BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dislipidemia merupakan suatu keabnormalan kadar lipid darah ditandai meningkatnya kadar trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol total dan penurunan kolesterol HDL dalam darah. Apabila tidak ditanggulangi dengan segera, dislipidemia dapat memicu timbulnya banyak penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung koroner (PJK). Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia, 17,5 juta diantaranya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, terutama diantaranya serangan jantung (7,6 juta) dan stroke (5,7 juta). Pada tahun 2015, diperkirakan kematian penyakit jantung dan pembuluh darah di dunia meningkat menjadi 20 juta. Sesuai data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, di Indonesia penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu yaitu sebanyak 26,3% . Penanggulangan dislipidemia secara konvensional dilakukan dengan mengatur pola makan yang benar dan mengkonsumsi obat yang penurun kadar lipid darah, seperti contohnya golongan statin. Terapi adjuvan merupakan terapi yang diberikan sebagai tambahan terapi primer. Untuk mengurangi efek toksik dari obat golongan statin ini maka dikombinasi dengan tumbuhan obat seperti Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dapat menurunkan bobot badan (Sastroamidjojo, 1948). Efek Daun Jati Belanda sebagai pelangsing mempunyai mekanisme kerja mengurangi jumlah lemak yang ada dalam tubuh. Ekstrak etanol dalam jati belanda yang mengandung flavonoid, alkaloid, steroid, tanin, dan kuinon dapat menurunkan aktivitas enzim lipase pankreas (Pradono, 2003). Apabila enzim lipase pankreas menurun, maka sedemikian pula menurunya proses penyerapan dan digesti dari lipid (Huggins et al; 2000).
1
2
Data ilmiah mengenai efek daun jati belanda pada hewan coba sudah ada, namun penelitiannya pada manusia dirasakan masih kurang. Monica dan Farida (2000) melaporkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun jati belanda 15% dan 30% sebanyak 2 mL/g bobot badan secara oral dapat menurunkan konsentrasi kolesterol total serum kelinci. Sifat astringen dari tanin diketahui dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan intestin (usus halus), sehingga akan mengurangi penyerapan makanan (Hendri, 2006). Flavonoid dapat juga memberikan efek sebagai penurun konsentrasi gula darah. Apabila gula darah turun, maka asetil KoA yang ada di hati sebagian digunakan untuk mensistesis glukosa darah, akibatnya sintesis kolesterol terganggu.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun identifikasi masalah adalah : Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek menurunkan kolesterol total. Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek menurunkan kolesterol LDL. Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek meningkatkan kolesterol HDL. Apakah terapi standar simvastatin berefek menurunkan kolesterol total. Apakah terapi standar simvastatin berefek menurunkan kolesterol LDL. Apakah terapi standar simvastatin berefek meningkatkan kolesterol HDL. Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol total dibandingkan dengan terapi standar simvastatin. Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol LDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin. Apakah terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih meningkatkan kolesterol HDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin.
3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud Penelitian adalah untuk memperoleh terapi komplementer yang dapat mengatasi dislipidemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai:
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda menurunkan kolesterol total.
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda menurunkan kolesterol LDL.
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda meningkatkan kolesterol HDL.
Efek terapi standar simvastatin menurunkan kolesterol total.
Efek terapi standar simvastatin menurunkan kolesterol LDL.
Efek terapi standar simvastatin meningkatkan kolesterol HDL.
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol total dibandingkan dengan terapi standar simvastatin.
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol LDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin.
Efek terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih meningkatkan kolesterol HDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini berupa manfaat akademis dan manfaat praktis.
1.4.1
Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penelitin ini adalah untuk memperluas cakrawala pengetahuan mengenai farmakologi tumbuhan obat tradisional, khususnya efek terapi adjuvant daun jati belanda untuk dislipidemia.
4
1.4.2
Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat terapi menggunakan daun jati belanda.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1
Kerangka Pemikiran
Penanggulangan dislipidemia secara konvensional dilakukan dengan mengatur pola makan yang benar dan mengkonsumsi obat yang penurun kadar lipid darah, seperti contohnya golongan statin. Terapi adjuvan merupakan terapi yang diberikan sebagai tambahan terapi primer. Untuk mengurangi efek toksik dari obat golongan statin ini maka dikombinasi dengan tumbuhan obat seperti Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dapat menurunkan bobot badan (Sastroamidjojo, 1948). Simvastatin merupakan obat yang termasuk dalam golongan statin yaitu penghambat enzim 3-hidroksi-3-metil-glutaril (HMG-CoA) reduktase. Enzim HMG-CoA reduktase merupakan prekursor dari sintesis kolesterol, apabila enzim ini dihambat maka terjadi penurunan kadar kolesterol (Drugs for The Heart, 2005). Ekstrak etanol dalam jati belanda yang mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan kuinon dapat menurunkan aktivitas enzim lipase pankreas (Pradono, 2003). Apabila enzim lipase pankreas menurun, maka sedemikian pula menurunya proses penyerapan dan digesti dari lipid (Huggins et al; 2000). Tanin berefek astringen yang dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan intestin (usus halus), sehingga akan mengurangi penyerapan makanan (Hendri, 2006). Flavonoid dapat juga memberikan efek sebagai penurun konsentrasi gula darah. Apabila gula darah turun, maka asetil KoA yang ada di hati sebagian digunakan untuk mensistesis glukosa darah, akibatnya sintesis kolesterol terganggu.
5
1.5.2
Hipotesis Penelitian
Terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek menurunkan kolesterol total. Terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek menurunkan kolesterol LDL. Terapi adjuvan Daun Jati Belanda berefek meningkatkan kolesterol HDL. Terapi standar simvastatin berefek menurunkan kolesterol total. Terapi standar simvastatin berefek menurunkan kolesterol LDL. Terapi standar simvastatin berefek meningkatkan kolesterol HDL. Terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol total dibandingkan dengan terapi standar simvastatin. Terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih menurunkan kolesterol LDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin. Terapi adjuvan Daun Jati Belanda lebih meningkatkan kolesterol HDL dibandingkan dengan terapi standar simvastatin
1.6 Metodologi penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan subyek penelitian manusia. Desain penelitian ini adalah pre dan post test. Data yang diukur adalah kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL sebelum dan sesudah pemberian ekstrak etanol Daun Jati Belanda dan terapi standar simvastatin yang dibandingkan dengan kontrol yang hanya memperoleh terapi standar simvastatin. Analisis data menggunakan uji t dengan α = 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel. Waktu Penelitian mulai dari Januari 2013 sampai dengan November 2013.