Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan
kemiskinan. Sanitasi yang tidak memadai atau kurang baik di Kota Jambi berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan hidup, seperti tingginya tingkat kematian bayi di daerah permukiman miskin di Kota Jambi. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah terutama untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015 Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia; kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan hanya sekitar 1,3% dari keseluruhan jumlah populasi. Belajar dari pengalaman, permasalahan sanitasi tidak dapat dilakukan secara parsial, karena akan menyebabkan perencanaan yang tumpang tindih, kurang tepat sasaran dan tidak berkelanjutan merupakan potret buram dari masa lalu. Oleh karena itu, sanitasi harus ditangani secara multisteakholder dan pendekatan yang komprenhensif.
Kondisi inilah yang mendorong Pemerintah Kota Jambi pada tahun 2006 ikut serta dalam program Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) yang merupakan salah satu dari 6 (enam) kota pertama di Indonesia yang ikut serta dalam progam ini, yaitu kota Jambi, kota Surakarta, kota Manado, kota Batu, kota Bali, dan kota Banjarmasin, Program ini selanjutnya dilanjutkan dengan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP). Program - program ini merupakan upaya untuk meningkatkan sinergi pembangunan sanitasi permukiman skala kota/kabupaten yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
1
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Sebagai tindak lanjut dari ikut sertanya Kota Jambi dalam ISSDP, maka Pemerintah Kota Jambi membentuk Kelompok Kerja Sanitasi pada 2006 dan terus diperbaharui setiap tahunnya, sampai tahun 2013 ini, pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi di dukung dengan Surat Keputusan Walikota Jambi Tahun 2013. Salah satu tugas penting dari Pokja Sanitasi ini adalah membuat Strategi Sanitasi Kota (SSK), membuat rencana aksi sanitasi, informasi mengenai kegiatan-kegiatan sanitasi (project digest), penetapan prioritas dan zonasi (priority setting and sanitation zoning), dan tugas-tugas lain dalam rangka peningkatan sanitasi kota Jambi.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam membangun dan mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi kota. Untuk itu, dipandang perlu menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK) Jambi yang terbagi dalam tiga kerangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah langkah penting menuju pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015.
Pada tahun 2013 SSK yang disusun Kelompok Kerja Sanitasi Kota Jambi merupakan SSK tahap kedua, yang merupakan up dating dari SSK periode 2008-2013. Secara administrasi dokumen SSK tahun 2008-2013 dinilai telah melebihi umur perencanaannya, selain dari pada itu, juga terjadi pergantian Kepala Daerah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota Jambi juga akan diperbaharui.
Namun secara
teknis dengan perkembangan yang cukup pesat yang terjadi di Kota Jambi selama 4 (empat) tahun terakhir tentu saja diikuti dengan perkembangan semua aspek, baik aspek ekonomi, aspek sosial, aspek budaya dan aspek lainnya yang secara signifikan mempengaruhi kondisi sanitasi di Kota Jambi.
2
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Strategi Sanitasi Kota(SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu menengah (5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan sektor sanitasi, juga untuk memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi dengan programprogram lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor swasta, Lembaga Swadya Masyarakat atau kelompok masyarakat.
SSK yang disusun oleh Pokja Sanitasi ini mengacu kepada 4 karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun produknya, yaitu: 1) Intersektor dan terintegrasi 2) Mensinkronkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’ 3) Skala Kabupaten/Kota (city wide) 4) Berdasarkan data empiris
SSK Kota Jambi berisi Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kota Jambi berikut strategi-strategi pencapaiannya. Tiap-tiap strategi diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya, hal ini dijabarkan pada cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota yang meliputi: 1) Aspek Teknis Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan : a. Layanan Sub Sektor Air Limbah Domestik, b. Layanan Sub Sektor Persampahan, c. Layanan Sub Sektor Drainase Lingkungan, d. Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2) Aspek Pendukung Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen : a. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, b. Keuangan, c. Komunikasi, d. Keterlibatan Pelaku Bisnis, e. Pemberdayaan Masyarakat, Aspek gender dan Kemiskinan, f. Monitoring dan Evaluasi. 3
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Fungsi SSK dalam hal ini jelas untuk pembangunan dan peningkatan askes pelayanan sanitasi kota, di samping itu juga sebagai portofolio untuk mengakses pendanaan dari beberapa sumber pendanaan yang ada, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat juga untuk mengikat Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan semua pelaku pembangunan sanitasi untuk bersinergi dan mengikat komitmen. 1.1.1. Wilayah Cakupan SSK
Wilayah cakupan penyusunan Strategi Sanitasi Kota Jambi adalah 62 Kelurahan merupakan pemecahan dari 8 Kecamatan yang ada di Kota Jambi.
1.1.2 Maksud dan Tujuan A. Maksud Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota Jambi adalah tersusunnya dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota Jambi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kota Jambi dalam jangka menengah (5 tahunan).
B. Tujuan Tujuan penyusunan Strategi Sanitasi Kota Jambi meliputi:
Tujuan Umum
Strategi Sanitasi Kota Jambi ini disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi jangka menengah yang dapat dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 20142018.
Tujuan Khusus
1. Strategi Sanitasi Kota Jambi dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pembangunan sanitasi Kota Jambi jangka menengah (5 tahun). 2. Sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi. 3. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasata) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kota Jambi
4
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
1.2. METODOLOGI PENYUSUNAN Penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota Jambi ini menggabungkan tiga dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) dalam satu dokumen, yang tediri dari lima milestones; 1. Internalisasi dan penyamaan persepsi, 2. Pemetaan kondisi dan kemajuan pembangunan sanitasi, 3. Sekenario pembangunan sanitasi, 4. Konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi 5. Finalisasi.
Metode penyusunan SSK ini yaitu dengan menggunakan metode diskriptive quantitative. Data yang dipergunakan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui study EHRA, dengan sample yang berjumlah 440 yang diambil secara random dari 11 kecamatan di Kota Jambi. Study EHRA dilaksanakan oleh dinas kesehatan berkerjasama dengan sanitarian yang telah dilatih untuk melakukan survey EHRA, Metode dalam Studi EHRA :
o Kriteria penetapan klastering Studi EHRA o Metode sampling penentuan sampel / responden dalam Studi EHRA o Ilustrasi metode sampling target area survey dalam Studi EHRA o Penentuan area survey kecamatan dan kelurahan / desa dalam Studi EHRA o Ilustrasi klastering kelurahan / desa o Manfaat klastering dalam Studi EHRA o Kelebihan dan kekurangan metode Studi EHRA o Nilai tambah Studi EHRA . Data sekunder diperoleh dari SKPD terkait, seperti Bappeda, BLH, DKPP, PU, dan Dinas Kesehatan, berupa peta, LKPJ, RPJPD, RPJMD, Resntra SKPD, RKPD, Renja SKPD, Master plan air limbah, Master Plan air bersih, dan laporan keuangan yang berkaitan dengan sanitasi serta persepsi dari masing-masing SKPD.
5
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
1.3. DASAR HUKUM Dasar hukum yang menjadi acuan penyusunan SSK Kota Jambi adalah:
1.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
4.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
7.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
9.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air. 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air. 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 17. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Pengembangan Sistim Penyediaan Air Minum. 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 19. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum. 6
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah,
Pemerintah
daerah
Provinsi,
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota. 21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. 22. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 23. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. 24. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. 25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/1992 tentang Persyaratan dan Pengawasan Kualitas Air. 26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 69/PRT/1995 tentang Pedoman Teknis Mengenai Dampak Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum. 28. Permen PU No14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 29. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih. 30. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/1996 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum. 31. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No 337/1996 tentang Petunjuk Tata Laksana UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum. 32. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 296/1996 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan UKL –UPL Proyek Bidang Pekerjaan Umum. 33. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. 34. Kepmen
Kimpraswil
534/2000
Tentang
Permukiman. 7
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
35. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL. 36. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik. 37. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA). 38. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2005 tentang Pedoman Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil. 39. Kepmen PU Nomor 21 tahun 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan persampahan. 40. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN Dokumen Strategi Sanitasi Kota Jambi terdiri dari 6 (enam) Bab, Yaitu terdiri dari : Bab 1 : Pendahuluan Bab 2 : Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan sanitasi Bab 3 : Kerangka pengembangan Sanitasi Bab 4 : Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 5 : Program Kegiatan Bab 6 : Strategi Monev
8
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
2.1.
GAMBARAN WILAYAH KOTA
Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi, sehingga di kota ini terdapat dua kantor pemerintahan (propinsi dan kota). Perkantoran propinsi Jambi terletak di Kecamatan Telanaipura, sedangkan perkantoran kota terletak di Kecamatan Kota Baru. Roda perekonomian Kota Jambi terutama didukung oleh sektor perdagangan, dan jasa. Pertumbuhan ekonomi Kota Jambi terus meningkat mulai dari 6,14% pada tahun 2008 menjadi 7,05% di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi Kota Jambi melebihi dari pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia yang hanya 6.23% di tahun 2012. Secara administrasi Kota Jambi merupakan kota yang otonom dengan luas wilayah 205,38 km2, yang terbagi atas 8 kecamatan dan yang kemudian terbagi lagi menjadi 62 kelurahan. Jumlah kelurahan dalam satu kecamatan berkisar dari 4 kelurahan (kecamatan Pasar Jambi) sampai 11 kelurahan di kecamatan Telanaipura. Luasan daerah dan pembagian daerah administrasi dapat disajikan pada Tabel 2.2.
9
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.1 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kecamatan Tahun 2012
No.
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah kelurahan
Jumlah RT
1
Kota Baru
77,78
10
338
2
Jambi Selatan
34,07
9
320
3
Jelutung
7,92
7
233
4
Pasar Jambi
4,02
4
58
5
Telanaipura
30,39
11
275
6
Danau Teluk
15,70
5
43
7
Pelayangan
15,29
6
46
8
Jambi Timur
20,21
10
221
Kota Jambi
205,38
62
1520
Sumber Jambi Dalam Angka 2013
Kecamatan terluas adalah kecamatan Kota Baru seluas 7.778 Ha (dimana terletak kantor pemerintahan kota) dan kecamatan terkecil adalah kecamatan Pasar Jambi dengan luas 4,02 Km2. Berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia, kota Jambi tidak mengenal istilah Rukun Warga (RW) yang berada di bawah kelurahan dan membawahi beberapa Rukun Tetangga (RT). Struktur yang ada di bawah kelurahan langsung Rukun Tetangga (RT) yang keseluruhannya di kota Jambi berjumlah 1.537 RT (2013). Kota Jambi terletak pada dataran rendah dan sedikit berbukit dengan ketinggian 10 – 75 m di atas muka air laut yang ditandai dengan adanya kawasan kota yang merupakan rawa – rawa. Kota Jambi secara alamiah terbelah menjadi 2 (dua) bagian oleh Sungai Batanghari. Bagian Kota di Selatan sungai disebut Jambi Kota memiliki topografi datar dan sedikit berbukit terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dihuni 95% dari total penduduk kota Jambi yang berjumlah 557.215 jiwa tahun 2012, sedang bagian Utara sungai disebut Jambi Seberang memiliki topografi relatif datar dan rendah dihuni hanya 5% penduduk.
10
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
2.1.1 Geografis dan Topografis Kota Jambi sebelah utara, barat, selatan dan timur berbatasan dengan kabupaten Muaro Jambi, dengan kata lain Kota Jambi ini wilayahnya dikelilingi oleh kabupaten Muaro Jambi.
Kota Jambi berada pada ketinggian rata-rata 10 sampai 60 meter di atas permukaan laut. Secara geografis posisi Kota Jambi berada pada : 01030’2,98”-01040’ 1,07”Lintang Selatan dan 10340’ 1,67”- 10340’ 0,22” Bujur Timur.
Kota Jambi dengan topografi dataran rendah dan berawa dipinggiran sungai Batanghari sering mengalami banjir dan genangan air pada musim penghujan. Tingginya genangan air dapat mencapai ketinggian 2 meter pada daerah – daerah tertentu. Hal ini tergambar dengan banyaknya bentuk rumah penduduk yang rata-rata merupakan rumah panggung/ rumah di atas tiang.
Gambar 2.1 Peta daerah Kota Jambi
11
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Gambar 2.2 Grafik Persentase Luas Kota Jambi Menurut Kecamatan Tahun 2013
Sumber Jambi Dalam Angka 2013
Tabel 2.2. Jarak Kota Jambi ke beberapa Ibukota Kabupaten dalam Provinsi Jambi 2012 1 Kota Jambi ->
Muara Bulian
60 Km
2 Kota Jambi ->
Muara Bungo
252 Km
3 Kota Jambi ->
Bangko
255 Km
4 Kota Jambi ->
Sungai Penuh
419 Km
5 Kota Jambi ->
Kuala Tungkal
131 Km
6 Kota Jambi ->
Sarolangun
179 Km
7 Kota Jambi ->
Muara Sabak
129 Km
8 Kota Jambi ->
Muara Tebo
206 Km
Sumber Jambi Dalam Angka 2013
\
12
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
2.1.2 Kependudukan Dan Tenaga Kerja Berdasarkan Kota Jambi dalam Angka 2013 Jumlah hasil Registrasi Penduduk akhir Tahun 2013 tercatat penduduk Kota Jambi adalah 557.215 jiwa. Dilihat dari segi kepadatan penduduk tahun 2013 maka kepadatan per Km2 menurut Kecamatan adalah : Kec.Kotabaru
= 1.938 org/km2
b. Kec.Jambi Selatan
= 3.874 org/km2
c. Kec.Jelutung
= 7.816 org/km2
d. Kec.Pasar Jambi
= 3.190 org/km2
e. Kec.Telanaipura
= 3.134 org/km2
f. Kec.Danau Teluk
= 767 org/km2
g. Kec.Pelayangan
= 862 org/km2
h. Kec.Jambi Timur
= 3.925 org/km2
a.
Gambar 2.3 Grafik Kepadatan Penduduk Kota Jambi per Kecamatan Tahun 2013
13
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Gambar 2.4 Grafik Pirarmida Penduduk Kota Jambi Tahun 2013
Sumber : Jambi Dalam Angka 2013
Pada umumnya struktur penduduk di Indonesia dan di Jambi termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya penduduk usia muda (0-14 Tahun), walaupun jumlah kelahiran menurun dibanding dengan 5 (lima) tahun yang lalu dan angka harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini menunjukkan banyak nya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25 – 29 tahun baik laki-laki maupun perempuan
Jumlah penduduk usia tua juga cukup besar, hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan ini relatif tidak produktif.
14
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.3 Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Jambi Tahun 2013 No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2) 1 Kota Baru 77.78 2 Jambi Selatan 34.07 3 Jelutung 7.92 4 Pasar Jambi 4.02 5 Telanaipura 30.39 6 Danau Teluk 15.7 7 Pelayangan 15.29 8 Jambi Timur 20.21 Sumber Jambi Dalam Angka 2013
Jumlah Penduduk 150.720 131.977 61.903 12.825 95.257 12.041 13.173 79.319
Kepadatan per Km2 1.938 3.874 7.816 3.190 3.134 767 862 3.925
Jumlah penduduk sebanyak 557.215 jiwa (2013) terdistribusi secara tidak merata di seluruh kota yang mempunyai luasan total 20.538 ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan Jelutung sebanyak 7.816 orang/Km2, sedangkan terendah adalah kecamatan Danau Teluk dengan 767 orang/Km2.
Komposisi penduduk kota Jambi terdiri dari beragam suku yang umumnya berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Palembang, Riau, Cina, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Mereka tinggal di Jambi Kota, sedangkan penduduk asli Jambi umumnya terkonsentrasi di kecamatan Danau Teluk dan kecamatan Pelayangan (Jambi Seberang).
Adanya keragaman komposisi penduduk menyebabkan kondisi sosial di kota Jambi relatif stabil. Tetapi bila dilihat dari sisi keperluan kampanye dan promosi sanitasi termasuk kesehatan, maka diperlukan beberapa model yang sesuai untuk diterapkan pada berbagai kelompok masyarakat tersebut.
15
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.4 Luas Administrasi dan Luas wilayah terbangun saat ini No
Luas Wilayah Nama Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Kotabaru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur Total
Jumlah Kelurahan 10 9 7 4 11 0 6 10
Administrasi % thd Ha total 7.778 37,9% 3.407 16,6% 792 3,9% 402 2,0% 3.039 14,8% 1.570 7,6% 1.529 7,4% 2.021 9,8% 20.538
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Saat Ini No Nama Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Kotabaru Jambi Selatan Jelutung Pasar Jambi Telanaipura Danau Teluk Pelayangan Jambi Timur Total
Jumlah Kepadatan Penduduk Penduduk (org) (org/Ha) Thn 2013 146.824 151 123.829 150 78.068 201 13.468 156 91.326 133 13.689 222 12.906 156 80.106 185 560.216
16
Terbangun % thd Ha total 973 12,5% 823 24,2% 388 48,9% 86 21,5% 685 22,5% 62 3,9% 83 5,4% 432 21,4% 3.531
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
2.2
KEMAJUAN PELAKSANAAN SSK
Tabel 2.6 Kemajuan Pelaksanaan SSK - Komponen Air Limbah Domestik SSK (periode sebelumnya) Tujuan Sasaran (1) (2) 1. Meningkatkan derajat kesehatan Peningkatan cakupan pelayanan air masyarakat limbah rumah tangga (on-site) menuju ke Zero “Open Defecation“ sesuai dengan SPM – Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman /PLP. 2. Mengubah pola hidup masyarakat, menuju Sesuai dengan Pedoman Penentuan Pola Hidup Bersih dan Sehat standard Pelayanan Minimal (KepMen Kimpraswil 534/KPTS/M/2001) ,bahwa cakupan air limbah 50 -70% penduduk terlayani, produksi air limbah ( 80 – 175 liter/orang/hari), IPLT dengan kapasitas kolam 50 m3/hari melayani 100.000 – 120.000 orang dan dilayani oleh mobil tinja dengan kapasitas 4m3 dengan pelayanan 2 rit/hari dan pengosongan lumpur tinja 5 tahun sekali 3.Memperbaiki kualitas lingkungan dan Peningkatan pengawasan terhadap permukiman kaitannya dengan penyediaan penanganan air limbah industri rumah fasilitas sanitasi yang memadai tangga agar tetap memenuhi baku mutu lingkungan 4.Memulihkan kualitas dan kondisi badan air
17
Data dasar* (3) 91084 Unit Jamban
SSK (saat ini) Status saat ini Perbedaan** (4) (5) 101385 Unit 10301 Unit jamban jamban
2 Truck Tinja
3 Truck Tinja
IPLT belum berfungsi maksimal
IPLT sudah berfungsi dibawah UPTD
1 Truck Tinja
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.7 Kemajuan Pelaksanaan SSK - Komponen persampahan
Tujuan (1) Meningkatkan timbulan sampah yang terangkut Peningkatan operasional dan manajemen
Peningkatan kelembagaan
SSK (periode sebelumnya) Sasaran (2)
TPST Jumlah gerobak sampah Ump truck Amroll Pengelola Peraturan
Data dasar* (3) 45,57%
SSK (saat ini) Status saat ini Perbedaan** (4) (5) 61,42% 15,85%
0 TPST
9 TPST
Kantor Ada perda retribusi
9 TPST
30 41 3 dinas Ada perda retribusi dan peningkatan tarif retribusi
Peningkatan capaian retribusi
3.103.000.000
4.262.000.000
Meningkatkan cakupan layanan
160 ruas jalan dari 780 ruas jalan
400 ruas jalan dari 780 ruas jalan
240 ruas jalan dari 780 ruas jalan
10 ha
31 ha
21 ha
Open dumping
Semi controled landfill 3 eksavator, 2 buldozer Dilaksanakan UPTD
Peningkatan sistem
Peningkatan peran serta masyarakat Peningkatan sistem pengelolaan TPA
1 eksavator, 1 buldozer Dilaksanakan setingkat staff
18
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.8 Kemajuan Pelaksanaan SSK - Komponen Drainase Tujuan (1) Mengurangi titik genangan air
SSK (periode sebelumnya) Sasaran (2) Pada daerah-daerah genangan, terutama daerah padat dan kumuh perlu ditangani dengan lebih intensif, baik dengan cara membangun baru atau meningkatkan dari saluran alam menjadi saluran permanen, memperbaiki dan memelihara saluransaluran drainase yang tidak mampu lagi mengalirkan debit air, maupun dengan melakukan normalisasi sungai dan anak sungai.
Meningkatkan panjang drainase terbangun Memperbaiki saluran drainase yang rusak
19
Data dasar* (3)
SSK (saat ini) Status saat ini Perbedaan** (4) (5) 21 titik ( 7 titik luapan sungai Batang Hari, 14 titik genangan rutin)
5 km (yang terdata)
22,60 km
17,6 km
70 km yang rusak
30 km yang sudah diperbaiki
40 km
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi Permasalahan Air Limbah Domestik 2012 Masih banyak septic tank tidak sesuai SNI (studi EHRA 63,9 % septic tank tidak aman) Masih ada 34,1% BABS (EHRA) Terbatasnya jangkauan layanan truk sedot tinja Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk pembuatan septic tank sesuai SNI Tidak adanya Regulasi pembuatan tanki septic SNI Kurangnya biaya OM IPLT, sehingga tidak berfungsi optimal Kurangnya promosi dan sosialisasi berkaitan dengan limbah domestik Permasalahan Air Drainase (2012) Kesadaran masyarakat yang kurang dalam memelihara saluran. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai (saluran alam) dan saluran drainase kota sehinggga mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan Bagian kota Jambi di kedua sisi sungai Batanghari di banyak lokasi permukaan tanahnya lebih rendah dari muka air banjir sungai Batanghari, sehingga lokasi-lokasi ini secara rutin digenangi oleh banjir sungai Batanghari. Muka air sungai yang tinggi juga menghalangi pengaliran dari sistim drainase ke sungai, sehingga menimbulkan juga genangan di lokasi-lokasi yang permukaannya relatif lebih tinggi Banyaknya instansi yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan sistim drainase di kota Jambi menyebabkan sering timbul hambatan yang mengakibatkan terjadi genangan-genangan Permasalahan Sampah (2012) masih ada timbulan sampah yang tidak terangkut masih kurangnya penerapan 3R di masyarakat masih kurangnya fasilitas 3R (sarana penampungan sementara 3R, pengangkutan sampah 3R, dan pengolahan di TPA belum optimal) pemasaran hasil produk 3R kurangnya pendidikan dan keterampilan pengolahan sampah
20
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Peta area beresiko (EHRA 2013)
Dari peta area beresiko dari Studi EHRA telah dapat diketahui kategori area beresiko sanitasi seluruh kelurahan di Kota Jambi, dengan warna hijau berarti kurang beresiko, warna biru berarti beresiko sedang, warna kuning berarti beresiko tinggi dan terakhir warna merah berarti beresiko sangat tinggi
21
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 2.9. Hasil Penilaian Area Berisiko Sanitasi KECAMATAN
KELURAHAN
Skor Resiko Limbah
Hasil Akhir Area Berisiko Skor Resiko Skor Resiko Persampahan Drainase
KOTABARU Kenali Besar Rawasari Simpang III Sipin Suka Karya Kenali Asam Bawah Kenali Asam Atas Paal Lima Bagan Pete Beliung Mayang Mangurai
2 2 2 2
3 2 2 2
3 2 2 2
2
2
2
1 1 2 2 1
2 2 3 2 2
1 3 2 2 2
Paal Merah Talang Bakung Pasir Putih Wijaya Pura Pakuan Baru Tambak Sari The Hok Lingkar Selatan Eka Jaya
3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 3 2 2 3 2
JAMBI SELATAN
22
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi JELUTUNG Kebun Handil Jelutung Payo Lebar Lebak Bandung Cempaka Putih Talang Jauh Handil Jaya
2 2 2 3 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2
2 2 3 3 2 2 2
Beringin Sungai Asam Orang Kayo Hitam Pasar Jambi
3 3
2 2
1 2
3
2
2
2
1
2
Penyengat Rendah Simpang IV Sipin Telanaipura Selamat Sungai Putri Solok Sipin Murni Legok Buluran Kenali Teluk Kenali Pematang Sulur
2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1
3 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2
2 3 1 1 3 2 2 3 2 1 2
PASAR JAMBI
TELANAIPURA
23
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
DANAU TELUK Pasir Panjang Tanjung Raden Tanjung Pasir Olak Kemang Ulu Gedong
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
Tengah Jelmu Mudung Laut Arab Melayu Tahtul Yaman Tanjung Johor
2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
Sulanjana Budiman Talang Banjar Payo Selincah Tanjung Sari Tanjung Pinang Rajawali Kasang Kasang Jaya Sijinjang
3 3 2 2 2 2 4 3 3 3
2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
4 4 3 2 2 3 4 3 3 2
PELAYANGAN
JAMBI TIMUR
24
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1.
VISI DAN MISI KOTA JAMBI
3.1.1 Visi Kota Jambi
Terwujudnya Kondisi Sanitasi yang Berkualitas, Partisipatif, dan Berwawasan Lingkungan Menuju Kota Jambi Sehat 2018.
3.1.2 Misi kota Jambi Menciptakan Sistem Pelayanan Sanitasi yang Berdaya Guna dan Optimal
3.2.
PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI Instrumen Profil Sanitasi yang telah diisi oleh Kota Jambi selanjutnya dikembangkan
menjadi tahapan pengembangan sanitasi, yang kemudian akan menghasilkan peta-peta setiap subsektor air limbah, persampahan dan drainase.
3.2.1. Pentahapan Pengembangan Sanitasi Pentahapan
Pengembangan
Sanitasi
merupakan
aspek
non
teknis
dalam
pengembangan sanitasi, terdiri 6 aspek yaitu: aspek kebijakan dan kelembagaan daerah, keuangan, komunikasi, keterlibatan pelaku bisnis, partisipasi masyarakat, kesetaraan jender dan swasta serta monitoring/pemantauan dan evaluasi. Pemerintah Kota Jambi memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam pengelolaan sanitasi yang pro masyarakat miskin. Hal ini terwujud nyata dalam salah satu bentuk rintisan program koordinatif penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap sarana dan prasarana sanitasi. Saat ini Pemerintah Kota belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) dasar dan pendukung yang lengkap dan memadai untuk mengarahkan pola tindak seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta terhadap pola pengelolaan sanitasi yang benar di Kota Jambi. 25
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Kurang memadainya Perda terkait sanitasi ini akan menyulitkan Pemerintah Kota dalam mendorong partisipasi positif seluruh pihak dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi. Sistem penegakan aturan yang terkait dengan pengelolaan sanitasi dan pengembangan perilaku hidup bersih sehat yang berjalan selama ini masih kurang optimal. Kondisi ini kurang mendukung semangat dan upaya yang sedang dijalankan untuk meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi dan merubah perilaku hidup bersih di Kota Jambi. Berikut akan disajikan area beresiko berdasarkan analisa dari instrumen profil sanitasi. Hasil analisa instrumen profil sanitasi akan ditampilkan dalam bentuk peta area beresiko. Peta Area beresiko ini akan ditampilkan untuk subsektor air limbah, subsektor persampahan dan subsektor drainase setiap kelurahan di Kota Jambi. Pewarnaan pada peta ini terdiri dari 4 (empat) warna, yaitu warna merah berarti beresiko sangat tinggi, warna kuning berarti beresiko tinggi, warna hijau berarti beresiko sedang dan warna biru berarti kurang beresiko.
26
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Peta Resiko Air Limbah 27
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Peta Resiko Persampahan 28
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Peta Resiko Drainase 29
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB IV PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA JAMBI Pada Bab III, sudah dibahas kerangka pengembangan sektor sanitasi kota. Pada bab ini akan merumuskan strategi pembangunan sanitasi yang mencakup semua subsektor dan seluruh aspek. Strategi yang dirumuskan ini akan menjadi salah satu dasar identifikasi awal program dan kegiatan.
