BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan terutama
diarahkan untuk
meningkatkan produktivitas, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran nelayan dengan peningkatan pendapatan serta perbaikan status sosial. Upaya pembangunan perikanan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup nelayan, pemerintah telah membangun sejumlah pelabuhan perikanan.
Pelabuhan perikanan berfungsi selain sebagai pusat
pengembangan masyarakat nelayan juga bertujuan untuk memperlancar kegiatan usaha penangkapan ikan. Pelabuhan perikanan juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ikan nasional yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya sarana dan prasarana di bidang perikanan. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan makin tajamnya persaingan, oleh karena itu peranan pemasaran semakin penting dan merupakan ujung tombak setiap perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh keberhasilan pemasarannya (Sofajan 1987 dalam Wiyono 2009) Artinya, setiap perusahan sebelum melakukan kegiatan usahanya terlebih dahulu memikirkan tentang akses pemasaran, karena kalau tidak demikian maka tentu akan mendapat kesulitan ketika hasil produksi akan dipasarkan. Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang dikenal dengan potensi perikanannya, hal tersebut dikarenakan di Pekalongan terdapat pelabuhan perikanan nusantara yang merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang memiliki potensi sumber daya perikanan ikan pelagis di Jawa Tengah. Potensi yang cukup besar tersebut memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan produksi perikanan ikan pelagis di Kota Pekalongan dan sekitarnya. Jenis ikan yang diproduksi di PPN Pekalongan antara lain yaitu ikan layang, banyar/kembung, lemuru, tongkol, tembang, pihi, bawal, kakap, bentong, layur, selar, tenggiri, teros/tetengkeh, manyung, pari, cumi-cimi, lemadang dan ikan remang. Produksi perikanan di PPN Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 1.
1
2
Tabel 1. Produksi Perikanan Di PPN Pekalongan Tahun
Produksi (Kg)
Raman (Rp.)
2007
29.099.185
131.742.543.000,-
2008
23.109.938
146.336.900.000,-
2009
24.896.442
134.354.474.000,-
2010
18.523.359
120.997.571.000,-
2011
18.830.533
127.524.712.000,-
2012
19.578.742
137.869.561.000,-
Sumber: Data Statistik PPN Pekalongan Tahun 2013 Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa produksi ikan di PPN Pekalongan selalu dalam jumlah yang banyak tiap tahunnya meskipun dari tahun ke tahun hampir selalu mengalami penurunan produksi. Tahun 2009 dan tahun 2012 produksi perikanan di PPN Pekalongan mengalami peningkatan produksi dari tahun sebelumnya. Perkembangan ikan pelagis di Kota Pekalongan tidak terlepas dari berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pemasaran. Sektor pemasaran berhubungan langsung dengan kepuasan konsumen baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas serta ketepatan waktu. Jenis usaha perikanan yang berkembang disekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan antara lain yaitu jenis usaha penangkapan
ikan,
jenis
usaha
ikan
segar,
pemindangan,
pengasinan,
pengalengan, cold storage/room, bengkel, dock, BAP, pabrik es dan surimi (Tabel 2).
