BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula. Aktivitas serta teknologi perindustrian pun semakin dikembangkan. Jika dahulu kebutuhan manusia diproduksi dengan tangan dan perlatan sederhana oleh industri rumahan, kini proses tersebut telah diubah. Industri-industri besar telah muncul dan berkembang di setiap kota di dunia. Dengan ditingkatkannya aktivitas industri dan populasi manusia, secara otomatis jumlah konsumsi bahan bakar untuk kegiatan produksi dan aktivitas sehari-hari kian meningkat dari hari ke hari. Bahan bakar yang dimaksud antara lain minyak bumi, gas bumi serta batu bara. Dengan ketersediaan minyak dan gas bumi yang kian dieksplorasi setiap harinya, sedikit demi sedikit tren bahan bakar dialihkan ke batu bara, terutama untuk kebutuhan industri serta pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, kini penambangan batu bara mulai dibuka di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Dahulu penambangan dilakukan dengan cara manual. Namun karena jumlah permintaan yang terus meningkat, maka diciptakanlah suatu unit yang disebut dengan unit alat berat. Alat berat sendiri terdapat beberapa jenis, tergantung dari fungsi, salah satunya adalah unit excavator. Excavator sendiri dipandang sebagai unit alat berat yang paling efisien untuk melakukan kegiatan penambangan (khususnya pengerukan) batu bara. Excavator digunakan hampir di seluruh project penambangan. Mulai dari penambangan pasir, batu bara hingga emas. Proses pengerukan dalam volume yang besar dilakukan dengan waktu kerja yang lebih singkat dan efisien oleh excavator daripada unit alat berat lain. Maka tidak heran apabila di lokasi penambangan, excavator bekerja nyaris tanpa henti, demi tercapainya target produksi yang dibebankan oleh perusahaan serta permintaan pasar. Oleh karena
itu, diperlukan perawatan serta perbaikan yang memadai dan efisien agar unit dapat bekerja secara optimal. Excavator sebagian besar sistem kerjanya didominasi oleh sistem hidrolik. Sistem hidrolik dipengaruhi oleh aliran, tekanan serta volume dari fluida (hydraulic oil) yang akan digunakan untuk mengendalikan actuator. Adapun komponen yang berperan besar dalam sistem hidrolik antara lain: hydraulic tank assembly, hydraulic pump, main control valve, hydraulic actuator, serta pendukung operasi sistem hidrolik. Diantara komponen-komponen tersebut, main control valve memiliki peranan yang sangat vital, mengingat kerja main control valve langsung berhubungan dengan kerja actuator seperti front attachments, travel device serta swing device. Di lain pihak, sering ditemui beberapa kasus dimana actuator unit tidak bisa berfungsi dengan normal, salah satunya adalah kasus yang sering disebut dengan cylinder drift. Cylinder drift adalah kondisi dimana ketika front attachment dioperasikan, cylinder dengan sendirinya akan bergerak, baik retract (rod cylinder masuk ke dalam tube cylinder) maupun extend (rod cylinder keluar dari tube cylinder) dengan cepat akibat gaya gravitasi yang lebih besar daripada gaya tekan yang dihasilkan oleh fluida, baik dengan ataupun tanpa beban pada bucket. Banyak penyebab terjadinya cylinder drift, seperti yang terjadi pada Bucket Cylinder PC1250-8. Untuk menjaga produktivitas unit, diperlukan perbaikan serta perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya kerusakan di kemudian hari. PT. Multi Hidrachrome Balikpapan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang rekondisi komponen dari silinder hidrolik alat berat sehingga dihasilkan komponen yang siap pakai dengan kualitas seperti komponen baru, sehingga bagi pelanggan akan mendapatkan keuntungan yaitu berkurangnya breakdown time unit dan penghematan cost. Proses rekondisi komponen dilakukan di workshop PT. Multi Hidrachrome Balikpapan. Proses produksi dimulai dari tahap penerimaan komponen dengan berbagai masalah dan siap dibangun kembali setelah melewati proses pembongkaran dan perakitan kembali, sehingga komponen siap untuk dites kemudian dikirim kembali ke lapangan.
Perusahaan ini menangani seluruh jenis silinder hidrolik yang digunakan pada alat berat. Ketika melaksanakan kerja praktik di PT. Multi Hidrachrome Balikpapan, banyak jenis silinder hidrolik yang masuk, salah satunya Bucket Cylinder PC1250-8. Pada saat pembongkaran atau disassembling cylinder, diketahui berbagai masalah atau kerusakan yang terjadi pada cylinder. Kerusakan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi inner parts cylinder, seperti tube, rod, piston, bushing, U-ring, seal dust dll. Berdasarkan hal tersebut timbul inisiatif untuk menganalisa kerusakan Bucket Cylinder PC1250-8. Sehingga menambah pengetahuan tentang peranan inner parts pada bucket cylinder dan kerusakan yang serupa di kemudian hari dapat diminimalkan agar bucket cylinder dapat bekerja secara optimal.
1.2 Tujuan 1. Mengetahui gangguan kerja Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8. 2. Mengetahui kerusakan Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8. 3. Mengetahui perawatan dan perbaikan Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8.
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dibuat untuk mencegah terlalu luasnya pembahasan dari laporan ini. Adapun batasan masalah dari laporan Tugas Akhir ini yaitu melakukan analisa kerusakan Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8 serta perawatan untuk Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8.
1.4 Metode Pengumpulan Data Adapun tahapan yang dilakukan dalam mengumpulkan data untuk penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
1. Interview (Wawancara), cara ini dilakukan dengan melakukan wawancara/dialog langsung dengan karyawan dan operator PT. Multi Hidrachrome Balikpapan. 2. Observation (Pengamatan), cara ini dilakukan dengan melakukan terjun secara langsung di lapangan dengan keadaan sebenarnya untuk memperoleh data yang tepat. 3. Studi Pustaka, cara ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang didapat melalui wawancara dan pengamatan untuk mendapatkan kecocokan antara data yang ada di lapangan dengan teori yang ada di lapangan dengan teori yang ada pada literatur.
1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyajian laporan Tugas Akhir ini, penulisan laporan disusun sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang landasan teori dari Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8 serta inner parts Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8. 3. BAB III ANALISA GANGGUAN KERJA & KERUSAKAN BUCKET CYLINDER Pada bab ini membahas tentang fungsi oli hidrolik, gangguan kerja dan kerusakan yang dialami oleh Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8. 4. BAB IV PROSES PERBAIKAN & PERAWATAN BUCKET CYLINDER Pada bab ini membahas tentang proses perbaikan dan perawatan Hydraulic Cylinder Bucket Excavator PC1250-8.
5. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir dan juga berisi saran yang perlu untuk diperhatikan.