BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Seperti yang telah diketahui rokok merupakan salah satu penyumbang
besar devisa negara Indonesia, selain itu juga banyak masyarakat Indonesia yang merokok
dan
menjadikan
rokok
sebagai
kebutuhan
sehari-hari.Untuk
meningkatkan devisa dan kebutuhan masyarakat akan rokok, pabrik rokok di Indonesia perlu meningkatkan produktivitasnya dalam pembuatan rokok. Kertas rokok adalah salah satu bagian penting dalam pembuatan rokok. Kertas ini dibuat melalui banyak tahap, yaitu dari pemesanan bahan pembuatan kertas, pembuburan bahan tersebut, pembuatan lapisan kertas, menentukan kualitas kertas dari ketebalan hingga pengoreksian pori-pori kertas, penggulungan kertas. Penggulungan kertas adalah proses terakhir sebelum pengepakan, namun banyak industri pembuatan rokok memesan dengan bentuk hasil yang lain seperti bentuk gulungan kertas rokok kecil atau bentuk lembaran. Untuk pemesanan dalam bentuk lembaran perlu dilakukan penggulungan ulang sebanyak pemesanan kertas rokok tersebut dan pada umumnya industri rokok memesan sebanyak 1 rim kertas atau ±500 lembar kertas. Proses pembentukan kertas yang semula berbentuk gulungan kertas besar menjadi lembaran sebanyak ±500 lembar kertas perlu menggunakan alat penggulung ulang kertas dan alat potong. Dalam hal ini PT Surya Zig Zag kediri menggunakan sebuah alat yang dinamakan Sheetingline cut digunakan untuk memotong kembali lembaran kertas sesuai dengan ukuran yang diinginkan pembeli. Terdiri dari conveyor, alat press, pemotong kertas, dan lifting table. Gulungan kertas akan digulung lagi menggunakan alat penggulung kertas hingga berjumlah ±500 lembar yang ditandai oleh bunyi alarm, kemudian alat harus dimatikan secara manual oleh operator. Gulungan kertas yang berjumlah ±500 lembar
itu
akan
dipotong
menjadi 2 bagian dan bagian ujung kertas yang dipotong diletakkan pada conveyor. Sheetingline cut yang masih dioperasikan secara manual diharapkan
1
2
dapat lebih cepat dalam waktu pengerjaan sehingga pesanan bisa dikirim tepat waktu. Untuk dapat bekerja lebih cepat, kami berfikir untuk melakukan percobaan bagaimana sheetingline jika dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan program.Uji coba tersebut dilakukan dengan membuat prototype sheetingline cut yang mampu dioperasikan secara otomatis dan juga bisa dioperasikan manual namun tanpa alat penggulung kertas, jadi hanya sheetingline yang terdiri dari conveyor,bagian press,cutting,lifting table dan ditambahkan juga bagian moving table sebagai solusi untuk meringankan kerja
operator yang biasanya harus
mondar mandir mengangkat kertas selesai potong untuk di tumpuk pada lifting table. Dengan adanya moving table yang dilengkapi pelepas kertas ini diharapkan kerja sheetingline cut bisa otomatis dari awal proses hingga akhir. Untuk menjalankan semua kerja yang telah kami rencanakan, Pada alat ini kami memilih mikrokontroller AT89S52 sebagai pengontrol alat, karena mikrokontroler ini banyak terjual dipasaran dan juga harganya yang terjangkau,kemudian kami juga menggunakan keypad 4x4 sebagai penginput data dan LCD 2x16 sebagai penampil. Pada alat miniatur ini juga dilengkapi oleh sistem keamanan dan beberapa lampu indikator.
Dengan inovasi
ini
mempermudah proses pemotongan kertas rokok dan
diharapkan nanti
bisa
mempermudah tugas
operator dalam memindahkan kertas. Selain itu penulis juga berharap nantinya prototipe shettingline cut ini dapat dikembangkan dengan sistem electrik dan mekanik yang lebih kuat dan baik sehingga jumlah kertas yang dipotong bisa lebih banyak,dan transfer potongan ke lifting table bisa lebih cepat sehingga bisa meningkatkan hasil produksi perusahaan.
1.2
Permasalahan Permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara mempermudah proses
pemotongan kertas rokok agar sesuai ukuran dan jumlah potongan yang diinginkan secara otomatis dan bisa tertumpuk secara otomatis setelah dilakukan pemotongan. Dengan memanfaatkan mikrokontroler yang dapat berfungsi secara maksimal,maka alat ini nanti akan dikontrol oleh mikrokontroler dan dilengkapi
3
oleh penampil LCD, keypad untuk menginputkan ukuran panjang dan jumlah potongan kertas rokok.
1.3
Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari rancangan pembuatan alat ini adalah:
1.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program Diploma Teknik Elektro Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
2.
Mengamati kinerja alat saat ini dan merekomendasikan perbaikan alat dalam bentuk prototype.
3.
Untuk
bisa
merancang
mikrokontroler
dan
membuat
alat
dengan
menggunakan
sehingga sistem dapat bekerja secara manual maupun
otomatis. 4.
1.4
Memudahkan proses pemotongan kertas dan proses penumpukannya.
Batasan masalah Dalam pelaksanaan tugas akhir ini pokok permasalahan yang akan dibahas
adalah mengenai: 1.
Tinjauan umum tentang komponen penyusun alat prototype sheetingline cut berbasis mikrokontroler AT89S52.
2.
Alat ini digunakan untuk memotong kertas kering dengan jumlah lembar kertas maksimal 10 lembar kertas rokok.
3.
Memakai motor DC dan motor stepper 12 volt
4.
Memakai sensor reedswitch, optocoupler, inframerah
5.
Tidak membahas program secara mendetail
6.
Jumlah potongan maksimal 5 potong untuk semua mode dan panjang potongan maksimal 10 cm khusus untuk mode otomatis
1.5
Metodologi Metode yang digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir adalah :
1.
Metode Pustaka
4
Yaitu dengan cara mempelajari buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang di hadapi dalam pembuatan alat, baik karakteristik komponen,teknik penggunaannya,dan teknik merangkai komponen, serta teknik-teknik dasar yang digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat. 2.
Studi Observasi Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang diteliti serta mewawancarai pihak karyawan PT Surya Zig Zag Kediri yang bersangkutan mengenai cara kerja dari alat Sheetingline
3.
Metode Perancangan Yaitu dengan cara mencoba-coba membuat desain rangkaian yang di buat.
4.
Metode Pengujian Yaitu dilakukan untuk menguji rangkaian yang dirancang sudah sesuai dengan keluaran yang diharapkan atau belum.
5.
Metode Browsing Yaitu dengan mencari literature dari internet yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan laporan proyek akhir ini dapat dikelompokkan menjadi lima bab yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang judul proyek akhir, latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Membahas dasar teori tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan dan penyelesaian tugas akhir. BAB III PERANCANGAN SISTEM Membahas uraian mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak dari keseluruhan system yang dibahas.
5
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Membahas mengenai data-data pengamatan pengujian pada bagian-bagian tertentu dari keseluruhan rangkaian, serta pembahasan atau analisa data hasil pengujian, dengan melakukan perbandingan terhadap teori yang mendukung. BAB V PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dari hasil pengujian alat dan saran saran untuk perbaikan.