BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Mall, menurut Ma’ruf (2005), adalah suatu tempat berkumpulnya para peritel yang mampu menjual aneka barang dan jasa yang dibutuhkan pribadi dan rumah tangga, namun mall identik dengan sesuatu yang mewah dan mahal. Pembangunan mall dewasa ini semakin meningkat, seiring dengan adanya perkembangan infrastruktur di berbagai daerah. Awalnya mall ini hanya dibangun di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, atau kota-kota besar lainnya, tapi perlahan-lahan Mall mulai dibangun di kota-kota kecil atau daerah yang sedang berkembang seperti Magelang. Pusat perdagangan tersebut timbul karena adanya kebutuhan dari masyarakat. Pusat perdagangan tidak hanya menjadi tempat jual beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok saja, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas yang bermacam-macam. Faktor aksesibilitas menjadi bahan pertimbangan dalam penempatan suatu pusat perdagangan, mengingat fungsinya sendiri sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat. Perkembangan pusat perdagangan dapat dipengaruhi oleh daya tarik yang dimiliki oleh pusat perdagangan tersebut. Makin besar daya tarik, maka makin banyak masyarakat atau konsumen yang akan berbelanja ke tempat tersebut. Konsumen tersebut bisa berasal dari masyarakat lokal maupun masyarakat dari luar wilayah tersebut. Kabupaten Magelang merupakan daerah yang sedang berkembang dalam pembangunan dan kini memiliki pusat perdagangan baru yaitu Mall Armada Town Square (Artos) yang dibuka pada tahun 2011. Letak Artos berada di jalur lalu lintas Semarang-Magelang-Jogja, tepatnya di area Jalan Jenderal Sudirman dan Jl Mayjen Bambang Sugeng, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Dulunya tempat ini digunakan sebagai pabrik tenun Mertoyudan.
1
Adanya mall Artos dapat menimbulkan berbagai dampak. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul terkait dengan lokasi mall tersebut, salah satunya adalah jalan yang semakin ramai oleh kendaraan, terutama pada saat hari libur. Padatnya kendaraan juga dikarenakan oleh jalan yang memang tidak begitu lebar, ditambah lagi karena letak Artos berada di dekat persimpangan jalan serta traffic light yang berada tepat di depan mall Artos, sehingga kemacetan terjadi karena juga banyak terdapat kendaraan yang keluar dan masuk ke mall Artos. Artos merupakan mall pertama yang dibangun di Magelang, hal tersebut pasti akan menimbulkan berbagai macam persepsi masyarakat mengenai dampak yang timbul dari pembangunan mall tersebut. Selain itu, secara tidak langsung keberadaan Artos dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat. Mulai dari dampak dari keberadaan mall tersebut kepada pedagang tradisional yang ada di Magelang sampai pada perubahan kecenderungan tempat belanja masyarakat Magelang. Munculnya mall tersebut juga dapat memicu tumbuhnya pusat perdagangan baru. Karena itu hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti yaitu mengenai perkembangan titik pusat perdagangan, perubahan pola konsumsi serta persepsi masyarakat mengenai dibangunnya Artos. 1.2.
