BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak yang lahir ke dunia ini tidak mengenal bahasa apapun, kemudian dia akan belajar bahasa dari pendengaran, tetapi lama-kelamaan anak akan menirukan (mengucapkan) apa yang didengar, kemudian belajar membaca dan menulis (Makruf, 2009: 19). Bahasa adalah ucapan-ucapan yang digunakan setiap kaum untuk mengemukakan maksud mereka (Al-Ghalayain dalam Makruf , 2009:1) . Proses alamiah ini sejalan dengan fitrah manusia yang difirmankan Allah SWT:
ﻭﷲ ﺍﺧﺮﺟﻜﻢ ﻣﻦ ﺑﻄﻮﻥ ﺍﻣﻬﺎﺗﻜﻢ ﻻ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﺷﻴﺌﺎ ﻭ ﺟﻌﻞ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻭﺍﻻﺑﺼﺎﺭ ﻭﺍﻻﻓﺌﺪﺓ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﺸﻜﺮﻭﻥ /wallāhu akhrajakum mim butūni u mmahātikum lāta’lamūna syai’an wa ja’ala lakumus-sam’a wal-absāra wal-af’idata la’allakum tasykurūn/“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur” (QS:16:78) Bahasa Arab menurut Bawani (1981:9) merupakan bahasa yang mulamula berasal, tumbuh, dan berkembang di negara-negara kawasan Timur-Tengah. Bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa persatuan bagi umat Islam. Dengan bahasa Arab Al-Qur’an diturunkan, dan dengan bahasa Arab pula Nabi Muhammad SAW melaksanakan tugas risalahnya kepada ummat manusia. Dan bahasa Arab menurut Al-Ghulayain adalah kalimat yang disampaikan oleh orang Arab untuk menyampaikan maksud-maksud mereka. Bahasa Arab memiliki kaitan yang sangat erat dengan agama Islam terhimpun dalam Al-Qur’an dan dilengkapi dengan penjelasan Al-Hadits. Untuk dapat mengkaji dan mendalami ajaran Islam, harus mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan agar dapat mempelajari Al-Qur-an dan Al-Hadits dibutuhkan kemampuan bahasa Arab yang
1 Universitas Sumatera Utara
memadai. Dan salah satu syarat untuk dapat menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an adalah harus menguasai bahasa Arab (Makruf, 2009: 7). Bahasa Arab merupakan bahasa yang banyak memiliki keutamaan dan kelebihan, sehingga sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari. Bahasa Arab tidak hanya dipelajari oleh bangsa Arab, tetapi juga dipelajari oleh bangsa-bangsa yang lain yang bukan Arab. Keutaman-keutamaannya yang dimilikinya adalah terletak pada aspek berikut. Pertama, identitas sebagai bahasa Al-Qur’an, sehingga banyak digunakan oleh pemeluk Agama Islam. Kedua, Bahasa Arab penting untuk dipelajari karena bangsa Arab (islam) itu sendiri memiliki sejarah peradaban yang sangat mengagumkan dan bahasa Arablah yang dipilih Allah SWT untuk dijadikan bahasa Al-Qur’an. Hal ini dinyatakan dalam QS;Yusuf (12): 2 sebagai berikut:
ﺍﻧﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﻪ ﻗﺮءﺍﻧﺎ ﻋﺮﺑﻴﺎ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﻌﻘﻠﻮﻥ /Innā anzalnāhu qur’ānan ‘rabiyyan la’allkum ta’qilūn/“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya”. (QS:12:2) Kata
( ﻗﺮﺃءﺓqira’ah) merupakan masdar dari bentuk kata ( ﻗﺮﺃqara’a)
yang artinya membaca, sedangkan kata ( ﺟﻬﺮﻳﺔjahriyah) berasal dari kata ﺟﻬﺮ (jahara) yang artinya terang atau jelas, jadi qirā’ah Jahriyah memilki arti yaitu membaca jelas, artinya membaca dilakukan dengan suara jelas atau nyaring. Menurut KBBI ( 1995:72
) membaca merupakan kata dasar kata baca
yang artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis yang dibaca bisa dengan melisankan atau hanya di hati. Sedangkan menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media katakata/bahasa tulis. Membaca adalah salah satu faktor yang sangat urgen di dalam membina kepribadian seseorang,di samping memberikan motivasi tersendiri. Dengan membaca, otomatis seseorang mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Tanpa
