BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat. Mulai
dari pendidikan formal hingga pendidikan non formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. Semua telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Selain itu dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dijelaskan bahwa, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Oleh karena itu setiap masyarakat Indonesia pada dasarnya memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Tingginya
minat
masyarakat
Indonesia
dalam
bidang
pendidikan
mengakibatkan semakin tinggi pula minat dari masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Namun akibat dari tingginya biaya pendidikan maka banyak masyarakat yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi tersebut. Peraturan pemerintah nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pendidikan tinggi mengemban tugas untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional, sehingga diharapkan dapat berperan mewujudkan peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu pemerintah memberikan dukungan terhadap pendidikan tinggi melalui beasiswa antara lain BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa), PPA (Peningkatan Prestasi Akademis), BKM (Bantuan Khusus Mahasiswa) dan beasiswa lainnya. Salah satu beasiswa yang diberikan untuk mahasiswa yang tidak mampu adalah melalui beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). BBM merupakan beasiswa yang diberikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) kepada mahasiswa yang kurang mampu sehingga menunjang pendidikannya. Oleh karena itu beasiswa BBM diutamakan mahasiswa yang tidak mampu secara
1
2
ekonomi yang proses penyeleksiannya dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi. Beasiswa BBM di UNTAN terbagi atas 2 jenis yaitu BBM untuk mahasiswa baru dan BBM untuk seluruh mahasiswa. BBM untuk mahasiswa baru pengusulan nama langsung dilakukan Pembantu Dekan III sehingga tidak memerlukan penyeleksian khusus. Sedangkan BBM untuk seluruh mahasiswa, setiap mahasiswa berhak mendaftarkan diri sehingga diperlukan suatu proses penyeleksian yang baik agar hasil yang didapatkan optimal. Proses penyeleksian beasiswa BBM di UNTAN dilakukan oleh Pembantu Dekan III masing-masing fakultas dengan kuota sesuai yang diberikan oleh pihak universitas. Khusus Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pembantu Dekan III dibantu staf bidang kemahasiswaan dalam melakukan proses penyeleksian. Kriteria yang menjadi penilaian juga cukup banyak mulai dari pendapatan orang tua, pekerjaan orang tua, orang tua masih hidup atau sudah meninggal, jumlah saudara, tempat tinggal, yang membiayai kuliah, kendaraan yang digunakan ke kampus, Indeks Prestasi Kumulatif, aktivitas kampus. Sama halnya dengan BBM, Beasiswa lainnya seperti PPA maupun BKM memiliki kriteria tertentu dalam mentukan siapa yang mendapatkannya. Proses penyeleksian setiap tahunnya diprediksikan akan semakin sulit dikarenakan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa setiap tahunnya sedangkan kuota penerima beasiswa semakin berkurang. Selain itu untuk beasiswa BBM, dengan banyaknya kriteria penilaian akan sangat menyulitkan dalam proses penyeleksian, sehingga saat ini proses penyeleksian masih dilakukan dengan kurang baik disebabkan kurangnnya tenaga di lingkungan Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNTAN. Jika harus dilakukan dengan baik maka proses penyeleksian tentunya memerlukan waktu yang sangat lama sedangkan permintaan dari pihak universitas untuk segera melakukan proses penyeleksian secara cepat yaitu ratarata dalam 1 minggu sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal dan akibatnya sangat rentan menimbulkan ketidak percayaan mahasiswa terhadap proses penyeleksian. Selain itu masalah yang terjadi pada sistem penyeleksian
3
beasiswa adalah pada proses penyeleksian penerima beasiswa yang telah mendapatkan beasiswa pada waktu yang bersamaan karena setiap penerima beasiswa tidak diperkenankan untuk mendapatkan lebih dari satu beasiswa.
Jumlah Penerima BBM Jumlah pendaftar BBM Jumlah Mahasiswa
2008
2009
Gambar 1.1 Jumlah mahasiswa dan komposisi penerima BBM tahun 2008-2009 Oleh karena itu penulis mengusulkan untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk meningkatkan kinerja dari proses penyeleksian calon penerima beasiswa di Fakultas Teknik yang berupa proses penyeleksian penerima beasiswa agar tidak mendapatkan lebih dari satu beasiswa hingga proses perhitungan kriteria untuk setiap beasiswa. Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkan proses penyeleksian akan semakin cepat dan akurat. Model yang digunakan dalam proses penyeleksian adalah dengan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM). Untuk mengatasi masalah ketidakpastian dan ketidakkonsistenan dengan Multiple Attribute Decision Making (MADM) biasa maka beberapa penelitian tentang fuzzy MADM mulai banyak dilakukan dan terbukti memiliki kinerja sangat baik. Metode yang digunakan adalah TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) untuk menentukan hasil akhir dari perengkingan.
4
1.2
Rumusan Masalah Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pendukung
keputusan untuk menentukan penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dengan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making sehingga proses penyeleksian dapat berlangsung lebih cepat dan tepat?
1.3
Tujuan Penelitian Menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat menentukan
penerima beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dengan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making sehingga proses penyeleksian dapat berlangsung lebih cepat dan tepat.
1.4
Pembatasan Masalah Agar tujuan yang akan dicapai dapat terarah dan tidak keluar dari
permasalahan semula, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1.
Sistem yang dibangun berbasis web.
2.
Sistem yang dibuat dapat menambah beasiswa dan kriteria baru sesuai kebutuhan user.
3.
Penentuan jenis kriteria untuk setiap beasiswa dapat menggunakan sub kriteria (No Fuzzy) serta dapat pula menggunakan fungsi keanggotaan fuzzy dengan kurva linear, segitiga, dan trapesium.
4.
Beasiswa yang diseleksi adalah Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM).
5.
Studi kasus di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
1.5
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini disusun dalam lima bab
yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Dan Analisis Aplikasi serta Bab V Penutup. Bab I Pendahuluan adalah bab yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
5
Bab II Tinjauan Pustaka adalah bab yang berisi landasan teori yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu. Bab III Metodologi Penelitian adalah bab yang berisi tentang Bahan Penelitian, Alat yang Dipergunakan, Metode Penelitian, Variabel atau Data, Analisis Hasil serta Diagram Alir Penelitian. Bab IV Hasil Dan Analisis adalah bab yang berisi data hasil percobaan, pengamatan dan sebagainya yang telah dirancang pada Bab III. Setiap hasil yang disajikan akan dilakukan analisis untuk mengarah kepada suatu kesimpulan. Bab V Penutup adalah bab yang berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran/rekomendasi untuk perbaikan, pengembangan atau kesempurnaan/kelengkapan penelitian yang telah dilakukan.