BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Perkembangan
teknologinya
perkembangan
teknologi
selalu
global
up
to
khususnya
date di
dan
mengikuti
kota-kota
besar.
Perkembangan teknologi ini berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat dari berbagai golongan status dan usia. Contohnya saja, anak usia 8 tahun sudah menggunakan smart phone, banyak pula yang memiliki dan sudah mahir mengoperasikan gadget canggih. Kemajuan ini
menjadi
sesuatu
yang
patut
untuk
dibanggakan
namun
juga
mengkhawatirkan terlebih lagi bagi perkembangan anak, karena masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana tumbuh kembang anak menjadi tolak ukur perkembangan anak tersebut di masa depan. Menurut Dra. Lilis Madyawati,M.Si. “saat yang paling tepat untuk menumbuhkan kecerdasan anak adalah memberikan stimulasi ketika si anak berada dalam usia pertumbuhan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya ialah dengan cara bermain. Bermain merupakan kebutuhan anak paling mendasar dan penting”.1 Pada masa ini anak-anak seharusnya menerima berbagai macam aktivitas dalam bentuk olah fisik yang melatih bermacam keterampilan yang mereka perlukan dalam proses pembentukan diri dan sikap. Bermain di luar lingkungan rumah bersama teman-teman sebaya mereka merupakan
perwujudan
dari
hal
tersebut.
Permainan
tradisional
merupakan salah satu kegiatan yang disarankan serta dibutuhkan bagi anak-anak, dengan bermacam manfaat seperti adanya interaksi sosial antar teman, motorik atau
gerak tubuh serta dengan permainan
tradisional anak-anak bisa mempelajari pengetahuan dan keterampilan. Memperkenalkan 1
permainan
tradisonal
kepada
anak
berarti
juga
Dra. Lilis Madyawati,M.Si, Permainan dan bermain, (Vol.1; Jakarta: Prenada Media Group), h. 3
1
mewariskan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Perkenalan seorang anak dengan permainan tradisional ini dapat menjadi khasanah baru yang memperkaya wawasan berpikir anak tersebut. Permasalahan utama yang ada pada saat ini adalah Permainan tradisional tidak banyak dikenali oleh anak-anak zaman sekarang, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Tidak dapat disangkal, anakanak generasi saat ini, terutama yang dibesarkan di perkotaan lebih mengenal permainan elektronik seperti komputer atau video games, ketimbang jenis permainan tradisional. Bermain games online sepertinya menjadi bagian dari keseharian dan gaya hidup anak masa kini dibanding permainan seperti bekel, anggar, engrang, gobak sodor atau congklak. Keterbatasan lahan tempat bermain, terutama di kota besar menambah sebab bergesernya permainan tradisional ini. Perancangan buku ilustrasi ini disusun didasarkan oleh moment estetis dan kenangan masa kecil mahasiswa sebagai penyusun yang dulu sering memainkan beberapa permainan tradisional di lingkungan rumah. Permainan yang diadakan teman sebaya yang biasanya diadakan sore hari pulang sekolah dirasakan sangat memberikan kesenangan dan tujuan positif untuk anak dengan umur 7 / 8 tahun pada saat itu. Manfaat seperti adanya aspek pengembangan moral, nilai agama, sosial dan bahasa. Serta hal menonjol yang dapat ditemui dalam permainan tradisional adalah sifat kejujuran atau sportifitas dan sikap memegang teguh aturan atau kebiasaan yang berlaku. Permainan tradisional dilakukan setiap saat namun bersifat tetap misalnya pagi, siang, sore atau malam hari sesuai kebiasaan. Sifat permainan itu sebagai pengisi waktu melaksanakan aktivitas pokok. Penggunaan waktu biasanya disesuaikan denga sifat permainan. Sifat permainan itu antara lain : permainan yang memerlukan kekuatan fisik dan penerangan cukup adalah cocok dilakukan di pagi hari atau sore hari, permainan yang tidak memerlukan kekuatan fisik dapat dilakukan setiap saat bahkan di malam hari. Bahkan ada permainan yang bersifat
2
musiman, karena berhubungan dengan sesuatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan orang lain. Perancangan
