BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Proy oyek ek Indonesia Menurut Badan Pusat St Statistik (2013), jumlahh remaja rem emaja (10-24tahun) di Indones juta Indonesia. berjumlah 63 ju uta jiwa atau sebesar 26.8% dari 233 juta ta jjiwa iwa penduduk Indonesi sekitar Dari data te tersebut diprediksi se eki k ta tar tahun tahu ta hun 2020-2030, 2 20-2030, Indonesia 20 Ind don onesia akan mendapat mendap (15-64tahun) akan bonus demografi, demografi, dimana dima di mana n jumlah jum umla lah h usia usi angkatan ang ngka kata tan n pr pproduktif oduktif (1 155 64tahun) ak mencapai 70%, sehingga penduduk produktif me encapai 70% 0%,, sehing n ga pembinaan pem mbi bina naan an tterhadap erha er hada dap p remaja ja atau pe pend n uduk uusia sia produk digiatkan sebagai pembangunan Pembinaan hharus arus digi giat atka kan seba baggai aset pembaharuan dan pem mba b ngunan an bbangsa. angsa. P an embina remaja pengembangan rema maja ja ddiwujudkan iwujud iw udkkan melalui penyadaran, pemberdayaan da dan n peng ngem emba bang n an ppotensi oten remaja unruk re ema maja ja unr nruk mewujudkan remaja yang sehat, cerdas, kr kreatif, f, ma mandiri, ddan profesional pr prof ofesionnal sebagai bagian dari pembangunan nasional.1
Salah S Sa lahh satu wujud nyata usaha pemerintah dalam mengembangkan potensi re remaja ema adalah adala ah mengeluarkan Undang-Undang No.40 tahun 2009 tentang Kepemudaan Keepemudaaan ddan dilanjutkan d lanj di njutkan
dengan
Peraturan
Pemerintah
No.41
tahun
2011 20 011
mengenai menge genn
Pengembangan Kewirausahaan Penyediaan Pengem e bangan n K ewirausaha h an dan Kepeloporan Kep epeloporan Pemuda, Pem emuda, serta serrta Penye yedi diaa Prasarana dan Sarana Kepemudaan. Kepemudaaan. Penyediaan Pen enyediaan prasarana dan sarana kepemudaan kepem emud uda yang diarahkan pemerintah sebagai bentuk pelayanan pengembangan ke kepeloporan ya kepe pelo lop por pemuda. pemu pe muda da. Pengembangan Peng ngembbanggan kepeloporan kep epel elop oporan ppemuda emud em udaa adalah adal ad alah h kegiatan keg egiiattan mengembangkan meng me ngem emba bangk pote po tens n i dalam me meri rintis jalan, jal a an, melakukan mela me laku kuk kan te ero robosaan, m enjawab ta tant ntan ngan da potensi merintis terobosan, menjawab tantangan dan memberikan berbagai masalah. memb mberik ikan jjalan alan al an kkeluar eluar atas ber erbagai ma asalah.2
Daerah Istimewa Yogyakarta yyang ang dikena dikenal al sebagai kota pendidikan memiliki 166 16 Sekolah Menengah Umum dan n 208 Se ekolah Menengah Kejuruan, 10 pergur Sekolah perguran tinggi negeri dan 112 institusi dengan deeng n an 18 universitas, 42 sekolah tinggi/institut. 7 politeknik dan 45 akademi3 yang mampu mam ampu menarik 310.840 jiwa pendatang dari 333 provinsi di Indonesia terutama individu remaja.4 1
UU Republik Indonesia No.40 Tahun 2009, tentang Kepemudaan. Hal.1. PP Republik Indonesia No.41 tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan.pasal 1 (5) hal 9. 3 http://www.bkkbn.go.id/ Data Statistik Sarana Pendidikan Nasional 2008-2013. 4 Katalog BPS: Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2013.Hal.61. 2
1
Tabel 1. Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umurdi D.I.Yogyakarta tahun 2012-2021
Sumber: Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2013, B BPS PS DIY, DIY, 2013 201 013
Jumlah penduduk usia remaja (1 (10 (10-24 0-24 4 ttahun) ahun) di D.I.Yogyakarta pada tahun ah un 22015 0 berjumlah 684.000 jiwa (19%) dari jumlah penduduk D.I Yogyakarta kkeseluruhan be esel es elur uruh 3.58 3. 580.30 3000 jiwa. jiwa ji wa. Pada Pada ttahun ahun ah un 22015, 0 5, pendudu 01 duk k dengan deng de ngan an kkelompok elom el ompo pok k umur ur 10-14 10-14 tahu 3.580.300 penduduk tahun berjumlah 201.000jiwa. kelompok berj be rjum u lah 201.00 00j 0jiw iwa. Penduduk Pendudu duk k dengan deng de ngaan kelompo ok umur um 15-19 tahun tah hun berjumlah berjuml 20 00. 0.50 5000 jiwa jiw ji wa dan dan penduduk dengan d ngan kkelompok de elompok um mur 220-24 0-24 24 ttahun ahun ah un berjuml 200.500 umur berjumlah 282.500 jiwa.5 Pada tahun 2020, 0, jumlah remaja r maja di D.I.Yogyakarta rentang usia 110re 14 tahun diprediksi akan meningkat men ningkat seb besar kurang lebih 11.000 jiwa dengan deng sebesar peningkatan 1.000-4.000 jiwa per peer tahunny nya dan penduduk rentang usia 15-19 tahu tahunnya tahun 11.300 jiwa dengan peningkatan kira-kira 11.30 300 jiw wa dengan peningkatan 1.000-4.000 jiwa per p 43.900 tahunnya, sedangkan untuk rentang us usia 20-24 tahun akan menurun sebesar 43.90 jiwa dengan penurunan 11.000-12.000 jiwa per tahunnya. Sehingga fokus pembinaan remaja lebih diarahkan untuk pembinaan remaja awal dengan rentang usia 11-15tahun dan remaja tengah 15-18 tahun. Pada tahun 2035, diproyeksikan
5
Katalog BPS: Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2013.Hal.67.
2
jumlah remaja berumur 10-14 tahun akan berjumlah 254.000 jiwa, remaja berusia 15-19 tahun akan berjumlah 248.300 jiwa, dan remaja berusia 20-24 akan berjumlah 111.500 jiwa, sehingga proyeksi jumlah remaja di D.I. Yogyakarta pada tahun 2035 akan berjumlah 613.800 jiwa. Tabel 2. Jumlah Balita,, Remaja, j , dan Lansia Wilayah y D.I.Yogyakarta gy
Sumber: Sumber r: Bkkbn.go.id Bkkbn
Dari Da ri dataa diatas jumlah remaja tertinggi berada di Kabupaten Kabupat a en Bantul Ban antul dengan den ng persentasi dilanjutkan Kota pers pe r entaasi jumlah remaja tertinggi yaitu sebesar 55.25%, dilanju utk t an ddengan enga en gan K o Y gyaakarta dengan 54,57% dan Kabupaten Sleman dengan 53. Yo .79%. % S e in eh ngg Yogyakarta 53.79%. Sehingga ketiga ga wilayah tersebut paling berpotensial sebagai fokus lokasi pemberd day ayaa pemberdayaan rema aja untuk mengembangkan potensi remaja di D.I.Yogyakarta. remaja
Individu dimasa dima masa sa remaja rem emaj ajaa mengalami meng me ngal alam a i masa maasa storm stor st orm m and and stress stre st ress ss (badai dan tekanan), tek kan anaan rema maja j merupakan masa bergolak yang g di diwa warn untuk menyatakan bahwa masa remaja diwarnai deng de ngan konflik dan perubahaan suasana hati yang mengakibatkan gangguan gang ga nggu guan an eemosi. mo dengan Deng De ngan an kkata ataa la at lain in,, ma masa remaja rem emaj ajaa identik identi id tik k dengan deng de ngan an berbagai ber erba baga gaii permasalahan perm pe rmas asal alah ahan n bberkaitan erkaita Dengan lain, deng de ngan an ego go yyang angg ttinggi, an ing nggi gi, penc ncarian n ja jat ti dirii dan da pe peru ruba baha han n da dalam m po pola la ppikir ikir yan dengan pencarian jati perubahan yang mengaaki kiba batk tkan an remaja memiliki ki emosii yang tidak terken nda dali li, la lab bil, dan tump mengakibatkan terkendali, labil, tumpul kep pada bentuk k penyimpangan sosial berupa kenakal yang cenderung mengarah kepada kenakalan remaja. (Hurlock, 2008).
r maja juga dapat dipicu oleh beberapa faktor re fakt Selain faktor internal, kenakalan remaja untuk beraktivitas beraktivitas di waktu luang yang disertai disert lainnya kkurangnya motivasi remaja untuk kurangnya ruang yang mewadahi remaja dalam beraktivitas yang terarah secara efektif menjadi salah satu pemicu kenakalan remaja.6 Menurut Willis, waktu luang
6
Ringkasan Eksekutif dari kajian Pusat Penelitian Kebijakan: Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2011
3
adalah sisa waktu kosong setelah atau sebelum kegiatan pokok individu, termasuk hari Minggu dan hari libur. Waktu luang tanpa disertai aktivitas didalamnya menimbulkan gagasan untuk mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan baik positif ataupun negatif.
Menteri Pendidikan dan Menurut hasil penelitian n Pusat Pusat Penelitian Kebijakan Ke da Kebudayaan tahunn 22011 011 semakin aktif remaja berak kti tivi v tas di waktu luang rema beraktivitas remaja yang semakin rendah rend ndah kecenderungan kecenderung ngan remaja untuk berbuat iseng. Manfaat yan diperole eh remaja sendiri sen endi diri ri dengan denga gan n memanfaatkan mema me manf nfaa a tk tkan an waktu waktu luang secara sec ecara teratur adalah adala diperoleh menjadi mandiri, kemampuan bersosialisasi menj njaadi lebih lebiih aktif, akti tif, f bertanggung bertanggung jawab, ma and ndir iri, i kem mampuan n bersosialisa m eningka kat, t, kreatif, kre reaatif, berani beera rani mengemukakan pendapat, pend ndap apat, dan daan meningkatnya meni me n ngkatn nya y prestasi presta meningkat, akademik maupun akad dem mik maupu punn non-akademik.
Me orey dalam buku Buletin Psikologi:Mensiasati Perilaku Peril ilaku u Re Rema maja j , salah sal sa Menurut C Corey Remaja, sa tu bentuk ben entuk pengembangan potensi remaja dengan pembentukan ssikap. i ap ik p. Si Sika kap da ap satu Sikap dapat dibent di ntuk melalui proses pendidikan atau komunikasi yang be erkuaali lita tas ya yan n dibentuk berkualitas yang diwujudkan diwu ujudkan melalui salah satu bentuk wadah fisik community pplanning lanning dalam dalaa da hubungannya antara lain dalam hubu ungannya dengan penampungan kegiatan – kegiatan pemuda ant tara lai ain da alaa bentuk kepemudaan, perkumpulan bent ntuuk organisasi ke kepe pemu muda d an, perkum mpu pula lan n ol olah raga, kesenian, kessen eniian, wadah wad pendapat mengisi waktu penyaluran ide dan bertukar pe end ndap apat sserta erta er ta aktivitas rekreasi dalam mengis si wa wak llu ang remaja dengan teratur. luang
Pe Pera r n peme meri rintah tah ddalam alaam men al enge gemb mban angk gkan pot oten ensi si rem emaj aja tterwujud erwuj ujud ud melal Peran pemerintah mengembangkan potensi remaja melalui pembangunan Youth Center Tlogadi, Mlati, tahun yang pe emb mban angu guna nann Y out uthh C enter di daerah daerah Tlog gadi, Mlati i, Sl Sleman an pada pad adaa ta tahu hun n 2010 yan dikelola oleh Badan Pemuda dan dan Olahraga Olahr hraga dari Dinas Pendidikan Pemuda dan da Namun, Tlogoadi Olahraga D.I.Yogyakarta. Nam mun, hinggaa saat ini peran Youth Center Tlogoa penyaluran luang belum maksimal sebagai wadah wad dah a penyalu luran bakat untuk mengisi waktu luan dijabarkan. remaja sesuai visi dan misi yang yan ng dij jabarkan. Keberadaan Youth Centerr hanya han yang berupa penyediaan sarana gedung ya yan ng didukung fasilitas lengkap yang disewakan disewak untuk kata t k beragam b kkegiatan i t pemuda d atau t use center. Dalam D l k t llain, i Youth Y h Center C Tlogoadi hanya berperan sebagai pihak penyedia lahan dari kegiatan pembinaan
4
remaja yang baru berfungsi ketiga ada pihak ketiga sebagai penyewa dan penyelenggara kegiatan.7
Oleh karena itu, Youth Activity Center sebagai bentuk community planning, prasarana dan sarana pemberdayaan remajadan menjadi ruang untuk mewadahi aktivitas waktu luang remaja rema maja ja di Sleman untukk mengembangkan mengembangkan potensi remaja ag agar menjadi remaja yang yan angg sehat, cerdas, kreatif, mandiri, dan dan profesional sebagai bagian bagi dari pembang nguunan nasional se sesuai dengan rencana pemeri rint ntah dalam menyamb pembangunan pemerintah menyambut bonus demografi dem de mografi tahun taahu hunn 2020-2030 2 20-20 20 2030 30 kelak. kellak ak.
Latar Bel lak akaang Permasalahan Permas asal alahan 1.1.2. Latar Belakang Rema m ja sama sam ama de dengan pengertian dalam bahasa latin ad aadolensence ollen ense senc ncee yang g bera Remaja berarti tumb mbuh uh atau ataau tumbuh menjadi dewasa. Menurut Robert JJ.. Ha H vigh vi ghurst (1953), (1 1953 tumbuh Havighurst seor se o ang aahli hli psikologi perkembangan, masa remaja dibagi da ala l m be bebe bera rapa ffase. as seorang dalam beberapa Fasse aw Fa wal dimulai dari usia 11-15 tahun, fase pertengahan berusiaa 16-18 18 ttahun ahun ddan ah Fase awal fa aakhir fase khir berusia 19-21 tahun. Perkembangan individu di masa rremaja emaaja m ellip ipu u meliputi perke embangan fisik,sosioemosi, dan kognitif yang mengakibatkan pe erubahan sec ca perkembangan perubahan secara kuantitatif kuan ntitatif maupun kualitatif pada individu.
perkembangan motorik, baik motorik Perkembangan fisik pada remaja ja bberupa e up er pa pe rkembangan k motorrik kasar kas dda n motorik halus. Perkembanga an motorik kasar dipengaruhi oleh eh pproses ros dan Perkembangan ke kema mata tang ngan an individ du yang y ngg berbeda-beda. Perkemba ya bang gan motor orik ik halus hal aluss merupakan mer eru upak kematangan individu Perkembangan motorik perkembangan gerakan menggunakan pe perk r embbang ngan an ger erak akan an iindividu nddividu idu ya yang ng m enggunak en akan an ootot tott – otot to otot kecil kecil aatau tau ta u ssebagian ebagi anggota tubuh an ngg ggot otaa tu tubu buhh ttertentu. erten entu tu.
kemampuan merasa Perkembangan sosio-emosi meliputi kema ampuan individu untuk mencintai, mera takut, Pada nyaman, berani, gembira, takut t, marah sserta erta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pa aspek ini, individu sangat dipengaruhi dipeengaru uhi oleh interaksi dengan orang-orang di sebaya. sekitarnya termasuk interaksi dengan deeng gan orang tua dan teman-teman sebay Kelompok sebaya dapat seorang K l k teman t b d t mempengaruhi hi pertimbangan ti b ddan kkeputusan t remaja tentang perilakunya
7
Didik Wardaya, Kepala Subbag Keuangan Dikpora DIY. Oktober,2012.
5
Perkembangan kognitif berkaitan dengan konsep intelektual individu. Jean piaget (1982) mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu tahap sensorimotor pada individu berusia 0-2 tahun, tahap praoperasional pada individu berusia 2-7 tahun, tahap operasional konkret pada individu berusia 811 tahun, dan tahap operasional formal pada individu berusia 11 tahun ke atas. Pada remaja untuk tahap perkembangan operasional ope pera rasional formal, re rema m ja memiliki kemampuan untu berpikir secara ab abs strak, menalar secara logis, ddan an menarik kesimpulan dari da abstrak, yang Dalam informasi ya ang tersedia. Dal lam tahapan ini, seseorang dapat dapa da p t memahami hal-hal hal-h seperti ci cinta, bukti ti log ogis is, dan n ni nila laii. IIaa tidak tida d k melihat meli me l hat segala sesuatu sessua u tu hanya dala logis, nilai. dalam bentuk ,sehingga bent tuk hitam m dan pputih, utiih, ut h namun ada “gradasii abu-abu” abu bu-abu” di antaranya antaraany n a ,sehing pperkembangan erkemba bang ngan an kreativ vit itas seorang individu sedang seeda dang ber erad adaa pa ppada da tah ahap palin kreativitas berada tahap paling berpotensial untuk berp potten ensi sial unt tuk diolah dan dikembangkan, khususnyaa pa ppada da rremaja emaj em ajaa berusia berusi sia 11-15 11ag gar m enjaadi sumber daya manusia yang kreatifbagi pem embanggun unan nas sio i na agar menjadi pembangunan nasional. Pe Peng n emba bangan kreativitas dapat diarahkan melalui empa at ta aha hapa pan n pro os Pengembangan empat tahapan proses kr kre eatifm fmenurut Graham Wallas (1962) dalam buku The A rt of T hougg kreatifmenurut Art Thought (P (Piirto o,1992), yaitu (Piirto,1992), Pesiapan (preparation)) a. Pes siapan ((preparation merupakan untuk m erupakan tahap pengumpulan informasi yang diperlukan untu uk memeahkan mem emeahk hk belajar mencari jawaban, lain, ma masalah. Individuu be bela laja jarr berpikir, menc car arii ja jawa waba ban, bertanya pada pada orangg la ai berbekal dan sebagainya. Dengan be berb rbekall bbahan ahan dan pengetahuan serta pengalaman ah penga galaam masalah individu menjajaki bermacam-macam bermacam-ma m cam kemungkinan penyelesaian n m asal as dengan tidak tetap dde ngan ng an arah ya yyang ngg tida dak pa ppasti sti tetapi alam ba bawah sadar te teta tap p mengeksplorasi meng me ngek eksp splora berbagai (pemikiran berb bagai ai aalternatif lterna lt nati tiff (p (pe emikiiran an ddivergen). iver iv erge gen) n). bb. Inkubasi Ink nkub ubas asii ((incubation) inccuba in ati tion) individu Pada tahap persiapan, indivi idu diarahkan diaraahk h an pada usaha ‘melepaskan diri’ untuk untu masalah permasalahan sementara waktu dari masa alah yang ddihadapi ihadapi untuk mengamati permasalah Merupakan timbulnya dari dalam alam prasadar. M erupakan n tahap penting dalam proses timbuln inspirasi/gagasan. c. Iluminasi (iillumination) Pada persiapan, diharapkan sudah P d ttahap h i iindividu di id dih k d h memiliki iliki iinspirasi i i atau t gagasan-gagasan baru.
6
d. Verifikasi (verification) Pada tahap persiapan, gagasan yang muncul siap untuk dievaluasi secara kritis serta menghadapkannya pada realitas dengan keberanian untuk menerima secara total kritik dan saran yang diajukan dengan pemikiran konvergen. Perilaku kreatif dihasilkan dari cara berpikir konvergen disertai pengetahuan dan pengembangan
keterampilan keteram mpi pillan
yang
secara secar araa
tidak
sadar/
tidak
terduga terdug
enjadi gagasan melalui pemikiran pem mik ikiran divergen. Pemikiran Pemikir dikonfigurasikan m menjadi konvergen
ad adalah
pemikiran pemikir ran
kritis
dengan
kecenderungan kecende deru rungan
berpikir
satu sa
kemunggki kinan/kebeena nara rann untukk satu satu permasalahan. per erma masa sala laha han. n. Pemikiran div iver e gen lebih serin kemungkinan/kebenaran divergen sering disebut pemikiran menilai dari diseebu but dengan denggan a pem mik ikirran kreatif yang cenderung cender e un ung g meni n lai satu u masalah da be sudu su dutt pandang pandan ng tterkait. erkait. Utami Munand darr ((1988) 1 88) me 19 mend ndef efiniskan n kreativit beragam sudut Munandar mendefiniskan kreativitas sebagai dalam serta sebaaga gaii kemampuan kemamp ke mpuan untuk mencerminkan orisinalitas orisinaliita tas da dala lam m be bberpikir rpik kir i ser meng ngol olab a orrasikan dalam suatu gagasan yang dipengaruhi fa akt k or usi siaa, keterse edia mengolaborasikan faktor usia, ketersediaan fassilitas, dan fa dan penggunaan waktu luang. Menurut Widyatun (1999), (19 999),, kreatif kre reat atif i ada dal fasilitas, adalah kem ke mamp mpuan untuk menyelesaikan masalah dengan menciptakan n idee aasli/adaptif sli/ sl i/adap p kemampuan se a cerdas, berbeda (out of the box) serta membawa manfaat. M e urrut Refinger en Refin ing g secara Menurut (1980), (19800), pengembangan
berperan untuk kreativitas dalam diri seseorang be erperan unt ntu u
menciptakan masalah tidak mencciptakan kemungkinan-kemungkinan dalam memecahkan masal lah yyang ang ti an ida mampu pengembangan maampu kita ramalkan ramalk kan di di masa m sa depan. Oleh ma Oleh kkarena aren ar ena itu pengem mba ban ngan rremaja ema em menjadi individu yang kreatiff di diperlukan dipe perl r ukan an aagar gar kelak remaja mampu menjadi ssumber umb um d ya manusia yang berkualitas untukk pembangunan nasional di berbagai bbidang. da idan id ang g. daya
