BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional, dan dukungan sosial (Cutlip, et. al., 2005). Misalnya, perusahaan mengeluarkan suatu produk terbaru dengan harga yang mahal maka orang akan mengeluh tetapi jika harga produk tersebut turun menjadi murah maka orang akan gembira dan akan membelinya. Adanya opini publik ini dapat membantu perusahaan dalam mengoreksi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mewujudkan dan mencapai visi, misi, serta tujuan perusahaan. Pola hubungan antara perusahaan dengan pihak internal ataupun pihak eksternal perusahaan sangat mempengaruhi untuk pembentukan opini publik yang positif atau negatif. Opini publik akan memberikan dampak dan pengaruh yang besar terhadap informasi yang ada sebab opini publik bersifat bebas untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga muncul perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya karena terdapatnya persepsi yang berbeda terhadap informasi yang diterima. Melihat kondisi tersebut maka di dalam perusahaan komunikasi sangat penting dan perusahaan harus dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Pada suatu perusahaan proses komunikasi dikelola khusus oleh bagian perusahaan yaitu Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) yang menjembatani proses komunikasi tersebut baik ke dalam perusahaan atau luar perusahaan. Humas inilah yang akan merancang, memanajemen, dan membuat strategi komunikasi yang baik dan tepat sesuai dengan targetnya. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan harus memperhatikan aspek pesan yang akan disampaikan, komunikan, komunikator, dan saluran atau chanel yang digunakan sehingga tercipta komunikasi yang efektif. Efektivitas komunikasi ini berhubungan
dengan
pemahaman,
kesenangan,
mempengaruhi
sikap,
memperbaiki hubungan dan tindakan (Mulyana, 1996 dalam Retno, 2001).
2
Menurut Effendy (1998) dalam Retno (2001) mengungkapkan bahwa komunikasi efektif ditentukan oleh : 1) komunikator yang mampu mengenal komunikan, memahami kerangka rujukan, dan pengalaman, 2) ketepatan pesan yang disampaikan, 3) pemilihan media. Selain itu, menurut Surjahadedi (2001) dalam Setyawan (2005) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh kuat dalam proses komunikasi untuk tercipta komunikasi efektif adalah karakteristik individu. Ukuran efektivitas komunikasi tersebut yang dapat dijadikan indikator apakah komunikasi tersebut efektif atau tidak. Menurut Tubbs and Moss (2001) dalam Bayuarga (2005), efektivitas komunikasi yang terjadi akan menentukan apakah perusahaan mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien atau tidak. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”) adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus, yaitu semen putih. Perusahaan ini memiliki visi sebagai pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang dilakukan oleh perusahaan adalah berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan multinasional dibidang penambangan yang dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif akibat aktivitas perusahaan yang dilakukan. Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah melakukan penambangan bahan baku, yaitu penambangan batu kapur. Penambangan bahan baku salah satunya dapat berdampak pada pemanfaatan dan topografi tanah. Melihat hal ini maka perusahaan berkomitmen terhadap lingkungan, dampak lingkungan, dan masyarakat agar tidak terjadinya konflik antara pihak perusahaan dan masyarakat. Selain itu, agar terdapatnya pemahaman dan persepsi yang sama di antara kedua belah pihak sehingga masyarakat merasa aman, khususnya pada masyarakat yang berada berdekatan dengan daerah penambangan bahan baku.
3
Akitivitas penambangan perusahaan yang dapat menimbulkan konflik ini dapat diatasi dengan adanya proses komunikasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan maupun pihak masyarakat setempat. Proses komunikasi ini dapat dibentuk atau dijalankan oleh perusahaan melalui suatu strategi, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan penerapan komunikasi perusahaan yang memperhatikan aspek penerapan pola komunikasi dan media yang digunakan. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007). Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam menangani dampak aktivitas penambangan salah satunya, yaitu proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn). Proyek tanaman jarak pagar ini memanfaatkan lahan bekas tambang kapur sehingga lahan bekas tambang kapur tidak menjadi tandus dan daerah pertambangan menjadi hijau serta dapat mengurangi polusi udara yang muncul. Selain itu, tanaman jarak pagar yang mengandung kalori cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bakar sebagai bahan alternatif pada proses produksi perusahaan. Strategi yang dilakukan oleh humas perusahaan harus terbentuknya komunikasi yang efektif sehingga keberadaan perusahaan PT. Indocement tidak berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, diduga dapat terbentuknya opini publik yang positif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan hal tersebut memiliki ketertarikan khusus bagi penulis untuk menelaah lebih lanjut mengenai efektivitas komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam pembentukan opini publik. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusaan masalah yang penting untuk diangkat bagi penelitian ini, adalah:
4
1. Bagaimana strategi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi untuk membentuk opini publik ? 2. Apakah terdapat hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ? 3. Apakah terdapat hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik terhadap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi strategi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam membangun efektivitas komunikasi untuk membentuk opini publik. 2. Menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan efektivitas komunikasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3. Menganalisis hubungan efektivitas komunikasi dalam proyek tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) dengan pembentukan opini publik terhadap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi, perusahaan, masyarakat dan instansi yang terkait. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagi kalangan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk memahami mengenai efektivitas komunikasi perusahaan dalam pembentukan opini publik. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan mengenai efektivitas komunikasi yang telah dilakukan, opini publik tentang perusahaan, dan strategi yang dilakukan perusahaan dalam mengatasi dampak negatif keberadaan perusahaan.
5
3. Bagi masyarakat dan instansi terkait Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai aktivitas perusahaan, dampak yang ditimbulkan, dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menangani dampak negatif keberadaan perusahaan, salah satunya yaitu melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Bagi instansi terkait penelitian ini, dapat dijadikannya bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan terkait dengan keberadaan perusahaan dan ikut bekerja sama dalam mengimplementasikan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.