BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga dikenal sebagai ISPA atau URI (Upper Respiratory Infection) dalam bahasa Inggris, adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Penyakit ISPA dibagi dalam dua golongan, yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit ISPA pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk-pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah/lanjut. Data penderita penyakit pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10-20% dari populasi balita. Bila kita mengambil angka penderita 10% pertahun, ini berarti setiap tahun jumlah penderita pneumonia di Indonesia berkisar 2,3 juta. Data dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik) untuk kota Ngawi tahun 2013 menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Kota Ngawi, dengan jumlah presentase 55.328 orang atau 13.91%.
1
Sebagai sebuah perusaahan yang bergerak dalam industri kesehatan di kota Ngawi Jawa Timur, Laboratorium Klinik Waras atau yang lebih dikenal sebagai Waras Lab, peduli dengan keadaan tersebut sehingga Waras Lab ingin membuat sebuah kampanye mengenai ISPA yang meliputi informasi dasar mengenai ISPA, bahaya ISPA, gejala umum, pencegahan dan perawatan melalui media penyebaran informasi utama berupa website. Dengan adanya kampanye tersebut diharapkan dapat
memberikan penyadaran,
pengetahuan
tentang
ISPA, dan
dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan juga kesehatan diri khususnya pada anak-anak. Selain sebagai bentuk kepedulian Waras Lab, kampanye tersebut dilakukan untuk meningkatkan brand awareness masyarakat kota Ngawi terhadap Waras Lab. Pemilihan tema kampanye mengenai ISPA didasari data pasien Waras Lab yang menunjukkan bahwa pemeriksaan DL (Darah Lengkap) di laboratorium paling banyak dilakukan. Di sisi lain, berkembangnya pengguna internet di Indonesia yang mencapai 82 juta pada 2014, serta kecenderungan masyarakat saat ini yang dekat dengan gadget, serta tersedianya infrastruktur yang memadai berkenaan dengan teknologi internet di Indonesia, menjadi dasar pemilihan website sebagai media informasi utama dalam kampanye ini. Selain dapat menjangkau audience dengan luas, serta dapat memberikan informasi secara detil dan informatif, dari faktor biaya website relatif lebih terjangkau. Selain menggunakan media website, penggunaan media offline seperti poster, brosur, banner, dan event digunakan sebagai media pendukung untuk mengarahkan ke website sebagai media utama yang dapat memberikan informasi lebih lanjut dari media-media offline tersebut.
1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah di antaranya adalah sebagai berikut:
2
a. ISPA merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di kota Ngawi. b. Awareness masyarakat khususnya di Kota Ngawi terhadap brand Waras Lab perlu ditingkatkan melalui kampanye tentang penyakit ISPA.
1.2.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang visualisasi website yang dapat mengakomodasi media pendukung penyelenggaraan kampanye kesehatan tentang ISPA serta sebagai informasi mengenai perusahaan Waras Lab.
1.3 Fokus Fokus dari perancangan Tugas Akhir ini, dapat dirumuskan dalam 5W 1H berikut: a. What (Apa?) Perancangan website sebagai sarana informasi Waras Lab dan sarana informasi kampanye kesehatan tentang ISPA. b. Who (Siapa?) Target audience website ini berumur 20-50 tahun yang tinggal di kota Ngawi dan sekitarnya, dengan kondisi ekonomi menengah ke atas yang dekat dan familiar dengan internet. c. Where (Dimana?) Penelitian dilakukan di Waras Lab yang terletak di Jalan Ronggo Warsito 78, kota Ngawi. d. When (Kapan?) Penelitian dan perancangan desain website ini dilakukan selama bulan September 2014 sampai dengan bulan Februari 2015. e.Why (Kenapa?) Karena ISPA merupakan penyakit terbanyak yang diderita masyarakat kota Ngawi. Awareness masyarakat di Kota Ngawi terhadap brand Waras Lab perlu ditingkatkan
3
f. How (Bagaimana?) Dengan melakukan observasi langsung dan wawancara dengan Ibu Ibnu Sri Fatayati selaku pemilik dari Waras Lab.
1.4 Tujuan Perancangan Menghasilkan media website sebagai sarana informasi Waras Lab dan sarana informasi
kampanye
kesehatan
tentang
ISPA
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan serta dapat menurunkan jumlah penderita ISPA di kota Ngawi, meningkatkan brand awareness terhadap Waras Lab itu sendiri.
1.5 Metode Pengumpulan Data a. Observasi Menurut Supardi (2006: 88), metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai karakteristik perusahaan, konsumen, karyawan, serta karakteristik target kampanye itu sendiri, dan website sejenis sebagai acuan mengenai desain website seperti apa yang akan dibuat. b. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988: 111). Penulis melakukan pengumpulan data melalui buku, jurnal, hasil-hasil penelitian dan sumber lainnya yang sesuai dengan topik yang diusung. c. Wawancara Menurut Sugiono (2009: 317), Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
4
dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara dilakukan dengan pemilik Waras Lab yaitu Ibu Ibnu Sri Fatayati untuk memperoleh data-data mengenai perusahaan, data-data mengenai kampanye yang akan dibuat meliputi informasi dasar mengenai ISPA, target sasaran kampanye, kampanye seperti apa yang diinginkan. Wawancara juga dilakukan dengan para ahli di bidang desain website. d. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya, atau halhal yang ia ketahui. (Arikunto, 2006: 151) Kuesioner akan disebar kepada konsumen Waras Lab ataupun masyarakat umum di kota Ngawi. Hasil kuesioner akan digunakan sebagai gambaran umum mengenai minat masyarakat mengenai kebutuhan desain seperti apa yang sesuai dengan Waras Lab dan kampanye yang akan dibuat.
5
1.6 Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Tingginya jumlah penderita penyakit IPSA, kurangnya informasi dan kesadaran masyarakat kota Ngawi tentang kesehatan membuat Waras Lab ingin mengadakan sebuah kampanye kesehatan melalui media website.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang sebuah website sebagai sarana informasi Waras Lab dan sarana informasi kampanye kesehatan tentang IPSA.
Ide Membuat perancangan website yang dapat memberikan informasi mengenai Waras Lab serta informasi mengenai kampanye kesehatan tentang IPSA.
Data -
Teori
Hasil wawancara Waras Lab Hasil wawancara pembuat Web Hasil kuesioner Hasil observasi
-
Teori Komunikasi Teori Kampanye Teori Internet Teori Website Teori SEO
Analisis
Konsep Perancangan
1.7 Pembabakan
Hasil Perancangan
a. Bab I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, fokus masalah, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, kerangka perancangan, pembabakan. b. BAB II Dasar Pemikiran Menjelaskan tentang berbagai macam teori yang digunakan sebagai landasan, pedoman untuk menguraikan dan menganalisa permasalahan yang ada sehingga akan ditemukan rancangan solusi. Teori-teori yang digunakan adalah teori-teori yang berhubungan dengan perancangan desain website.
6
c. BAB III Data dan Analisis a. Data Menjelaskan data mengenai profil Waras Lab mengenai produk atau jasa yang ditawarkan dan media promosi yang pernah digunakan sebelumnya serta mencari data pembanding mengenai perusahaan sejenis. b. Analisis Menjelaskan mengenai analisis website seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan perusaahan dan masalah yang dihadapi, menurut data yang telah diperoleh dari konsumen. d. BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan Menjelaskan konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media, dan konsep visual yang digunakan dalam perancangan. Hasil Perancangan mulai dari sketsa hingga penerapan visualisasi pada media. e. BAB V Penutup Berisi uraian tentang kesimpulan dan saran.
7