BAB I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Manusia prasejarah maupun saat ini memerlukan tempat tinggal. Manusia prasejarah mencari dan membuat tempat untuk berlindung yang umumnya berpindah-pindah / nomaden dan tempat yang mereka cari terutama berdekatan dengan sumber air, karena air mempunyai peranan penting bagi kehidupan mereka. 1 Pada zaman prasejarah manusia hidup sangat tergantung sekali pada alam karena mereka masih belum memiliki kemampuan, pemikiran, maupun alatalat sebagai penunjang hidup mereka. Kemudian mereka mulai memikirkan bagaimana membuat alat-alat dan tempat berlindung untuk menghadapi dan menaklukan alam.
Manusia sejak zaman prasejarah sudah memikirkan akan kebutuhan tempat tinggal untuk bernaung agar dapat bertahan hidup. Namun tempat bernaung bukanlah merupakan fungsi pokok untuk tempat tinggal semata melainkan juga kebutuhan untuk berlindung dari binatang buas dan iklim.
Banyak penemuan gua-gua bersejarah di Indonesia, di mana di dalam gua tersebut didapatkan bukti-bukti bahwa orang-orang prasejarah pernah tinggal untuk berlindung dan bernaung. Hal itu dapat dibuktikan dengan ditemukannya alat-alat orang prasejarah dan ditemukannya lukisan atau gambar yang terdapat pada dinding gua-gua yang dihuni orang-orang prasejarah.
Tiap-tiap benda tersebut mempunyai peran, fungsi dan kedudukan, serta makna tertentu dalam kehidupan masyarakat tertentu saat itu. Bahkan eksistensi bendabenda tersebut masih suka digunakan hingga jaman modern ini.2
1 2
Sejarah Seni Rupa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Arkeologi Palembang, Lufpi, Benyamin
1
Dengan berjalannya waktu benda-benda tersebut mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya keterampilan manusia dalam mengolah bahanbahan alam dari masa sebelumnya. Perkembangan ini diiringi dengan proses adaptasi manusia dengan lingkungannya, salah satu buktinya adalah adanya pembangunan rumah untuk tempat bernaung.
Eksistensi rumah bukan hanya untuk sekedar tempat bernaung, tetapi rumah mempunyai identitas dari bentuk dan makna sesuai dengan kepercayaan yang dianut masyarakat sekitarnya. Bahkan arus modernisasi yang kerap kali dituduh mengikis habis suatu tradisi, dalam kasus ini, belum terbukti sepenuhnya.
Di beberapa kampung adat di Jawa Barat masih dapat ditemukan rumah adat Sunda asli. Walau dalam beberapa aspek bentuk arsitektural rumah adat telah mengalami perubahan akibat pengaruh modernisasi, tetapi makna rumah adat menjadi salah satu aspek tradisi yang masih diperhatikan masyarakat tradisional. Bahkan beberapa rumah adat tradisional Sunda di Jawa Barat pada umumnya dibangun sesuai dengan ciri-ciri khusus identitas daerah dan adat istiadatnya masing-masing, seperti rumah Kampung Kuta Ciamis, Kampung Adat Dukuh, Kampung Adat Baduy dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi tradisi Sunda di setiap kampung pun dapat diintepretasikan secara beragam, khususnya dapat dilihat dari adanya perbedaan bentuk rumah adat Sunda, namun bagaimanapun adat istiadat Sunda yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Sunda tidak begitu saja mudah lekang oleh jaman.
Foto 1.1 Kampung Adat Sunda Kuta Ciamis Sumber : Dinas Parawisata Bandung, 2002
2
Foto 1.2 Kampung Adat Sunda Dukuh Sumber : Dinas Parawisata Bandung, 2002
Foto 1.3 Kampung Adat Sunda Baduy Sumber : Dinas Parawisata Bandung, 2002
Foto 1.4 Kampung Adat Sunda Rancakalong Sumber : Dok. 2006
3
Tesis ini disusun untuk mengkaji perubahan aspek arsitektural dan rumah adat Sunda akibat pengaruh modernisasi di Desa Sukahayu Rancakalong Kota Sumedang.
1.2
Rumusan Masalah
Rumah tradisional sebagai salah satu wujud fisik kebudayaan tidak terlepas dari terpaan pengaruh modernisasi. Namun sejauh mana modernisasi menyebabkan perubahan dalam aspek fisik dan aspek non fisik rumah tradisional Sunda di desa Sukahayu kecamatan Rancakalong merupakan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini.
1.3
Batasan Masalah
Pembatasan masalah penelitian ini adalah perubahan aspek arsitektural dan makna rumah tradisional Sunda akibat pengaruh modernisasi,terutama pada unsur :
1. Bentuk, material dan struktur rumah tradisional sunda desa Sukahayu kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang 2. Konsep tata ruang rumah tradisional sunda desa Sukahayu kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang 3. Kosmologi
rumah
tradisional
sunda
desa
Sukahayu
kecamatan
Rancakalong kabupaten Sumedang.
1.4
Asumsi
Aspek arsitektural rumah tradisional Sunda desa Sukahayu kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang mengalami perubahan pada unsur bentuk, material, dan struktur bangunan. Namun aspek budaya rumah tradisional sunda desa Sukahayu kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang khususnya pada unsur tata ruang dan kosmologi rumah tradisional sunda desa Sukahayu
4
kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang masih berdasarkan nilai dan makna budaya Sunda.
1.5
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mendokumentasikan makna dan bentuk rumah tradisional desa Sukahayu Rancakalong serta menggali nilai-nilai budaya Sunda yang terdapat di desa Sukahayu Rancakalong kota Sumedang.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1
Menambah kajian-kajian budaya Sunda umumnya, di desa Sukahayu Rancakalong kota Sumedang khususnya.
2
Lebih memahami nilai-nilai makna dan bentuk rumah tradisional Sunda.
3
Melengkapi deskripsi serta dokumentasi rumah tradisional di Indonesia
1.7
Metoda dan Teknik Penelitian
Peneliti menggunakan metoda penelitian deskripsi kualitatif dalam meneliti unsurunsur mikro rumah adat Sunda di desa Sukahayu, kecamatan Rancakalong, kabupaten Sumedang. Peneliti menggunakan teknik penelitian dengan melakukan observasi di lapangan pada setiap aspek—umum dan khusus—rumah adat, studi literatur, serta wawancara secara mendalam pada para narasumber. Terlebih dahulu peneliti mengemukakan aspek-aspek umum budaya Sunda hingga intepretasi budaya (adat istiadat) yang direpresentasikan dalam bentuk rumah adat. Peneliti memberikan ulasan melalui beberapa contoh rumah adat Sunda di Jawa Barat sebagai perbandingan umum antar rumah adat Sunda, khususnya pada aspek fisik arsitektural rumah tradisonal, seperti bentuk, material, dan struktur bangunannya. Tujuannya agar diperoleh gambaran umum tentang rumah adat Sunda dan ciri-ciri khusus rumah adat Sunda di daerah yang berbeda di Jawa
5
Barat. Kemudian peneliti berusaha mengupas keberadaan rumah adat Sunda di desa Sukahayu dari aspek makna dan fungsi rumah adat dalam tinjauan arsitektural dan seni rupa. Ditinjau dari segi arsitektural, peneliti membedah rumah menjadi bagian-bagian ruang yang mempunyai fungsi tersendiri (aspek fungsional) bagi orang yang tinggal di dalamnya.
Di lain pihak, rumah adat Sunda beserta tata ruang di dalamnya dibangun dan dipengaruhi oleh elemen-elemen kepercayaan / adat istiadat Sunda (aspek budaya),di mana setiap unsur dalam rumah adat mempunyai makna khusus berdasarkan budaya dan masyarakat Sunda, khususnya budaya dan masyarakat Sunda di desa Sukahayu. Pengkajian makna setiap unsur rumah adat dilakukan berdasarkan teori Estetika Paradoks
yang dikemukakan Jacob Soemardjo, yaitu bahwa rumah kaum
peladang Sunda atapnya lebih sederhana, namun ujung-ujung atap selalu tidak dilupakan unsur dualistik. Atap rumah mempunyai arah hulu hilir demikian pula mengenai arah barat dan timur hadap rumah.
Gambar 1.1 Denah dan Tampak Samping Rumah Adat Sunda Sumber : Dok.2006
Korelasi teori Paradoks dengan data-data khusus yang didapat di lapangan diharapkan dapat menjadi acuan untuk membentuk kesimpulan-kesimpulan maupun teori-teori tentatif mengenai rumah adat Sunda di desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong Sumedang.
6
1.8
Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penulisan tesis ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Bab I
Merupakan Pendahuluan yang terdiri dari sembilan bagian, yaitu : 1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Asumsi
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Metoda Penelitian
1.8
Sistematika Penulisan
1.9
Kerangka Berfikir
Bab II
Tinjauan Teoritis Rumah Tradisional Sunda
Bab III
Kajian Budaya Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong Kota Sumedang
Bab IV
Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong, Sumedang dalam Perspektif Ilmu Arsitektur Tradisional dan Kepercayaan
Bab V
Kesimpulan dan Saran yang diperoleh dari analisa penelitian.
7
1.9
Kerangka Berfikir
RUMAH TRADISONAL SUNDA Arsitektur
Tradisional
Kepercayaan
RUMAH TRADISIONAL SUNDA DESA SUKAHAYU, KECAMATAN RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG
Kosmologi
Perubahan Terhadap Rumah T radisional Sunda Desa Sukahayu
ASPEK FISIK Bentuk Material Struktur
Observasi Wawancara Literatur
DATA
ANALISIS DATA
KESIMPULAN DAN SARAN
8
MAKNA Tipologi Tata Ruang
Teori Paradoks