BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer (selanjutnya disebut ”BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya.
BAPEMIL memiliki
tujuan
yang
mulia
yakni
membantu
meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan ijin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang PokokPokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No.
1
2
26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.
Bank BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para pensiunan, walaupun kini Bank BTPN juga telah memberikan pelayanan bagi para pedagang mikro dan kecil.
Mereka membutuhkan suatu layanan yang sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan. Ada beberapa prinsip yang harus dikembangkan dalam Bank yang berhubungan dengan pelayanan perbankan. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah : 1. Kemudahan Kemudahan dalam transaksi perbankan, sistem yang tidak rumit, yang di sesuaikan dengan kebutuhan nasabah. 2. Kecepatan Misalnya proses penarikan dana di counter yang tidak terlalu lama. 3. Kenyamanan Seperti lokasi unit yang dekat dengan lokasi usaha nasabah. Layanan jemput setoran untuk mempermudah nasabah dalam membayar cicilan setiap bulan atau melakukan setoran tabungan tanpa harus meninggalkan usaha.
Sesuai dengan perkembangan jaman, maka banyak tuntutan dari nasabah bank yang menginginkan segala sesuatu yang mudah, cepat dan praktis. Salah satunya nasabah dengan mudah dapat mengambil dana di rekeningnya..
3
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan tingkat kebutuhan layanan yang seperti ini, mau tidak mau Bank harus melengkapi operasionalnya dengan dukungan, misalnya teknologi biometrik dan penggunaan teknologi yang makin mendukung kemudahan nasabah dalam bertransaksi.
Saat ini sistem tarik tunai di counter pada Bank BTPN masih menggunakan verifikasi tanda tangan. Nasabah yang akan mengambil dana pada rekeningnya, haruslah mengisi slip penarikan dan membawa buku tabungannya. Costumer Service akan mencocokan tanda tangan pada slip penarikan dengan tanda tangan yang ada pada buku tabungan. Hasil observasi penulis, kebanyakan nasabah Bank BTPN merupakan nasabah pensiunan yang berumur di atas 50 tahun, sehingga sulit bagi nasabah jika harus tanda tangan yang persis dengan yang ada pada buku tabungan. Hal ini di karenakan karena lanjut usia, penglihatan nasabah yang sudah kurang baik, sakit dan sebagainya.
Hal inilah yang terkadang menjadi hambatan bagi Bank, untuk melayani nasabahnya. Di lain pihak ketentuan perbankan yang harus sesuai dengan prosedur atau pelayanan terhadap nasabahnya. Oleh sebab itu pada penulisan tugas
akhir
ini,
penulis
mengajukan
judul
skripsi
“SIMULASI
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI TARIK TUNAI PADA BANK BTPN MENGGUNAKAN VERIFIKASI SIDIK JARI”.
1.2
Perumusan Masalah Dari penjelasan di atas penulis merumuskan permasalahan pokok yaitu
bagaimana
membuat
perancangan
sistem
aplikasi
tarik
tunai
nasabah
menggunakan verifikasi sidik jari pada bank BTPN dengan simulasi. Penulis menggunakan simulasi di karenakan penyediaan smart card dan card reader cukup mahal, dan pengintegrasian keduanya tidak dibahas dalam tugas akhir ini.
4
1.3
Maksud dan Tujuan a. Maksud dalam penulisan penelitian ini yaitu pembuatan simulasi perancangan sistem aplikasi tarik tunai pada bank BTPN menggunakan verifikasi sidik jari nasabah menggantikan verifikasi tanda tangan. b. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah agar transaksi nasabah pada Bank BTPN menggunakan identifikasi sidik jari, sehingga lebih cepat dalam bertransaksi dan meningkatkan keamanan kartu elektronik nasabah tersebut apabila hilang ataupun tertinggal karena tidak mungkin bisa di gunakan oleh orang lain.
1.4
Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam merealisasikan tujuan dan
pemecahan masalah di atas adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
a. Metode Penelitian Kepustakaan Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan terutama metode otentikasi sidik jari untuk mendukung penelitian dengan mengambil dari buku teks, artikel, literatur dan sumber pustaka lainnya dalam bentuk buku maupun artikel online di internet.
b. Metode USDP (Unified Software Development Process) Dalam membangun sistem ini penulis mengunakan pendekatan yang terbagi ke dalam lima tahap, yaitu tahap planning, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian.
5
1.5
Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini, yang akan di bahas adalah simulasi Perancangan Sistem Aplikasi Tarik Tunai menggunakan verifikasi sidik jari sebagai identifikasi kepemilikan dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Membahas perancangan sistem dengan menggunakan metode USDP 2. Perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language) 3. Hanya melakukan analisis dan perancangan tarik tunai saja 4. Tidak membahas masalah perekaman smart card 5. Tidak membahas permasalahan keamanan verifikasi sidik jari secara spesifik dan khusus. 6. Aplikasi hanya dapat di lakukan pada counter di Bank bukan pada mesin EDC maupun ATM.
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disusun menurut sistematika penulisan sebagai
berikut : Bab I: Pendahuluan
Di dalam Bab ini penulis membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Di dalam Bab ini penulis membahas mengenai teori dan pengertian yang mendukung dan membantu penulisan antara lain mengenai UML,USDP, pengenalan mengenai penggunaan sidik jari dan istilah umum yang berhubungan dengan penulisan ini.
6
Bab III: Analisa dan Perancangan
Di dalam Bab ini penulis membahas keterkaitan data-data yang diperoleh dari permasalahan yang diajukan, kemudian merancang sistem yang akan di bangun dengan metode yang di ajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
Bab IV: Implementasi dan Pengujian
Di dalam Bab ini penulis menyajikan pembahasan implementasi dari simulasi perancangan sistem aplikasi tarik tunai menggunakan verifikasi sidik jari yang dibuat serta menguji perancangan sistem aplikasi tarik tunai menggunakan verifikasi sidik jari.
Bab V: Penutup
Di dalam Bab ini penulis memuat kesimpulan-kesimpulan dari tugas akhir ini dan disertai dengan saran-saran penulis.