2 Universitas Sumatera Utara
membaca jangan bermimpi seseorang dapat memperluas wawasan dan paradigma berpikir, apalagi mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yanng memadai. Di dalam keterampialn membaca, ada dua aspek yang menjadi titik sentralnya, pertama, mengenal simbol-simbol tertulis. Dan kedua, memahami isi tulisan/karanga (Zulhannan, 2014:191). Mu’in dalam Makruf (2009: 24) Kemampuan membaca pada dasarnya mengandung dua aspek, yaitu mengubah lambang tulis menjadi bunyi, dan menangkap arti dari pada seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambanglambang tulis dan bunyi tersebut. Kemampuan membaca juga dapat diwujudkan dalam bentuk membaca keras maupun membaca dalam hati. Hanya saja, membaca keras tidak hanya sekedar menunjukkan pemahaman terhadap apa yang dibaca, tetapi juga menunjukkan kebenaran dalam membacanya. Kemampuan Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, karena tanpa membaca kehidupan seseorang akan statis dan tidak berkembang. Dan Mengukur kemampuan membaca bahasa Arab pada dasarnya adalah mengukur kemampuan memahami teks bacaan bahasa Arab (fahm almaqru), tetapi ada juga yang menambahnya dengan mengukur kemampuan kebenaran membaca yang meliputi: kebenaran dalam membaca dari segi pengucapan, dan kebenaran nahwu dan sharaf
(Hamid, 2010:63-64). Tetapi
dalam penelitian ini hanya mengukur kemampuan membaca dari segi nahwunya saja. Kemampuan membaca merupakan salah satu dari tiga kemampuan dasar (membaca, menulis, dan berhitung) yang harus dimiliki mahasiswa jika ingin mengakses informasi saat ini, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bangku kuliah. Dikatakan juga oleh Carter dan Nunan dalam Sudiarti (2015: 29) bahwa kegiatan membaca sebagai “pembuka jendela dunia” yang akan memungkinkan pelakunya memiliki pengetahuan yang luas dan sikap bijaksana untuk mengarungi bahtera kehidupan.
3 Universitas Sumatera Utara
Kemampuan atau keterampilan membaca dapat memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi para pembelajar bahasa guna mempercepat menguasai bahasa itu sebagai keterampilannya baik secara verbal maupun tertulis. Guna pentingnya mengetahui keterampilan membaca adalah untu memicu kelancaran pembelajara (Nuriadi, 2008:3). Pelaksanaan tes kemampuan membaca gunanya untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca, mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemampuan membaca, serta mengetahui hasil pengajaran berbahasa Arab (Hamid, 2010:63). Teks Arab tanpa syakal atau harakat disebut dengan teks Arab gundul. Membaca
teks Arab tanpa harakat, membutuhkan tenaga yang lebih ekstra,
dibandingkan membaca teks yang sudah ada harkatnya, karena membaca teks Arab tanpa harakat di samping memahami makna kalimat tersebut juga harus memahami pola kalimat yang dibaca. Ada banyak kemahiran yang harus dimiliki mahasiswa ketika membaca teks Arab tanpa harakat, yaitu kemahiran memahami makna kata, memahami pola kalimat dan juga kemahiran menentukan harakat yang tepat sesuai dengan tata bahasa Arab. Kemahiran membaca teks Arab tanpa harakat pada saat ini sangat dibutuhkan karena banyak tulisan atau berupa artikel yang berbahasa Arab tidak terdapat harakat (Sudiarti, 2015: 30-31). Huruf Arab tanpa harakat adalah huruf Arab yang tidak disertai dengan baris atau tanda baca. Huruf Hijaiyah terdiri dari 30, dan tiap-tiap huruf terdiri dari 4 jenis posisi yaitu posisi lepas, posisi awal, posisi tengah, dan posisi akhir. Huruf Arab merupakan huruf atau karakter yang digunakan dalam bahasa Arab, salah satu negara yang menggunakan huruf Arab yaitu negara Arab Saudi. Dan negara tersebut menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasional negaranya. Bahasa Arab juga digunakan dalam Al-Qur’an yang merupakan kitab suci agama Islam (Pane, 2009: 1-2). penelitian ini membahas tentang kemampuan membaca mahasiswa bahasa Arab dari segi nahwu dalam teks Arab tanpa harakat, karena dalam membaca teks Arab tanpa harakat memerlukan pengetahuan tentang nahwu dan sharafnya juga
4 Universitas Sumatera Utara
pembendaharaan kata yang banyak. Hal ini peneliti ketahui ketika peneliti mengikuti mata kuliah bahasa Arab Media yang bergabung bersama mahasiswa bahasa Arab 2014 yang peneliti dapati masih banyak dari mahasiswa bahasa Arab 2014 yang belum mampu membaca teks Arab tanpa harakat ketika disuruh oleh dosen untuk membacanya. Mahasiswa bahasa Arab 2014 adalah mahasiswa bahasa Arab yang sekarang duduk di semester VI (enam) yang jumlahnya 39 orang dan sudah menyelesaikan rata-rata 125 sks di antaranya ada mata kuliah sintaksis, yang sekarang lagi mempelajari sintaksis VI (enam) dan itu merupakan mata kuliah sintaksis yang terakhir selama proses perkuliahan berlangsung. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “analisis kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara” alasan peneliti untuk meneliti kemampuan membaca adalah untuk mengetahui kemampuan membaca dari mahasiswa Bahasa Arab 2014 dalam membaca teks Arab tanpa harakat dengan al-Qiraah al-Jahriyah karena dengan al-Qiraah alJahriyah
kita dapat mendengar dan mengetahui kesalahan bacaan dari segi
nahwunya. Membaca nyaring (qiraa’ah Jahriyah) menurut Rosyidi (2011:95) adalah membaca dengan menekankan kepada aktivitas anggota bicara: lisan, bibir, tenggorokan untuk mengeluarkan bunyi atau disebut juga dengan membaca dengan jelas dan bersuara. Tes kemampuan ini menggunakan teks dari bahan mata kuliah Bahasa Arab Media yang berjudul
( ﺍﻟﺼﺤﺎﻓﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻣﺪﺧﻞ ﺇﻟﻰ ﺩﺭﺍﺳﺔ ﺍﻟﻤﺠﺘﻤﻊ ﺍﻟﻌﺮﺑﻲal-
ṣaḥāfatul-‘arabiyatu madkhulu ilā dirāsatil-mujtama’il-‘arabī) karena dalam teks ini banyak terdapat kata penghubung dan teks ini sudah pernah dibaca dan dipelajari oleh mahasiswa bahasa Arab 2014 pada semester 5 (lima) dan teks yang berjudul ( ﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲsalmān al-fārisī) karya Yunan. 1.2 Rumusan Masalah Agar penelitian ini bisa terarah maka peneliti membatasi rumusan masalah yaitu: Bagaimana kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa 5 Universitas Sumatera Utara
Departemen Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa Departemen Bahasa Arab 2014 FIB USU. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan gambaran tentang kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat mahasiswa Departemen Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Arab dan membaca teks bahasa Arab. 3. Sebagai bahan masukan yang bersifat ilmiah bagi para pengajar Bahasa Arab khususnya dalam bidang ilmu Sintaksis. 4. Diharapkan penelitian ini bisa menambah khazanah keilmuan dalam pendidikan serta menambah daftar referensi bacaan perpustakaan Departemen bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
6 Universitas Sumatera Utara