4.1. TUJUAN, SASARAN DAN ARAHAN PENTAHAPAN PENCAPAIAN
Tujuan dan sasaran dirumuskan dari Misi Sanitasi kota yang telah disepakati oleh Pokja dan Tim Pengarah Kota Jambi. Tujuan dan sasaran harus mampu memberi arahan serta koridor untuk penetapan sistem dan zona sanitasi, termasuk tingkat layanan sanitasi. Tujuan dan sasaran disusun dengan memperhatikan pendekatan SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-bound), yakni khusus (unik), dapat diukur, bisa diwujudkan, realistik, dan terikat pada kurun waktu. Sedangkan tahap pencapaian mengikuti periode perencanaan, meliputi periode perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Tujuan, Sasaran dan Arah Pentahapan Pembangunan Sanitasi di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4. 1 Tujuan, Sasaran dan Arah Pentahapan Pembangunan Sanitasi di Kota Jambi 1
Misi Sanitasi :
Menciptakan Sistem Pelayanan Sanitasi yang berdaya guna dan optimal
PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2
Tujuan :
1. Tersedianya sapras pengelolaan air limbah yang tepat guna 2. Terciptanya pelayanan pengelolaan air limbah yang berkualitas
30
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
3
Sasaran :
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan air limbah 2. Peningkatan jumlah septik tank yang aman 3. Tersedianya instalasi pengelolaan air limbah skala kawasan di 8 kawasan 4. Tersedianya instalasi pengelolaan air limbah terpusat skala kota 5. Peningkatan pelayanan pengangkutan limbah septik tank 6. Peningkatan sistem dan pengelolaan IPLT sesuai standar 7. Tersedianya kelembagaan dan regulasi pelayanan pengelolaan air limbah yang terpadu
4
Kondisi layanan Saat ini : a. Sarana air limbah individual 62,9 % (jamban keluarga : 61,82, MCK:
- On site :
1,08%);
(%)
b. Septic tank : 63% dengan catatan: 15% aman
- Off site :
-
(%) 5
Target Tingkat Layanan (5–25 tahun):
Seluruh penduduk Kota Jambi mendapatkan akses terhadap sarana dan prasarana air limbah
6
Pentahapan Pembangunan
- Jangka Pendek (tahunan) 10 jamban keluarga, 17 a) On site (%)
MCK/MCK+/MCK++ , 9 septic tank komunal -
b) Off site (%)
- Jangka Menegah (5 tahun)
31
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
a) On site (%)
60% penduduk terlayani
b) Off site (%)
5% penduduk terlayani
- Jangka Panjang (20 tahun)
PENGELOLAAN AIR LIMBAH Akses masyarakat terhadap sarana a) On site (%)
prasarana air limbah 100% Sewerage sistem skala kota yang
b) Off site (%)
memenuhi seluruh masyarakat Kota Jambi
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1
Menciptakan Sistem Pelayanan Sanitasi
Misi Sanitasi :
yang berdaya guna dan optimal 2
1. Peningkatan sapra infrastruktur
Tujuan :
pengelolaan sampah 2. Terciptanya pelayanan pengelolaan sampah yang berkualitas 3
1. Peningkatan jumlah kontainer dan TPS
Sasaran :
2. Tersedianya kontainer dan TPS yang terpilah 3. Peningkatan cakupan pelayanan sampah 4. Mengurangi timbulan sampah yang masuk ke TPA 5. Meningkatkan pengelolaan sampah 3R 4
Kondisi layanan Saat ini : (%)
32
55% terlayani
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
PERSAMPAHAN 5
Target Tingkat La-
75 %
yanan(5–25 tahun): 6
Pentahapan Pembangunan Peningkatan layanan sampah 4% setiap
- Jangka Pendek : (%)
tahun (skala rumah tangga, kawasan maupun kota) Terbangunnya instalasi pengolahan
- Jangka Menengah : (%)
sampah skala kota Pengelolaan sampah melalui sistem 3R sebesar 55 % di Tahun 2018 Memiliki TPAS Mandiri
- Jangka Panjang : (%) PENGELOLAAN DRAINASE 1
Misi Sanitasi :
Menciptakan Sistem Pelayanan Sanitasi yang berdaya guna dan optimal
2
Tujuan :
1. Peningkatan sapra infrastruktur pengelolaan drainase 2. Terciptanya pelayanan pengelolaan drainase yang berkualitas 1. Peningkatan panjang saluran drainase perkotaan
3
Sasaran :
2. Tersedianya saluran drainase yang baik dan lancar 3. Terlaksananya pengolahan saluran drainase yang optimal dan berkulitas 4. Mengurangi timbulan sedimentasi dan sampah yang masuk kedalam saluran drainase
33
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
PENGELOLAAN DRAINASE Peningkatan kerjasama dengan kabupaten/kota sekitar dalam penanganan masalah genangan 4
Kondisi layanan Saat ini :
Jumlah titik genangan 42 titik, kondisi drainase lingkungan yang baik 57%, yang buruk 43%
5
Target Tingkat Layanan
Kota Jambi bebas genangan
(5–25 tahun): 6
Pentahapan Pembangunan Pengerukan saluran drainase di lingkungan permukiman
- Jangka Pendek : (%) Rehabilitasi dan revitalisasi saluran drainase di - Jangka Menengah : (%)
lingkungan permukiman Sistem drainase lingkungan terintegrasi dengan sistem
- Jangka Panjang : (%)
drainase kota dan regional
34
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
4.2. STRATEGI SEKTOR DAN ASPEK UTAMA 4.2.1. Air Limbah Dengan menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), maka setelah mempertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor air limbah tersebut adalah:
Sasaran 1: Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan air limbah
Strategi : 1. Menyediakan fasilitas sanitasi yang aman dan memadai terutama untuk daerah padat kumuh miskin dan rawan sanitasi: a. Mengoptimalkan fungsi MCK dan septik tank komunal yang telah di bangun dengan merehabilitasi MCK dan septic tank yang tidak berfungsi, melengkapi beberapa MCK dengan septik tank, dan meningkatkan koneksi rumah dengan septic tank komunal sesuai dengan designed capacity. b. Membangun MCK/MCK Plus/MCK Plus Plus dari 161 titik menjadi 228 titik pada 2018. c. Membangun septik tank komunal dari 11 titik menjadi 44 titik pada tahun 2018. d. Membangun jamban keluarga bagi masyarakat miskin atau Pra KS/KS 1 sebanyak 10 titik hingga tahun 2018. e. Mengkoneksikan semua toilet rumah tangga dengan tanki septik yang memenuhi standar SNI. 2. Menyusun program pengelolaan limbah cair domestik yang komprehensif dengan membangun bidang kelembagaan, menyusun prosedur standar operasional dan peraturan pendukung.
3. Penguatan bidang kelembagaan air limbah domestik: a. Optimalisasi peran DKP dalam pengelolaan air limbah domestik, mengoptimalkan fungsi pembangunan, operasional dan pengawasan di bawah DKP sampai tahun 2018.
35
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
b. Melakukan kajian akademis untuk mendapatkan masukan tentang pembagian wewenang dalam pembangunan, perasional dan pengawasan bidang air limbah domestik. c. Melakukan perubahan atas peraturan daerah atau perwal terkait dengan peraturan daerah atau peraturan walikota mengenai pembagian wewenang pembangunan, perasional dan pengawasan bidang air limbah domestik. d. Implemetasi LIDAP (Local Institutional Development and Planning) air limbah domestik pada tingkat Kota Jambi.
4. Melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam tahap persiapan, sosialisasi program, perencanaan, konstruksi dan pasca konstruksi melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil.
5. Meningkatkan kesadaran dan peranserta masyarakat dalam sanitasi: a. Memberikan pemahaman bahwa sanitasi bukan ‘personal matter’ b. Memberikan wawasan tentang pentingnya sanitasi yang aman bagi kesehatan dan lingkungan. c. Mendorong masyarakat untuk menyusun sendiri rencana kerja peningkatan partisipasi masyarakat dengan dibantu oleh fasilitator. d. Melakukan kampanye sanitasi melalui berbagai media berbagai media untuk memotivasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik.
6. Meningkatkan pemahaman dan kemitraan dengan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik: a. Meningkatkan kemampuan teknis swasta dalam penyediaan sanitasi yang aman. b. Memberikan rekomendasi teknis kepada pengembang dalam pengelolaan air limbah domestik. c. Mendorong minat swasta dalam pengelolaan air limbah domestik.
36
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Sasaran 2: Tersedianya instalasi pengelolaan air limbah skala kawasan di 8 (delapan) kawasan
Strategi: 1. Mempersiapkan masyarakat terutama di 8 (delapan) kawasan untuk program sewerage dan memperkenalkan/membiasakan masyarakat dengan program-program berikutnya. 2. Menggali sumber-sumber pendanaan alternatif dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pihak swasta maupun dana luar negeri. 3. Melakukan penguatan teknis dan kelembagaan pengelola IPLT/IPAL Talang bakung. 4. Merancang skema PPP (Public Private Partnership) yang sesuai untuk investasi, konstruksi serta operasional dan pemeliharaan. 5. Melakukan kampanye sanitasi melalui berbagai media untuk memotivasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. 6. Membangun IPLT/IPAL Talang bakung untuk wilayah CBD. 7. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung IPAL/IPLT.