Rumusan Masalah Ada beberapa dampak yang ditimbulkan oleh pertumbuhan Mall Armada Town Square. Pertumbuhan mall dapat menimbulkan adanya kesenjangan masyarakat, karena masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas cenderung lebih sering mengunjungi mall daripada masyarakat yang memiliki penghasilan menengah ke bawah. Selain itu dampak lain dari pembangunan mall adalah akan mengurangi ruang terbuka hijau di daerah tersebut. Munculnya mall dapat memicu timbulnya kegiatan perekonomian baru di sekitar mall, seperti munculnya kos-kosan, warung, toko, dan lain-lain. Hal itu akan menguntungkan masyarakat sekitar dalam hal pendapatan. Tetapi seiring dengan bertambahnya pendapatan, akan memicu pula naiknya tingkat
2
konsumsi masyarakat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan mall secara tidak langsung dapat menyebabkan timbulnya budaya konsumtif pada masyarakat. Hal tersebut nantinya akan memicu kesenjangan. Kesenjangan yang ada selanjutnya akan dapat meningkatkan angka kriminalitas seperti pencopetan, perampokan, dan sebagainya. Dalam konsep teori pembangunan perkotaan, menyebutkan bahwa seharusnya yang menjadi tempat berkumpul masyarakat adalah ruang terbuka hijau seperti taman. Namun ketersediaan ruang terbuka hijau yang sudah tersedia mungkin dapat dikatakan kurang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat karena kurang nyaman dan kurang bersih, sehingga masyarakat lebih memilih tempat seperti mall untuk dikunjungi. Selain itu mall juga menyediakan berbagai fasilitas dan sarana hiburan yang dapat digunakan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Mall baru yang terdapat di Magelang tersebut akan menarik antusiasme dari masyarakat yang sebelumnya di daerah tersebut tidak tersedia mall. Oleh karena itu mall dapat menjadi pilihan utama masyarakat untuk dikunjungi. Dampak lain dari pertumbuhan mall adalah terancamnya eksistensi pedagang kecil, ataupun pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional. Hal itu disebabkan karena munculnya perubahan kecenderungan tempat belanja masyarakat. Sebelum adanya mall, pusat perdagangan sebagian besar berupa pasar tradisional sehingga setelah adanya mall kemungkinan sebagian masyarakat akan beralih ke mall. Sebab, suasana atau kondisi pasar tradisional sendiri cenderung kotor dan membuat tidak nyaman pengunjung, sehingga menyebabkan orang lebih memilih ke supermarket atau mall yang memiliki tempat yang lebih nyaman untuk menjadi pilihan tempat belanja mereka. Dampak lain dari pembangunan mall adalah timbulnya kemacetan lalu lintas di jalan sekitar mall. Dari masalah yang ada, muncul beberapa pertanyaan penelitian, yaitu : 1.
Bagaimana perkembangan titik pusat-pusat perdagangan sebelum dan sesudah dibangunnya Mall Armada Town Square di Kecamatan Mertoyudan?
3
2.
Bagaimana persepsi masyarakat Kecamatan Mertoyudan terhadap dibangunnya Mall Armada Town Square?
3.
Bagaimana pola konsumsi dan pola berbelanja masyarakat di Kecamatan Mertoyudan sebelum dan sesudah dibangunnya Mall Armada Town Square?
1.3.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1.
Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini adalah : 1. Mengkaji perkembangan titik pusat-pusat perdagangan sebelum dan sesudah dibangunnya Mall Armada Town Square di Kecamatan Mertoyudan 2. Mengetahui persepsi masyarakat Kecamatan Mertoyudan terhadap dibangunnya Mall Armada Town Square Magelang 3. Mengetahui pola konsumsi dan pola berbelanja masyarakat di Kecamatan Mertoyudan sebelum dan sesudah dibangunnya Mall Armada Town Square 1.3.2. Kegunaan Penelitian Kegunaan-kegunaan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembangunan. 2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. 3. Untuk mengetahui gambaran dan pengetahuan masyarakat Magelang mengenai berdirinya Armada Town Square. 4. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains bagi mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
4
