BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini informasi tidak hanya didapatkan dari pesan teks saja namun sebuah gambar atau citra dapat juga mewakilkan sebuah informasi, bahkan sebuah citra memiliki arti yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan teks. Citra sebagai pembawa informasi diharapkan memiliki kualitas yang baik. Sering sekali kita mendapati citra dengan kualitas kurang baik dan mengganggu penglihatan. Citra dengan kualitas kurang baik disebabkan oleh beberapa hal seperti citra mengalami derau (noise), citra terlalu gelap/terang, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Citra seperti ini timbul dari pengambilan gambar yang kurang fokus, atau pencahayaan yang kurang baik. Untuk memperbaiki kualitas sebuah citra diperlukan teknik khusus.
Pengolahan citra adalah bidang ilmu yang berguna untuk proses memperbaiki kualitas citra agar lebih mudah diinterpretasikan manusia atau komputer. Salah satu operasi pengolahan citra adalah perbaikan kualitas citra (image enhancement).
Perbaikan kualitas citra (image enhancement) adalah proses memperbaiki citra dengan memanipulasi parameter-parameter citra yaitu resolusi, kedalaman bit. Tujuan dari perbaikan kualitas citra adalah lebih menonjolkan ciri citra tertentu untuk kepentingan analisis atau menampilkan citra sebagai informasi visual. Proses-proses yang dapat dilakukan pada operasi perbaikan kulitas citra diantaranya perbaikan kontras gelap/terang, perbaikan tepian objek (edge enhancement), penajaman (sharpening), pemberian warna semu (pseudocoloring), dan penapisan derau (noise filtering). Pada penelitian sebelumnya sudah banyak yang membahas tentang perbaikan kualitas citra (image enhancement) menggunakan metode-metode yang berkaitan.
Universitas Sumatera Utara
Murianto[7], dalam penelitiannya berjudul “Analisis Perbandingan Metode Intensity Filtering dengan Metode Frequency Filtering Sebagai Reduksi Noise pada Citra Digital” dimana hasil dari pengurangan noise
menggunakan Highpass intensity
filtering masih terdapat noise berupa titik-titik biru yang kabur dan tersebar diseluruh bagian citra.Hasil dari pengurangan noise menggunakan Lowpass Intensity Filtering juga masih terdapat noise berupa titik-titik kuning yang masih nampak. Hasil pengurangan noise menggunakan Highpass Frequency Filtering sudah menghasilkan citra yang menghilangkan noise hampir seluruhnya. Hasil pengurangan noise menggunakan Lowpass Frequency Filtering menghasilkan citra yang masih banyak noise nya serta menghasilkan gambar yang kabur.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Anisa Fitri[2] yang berjudul “Perbandingan Metode Lowpass Filter dan Median Filter dalam Penghalusan Citra (Image Smoothing) untuk Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement)”, diperoleh bahwa metode Lowpass Filter dan Median Filter menghaluskan citra yang mengalami noise (derau). Namun metode Median Filter merupakan metode yang yang lebih baik dalam mereduksi noise dibandingkan dengan metode Lowpass Filtering.
Berdasarkan penelitian tersebut penulis tertarik untuk membahas operasi perbaikan kualitas citra (image enhancement) dimana citra dengan kualitas terlalu terang akan diperbaiki dengan menggunakanmetode Lowpass Filtering dan penajaman tepian citra dengan menggunakan metode Highpass Filtering.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hasil pelembutan citra dengan menggunakan Lowpass Filtering 2. Bagaimana hasil penajaman tepian citra dengan menggunakan Highpass Filtering. 3. Bagaimana merancang aplikasi perbaikan kualitas citra digital dengan menggunakan Lowpass Filtering dan Highpass Filtering.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Citra digital yang digunakan sebagai input adalah format citra digital JPG,BMP,dan PNG . 2. Ukuran citra yang akan digunakan adalah 256 x256 pixel. 3. Tipe ketajaman filter yang digunakan untuk Lowpass Filtering dan Highpass Filteringadalah Ideal, Butterworth, dan Gaussian. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah bahasa pemrograman Matlab R2012a 5. Parameter pembanding kualitas citra hasil diukur dengan MSE (Mean Squared Error) dan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio).
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui cara kerja Lowpass Filter untuk perbaikan kualitas citra yang tajam/terang dan Highpass Filter untuk penajaman tepian citra. 2. Membangun aplikasi perbaikan kualitas citra digital dengan menggunakan Lowpass Filter dan Highpass Filter. 3. Mengetahui format citra terbaik yang dapat difilter sesuai dengan metode Lowpass Filter dan Highpass Filter berdasarkan nilai parameter MSE dan PSNR.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai aplikasi perbaikan kualitas citra digital khususnya untuk pelembutan dan penajaman tepian citra. 1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini dilakukan studi kepustakaan tentang penelitian berupa buku pengolahan citra dan jurnal yang membahas perbaikan kualitas citra digital dalam domain frekuensi, transformasi fourier, Lowpass Filter dan Highpass Filter. b. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap penerapan Lowpass Filter untuk image smoothing dan
Highpass Filter untuk edge sharpening
dengan
menggunakan tipe filtering Ideal, Butterworth, dan Gaussian untuk kedua metode filtering. Nantinya masing-masing format file citra akan dibandingkan berdasarkan perhitungan MSE dan PSNR untuk mengetahui format terbaik yang dapat difilter dengan menggunakan metode Lowpass Filter dan Highpass Filter. c. Implementasi Pada
tahap
ini
mengimplementasikan
dilakukan
pembuatan
perancangan
dengan
sebuah
sistem
menggunakan
untuk bahasa
pemrograman Matlab R2012a d. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian pada sistem apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambar dengan kualitas yang lebih baik dengan teknik filtering yang digunakan khususnya untuk pelembutan dan penajaman tepian citra. e. Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan dokumentasi sistem mulai dari awal sampai akhir .
1.7 Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu : Bab I
Pendahuluan Berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
manfaat
penelitian,
metodologi
penelitian
dan
sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
Bab II
Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang dasar teori
yang
digunakan
sebagai sumber referensi untuk pemahaman Lowpass Filtering, Highpass Filtering, Transformasi Fourier. Bab III
Analisis dan Perancangan Bab ini menjelaskan tentang analisis mengenai proses kerja Lowpass Filtering dan Highpass Filtering serta perancangan tampilan form sistem.
Bab IV
Algoritma dan Implementasi Bab ini menjelaskan tentang algoritma dan implementasi dari aplikasi.
Bab V
Kesimpulan dan Saran Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diperoleh setelah
menyelesaikantugas
akhir
ini
dan
saran-saran
untukpengembangan perangkat lunak lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara