BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini.
1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen, dan sejenisnya. Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personal dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi [SRI06].
Ada berbagai metode penilaian kinerja yang digunakan selama ini, sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu mencari laba atau peningkatan aktiva, maka hampir semua perusahaan mengukur kinerjanya dengan ukuran keuangan yaitu dengan menggunakan teknik analisis kinerja yang berfokus pada rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini mencakup rasio likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, dan rasio lainnya [UMM06]. Namun, ukuran keuangan tidaklah cukup untuk menentukan apakah sebuah perusahaan sudah baik atau belum karena ukuran keuangan tidak memberikan gambaran riil dan menyeluruh mengenai keadaan perusahaan karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi finansial misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan [KAP00].
Kaplan dan Norton pada tahun 1996 merumuskan berbagai tolok ukur yang perlu diseimbangkan dalam penilaian kinerja suatu perusahaan yang disebut dengan metode I-1
I-2
balanced scorecard. Kedua tokoh tersebut mengemukakan bahwa tolok ukur keuangan saja tidaklah cukup memberikan informasi yang komprehensif untuk memandu perusahaan dalam rangka penciptaan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Jika akan melakukan pengukuran kinerja suatu perusahaan, maka hendaknya ditilik bukan dari satu aspek saja melainkan dari empat perspektif yakni dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan seperti terlihat dalam Gambar I.1. Dalam hal ini dapat dikatakan penilaian kinerja perusahaan terdiri dari perspektif keuangan dan nonkeuangan.
Dalam perspektif keuangan ini dapat didefinisikan dengan pertanyaan bagaimana penampilan perusahaan khususnya keuangan di mata para stakeholders. Di sisi lain dalam perspektif pelanggan, dapat dikaitan dengan pertanyaan bagaimana pandangan pelanggan terhadap perusahaan. Selanjutnya dalam perspektif proses bisnis internal, terkait dengan hal-hal apa saja yang harus dikuasai/ diunggulkan dalam perusahaan tersebut. Berikutnya perspektif keempat, yakni perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan dapat didefinisikan dengan pertanyaan mampukah perusahaan melakukan peningkatan (improvement) dan penciptaan nilai secara berkesinambungan. Dengan demikian, secara gamblang pengertian balanced scorecard itu adalah cara melihat perusahaan dengan kartu score yang diseimbangkan di antara aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan.
Gambar I.1 Model Balanced Scorecard [KAP00]
I-3
Balanced scorecard dapat diterapkan pada dua jenis perusahaan yang dibedakan berdasarkan orientasi usahanya, yaitu perusahaan yang berorientasi pada profit dan perusahaan yang berorientasi nonprofit (nirlaba). Penerapan balanced scorecard pada kedua tipe perusahaan tersebut tentunya dilakukan dengan pendekatan, penggunaan parameter-parameter pengukuran, yang berbeda. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat diperlukan identifikasi dan analisis lebih lanjut dalam menentukan parameter-parameter yang digunakan sebagai kriteria pengukuran kinerja.
Adapun hal utama yang mendasari keinginan untuk mengkaji penerapan metode balanced scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan berorientasi profit dalam tugas akhir ini adalah diperlukan analisis mendalam mengenai pengukuran kinerja perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan lebih efektif dan dapat digunakan lebih lanjut sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerja sebelumnya. Adapun alasan pemilihan metode balanced scorecard adalah sebagai berikut: 1. Faktor yang digunakan dalam metode balanced scorecard meliputi faktor keuangan dan nonkeuangan sehingga pengukuran kinerja sebuah perusahaan lebih komprehensif. 2. Parameter-parameter yang digunakan dalam pengukuran dengan metode balanced scorecard bersifat fleksibel sehingga balanced scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan baik yang berorientasi profit maupun nonprofit Dengan demikian, kajian penerapan metode balanced scorecard diharapkan dapat digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan dengan tepat dengan parameterparameter pengukuran yang disesuaikan dengan orientasi perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dijadikan dasar pengerjaan tugas akhir ini meliputi: 1. Bagaimana mengukur kinerja perusahaan berorientasi profit dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. 2. Bagaimana menentukan parameter-parameter pengukuran yang digunakan dalam pengembangan model pengukuran kinerja dan model pengetahuan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard.
I-4
3. Bagaimana mengembangkan prototipe perangkat lunak sebagai alat bantu pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan parameter-parameter pengukuran dan menguji validitas dan memverifikasi model pengukuran kinerja dan model pengetahuan.
