BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dalam bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki 29 huruf (Saryono, 2014) yang disebut dengan istilah huruf hijaiah. Hal tersebut merupakan bahasa yang memiliki jumlah huruf lebih banyak dari huruf latin yang hanya berjumlah 26 huruf. Indonesia adalah negara mayoritas muslim dengan jumlah muslim sebanyak 209.286.151 jiwa dari total penduduk 237.556.363 jiwa atau 88,10% dari total jumlah penduduk (Kementerian Agama, 2010). Bangsa Indonesia yang mayoritas muslim menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin dalam kesehariannya. Umat muslim dalam menjalankan ibadahnya selalu menggunakan bahasa Arab, seperti sholat dan membaca Al Quran. Tidak semua muslim Indonesia mengerti bahasa Arab, sedangkan Al Quran adalah kitab suci yang ditulis dengan menggunakan huruf hijaiah dalam bahasa Arab. Al Quran sebagai kitab suci umat islam memiliki kedudukan yang mulia, sebagaimana Sabda Rosulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa “Sesungguhnya orang yang paling utama diantara kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya”. Karena itulah muncul beberapa metode yang digunakan untuk mempelajari Al Quran. Belajar membaca Al Quran dapat dilakukan dengan beberapa metode. Secara umum pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode sintetik, meniru, bunyi dan metode kolaborasi (Ummi, 2013). Sedangkan metode yang telah dikenal dan di aplikasikan di Indonesia antara lain, Bagdadiyah, Iqra’, Al Barqy, Qiroati, Metode Jibril, QRQ (Quantum Reading Quran) dan sebagainya (Tontowi, 2012). Dari beberapa metode tersebut, QRQ adalah metode yang sudah menggunakan alat elektronik sebagai medianya, yaitu menggunakan VCD. Pada metode ini menitik beratkan pada penguasaan irama, kefasihan melafalkan huruf dan kemampuan melafalkan ayat gharibah (asing) secara baik dan benar.
1
2
Dari metode-metode yang digunakan tersebut, proses pembelajaran Al Quran yang selama ini dilakukan bersifat konvensional. Proses pembelajaran dilakukan secara langsung antara yang belajar dengan orang yang ahli. Pelajar akan membacakan Al Quran dan guru (Qari atau Hafiz) akan mengoreksi bacaannya. Kelemahan metode konvensional yaitu pelajar mengalami kesulitan untuk bertemu dengan guru, kemudian apabila pelajar berada di daerah yang memiliki jumlah guru minim dan mayoritas non-muslim maka proses belajar akan terganggu. Sedangkan untuk metode yang menggunakan VCD sebagai media pembelajaran memiliki kelemahan berupa tidak ada yang melakukan koreksi. Di era teknologi, pembelajaran menggunakan media elektronik menjadi salah satu cara untuk memudahkan proses belajar. Hal ini menjadi sebuah tantangan untuk membuat media pembelajaran Al Quran berbasiskan teknologi. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membuat media pembelajaran Al Quran yaitu mampu melakukan koreksi bacaan/hafalan sesuai ilmu tajwid yang meliputi koreksi cara mengeluarkan huruf dari makhrajnya (visual) dan memberikan hak dan mustahaq huruf (audio) yaitu sifat yang melekat pada huruf dan sifat karena sebabsebab tertentu yang meliputi hukum membaca nun mati, mim mati, mim bertasydid, nun bertasydid, tanwin, idgham, mad, waqaf dan ibtida. Hassan, et al. (2012) melakukan penelitian untuk mengenali pola klasifikasi hukum bacaan Qalqalah Kubro menggunakan Multilayer Perceptron. Penelitian tersebut menghasilkan sistem yang memiliki akurasi 95-100% untuk melakukan pengenalan bacaan Qolqolah Kubro. Pengenalan adalah dasar dalam proses koreksi, dalam koreksi sistem tidak hanya mengenali saja tapi dapat mengidentifikasi apakah itu benar atau salah. Dalam pembacaan Al Quran kesalahan pengucapan dapat mengakibatkan kesalahan makna. Hal ini perlu diwaspadai, karenanya diperlukan sebuah metode secara Computer Vision yang dapat melakukan koreksi bacaan Al Quran. Sebelum sampai tahap koreksi, terlebih dahulu dilakukan studi awal pengenalan terhadap bacaan Al Quran. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali pengucapan huruf hijaiah berdasarkan pergerakan bibir yang dapat dikembangkan untuk mengenali bacaan Al Quran.
3
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan
bahwa permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengenali pengucapan huruf hijaiah berdasarkan pola gerak bibir sebagai dasar dalam proses belajar membaca Al Quran.
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan dilakukan hanya untuk pengucapan huruf hijaiah tertentu yaitu huruf penyusun huruf muqoththoah seperti ح, ق,س, ي, ر, ن, م, ل, ا, ه, ط, ع, ك. 2. Sampel yang digunakan adalah orang dengan kondisi bibir normal. 3. Sampel diambil pada kondisi pencahayaan terkontrol. 4. Metode yang digunakan sebagai pengenalan adalah Hidden Markov Model (HMM).
1.4
Tujuan dan Manfaat Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di susun, maka penelitian ini
bertujuan untuk membangun sistem pengenalan pengucapan huruf hijaiah tertentu berdasarkan pada pola gerak bibir. Manfaat dari penelitian ini adalah memperoleh hasil rancangan sistem pengenalan pengucapan huruf hijaiah tertentu berdasarkan pada pola gerak bibir, sebagai bahan kajian bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
1.5
Metodologi penelitian Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut : 1. Meneliti penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat sekaligus menganalisis kekurangan dan kelebihan sistem yang telah ada.
4
2. Melakukan kajian lebih lanjut mengenai sistem dengan metode sebagai berikut. a. Studi literatur, yaitu dengan mempelajari artikel, jurnal, buku dan karya tulis lain yang berkaitan dengan sistem. b. Konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai sistem agar mendapatkan masukan yang bermanfaat. 3. Membuat rancangan sistem sesuai tujuan dan dasar teori. 4. Melakukan implementasi berdasarkan pada rancangan dengan dilakukan percobaan sebagai berikut. a. Percobaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan rancangan program. b. Implementasi hasil percobaan terhadap sistem utuh. 5. Melakukan pengujian dan analisis sistem pada objek pengamatan dengan kondisi sebagai berikut. a. Pengujian untuk mendapatkan parameter terukur dengan kondisi pencahayaan tertentu. b. Analisis hasil pengujian kemampuan sistem berdasarkan kondisi pencahayaan tersebut.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengenalan pengucapan secara visual, pembacaan gerak bibir dan arabic recognition. BAB III LANDASAN TEORI
5
Berisi tentang dasar teori yang mencakup pembacaan gerak bibir, huruf hijaiah, dan metode yang digunakan untuk pengenalan yaitu hidden markov model. BAB IV ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Berisi tentang analisis dari sistem secara keseluruhan, perancangan perangkat lunak untuk ekstraksi ciri meliputi lokalisasi bibir, segmentasi bibir dan pencarian titik kunci dan perancangan pengenalan menggunakan HMM yang meliputi pembuatan database dan pengujian. BAB V IMPLEMENTASI Berisi tentang penjelasan implementasi perangkat lunak meliputi pemrograman ekstraksi ciri pada visual studio menggunakan pustaka open cv, pemrograman pengenalan pengucapan pada matlab menggunakan metode HMM. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pengujian ekstraksi ciri dan pengenalan menggunakan hidden markov model. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran untuk pengembangan dari sistem pengenalan pengucapan huruf hijaiah berbasis gerak bibir. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini.