BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi atau Information Technology (IT) dalam bisnis telah mengalami perubahan dan perkembangan yang lumayan cepat sejak TI pertama kali di perkenalkan untuk kepentingan bisnis pada tahun 1950-an dan 1960-an. Proses bisnis yang akan dikembangkan menjadi otomasi proses dilakukan agar dapat mempermudah maintain suatu proses bisnis yang dilakukan pada suatu perusahaan. Informasi yang terkumpul dari otomasi tersebut digunakan untuk improvement lebih lanjut. Sehingga perkembangan TI tersebut kemudian berlanjut hingga saat ini. Peran TI bukan hanya menjadi suatu dukungan atau support, namun juga menjadi key operational, high potential dan peran strategic. Seiring dengan waktu dan perkembangan, nilai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi semakin meningkat. Bahkan pada tahun 1997 sampai 2001, investasi TI yang sudah dihabiskan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mencapai kurang lebih US$2.5 trilyun, suatu peningkatan yang signifikan. Pada saat itu perusahaan berinvestasi untuk menghadapi pergantian abad (Y2K), juga secara umum investasi TI di setiap perusahaan terus meningkat. Perusahaan-perusahaan yang ber investasi di TI dapat diambil kesimpulan bahwa peran TI dalam perusahaan-perusahaan tersebut makin dalam dan kompleks. Pengelolaan sesuatu yang semakin kompleks menuntut suatu pendekatan yang lebih formal dalam melakukan tata kelola (governance). TI merupakan bagian dalam suatu organisasi, yang perlu memiliki suatu keselarasan (alignment) dengan bagian-bagian lain yang fungsinya harus sesuai dengan strategi perusahaaan tersebut. Tanpa adanya keselarasan (alignment), maka usaha dari setiap unit di dalam suatu perusahaan tidak akan mampu menciptakan nilai yang optimal.
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
Keselarasan TI dan bisnis (IT-Business Alignment) tersebut saat ini bukan lagi sebuah kemewahan melainkan sudah menjadi suatu keharusan.
1.2 Pertanyaan Riset Dari uraian mengenai latar belakang dan permasalahan yang ada di PT. MAS, di pandang perlu untuk menyusun suatu perencanaan strategi SI. Maka timbul pertanyaan yang menjadi dasar untuk melakukan kajian ini. Pertanyaan penelitian/kajian teresnut adalah bagaimana menyusun suatu rencana strategi SI PT. MAS untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada agar selaras dengan strategi bisnis perusahaan demi kemampuan bersaing dan bisnis berkelanjutan.
1.3 Tujuan Penelitian yang dilakukan merupakan studi eksplorasi dengan contoh kasus (case study) yang di lakukan di PT. Mahkota Aman Sentosa (Golden Crown). Dengan tools yang menggunakan model McFarlan Strategic Grid dan Value Chain yang berdasarkan Critical Sucess Factor (CSF). Tujuan dari case study ini adalah : 1. Menghasilkan benefit bagi perusahaan. 2. Memperbaiki sistem yang sudah ada di perusahaan 3. Mengintegrasi semua sistem aplikasi yang berhubungan dengan proses bisnis yang sesuai dengan core bisnis di perusahaan yaitu meningkatkan layanan (service). Dari hasil yang akan di peroleh apakah Strategi TI yang selaras dengan strategi bisnis dapat meningkatkan benefit yang di peroleh oleh perusahaan tersebut.
1.4 Rumusan Masalah Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini adalah : 1. Belum adanya keselarasan (alignment) antara semua unit 2. Strategic Grid McFarlan dan Value Chain yang akan di gunakan apakah dapat di kembangkan di perusahaan tersebut.
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
1.5 Manfaat dari Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi sebuah model IT Strategic untuk masukan pada manajemen agar : 1. Menunjukan value untuk bisnis unit 2. Mengukur kinerja dan perfomance tiap-tiap karyawan 3. Memberikan pemahaman tentang strategi TI pada semua unit 4. Menciptakan accountability yang lebih besar 5. Sebagai bahan evaluasi dan memprioritaskan inisiatif dengan lebih cepat dan efektif.
1.6 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah bersifat studi eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan hasilnya dapat di generalisasi untuk organisasi lain yang sejenis. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode case study yaitu suatu cara yang sistematis dalam melihat suatu kejadian, mengumpulkan data dan informasi, menganalisa informasi tersebut serta melaporkan hasil yang akan dicapai. Dari penelitian yang dilakukan, dapat mempertajam pemahaman tentang IT strategic yang digunakan di perusahaan tersebut. Dari studi kasus yang dilakukan agar dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesa. Penelitian tersebut dapat di definisikan sebagai sebuah strategi penelitian, suatu penyelidikan empiris yang mengivestigasi suatu fenomena di dalam konteks kehidupan nyata. Penelitian ini hanya berlaku pada suatu waktu yaitu saat penulisan penelitian ini dilakukan atau disebut juga cross sectional study atau one shot study.
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
BAB II LANDASAN TEORI Sebuah perusahaan pasti ingin memenangkan persaingan dalam berbisnis. Kemajuan yang pesat dan persaingan yang ketat dalam dunia industri menuntut setiap industri untuk meningkatkan kinerja. Pergeseran dari abad industri ke abad informasi diikuti pula dalam model persaingan. Model persaingan pada abad industri, seberapa baik perusahaan mengelola produk-produk yang mempunyai nilai lebih dibandingkan pesaingnya, sedangkan model persaingan abad informasi seberapa baik perusahaan memperoleh, menganalisa, dan mengelola sebuah informasi. Keunggulan perusahaan pada abad industri di nilai dengan laporan keuangan saja, sedangkan era informasi laporan keuangan saja tidak cukup untuk menilai nilai kompetitif sebuah perusahaan. Pada saat ini bisnis hiburan berbisnis dalam bidang hiburan sangat lah menjanjikan. Strategi-strategi yang harus digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang hiburan ini haruslah tepat.
2.1 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI Dari sisi implikasi manajemen, kesuksesan proses organisasional tergantung dari banyak faktor. Pemfokusan pada teknologi saja atau aspek bisnis saja, tidak cukup membawa kesuksesan bagi keseluruhan rencana strategis. Sebagian besar dari strategi-strategi TI yang ada, kuat dalam hal teknologi dan terminologi teknis namun lemah pada pengidentifikasian kebutuhan aplikasi dan aspek bisnisnya. Cara yang tepat
untuk
mencapai
keuntungan
strategis
dari
SI/TI
adalah
dengan
mengkonsentrasikan atau memikirkan ulang bisnis dengan menganalisa permasalahan bisnis yang ada sekarang dan perubahan lingkungan dan menjadikan TI sebagai salah satu solusi yang tepat. Secara garis besar, hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI di gambarkan pada gambar 2.1 berikut :
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
Dampak potensial SI/TI, industri, bisnis, dan organisasi
STRATEGI BISNIS : - Keputusan bisnis - Tujuan dan arah - Perubahan
Mendukung bisnis
Arahan untuk bisnis
STRATEGI SI : - Bedasarkan pada bisnis - Orientasi pada kebutuhan - Fokus pada aplikasi
Infrastruktur dan servis Kebutuhan dan prioritas
STRATEGI TI : - Bedasarkan pada aktifitas - Orientasi pada pemenuhan - Fokus pada teknologi
Gambar 2.1 Hubungan Strategi Bisnis, SI dan TI [1] Pada strategi bisnis, di jelaskan kemana bisnis ini berjalan dan mengapa serta pada strategi SI dijelaskan kebutuhan-kebutuhan sistem informasinya dan yang terakhir pada strategi TI dijelaskan perolehan kebutuhan teknologi informasinya.
2.2 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada penulisan ini metode yang di pakai menggunakan Ward & Peppard dengan langkah-langkah yang di ambil adalah melakukan analisa bisnis internal dan eksternal kemudian analisa lingkungan SI/TI baik internal dan eksternal kemudian menentukan strategi yang tepat untuk mendapatkan hasil application portfolio yang berguna untuk perusahaan.
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
Dalam perencanaan strategis sistem informasi untuk PT. MAS, dilakukan menurut versi Ward & Peppard. Model strategi SI/TI yang akan dikembangkan nantinya akan menghasilkan perencanaan portofolio aplikasi ke depan yang dapat memberikan kontribusi yang cukup nyata bagi portofolio aplikasi yang ada sekarang. Langkah-langkah menurut versi Ward & Peppard dapat di lihat pada gambar 2.2 berikut : L in g k u n g a n B is n is E k s te r n a l
L in g k u n g a n S I/T I E k s te r n a l
L in g k u n g a n S I/T I In te r n a l
L in g k u n g a n B is n is In te r n a l
P r o s e s P e n e n tu a n S tr a te g i S I /T I
S tr a te g i B is n is S I
M a n a je m e n S tr a te g i S I / TI
A p p lic a tio n P o r tfo lio P T . M AS ke depan
Gambar 2.2 Model Strategi SI/TI [1]
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007
S tr a te g i T I
Pada metodologi ini langkah-langkah yang harus di tempuh adalah melalui tahap analisis eksternal lingkungan bisnis maupun SI/TI yang kemudian dilanjutkan kepada tahap analisis internal lingkungan bisnis dan SI/TI yang kemudian fungsinya untuk menentukan strategi. Kemudian di jabarkan masing-masing strategi tersebut menjadi strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/TI dan strategi TI untuk menghasilkan portfolio aplikasi yang tepat dan berguna bagi suatu organisasi. Mengacu pada gambar 2.2 di atas dapat di jelaskan input yang di peroleh sebagai berikut : a. Lingkungan Bisnis Eksternal Pada tahap ini akan dilakukan analisa pada eksternal perusahaan yang meliputi
analisis terhadap lingkungan makro (remote environment) dan
lingkungan mikro (direct environment). Lingkungan makro yang di maksud adalah lingkungan yang di luar organisasi yang terdiri dari beberapa komponen yang ruang lingkupnya cukup luas namun dapat memberikan dampak yang tidak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan, sedangkan lingkungan mikro adalah lingkungan luar dari suatu perusahaan yang terdiri berbagai komponen dengan lingkup lebih spesifik dan mempunyai dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Oleh sebab itu akan dilakukan analisis eksternal dengan menggunakan Five Forces Competitive Model. Dapat di lihat pada gambar 2.3 :
Perencanaan strategis ..., Effendi, Fasilkom UI, 2007