BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
perkembangan
dunia
pada
saat
ini
banyak
sekali
bermunculan berbagai macam industri di bidang bisnis, seperti salah satunya pada sektor industri musik, industri musik pada saat ini bisa dikatakan sudah sangat maju sekali bisa dilihat dari bermunculannya berbagai macam jenis musik ditanah air, juga ditambah dengan bermunculannya label-label rekaman baru di tanah air, ini mendorong para label rekaman berlomba-lomba untuk melakukan promosi agar band yang diusung oleh label tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Karenanya, hampir semua label rekaman saat ini melakukan serangkaian kegiatan promosi guna untuk mempertahankan eksistensi label mereka maupun mempromosikan artis yang bernaung diatap label rekaman mereka. Promosi merupakan salah satu aspek yang sangat penting karena dapat menentukan sebuah artis atau group band bisa terkenal ataupun tidak. Promosi tidak hanya dilakukan untuk band yang sudah mempunyai label rekaman saja, band indie pun juga harus melakukan promosi untuk memperkenalkan band mereka dan juga untuk memperkenalkan jenis musik yang mereka bawakan.
Dalam dunia industri musik pada saat ini banyak sekali jenis promosi yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan salah satu band yang sudah dikenal dimasyarakat luas, selain itu juga bisa dengan me-recycle atau merilis ulang lagu sebelumnya sudah booming dan dikenal dimasyarakat luas, untuk jenis promosi seperti ini sudah banyak sekali dilakukan oleh band-band baru
1
yang mengambil kesempatan dari pendahulunya yang sudah lebih dahulu dikenal dengan membawakan lagu andalannya tersebut.
Promosi juga dapat dilakukan dengan menampilkan artis atau band-band yang diusung oleh label rekaman di station-station televisi yang mempunyai program acara musik, seperti contohnya : Inbox, Dahsyat, Mantap dan lain sebagainya. Ini merupakan satu kemudahan untuk mempromosikan artis atau band yang ingin diorbitkan oleh label rekaman, tetapi untuk tampil di acara-acara seperti itu tentunya mengeluarkan budget yang tidak sedikit, hal inilah yang tidak bisa dilakukan oleh band-band indie lokal dalam negri kita, karena untuk cara promosi seperti ini membutuhkan budget yang lumayan besar.
Selain cara promosi diatas, ada juga pomosi yang dapat dilakukan dengan budget yang lebih kecil dan kreatif seperti dengan membuat sesuatu yang unik dan berbeda dengan promosi-promosi yang pernah ditampilkan sebelumnya, contohnya seperti yang pernah dilakukan oleh salah satu penyayi lokal kita, sebut saja ‘Julia Peres’ yang melakukan promosi albumnya dengan cara yang cukup tidak lazim yaitu dengan memberikan alat kontrasepsi “kondom” yang disisipkan didalam album CDnya, walau menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat dan para pemuka agama, serta menjadi perbincangan yang sangat panjang lebar diberbagai media, sperti media tabloid, koran, radio, televisi bahkan di jejaring sosial.
Terbukti dengan melakukan langkah promosi tersebut dapat membuat sang penyayi menjadi perbincangan dimasyarakat luas sehingga feedbacknya terhadap penyanyi tersebut adalah dia cepat dikenal di masyarakat luas.
Demikian beberapa cara promosi yang dapat dilakukan dalam industri musik ditanah air pada saat ini walaupun masih banyak lagi cara promosi yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan sebuah band ataupun penyayi solo agar bisa dikenal dimasyarakat luas. 2
1.2 Interpretasi Judul
Rincian
definisi
dari
“Penerapan
Gaya
Gothic
Art
Dalam
Perancangan Media Promosi Band YAKUZA – Bandung” adalah sebagai berikut,
penerapan
gaya
gothic
art
maksudnya
disini
adalah
menggunakan gaya desain gothic seperti penggunaan komposisi warnawarna gelap dan ilustrasi gambar yang terlihat seram. Mengapa menggunakan gaya gothic art? Karena penulis merasa gaya gothic ini cocok dengan jenis musik yang diusung oleh band yaitu jenis musik deathcore sehingga menurut saya gaya gothic artlah yang cocok untuk digunakan, sedangkan media promosi adalah tehnik komunikasi untuk memperkenalkan barang atau hasil produksi dengan menggunakan alat atau media seperti media cetak dan media elektronik yang bertujuan untuk menarik minat konsumen terhadap barang atau produk yang ditawarkan.
Maksud dari penerapan gaya gothic art dalam perancangan media promosi band yakuza - bandung yang akan dibuat yaitu, merancang beberapa media untuk mempromosikan band indie beraliran deathcore ‘yakuza’ yang berasal dari bandung ini dengan menggunakan gaya desain gothic art pada setiap media yang akan dibuat sehingga dengan gaya desain gothic tersebut image band akan terlihat lebih kuat. Tidak hanya itu pada media promosi ini juga akan dibuat sebuah eksperimental media pada cover albumnya sebagai satu pembeda dengan mediamedia promosi yang sudah ada sebelumnya.
1.3 Rumusan Masalah
Karena band yakuza belum pernah mempromosikan karya-karya yang telah mereka buat, maka perlu adanya sebuah perumusan masalah yang akan menjadi arahan dalam perancangan media promosinya, sehingga dihadapkan pada permasalahan :
3
·
Bagaimana merancang media promosi yang menarik sehingga disukai oleh masyarakat khususnya para komunitas mereka, sehingga mereka mau mebeli album yang dikeluarkan oleh band tersebut?
1.4 State Of The Art
1.4.1
Referensi Karya Sejenis
(Gambar 1.1, Cover album CD)
(Gambar 1.2, Cover album CD bagian luar)
4
(Gambar 1.3, Cover album CD bagian dalam) (Sumber Gambar : Album CD “Error Brian – 13th years of massacre” )
Analisis : ·
Nama Band
: Error Brain (Bandung)
·
Aliran
: Punk Grind
·
Ilustrasi
: Menggunakan ilustrasi yang berupa tehnik digital
painting
dengan
tokoh
karakter
‘Jason’ yang bersifat seram dan anarchy. ·
Ukuran cover
: Ukuran Tertutup : 12.5 x 14 x 0.7 Cm Ukuran Terbuka : 43.4 x 12.5 Cm
·
Warna
: Warna yang dipakai dominan menggunakan warna tanah atau warna coklat dengan kombinasi turunan warna orange yang bersifat energi dan emosi.
·
Tipografi
: Menggunakan font yang dekoratif dan
·
Material
: Cover : Art Carton 260 gr Isi
: Art Paper 150 gr
·
Tehnik cetak
: Digital Printing
·
Finishing
: -
Laminasi : Doff (Cover CD)
-
Lem Double Tape (Cover CD)
-
Penjilidan : Jahit Kawat (Isi)
5
(Gambar 1.4, Media Promosi band KRISIUN – Brazil) (Sumber : http://www.nocleansinging.com)
Analisis ·
Nama Band
: Krisiun (Brazil)
·
Aliran
: Heavy Metal
·
Ilistrasi
: Menggunakan ilustrasi dengan tehnik digital painting dengan karakter ksatria dengan menggunakan
kuda
dan
memegang
pedang ·
Ukuran Cover
:12.5 x 14 x 0.7 Cm
·
Warna
: Warna yang dipakai dominan menggunakan warna hitam, orange dan merah yang bersifat energi dan semangat
6
·
Tipografi
: Tipografi mengunakan jenis font dekoratif
·
Material
: Menggunakan Art Carton
·
Tehnik cetak
: Dengan tehnik cetak offset
1.4.2
Karya yang Akan Dibuat
Dari analisis karya media promosi yang sejenis, dapat disimpulkan bahwa desain-desain yang dibuat menggunakan tema yang
seram dan sadis dengan ilustrasi dengan
penggayaan tehnik digital painting atau digital image, serta menggunakan gaya ke barat-baratan atau lebih ke eropa. Sedangkan dengan karya media promosi yang akan penulis buat akan di desain dengan menggunakan gaya desain gothic art dengan ilustrasi sketsa manual yang dikombinasikan dengan gaya pewarnaan digital ditambah dengan penggunaan tehnik digital imaging pada backgroundnya, selain itu penulis akan mencoba untuk menambahkan unsur lokal dalam pembuatan ilustrasinya.
Sesuai
dengan
judul
perancangan,
penulis
akan
menggunakan warna-warna yang gelap, sehingga akan memberikan kesan gothic, seram, misteri, kemarahan serta ketakutan. Selain itu jenis font yang akan digunakan dalam perancangan media promosi ini adalah menggunakan font yang dekoratif untuk memberikan kesan lebih bebas dan tidak membosankan.
Sedangkan pada material cover cd album penulis akan menggunakan bahan yang sedikit agak tebal yaitu Art Carton 260 gr, sehingga cover cd album akan terlihat lebih strong, ditambah dengan laminasi doff yang akan membuat tampilan cover cd album lebih menarik, elegant serta menampilkan efek gelap karena saat melihat cover cd album pandangan kita tidak
7
di kaburkan dengan bias pantulan cahaya seperti jika menggunakan laminasi glossy.
Selain itu juga penulis akan mencoba untuk membuat desain cover yang berbeda dengan yang sudah ada, yaitu dengan membuat eksperimental cover tambahan (cover sekunder) sebagai pembungkus cover utama (primer) agar cover CDnya lebih menarik dan berbeda dengan yang lainnya.
Tampilan dari cover CD album, visual serta media promosi lainnya diharapkan akan mengundang anak muda serta para pecinta musik deathcore khususnya untuk melihat dan membeli albumnya serta membeli media promosi lainnya karena dengan keunikannya dapat menambah koleksi mereka.
1.5 Peluang dan Tantangan Studi
Sulitnya bagi band indie untuk bisa dikenal di masyarakat luas khususnya di komunitas mereka menyebabkan banyak dari band-band indie yang vakum dan berhenti membuat karya, apalagi dengan jenis musik
yang
tidak
semua
orang
menyukainya
membuat
satu
permasalahan untuk band indie agar bisa berkembang dan menunjukkan eksistensi mereka, tidak sedikit dari band-band indie yang mempunyai karya-karya yang bagus, karya yang memang pantas untuk diapresiasi bahkan di publikasikan kepada masyarakat luas dan juga kepada komunitas meraka.
Melihat dari peluang tersebut, ada beberapa tantangan yang perlu dipikirkan penulis yaitu bagaimana menciptakan sebuah media promosi yang bisa menarik perhatian para pecinta musik khususnya komunitas musik deathcore dengan menggunakan media-media yang baru serta menggunakan tehnik ilustrasi dan pewarnaan yang menunjang sehingga mereka
mau
membeli
album
dari
band
yakuza
dan
memiliki
merchandisenya. 8