4.2.2. Persampahan
Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor persampahan adalah: Sasaran 1 : Meningkatkan Pelayanan Persampahan dari 55% menjadi 75 % pada Tahun 2018
Strategi: 1. meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 2. meningkatkan cakupan pelayanan sampah pada masyarakat 3. mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan
37
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Sasaran 2 : Meningkatkan pengelolaan sampah dengan sistem 3R ( resuse, reduse, recycle) melalui pengolahan sampah organik dan anorganik dari 47% menjadi 55%
Strategi : 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan sampah dengan konsep 3R 2. Meningkatkan pemahaman dan optimalisasi stimulus pengolahan sampah kepada masyarakat melalui konsep 3R 3. Mendorong partisipasi masyarakat mereplikasikan menggunakan komposting komunal secara bertahap 4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan komposting komunal secara bertahap 5. Mengoptimalkan dan memperluas program dan sarana prasarana pengelolaan sampah
4.2.3. Drainase Lingkungan
Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek, maka strategi teknis yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor drainase adalah: Sasaran 1 : Terlaksananya pengolahan saluran drainase yang optimal dan berkulitas : 1. Mengembangkan perencanaan sistem drainase lingkungan yang terintegrasi dengan sistem drainase kota. 2. Membangun dan membuka akses drainase lingkungan yang belum terhubung dengan drainase kota
38
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Sasaran 2 : Mengurangi timbulan sedimentasi dan sampah yang masuk kedalam saluran drainase
Strategi : 1. Merehabilitasi dan merevitalisasi fungsi sistem drainase lingkungan yang sudah ada 2. Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan drainase lingkungan 3. Mengembangkan penanganan pengurangan genangan di permukiman dengan membangun embung di wilayah-wilayah genangan
4.3.
Enabling and sustainability aspect
4.3.1. kebijakan daerah dan kelembagaan Dengan mempertimbangkan tujuan pembangunan sanitasi Kota Jambi tahun 2014 , dan berbagai isu strategis serta tantangan yang dihadapi Kota saat ini, maka dirumuskan serangkaian strategi dalam aspek kebijakan daerah dan kelembagaan yang diarahkan pada tingkatan sistem, organisasi dan individu. Tingkatan Sistem Strategi pada tingkatan sistem adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penguatan kebijakan sanitasi dan penegakannya di Kota Jambi 2. Mengembangkan kerjasama Pemerintah Kota dengan masyarakat dan swasta di Kota Jambi, serta dengan Pemerintah Daerah lainnya dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi. 3. Mengkondisikan integrasi antara sistem perencanaan, implementasi dan monitoring dan evaluasi dalam pembangunan sanitasi di Kota Jambi. 4. Mengembangkan sistem pendukung penyediaan layanan sanitasi yang terintegrasi.
Tingkatan Organisasi Strategi pada tingkatan organisasi adalah sebagai berikut: 1. Memperkuat
kapasitas
organisasi
pengelola
layanan
sanitasi
untuk
dapat
menyelenggarakan pelayanan sanitasi secara efektif dan efisien. 2. Mempertahankan dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan peran Kelompok Kerja (Pokja) SSK Kota Jambi dalam mengawal proses implementasi SSK secara terintegrasi. 3. Mengoptimalkan pengorganisasian kelompok masyarakat pengelola sanitasi guna meningkatkan efektivitas kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana sanitasi di tingkat masyarakat. 39
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tingkatan Individu Strategi pada tingkatan individu adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapabilitas personil-personil SKPD penyelenggara layanan sanitasi. 2. Meningkatkan kapabilitas personil anggota Pokja Sanitasi
4.3.2. Keuangan Strategi penguatan aspek keuangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sub sektor sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor air limbah adalah:
Menyiapkan perencanaan kebijakan dan penganggaran dalam berbagai dokumen perencanaan kota, agar aspek air limbah masuk dalam program prioritas pembangunan kota, dan dapat memanfaatkan berbagai sumber pendanaan (APBN, APBD propinsi, dan APBD Kota, serta partisipasi masyarakat dan swasta).
Menyiapkan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan air limbah khususnya dalam mengakses DAK sanitasi untuk pembiayaan program dan kegiatan air limbah.
Membuat perencanaan pendanaan menggunakan sumber pendanaan pihak swasta untuk sarana dan prasarana sanitasi yang besar biaya investasinya.
Jangka Pendek:
Melakukan advokasi kepada semua pihak terkait dengan tujuan menjadikan pengelolaan air limbah sebagai salah satu aspek prioritas pembangunan kota.
Menjadikan SSK sebagai salah satu referensi utama dalam penyusunan dokumen perencanaan kebijakan dan anggaran Kota Jambi.
Jangka Menengah:
Memastikan bahwa program kegiatan sub sektor air limbah ada dalam berbagai tingkatan dokumen perencanaan (hasil dokumen hasil musrenbang hingga dokumen perencanaan kota, seperti KUA dan PPAS, tercantum dalam dokumen RKA SKPD terkait).
Menyiapkan usulan program kegiatan yang akan dibiayai dengan DAK sanitasi untuk membiayai IPAL komunal kepada menteri teknis dengan referensi utamanya dari SSK.
40
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Mengakses dana dari berbagai sumber dan swadaya masyarakat dalam pengelolaan air limbah.
Menyiapkan sistem tariff untuk retribusi air limbah pada saat sewerage system yang sedang berjalan.
Jangka Panjang:
Melakukan advokasi dan “mengawal” program dan kegiatan air limbah yang akan diusulkan agar tercantum dalam setiap dokumen perencanaan kota.
Menyiapkan program kegiatan yang terintegrasi antara yang ada dalam SSK dan RPIJM untuk dibiayai dari berbagai sumber dengan focus pada pembiayaan sarana fisik dengan investasi besar (IPAL dan IPLT).
2.
Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor persampahan adalah:
Mendorong terwujudnya tempat pengolahan sampah skala kota melalui komitmen daerah dan instansi terkait untuk pembiayaan dan regulasinya.
Mendorong terwujudnya TPA Mandiri Kota melalui komitmen daerah dan instansi terkait untuk pembiayaan dan regulasinya.
Mengkaji dan mengidentifikasi sistem pembayaran retribusi persampahan yang tepat agar kontribusinya terhadap PAD meningkat.
Membuat perencanaan terintegrasi dalam memanfaatkan DAK sanitasi dan dana dari APBD untuk membiayai pengelolaan persampahan. Dimana pembiayaan akan focus pada sarana yang berjenjang (3R hingga TPA).
Memanfaatkan dana untuk pengelolaan sampah sesuai kebutuhan pada semua jenjang (rumah tangga - TPS – TPA).
Mengakses dana dari berbagai sumber dan swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3.
Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor drainase adalah:
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Provinsi Jambi mengenai prioritas anggaran untuk penanganan masalah drainase di perbatasan Kota/Kabupaten.
Memanfaatkan DAK sanitasi untuk pengelolaan drainase lingkungan.
Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan sarana prasarana drainase dari berbagai sumber pendanaan. 41
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
4.
Strategi penguatan aspek keuangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan aspek PHBS adalah sebagai berikut:
Peningkatan alokasi APBD Kota dengan menjadikan PHBS menjadi salah satu program prioritas dalam KUA dan PPAS.
Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS.
Memanfaatkan dana APBN dan APBD Provinsi untuk pengelolaan PHBS.
Membuat program dan kegiatan PHBS yang terintegrasi antar SKPD dan melibatkan pihak lain (LSM, Perguruan Tinggi, KSM) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban dan tangki septic yang baik dan benar.
4.3.3. Komunikasi Strategi penguatan aspek komunikasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi dibagi secara keseluruhan dan setiap sub sektor sanitasi. Adapun strategi komunikasi pembangunan sektor sanitasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Mempertegas kedudukan strategis Pokja Sanitasi Kota Jambi dalam kaitannya dengan berbagai program, proyek, donor ataupun institusi dan para pemangku kebijakan lainnya;
Meningkatkan kapasitas saluran komunikasi dan koordinasi lintas sektoral yang terpadu dan berskala kota dengan Membangun Pusat Pengolahan dan Penyaluran Informasi dan data bersama (data and information management) yang bersifat dua arah demi menunjang pembangunan infrastruktur kota yang menjamin ketersediaan akses kepada fasilitas sanitasi yang layak;
Membangun sistem jaringan komunikasi antar-SKPD, khususnya menyangkut perangkat, saluran dan sarana komunikasi, serta keberadaan simpul aliansi dan kemitraan dengan berbagai pihak (lembaga-lembaga dan individu potensial) guna menunjang percepatan pembangunan sanitasi berskala kota;
Memperluas Kemitraan dan Dukungan Advokasi dengan Kalangan Media Massa terhadap isu Sanitasi Dan Strategi Sanitasi Kota, khususnya menyangkut profil/potret, perencanaan, implementasi serta pemantauan proses pembangunan sanitasi berskala kota;
42
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Meningkatkan keterampilan para personil yang bertindak sebagai komunikator pembangunan sanitasi demi menjaga kualitas pengemasan isu, saluran, perangkat dan materi komunikasi kreatif untuk meningkatkan pemahaman, komitmen, dukungan, kemitraan atau aliansi, serta menjaga dan menciptakan perubahan perilaku masyarakat;
Mendorong penetrasi aspek komunikasi, khususnya melalui pendekatan advokasi secara vertikal, yakni Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat, dalam mewujudkan kerja sama demi percepatan pembangunan sanitasi kota Jambi yang membutuhkan kerja sama regional (seperti drainase ataupun dukungan regulasi, kesepakatan dan komitmen secara regional lainnya);
Menetapkan mekanisme baku pemantuan berkala dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program dan kegiatan komunikasi pembangunan sanitasi di tingkat individu dan masyarakat dalam skala kota.
