BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase petumbuhan dan perkembangan yang pasti tetapi tahapan dan perilaku kemajuan ini sifatnya sangat individual (Potter & Patricia A, 2005). Hal ini menerangkan bahwa semua manusia mengalami
pertumbuhan
dan
perkembangan.
Namun,
berlangsungnya fase pertumbuhan tersebut ditentukan oleh faktor-faktor penentu pada individu seperti genetik, gizi, dan lingkungan. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Rachdian, 2011). Masa lima tahun pertama pada kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period) jendela kesempatan (window of opportunity) dan ‘masa kritis’ (critical period) (Depkes RI, 2006). Hal ini yang menjadi salah satu alasan penting adanya upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya. Periode emas ini meliputi pertumbuhan fisik, intelektual, mental dan emosional anak. Gizi yang baik, kebersihan, imunisasi, vitamin A dan pelayanan Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
1
2 kesehatan yang bermutu, kasih sayang, dan stimulasi yang memadai pada usia balita akan meningkatkan kelangsungan hidup dan mengoptimalkan kualitas hidup anak (Sufyanti Yuni, 2009). Dalam rangka mendukung keoptimalan masa lima tahun pertama pada bayi/balita tersebut, pemerintah membuat suatu pusat kegiatan yang meliputi pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi, pencegahan penyakit, kesehatan ibu dan anak, pelayanan kontrasepsi, penyuluhan serta konseling. Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan Posyandu, merupakan wahana kegiatan keterpaduan KBkesehatan di tingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu: KB, Gizi, KIA, Imunisasi dan penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Posyandu bertujuan untuk
mendukung
atau
membantu
masyarakat
agar
tercapainya keluarga sadar gizi, membantu penurunan angka kematian bayi dan kelahiran, serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Direktorat Bina Gizi, 2011). Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Berbicara mengenai uraian di atas, peneliti tertarik untuk fokus mengetahui bagaimana kepedulian ibu-ibu pada proses pertumbuhan balitanya dan bagaimana partisipasi Ibu balita terhadap pemanfaatan pelayanan gizi di Posyandu yang tersedia di desa Tebedak, Kabupaten Landak Kalimantan Barat Kabupaten Landak merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di propinsi Kalimantan Barat. Menurut data statistik kabupaten Landak tahun 2010 jumlah penduduk sebanyak 329.649 jiwa. Memiliki 13 kecamatan, dengan jumlah sarana kesehatan: RSUD 1 unit, Puskesmas perawatan 4 unit, Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
3 Puskesmas lengkap 12 unit, dan puskesmas pembantu 72 unit. Posyandu 361 unit. Penduduk yang bekerja sejumlah 115.545 jiwa, 94.538 jiwa laki-laki dan 61.007 perempuan. Dari penduduk yang bekerja, sebagian besar bekerja di sektor pertanian (82,33%) diikuti sektor jasa 13,46% serta sektor pengolahan 4,21%. Kecamatan Ngabang merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di kabupaten Landak. Desa Tebedak merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya adalah Suku Dayak yang merupakan suku asli di pulau Kalimantan. Desa ini terletak di kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Jumlah penduduk Desa Tebedak adalah 2.331 jiwa dengan Jumlah Balita 177 orang terhitung pada tahun 2011. Mata pencaharian utama mereka adalah berladang karena padi merupakan satu siklus budaya turun temurun dalam kehidupannya. Namun, seiring dengan premodernisasi dalam
perindustrian
di daerah
tersebut,