1.4. Keaslian Penelitian Dari penelitian yang yang telah dilakukan, sudah terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti tentang dampak keberadaan mall bagi masyarakat. Secara umum, metode yang digunakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi penelitian serta pada penelitian sebelumnya belum membahas mengenai persepsi masyarakat terhadap keberadaan mall. Perkembangan titik perdagangan juga masih belum terdapat pada penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa penelitian mengenai mall. Penelitian dilakukan oleh Eka Sari Ningsih pada tahun 2007, dengan judul Dampak Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern Terhadap Penyerapan dan Pengurangan Tenaga Kerja Di Kota Bogor. Penelitian ini berisi tentang pergeseran pemilihan belanja masyarakat di Kota Bogor dari pasar tradisional ke pusat perbelanjaan modern. Selain itu, peneliti juga membahas dampak keberadaan pusat perbelanjaan modern terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor serta dampaknya terhadap Pemutusan Hubungan Kerja pada perdagangan eceran kecil di sekitar pusat perbelanjaan modern tersebut. Terjadinya pergeseran pemilihan tempat belanja masyarakat dari pasar tradisional ke pusat perbelanjaan modern ditandai oleh tingginya pertumbuhan pembangunan pusat perbelanjaan modern dan adanya penurunan keuntungan penjualan para pedagang eceran pasar tradisional sebesar 20 persen dari sebelum adanya pusat perbelanjaan modern. Selain itu, adanya pusat perbelanjaan modern juga menyebabkan terjadinya kemacetan, penurunan Ruang Terbuka Hijau dan peralihan fungsi penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RTRW setempat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan pusat perbelanjaan modern memiliki hubungan yang kuat dengan penyerapan tenaga kerja serta mengakibatkan terjadinya PHK pada pedagang kecil. Penelitian yang selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tuti Alawiyah pada tahun 2009 yang berjudul Mall dan Perilaku Konsumtif Masyarakat Muslim Ambarukmo. Penelitian ini berisi tentang pengaruh Mall
5
Ambarukmo Plaza terhadap perilaku ekonomi masyarakat serta bentuk perilaku konsumtif masyarakat di Dusun Ambarukmo. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penduduk yang memiliki pekerjaan tidak tetap tidak berperilaku konsumtif, sedangkan penduduk yang memiliki pekerjaan tetap, berperilaku konsumtif. Selain itu, ibu rumah tangga yang mempunyai suami yang memiliki pekerjaan tetap, juga berperilaku konsumtif. Pekerjaan tetap yaitu penduduk yang memiliki penghasilan dan waktu kerja yang tetap, sedangkan pekerjaan tidak tetap merupakan penduduk yang tidak memiliki penghasilan dan waktu kerja yang tetap. Selain itu, semenjak adanya Mall Ambarukmo Plaza terjadi perubahan ekonomi berupa munculnya kos-kosan, warung makan, dan toko. Pembelian produk kebutuhan primer oleh masyarakat juga beralih dari pasar tradisional ke maa, hal tersebut menandakan bahwa mall merupakan alat konsumsi baru. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nahdliyul Izza pada tahun 2010 yang berjudul Pengaruh Pasar Modern Terhadap Pedagang Pasar Tradisional (Studi Pengaruh Ambarukmo Plaza Terhadap Perekonomian Pedagang Pasar Desa Caturtunggal Nologaten Depok Sleman Yogyakarta). Penelitian ini berisi tentang pengaruh adanya pasar modern terhadap perekonomian pedagang pasar tradisional serta cara pasar tradisional dalam menghadapi strategi pasar modern. Adanya pasar modern membawa pengaruh baik positif maupun negatif. Selain itu adanya pasar modern dapat menarik minat masyarakat dengan adanya diskon dan kondisi temat yang nyaman. Cara pasar tradisional dalam menghadapi strategi pasar modern yaitu adanya ciri khas pada pasar tradisional berupa transaksi tawar menawar antara penjual dan pembeli. Selain itu juga diperlukan tambahan jumlah dan ragam komoditas para pedagang. Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Brian Yogaswara pada tahun 2014 yang berjudul Pembangunan Mall Armada Town Square dan Perkembangan Titik Pusat Perdagangan Serta Pola Konsumsi dan Belanja Masyarakat di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Penelitian ini berisi tentang dampak Mall Armada Town Suare di Magelang
6
terhadap perkembangan titik pusat perdagangan, perubahan pola konsumsi masyarakat, serta persepsi masyarakat Kecamatan Mertoyudan. Titik pusat perdagangan yang ada di Kecamatan Mertoyudan cenderung bertambah sejak pembangunan Mall Armada Town Square. Pusat perdagangan baru ini berlokasi di sekitar Mall atau di sekitar jalan utama. Titik pusat perdagangan yang berdiri setelah adanya Mall Artos umumnya lebih modern daripada pusat perdagangan yang adal sebelum pembangunan Mall Artos, seperti ruko, swalayan, dan lain-lain. Sedangkan sebelum adanya Mall Artos pusat perdagangan tempat berbelanja masyarakat Kecamatan Mertoyudan umumnya berupa pasar tradisional yang ada di dalam maupun luar Kecamatan Mertoyudan. Adanya Mall Artos sedikit banyak juga mempengaruhi keadaan perekonomian masyarakat di sekitar Mall Artos. Sejak adanya mall tersebut, masyarakat mulai berinisiatif untuk mendirikan kos-kosan, warung, toko, dan lain-lain. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat yang kemudian akan mempengaruhi pola konsumsi mereka. Naiknya pendapatan cenderung diikuti oleh naiknya pengeluaran masyarakat. Naiknya pengeluaran tersebut dikarenakan bertambahnya variasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan umumnya kebutuhan tersebut adalah kebutuhan non pangan. Persepsi
masyarakat
Kecamatan
Mertoyudan
cukup
beragam
mengenai Mall Artos. Sebagian besar masyarakat setuju terhadap pembangunan mall tersebut, tetapi masyarakat cenderung memillih pasar tradisional sebagai tempat belanja utama seperti belanja kebutuhan pokok, serta mall sebagai hiburan atau tempat belanja kebutuhan non pokok. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain lokasi dari penelitian serta dampak keberadaan mall terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat. Penelitian sebelumnya juga belum ada yang membahas mengenai persepsi masyarakat mengenai keberadaan mall, serta adanya perkembangan titik pusat perdagangan. Perbedaan penelitian tersebut secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.1.
7
Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No
Nama
Judul
Tujuan
Metode
1.
Eka Sari Dampak 1. Mengetahui terjadi Ningsih Pembanguna tidaknya pergeseran (2007) n Pusat preferensi tempat Perbelanjaan belanja penduduk. Modern 2. Mengetahui dampak Terhadap pembangunan pusat Penyerapan perbelanjaan dan terhadap realisasi Pengurangan tata ruang Kota Tenaga Bogor. Kerja Di 3. Menganalisis Kota Bogor pengaruh pembangunan pusat perbelanjaan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor
Metode perhitungan elastisitas permintaan tenaga kerja dan koefisien korelasi Rank Spearman
2.
Tuti Alawiyah (2009)
Metode kualitatif dengan instrumen pengumpulan data melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi, display, dan verifikasi
Mall dan Perilaku Konsumtif Masyarakat Muslim Ambarukmo
1. Mengetahui pengaruh Mall Plaza Ambarukmo terhadap perilaku ekonomi masyarakat muslim Ambarukmo. 2. Mengetahui perilaku konsumtif pada masyarakat muslim Ambarukmo setelah adanya Mall Ambarukmo Plaza
8
Hasil 1. Pembangunan pusat perbelanjaan modern memiliki hubungan yang kuat dan searah dengan penyerapan tenaga kerja serta mengakibatkan terjadinya PHK pada pedagang eceran lainnya. 2. Pembangunan pusat perbelanjaan modern menyebabkan terjadinya peningkatan simpul kemacetan, penurunan Ruang Terbuka Hijau, dan peralihan fungsi penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RTRW Kota Bogor. 1. Persepsi masyarakat muslim di sekitar Plaza Ambarukmo terhadap pembangunan Plaza Ambarukmo 2. Bentuk perilaku konsumtif masyarakat muslim Dusun Ambarukmo
Lanjutan Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No
Nama
3.
Nahdliyul Izza (2010)
Judul
Tujuan
Pengaruh 1. Mengetahui Pasar pengaruh adanya Modern pasar modern Terhadap terhadap Pedagang perekonomian Pasar pedagang pasar Tradisional tradisional. (Studi 2. Mengetahui Pengaruh mekanisme pasar Ambarukmo modern terhadap Plaza pasar tradisional. Terhadap Mengetahui cara Perekonomia bertahan pasar n Pedagang tradisional dalam Pasar Desa menghadapi Caturtunggal strategi pasar Nologaten modern Depok Sleman Yogyakarta)
9
Metode
Hasil
Metode survey dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Analisis tentang pengaruh yang ditimbulkan pasar modern (Ambarukmo Plaza) terhadap pedagang pasar tradisional