BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berkembang saat ini mengharuskan segala macam bentuk transaksi diubah dari konvensional menjadi komputerisasi. Baik dari segi laporan dan proses transaksi, karena secara tidak langsung segala yang berbentuk komputerisasi sekarang ini lebih dipercaya oleh konsumen bahwa perusahaan itu seperti terlihat terorganisir. CV Optik ini sudah berjalan selama 3 tahun, namun dari proses transaksi nya belum menggunakan proses komputerisasi. Mempunyai 3 cabang yang ada di Tangerang 2 Toko dan 1 Toko di Depok, mempersulit pembuatan laporan dan pemilik Optik dalam segi laporan penjualan atau stok barang yang ada di masing-masing toko. Permintaan akan lensa kacamata ataupun apapun yang berhubungan dengan kacamata sudah mulai meningkat dari tahun ke tahun. Optik ini berniat akan menggunakan aplikasi desktop untuk proses transaksi dan pelaporan penjualan per harinya atau per bulan-nya. Memudahkan karyawan toko yang proses awalnya konvensional menggunakan bukti bayar yang ditulis dengan tangan sekarang berencana menggunakan sistem komputerisasi dalam prosesnya. Sistem konvensional yang digunakan selalu ada saja perhari-nya permasalahan, pengolahan data laporan yang salah atau bukti transaksi penjualan yang hilang. Kegiatan konvensional yang dirasa kurang efektif ini mengharuskan Optik tersebut menggunakan komputerisasi dalam proses nya. Dibuatlah Aplikasi Desktop Penjualan Optik menggunakan Java dan MySQL.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
1.2
Perumusan Masalah Didapatlah rumusan masalah dari latar belakang diatas : a. Bagaimana cara mengefektifkan penyimpanan data stock barang frame dan lensa ?. b. Bagaimana cara pendataan berbasis komputer ?. c. Bagaimana cara mempermudah dalam pembuatan laporan penjualan dan pembukuan, apakah mempermudah pimpinan dalam pengambilan keputusan ?. d. Bagaimana bentuk laporan penjualan, apakah dapat mempermudah bagian administrasi dalam proses perekapan data ?
1.3
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari perumusan masalah optik ini mengalami kendala sebagai berikut: a.
Pemeriksaan mata pada pelanggan masih menggunakan alat manual, tidak menggunakan alat komputerisasi
b.
Kesulitan dalam pengolahan data penjualan dan pembuatan laporan karena masih dilakukan secara konvensional
c.
Kesulitan dalam proses data stok barang toko yang menggunakan bukti beli dari supplier yang dikumpulkan
d.
Kesulitan dalam proses transaksi jual dengan konsumen yang bilamana bukti pembayaran konsumen hilang
1.4
Tujuan dan Manfaat Manfaat dari aplikasi ini adalah untuk membantu kegiatan proses penjualan dan pengolahan data laporan yang masih menggunakan metode konvensional menjadi metode komputerisasi. Tujuan pembuatan aplikasi web ini adalah : a.
Mempermudah pendataan frame dan lensa dengan menggunakan komputerisasi
b.
Agar lebih efektif dalam penyimpanan data jenis-jenis frame, lensa dan aksesoris kacamata
c.
Mempermudah pembuatan laporan penjualan serta pembukuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
1.5
Batasan Masalah Adapun batasan masalah nya seperti berikut : a. Data Data yang akan diolah disini, adalah data persediaan barang, data transaksi dan data supplier. Tidak meliputi transaksi retur dan transaksi promo/diskon. b. Laporan Pembuatan laporan akan meliputi laporan penjualan, data stock barang, data supplier dan data pelanggan.
1.6
Metode Penelitian Dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan a. Tahap Pengumpulan Data
Studi Literature Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan beberapa jurnal atau paper yang berkaitan dengan judul.
Observasi Teknik pengumpulan data yang dimana kita mencari tahu dan meninjau langsung terhadap permasalahan yang akan dipecahkan.
Wawancara Dengan mengadakan tanya jawab, yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul yang akan menunjang dalam pembuatan aplikasi desktop penjualan.
b. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak Menggunakan metode waterfall yang ditemukan Pressman di tahun 1997. Metode ini dianggap paling banyak digunakan. Metode ini dianggap kuno namun software engineer paling sering menggunakan metode ini karena pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Metode ini juga suka disebut “Classic Life Cycle” dan nama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
sebenarnya dari metode ini adalah “Linear Sequential Model”. Berikut gambar dari metode waterfall (Gambar 1. Metode Waterfall)
Gambar 1.1 Metode Waterfall
Berikut penjelasan dari metode Waterfall.
System / Information Engineering and Modeling Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
Software Requirements Analysis Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Design Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui prose coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
Testing / Verification Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih terperinci mengenai tiap bab, yang terdiri dari :
Bab I Pendahuluan Dalam bab ini merupakan bagian awal yang menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah dan metodologi penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka Bab berisi tentang pengertian Benda Optik yang mencakup konsep dasar sistem, sistem penjualan manual, DBMS (database management system) serta Java sebagai bahasa pemrograman yang digunakan.
Bab III Analisis dan Perancangan Bab ini memuat tentang langkah - langkah penyelesaian masalah, Deskripsi Tugas, prosedur kerja sistem yang sedang berjalan, dokumen sistem yang sedang berjalan, dan Rancangan Data.
Bab IV Pembahasan Bab ini berisi tentang kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak dan uraian langkah implementasi dan pengujian/validasi.
Bab V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini merupakan bagian terakhir yang membahas tentang Kesimpulan dari pengembangan sistem informasi serta beberapa Saran yang diharapkan dapat membangun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/