Buku
Ilustrasi
Permainan
Tradisional
Betawi
diharapkan member sedikit solusi dalam memecahkan permasalahan yang ada, mengenalkan dan mengajarkan kembali kepada anak-anak usia dini khususnya anak Betawi/anak Jakarta mengenai permainan tradisional yang dulu dimainkan namun saat ini sudah ditinggalkan. Pada masa mendatang sangat diharapkan pula buku-buku sejenis dapat dengan mudah ditemukan dan diakses secara massal oleh masyarakat Indonesia khususnya anak-anak serta orang tua dan guru sebagai pembimbing. 1.2 State Of The Art Perancangan Buku Ilustrasi Pemainan Tradisional Betawi ini selain ditujukan untuk umum juga diharapkan penerapannya oleh anak-anak Sekolah Dasar dengan menjadi materi pelengkap mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). Perancangan buku ilustrasi dengan judul yang sama yaitu “Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi” menggunakan metode pewarnaan
digital
dengan
sebelumnya
menggunakan
sketsa
kasar
sebagai acuan, Buku Ilustrasi Permainan Traisional Betawi ini berisi 10 Permainan favorit Betawi/Jakarta dengan dibagi menjadi 3 bagian pembahasan dalam tiap bab permainannya yaitu : 1. Pengenalan secara singkat permainan tradisional Betawi/Jakarta. 2. Cerita dengan ilustrasi bergambar yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam buku yang sedang bermain. 3. Nilai luhur dalam tiap permainan yang terkandung. Buku ini dirancang dengan menggunakan penggambaran tokoh kartun modern (Disney/western cartoon etc). Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi dari beberapa permainan Tradisional populer yang ada di Jakarta. Perancangan buku ini dilakukan karena pada kenyataannya buku-buku
sejenis
masih
sedikit
dan
sulit
didapat
dan
materi
pembelajaran kebudayaan Betawi tentang permainan tradisional hanya
3
sedikit sekali dipaparkan dalam buku mata pelajaran Muatan Lokal dengan ilustrasi terbatas. 1.3 Peluang Dan Tantangan Studi a. Peluang Studi Bentuk penyampaian dengan ilustrasi berwarna merupakan kekuatan utama yang sangat ditonjolkan dalam Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi, dengan target berupa anak-anak yang sangat tinggi rasa antusiasnya pada dunia kartun dan gambar diharapkan dapat menumbuhkan minat pada anak untuk mempelajari dan melestarikan permainan tradisional Betawi yaitu dengan cara memainkan permainan tradisinal tersebut. Walaupun banyak perancangan buku-buku sejenis, namun penggambaran tokoh dan lingkungan serta pengayaan grafis yang lebih modern menjadi sebuah peluang besar bagi Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi untuk lebih dapat diterima karena relefansinya yang dekat dengan keadaan saat ini. Penggayaan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi akan tetap berpegang pada budaya lokal agar nantinya target
merasa
memiliki jaminan dalam memainkan permainan tradisional yang di presentasikan oleh Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi itu sendiri. b. Tantangan Studi Dalam penerapan gaya ilustrasi, walaupun menggunakan teknik penggambaran karakter secara kartun (Western cartoon, Disney etc), pada Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi ini penggambaran karakter tetap diselaraskan dengan budaya Betawi itu sendiri, tanpa adanya kecondongan buku lebih terlihat kearah perancangan yang berbeda atau tidak seimbang antara penggambaran karakter ilustrasi dan permainan yang menimbulkan rancuh. Visi dan Misi dari
4
perancangan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi adalah buku ilustrasi ini memiliki tempat khusus di hati anak-anak, orang tua serta guru sebagai buku pedoman bermain dan belajar yang mempunyai daya tarik tersendiri, mengajarkan kembali permainan tradisional melalui media buku ilustrasi. Meletakan harapan besar akan tetap terjaganya warisan budaya, khususnya budaya Betawi/Jakarta yaitu permainan tradisional.
5