Sedangkan strategi masing-masing sub-sektor adalah sebagai berikut: 1. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor air limbah adalah:
Meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan air limbah melalui berbagai media kampanye dan promosi;
Mengoptimalkan pemetaan media dalam perencanaan air limbah untuk mendorong pengelolaan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM);
Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, DPRD, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Pusat, dan asosiasi pengusaha);
Menyusun materi sosialisasi tentang sanitasi kota yang terintegrasi antar SKPD;
2. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor persampahan adalah:
Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan (pemerintah dan masyarakat)
untuk
mengembangkan
kampanye
dan
promosi
pengelolaan
persampahan.
Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, DPKAD, Walikota, DPRD, Departemen Teknis, Pemerintah Pusat), menyusun materi sosialisasi tentang Pengelolaan sampah Kota yang terintegrasi antar SKPD.
43
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenaipengelolaan dan pengolahan sampah yang sesuai dengan program pemerintah.
Meningkatkan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat
sehingga
menjangkau seluruh key stakeholder.
Membuat sarana promosi dan sosialisasi pengelolaan sampah yang menarik, aktraktif dan dapat menarik perhatian masyarakat
3. Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor drainase adalah:
Melakukan advokasi yang berkesinambungan kepada stakeholder kunci (SKPD, DPRD, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Pusat), dengan menyusun materi sosialisasi tentang sanitasi yang terintegrasi antar SKPD;
Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan drainase lingkungan;
Meningkatkan sosialisasi pengelolaan drainase lingkungan kepada masyarakat sehingga masyarakat menyadari arti penting pembangunan sanitasi bagi kemajuan roda perekonomian, dan diusahakan dapat menjangkau seluruh key stakeholder.
Meningkatkan sinergi antara pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi untuk mengembangkan kampanye dan promosi pemeliharaan dan pembangunan drainase lingkungan.
4. Strategi penguatan aspek komunikasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan aspek PHBS adalah sebagai berikut:
Mengembangkan program promosi PHBS melalui pengemasan pesan yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat;
Memanfaatkan media informasi yang menarik dan mampu mendorong mobilisasi social untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS.
44
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
4.3.4. Keterlibatan Pelaku Bisnis Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi kota adalah sebagai berikut :
Mengoptimalkan pelibatan sektor swasta dalam hal dukungan teknis, pendanaan, dan pemasaran.
Menciptakan iklim pendanaan yang memungkinkan dan menarik dunia usaha untuk berpartisipasi didalam membiayai atau penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sanitasi.
Penyusunan Regulasi CSR (Corporate Social Responsibility) dan pelibatan pelaku bisnis dalam pembangunan sektor sanitasi.
Menciptakan jaringan kemitraan pihak swasta dan pelaku bisnis untuk mendukung percepatan pembangunan sanitasi berskala kota.
Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan dan sasaran pembangunan setiap sub-sektor sanitasi Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor air limbah adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan advokasi kepada sektor swasta mengenai tingkat kepentingan pengelolaan air limbah domestik. b. Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan air limbah domestik. 2. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor persampahan adalah sebagai berikut: a. Mendorong minat swasta dalam pengelolaan persampahan b. Mengotimalkan pendanaan dari swasta – CSR untuk peningkatan pengelolaan sampah c. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dan media dalam promosi pengelolaan sampah.
45
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
3. Strategi penguatan aspek pelibatan sektor swasta dan pelaku bisnis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan aspek PHBS adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dan media dalam promosi PHBS. b. Mengotimalkan pendanaan dari swasta – CSR untuk promosi PHBS. c. Melibatkan pihak swasta dan media dalam promosi PHBS.
4.3.5. Partisipasi Masyarakat dan Jender Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada dalam pembangunan sanitasi kota Jambi, maka dirumuskan strategi sebagai berikut: 1. Melakukan pemetaan kontribusi, permasalahan, dan target masyarakat dalam pembangunan sanitasi sebagai dasar bagi penentuan langkah, dan metode yang tepat bagi proses pemberdayaan masyarakat. 2. Menyusun langkah-langkah (road map) pemberdayaan masyarakat sebagai panduan mekanisme, prosedur dan metode pemberdayaan masyarakat yang mampu memberdayakan masyarakat sampai dengan jangkauan individual atau tingkat keluarga. 3. Melakukan rekruitmen dan pengkayaan materi terhadap tenaga pendamping sehingga mempunyai kemampuan, kemauan, dan komitmen yang tinggi terhadap pembangunan sanitasi, yang selanjutnya akan membantu program pemberdayaan masyarakat yang akan berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator, inspirator, katalisator, dan dinamisator bagi masyarakat dalam upaya peningkatan wawasan, partisipasi, dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan sanitasi, kesehatan lingkungan, dan pola hidup bersih sehat. 4. Melakukan pembentukan dan pembinaan posyantek secara bertahap sebagai sarana pengembangan dan pusat informasi dan teknologi sanitasi, kesehatan lingkungan, dan pola hidup bersih sehat. 5. Melakukan rapat kerja dengan instansi terkait, aparatur dan perwakilan masyarakat secara bertingkat sebagai sarana partisipasi, akuntabiitas, dan evaluasi masyarakat dalam perumusan dan sinergitas program-program peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, sanitasi, dan pola hidup bersih sehat.
46
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
6. Melakukan peningkatan kapasitas aparatur, forum, pendamping, dan agen/kader lingkungan dalam bidang pemberdayaaan masyarakat dan materi peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, teknologi sanitasi, dan pola hidup bersih sehat. 7. Melakukan proses pemberdayaan masyarakat secara efektif dan efisien berdasarkan mekanisme, prosedur, dan metode yang telah dirumuskan. 8. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap peta proses dan pencapaian target keberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan, sanitasi, dan pola hidup bersih sehat.
Sedangkan strategi partisipasi masyarakat dan jender dalam subsektor persampahan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep 3 R 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan sampah dengan konsep 3 R 3. Mendorong partispasi masyarakat melakukan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga
47
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat uraian dari program yang akan menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kota Jambi tahun 2014 – 2018. Program dan kegiatan ini disusun berdasarkan strategi yang telah dirumuskan pada bab IV untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing – masing sub sector limbah cair, persampahan, drainase lingkungan, PHBS serta aspek non teknis seperti kebijakan dan kelembagaan daerah, keuangan, komunikasi, keterlibatan pelakku bisnis dan aspek peran serta masyarakat, jender dan kemiskinan. A.
Sub-Sektor Air Limbah 1. Pengembangan Kebijakan Dan Kinerja Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Perda pengelolaan Limbah B3
Penyusunan Perda Pengelolaan/Pengolahan Air Limbah
Penyusunan SOP Air Limbah
Peningkatan kelembagaan Pengelola Air Limbah
2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal (1). MCK + / Septictank Komunal
Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK Umum)
Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK Umum kepada masyarakat oleh Dinas Terkait
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Pembebasan atau Hibah Lahan/Tanah
DED MCK + dan Septictank Komunal
Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS)
Pembangunan MCK + / Septictank Komunal (termasuk DAK)
Pengadaan Mobile Lavatory
48
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
(2). IPAL Komunal / SANIMAS IDB APBN
Penyuluhan Polusi dan Pencemar
Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
DED IPAL Komunal dan SANIMAS
Koordinasi Pembebasan/hibah Lahan/Tanah
Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM
Pembangunan Jaringan Sambungan Rumah
Pembangunan IPAL Komunal / Saninas IDB
Sosialisasi Pemanfaatan IPLT
Pelatihan bagi Pengelola IPLT
Operasi dan Pemeliharaan IPLT
Pengadaan Truk Tinja
Pengadaan Motor Sedot Tinja
Pembangunan Digister Pemanfaatan Bio Gas
Pembangunan Pagar IPLT
(3). IPLT
3.
Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kota
Studi UKL/UPL atau AMDAL Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan
Sosialisasi
dan
Kampanye
"Rencana"
Pembangunan
Sistem
Pengelolaan Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan
Pembebasan Lahan/Tanah untuk Rumah Pompa
Pembangunanan Rumah Pompa
Pembebasan Lahan/Tanah untuk jalan masuk IPAL
Pembangunan Jalan
Sosialisasi "Pembangunan" Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan
Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat 49
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota / Kawasan
Pembangunan Sambungan Rumah (SR)
Sosialisasi Pemanfaatan IPAL
Operasi dan Pemeliharaan Sistem Pengolah Air Limbah Terpusat termasuk perpipaan
B.
Sub-Sektor Persampahan 1. Pengembangan Kebijakan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Perwali Pengelolaan Sampah
Penyusunan SOP Persampahan
Peningkatan Kelembagaan TPA
Penyusunan RAD GRK
2. Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya
Sosialisasi pengelolaan sampah melalui spanduk, pamflet, media elektronik, media cetak dan mobil penerangan
Pengadaan Tempat Sampah Terpilah
Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi aparat dan kader Kelurahan dan RT
Pengadaan komposter
Pengadaan Gerobak Sampah
Pengadaan motor sampah
Pembinaan Bank Sampah
3. Pengelolaan Sampah Antara TPST 3R/Bank Sampah
Pembebasan Lahan TPST
Pembangunan TPST
Pembangunan Bio Digester TPST
Pembebasan Lahan SPA
DED Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Pembangunan SPA 50
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Pembentukan lembaga pengelola TPST 3R
Operasi dan Pemeliharaan TPST 3R
Rehab TPS
Pembangunan TPS Bata
Pengadaan TPS Gantung
TPS
Container
Pengadaan Container
Pengadaan Lahan Landasan Container
Transfer Depo
Rehab Transfer Depo
Pengadaan Lahan untuk Transfer Depo
Pembangunan Transfer Depo
4. Pengangkutan Alat Angkut Stasiun antara dan TPA
Pengadaan Amroll Truck
Pengadaan Dump Truck
Pengadaan Dump Truck Compactor
Pengadaan Street Sweeper
Pengadaan Kendaraan Patroli Sampah
Operasional dan Pemeliharaan
5. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Pembangunan Jalan Operasional TPA Open Dumping
DED Penutupan TPA Open Dumping
DED Pembangunan TPA Sanitary Landfill
Penyusunan AMDAL TPA
Sosialisasi Pembangunan TPA
Pembangunan TPA Sanitary Landfill 51
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
C.