Pemb Pe m anguna nann kepemudaan kepe pemu muda daan bberkaitan erka er kait itan an ddengan eng en gan pros oses es m emfa fasi sili littas sega gala la hhal al yan Pembangunan proses memfasilitas segala yang berkaitan dengan menghasilkan kreatif, berk be rkai aita tann de deng ngan kkepemudaan epemudaan n untuk me enghasilkan n rremaja e aj em ajaa yang yang cerdas, cerrdas, kreat Pembangunan mbangunaan kepemudaan membutuhkan pelayanan pelayan mandiri dan profesional.8 Pemb kepemudaan dengan cara men meningkatkan kepemudaan ningkatkan partisipasi dan peran aktif kepemuda stik pemu uda.9 Peran aktif pemuda sebagai agen ag yang sesuai dengan karakteris karakteristik pemuda. perubahan antara lain diwujudkan melalui pemuda.10 an mela alui pengembangan kepeloporan pemuda Pengembangan Kepeloporan Pemu Pemuda udaa diwujudkan melalui penyediaan prasarana prasaran ddan sarana kepemudaan k d l h satunya t b l d sebagai b i wadah d salah berupa gelanggang pemuda aktivitas remaja di waktu luang dengan fungsi operasional meliputi fasilitas 8
UU Republik Indonesia No.40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, pasal 1. PP Republik Indonesia No.41 tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan.pasal 1 (5) 10 UU Republik Indonesia No.40 Tahun 2009, tentang Kepemudaan, Bab Vpasal 17. 9
7
olahraga, kesenian, ilmiah, dan kerohanian, fungsi pengelolaan dan jasa berupa keterampilan, keahlian, konsultasi, dan lainnya serta fungsi rekreasi.yang didukung peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang prasarana kepemudaan secara optimal.11 Pengembangan kreativitas remaja bisa dilakukan melalui wadah aktivitas remaja waktu teratur. dalam memanfaatan wakt ktuu lluang uang secara terat tur ur.. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Pus Penelitian Kebijakan Kebijak kan Menteri Pendidikan dan Kebuda daya y an tahun 2011 mengenai mengen Kebudayaan aktivitas wakt waktu minat mengarah aktivitas ktu luang remaja, m inat remaja Indonesia lebih hm engarah pada aktivit rekr re krea e si rekreasi.. Aktivitass rekreasi
meng me ngaarah ppada adaa kegiatan ad kegi ke g atan penyegaran penyega garan selepas da mengarah dari
kegiatan pendidikan formal fisik kegi giat atan pendi d dikann fo form mal yang diklasifikasikan a dalam dal a am kkelompok e ompok el k pe ppelatihan latihan fis se olah ol ahra raga g , kelo lom mpok peningkatan peng get etahuan se sepe pert r i memb mbaca, ddan seperti olahraga, kelompok pengetahuan seperti membaca, sosialisasi seperti sosiial a is isas asii yangg cenderung dilakukan bersama teman ssebaya e aya se eb sepe pert r i nongkrong. nong ngkron Samp mpel el diam ambil dari remaja menengah atas dari 8 provi ins nsi di IIndonesia ndonesia yan nd Sampel diambil provinsi yang diwakilkan mendata aktivitas diw di wakilkaan 1 kabupaten/kota pada tiap provinsi. Hasil penelitian n men enda data ta aktiv vit olah ol a ragga yang paling diminati adalah futsal, basket, sepak bola, ddan an bbulu ulu ul u ta ttangkis. ngk k olahraga K giat Ke atan kesenian yang paling diminati adalah seni suara, seni m usik, k, dan dan seni se Kegiatan musik, drama. dram ma.
Berdasarkan informasi mengenai meningkatkan Be erd rdaasarkan inform mas asii me meng ngenai rencana ppemerintah emer em erin inta tah dalam mening ngk katkan pperan er mengembangkan potensi Center aktif remajaguna mengembang gka kan n pote tens nsii remaja maka Youth Activity C ente en ter di Slemanuntuk melalui Sl S emanuntuk mendorong remaja awal awa wal (11-15 tahun) menjadi lebih kreatif kreaati tiff me melal penataan berdasarkan tahapan pe pena n ta taan an rruang uangg luar da ua dan ruang g dalam berdasarka an taha apa p n pr pproses oses es kkreatif. reatiff. re
1.2. RUMUSAN PERMASALAHAN RUM MUS USAN AN P ERMA ER MASA SALAHA AN sudah rumusan Berdasarkan latar belakang yyang ang su uda d h diuraikan di atas maka rumus permasalahan penulisan ini adalah: Youth Bagaimana rancangan Yo Y uth Activity Acctivity Center di Sleman yang dapat dap menjadi mendorong remaja awal me enj n adi le lebih kreatif melalui tata ruang luar dan tata ta ruang dalam berdasarkan tahapan tahap apan an proses kreatif menurut Graham Wallas?
11
PP Republik Indonesia No.41 Tahun 2011, tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan, Bab V Pasal 28.
8
1.3. TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1. Tujuan Terwujudnya konsep perancangan tata ruang luar dan tata ruang dalam Youth Activity Center di Yogyakarta yang mendorong remaja awal menjadi lebih kreatif berdasarkan tahapan proses kreatif. 1.3.2. Sasaran aspek awal a. Memahami asp pek perkembangan kognitif remaja aw wal a b. Memahami mi definisi kreatiff ddan an tahapan proses kreatif Menemukan konsep tata ruang yang c. Mene emukan ko ons nsep ep pperancangan eranca cang ngan a tat ataa ru uan ang g lu lluar ar dan tata ru ruang dalam yan berdasarkan tahapan be berdasarka an tahapa pann pr pproses oses kreatif
LINGKUP 1.4. LI LINGKU KUP P STUDI ST I 1.4.1. Materi Studi 1.4. 4.1. Mater erii S tud di 1.4.1.1. Lingkup 1. 1.4 4.1.1. L ingkup Spasial Youth Activity pendekatan Yo You uth A ctivity Center di Sleman merupakan bangunan publik melalui meelalu ui pe pend ndekat at tahapan ta tahapa an proses kreatif Wallas dengan lingkup pelayanan tingkat kkabupaten/kota. abup upat ateen/k kot Pemilihan Pemi ilihan lokasi yang sesuai seperti kemudahahan akses dan sstrategis, trategis, dekat deek dengan deng gan pusat kegiatan pemuda khususnya zona pendidikan. 1.4.1.2. 1.4. 4 1. 1.2. Lingkup Temporal Tem empo pora rall dan Center Pembahasan mengenai perencanaan perencan anaa aan n da an pe perancangan proyek Youth Activityy C ent en ddi Sleman dimulai pada tahun 2015 201 15 karena adanya rencana jangka panjang pan anja jang ng dari da pemerintah daya pe peme m ri rint ntah ah setempat setempa p t untuk mempersiapkan mempersiap pkan sumber day ayaa manusia manu nusi siaa dalam dala menyambut demografi mendatang. me menyamb butt bo bonuss de demo mografi f pa pada da ttahun ahun ah un 22020-2035 020-20 02 2035 35 m end en data tang ng. 1.4.1.3. Lingkup Substansial 11. 4 1. 4. 1 3. L ingk in gkup up S ubstansial ub Activity C Center penekanan Bagian dari Youth Y Cente ter di Sleman Sllem e an yang akan diolah sebagai penekan ruang lebih desain adalah tata ruang luar dan tata ru uang dalam. Tata ruang luar akan leb massa berdasarkan analisis difokuskan pada tatanan mass sa berdasa arkan hubungan fungsional dan analis yang tahapan proses kreatif. f Ruang dalam dala lam yang yaang akan diolah berupa karakter ruang yan mendukung tahapan proses kreatif melalui mel elalui pengolahan kualitas ruang.