3
Tabel 2. Data Statistik Usaha Perikanan yang berkembang disekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Tahun 2013. Jenis Usaha Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Penangkapan 186 153 121 125 125 125 118 Ikan Ikan Segar 2 2 3 5 5 7 19 Pemindangan 1 1 3 3 3 2 Pengasinan 10 9 11 13 13 13 14 Pengalengan 1 1 1 1 1 1 1 Cold 2 2 3 4 4 4 4 Storage/room Bengkel 8 5 5 5 5 6 8 Dock 5 5 5 5 5 5 5 BAP 5 4 4 4 4 4 4 Pabrik Es 4 3 3 3 3 4 4 Surimi 1 2 2 2 2 2 Sumber: Data Statistik PPN Pekalongan Tahun 2013 Pemasaran memegang peranan penting dalam menjaga alur pemasaran hasil perikanan khususnya ikan yang didaratkan di TPI PPN Pekalongan dari produsen ke konsumen sesuai dengan jumlah, mutu, dan waktu yang telah ditentukan. Pelaku dan saluran pemasaran juga sangat berperan dalam menentukan besarnya keuntungan pemasaran yang diperoleh oleh pelaku pemasaran dalam proses pemasaran hasil perikanan laut. Semakin banyak rantai pemasaran yang dilalui maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar, berarti bahwa margin pemasaran juga semakin besar pula. Besarnya margin pemasaran akan mempengaruhi harga di tingkat nelayan dan juga pada tingkat konsumen akhir. Semakin panjang saluran pemasaran yang dilalui, maka harga yang diterima oleh nelayan semakin kecil, efisiensi pemasaran pun menjadi rendah. Penyerapan tenaga kerja di PPN Pekalongan terdiri dari nelayan, pedagang/pengolah dan pekerja lainnya. Pedagang terdiri dari pedagang pengumpul dan pedagang besar yang membeli ikan melalui pelelangan di TPI PPN Pekalongan serta pedagang besar dan pedagang pengecer yang menjual ikan di lingkungan pasar TPI PPN Pekalongan. Pengolah ikan yang berada di sekitar Pelabuhan Pekalongan terdiri dari pengolahan ikan pindang, ikan kaleng, ikan asin dan surimi. Pekerja lainnya antara lain yaitu semua pegawai PPN, tenaga
4
kerja dari pedagang pengumpul, tenaga kerja pabrik es balok, tenaga kerja kebersihan, tenaga kerja keamanan dan tenaga kerja dari bengkel kapal. Jumlah penyerapan tenaga kerja di PPN Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Tahun 2013. Tahun Nelayan Pedagang/ Pekerja Jumlah Pengolah Lainnya 2004 19.235 499 4.086 23.820 2005
14.120
447
4.134
18.701
2006
10.400
379
3.721
14.500
2007
9.835
368
3.120
13.323
2008
15.825
312
2.652
18.789
2009
22.075
400
2.387
24.862
2010
15.137
340
2.029
17.904
2011 12.141 289 1.725 2012 11.007 248 1.639 Sumber: Data Statistik PPN Pekalongan Tahun 2013.
14.155 12.894
PPN Pekalongan melelang ikan dengan jenis yang beragam namun ada beberapa jenis ikan yang dominan di PPN Pekalongan. Enam jenis ikan dominan di PPN Pekalongan yang tertinggi adalah ikan layang, ikan lemuru, ikan tembang, ikan tongkol, ikan banyar/kembung dan yang terakhir adalah ikan bentong (Tabel 4). Tabel 4. Jenis Ikan Dominan Di PPN Pekalongan Tahun
Layang (Ton)
Banyar/kembung (Ton)
Lemuru (Ton)
Tongkol (Ton)
2008 7.475 1.392 3.063 2.634 2009 8.699 1.072 3.629 3.021 2010 3.600 998 3.737 3.501 2011 4.993 1.286 2.961 2.956 2012 4.307 1.146 3.752 3.214 Jumlah 29.074 5.894 17.142 15.326 Sumber: Data Statistik PPN Pekalongan Tahun 2013
Tembang (Ton)
Bentong (Ton)
3.411 2.706 2.912 3.614 4.438 17.081
701 683 653 482 747 3.266
5
Ikan layang di jual kepada konsumen biasanya sudah mengalami proses pengolahan menjadi ikan pindang layang. Sebelum sampai ke tangan konsumen, pedagang perantara mengolahnya terlebih dahulu menjadi ikan pindang layang. Pedagang perantara yang membeli ikan lemuru rata-rata adalah para pedagang pengumpul yang akan mengolah ikan tersebut menjadi ikan sarden, sehingga ikan lemuru tersebut sampai ketangan konsumen dalam bentuk ikan sarden kalengan. Ikan tembang sama halnya seperti ikan layang, ikan tembang diolah terlebih dahulu oleh pedagang perantara menjadi ikan pindang sebelum dijual kepada konsumen, sehingga ikan tembang sampai ketangan konsumen sudah dalam bentuk produk olahan berupa ikan pindang tembang. Ikan dominan yang dijual kepada konsumen oleh pedagang perantara yang masih dalam keadaan segar adalah ikan tongkol, ikan kembung dan ikan bentong. Ikan yang diambil pada penelitian ini adalah ikan yang dijual oleh pedagang perantara kepada konsumen dalam bentuk ikan segar. maka dari itu sampel yang diambil pada penelitian ini adalah ikan tongkol, ikan kembung, dan ikan bentong. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana saluran pemasaran di TPI PPN Pekalongan? 2. Bagaimana fungsi pemasaran di TPI PPN Pekalongan? 3. Bagaimana efisiensi kegiatan pemasaran yang dicirikan dengan market share, margin pemasaran, fisherman share dan BCR? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis saluran pemasaran di TPI PPN Pekalongan 2. Menganalisis fungsi pemasaran dalam kegiatan pemasaran di TPI PPN Pekalongan. 3. Menganalisis efisiensi kegiatan pemasaran yang dicirikan dengan market share, margin pemasaran, fisherman share dan BCR.