Pembangunan Pagar TPA
Peningkatan SDM Pengelola TPA
Penutupan TPA Open Dumping
Pengadaan Alat Berat TPA
Rehab Kolam Lindi di TPA
Pembangunan Parit Air Larian ke Saluran Lindi
Operaional TPA Sanitary Landfill
Sub-Sektor Drainase Saluran Dan Gorong-Gorong Drainase Primer
Pembangunan Saluran Drainase Primer
Saluran Dan Gorong-Gorong Drainase Sekunder
DED Drainase Sekunder
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder
Pemeliharaan Saluran Drainase
Kolam Retensi
Studi UKL/UPL atau AMDAL Kolam Retensi
Sosialisasi Rencana Pembangunan Kolam Retensi
Pembebasan lahan
DED Kolam Retensi
Pembangunan Kolam retensi
Operasi dan Pemeliharaan Kolam Retensi
Supervisi
52
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
D.
Aspek Prohisan Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Prohisan melalui Kampanye
Penyuluhan Masyarakat pola hidup sehat
Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
Roadshow penyuluhan tentang PROHISAN (CTPS, STOP BABS, Membuang Sampah Pada Tempatnya)
Pembentukan Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Penyediaan sarana Fisik untuk mendukung Prohisan
Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, spanduk dll
Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-tempat umum
Peningkatan peranserta masyarakat dalam Prohisan
Lomba LBS
Lomba PW2KSS
Lomba UKBM (PHBS, Posyandu berprestasi dan Kelurahan Siaga)
Lomba Kelurahan Bersih
Lomba KB-KES
53
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Tabel 5.1 Program dan Kegiatan Sektor Air Limbah Kota Jambi Tahun 2014 - 2018
54
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 5.2 Program dan Kegiatan Sektor Persampahan Kota Jambi Tahun 2014 - 2018
55
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 5.3 Program dan Kegiatan Sektor Drainase Kota Jambi Tahun 2014 – 2018
56
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1. GAMBARAN UMUM MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi (M & E) merupakan alat manajemen dalam upaya menjamin mutu suatu program/kegiatan, yang terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling terkait, yaitu :
a. Monitoring adalah proses pengumpulan data/informasi yang lengkap terhadap indikator-indikator perkembangan dan pengukuran kemajuan pencapaian terhadap objektif/tujuan program. Monitoring dilakukan secara reguler dan terus menerus pada tahap pelaksanaan kegiatan, dengan tujuan memantau perubahan, mengetahui hambatan/permasalahan, dan mengukur kesenjangan yang terjadi, agar pelaksanaan kegiatan sesuai standar dan kinerja menjadi efektif dan efisien. Monitoring mencakup penelusuran pelaksanaan sistem yang dapat dipertanggung-jawabkan terhadap target kinerja yang dan konsisten, laporan kemajuan, dan identifikasi masalah.
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 39 tahun 2006, evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi dilakukan dengan memberikan penilaian secara sistematis mengenai suatu kebijakan/program/kegiatan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja, menggunakan informasi yang diperoleh dari proses monitoring dan hasil analisis atas perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target yang telah ditentukan, serta perbandingan terhadap relevansi, keefektifan biaya, dan keberhasilannya untuk keperluan pemangku kegiatan.
57
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tujuan evaluasi adalah menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak, dan keberlanjutan dari suatu program. Berdasarkan hasil evaluasi, disusun rencana tindak lanjut dan rekomendasi untuk perbaikan kinerja. Berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan, dibagi 2 (dua) :
1. Evaluasi Formatif :
Dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program
Bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program
Temuan utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan program
2. Evaluasi Sumatif
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai
Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Berdasarkan tujuan, evaluasi dibedakan atas : 1. Evaluasi proses Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (servis delivery).
2. Evaluasi biaya-manfaat Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya dan manfaat dari program.
3. Evaluasi dampak Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga, masyarakat dan kelembagaan. Berdasarkan tahapan pembangunan, evaluasi terbagi atas :
58
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 6.1 Evaluasi Berdasarkan Tahapan Pembangunan
Tahap Perencanaan (Ex
Tahap Pelaksanaan (On
Tahap Pasca Pelaksanaan
Ante)
Going)
(Ex-Post)
Dilakukan sebelum
Dilakukan pada saat
Dilakukan setelah
ditetapkannya rencana
pelaksanaan rencana
pelaksanaan rencana
Untuk memilih dan
pembangunan
berakhir
menetapkan skala
Untuk menentukan
Untuk melihat
prioritas dari berbagai
tingkat kemajuan
apakah pencapaian
alternatif dan
pelaksanaan rencana
(keluaran
kemungkinan cara
dibandingkan dengan
/hasil/dampak)
mencapai tujuan yang
rencana yang telah
program mampu
telah dirumuskan
ditentukan
mengatasi masalah
sebelumnya
sebelumnya
pembangunan yang ingin dipecahkan
Untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan dengan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program
Jika berbicara tentang monitoring dan evaluasi yang harus dipahami adalah pengertian dari monitoring dan evaluasi itu sendiri. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara monitoring dan evaluasi dilihat dari berbagai aspek (tujuan, focus, cakupan dan waktu pelaksanaan), yaitu sebagai berikut: 59
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Tabel 6.2 Perbandingan antara Monitoring dan Evaluasi
Aspek
1. Tujuan
Monitoring
Evaluasi
Menilai kemajuan
Memberikan gambaran pada
pelaksanaan program yang
suatu waktu tertentu
sedang berjalan
mengenai suatu program
2. Fokus
Akuntabilitas
Akuntabilitas
penyampaian suatu
penggunaan sumber
program
daya
Dasar untuk aksi
Pembelajaran tentang
perbaikan
hal-hal yang dapat
Penilaian
dilakukan lebih baik di
keberlanjutan
masa yang akan datang
program
3. Cakupan
Apakah pelaksanaan
Relevansi : Sejauh
sesuai dengan
mana kegiatan
rencana
sejalan dengan
Apakah terdapat
prioritas dan
penyimpangan
kebijakan
Apakah
Efektivitas : Suatu
penyimpangan
ukuran sejauh mana
tersebut dapat
sebuah kegiatan
dibenarkan?
mencapai tujuan
Efisiensi : Mengukur keluaran, kualitatif, kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan
Dampak : Perubahan positif dan negatif yang
60
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak
Keberlanjutan : Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi
Umumnya dilaksanakan 4. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan terus
pada pertengahan dan akhir
menerus
program
Dilaksanakan secara berkala selama program berjalan
6.2. SISTEM MONEV SANITASI KOTA JAMBI
Sistem monitoring dan evaluasi sanitasi Kota Jambi adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap manajemen pembangunan sanitasi meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan dari kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sanitasi Kota Jambi meliputi pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, pengelolaan drainase, beserta program dan kegiatan pendukungnya yakni perilaku hidup bersih dan sehat, komunikasi, digambarkan sebagai berikut : 61
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Gambar 6. 1 Sistem Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi sanitasi dilakukan dengan maksud agar pelaksanaan pembangunan sanitasi dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tujuan pelaksanaan monev sanitasi adalah:
1. Mengkaji tingkat kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan sanitasi. 2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi agar dapat diatasi secara langsung. 3. Melakukan penilaian terhadap pola kerja dan manajemen kegiatan yang berpengaruh kepada pencapaian tujuan kegiatan dan program. 4. Mengidentifikasi pencapaian Indikator Kinerja (performance/result indicators) dan Indikator Keluaran (outcome indicators) kegiatan. 5. Melakukan penyesuaian kegiatan terhadap kemungkinan perubahan lingkungan yang terjadi, tanpa menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
62
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Manfaat monev sanitasi, terutama bagi penanggung-jawab program adalah : 1. Melakukan salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. 2. Bentuk pertanggung-jawaban (akuntabilitas) kinerja. 3. Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan. 4. Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan sanitasi selanjutnya. 5. Sebagai dasar untuk melakukan monev selanjutnya.
