BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Volume lalu lintas suatu jalan dipengaruhi oleh tingkat keselamatan dan kenyamanan jalan. Saat ini kebutuhan mobilitas penduduk semakin meningkat, baik mobilitas orang, barang, maupun jasa. Semua orang membutuhkan jalan yang aman dan nyaman sebagai penghubung dari satu tempat ke tempat lain. Jalan yang baik harus memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan. Hal itu dapat dilihat dari lengkap atau tidaknya utilitas jalan (marka jalan dan rambu lalu lintas). Beberapa kriteria jalan di Indonesia, yaitu : a. Jalan yang selamat dan nyaman untuk dilalui b. Jalan yang selamat tapi tidak nyaman untuk dilalui c. Jalan yang tidak selamat dan tidak nyaman untuk dilalui Segera setelah jalan dibangun dan digunakan, akan timbul kerusakan sebagai akibat dari lalu lintas maupun cuaca. Jika kerusakan jalan ini tetap diabaikan, berakibat jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan tersebut meningkat. Perkerasan lentur jalan raya telah dirancang untuk bertahan sesuai umur rencana, dengan memperhitungkan pertumbuhan lalu lintas tiap tahun. Sebuah perkerasan jalan dapat mencapai umur rencana
dan dilewati
sejumlah kendaraan yang telah direncanakan jika konstruksi perkerasan dilakukan dengan baik dan material yang digunakan sesuai standar yang direncanakan. Perencanaan perbaikan suatu jalan dapat dibagi menjadi beberapa kriteria berdasarkan tingkat kerusakan: a. Pemeliharaan rutin jalan, yaitu penanganan yang diberikan hanya terhadap lapis permukaan dengan kerusakan 0-11%. Tujuannya untuk
1
meningkatkan kualitas berkendara, tanpa meningkatkan kualitas struktural. Pemeliharaan rutin dilakukan sepanjang tahun. b. Pemeliharaan berkala, yaitu pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dengan tingkat
kerusakan
11-23%.
Tujuannya
untuk
meningkatkan
kemampuan struktural. c. Peningkatan, yaitu penanganan jalan dengan tingkat kerusakan > 23% guna memperbaiki pelayanan jalan berupa peningkatan struktural agar mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari kegiatan peningkatan jalan adalah: 1. Perhitungan
perencanaan
perkerasan
jalan
menurut
Petunjuk
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen (1987), dan menurut Petunjuk Teknik Survai dan Perencanaan Teknik Jalan Kabupaten (1995). 2. Perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB). 3. Pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan kabupaten.
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui tebal perkerasan overlay pekerjaan peningkatan Jalan Diponegoro dan Jalan Sutijab Kabupaten Kulon Progo. 2. Untuk mengetahui dan membandingkan perkiraan biaya yang dibutuhkan. 3. Untuk mengetahui penyebab keterlambatan pekerjaan peningkatan jalan kabupaten.
2
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan ini adalah : 1. Mengetahui beberapa cara untuk merencanakan perkerasan jalan kabupaten. 2. Mengetahui perbedaan biaya yang diperlukan antara cara satu dengan cara yang lain. 3. Mengetahui proses peningkatan jalan kabupaten secara langsung di lapangan dan beberapa masalah yang ada dalam proses tersebut.
1.5. Metodologi Penulisan Laporan
1.5.1. Persiapan Sebelum mengetahui
memulai
tentang
menulis
gambaran
laporan,
proyek
yang
peneliti akan
perlu diteliti.
Menentukan rumusan masalah yang ada pada proyek merupakan langkah awal dalam penulisan laporan. Misalnya peneliti akan mengamati proyek pekerjaan jalan, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan tersebut, serta biaya yang dibutuhkan dalam proyek.
1.5.2. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data primer, peneliti mencari sendiri data yang dibutuhkan dari responden. Caranya dengan berdiskusi atau wawancara langsung dengan narasumber. Data sekunder adalah data yang sudah diteliti dan diolah oleh pihak lain. Dalam hal ini, peneliti mendapatkan data dari buku pedoman yang berlaku, atau dari situs resmi pemerintah yang menyajikan data yang dibutuhkan.
3
1.5.3. Analisa Data Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti kemudian menganalisa dan mengolah data-data tersebut supaya lebih berguna untuk memecahkan masalah.
1.5.4. Pembahasan Masalah Dalam
pembahasan
masalah,
peneliti
melakukan
perhitungan perencanaan dahulu, kemudian menentukan kisaran harga dari suatu proyek, dan terakhir mengamati dan mengoreksi proses pelaksanaan proyek.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Penulisan laporan ini dibagi menjadi 5 bab, daftar pustaka, dan lampiran, dengan rincian sebagai berikut: 1. BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan. 2. BAB II
LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori dan pendapat dari sumber yang dipercaya. Teoriteori tersebut diambil dari beberapa literatur yang dijadikan dasar untuk penyelesaian masalah dalam kegiatan peningkatan jalan kabupaten. 3. BAB III INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KULON PROGO Berisi tentang profil, lokasi, visi dan misi, struktur organisasi, serta pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo. 4. BAB IV PEMBAHASAN Berisi
tentang
penyelesaian
masalah
yang
berupa
hitungan
perencanaan perkerasan, serta pelaksanaan selama magang.
4
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dan saran yang diberikan penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. 6. DAFTAR PUSTAKA Berisi tentang sumber yang digunakan dalam penyusunan laporan. 7. LAMPIRAN Berisi tentang beberapa data yang mungkin diperlukan dalam laporan.
5