beberapa masyarakat beralih pada mata pencaharian sebagai petani tanaman karet, penambang emas, dan buruh di suatu perusahaan. Secara turun temurun suku Dayak sangat mengutamakan ASI (air susu ibu) sebagai asupan makanan bagi bayinya. Pada bayi baru lahir, ASI sangat dianjurkan. Rentang usia pemberian ASI pada balita beragam, namun rata-rata ASI diberikan hingga anak berusia satu tahun. Pengecualian terjadi, jika Ibu dari bayi tersebut mulai berladang maka makanan bayi akan diganti dengan makanan lembek atau susu formula. Tradisi
pola
pengasuhan
anak
di
Desa
Tebedak
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada umumnya sama dengan pola asuh tradisional penduduk suku Dayak asli lainnya. Dari usia 0 (nol) bulan hingga bayi mulai belajar merangkak, tugas mengasuh dilakukan oleh Ibu. Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
4 Masyarakat desa Tebedak pada umumnya berladang dan bertani karet. Dalam hal mengasuh anak balitanya, beberapa orang tua masih ada yang meminta/ menyerahkan tugas mengasuh balita mereka pada anak yang lebih tua, yang dari segi fisik tampak sudah mampu untuk menggendong adiknya. Tugas mengasuh itu meliputi: menjaga, menyuapi makan, dan merawat selama orang tua bekerja di ladang hingga petang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, mengasuh anak kini lebih didominasi oleh sang nenek. Dalam pengaturan menu makanan balita, orang tua tidak pernah menyediakan menu khusus. Pada dasarnya dalam memberikan
makan,
orang
tua
atau
pengasuh
tidak
memperhatikan asupan dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh bayi. Bagi orang tua atau pengasuh, yang penting bayi sudah makan dan sudah kenyang maka itu dianggap cukup. Pada balita yang sudah bisa duduk dan memegang sendok sendiri pada umumnya akan dibiarkan untuk makan sendiri, tanpa diperhatikan oleh yang mengasuh. Melalui studi pendahuluan pada bulan Desember 2011 dengan salah seorang petugas Dinas Kesehanan Kabupaten Landak yang terkait, diperoleh data: kecamatan Ngabang memiliki fasilitas kesehatan 31 posyandu aktif dengan 76 kader posyandu aktif, 7 polindes, serta para medis: 7 orang bidan praktik, 14 orang mantri praktik, 5 orang dukun bayi praktik. Secara spesifik tingkat kesadaran masyarakat jika diamati melalui data laporan program posyandu “NICE” (Nutrition Improvement through Community Empowerment)
Dinas
Kesehatan Kabupaten Landak dari tahun 2010 hingga 2011: Total bayi balita di Desa Tebedak 177 orang, jumlah bayi atau balita yang memiliki kartu menuju sehat (KMS) atau buku kesehatan ibu dan anak 169 orang. Petugas kesehatan Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
5 menyebutkan pula bahwa tiap bulannya hanya 2/3 balita yang diperiksakan
ke
posyandu
oleh
ibunya
dari
total
keseluruhannya yaitu 177 balita. Balita yang berat badannya naik saat ditimbang hanya 45%. Rata-rata ada 46 orang balita yang ditimbang setiap bulannya. Perlu digarisbawahi di sepanjang tahun 2011 dijumpai 5 balita yang kondisi pertumbuhannya berada di bawah garis merah, dengan status gizi buruk. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kepedulian ibu-ibu suku Dayak di desa
Tebedak
kecamatan
Ngabang
Kabupaten
Landak
Kalimantan, terhadap tumbuh kembang balitanya. Sebab jika diamati pada data, hanya 2/3 total balita di desa tersebut yang dibawa orang tuanya ke posyandu setiap bulannya, yang mengejutkan dari data tersebut adalah dari total balita yang datang ke posyandu masih terdapat bayi yang tidak mengalami kenaikan berat badan dan dalam kondisi pertumbuhannya yang berada di bawah garis merah pada grafik pertumbuhan anak, serta ditemukan 5 kasus gizi buruk sepanjang tahun 2011. Masa lima tahun pertama dalam kehidupan merupakan masa yang sangat menentukan keoptimalan kualitas hidup anak-anak
tersebut
pada
masa
mendatang,
untuk
itu
kepedulian yang optimal dari orang tua sangat dibutuhkan oleh balita dan penting untuk diteliti.