6.3. KOMPONEN MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan Evaluasi (Monev) sanitasi terdiri dari 2 (dua) hal : 1. Monitoring dan Evaluasi AMPL Monitoring dan Evaluasi AMPL dilakukan oleh Tim AMPL terhadap kebijakan pembangunan sanitasi terdiri atas :
a. Kemajuan pencapaian Visi dan Misi pembangunan sanitasi terhadap kebijakan makro Kota Jambi dalam kerangka pembangunan jangka panjang (RPJP), pembangunan jangka menengah (RPJM), rencana tata ruang wilayah (RTRW), pembangunan jangka menengah investasi infrastruktur (RPIJM), dan pembangunan tahunan (RKPD) Kota Jambi b. Kemajuan kinerja, hasil (output), dan dampak (outcome) seluruh program/ kegiatan semua bidang pembangunan sanitasi, meliputi :
Program dan kegiatan utama
Program dan kegiatan penunjang
c. Kemajuan manajemen anggaran pembangunan sanitasi d. Kemajuan manajemen kelembagaan pembangunan sanitasi e. Kemajuan infrastruktur, cakupan pelayanan, dan dampak lingkungan internal dan eksternal sanitasi f. Kemajuan indikator makro utama meliputi :
MDG’s
IPM
SBM/Bebas BABS 63
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
g. Cakupan waktu sumatif :
Tahunan
5 Tahunan
20 Tahun
2. Monitoring dan Evaluasi SKPD Monitoring dan Evaluasi SKPD dilakukan oleh masing-masing bidang Pokja Sanitasi terdiri atas :
a. Data dasar sanitasi meliputi :
Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sanitasi meliputi air limbah, sampah, dan drainase
Kuantitas dan kualitas dampak sanitasi a.l. perilaku BABS, timbulan sampah, banjir (genangan), pencemaran lingkungan
Kuantitas dan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi meliputi air limbah, sampah, dan drainase
Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sanitasi di sekolah
Tingkat kesehatan / derajat kesakitan masyarakat terhadap penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi
Data Penduduk berbasis jender
Kuantitas dan kualitas sarana/prasarana dan cakupan penyebarluasan informasi sanitasi
b. Kemajuan kinerja, hasil (output), dan dampak (outcome) program/kegiatan utama sanitasi pada SKPD Bappeda, Dinas Kebersihan dan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana c. Kemajuan kinerja, hasil (output), dan dampak (outcome) sub kegiatan pendukung sanitasi pada sekolah (Dinas Pendidikan), Kantor Lingkungan Hidup, Bagian Humas, Satpol PP, serta Kecamatan dan Kelurahan. d. Mengidentifikasi masalah yang terjadi selama masa pelaksanaan kegiatan e. Melakukan penilaian pola kerja dan manajemen kegiatan 64
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
f. Cakupan waktu :
Formatif : bulanan, triwulan, dan semester
Sumatif : akhir tahun anggaran
6.4. MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : I. Tahap Persiapan : 1. Rencana pembiayaan monitoring dan evaluasi 2. Penentuan jadwal monitoring dan evaluasi : a. Formatif b. Sumatif 3. Pembentukan Tim Monitoring dan evaluasi: a. Monitoring dan evaluasi AMPL b. Monotoring dan evaluasi SKPD 4. Pengelompokan jenis monitoring dan evaluasi : a. Fisik (konstruksi) b. Non Fisik 5. Pengembangan indikator monitoring dan evaluasi, meliputi : a. Air limbah b. Sampah c. Drainase d. Higiene (PHBS) e. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan f. Keuangan g. Komunikasi h. Keterlibatan pelaku bisnis 6.
Identifikasi data dasar monitoring dan evaluasi
7.
Merumuskan metode pelaksanaan monitoring dan evaluasi
65
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
8.
Menentukan data dasar (base line) monitoring dan evaluasi, yaitu informasi mengenai situasi dan kondisi awal untuk dijadikan titik tolak/acuan pengukuran kemajuan kegiatan.
9.
Penyusunan dan penggandaan pedoman monitoring dan evaluasi.
10. Penyusunan dan penggandaan format monitoring dan evaluasi, meliputi kuesioner, matriks, formulir. 11. Penyusunan jadwal dan lokasi monitoring. 12. Rapat persiapan Tim Monitoring dan Evaluasi.
II. Tahap Pelaksanaan 1. Pelaksanaan monitoring sesuai dengan rencana meliputi materi, personil, lokasi, waktu 2. Verifikasi pemenuhan indikator-indikator sesuai dengan format yang telah disusun. 3. Visualisasi kemajuan kegiatan (terutama untuk konstruksi/fisik) dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi 4. Pengawasan pelaksanaan monitoring dan evaluasi 5. Entri data : a. Data basis b. Hasil monitoring dan evaluasi sesuai format 6. Analisa hasil monitoring dan evaluasi : a. Monitoring dan evaluasi AMPL :
Berdasarkan hasil analisa monitoring dan evaluasi SKPD
Berdasarkan data basis
Berdasarkan perbandingan dan relevansi antara progress tahunan SKPD terhadap RKPD, RPJM, RPIJM, dan RPJP
b. Monitoring dan evaluasi SKPD :
Pencapaian indikator program/kegiatan
Perbandingan antara progress dengan target kinerja, hasil (output), dan keluaran (outcome)
Perbandingan antara progress kegiatan dengan data basis (tahunan)
Pengukuran :
Efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan dengan masukan). 66
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Efektivitas (hasil dan dampak dibandingkan dengan sasaran).
Manfaat (dampak dibandingkan terhadap kebutuhan).
Analisa penyebab permasalahan yang terjadi dan kemungkinan pemecahan permasalahan, berdasarkan data basis dan data pendukung lainnya.
7. Rapat Evaluasi : a. Formatif b. Sumatif
III. Tahap Pelaporan Masing-masing Tim Monitoring dan evaluasi menyusun laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, yaitu : 1. Laporan Monitoring dan evaluasi AMPL : a. Laporan disampaikan sesuai waktu evaluasi sumatif (tahunan, 5 tahun, 20 tahun). b. Laporan disusun dengan lampiran data basis, hasil monitoring dan evaluasi SKPD (semester dan tahunan) dan foto kemajuan kegiatan. c. Laporan disampaikan kepada Walikota dan DPRD dengan tembusan kepada masingmasing SKPD. 2. Laporan Monitoring dan Evaluasi SKPD : a. Laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan untuk progres kegiatan konstruksi. b. Laporan tahunan untuk progress kegiatan non fisik. b. Laporan disampaikan kepada Ketua Pokja Sanitasi, diteruskan kepada Walikota.
67
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
6.5. TINDAK LANJUT MONITORING DAN EVALUASI
Laporan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan tindak lanjut, sebagai berikut : 1. Proses administratif, berupa pendokumentasian seluruh dokumen penunjang kegiatan monev untuk dilakukan proses kaji ulang. 2. Peningkatan perbaikan, rekomendasi, dan rencana aksi, meliputi : a. Pola perilaku dan manajemen dalam kegiatan b. Perencanaan dan perubahan rencana kegiatan berbasis jangka waktu c. Pengambilan keputusan dan kebijakan baru d. Pelaksanaan monev tahap berikutnya, mencakup :
Kemampuan organisasi
Ketepatan perumusan indikator
Validitas data
Metode dan pelaksanaan
Kemampuan anggaran
Pemanfaatan hasil
3. Publikasi kemajuan dan kebijakan pembangunan sanitasi
6.6. PENGORGANISASIAN MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Keberhasilan pelaksanaan monev dirumuskan sebagai berikut : 1. Monitoring : a. Obyek monitoring b. Sumber data c. Pelaku pemantauan d. Durasi pelaksanaan
2. Evaluasi a. Obyek evaluasi b. Sumber data c. Pelaku evaluasi d. Durasi pelaksanaan 68
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
BAB VII PENUTUP Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini adalah up dating dari SSK Kota Jambi yang terdahulu. Selama ini dokumen-dokumen perencanaan dan strategi telah banyak disusun di Kota Jambi, namun SSK adalah khusus untuk bidang sanitasi. Hal ini dilaksanakan dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi untuk mengejar target MDG’s pada tahun 2015.
7.1 KESIMPULAN
Strategi Sanitasi Kota Jambi disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Jambi dengan didasarkan pada Buku Putih Sanitasi dan kajian data primer yang telah dilakukan. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota dimulai dengan penetapan visi dan misi sanitasi, identifikasi isu-isu strategis, sampai kepada penyusunan program dan kegiatan untuk lima tahun ke depan.
Dalam SSK ditentukan pula zona sanitasi untuk sektor air limbah domestik, persampahan, dan drainase.
Hasil analisa dan penetapan zona sanitasi untuk air limbah, diperoleh tiga zona dengan pentahapan pengelolaan sebagai berikut : Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko sedang dan tinggi yang harus diatasi dengan pilihan sistem off terpusat dalam jangka panjang. Zona ini mencakup 45 kelurahan. Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sedang dan tinggi yang harus diatasi dengan pilihan sistem off site kawasan dalam jangka menengah. Zona ini mencakup 18 kelurahan.
Hasil analisa dan penetapan zona sanitasi untuk persampahan, diperoleh dua zona dengan pentahapan pengelolaan sebagai berikut : Zona 1, merupakan area yang harus terlayani penuh dalam jangka waktu menengah dengan sistem layanan tidak langsung yaitu pengangkutan harian disertai dengan pemilahan sampah. Zona ini mencakup 56 kelurahan. Zona 2, merupakan area yang harus terlayani penuh dalam jangka waktu pendek dengan sistem layanan tidak langsung yaitu pengangkutan sampah harian dari TPS atau Kontainer. Zona ini mencakup 6 kelurahan
69
Dokumen Strategi Sanitasi Kota 2014-2018 Kota Jambi
Hasil analisa dan penetapan zona sanitasi untuk drainase, hanya diperoleh satu zona dengan penanganan pengelolaan jangka pendek.
7.2 REKOMENDASI
Dokumen Strategi Sanitasi Kota, menjadi dasar program pembangunan sanitasi Kota Jambi, sehingga seluruh pembangunan sanitasi harus mengacu pada SSK ini;
Dokumen SSK ini belum sempurna, sehingga masih perlu direview untuk menambah dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada;
Hasil review SSK akan digunakan untuk menyusun Memorandum Program Sektor Sanitasi
(MPSS),
dimana
MPSS
ini
akan
menjadi
proposal
untuk
pelaksanaan/implementasi dan untuk mencari anggaran baik berupa bantuan hibah dari luar negeri ataupun untuk menarik investor;
70