1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Bendung Seuseupan, berada di Desa Seuseupan Kecamatan
Karangwareng Kabupaten Cirebon, luas areal Potensial / bebaku 4.284 ha, telah mengalami alih fungsi dan areal yang ada sekarang seluas 3.865 ha, mencakup 31 desa dan 6 kecamatan. Kebijakan Pemerintah tentang pengelolaan sumber daya air dan pengelolaan di sektor pertanian yaitu bidang irigasi, tertuang pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32 / M / PRT / Tahun 2007 tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 33/M/PRT/Tahun 2007 tentang Pemberdayaan P3A Mitra Cai.
Tidak maksimalnya hasil produktifitas pertanian di Daerah Irigasi Seuseupan merupakan dampak dari tidak maksimalnya intensitas tanam pada daerah irigasi tersebut, permasalahan kemungkinanan disebabkan oleh menurunnya kinerja jaringan irigasi pada sistem irigasi. Selain itu juga mungkin disebabkan kurang seimbangnya antara debit yang tersedia, dengan debit yang dibutuhkan. Selain menurunya kinerja jaringan irigasi juga menurunya kualitas air, kerusakan sarana dan prasarana yang akibatnya pengaturan air irigasi tidak efektif dan efesien, dalam kata lain dapat terjadi pemakaian dan penggunaan air secara berlebihan pada
2 suatu petak, sedangkan pada petak lain mengalami kekurangan air, sehingga terjadi penurunan terhadap produktifitas tanam.
Metode yang digunakan untuk mengungkap dan sebagai alternatif dalam menyelesaikan dan atau sebagai upaya mendapat solusi terhadap permasalahan sebagaimana diuraiakan di atas adalah dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif – induktif. Sifat penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk dapat memberikan uraian dan penjelasan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian, sedangkan pendekatan induktif berdasarkan proses bepikir / pengamatan di lapangan / fakta fakta empirik.
Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-induktif, dimana dalam pemecahan masalahnya menggambarkan subjek dan atau objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh selama penelitian dalam kinerja sistem irigasi dan usaha mengemukakan hubungan secara mendalam dari aspek – aspek yang diteliti.
Tujuan penelitian / kajian ini adalah berupaya mengoptimalkan kembali fungsi sistem dan jaringan irigasi, sehingga diharapkan dapat memaksimalkan intensitas tanam dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas pertanian.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka Penulis tertarik mengkaji lebih lanjut yang hasilnya dituangkan dalam Skripsi dengan judul “KAJIAN KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI SEUSEUPAN WILAYAH KABUPATEN CIREBON”
3 1.2.
FOKUS MASALAH
Belum efektif dan efisiennya Sistem Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Seuseupan menunjukan bahwa implementasi prinsip – prinsip kinerja jaringan irigasi belum optimal.
1.3.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam kajian ini bagaimana kinerja sistem irigasi Daaerah Irigasi Seuseupan ?
1.4.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukanya kajian kinerja jaringan irigasi Daerah Irigasi Seuseupan Kabupaten Cirebon Yaitu : 1. Untuk menganalisis kinerja jaringan irigasi 2. Untuk menganalisis debit ( ketersediaan , andalan, kebutuhan ),
areal tanam dan intensitas tanam 3. Untuk menganalisis kinerja kelembagaan pada pengelolaan
jaringan irigasi.
1.5.
KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian yaitu kegunaan penelitian bagi pihak – pihak terkait yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Kegunaan penelitian meliputi dua aspek yaitu :
4 1.5.1 Kegunaan teoritis Diharapkan dapat menjadi masukan kajian akademis yang bermanfaat dalam mempelajari kasus – kasus yang berkaitan dengan ilmu yang diteliti.
1.5.2 Kegunaan praktis Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pelaku pengelolaan dan pendayagunaan irigasi dalam upaya mengoptimalisasikan tentang sistem kinerja jaringan irigasi Daerah Irigasi Seuseupan dan menjadi masukan dalam penyempurnaan dan memperbaiki prosedur pengelolaan dan pendayagunaan sistem irigasi.
1.6.
KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dalam usulan skripsi ini menggunakan metode
penelitan kualitatif yang berisi tentang teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
Mulai
5
Pengumpulan Data
Data kondisi & fungsiJaringan Irigasi
Debit & areal
Kelembagaan / Pengelolaan
Analisis Data
Data pendukung ( Dokumen ) : Kondisi dan fungsi jaringan irigasi yang baik adalah > 80% Debit yang ideal harus bisa mengairi areal > 70% dari luas areal yang ada Intensitas Tanam selama setahun adalah 300 %. Kebutuhan Juru pengairan: 1 Orang per 750-1500 Ha Kebutuhan Operasi Bendung : 1 Orang per bendung Kebutuhan Petugas Pintu Air : pada saluran berjarak antara 2 – 3 km Pekerja Saluran : 1 Orang per 2 – 3 km panjang saluran
Cek Tidak ya Selesai
Gambar .1.1 Kerangka Pemikiran
6
1.7.
SISTEMATIKA PENULISAN Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang Latar Belakang, Fokus Masalah, Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Landasan Teori , Kerangka Pemikiran dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Penjelasan tentang teori – teori dan studi terdahulu yang relevan dengan materi yang dikaji
BAB III LANDASAN TEORI Penjelasan tentang teori – teori dan studi yang relevan dengan materi yang dikaji
BAB IV METODE PENELITIAN Menuangkan dan menguraikan metode yang digunakan untuk melakukan kajian, metode pengumpulan data serta lokasi kajian.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Menguraikan tentang hasil dan pembahasan kajian.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Menuangkan kesimpulan dari hasil dan pembahasan kajian serta menuangkan saran tindak lanjut dan atau rekomendasi.