1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, fokus penelitian diarahkan pada upaya untuk menggali mengenai bagaimana kepedulian ibu-ibu terhadap proses pertumbuhan balita, dan faktor apa saja yang mempengaruhi kepedulian ibuibu
terhadap
proses
pertumbuhan
Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
balita
tersebut
dan
6 bagaimana respon serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan fasilitas kesehatan pada ibu-ibu suku Dayak, Desa Tebedak, Kabupaten Landak Kalimantan Barat?
1.3. Signifikansi dan Keunikan Penelitian Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh interaksi antara beberapa
intervensi
psikososial
yang
dipengaruhi
oleh
kebutuhan psikologi dan sosial dengan memperkuat lingkungan anak-anak dan pemberi perhatian/ kepedulian (care) kepada anak dan intervensi pemberian zat gizi (Myers,1992). Selama ini banyak yang mengkategorikan faktor pemberantasan gizi buruk menjadi tiga, yaitu keamanan pangan individu dan rumahtangga, akses terhadap pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat, dan praktek care yang memadai (Euis Sunarti, 2009), namun dari ketiga faktor itu kepedulian atau care merupakan faktor yang paling jarang dibahas dalam praktik kesehatan komunitas sehari-hari. Merujuk kepada hasil penelitian dari Zeitlin et al (1995) yang
menyatakan
bahwa
faktor
yang
menentukan
perkembangan anak (status gizi anak) adalah kepedulian yang ibu berikan yang diukur dengan kehangatan, waktu yang diluangkan ibu untuk anak, dan penerimaan anak. Zeitlin et al. (1991) dengan mempertimbangkan faktor penentu status gizi anak, UNICEF memutuskan bahwa aspek dari care menjadi salah satu faktor dominan. Sehingga jelas bahwa meneliti care atau kepedulian, dapat membantu mengungkap beberapa aspek penting yang berkaitan dengan proses yang mendukung pertumbuhan anak. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mendeskripsikan wujud kepedulian (kualitatif) yang dimiliki oleh para ibu. Secara
Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
7 khusus ibu-ibu pada suku Dayak di Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. 1.4. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana
kepedulian
ibu-ibu
terhadap
proses
pertumbuhan balitanya? 2. Bagaimana respon ibu-ibu terhadap penyediaan fasilitas posyandu yang telah disediakan oleh pemerintah? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepedulian ibuibu terhadap pertumbuhan balita suku Dayak di Desa Tebedak, Kabupaten Landak Kalimantan Barat terhadap proses pertumbuhan balitanya? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon ibu-ibu terhadap fasilitas posyandu yang telah disediakan oleh pemerintah? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana kepedulian ibu-ibu terhadap proses pertumbuhan balitanya 2. Mengetahui respon ibu-ibu terhadap penyediaan fasilitas kesehatan posyandu yang telah disediakan oleh pemerintah 3. Mengetahu faktor-faktor yang mempengaruhi kepedulian ibu-ibu suku Dayak di Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat terhadap proses pertumbuhan balitanya. 4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respon ibu-ibu suku Dayak di Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat terhadap fasilitas posyandu yang telah disediakan oleh pemerintah.
Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018
8 1.6. Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis Bagi ilmu keperawatan, dimana keperawatan komunitas merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan. (WHO,1959 dalam Dawam rahmad yani & Frederix adi atmaja) sehingga penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan bahan referensi dalam pengembangan kajian keperawatan komunitas pada suku Dayak di Desa Tebedak, Kabupaten Landak Kalimantan Barat 1.6.2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti, sebagai salah satu media penerapan ilmu pengetahuan yang sudah pernah diterima selama di bangku perkuliahan b. Bagi
komunitas
suku
Dayak
desa
Tebedak,
diharapkan masyarakat memperoleh informasi yang tepat sehingga
dapat menambah
pengetahuan
masyarakat mengenai makna kepedulian orang tua terhadap proses pertumbuhan balita c. Bagi pihak pemerintah terkait, menjadi sumbangan bahan kajian yang baru. Sehingga diharapkan dapat lebih membantu keoptimalan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada.
Kepedulian ibu- ibu…/ Novi W./ 462007018