Bab I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Fandeli (1995:37) mengemukakan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki peranan yang sangat penting terhadap perkembangan sebuah negara sebab pariwisata merupakan sumber devisa sebuah negara maupun sebagai tempat penciptaan lahan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Adanya perkembangan teknologi membuat adanya suatu perkembangan alat transportasi yang membuat seorang individu mendapatkan sebuah kemudahan dalam berpergian ketempat destinasi wisata sebuah negara. Pada tahun 2013 UNWTO (The United Nations World Tourism Organization) mencatat bahwa Eropa merupakan destinasi wisata yang paling banyak di kunjungi oleh wisatawan Internasional hal ini di tandai dengan 51% jumlah wisatawan yang berkunjung ke Eropa dengan kenaikan sebesar 3,8% . Kunjungan tersebut dipengaruhi dengan adanya sebuah kemudahan dalam melakukan sebuah kegiatan berwisata diantaranya kemudahan dalam mendapatkan fasilitas umum dalam melakukan kegiatan wisata baik wisata alam, kuliner ataupun wisata belanja. Selain kemudahan adanya rasa aman dan nyaman serta kemegahan dan modernnya benua Eropa menjadi sebuah daya tarik dan kebanggan tersendiri bagi para wisatwan mancan negara yang berkunjung. Pariwisata Indonesia merupakan sebuah sektor penting negara sebab dari industri pariwisata Indonesian mendapatkan devisa setelah komoditi minyak, gas bumi, batu bara dan kelapa sawit pada tahun 2008-2010 (Sumber:Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia 2011). Hal yang menjadi daya tarik untuk berkunjung ke Indonesia adalah kekayaan alam yang melimpah karena Indonesia merupakan negara kepulauan tropis dan daya tarik kebudayaan Indonesia
1
yang beragam serta tempat bersejarah yang telah dinayatakan oleh UNESCO sebagai warisan dunia yang semuanya itu merupakan nilai tambah bagi pariwisata di Indonesia. Diantara ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki salah satu pulau yang cukup terkenal yaitu pulau Bali yang dihuni oleh sebagain besar mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Hindu. Menurut Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985:180) Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Kebudayaan dan tradisi masyarakat yang sangat melekat dengan ajaran Hindu serta peninggalan-peninggalan arkeologis dari masa tradisi megalitik sampai peradaban masuknya agama Hindu Bali dimasa lalu yang terdaftar sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO membuat Bali memiliki keunikan tersendiri dan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Adanya isu kendala pembangunan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas umum yang membantu menjangkau tempat wisata daerah di Bali menjadi sebuah ancaman dalam pariwisata di Bali. Kondisi kemacetan, kesehatan, kurangnya keamanan dan kenyamanan merupakan hal yang mengurangi nilai pariwisata di Bali. Kondisi masyarakat Bali yang lebih menuju arah yang modern yang disebabkan oleh pertukaran budaya sehingga masyarakat Bali lebih tertarik kepada kebudayaan luar dari pada kebudayaan daerah sendiri. Hilangnya kesadaran dalam melestarikan kebudayaan asli Bali oleh masyarakat Bali yang menuju arah modern akan membuat sebuah perubahan yang membuat pulau Bali tidak akan menjadi destinasi wisata budaya melainkan sebuah tempat wisata yang tidak memiliki sebuah diferensiasi budaya dengan tempat destinasi pariwisata yang berada di tempat lain sebab seni dan kebudayaan daerah Bali merupakan pilar daya tarik utama pariwisata. Alas Kedaton atau Pura Alas Kedaton merupakan salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Tabanan yang lokasinya berada di Desa Kukuh, Kecamatan Marga yang berada di tengah-tengah hutan yang di huni oleh sejumlah besar kera ekor panjang dan kalong serta peninggalan sejarah. Alas Kedaton sendiri merupakan sebuah objek wisata budaya dan alam sehingga tawaran yang diberikan oleh objek
2
wisata Alas Kedaton merupakan sebuah hasil kebudayaan dari masa megalitik sampai masuknya ajaran Hindu yaitu berupa bangunan Pura yang di sebut sebagai Pura Khayangan Alas Kedaton dan tradisi-tradisi yang berkembang. Sebuah hasil alam sendiri yaitu berupa hutan tropis yang memiliki sejumlah tanaman-tanaman langka yang terbentang di areal objek wisata dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya yaitu kera-kera ekor panjang dan kalong. Alas Kedaton merupakan objek wisata yang pengelolahannya masih dilakukan oleh masyarakat Desa Kukuh sendiri secara tardisional dan mandiri. Sebagai pengelola, pihak manajemen objek wisata Alas Kedaton hanya menjaga kelesatarian serta mengembangkannya menjadi lahan parker kendaraan, toilet, taman bermain, 202 art shop, dan warung makan sederhana. Namun ada beberapa masalah yang dihadapi diantaranya sumber daya manusia yang tersedia dan dana yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Tabanan. Kurangnya upaya dukungan masyarakat sekitar dalam mempromosikan tempat objek wisata seperti objek wisata Alas Kedaton yang merupakan objek wisata budaya dan cagar alam. Timbulnya persaingan dengan objek wisata daerah yang lain dan wisata modern yang menjanjikan fasilitas yang lebih memadai membuat Alas Kedaton kurang ramai sedangkan objek wisata Alas Kedaton memiliki beberapa keunikan yang menjadi ciri khas objek wisata Alas Kedaton. Masalah lain yang timbul yaitu belum adanya sebuah identitas visual sebagai image objek wisata dan yang menguatkan identitas objek Alas Kedaton sebagai objek wisata kebudayaan dan alam yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki tempat wisata lain.
1.2
Permasalahan 1.2.1 Identifikasi masalah 1. Timbulnya persaingan dengan objek wisata daerah yang lain dan wisata modern yang menjanjikan fasilitas yang lebih memadai. 2. Belum adanya sebuah identitas dan image Alas Kedaton sebagai objek wisata wisata kebudayaan dan alam.
3
1.2.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengangkat objek wisata Alas Kedaton untuk dapat bersaing dengan objek wisata daerah yang lain dan wisata modern. 2. Bagaimana membuat sebuah identitas untuk menguatkan image objek wisata Alas Kedaton sebagai objek wisata wisata kebudayaan dan alam yang layak untuk dikunjungi.
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam perancangan promosi objek wisata Alas Kedaton
memakai kerangka 5W+1H, yaitu: 1. What Membuat sebuah perancangan I dentitaswisata untuk meningkatkan Image objek wisata Alas Kedaton dan sebagai Identitas objek wisata. 2. Where Perancangan identitas wisata berada di objek Wisata Alas Kedaton yang berlokasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. 3. Who Para wisatawan lokal dan mancanegara baik pria dan wanita yang berkunjung ke objek Wisata Alas Kedaton yang ingin berkunjung ke Alas Kedaton. 4. When Penelitian terhadap objek wisata Alas Kedaton dilakukan pada tanggal 11 Maret s/d 30 Maret 2015.
5. Why Objek Wisata Alas Kedaton belum memiliki dentitas wisata untuk meningkatkan image wisata kebudayaan dan alam.
4
6. How Merancang sebuah identitas wisata dalam bentuk sebuah logo untuk memperkenalkan objek wisata Alas Kedaton dan sebagai identitas dalam bersaing dengan objek wisata monkey forest yang serupa.
1.4
Tujuan Perancangan Pada perencanaan pembuatan identitas wisata objek wisata Alas Kedaton bertujuan sebagai peningkatan image sebagai objek wisata peninggalan kebudayaan dan alam dan sebagai pembanding untuk bersaing dengan objek wisata yang ada sebagai competitor dalam dunia industri pariwisata di Bali dalam bentuk sebuah logo wisata.
1.5
Pengumpulan Data Pada pengerjaan promosi objek wisata Alas Kedaton ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara antara lain; 1. Studi pustaka atau studi literature : teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatancatatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988: 111). 2. Survei : metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan wawancara (Gay & Diehl ,1992)
5
1.6
Kerangka Perancangan Fenomena Bali merupakan salah satu destinasi wisata di Indoneisa.
2 tujuan wisata di Bali yaitu daerah dan modern
1.
Alas Kedaton merupakan salah satu objek wisata daerah di Bali
Alas Kedaton merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Tabanan
Bagaimana mengangkat objek wisata Alas Kedaton untuk dapat bersaing dengan objek wisata daerah yang lain dan wisata modern.
2.
Bagan 1.1 Kerangka Perancangan Bagaimana membuat sebuah branding wisata untuk menuatkan identitas objek wisata Alas Kedaton dan image sebagai objek wisata wisata kebudayaan dan alam yang layak untuk dikunjungi. Pengumpulan Data
Studi Pustaka, Observasi Lapangan Wawancara Analisis Analisis SWOT
Hipotesa Alas Kedaton merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Tabanan yang merupakan objek wisata peninggalan kebudayaan dan cagar alam yang membutuhkan sebuah identitas sebagai objek wisata peniggalan budaya dan cagar alam
Solusi
Perancangan branding objek wisata Alas Kedaton sebagai identitas dan penguatan image objek wisata
Bagan 1.1 Kerangka Perancangan
6
1.7
Pembabakan Bab I : Pendahuluan Pada bagian bab 1 ini bertuliskan penjelasan mengenai latar belakang masalah yang akan diangkat menjadi tugas akhir. Kemudian dilanjutkan dengan permasalahan yang didalamnya terdapat identifikasi masalah dan rumusan masalah. Selanjutnya ruang lingkup, tujuan perancangan, pengumpulan data, kerangka perancangan dan pembabakan. Bab II : Dasar Pemikiran Pada bagian bab 2 ini bertuliskan mengenai dasar pemikiran perancangan tugas akhir yang bersumber dari teori-teori yang diapakai sebagai pijakan dalam membuat perancangan. Bab III : Data dan Analisis Pada Bagian bab 3 ini bertuliskan menegnai data-data yang di perlukan dalam pembuatan tugas akhir. Data tersebut meliputi data institusi yang bersangkutan dalam pembuatan tugas akhir. Kemudian berisikan data produk dan analisis mengenai objek wisata yang diangkat. Bab IV : Konsep dan Hasil Perancangan Pada bab 4 ini bertuliskan mengenai konsep, khalayak sasaran dan perancangan dari tugas akhir yang di buat. Bab V : Penutup Pada bab 5 ini bertuliskan mengenai kesimpulan dan saran pada waktu sidang.
7