1.4.2. Pendekatan Studi Penyelesaian penekanan studi akan dilakukan dengan pendekatan tahapan proses kreatif yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan tahap verifikasi. 9
1.5. METODE STUDI 1.5.1. Pola Prosedural Metode studi yang akan digunakan untuk menyusun landasan konseptual dan mewujudkan rancangan bangunan Youth Activity Center di Sleman antara lain: 1. Pola Pemikiran Deduktif a. Studi Literatur ur Melakuka kan studi dengan menggunakan bantuan ban antuan dari media informa Melakukan informasi seperti jurnal, sepe perti buku, jurnal a , skripsi, dan website yang yan ng berhubungan dengan deng informassi yang yan berkaitan berrka kait itan an dengan den enga gan n Youth Yout Yo u h Activity C e ter, mulai da en informasi Center, dari penjelasan mengenai perkembangan penj njelasan n m engenai aspek perkem emba bang n an kognitiff remaja, ddan pemb pe mbahasan n kkreativitas. reativitas. pembahasan b. Studi b Stu udi Preseden Sttudi kasus mengenai beberapa bangunan dengan n tipolo ogi yyang ang se serup Studi tipologi serupa baik
Youth Centerr di Sleman
man ncaneerg rgar araa sebagai seba bag maupun mancanergara
pembanding dan acuan dalam perencanaan dan perancang ngan. perancangan. c. Deskriptif dengan Melakukan penjabaran data dan informasi yang aktual berkaitan beerk r aitan de deng ng dengan keadaan penjelasan latar belakang permasalahan yang sesuai deng gan ke eadaaan di lingkup Kabupaten Kabu Ka bupa pate ten n Sleman. d. Analisis Mengidentifikasi permasalahan permasaala lahan berdasarkan data yang telah di dida dapa patk didapatkan menuangkan ide da studi dari d literatur dan studi preseden presede den serta menu nuan angk gkaan ggagasan agas ag asaan id Sleman an. perancangan Youth Center Sleman. pe pera rancan anga gann ppada adda Yo Yout uth h Activity Acti Ac tivi vity ty C enterr di Sl Sintesis e. S intesi in siss Penyususnan hasil dari ri analisis analisiis yang berupa konsep perancangan sebag sebagai pemecahan hasil dari pemecaha an masalah h pada pada Youth Activity Center di Sleman. f. Aplikasi dalam Mengaplikasikan tahapann proses proses kreatif bagi remaja awal ke dala l i secara arsitektural it kt l melalui l l i ttata t ruang lluar ddan ruang ddalam l penyelesaian pada Youth Activity Center di Sleman.
10
1.5.2. Tata Langkah
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber: Analisis Penulis 2015
11
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I.
PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, lingkup studi, metode studi, dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN OBYEK STUDI Tinjauan Berisis tentang tinjauan tinj njau auan pengguna, pendekatan, pend ndek e atan, dan youth center. Tinjau pengguna yyang ang merupakan remaja berisi te ent ntang definisi remaja, aspek asp tentang perkembangan, kreativitas perkem embbangan, dan ka kkarakteristik rakteristik remaja. Tinjauan an mengenai kreativit te ter rmasuk pengertian pen e ge gert rtian kr rea eati tif, f, ffaktor akto ak t r pe pend duk ukung, g faktor penghambat, peeng n hambat, ciri-c termasuk kreatif, pendukung, ciri-ciri proses mengenai berisi dan ta tahapann pr pro oses kreatif. Tinjauan m e genaai youth center, ber en pe eng nger erti tiaan Yo out uthh Activity Center C ya ang men nca caku kup p visi dan m pengertian Youth yang mencakup misi pembangunan Peraturan Pemerintah yang pe pemb m angu gunan Youth Activity Center menurut P e aturan er an Pe Peme m rinttah a yan nnomor omo mor 41, dan pengertian aktivitas dan waktu luang. BA III.. TINJAUAN WILAYAH BAB Berisis B erisis tentang gambaran umum Provinsi D.I.Yogyakartaa dann Kecamatan Kec ecamat at bangunan, saranaSleman, Rencana Tata Ruang Wilayah, dan peraturan bangun nan, da dan n sara rann prasarana terkait di Kabupaten Sleman. BAB B IV. TINJAUAN TEORI proses Berisi kajian an mengenai men enge genai teori yang ng dipakai dip ipak akai a berkaitan dengan den engan pr pro os perancangan dengan kreatif. perencanaan dan peranc can anga gan de deng ngan pendekatan tahapan proses kre eat atif if.. BAB BA B B V. ANALISIS PERENCANAAN PERENCAN NAA A N DAN PERANCANGAN mencakup analisis tapak, Be s analisis Berisi analisi s s perencanaan p rencanaan yang mencaku pe up anal a isis pprogramatik, rogr ro gram amatik k, ta tapa pak k, ddan terkait Youth Center berdasarkan bbentuk ent ntuk uk yang yan angg te terk rkait i dengan deng de ngan an Yo Yout uth h Activity Actiivity ity C entter di Sleman en Sl berd be rdasark tahapan proses ta taha hapa pann pros osees kreatif. BAB VI. KONSEP PERENCANAAN PERENCA ANAAN N DAN DAN PERANCANGAN Youth Berisi tentang dasar – dasar dasar perencanaan perenccanaan dan perancangan bangunan You berdasarkan Activity Centerr di Sleman Slem man dan kkesimpulan esimpulan yang didapatkan berdasark analisis yang telah dilakukan dilakuka kan pada da bagian analisis perancangan.
12