BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak awal manusia hadir di muka bumi, yang menjadi perbincangan manusia adalah mengenai kehidupannya. Manusia lahir di dunia ini sebagai seorang bayi, lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, menjadi tua lalu meninggal. Sejumlah besar manusia mengalami siklus kehidupan dari bayi hingga tua lalu kemudian meninggal, tetapi sebagian meninggalkan dunia ini sebelum mencapai titik akhir dari siklus tersebut. Ada yang meninggal ketika baru saja dilahirkan, ada yang meninggal ketika kanak-kanak atau remaja dan ada pula yang meninggal ketika telah mencapai usia dewasa. Kehidupan menjadi titik pusat pembicaraan manusia.
Kehidupan memberi makna yang berbeda-beda pada tiap manusia. Atau dapat pula dikatakan bahwa manusia memaknai kehidupan yang dijalaninya dengan makna yang sangat beragam, dimana manusia yang satu memaknai hidupnya berbeda dengan manusia yang lain. Kehidupan yang dijalani oleh tiap individu pun memiliki jalannya masingmasing, dimana jalan hidup yang ditempuh oleh satu individu berbeda dengan jalan hidup yang dijalani oleh individu yang lainnya. Begitu pula tanggapan mereka terhadap kehidupan yang mereka jalani.
Manusia dikenal sebagai makhluk hidup yang tidak pernah puas akan segala sesuatu yang mereka miliki atau atas segala sesuatu yang mereka jalani. Sebagai contohnya, banyak sekali manusia yang tidak puas dengan lingkungan tempat tinggalnya, atau tidak puas dengan keadaan kantornya, tidak puas dengan penampilannya, tidak puas dengan rekan kerjanya atau bahkan tidak puas dengan hasil kerjanya sendiri (yang ia kerjakan sendiri dengan pemikirannya sendiri). Banyak pula manusia yang memandang kehidupan sebagai sebuah kesengsaraan, dimana selalu ada masalah yang timbul setelah masalah sebelumnya terselesaikan, bagaikan jalur kesengasaraan yang tidak berujung.
Rasa tidak pernah puas yang dimiliki oleh tiap manusia pada satu sisi membawa dampak positif bagi kehidupan yang sedang dijalaninya, dimana ia akan lebih berusaha keras untuk mencapai hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya, tetapi rasa tidak puas ini seringkali menjerumuskan manusia pada keadaan dimana ia jadi tidak mensyukuri kehidupan yang telah atau sedang ia jalani. Hal-hal negatif mengenai kehidupan yang telah dijalani, sedang dialami ataupun kehidupan yang bahkan belum terjadi (masa depan) seringali membayangi pemikiran manusia. Hal ini semakin memperkuat rasa tidak puas mereka atas kehidupan yang mereka jalani di muka bumi ini.
Permasalahan ini juga dipicu oleh berkembangnya budaya konsumerisme yang memaksa tiap manusia mencapai sebuah kebahagiaan melalui konsumsi barang-barang komoditi tanpa henti. Konsumerisme yang membuai manusia dengan segala iklannya sehingga manusia mendewakan material, mencari kesenangan dan kebahagiaan melalui materi.
Munculnya permasalahan di atas memberikan saya inspirasi untuk mengangkatnya ke dalam sebuah tema karya tugas akhir seni keramik ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, terdapat sebuah fenomena yang menarik untuk diangkat, yaitu nilai sebuah ‘kebahagiaan’. Pada dasarnya kehidupan manusia adalah mengenai pencarian kebahagiaan hidup. Kini, kebahagiaan itu seolaholah hanya dapat diperoleh melalui pemuasan hasrat pada material semata. Materi menjadi penguasa atas hal tersebut.
Dalam karya ini, saya ingin mengungkapkan bahwa kebahagiaan dalam hidup seperti sebuah permen yang memberikan kesenangan, kebahagiaan, keceriaan, kegembiraan yang patut untuk disyukuri. Setiap bungkus potongan kehidupan menjanjikan sebuah pengalaman baru, sensasi baru yang menarik untuk dicoba dan akan meninggalkan kenangan yang berbeda dari pengalaman sebelumnya bagi tiap manusia. Tiap kegagalan
mambawa sebuah kesuksesan di baliknya. Hal ini pula yang meyakinkan saya untuk mengasosiasikan kebahagiaan dalam hidup seperti layaknya permen yang (walaupun ukurannya kecil) rasanya manis, menyenangkan, menenangkan.
Ukuran dan nilai nominalnya yang kecil membuat orang lupa akan keberadannya, sehingga menganggap bahwa sebungkus permen hanyalah sebuah benda kecil yang tidak berharga. Begitu pula dengan yang terjadi pada kehidupan manusia. Biasanya manusia tidak menyadari bahwa selama hidupnya, ia telah menerima, merasakan dan menjalani bermacam-macam kenikmatan, kebahagiaan, dan kesenangan dalam hidup mereka. banyak orang yang lupa bersyukur bahwa mereka dapat bernafas setiap detiknya dengan bebas, dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, berjalan, berlari, dan melakukan aktifitas-aktifitas lainnya tanpa hambatan. Memiliki teman untuk berbagi pengalaman,
1.3 Batasan Masalah
Pada karya tugas akhir ini saya berusaha menganalogikan kebahagiaan-kebahagiaan yang membentuk hidup seorang manusia yang patut untuk disyukuri ke dalam bentuk permenpermen dalam jumlah yang cukup banyak, baik itu permen dalam ukuran kecil maupun permen yang memiliki ukuran yang sangat besar. Saya berusaha menggambarkan analogi tersebut melalui sebuah konstruksi visual berupa permen-permen yang memiliki bentuk sederhana dan warna-warna yang ceria, cerah, dan bersemangat.
Pengolahan konstruksi visual yang saya lakukan pada karya ini mencakup pengolahan bentuk dasar permen (tanpa pembungkus atau packaging), bentuk packaging dan pendisplay-an, juga pada pewarnaannya.
Karya ini dibatasi pada penggunaan material keramik sebagai material utama dan aromaterapi peppermint sebagai stimulasi indera penciuman agar tercipta kejelasan sensasi-persepsi bagi audience.
1.4 Tujuan Penulisan О Tulisan ini disusun untuk menyertai keseluruhan Tugas Akhir dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Tugas Akhir SM 40S1 dan sebagai pengantar karya Tugas Akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan perkuliahan jenjang S1 Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. О Tulisan ini juga disusun untuk menjelaskan proses kreasi karya Tugas Akhir saya. Tulisan ini memaparkan mengenai gagasan utama karya, menjelaskan mengenai halhal yang mendukung proses kreasi karya seperti teknis pengerjaannya hingga eksekusi karya.
1.5 Sistematika Penulisan
Pengantar Tugas Akhir ini terbagi dalam beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai sejarah munculnya permen, jenis-jenis permen dan bentukbentuknya, budaya modern, dan landasan teori seni.
BAB III PROSES BERKARYA Bab ini berisi mengenai penjelasan tahapan-tahapan proses pembuatan karya, mulai dari munculnya gagasan, pemilihan teknik dan media yang digunakan pada karya, juga berbagai kendala yang dihadapi dalam proses berkarya hingga penyelesaian karya.
BAB IV TINJAUAN KARYA Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi karya, baik dari segi visualisasi karya hingga konsep yang melatarbelakanginya.
BAB V PENUTUP Bab ini berisikan mengenai kesimpulan akhir, kesan pribadi mengenai proses berkarya yang telah dilalui, dan hal-hal lain yang ditemukan pada saat berkarya.