BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Banyak peluang dalam bisnis yang memaksa pemilik perusahaan tidak bisa lagi menghabiskan waktunya hanya untuk mengawasi aktifitas kerja karyawannya. Aktifitas kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Aktifitas kerja karyawan sangat tergantung dengan tingkat kehadiran dan kedisiplinan mereka terhadap jadwal dan jam kerja. Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah , produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi sumber daya manusia maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Sistem konvensional yang dimaksud adalah sistem mekanik dimana setiap karyawan harus memasukkan sebuah kartu absensi ke dalam mesin absensi dan akan dicetak jam absensinya, dan juga sistem yang lebih canggih yaitu dengan menggunakan badge. Badge ada tiga jenis yaitu barcode, magnetik, dan proximity, biasanya cara memakainya dengan menggesek kartu itu ke alat absensi atau dengan cara mendekatkannya saja. Pada sistem konvensional, karyawan bisa melakukan absensi tanpa dia harus hadir disitu, karena dia bisa menitipkannya kepada rekan kerja dia. Jadi data absensi karyawan bisa jadi diragukan kebenarannya karena sulit diketahui apakah karyawan benar-benar melakukan absen sendiri atau diabsenkan oleh temannya. Sebagian besar masalah yang terjadi di perusahaan adalah kurangnya itikad baik dari karyawan untuk melakukan absensi sendiri, jadi perusahaan tentu akan diuntungkan yaitu karyawan menjadi lebih disiplin waktu, menekan biaya yang
seharusnya tidak perlu untuk menggaji karyawan, dan meningkatkan produktifitas karena karyawan akan benar-benar hadir pada jam kerja. Proses pencatatan dan pelaporan kehadiran karyawan merupakan proses yang repetitif (berulang). Karyawan datang pada waktu tertentu dan mengambil kartu absensi dari rak kartu, kemudian memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin
pencetak
waktu
dan
tanggal
pada
kartu
tersebut.
Selanjutnya
menyimpannya kembali dirak kartu. Setiap periode tertentu pegawai administrasi mengambil kartu-kartu absensi tersebut dan mentabulasikan data-data absensi tersebut dalam spreadsheet dikomputer dan menyimpan kembali kartu-kartu tersebut pada rak ditempatnya masing-masing. Prosedur tersebut diulang-ulang terus menerus tanpa banyak perubahan. Pengulangan prosedur pencatatan absensi dan pelaporan penggajian tersebut sebenarnya sangat cocok untuk menggunakan proses terotomatisasi seluruhnya oleh komputer. Dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan berbasis biometrics (sidik jari) pengulangan tadi dapat sebagian besar dilakukan oleh komputer. Proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Di sisi lain, karena data absensi otomatis masuk ke komputer tanpa memasukkan data absen secara manual, karyawan akan terhindar dari kesalahan penghitungan jam kerja dan gaji. Absensi dengan sistem konvensional juga menimbulkan biaya tambahan yang rutin, yaitu untuk membeli kartu absen kosong tiap bulannya, atau untuk yang badge perlu biaya tambahan untuk membeli badge oleh karena rusak, hilang, adanya karyawan baru, dan mutasi.
1.2 Rumusan Masalah Dari penjelasan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan pokok yaitu: •
Bagaimana membuat suatu aplikasi pencatatan kehadiran karyawan dengan menggunakan sidik jari yang dapat meningkatkan keakuratan data kehadiran karyawan
•
Bagaimana aplikasi tersebut dapat berjalan secara network untuk divisi-divisi yang berbeda dan berlokasi tidak dalam satu tempat.
•
Bagaimana mengintregasikan sistem absensi dengan sistem yang sudah ada.
•
Hal-hal apa saja yang perlu dianalisa setelah aplikasi berhasil dibangun.
1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan pada masalah yang telah didefinisikan di atas maka tujuan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut : •
Membuat aplikasi pencatatan kehadiran karyawan berdasarkan sidik jari karyawan sehingga dapat meningkatkan keakuratan data kehadiran karyawan dan dapat membantu proses administrasi keuangan suatu instansi diakhir bulan untuk menghitung jumlah kehadiran untuk dijadikan payroll pegawai dan kinerja karyawan.
•
Membuat aplikasi yang dapat berjalan secara network untuk divisi-divisi yang berbeda dan berlokasi tidak dalam satu tempat karena jumlah karyawan banyak.
•
Menganalisa
keefesienan
aplikasi
pencatatan
kehadiran
karyawan
menggunakan sidik jari dibanding dengan pencatatan kehadiran secara konvensional •
Pengembangan sistem berbasis biometrik. untuk aplikasi lebih lanjut.
1.4 Batasan Masalah Dalam Proyek Akhir ini, yang akan dibahas adalah suatu Aplikasi Pencatatan Kehadiran Karyawan Menggunakan Sidik Jari dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Studi kasus yang akan diambil adalah di PT. CENTRAL GEORGETTE NUSANTARA PRINTING ( PT CGNP ). 2. Tidak membahas transfer data antara server dengan client 3. Tidak membahas algorithma proses pencocokan pola sidik jari. 4. Tidak membahas arsitektur jaringan yang telah ada di perusahaan.
5. Inputan sidik jari
disimpan dalam database untuk tiap-tiap karyawan
sebanyak 3 sidik jari. 6. Tidak menangani prosedur alokasi jadwal kerja untuk karyawan. 7. Tidak menangani parameter untuk sistem akuntansi pembayaran gaji karyawan secara detil. 8. Hanya difokuskan pada pencatatan kehadiran karyawan. 9. Sensor sidik jari yang digunakan dalam penelitian adalah Fingerprint Scanner seri MS 2600
1.5 Metodologi Pemecahan Masalah Pendekatan sistematis/metodologi
yang
akan
digunakan
dalam
merealisasikan tujuan dan pemecahan masalah di atas adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut : •
Studi Literatur Mempelajari metode Minutiae yang diperoleh dari buku-buku, artikel, dan dari sumber-sumber lain yang relevan untuk menunjang penyelesaian aplikasi proyek akhir ini.
•
Pengumpulan data dan survey untuk memperoleh data yang diperlukan dan gambaran nyata mengenai kebutuhan sistem.
•
Pengembangan
sistem
berbasis
biometrik
ini
akan
dilakukan
menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan tahapan sebagai berikut : a. Perencanaan Tahapan ini dilakukan untuk melakukan perencanaan tentang apa yang akan dikerjakan dan perlu dipersiapkan. b. Analisa dan Perancangan Tahapan ini menentukan rancangan sistem yang akan dibuat, berdasarkan desain yang diusulkan dan analisis system yang telah dilakukan. Rancangan system menggunakan desain terstruktur. c. Implementasi
Tahapan ini adalah tahapan untuk implementasi rancangan sistem yang telah disetujui dengan menggunakan bahasa pemrograman dan alat bantu yang sesuai. d. Pengujian Tahap terakhir yang dilakukan untuk pengujian sistem secara fungsional yaitu perproses.
1.6 Sistematika Penulisan Proyek Akhir ini akan disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Menguraikan berbagai teori yang mendukung dan mendasari penulisan proyek akhir ini.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan analisa alternatif sistem yang akan diaplikasikan untuk berfungsi sebagaimana yang diinginkan dan akan dilakukan perancangan perangkat lunak dari sistem yang diajukan.
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi batasan, asumsi, serta lingkungan implementasi, implementasi basis data, implementasi modul perangkat lunak, implementasi antarmuka, pengujian aplikasi, dan analisa hasil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari sistem yang dibuat serta saran untuk pengembangan sistem yang lebih baik.