa kebijakan namun tidak menutup kemungkinan bahwa pengendalian persediaan juga dilakukan berdasarkan pengalaman dan intuisi. Dengan intuisi yang dilakukan ini tentu saja dapat berakibat atas ketidakoptimalan pengadaan suku cadang sepeda motor. Beberapa item suku cadang sepeda motor sering terjadi overstock namun kadangkala terjadi stockout. Ada juga jurnal Akindipe S Olusakin (2015) menjelaskan bahwa pengelolaan persediaan dalam organisasi manufaktur saat ini layak untuk
5 mendapatkan perhatian dan studi kritis agar produksi dapat berjalan lancar tanpa gangguan dan meningkatkan kinerja dalam operasi. Lebih lanjut Anastasia L. Maukar, Johan Oscar Ong, Yosua Christananda (2013) dalam jurnalnya menjelaskan bahwa saat ini manajemen persediaan telah menjadi perhatian utama di perusahaan karena dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Manajemen persediaan difokuskan pada pemeliharaan dan pengelolaan tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan biaya terendah. Dengan demikian, manajemen persediaan yang tepat harus dapat mengurangi total biaya persediaan. Jadi, PT. Fukumeru Indonesia harus bisa mengatasi permasalahan persediaan yang meliputi, pengendalian persediaan dengan Pengendalian Input-Output
metode
dimana metode ini dapat membantu dalam
memberikan prosedur untuk melaksanakan pengendalian input-output . Teori ini menunjukkan bahwa perhatian harus berkonsentrasi pada mengendalikan perbedaan antara input dan output kumulatif dari waktu ke waktu, dan bukan input individu periode dan output. Dan analisis ABC yang merupakan aplikasi
persediaan
menggunakan
prinsip
dalam
fokus
pengendalian persediaan pada item persediaan yang bernilai tinggi daripada yang bernilai rendah. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini menggunakan judul “ANALISIS PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR SUPRA X125 PADA PT. FUKUMERU INDONESIA DI MEDAN” 1.2. Permusan Masalah 1. Bagaimana penerapan sistem analisis ABC dalam pengelompokkan persediaan suku cadang sepeda motor Supra X125 yang diterapkan PT. Fukumeru Indonesia? 2.
Bagaimana penerapan sistem Pengendalian Input-Output (Input-Output Control) pada PT. Fukumeru Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis
penerapan
sistem
analisis
ABC
dalam
pengelompokkan persediaan suku cadang sepeda motor Supra X125 yang diterapkan PT. Fukumeru Indonesia
6 2.
Untuk menganalisis penerapan sistem Pengendalian Input-Output (Input-Output Control) pada PT. Fukumeru Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1.
Bagi Perusahaan (PT Fukumeru Indonesia) : Dapat mengetahui bagaimana cara menganalisa pada sistem analisis ABC dalam pengelompokkan persediaan suku cadang sepeda motor, cara menentukan jumlah pemesanan ekonomis, perencanaan kebutuhan bahan dan juga menentukan berupa jumlah persediaan yang harus ada di gudang. Hal ini yang akan berpengaruh pada persediaan di PT. Fukumeru Indonesia. Agar lebih memenuhi kebutuhan perusahaan sehingga tidak mengalami kelebihan persediaan yang akan menjadi resiko perusahaan. Dimana terkadang suatu produk akan mengalami kenaikan harga atau inflasi sehingga membuat para pelanggan tidak menilai baik dalam produk tersebut. Dapat diketahui juga masingmasing
produk
memiliki
musiman
yang
dapat
menyebabkan
ketersediaan barang berlebihan. Dan mengetahui bagaimana sifat manajemen persediaan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang bagi perusahaan serta sebagai dasar untuk meminimalkan resiko persediaan barang yang berlebihan ataupun kekurangan.
2.
Bagi Pembaca Secara umum, untuk mendapatkan wawasan atau pengetahuan mengenai manajemen persediaan yang saat ini telah menjadi perhatian utama di bidang bisnis terutama bagi yang telah memiliki bisnis dibidang manufaktur. Karena dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
3.