1.3 Tujuan Tujuan utama dan tujuan pendukung tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan utama: “Menerapkan
balanced
scorecard
dalam
pengukuran
kinerja
perusahaan
berorientasi profit” 2. Tujuan pendukung: a. Memahami penggunaan metode balanced scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan berorientasi profit serta memperoleh wawasan pendukung yang terkait. b. Menentukan parameter-parameter pengukuran dan mengembangkannya menjadi model pengukuran kinerja dan model pengetahuan dengan menggunakan metode balanced scorecard. c. Mengembangkan prototipe perangkat lunak sebagai alat bantu pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecard sesuai dengan parameter-parameter pengukuran dan menguji validitas dan memverifikasi model pengukuran kinerja dan model pengetahuan.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang didefinisikan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah: 1. Parameter-parameter pengukuran dalam balanced scorecard terbatas pada perusahaan berorientasi profit yang akan dinilai kinerjanya. 2. Prototipe perangkat lunak yang akan dikembangkan terbatas pada PT. Essence
Indonesia yang akan dijadikan studi kasus dengan parameter-parameter pengukuran disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
I-5
1.5 Metodologi Dalam penyusunan tugas akhir ini akan digunakan metodologi sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur akan dilakukan selama penyusunan tugas akhir yang mencakup studi mengenai balanced scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan. Literatur yang digunakan berupa buku, artikel ilmiah, maupun situs internet. 2. Identifikasi dan Analisis Parameter Balanced Scorecard Pada Perusahaan Berorientasi Profit Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis terhadap penerapan balanced scorecard pada perusahaan yang berorientasi profit untuk menghasilkan parameterparameter pengukuran penilaian kinerja perusahaan tersebut dilihat dari empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. 3. Identifikasi dan Analisis Parameter Balanced Scorecard Pada Perusahaan PT. Essence Indonesia Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis terhadap penerapan balanced scorecard pada PT. Essence Indonesia sebagai studi kasus untuk menghasilkan parameter-parameter pengukuran penilaian kinerja perusahaan tersebut dilihat dari empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. 4. Pengembangan Model Pengukuran dan Model Pengetahuan Pada tahap ini dirancang model pengukuran kinerja yang mencakup keterkaitan antar parameter-parameter untuk setiap perspektif. Model pengetahuan yang bertujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan juga dikembangkan berdasarkan model pengukuran. 5. Pengembangan Prototipe Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan pengembangan perangkat lunak sesuai dengan analisis parameter-parameter balanced scorecard yang telah didefinisikan dan disesuaikan dengan perusahaan PT. Essence Indonesia yang dijadikan studi kasus untuk diukur kinerjanya.
I-6
Skema metodologi pengerjaan tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar I.2 di bawah ini:
Studi Literatur
Identifikasi dan Analisis Balance Scorecard dari 4 Perspektif Pada Perusahaan Berorientasi Profit
Identifikasi dan Analisis Balance Scorecard dari 4 Perspektif
Pengembangan Perangkat Lunak Balanced Scorecard: Studi Kasus Perusahaan PT. Essence Indonesia
Pengembangan Model Pengukuran Kinerja dan Model Pengetahuan
Gambar I.2 Metodologi Tugas Akhir
1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan. 2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori yang mendasari tugas akhir, mencakup teori manajemen kinerja, sistem pengukuran kinerja, balanced scorecard, model pembobotan Borda, model Objective Matrix (OMAX), dan basis pengetahuan. 3. BAB III. ANALISIS Bab ini membahas proses pelaksanaan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard sesuai dengan kerangka kerja mulai, yaitu identifikasi lingkungan industri, pemahaman visi dan misi yang komprehensif, penentuan tujuan strategis, penentuan faktor-faktor kunci keberhasilan, identifikasi hubungan kausal, penentuan ukuran strategis, dan pembobotan.
I-7
4. BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Bab ini membahas perancangan model pengukuran, model pengetahuan, dan prototipe perangkat lunak dan implementasi prototipe perangkat lunak sebagai alat bantu untuk mengukur kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard. 5. BAB VI. PENGUJIAN Bab ini membahas pengujian yang dilakukan terhadap model pengukuran kinerja, model pengetahuan, dan prototipe perangkat lunak. 6. BAB VII. PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari proses pelaksanaan tugas akhir dan saran yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas akhir.