BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia, internet (interconnection network) sudah berkembang menjadi salah satu media komunikasi data yang sangat populer. Kemudahan dalam penggunaan dan fasilitas yang lengkap merupakan keunggulan yang dimiliki oleh internet, dan bukan menjadi satu rahasia umum lagi di kalangan masyarakat pengguna internet pada saat sekarang ini. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya media internet dan aplikasi yang menggunakan internet semakin bertambah pula kejahatan dalam sistem informasi. Dengan berbagai teknik pengambilan informasi secara ilegal yang berkembang, banyak yang mencoba untuk mengakses informasi yang bukan haknya. Kenyataan bahwa pesan mungkin diketahui oleh pihak lain bukan lagi merupakan hal yang mustahil. Pertimbangan awal bahwa data yang disimpan untuk pribadi atau data/pesan yang dikirim harus sampai ditujuan, sudah berkembang menjadi data yang dikirim harus sampai ketujuan secara aman dan benar. Data yang disimpan untuk pribadi atau data/pesan yang dikirim bisa berupa nomor rekening dan PIN ATM,
karena
terkadang dikirim atau disimpan untuk digunakan bersama dengan kerabat yang disetujui oleh pemiliknya(misalnya suami-istri), ataupun berisi beberapa password komputer kantor, password email ataupun password media sosial lainnya. Untuk itu, sejalan dengan berkembangnya media internet yang sangat cepat ini harus juga diikuti dengan perkembangan pengamanan dalam informasi yang berada dalam media internet tersebut. Salah satu solusi yang dipergunakan untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan cara menyandikan pesan (chyphertext) atau kriptografi. Proses penyandian/kriptografi ini tentu melibatkan metode-metode penyandian. Ada banyak metode yang sudah dipergunakan untuk menyandikan data, masing-
1
2
masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa teknik penyandian data terus dikembangkan untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam melindungi informasi yang terkandung. Satu-satunya tujuan utama dari proses penyandian data adalah melindungi secara optimal kerahasiaan suatu informasi. Semakin tidak mudah dipahami oleh pihak yang tidak berkepentingan, justru semakin baik. Hal ini pada umumnya mengakibatkan hasil penyandian pesan terlihat cukup menyolok. Dibandingkan dengan teks pada umumnya, hasil penyandian tampak lebih tidak mudah dibaca. Terlihat jelas dari susunan karakter yang berbeda dibandingkan dengan kata atau kalimat pada umumnya. Kecenderungan ini sudah barang tentu sangat dipahami oleh seorang pemecah sandi, untuk menandai bahwa terdapat kemungkinan informasi yang berharga yang terkandung didalamnya. Berbeda dengan teknik kriptografi, steganografi menyembunyikan pesan rahasia agar bagi orang awam tidak menyadari keberadaan dari pesan yang disembunyikan. Teknik ini sering digunakan untuk menghindari kecurigaan orang dan menghindari keinginan orang untuk mengetahui isi pesan rahasia tersebut. Caranya dengan menyembunyikan informasi rahasia di dalam suatu wadah penampung informasi dengan sedemikian rupa sehingga keberadaan informasi rahasia yang ditempelkan tidak dapat dilihat. Wadah penampung informasi tersebut dapat berbentuk berbagai jenis file multimedia digital seperti teks, citra, audio, video. Pada penelitian ini difokuskan pada wadah penampung berupa audio khususnya fie WAVE. Penggunaan wadah penampung berupa file WAVE karena adanya batasan kepekaan manusia dalam hal sistem visualisasi. Hasil keluaran dari steganografi ini memiliki bentuk persepsi yang sama dengan yang aslinya, tentunya persepsi disini sebatas oleh kemampuan indera manusia, tetapi tidak oleh komputer atau pengolah digital lainnya. Dengan berkembangnya dunia multimedia, maka steganografi modern menggunakan file-file multimedia ini sebagai kedok untuk menyembunyikan pesan. Lalulintas file-file multimedia di internet sudah biasa sehingga akan mengurangi kecurigaan akan adanya pesan
3
rahasia. Teknik Steganografi yang akan digunakan ialah menggunakan media digital sebagai wadah penampung dari pesan yang akan disembunyikan. Metode Steganografi yang digunakan adalah dengan Metode LSB, yaitu menyimpan data/pesan ke dalam bit-bit yang paling terendah pada media digantikan dengan bit-bit data/pesan.(Umbarkar et al., 2009). Modified LSB merupakan penggabungan LSB yang sudah ada sebelumnya, di modifikasi tidak semua byte/data sample yang dilakukan steganografi. Penulis memodifikasi tidak semua byte/data sample yang dilakukan steganografi, yaitu hanya byte/data sample dengan urutan yang termasuk ke dalam bilangan prima dimulai dengan data byte/data sample urutan ke 29. Algoritma ini diharapkan dapat meminimalkan pelacakan byte/data sample yang telah disisipkan dibandingkan semua byte/data sample yang dilakukan steganografi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Signal to Noise Ratio (SNR), yaitu untuk membandingkan nilai decibel(dB) antara file audio yang sudah disisipi dengan file audio yang belum disisipi. (Xiadong et al., 2005). Perbandingan SNR yang memiliki nilai dibawah 20 dB menunjukan bahwa file audio terdengar tidak jernih, yang artinya bahwa tingkat noise/gangguan yang terdapat pada file audio tinggi. SNR yang memiliki nilai diatas 20 dB (semakin tinggi nilai dB) menunjukan bahwa file audio terdengar jernih, yang artinya bahwa tingkat noise/gangguan yang terdapat pada file audio rendah(proses penyisipan berhasil). Penyisipan yang terdapat pada File Asli (File Asli yang sudah dilakukan penyisipan) dapat dikatakan mengalami Noise/gangguan, karena nilai data sample yang asli telah berubah dengan adanya proses penyisipan, namun jika perbandingan nilai data sample memiliki nilai dB diatas 20, maka Noise/gangguan tidak dapat dibedakan melalui pendengar manusia tanpa bantuan alat atau menggunakan aplikasi.
1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4
a)
Bagaimana membuat aplikasi steganografi audio dengan menggunakan metode MLSB serta melakukan uji eksperimen untuk membandingkan keberhasilan proses file steganografi audio dengan carrier file audio.
b) Bagaimana menguji kualitas file carrier audio dan file stega audio dengan dilakukan secara perhitungan matematis yang menggunakan SNR (Signal to Noise Ratio) dan perhitungan prosentasi perbedaan antara setiap sample data file carrier audio dengan file stega audio.
1.3Batasan Masalah Seperti tertulis diatas, format hasil penyandian(Kriptografi) pada umumnya terlihat sangat menyolok karena lebih tidak familiar untuk dibaca. Sedemikian menyoloknya hasil suatu proses penyandian pesan, sehingga perlu disembuyikan atau disamarkan dalam format lain yang lebih familiar dengan manusia. Didalam penelitian ini, untuk meningkatkan keamanan pesan,maka batasan masalahnya antara lain : a. Pesan akan dicoba untuk disembunyikan dalam audio dengan format wave dengan metode MLSB (Modified Least Significant Bit) b. Adapun metode penyembunyian pesan adalah dengan menggunakan metode Penyisipan MLSB dengan file audio yang akan dipakai format wave. c. Kualitas audio dihitung dengan menggunakan perhitungan SNR.
1.4 Ulasan Peneliti Sebelumnya Sejauh hasil pengamatan penulis, penelitian pembahasan teknik keamanan data(steganografi audio) dengan menggunakan Modified Least Significant Bit (MLSB) , yaitu pesan disembunyikan dengan mengubah nilai dari LSB pada sinyal audio dengan satu bit pada pesan dengan penyisipan pada bit terakhir dari setiap sampel data berkas audio sudah dilakukan dengan peneliti lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mencoba implementasikan peneliti hasil penelitian lainnya dengan membedakan dengan peneliti lainnya didalam menentukan posisi data sample yang
5
akan disisipkan, yaitu dengan disisipkan hanya pada posisi data sample urutan yang sesuai dengan angka pada bilangan prima. Angka bilangan prima dimulai dengan angka diatas 28 yaitu dengan data sample dimulai dari data sample diatas ke 28 hingga ke-n (sesuai dengan panjang isi pesan). Media audio yang digunakan adalah wave dengan diubah kedalam 16 bit, dan data sample disisipkan bit pesan dimulai dari byte ke 44. Header berada pada posisi di 40 byte pertama, informasi tentang panjang sample data berada pada byte ke 41 hingga byte ke 43.
1.5 TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah : a.
Membuat aplikasi untuk menyembunyikan pesan pada file audio berformat wav
b.
Menerapkan metode Penyisipan Least Significant Bit (LSB) pada fileaudio yang akan dipakai, yaitu file audio dengan format wav.
c.
Menerapkan penggunaan data sample dengan 16 bit.
d.
Menguji perbandingan file audio yang belum disisipi dengan yang sudah disisipi dengan menggunakan SNR.
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem yang dapat digunakan untuk menyembunyikan informasi rahasia untuk pribadi/pemilik data atau untuk pengguna lainnya(seijin pemilik) dari pencurian orang yang tidak berhak. Informasi yang disembunyikan seperti nomor rekening, PIN ATM, password ataupun data lainnya.
1.7 Metodelogi Penelitian Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan tahapan - tahapan sebagai berikut : 1. Analisa Kebutuhan
6
Tahapan ini adalah menganalisa kebutuhan yang diperlukan untuk membuat steganografi audio, baik kebutuhan akan perangkat keras, perangkat lunak ataupun teori-teori yang digunakan dari beberapa literature seperti diantaranya teori struktur audio wav, teori steganografi, metode LSB (Least Significant Bit). 2. Desain Sistem Pada tahapan ini adalah membuat gambaran sistem yang akan di terapkan, meliputi flowchart sistem, diagram arus data, serta perancangan antar muka asistem. 3. Implementasi Dalam tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sistem sesuai rancangan yang dibuat. 4. Pengujian Tahapan ini dilakukan pengujian dengan menjalankan aplikasi steganografi audio wav yang telah dibangun, serta melakukan uji teks eksperimen terhadap beberapa file audio yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan pesan yang disisipkan pun mempunyai ukuran yang berbeda-beda juga. Juga dilakukan pengujian tentang kualitas file audio asli dengan file audio steganografi dengan menggunakan metode SNR. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB
I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, batasan masalah, ulasan peneliti sebelumnya, tujuan penelitian, metodelogi penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang relevan tentang steganografi audio wav sebelumnya.
7
BAB III
LANDASAN TEORI Bab ini menguraika nmengenai teori-teori dasar yang dipakai dalam melakukan penyusunan penelitian, seperti teori struktur file audio wav, teori steganografi, metode least significant bit(LSB).
BAB IV
ANALISI DAN RANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas gambaran umum sistem, flow chart sistem, diagram arus data, serta perancangan antar muka dari sistem yang dibuat.
BAB V
IMPLEMENTASI Bab ini akan membahas perangkat pendukung yang digunakan serta implementasi aplikasi steganografi file audio wav berdasarkan analisis dan rancangan sistem
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menampilkan hasil dari penelitian dengan melakukan uji teks ekperimen
terhadap
perbandingan
isi
file
pesan,
pengujian
berdasarkan ukuran file, pengujian kualitas audio wav dan pengujian subjektif. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil uji eksperimen yang dilakukan pada penelitian, serta tingkat pencapaian penelitian apakah telah
sesuai
dengan
tujuan
penelitian.