Bagi Penulis Mengetahui cara penerapan ilmu manajemen persediaan yang telah didapat saat menjalani studi jurusan manajemen. Dan dapat menegetahui
7 faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persediaan dan apa dampaknya jika permasalahan yang terjadi tidak terselesaikan.
8
1.5. State of Arts Tabel 1.2 State of Arts Metode Penelitian Jurnal
Nama Pengarang Anastasia L. Maukar; Johan Oscar Ong; Yosua Christananda
INSEA Vol. 14 No.1 , April 2013 : 1 - 14
Implementing Economic Order Interval for Multiple Item to Reduce Total Inventory Cost
Annals of the University of Petroşani, Economics, 10(1), 2010, 43-50
ANALYSIS MODEL Camelia Burja; FOR INVENTORY Vasile Burja MANAGEMENT INDONESIA
Hasil Penelitian Inventory management focuses on maintaining and managing the inventory level in order to fulfill the customer’s demand with the lowest cost. In retailing and wholesaling, multiple items from the same supplier are jointly ordered. It means that the order interval of each item must be the same. However, there are several manufacturing companies that have not achieved the optimum solution in inventory management for multiple items. The inventory represents an essential component for the assets of the enterprise and the economic analysis gives them special importance because their accurate
9
Journal of Entrepreneurship, Management and Innovation, Vol 10, Issue 4, 2014 pp.93
Inventory Management – A Tool for Optimal Use of Resources and Overall Efficiency in Manufacturing SMEs
Olusakin S Akindipe
management determines the achievement of the activity object and the financial results. The efficient management of inventory requires ensuring an optimum level for them, which will guarantee the normal functioning of the activity with minimum inventory expenses and funds which are immobilised. The management of inventory in a manufacturing organization therefore deserves attention and critical study in order to achieve uninterrupted production runs and enhanced performance in operations. These objectives could only be achieved through integrated approach to inventory management functions by combining planning, procurement and inventory
10
Volume 68, Issue Modelling input– 1, 30 October output workload 2012, Pages 73–93 control for dynamic capacity planning in production planning systems
Brian G. Kingsman,
Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011)
Taufiq Aji, Niezar Moch. Evannaza
KLASIFIKASI ABC DENGAN PENDEKATAN KEPUTUSAN MULTIKRITERIA PADA PERSEDIAAN SPAREPART PEMELIHARAAN
control. The purpose of this paper is to provide a theory for workload control in a mathematical form to assist in providing procedures for implementing input and output control. The theory shows that attention should be concentrated on controlling the differences between the cumulative inputs and outputs over time, and not the period individual inputs and outputs. Penelitian ini menyajikan model klasifikasi ABC persediaan sparepart pemeliharaan dengan pendekatan multikriteria. Kriteria yang digunakan adalah kriteria produksi, pemeliharaan, keandalan, frekuensi kegagalan, dan ketersediaan sparepart pengaman. Bobot kriteria diperoleh
11
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas (2011)
ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk CABANG PADANG
Henmaidi , Suci Hidayati
dengan metode Analtyical Hierarchy Process (AHP) dengan data dari sejumlah pengambil keputusan. Pada setiap klasifikasi ABC, ditetapkan sejumlah kebijakan yang membantu perusahaan dalam menangani persediaan sparepart pemeliharaan. Kebijakan pengendalian dan pengadaan inventory sangat penting bagi pemenuhan permintaan pelanggan di saat diperlukan dengan tepat waktu serta pemanfaatan sumber dana secara hemat dan tepat guna. Oleh karena itu, sistem persediaan harus memiliki performansi yang baik. Alasan utama perusahaan sangat memfokuskan perhatian terhadap masalah pengendalian persediaan adalah karena
12 persediaan merupakan salah satu bagian pengeluaran perusahaan yang menyerap investasi terbesar.
13