6
1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai referensi bagi pihak yang berwenang dan berkepentingan dalam pengembangan perikanan 2. Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan dan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya 3. Bagi mahasiswa merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan meningkatkan daya nalar serta analisis, juga sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana perikanan pada Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. 1.5 Pendekatan Masalah Tahun 2012 produksi yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan sebesar 19.579 ton dengan nilai Rp137.870.000 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 18.831 ton dan nilai Rp127.436.000, berarti mengalami kenaikan volume sebesar 3,82 % dan nilai produksi naik sebesar 7,57 %. Kenaikan rata-rata harga ikan yaitu Rp6.767 per kg pada tahun 2011 menjadi Rp7.042 per kg pada tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan mutu ikan yang didaratkan pada tahun ini mutunya meningkat baik. Lima tahun terakhir ini di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan banyak didatangi para nelayan luar daerah (Jawa Timur, Rembang), Pekalongan dijadikan basis kegiatan mereka. Antara sepuluh sampai dua puluh hari dalam setiap bulannya (musim petengan/ gelap bulan) mereka beroperasi di Laut Jawa dan mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (Data statistik PPN Pekalongan 2012). Sektor pemasaran memegang peranan penting dalam distribusi hasil perikanan, hal ini disebabkan ciri umum hasil perikanan yang mudah rusak sehingga dapat mengakibatkan kualitas hasil tangkapan menjadi menurun dan akhirnya berdampak pada rendahnya harga dan keuntungan yang diterima oleh pelaku pemasaran. Beberapa konsep pemasaran diantaranya mengemukakan bahwa untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi luas harus
7
mengerahkan segenap upaya pada produksi dan memusatkan upaya untuk membuat produk yang berkualitas tinggi (Saladin 2003). Salah satu cara untuk mempelajari apakah suatu sistem pemasaran telah bekerja dengan baik dalam suatu struktur pasar tertentu adalah dengan melakukan analisis terhadap biaya dan margin pemasaran. Saluran pemasaran dan lembaga-lembaga pemasaran yang ada di dalamnya juga memegang peranan penting dalam pendistribusian dari produsen ke konsumen akhir. Saluran pemasaran hasil perikanan sangat menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh oleh pelaku atau lembaga pemasaran serta efisiensi pemasaran. Tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan adalah salah satu tempat pelelangan ikan yang berada di lingkungan Pelabuhan Perikanan di Indonesia, oleh karena itu TPI PPN Pekalongan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan cukup besar dan menjadi pusat pemasaran ikan di Kota Pekalongan. Penelitian Analisis Pemasaran Hasil Produksi Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Jawa Tengah, dilakukan untuk lebih memahami kegiatan pemasaran di PPN Pekalongan. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
8
PPN
Nelayan
Pengelola PPN
Pedagang Perantara:
Pedagang Pengumpul
Pedagang Besar
Pedagang Pengecer
Saluran Pemasaran
Fungsi Pemasaran:
Efisiensi Pemasaran
Fungsi pertukaran
Market share
Fungsi pengadaan
Margin pemasaran
secara fisik
Fisherman share
Fungsi pelancar
BCR
Gambar 1. Kerangka Pikiran Penelitian