BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Transaksi finansial berbasis elektronis pada saat ini sudah menjadi hal yang umum dilakukan oleh sebagaian besar masyarakat di Indonesia. Seseorang dapat melakukan pengisian pulsa atau melakukan transfer uang antar bank hanya dengan menggunakan perangkat komputer yang terkoneksi dengan internet. Hal ini dimungkinkan berkat kemajuan teknologi perbankan serta infrastruktur teknis pendukung yang ada pada saat ini. Salah satu infrastruktur teknis pendukung adalah format data yang merupakan faktor penting dalam melakukan komunikasi data antara satu institusi dengan institusi yang lainnya. Format data yang dipergunakan dalam transaksi elektronis ini merujuk kepada standar ISO-8583. Penggunaan standar ISO-8583 ini pada industri perbankan nasional sudah menjadi suatu kebutuhan dalam rangka memberikan pelayanan bagi nasabahnya. Hal ini sangat berkaitan dengan tujuan awal dikembangkannya standar internasional ini yaitu sebagai standar komunikasi transaksi antar institusi finansial atau antar entitas sistem finansial. Standar ISO-8583 merupakan sebuah standar internasional yang disusun oleh lembaga ISO (International Organization for Standardization) untuk mengakomodasi spesifikasi teknis dalam melakukan transaksi elektronis. Penerapan standar ISO-8583 pada industri perbankan nasional khususnya dalam layanan transaksi elektronis memiliki variasi tersendiri. Hal ini dikarenakan ISO8583 merupakan standar yang bersifat umum, dan memiliki cakupan definisi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contoh dalam implementasi ISO-8583 untuk layanan transaksi pembayaran pendidikan akan memiliki perbedaan dibandingkan dengan
1
2
implementasi ISO-8583 untuk layanan transaksi penarikan tunai ATM (Automated Teller Machine) pada sebuah institusi perbankan. Variasi dalam implementasi standar ini tentunya berdampak kepada beberapa aspek desain sistem, terutama dalam modul penyimpanan data. Selayaknya sebuah basis data akan dipergunakan. Dengan adanya variasi tersebut, maka desain basis data akan selalu mengikuti variasi yang ada. Sebagai contoh untuk sebuah layanan transaksi pembayaran menggunakan beberapa data element sedangkan layanan lain akan menggunakan data element yang berbeda. Hal ini menyebabkan basis data sebagai media penampung data memiliki struktur yang berbeda antar satu layanan dengan layanan yang lain. Proses pengolahan data hasil transaksi pada basis data akhirnya akan menghasilkan sebuah laporan transaksi sebagai dasar perhitungan keuangan. Salah satu basis data yang banyak dipergunakan karenakan kecepatan dan kemudahan dalam implementasi adalah basis data MySQL. Hal ini dapat dilihat dalam salah satu
survey di internet MySQL menempati posisi kedua untuk
pilihan basis data yang paling mudah dipergunakan (DB-Engines, 2013).
1.2 Perumusan Masalah Dukungan basis data MySQL untuk pencatatan data transaksi berbasis ISO-8583 saat ini hanya sebatas media penyimpanan. Dimana data ISO-8583 harus diolah terlebih dahulu atau dilakukan proses decode oleh aplikasi di luar database untuk kemudian dilakukan proses berikutnya (penyimpanan atau pengolahan lain). Nilai data yang sebelumnya ter-encode dalam format ISO-8583 akan didecode kemudian diolah atau disimpan dalam basis data yang lain dalam bentuk data terang. Data terang ini adalah data yang dapat langsung diketahui nilainya. Dengan kondisi saat ini, dapat dirumuskan beberapa permasalahan terkait penggunaan MySQL untuk pencatatan data ISO-8583: 1. Bagaimana pengolahan data ISO-8583 pada MySQL tidak membutuhkan aplikasi bantu untuk melakukan proses pencarian data transaksi.
3
2. Bagaimana mempersingkat proses pengolahan data mentah ISO8583. 3. Bagaimana
menghindari
ekspos
terhadap
celah
keamanan
dikarenakan penyimpanan data terang. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan perancangan modul User Defined Function MySQL untuk kebutuhan pengolahan data ISO-8583 menggunakan syntax SQL dalam hal ini untuk kebutuhan decode.
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah melakukan implementasi modul decoder ISO-8583 pada database MySQL. Selain itu terdapat beberapa detil tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini: 1. Membuktikan penerapan fungsi decode ISO-8583 pada level database dapat mempersingkat waktu proses decode data ISO-8583 2. Memahami proses pembuatan UDF pada MySQL Manfaat yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah masalah terkait lama proses data ISO-8583 dalam hal decode data element dapat diatasi dengan dengan hasil dari tugas akhir ini.
1.4 Batasan Masalah Dari permasalahan yang diangkat oleh penulis berikut merupakan batasanbatasan dari solusi perancangan modul terhadap permasalahan yang ada: 1. Database dipergunakan sebagai penyimpan dan pengolahan data transaksi yang telah terjadi. Dan merupakan bagian dari proses backend. 2. Implementasi hanya pada basis data MySQL, sehingga solusi permasahan hanya terdapat pada sistem dengan basis data MySQL. 3. Spesifikasi ISO-8583 mengacu kepada Spesifikasi ISO-8583:1987. 4. Analisa terkait kecepatan proses eksekusi decode data ISO-8583 dibatasi dengan pengujian solusi pada lingkungan lokal.
4
1.5 Metodologi Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis akan menggunakan tahapantahapan sebagai berikut: 1. Studi literatur dan eksplorasi Studi literatur dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur baik berupa textbook maupun artikel yang terdapat pada Internet. Ekplorasi dilakukan dengan mempelajari dokumentasi teknis ISO8583 dan dokumen teknis MySQL terutama bagian penambahan fungsi internal. 2. Analisa dan perancangan Analisa dan perancangan dilakukan agar aplikasi yang dibangun bersifat moduler. 3. Implementasi Implementasi algoritma akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan perancangan. 4. Pengujian Pengujian dilakukan untuk melihat kinerja modul atau aplikasi yang dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
1.6 Sistematika Penulisan Untuk menganalisa dan membahas permasalahan yang telah penulis sampaikan, maka penulisan tugas akhir ini dibagi kedalam lima bab dengan susunan sistematika, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai hal-hal yang mendorong penulis
untuk
memilih
judul
dan
ruang
lingkup
5
permasalahan yang akan dibahas. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan dan konsep mengenai spesifikasi ISO-8583, konsep basis data, algoritma pemrograman dan perancangan software. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini penulis membahas mengenai alur algoritma serta rancangan modul yang dimaksud serta kaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini menyajikan hasil implementasi dari algoritma serta proses pengujian yang dilakukan. BAB V PENUTUP Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari bab-bab sebelumnya.